Memecahkan Teka-Teki Tritunggal

11 Maret 2022

Oleh Saudara Qiu Zhi, Singapura

Aku memeluk Kristen dengan bantuan seorang penatua 20 tahun yang lalu. Dia memberitahuku bahwa dari segala sesuatu di alam semesta, hanya ada satu Tuhan yang benar, yang menciptakan manusia, langit, bumi, dan segala sesuatu. Ini sangat menarik bagiku. Dia kemudian memberitahuku bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Tuhan dan kita bisa diselamatkan melalui iman kepada-Nya. Pada titik ini, aku merasa sedikit bingung. Bukankah hanya ada satu Tuhan? Bagaimana Dia bisa memiliki Anak? Aku tidak bisa mengerti ada berapa banyak Tuhan sebenarnya. Setelah itu, setiap kali melihat pendeta kami membaptis seseorang, aku perhatikan dia akan berkata, "Kau dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus." Karena bingung, aku bertanya kepadanya, "Ada berapa banyak Tuhan? Mengapa kau selalu membaptis orang dalam begitu banyak nama Tuhan?" Tanggapannya adalah, "Hanya ada satu Tuhan, tetapi ada Tritunggal yang terdiri dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mereka adalah pribadi yang berbeda, tetapi ada bersama-sama dalam satu entitas." Melihat aku masih tidak mengerti, dia melanjutkan, "Ini adalah sesuatu yang benar-benar harus kau selidiki agar paham. Tidak apa jika kau tidak memahaminya sekarang. Perlakukan saja Mereka semua sebagai Tuhan. Bapa, Putra, dan Roh Kudus semuanya bekerja sama." Penjelasannya masih membuatku bingung. Jika Dia adalah satu Tuhan, bagaimana mungkin ada tiga pribadi? Namun, kupikir itu tidak mungkin salah karena itu adalah prinsip dasar Kekristenan, jadi mungkin itu adalah misteri Tuhan yang dalam.

Aku kemudian masuk sekolah keilahian agar bisa lebih baik melayani Tuhan. Aku juga sering merenungkan arti Tritunggal saat berada di sana. Dalam upaya menjernihkan kebingunganku, aku mulai mempelajari banyak materi dan Kitab Suci, serta bertanya kepada beberapa pendeta, tetapi aku tidak pernah menemukan jawaban. Setelah menyelesaikan studi, aku mengajukan diri untuk Sekolah Minggu di gereja. Beberapa saudara-saudari memintaku menjelaskan Tritunggal. Aku tidak tahu harus bagaimana, jadi aku mengelak dengan jawaban yang dikatakan pendeta. Melihat mereka masih terlihat tersesat, aku merasa sangat bersalah. Aku tahu aku seharusnya melayani Tuhan, jadi aku merasa sangat malu karena tidak bisa menjelaskan sesuatu yang sangat mendasar dalam iman Kristen.

Pada tahun 2007, aku berpartisipasi dalam Konferensi Pelatihan Pendeta dan Penatua Tiongkok Sedunia. Melihat para pendeta dan pengkhotbah terkenal dari seluruh dunia berkumpul sangat menarik bagiku. Aku ingin menggunakan kesempatan itu untuk mencari dan menyelesaikan kebingungan yang ada di hatiku. Aku mendekati seorang pendeta terkenal tentang hal itu setelah konferensi. Aku menanyakan pemahamannya tentang Tritunggal dan dia memberitahuku, "Bapa menentukan segalanya, Putra melaksanakan rencana Bapa, dan Roh Kudus mengelola rencana itu." Aku memintanya menjelaskan lebih detail, tetapi dia dengan cekatan menghindari pertanyaan itu. Aku bertanya kepada pendeta lain tentang hal itu, dan dia berkata, "Yahweh adalah Tuhan, Tuhan Yesus adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan. Mereka semua adalah Tuhan. Berdoalah kepada Siapa pun yang kau inginkan. Namun, aku sarankan kau berdoa kepada Tuhan Yesus karena Dia adalah Anak manusia. Dia memiliki emosi manusia normal dan bisa melihat ke dalam hati manusia. Dia juga melakukan banyak mukjizat. Yahweh adalah Roh dan begitu juga Roh Kudus. Mereka tidak bisa dilihat atau disentuh. Karena itulah lebih baik berkomunikasi dengan Tuhan duniawi." Aku bahkan lebih bingung oleh ini dan berpikir, "Karena tidak satu pun dari ketiga pribadi itu lebih besar atau lebih kecil, bagaimana mungkin berdoa kepada yang satu akan lebih baik? Tidak bisakah Tuhan Yahweh juga melihat ke dalam hati kita dan melakukan segala macam mukjizat?" Melihat kebingunganku, dia menambahkan, "Tuhan adalah Roh dan Dia tidak terselami. Banyak pendeta dengan pengalaman puluhan tahun menafsirkan Kitab Suci masih belum bisa menjelaskan hal ini sepenuhnya, aku pun masih mencari tentang hal ini." Aku tidak punya apa-apa lagi untuk ditanyakan setelah itu. Memikirkan bagaimana pendeta itu membedakan pentingnya doa membuatku benar-benar gelisah. Aku merasa itu bukan pendekatan yang hormat kepada Tuhan, tetapi aku tidak tahu bagaimana aku harus memahaminya. Aku mempertahankan imanku kepada Tritunggal, dengan segala kebingungannya. Setiap kali Tritunggal muncul di kelas Sekolah Minggu, aku menyelubunginya, takut menyinggung Tuhan dengan salah menyampaikannya, tetapi aku tidak pernah benar-benar memahaminya dalam hatiku.

