Aku Beruntung Dapat Melayani Tuhan

12 Oktober 2020

Oleh Saudara Gen Sui, Korea

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Melalui apa penyempurnaan Tuhan atas manusia bisa dicapai? Ini dicapai melalui watak benar-Nya. Watak Tuhan terutama terdiri atas kebenaran, murka, kemegahan, penghakiman, dan kutuk, dan Dia menyempurnakan manusia terutama melalui penghakiman-Nya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"). "Sebelum masa pelaku pelayanan, manusia tidak memahami apa pun mengenai pengejaran hidup, apa artinya percaya kepada Tuhan, atau hikmat pekerjaan Tuhan, dan manusia juga tidak memahami bahwa pekerjaan Tuhan bisa menguji manusia. Sejak masa pelaku pelayanan sampai sekarang, manusia melihat betapa hebatnya pekerjaan Tuhan—sungguh tak terselami oleh manusia. Manusia tidak mampu membayangkan cara Tuhan bekerja dengan menggunakan otaknya, dan juga melihat betapa kerdilnya tingkat pertumbuhannya dan bahwa terlalu banyak hal dalam dirinya yang tidak taat. Ketika Tuhan mengutuk manusia, tujuannya adalah untuk memperoleh hasil, dan Dia tidak menghukum mati manusia. Walaupun Dia mengutuk manusia, Dia melakukannya melalui firman, dan kutukan-Nya tidak benar-benar menimpa manusia, karena yang dikutuk Tuhan adalah ketidaktaatan manusia, jadi firman kutukan-Nya juga diucapkan untuk menyempurnakan manusia. Entah Tuhan menghakimi atau mengutuk manusia, keduanya untuk menyempurnakan manusia: Keduanya bertujuan menyempurnakan apa yang tidak murni di dalam diri manusia. Melalui sarana ini, manusia dimurnikan, dan apa yang kurang dalam diri manusia disempurnakan melalui firman dan pekerjaan-Nya. Setiap langkah dari pekerjaan Tuhan—entah itu firman yang keras, atau penghakiman, atau hajaran—menjadikan manusia sempurna, dan sangat tepat. Tidak pernah di sepanjang sejarah Tuhan melakukan pekerjaan seperti ini; sekarang, Dia bekerja di dalam engkau semua sehingga engkau semua menghargai hikmat-Nya. Walaupun engkau telah menderita kesengsaraan di dalam dirimu, hatimu merasa teguh, dan merasakan damai sejahtera; bisa menikmati tahap pekerjaan Tuhan ini adalah berkat bagi dirimu. Terlepas dari apa yang engkau mampu peroleh di masa depan, semua yang engkau lihat dari pekerjaan Tuhan dalam engkau semua sekarang ini adalah kasih. Jika manusia tidak mengalami penghakiman dan pemurnian Tuhan, tindakan-tindakan dan semangatnya akan tetap berada di level permukaan belaka, dan wataknya tidak akan berubah. Apakah ini termasuk sudah didapatkan oleh Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"). Firman Tuhan ini benar-benar membuatku terharu. Aku dapat merasakan bahwa pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan sepenuhnya adalah untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Aku ingin membagikan beberapa pemahaman tentang ujian pertama yang kulewati setelah menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, yang merupakan ujian bagi para pelaku pelayanan.