Lebih dari satu dekade berlalu dalam sekejap. Aku bertemu Saudari Su pada tahun 2017. Persekutuan Alkitabnya benar-benar mencerahkan dan dia memiliki pemahaman yang sangat mendalam. Aku mendapat banyak hal dari situ. Dia kemudian mengundangku mengikuti pertemuan kelompok kecil daring. Dalam salah satunya, Saudara Li berbagi persekutuan tentang iman sejati kepada Tuhan dan kisah di balik Alkitab. Itu sangat membuka mata. Dia juga menyebutkan nubuat dari Wahyu dan berkata, "Pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia terjadi dalam tiga zaman. Perjanjian Lama adalah Zaman Hukum Taurat, Perjanjian Baru adalah Zaman Kasih Karunia, dan Wahyu menubuatkan pekerjaan pada akhir zaman. Tuhan memakai nama baru dan melakukan pekerjaan berbeda di setiap zaman. Nama Tuhan adalah Yahweh dalam Perjanjian Lama selama Zaman Hukum Taurat, dan Dia mengajari orang-orang tentang dosa dengan mengeluarkan hukum dan perintah melalui Musa, memimpin manusia awal dalam kehidupan mereka di bumi. Di akhir Zaman Hukum Taurat, tidak ada yang menaati hukum, justru makin banyak berbuat dosa. Semua orang menghadapi penghukuman dan kematian di bawah hukum. Tuhan menjadi daging sebagai Tuhan Yesus untuk menyelamatkan manusia dari hukuman. Dia secara pribadi disalibkan untuk menebus kita dari dosa-dosa kita. Selama kita menerima Tuhan Yesus dan mengaku serta bertobat kepada-Nya, dosa kita bisa diampuni. Namun, kita masih memiliki natur berdosa, jadi kita terus berbuat dosa dan mengaku. Kita tidak ditahirkan atau dibebaskan dari ikatan dosa. Kita tidak layak untuk kerajaan surga jika seperti itu. Pada akhir zaman, Tuhan mengungkapkan kebenaran sesuai dengan kebutuhan umat manusia. Dia bekerja untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia demi menyelesaikan natur dosa kita dan sepenuhnya menyelamatkan kita dari wilayah kekuasan Iblis. Ini adalah tiga tahap pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Setiap tahap pekerjaan-Nya didasarkan pada yang dibutuhkan umat manusia. Melalui tiga tahapan kerja itu, kita tahu dosa, ditebus dari dosa, dan pada gilirannya dibebaskan dari dosa. Menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman untuk membebaskan kita dari dosa adalah satu-satunya cara kita bisa sepenuhnya diselamatkan dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan."

Saudara Li bersekutu bahwa tiga tahap pekerjaan Tuhan berhubungan erat, dan mengaitkan ini dengan Alkitab. Itu benar-benar menarik perhatianku. Aku telah membaca Alkitab berkali-kali dan mendengar begitu banyak khotbah, tetapi aku belum pernah mendengar orang bersekutu dengan begitu jelas tentang pekerjaan Tuhan. Saudara Li kemudian mengirimkan sebuah kutipan. "Mulai dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus sampai pekerjaan tahap sekarang ini, tiga tahap ini mencakup urutan berkelanjutan dari keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya merupakan pekerjaan satu Roh. Sejak penciptaan dunia, Tuhan selalu bekerja mengelola umat manusia. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Dialah Pribadi yang memulai dan mengakhiri suatu zaman. Ketiga tahap pekerjaan tersebut, di zaman yang berbeda dan lokasi yang berbeda, tidak salah lagi merupakan pekerjaan dari satu Roh. Semua orang yang memisahkan ketiga tahap ini bertentangan dengan Tuhan. Sekarang, engkau harus memahami bahwa semua pekerjaan dari tahap pertama hingga hari ini adalah pekerjaan dari satu Tuhan, pekerjaan dari satu Roh. Tentang hal ini, tentu tidak ada keraguan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"). Setelah membaca firman Tuhan, Saudara Li bersekutu, "Hanya ada satu Tuhan. Tuhan menciptakan seluruh umat manusia dan Tuhan sendiri yang mengelola dan menyelamatkan manusia. Dari penciptaan dunia sampai sekarang, Dia telah bekerja untuk menyelamatkan umat manusia, dan meskipun namanya berbeda di tiap tahap pekerjaan dan pekerjaannya, waktu dan tempatnya berbeda, itu semua dilakukan oleh satu Tuhan. Setiap tahap pekerjaan dibangun di atas yang sebelumnya, lebih tinggi dan lebih dalam dengan setiap tahap." Aku sangat terkejut mendengar ini dan berpikir, "Dia berkata setiap tahap pekerjaan dilakukan oleh Roh yang sama, jadi Yahweh dan Tuhan Yesus adalah Roh yang sama. Hanya ada satu Tuhan, bukan tiga Roh! Persekutuan Saudara Li sangat masuk akal, dan aku tidak melihat apa pun untuk diragukan atau disangkal. Namun, berdasarkan perkataannya, bukankah itu berarti Tritunggal yang kita percayai tidak bisa bertahan? Meskipun ada perdebatan di dunia agama tentang singularitas atau kegandaan Tuhan, kebanyakan orang percaya kepada Tritunggal. Tidak mungkin semua orang keliru. Aku belum pernah mendengar persekutuan seperti ini sebelumnya. Apakah ada pemahaman baru dalam komunitas agama?" Tidak bisa menenangkan perasaanku, aku pergi lebih awal agar bisa merenungkannya.