Suatu hari pada bulan Februari 1991, aku sedang menghadiri pertemuan seperti biasanya ketika seorang saudara berkata kepada kami dengan gembira, "Roh Kudus telah mengucapkan firman!" Saudara-saudari kemudian mulai membaca: "Puji-pujian telah sampai ke Sion dan tempat kediaman Tuhan telah tampak. Nama kudus yang mulia, yang dipuji oleh semua manusia, kini menyebar. Ah, Tuhan Yang Mahakuasa! Kepala alam semesta, Kristus akhir zaman—Dialah Surya yang bersinar, yang telah terbit di atas Gunung Sion, yang menjulang dalam kemegahan dan keagungan di seluruh alam semesta ..." "Engkau telah menciptakan sekelompok pemenang, dan menggenapi rencana pengelolaan Tuhan. Semua orang akan berduyun-duyun datang ke gunung ini. Segala bangsa akan berlutut di hadapan takhta! Engkaulah satu-satunya Tuhan yang sejati dan Engkau layak menerima kemuliaan dan kehormatan. Semua kemuliaan, pujian, dan kuasa bagi takhta!" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 1"). Meskipun pada waktu itu aku tidak sepenuhnya memahami firman tersebut, saat aku mendengarnya, aku merasa firman itu sangat istimewa, sangat menyentuh, dan tidak ada manusia yang mampu mengucapkan firman seperti itu. Aku yakin bahwa firman ini berasal dari Tuhan, bahwa itu adalah perkataan Roh Kudus. Setelah itu, bab demi bab perkataan Roh Kudus terus-menerus dikirim ke gereja kami, firman yang mengungkapkan banyak kebenaran tentang iman dan misteri Alkitab, dan juga membuka jalan bagi kami untuk menerapkan kebenaran dan masuk ke dalam hidup. Pada masa itu kami berkumpul hampir setiap hari untuk membaca perkataan Roh Kudus. Itu sangat membekali dan memelihara hidupku. Semua orang hanyut dalam sukacita dan kegembiraan serta merasa sangat diberkati. Kami semua mengira kami termasuk di dalam kelompok pertama yang dibangkitkan di hadapan Tuhan, bahwa kami adalah para pemenang yang akan dibentuk Tuhan, bahwa kami pasti akan mendapat bagian dalam kerajaan surga, dan kami akan layak untuk menerima janji dan berkat Tuhan. Penuh dengan iman, kita semua mengorbankan diri kami bagi Tuhan. Beberapa orang sibuk menyalin perkataan Roh Kudus, beberapa menggubah perkataan Roh Kudus menjadi musik untuk membuatnya menjadi lagu pujian. Keadaan kami juga sangat buruk pada saat itu, dengan banyaknya saudara-saudari yang ditangkap saat menghadiri pertemuan. Aku tidak merasa takut, tetapi dengan antusias terus mengorbankan diriku bagi Tuhan.

Tepat ketika aku dipenuhi dengan harapan karena merasa diberkati dan masuk ke dalam kerajaan surga, Tuhan mengucapkan firman baru dan membawa kami ke dalam ujian para pelaku pelayanan. Suatu hari pada bulan Oktober aku ditugaskan untuk pergi ke sebuah pertemuan gereja sejauh 40 km untuk mengambil salinan perkataan baru yang diucapkan Roh Kudus. Kupikir pasti ada kabar baik, jadi dengan gembira aku menaiki sepedaku dan pergi ke tempat pertemuan itu, sambil bersenandung dan penuh dengan semangat. Di luar dugaanku, ketika aku tiba aku melihat saudara-saudariku tampak sedih dan semua menundukkan kepala mereka. Seorang saudara berkata kepadaku, "Roh Kudus telah mengucapkan firman. Tuhan berkata bahwa kita semua adalah para pelaku pelayanan." Seorang saudari berkata, sambil berlinang air mata, "Kita semua adalah para pelaku pelayanan. Orang Tiongkok hanya dipakai Tuhan untuk melayani dan kita sama sekali tidak akan mendapatkan berkat." Aku sama sekali tidak bisa memercayainya. Aku bergegas membaca perkataan Roh Kudus, dan membaca firman dari Tuhan ini: "Di Tiongkok, selain anak-anak sulung dan umat-Ku, yang lainnya adalah keturunan si naga merah yang sangat besar dan harus dibuang. Engkau semua harus mengerti, Tiongkok bagaimanapun juga adalah bangsa yang dikutuk oleh-Ku, dan beberapa dari umat-Ku di sana tidak lebih dari mereka yang memberikan pelayanan untuk pekerjaan masa depan-Ku. Dengan kata lain, selain anak-anak sulung-Ku, tidak ada orang lain—mereka semua akan menjadi binasa. Jangan berpikir bahwa Aku terlalu ekstrim dalam perbuatan-Ku—ini adalah ketetapan administratif-Ku. Mereka yang menanggung kutuk-kutuk-Ku adalah objek kebencian-Ku, dan ini tidak mungkin diubah" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 95"). Membaca firman ini membuatku tertegun. Para pelaku pelayanan telah disebutkan beberapa kali dalam perkataan Roh Kudus, dan aku selalu mengira firman itu ditujukan kepada orang tidak percaya. Namun ternyata firman itu ditujukan kepada kami. Dikatakan bahwa orang Tiongkok adalah para pelaku pelayanan yang akan dikutuk Tuhan, dan ketika mereka telah menyelesaikan pelayanan mereka, mereka akan dilemparkan ke dalam jurang maut. Aku merasa seluruh tubuhku menjadi lemas. Aku tak pernah membayangkan bahwa aku adalah seorang pelaku pelayanan. Apakah kepercayaanku selama bertahun-tahun itu sia-sia? Aku tak hanya tidak akan diberkati di dalam kerajaan surga, tetapi aku akan dilemparkan ke dalam jurang maut! Aku merasa seperti dilempar ke dalam neraka. Aku merasa sedih sekali, dan keluhan-keluhan mulai muncul. Aku berpikir tentang bagaimana aku meninggalkan studiku untuk mengikuti Tuhan, bagaimana orang-orang dunia mengejekku, bagaimana teman dan keluargaku tidak bisa mengerti, dan tentang penganiayaan PKT dan bagaimana aku hampir ditangkap beberapa kali. Namun aku tidak pernah mundur karena takut, sebaliknya terus mengorbankan diriku. Aku telah banyak menderita, kupikir aku akan masuk ke dalam kerajaan surga dan menikmati berkat, tetapi sekarang aku adalah seorang pelaku pelayanan yang hina. Aku sama sekali tidak mengerti. Aku duduk di sana sejenak sambil menghela napas keputusasaan. Saudara-saudari lainnya menundukkan kepala mereka, beberapa meneteskan air mata, beberapa menutupi wajah mereka dan mulai menangis tersedu-sedu, dan beberapa saudara bahkan meratap dengan keras.