Mencoba mendapatkan kejelasan, aku mulai membaca Alkitab lagi dan memeriksa banyak sumber khotbah. Aku menyelidiki selama berhari-hari tanpa mendapatkan apa pun. Aku mulai merasa cemas pada saat itu dan bicara kepada diriku, "Persekutuan Saudara Li berbeda dengan yang dikatakan dunia keagamaan, tetapi itu terdengar baru dan alkitabiah. Haruskah aku menghadiri pertemuan berikutnya? Jika aku terus menghadirinya dan menolak ide Tritunggal, aku yakin akan diusir oleh komunitas agama. Namun, aku mendapatkan pencerahan dari persekutuannya yang tidak kudapat di gereja. Aku tak ingin meninggalkannya begitu saja." Aku tidak bisa memutuskan, jadi aku mencari kutipan firman Tuhan yang dikirim Saudara Li dalam pertemuan itu. Aku merenungkannya sambil membaca, dan makin aku berpikir, makin aku merasa tidak ada orang biasa yang bisa membuahkan ini. Lalu, tidak ada orang rohani yang berani berbicara tentang pekerjaan pengelolaan Tuhan dengan nada seperti itu. Mungkinkah itu benar-benar firman Tuhan? Setelah banyak berpikir, aku memutuskan apa pun pendapat dunia keagamaan, aku harus mendengarkan persekutuan Saudara Li dan melihat apakah itu bisa menghilangkan kebingunganku.

Pada pertemuan berikutnya, aku membagikan keraguanku tentang Tritunggal, dan ini adalah persekutuan darinya: "Banyak orang beragama berpegang teguh pada ide Tritunggal. Mereka berpikir ada satu Tuhan, tetapi tiga pribadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, yang mengambil peran yang berbeda dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Namun, pernahkah kita memikirkan dari mana ide ini berasal? Apakah Tuhan pernah mengatakan sesuatu tentang Tritunggal? Apakah Roh Kudus menjadi saksinya? Apakah para nabi pernah membicarakannya? Jelas tidak! Bahkan ide tentang Tritunggal pertama kali muncul di Konsili Nicea lebih dari 300 tahun setelah waktu Tuhan, dan itu ditetapkan setelah perdebatan sengit antara para pemimpin agama. Sejak itu, kebanyakan orang beragama mulai percaya bahwa satu-satunya Tuhan kita yang menciptakan segala sesuatu adalah Tritunggal. Mereka berpikir selain Tuhan Yesus, ada juga Bapa dan Roh Kudus di surga, bahwa Mereka adalah tiga Tuhan, tiga Roh. Jika kita mengikuti logika mereka, apakah Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar? Mereka berkeliling berteriak tentang hanya ada satu Tuhan, tetapi percaya kepada Tritunggal. Bukankah itu bertentangan? Bukankah itu tidak masuk akal? Tidak pernah ada apa pun tentang Tritunggal dalam Perjanjian Lama, dan dalam tiga setengah tahun Tuhan Yesus bekerja di bumi, Dia tidak pernah mengatakan apa pun tentang keberadaan Tritunggal. Mengapa ide itu muncul setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya? Itu karena orang-orang tidak mengerti esensi dari inkarnasi. Roh Kudus bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Anak terkasih Tuhan, dan mereka melihat Dia berdoa kepada Bapa-Nya di surga, jadi mereka mengembangkan gagasan tentang Tuhan. Mereka mengira ada tiga Tuhan; Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mereka mengekstrapolasi dari apa yang mereka bayangkan dan melakukan upaya yang dibuat-buat untuk membatasi Tuhan. Contohnya Filipus. Dia tidak tahu Tuhan Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi, jadi dia meminta Tuhan untuk menunjukkan Bapa kepadanya. Tuhan Yesus dengan jelas menjawab, 'Aku sudah begitu lama bersamamu, tetapi engkau belum mengenal Aku, Filipus? Ia yang sudah melihat Aku sudah melihat Bapa; lalu bagaimana engkau berkata, tunjukkan kepada kami Bapa itu? Tidakkah engkau percaya bahwa Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku? Firman yang Aku katakan kepadamu bukanlah Kukatakan dari diri-Ku sendiri: tetapi Bapa yang ada di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan itu' (Yohanes 14:9-10). Tuhan Yesus juga mengatakan, 'Aku dan Bapaku adalah satu' (Yohanes 10:30). Tuhan Yesus sangat jelas bahwa Mereka adalah satu, bahwa Mereka adalah satu Tuhan, satu Roh."

Lalu, Saudara Li memutar video pembacaan firman Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Jika ada di antaramu yang mengatakan bahwa Tritunggal memang ada, maka jelaskanlah apa sebenarnya arti satu Tuhan dalam tiga pribadi ini. Apa itu Bapa yang Kudus? Apa itu Anak? Apa itu Roh Kudus? Apakah Yahweh itu Bapa yang Kudus? Apakah Yesus itu Anak? Lalu, bagaimana dengan Roh Kudus? Bukankah Bapa adalah Roh? Bukankah hakikat Anak juga Roh? Bukankah pekerjaan Yesus adalah pekerjaan Roh Kudus? Bukankah pekerjaan Yahweh pada waktu itu dilakukan oleh Roh yang sama dengan yang melakukan pekerjaan Yesus? Berapa banyak Roh yang dapat Tuhan miliki? Menurut penjelasanmu, ketiga pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu; jika demikian, maka ada tiga Roh, tetapi ada tiga Roh berarti ada tiga Tuhan. Ini berarti bahwa tidak ada satu Tuhan yang benar; bagaimana Tuhan yang seperti ini masih dapat memiliki hakikat dasar Tuhan? Jika engkau menerima bahwa hanya ada satu Tuhan, lalu bagaimana Dia bisa memiliki satu anak dan menjadi seorang bapa? Bukankah semua ini hanyalah gagasanmu? Hanya ada satu Tuhan, hanya ada satu pribadi dalam diri Tuhan, dan hanya ada satu Roh Tuhan, sama seperti yang tertulis dalam Alkitab bahwa 'hanya ada satu Roh Kudus dan hanya ada satu Tuhan.' Terlepas dari apakah Bapa dan Anak yang engkau katakan itu ada, bagaimanapun juga, hanya ada satu Tuhan, dan hakikat Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang engkau semua percayai adalah hakikat dari Roh Kudus. Dengan kata lain, Tuhan adalah Roh, tetapi Dia mampu menjadi manusia dan hidup di antara manusia, serta berada di atas segalanya. Roh-Nya mencakup segalanya dan maha hadir. Dia bisa secara bersamaan berada di dalam daging sekaligus berada di dalam dan di seluruh alam semesta. Karena semua orang mengatakan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, maka ada satu Tuhan, yang tidak dapat dibagi sesuka hati oleh siapa pun! Tuhan adalah hanya satu Roh, dan hanya satu pribadi; dan itu adalah Roh Tuhan." "Namun sebagian orang mungkin berkata: 'Bapa adalah Bapa; Anak adalah Anak; Roh Kudus adalah Roh Kudus, dan pada akhirnya, Mereka akan dijadikan satu.' Lalu bagaimana seharusnya engkau membuat Mereka menjadi satu? Bagaimana Bapa dan Roh Kudus bisa dijadikan satu? Jika Mereka pada dasarnya dua, maka tidak peduli bagaimana Mereka digabungkan bersama, bukankah Mereka akan tetap menjadi dua bagian? Ketika engkau mengatakan tentang menyatukan Mereka, bukankah itu hanya menggabungkan dua bagian yang terpisah untuk membuat satu kesatuan yang utuh? Namun bukankah Mereka dua bagian sebelum dijadikan kesatuan yang utuh? Setiap Roh memiliki hakikat berbeda, dan dua Roh tidak dapat dijadikan satu. Roh bukanlah benda materiel dan tidak sama dengan apa pun di dunia materiel. Sebagaimana manusia melihatnya, Bapa adalah satu Roh, Anak Roh yang lain, dan Roh Kudus adalah Roh yang lain lagi, maka ketiga Roh itu bercampur seperti tiga gelas air menjadi satu kesatuan yang utuh. Maka, bukankah itu berarti tiga dijadikan satu? Ini benar-benar penjelasan yang salah dan konyol! Bukankah ini berarti memisahkan Tuhan? Bagaimana Bapa, Anak, dan Roh Kudus bisa dijadikan satu? Bukankah Mereka tiga bagian yang masing-masing memiliki natur berbeda?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). Lalu, dia bersekutu, "Firman Tuhan Yang Mahakuasa secara menyeluruh dan dengan jelas membedah kekeliruan Tritunggal. Kita bisa melihat bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, bahwa Dia adalah Roh Kudus, yang hanya ada satu, hanya dengan nama yang berbeda. Tuhan yang berinkarnasi adalah Roh Kudus di dalam daging, dan esensi dari daging-Nya adalah Roh Kudus. Apa pun sebutan kita untuk Dia dalam doa, Tuhan, Roh Kudus, dan Tuhan yang berinkarnasi adalah satu, satu Roh. Tidak ada yang bisa menyangkal fakta ini. Tuhan adalah Penguasa segala sesuatu di alam semesta. Dia adalah Roh yang mahakuasa, mahatahu, dan meliputi segalanya. Dia mahahadir dan berkuasa. Dia bisa menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu, serta membimbing kehidupan manusia di bumi. Dia juga bisa menjadi daging sebagai Anak manusia untuk menebus dan menyelamatkan orang-orang, menurut kebutuhan mereka. Roh Tuhan juga memiliki kendali atas segala sesuatu di alam semesta. Jika kita mengikuti yang dunia agama katakan bahwa Tuhan Yahweh adalah Bapa yang menciptakan alam semesta dan Dia di surga melakukan pekerjaan mengelola dan merencanakan, sedangkan Tuhan Yesus adalah Putra, yang diutus oleh Bapa untuk menebus umat manusia, maka begitu Tuhan Yesus dibangkitkan dan naik ke surga, Dia tidak memiliki pekerjaan. Dia akan harus mengandalkan Roh Kudus. Masing-masing pribadi Tritunggal memiliki perannya sendiri. Ada tanggung jawab untuk surga dan bumi, serta untuk pekerjaan yang dilakukan pada umat manusia. Bukankah itu membelah Tuhan menjadi tiga bagian? Lalu, akankah Tuhan tetap menjadi Tuhan yang mahakuasa, mahatahu, berkuasa, satu-satunya Tuhan? Bukankah itu bertentangan? Hanya ada satu Tuhan, dan Dia sendiri yang mengelola dan menyelamatkan umat manusia. Membagi-Nya menjadi tiga bagian adalah mensegmenkan Dia. Itu menentang dan menistakan Tuhan!"