Dalam perjalanan pulang setelah pertemuan itu, aku hampir tak memiliki tenaga untuk mengayuh sepedaku. Aku bertanya-tanya di sepanjang jalan, "Bagaimana aku bisa menjadi pelaku pelayanan?" Semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa diperlakukan tidak adil, dan air mataku terus mengalir. Di rumah, aku tidak tertarik untuk melakukan apa pun, tetapi mondar-mandir sambil menundukkan kepalaku, tidak mau berbicara kepada siapa pun. Bahkan bernapas pun terasa melelahkan. Aku sama sekali tidak bisa pasrah dengan nasibku menjadi pelaku pelayanan yang pada akhirnya tidak akan mendapatkan berkat.

Aku membuka bab demi bab firman Tuhan, dan aku membaca semuanya dengan semangat, berharap menemukan secercah harapan dalam firman-Nya, bahwa kesudahanku dapat diubah. Namun aku tak hanya tidak menemukan apa pun tentang berkat yang kuharapkan, tetapi mendapati semuanya adalah penghakiman yang keras. Ada beberapa dari firman Tuhan yang khususnya berkata: "Mereka yang memberikan pelayanan dan mereka yang menjadi milik Iblis adalah orang mati tanpa roh, dan mereka semua harus dilenyapkan dan dibuang ke dalam ketiadaan. Ini adalah misteri dari rencana pengelolaan-Ku, dan merupakan bagian dari rencana pengelolaan-Ku yang tidak dapat dipahami oleh manusia; kendati demikian, aku juga telah memberitahukan tentang hal ini kepada semua orang. Mereka yang bukan milik-Ku menentang-Ku; mereka yang merupakan milik-Ku adalah mereka yang sesuai dengan Aku. Hal ini sama sekali tidak terbantahkan, dan inilah prinsip di balik penghakiman-Ku atas Iblis. Prinsip ini harus diketahui semua orang sehingga mereka dapat melihat kebenaran dan keadilan-Ku. Semua orang yang berasal dari Iblis akan dihakimi, dibakar, dan diubah menjadi abu. Ini juga adalah murka-Ku, dan dari hal ini, watak-Ku semakin diperjelas" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 108").

"Setelah melakukan pelayanan untuk-Ku saat ini, mereka semua harus pergi! Jangan berkeliaran di rumah-Ku; berhenti terus menumpang hidup dengan tidak tahu malu! Mereka yang menjadi milik Iblis semuanya adalah anak-anak setan, dan akan binasa untuk selama-lamanya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 109"). Menyadari bahwa Tuhan menghakimi dan mengutuk para pelaku pelayanan, aku kehilangan semua harapan dan benar-benar merasa telah jatuh ke dalam jurang maut. Aku bahkan tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaan sedih itu. Aku berpikir tentang bagaimana aku baru saja berada di pelukan Tuhan, menikmati kasih-Nya, tetapi sekarang aku telah dibuang, dihukum dan dikutuk Tuhan, dilemparkan ke dalam jurang maut. Aku tenggelam dalam kesedihan yang menyakitkan dan menjadi sangat negatif. Aku tidak memiliki semangat untuk berdoa, mendengarkan lagu pujian, atau membaca firman Tuhan. Aku bahkan mulai menyesali semua upaya yang telah kulakukan dan korbankan sebelumnya. Jika kutahu semuanya akan menjadi seperti ini, aku pasti telah meninggalkan semua ini, tetapi sekarang aku tak punya apa pun. Jika teman-teman dan anggota keluargaku yang tidak percaya tahu bahwa ternyata aku adalah pelaku pelayanan dan akan berakhir dengan tangan kosong, bukankah mereka akan terus-menerus mengejekku? Bagaimana aku bisa keluar rumah? Apa yang dapat kulakukan? Ketika aku memikirkan tentang hal itu, aku merasa sangat dicela. Mengingat kembali tahun-tahun kepercayaanku, meskipun aku telah banyak menderita, aku sudah menikmati banyak anugerah dan berkat Tuhan. Sekarang aku telah diangkat Tuhan untuk mendengar firman baru-Nya, dan aku telah mengetahui banyak sekali misteri dan kebenaran. Aku tidak bisa meninggalkan Tuhan, apa pun yang terjadi.