Firman Tuhan benar-benar membuatku tergerak. Aku melihat bahwa Tritunggal yang kusimpan di hatiku selama bertahun-tahun tidak ada! Kita percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, selalu bersikeras bahwa Tuhan adalah satu-satunya, tetapi kita membagi Dia menjadi tiga pribadi, lalu tidak tahu cara menyatukan kembali ketiga Tuhan itu. Bukankah itu bodoh? Aku teringat pendeta-pendeta terkenal itu dengan penjelasan mereka yang kontradiktif tentang Tritunggal. Saat berjuang untuk menjelaskan, mereka berkata Tuhan tidak terselami dan misterius. Mereka mengelabui kita. Aku melihat bahwa percaya kepada Tuhan tanpa mengenal Dia dan membagi-bagi Dia sesungguhnya menentang Tuhan dan tidak menghormati-Nya. Memikirkan ini, aku merasa sangat berutang kepada Tuhan. Namun, aku masih bingung karena Alkitab berkata, "Dan Yesus, ketika Dia dibaptis, segera keluar dari air: dan lihatlah, langit terbuka bagi-Nya, dan Dia melihat Roh Tuhan turun seperti burung merpati dan menyinarinya-Nya: Dan terdengarlah suara dari surga berkata: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'" (Matius 3:16-17). Tuhan adalah satu Roh, satu Tuhan. Tuhan Yesus dibaptis di Sungai Yordan dan Roh Kudus bersaksi bahwa Dia adalah Anak Tuhan, dan ada saat-saat Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga. Bagaimana kita bisa memahami itu? Aku benar-benar ingin memahami ini, jadi aku bertanya kepada Saudara Li.

Dia berkata, "Ya, Tuhan Yesus berdoa kepada Tuhan dan memanggil Dia Bapa-Nya di surga. Ada misteri di dalamnya. Sebelum Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya, Dia tidak tahu Dia adalah Tuhan dalam daging karena saat Roh bekerja dalam daging, Dia normal, tidak supernatural. Dia seperti orang biasa. Jadi, tentu saja Dia akan berdoa kepada Bapa-Nya di surga. Ini adalah Tuhan Yesus yang berdoa kepada Roh Tuhan sebagai manusia. Itu benar-benar alami. Saat Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya, Roh Kudus berbicara, memberikan kesaksian bahwa Dia adalah Tuhan dalam daging. Baru pada saat itulah Dia mengetahui identitas sejati-Nya. Namun, Dia tetap berdoa kepada Bapa, yang menunjukkan bahwa Kristus itu rendah hati dan tersembunyi, serta esensi-Nya sepenuhnya tunduk kepada Tuhan. Mari kita menonton video pembacaan firman Tuhan Yang Mahakuasa yang menjernihkan ini." Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Ketika Yesus memanggil Tuhan yang di surga dengan sebutan Bapa pada saat Dia berdoa, ini dilakukan hanya dari sudut pandang seorang manusia yang diciptakan, hanya karena Roh Tuhan telah mengenakan daging manusia yang biasa dan normal dan memiliki penampilan luar sebagai makhluk ciptaan. Walaupun di dalam diri-Nya adalah Roh Tuhan, penampilan lahiriah-Nya tetaplah penampilan manusia biasa; dengan kata lain, Dia telah menjadi 'Anak manusia' yang dikatakan semua orang, termasuk dikatakan oleh Yesus itu sendiri. Mengingat bahwa Dia disebut Anak manusia, Dia adalah orang (bisa laki-laki atau perempuan, yang berarti Dia memiliki wujud lahiriah seorang manusia) yang dilahirkan dalam keluarga normal orang biasa. Oleh karena itu, Yesus yang memanggil Tuhan yang di surga dengan sebutan Bapa, adalah sama seperti bagaimana engkau semua pada awalnya memanggil Dia dengan sebutan Bapa; Dia melakukannya dari perspektif manusia ciptaan. Apakah engkau semua masih ingat Doa Bapa Kami yang Yesus ajarkan untuk engkau hafalkan? 'Bapa kami yang di surga ....' Dia meminta semua manusia untuk memanggil Tuhan yang di surga dengan nama Bapa. Dan karena Dia juga memanggil-Nya Bapa, Dia melakukannya dari sudut pandang orang yang berdiri setara dengan engkau semua. Karena engkau semua memanggil Tuhan yang di surga dengan nama Bapa, Yesus memandang diri-Nya berdiri setara denganmu, dan sebagai manusia di bumi yang dipilih oleh Tuhan (yaitu, Anak Tuhan). Jika engkau semua memanggil Tuhan Bapa, bukankah ini karena engkau semua adalah makhluk ciptaan? Sebesar apa pun otoritas Yesus di bumi, sebelum penyaliban, Dia hanyalah Anak manusia, yang diperintah oleh Roh Kudus (yaitu, Tuhan), dan salah satu makhluk ciptaan di bumi, karena Dia masih harus menyelesaikan pekerjaan-Nya. Oleh karena itu, Dia memanggil Tuhan yang di surga Bapa semata-mata karena kerendahhatian dan ketaatan-Nya. Namun, Dia memanggil Tuhan (yaitu, Roh yang di surga) dengan cara demikian, tidak membuktikan bahwa Dia adalah Anak dari Roh Tuhan yang di surga. Sebaliknya, itu karena sudut pandang-Nya berbeda, bukan karena Dia adalah pribadi yang berbeda. Keberadaan pribadi-pribadi berbeda adalah suatu kesalahan berpikir! Sebelum penyaliban-Nya, Yesus adalah Anak manusia yang terikat oleh keterbatasan daging, dan Dia tidak sepenuhnya memiliki otoritas Roh. Itulah sebabnya Dia hanya bisa mencari kehendak Tuhan Sang Bapa dari perspektif makhluk ciptaan. Sama halnya ketika Dia tiga kali berdoa di Getsemani: 'Bukan seperti yang Aku kehendaki, melainkan seperti kehendak-Mu.' Sebelum Dia disalibkan, Dia hanyalah Raja orang Yahudi; Dia adalah Kristus, Anak manusia, dan bukan tubuh kemuliaan. Itulah sebabnya, dari sudut pandang makhluk ciptaan, Dia memanggil Tuhan Bapa." "Ada orang-orang lainnya yang berkata, 'Bukankah Tuhan secara tegas menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih?' Yesus adalah Anak Tuhan yang terkasih, yang kepada-Nya Dia berkenan—ini tentu diucapkan oleh Tuhan itu sendiri. Itu adalah Tuhan yang sedang memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri, tetapi hanya dari perspektif yang berbeda, yaitu perspektif Roh yang di surga yang memberikan kesaksian mengenai inkarnasi-Nya sendiri. Yesus adalah inkarnasi-Nya, bukan Anak-Nya yang di surga. Apakah engkau paham? Bukankah perkataan Yesus, 'Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku,' menunjukkan bahwa Mereka adalah satu Roh? Dan bukankah karena inkarnasilah Mereka dipisahkan di antara surga dan bumi? Pada kenyataannya, Mereka tetap adalah satu; bagaimanapun, itu adalah semata Tuhan yang sedang memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri. Karena perubahan zaman, tuntutan pekerjaan, dan tahap yang berbeda dalam rencana pengelolaan-Nya, nama yang digunakan manusia untuk memanggil-Nya juga berbeda. Ketika Dia datang untuk melaksanakan tahap pertama pekerjaan, Dia hanya bisa disebut Yahweh, yang adalah gembala orang Israel. Pada tahap kedua, Tuhan yang berinkarnasi hanya bisa disebut Tuhan, dan Kristus. Tetapi pada waktu itu, Roh yang di surga hanya menyatakan bahwa Dia adalah Anak Tuhan yang terkasih, dan tidak menyebutkan bahwa diri-Nya adalah Anak Tuhan yang tunggal. Ini sama sekali tidak terjadi. Bagaimana mungkin Tuhan memiliki seorang anak tunggal? Maka apakah Tuhan tidak akan menjadi manusia? Karena Dia adalah inkarnasi, Dia disebut Anak Tuhan yang terkasih, dan, dari sini, muncullah hubungan antara Bapa dan Anak. Itu hanyalah karena pemisahan antara surga dan bumi. Yesus berdoa dari sudut pandang manusia. Karena Dia telah mengenakan daging kemanusiaan normal seperti itu, dari perspektif manusialah Dia berkata: 'Cangkang luar-Ku adalah tubuh jasmani makhluk ciptaan. Karena Aku mengenakan daging untuk datang ke bumi ini, Aku berada jauh sekali dari surga.' Karena alasan inilah, Dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan Sang Bapa dari perspektif manusia. Ini adalah tugas-Nya, dan inilah yang harus dimiliki oleh Roh Tuhan yang berinkarnasi. Tidak dapat dikatakan bahwa Dia bukan Tuhan hanya karena Dia berdoa kepada Bapa dari perspektif manusia. Meskipun Dia disebut Anak Tuhan yang terkasih, Dia tetap adalah Tuhan itu sendiri, karena Dia adalah inkarnasi dari Roh, dan hakikat-Nya tetaplah Roh" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?").