Suatu hari, dalam sebuah pertemuan, kami membaca firman Tuhan ini: "Aku hanya menginginkan agar engkau semua menyerahkan seluruh kekuatanmu kepada-Ku dengan segenap hati dan pikiranmu, dan dengan segenap kemampuanmu. Entah hari ini atau esok, entah engkau adalah seseorang yang memberikan pelayanan kepada-Ku atau seseorang yang mendapatkan berkat, engkau semua harus mengerahkan banyak kekuatanmu bagi kerajaan-Ku. Ini adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua manusia ciptaan, dan itu harus dilakukan dan dilaksanakan dengan cara ini. Aku akan mengerahkan segala sesuatu untuk memberikan pelayanan demi menjaga keindahan kerajaan-Ku tetap selalu baru, dan untuk keluarga-Ku menjadi harmonis dan bersatu. Tak seorang pun diizinkan untuk menentang-Ku, dan siapa pun yang melakukannya harus mengalami penghakiman dan dikutuk" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 100"). Pemimpin gereja pada saat itu juga menyampaikan beberapa persekutuan dari Atas. "Banyak orang merasa bahwa adalah memalukan untuk menjadi pelaku pelayanan, tetapi itu sama sekali salah. Jika sekarang kita dapat memberikan pelayanan kepada Tuhan, itu adalah sesuatu yang telah ditentukan dari semula oleh-Nya, dan selain itu, kita dipilih oleh Tuhan untuk melakukannya. Sebenarnya, memberikan pelayanan kepada Tuhan yang mahakuasa dan agung adalah hal yang sangat mulia! Kita adalah manusia yang telah dirusak begitu dalam oleh Iblis, dan di hadapan Tuhan, kita semua hanyalah makhluk ciptaan yang sangat kecil. Siapa yang layak untuk melakukan pelayanan bagi Tuhan? Dari semua umat manusia, kitalah yang Tuhan pilih untuk melayani Dia. Kita telah mendapatkan banyak, dan ini benar-benar suatu peninggian besar dari Tuhan. Ini adalah pernyataan yang paling jujur, dan jika engkau semua tidak dapat memahaminya, itu berarti engkau semua sangat congkak. Izinkan aku memberitahukan kepadamu dengan jujur: Tuhan telah mengizinkan kita—kita yang sama sekali tanpa kemanusiaan—untuk melayani Dia. Namun, tahukah engkau berapa banyak penghinaan yang telah diderita-Nya? Setiap hari Dia diperhadapkan dengan orang-orang yang sangat rusak seperti kita, namun siapa di antara kita yang pernah memikirkan penghinaan besar yang telah diderita Tuhan? Kita selalu memberontak terhadap-Nya dan menentang Dia, kita menghakimi-Nya dengan gagasan dan imajinasi kita sendiri, dan kita telah menghancurkan hati-Nya. Berapa banyak penderitaan yang telah Tuhan alami? Percayalah ketika kukatakan bahwa kita dipenuhi dengan watak yang rusak, dan ketika kita melayani-Nya, kita gagal memenuhi tuntutan-Nya. Dengan perilaku seperti itu, kita bahkan tidak layak untuk memberikan pelayanan kepada Tuhan. Bagaimana mungkin kita layak menjadi umat-Nya?" Mendengar ini menyadarkanku. Tuhan adalah Sang Pencipta, dan Dia adalah yang tertinggi. Aku hina dan sangat kecil, sehingga dapat melakukan pelayanan bagi-Nya adalah peninggian dan kebaikan Tuhan. Namun aku tidak mengetahui identitas atau statusku sendiri, percaya bahwa menjadi pelaku pelayanan itu hina, dan aku tidak mau melakukannya bagi Tuhan. Aku sangat congkak dan keterlaluan. Mengingat kembali, meskipun aku mengejar dengan semangat, mengorbankan diriku sendiri, semua itu untuk mendapatkan berkat, untuk menikmati berkat kerajaan surga. Aku menjadi sangat bersemangat ketika aku membaca firman tentang janji dan berkat Tuhan bagi manusia, dan aku tetap bertahan bahkan dalam menghadapi penganiayaan PKT. Namun ketika aku membaca firman Tuhan yang mengatakan bahwa kami adalah para pelaku pelayanan yang akan dilemparkan ke dalam jurang maut, aku mulai mengeluh dan menyalahkan Tuhan, dan bahkan berpikir untuk mengkhianati dan meninggalkan Tuhan. Bagaimana aku bisa disebut sebagai orang percaya sejati? Apa yang kuberikan, apa yang kukorbankan semuanya dicemari dengan motif dan ketidakmurnianku. Semuanya bertujuan untuk mendapatkan berkat, mencoba menipu Tuhan, membuat transaksi dengan Tuhan. Aku sangat egois dan hina. Aku telah menikmati begitu banyak anugerah dan berkat Tuhan, makanan rohani, dan penyiraman firman-Nya, tetapi aku ingin mengkhianati Dia saat aku tidak melihat ada berkat di dalamnya untukku. Aku sama sekali tidak memiliki hati nurani atau nalar sedikit pun. Pemikiran ini membuatku penuh penyesalan dan mencela diri sendiri. Aku adalah keturunan si naga merah yang sangat besar. Aku milik Iblis dan bukan milik rumah Tuhan, dan bahkan kepercayaanku dimotivasi oleh berkat. Tuhan itu kudus dan benar, dan watak-Nya tidak menoleransi pelanggaran. Dengan perilaku dan sikapku terhadap Tuhan seperti ini, aku bahkan tidak layak menjadi pelaku pelayanan. Aku seharusnya dikutuk Tuhan dan dilemparkan ke neraka sejak lama. Tuhan tidak menghukumku, tetapi membiarkanku hidup dengan napas kehidupan sehingga aku mendapat kesempatan untuk mendengar perkataan-Nya, menerima makanan kehidupan-Nya, dan melayani Tuhan, Yang Mahatinggi. Ini adalah peninggian yang luar biasa, dan aku harus bersyukur kepada Tuhan. Apa hakku untuk mengeluh? Aku tahu aku harus melayani Tuhan dengan baik!