Saudara Li melanjutkan persekutuan, berkata, "Tuhan Yesus adalah Tuhan dalam daging. Dia adalah Roh Tuhan di dalam tubuh Anak manusia, yang memiliki kemanusiaan normal. Dia tidak terlihat luar biasa, tetapi Dia memiliki esensi Tuhan. Setelah Dia dibaptis dan memulai pelayanan-Nya, Tuhan memberikan kesaksian bahwa Tuhan Yesus adalah Anak terkasih-Nya. Itu adalah Tuhan yang bersaksi tentang inkarnasi dari sudut pandang Roh sehingga orang-orang akan mengikuti dan percaya kepada Tuhan Yesus, serta tahu Dia berasal dari Tuhan. Jika Roh Kudus bersaksi secara langsung bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dalam daging, akan sulit bagi orang untuk menerima karena mereka tidak tahu apa-apa tentang inkarnasi Tuhan. Inkarnasi adalah hal baru bagi mereka dan mereka tidak tahu apa-apa tentang itu. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa Anak manusia, orang biasa ini, adalah perwujudan Roh Tuhan dalam daging. Dalam pekerjaan-Nya, Tuhan Yesus mengungkapkan banyak firman, membawa jalan pertobatan, menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat, serta sepenuhnya menguak otoritas dan kuasa Tuhan. Namun, orang-orang tidak bisa melihat dari pekerjaan dan perkataan-Nya bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan itu sendiri, penampakan Tuhan. Berdasarkan tingkat pertumbuhan orang-orang pada saat itu, Tuhan bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih dan Dia untuk sementara mengizinkan orang menganggap Tuhan Yesus sebagai Anak-Nya. Itu sesuai dengan gagasan orang-orang dan mudah untuk mereka terima. Tuhan Yesus hanya melakukan pekerjaan penebusan, jadi apa pun sebutan orang-orang kepada-Nya, mereka hanya perlu menerima Dia sebagai Juruselamat mereka, dosa-dosa mereka diampuni, dan memenuhi syarat untuk menikmati kasih karunia Tuhan. Dengan berdoa kepada Tuhan di surga sebagai Bapa-Nya, Tuhan Yesus memanggil Tuhan dari sudut pandang pribadi yang diciptakan. Ini menunjukkan betapa rendah hati dan tersembunyinya Tuhan. Tuhan Yesus adalah Tuhan itu sendiri, tetapi Dia tidak menempatkan diri-Nya sebagai Tuhan. Sebaliknya, Dia mengajari orang-orang untuk berdoa dan membimbing mereka untuk mengenal Tuhan, semua dari sudut pandang makhluk ciptaan. Dengan begitu, orang-orang tidak akan merasa Tuhan begitu agung dan jauh dari jangkauan, tetapi itu akan mendekatkan manusia dan Tuhan. Ini adalah hikmat dalam pekerjaan Tuhan. Itulah yang kita butuhkan sebagai manusia, dan yang dibutuhkan pekerjaan penyelamatan Tuhan."

Ini membawa ledakan pencerahan kepadaku. Aku melihat di balik Kitab Suci ini terletak hikmat pekerjaan Tuhan dan kasih-Nya untuk umat manusia. Namun, karena kurang pemahaman, kita melihat Bapa, Putra, dan Roh Kudus disebutkan dalam Alkitab dan membagi Tuhan menjadi tiga pribadi, tiga Tuhan berdasarkan gagasan kita. Itu benar-benar penistaan terhadap Tuhan! Kekeliruan bahwa Tuhan adalah Tritunggal dalam diriku runtuh dalam sekejap. Aku terbebas. Firman Tuhan katakan: "Roh di dalam diri Yesus, Roh yang di surga, dan Roh Yahweh semuanya adalah satu. Roh itu disebut Roh Kudus, Roh Tuhan, Roh yang diperkuat tujuh kali lipat, dan Roh yang mencakup semuanya. Roh Tuhan dapat melakukan banyak pekerjaan. Dia mampu menciptakan dunia dan menghancurkannya dengan membanjiri bumi; Dia dapat menebus dosa seluruh umat manusia, dan lebih dari itu, Dia dapat menaklukkan dan menghancurkan seluruh umat manusia. Pekerjaan ini semuanya dilakukan oleh Tuhan itu sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh pribadi Tuhan apa pun menggantikan diri-Nya. Roh-Nya dapat dipanggil dengan nama Yahweh dan Yesus, dan Yang Mahakuasa. Dia adalah Tuhan, dan Kristus. Dia juga bisa menjadi Anak manusia. Dia ada di surga dan juga di bumi; Dia berada di atas seluruh alam semesta dan di antara orang banyak. Dia adalah satu-satunya Penguasa langit dan bumi! Sejak zaman penciptaan hingga sekarang, pekerjaan ini telah dilakukan oleh Roh Tuhan itu sendiri. Baik itu pekerjaan di langit atau sebagai manusia, semuanya dilakukan oleh Roh-Nya sendiri. Semua makhluk, apakah di surga atau di bumi, berada di telapak tangan-Nya yang mahakuasa; semua ini adalah pekerjaan Tuhan itu sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh yang lain sebagai pengganti-Nya. Di surga, Dia adalah Roh tetapi juga Tuhan itu sendiri; di antara manusia, Dia adalah manusia tetapi tetap merupakan Tuhan itu sendiri. Meskipun Dia mungkin dipanggil dengan ratusan ribu nama, Dia tetap adalah diri-Nya sendiri, yang adalah ungkapan langsung dari Roh-Nya. Penebusan dosa seluruh umat manusia melalui penyaliban-Nya adalah pekerjaan langsung dari Roh-Nya, dan juga merupakan proklamasi kepada semua bangsa dan semua negeri pada akhir zaman. Setiap saat, Tuhan hanya bisa disebut sebagai Tuhan yang mahakuasa dan satu-satunya Tuhan yang benar, Tuhan itu sendiri yang mencakup segalanya. Pribadi-pribadi berbeda itu tidak ada, apalagi gagasan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Hanya ada satu Tuhan di surga dan di bumi!" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). Setelah Saudara Li membaca ini, dia bersekutu, "Tuhan adalah Pencipta, Dia yang menciptakan manusia. Dia adalah Tuhan Yahweh yang mengeluarkan hukum dan perintah demi umat manusia, untuk membimbing kehidupan mereka di bumi. Dia juga Juruselamat kita, Tuhan Yesus, yang menebus kita dari dosa. Terlebih lagi, Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa, yang kembali pada akhir zaman untuk menghakimi seluruh umat manusia. Tuhan Yesus yang kita rindukan telah kembali. Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Dia telah bekerja di bumi selama lebih dari dua dekade, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Dia telah membuka gulungan kitab itu. Dia memberi kita semua kebenaran yang dibutuhkan untuk menyucikan dan menyelamatkan kita sepenuhnya. Ini menggenapi nubuat Tuhan: 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). 'Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:47-48)."

Aku sangat bersemangat mendengar ini. Tuhan Yesus telah datang kembali dan mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Tidak heran aku merasa kata-kata itu begitu kuat dan berwibawa, seolah-olah itu adalah suara Tuhan. Itu benar-benar firman Tuhan! Aku berkata kepada Saudara Li dengan penuh semangat, "Sekarang aku mengerti. Entah itu Roh Tuhan atau inkarnasi-Nya, Dia adalah Tuhan itu sendiri. Tidak ada Tritunggal. Tanpa kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, tidak ada yang bisa sepenuhnya membantah dan menguak kekeliruan yang telah diperdebatkan selama hampir 2.000 tahun ini. Hanya Tuhan sendiri yang bisa menyingkap kebenaran ini. Aku yakin firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah suara Tuhan dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali! Sekarang aku siap menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman! Puji syukur kupanjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah benar-benar menyelesaikan kebingungan yang menggangguku selama lebih dari 20 tahun!"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Aku Telah Pulang

Oleh Saudara Chu Keen Pong, Malaysia Aku telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari sepuluh tahun dan melayani di gereja selama dua...