Pada akhir November, kami menerima lebih banyak firman baru dari Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Setelah Aku kembali ke Sion, mereka yang berada di bumi akan terus memuji-Ku seperti di masa lalu. Para pelaku pelayanan yang setia itu akan menanti seperti biasa untuk memberikan pelayanan kepada-Ku, tetapi fungsi mereka akan berakhir. Hal terbaik yang dapat mereka lakukan adalah merenungkan keadaan hadirat-Ku di bumi. Pada saat itu, Aku akan mulai mendatangkan bencana ke atas orang-orang yang akan menderita malapetaka; tetapi, semua orang percaya bahwa Aku adalah Tuhan yang benar. Aku pasti tidak akan menghukum para pelaku pelayanan yang setia itu, tetapi hanya membiarkan mereka menerima kasih karunia-Ku. Karena Aku telah berfirman bahwa Aku akan menghukum semua pelaku kejahatan, dan bahwa mereka yang melakukan perbuatan baik akan menerima kenikmatan materi yang Aku anugerahkan, yang menunjukkan bahwa Aku adalah Tuhan itu sendiri, yang adil dan setia" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 120"). Aku memahami bahwa Tuhan sama sekali tidak meninggalkan kami, dan Dia tidak menghukum kami karena kami adalah keturunan si naga merah yang sangat besar. Tuhan masih mengizinkan kami untuk menjadi para pelaku pelayanan yang mengabdi kepada-Nya dan memuji Dia di bumi. Ini memberiku perasaan tenang, dan aku benar-benar bersemangat. Aku benar-benar merasa bahwa dapat melayani Tuhan artinya ditinggikan oleh-Nya, dan itu adalah berkat. Pada masa itu, kami menyanyikan lagu pujian "Suatu Berkat bagi Kita Melakukan Pelayanan untuk Tuhan" di setiap pertemuan: "Lewat penghakiman firman-Nya kita lihat kita rusak. Penuh niat ingin diberkati, layakkah kita hidup di hadapan-Nya? Tak layak masuk k'rajaan surga, kita melakukan pelayanan untuk Tuhan kar'na anug'rah-Nya. Baik berkat atau bencana, kuingin lakukan p'layanan sampai akhir. Oh, kita mau kerja 'tuk Tuhan, tunduk pada pengaturan-Nya, m'lakukan pelayanan 'tuk Tuhan seumur hidup, s'lalu puji keb'naran-Nya. Kini, kita m'lakukan p'layanan, meskipun tak layak, apa pun akhirnya, kita ikut Dia sampai akhir. Dia sucikan kita dengan firman, dan pulihkan nalar kita" (Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru).

Setelah kami bahagia menjadi para pelaku pelayanan dan bersedia melayani Tuhan, Tuhan Yang Mahakuasa mengucapkan firman yang baru. Pada 20 Februari 1992. Dia mengangkat kami menjadi umat kerajaan dan mengakhiri ujian para pelaku pelayanan. Firman Tuhan katakan: "Situasi sekarang ini tidak seperti situasi di masa lalu, dan pekerjaan-Ku telah memasuki titik awal yang baru. Dengan demikian, akan ada pendekatan yang baru: semua orang yang membaca firman-Ku dan menerimanya sebagai hidup mereka adalah umat di kerajaan-Ku, dan karena berada di kerajaan-Ku, mereka adalah umat kerajaan-Ku. Karena mereka menerima bimbingan firman-Ku, meskipun mereka disebut umat-Ku, sebutan ini sama sekali tidak lebih rendah dari sebutan sebagai 'anak-anak'-Ku" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 1"). Menyadari bahwa Tuhan telah mengubah para pelaku pelayanan menjadi umat-Nya di Zaman Kerajaan, aku merasakan kebahagiaan bercampur dengan penyesalan dan mencela diri. Aku menyesal bahwa aku telah menjadi negatif, lemah, dan tidak memiliki harapan selama ujian para pelaku pelayanan, dan bahkan telah mengeluh kepada Tuhan, salah paham dan menyalahkan Dia. Aku tidak mau menjadi pelaku pelayanan-Nya. Aku sama sekali tidak memiliki pengabdian dan ketaatan kepada Tuhan. Ini membuatku merasa sangat menyesal dan berutang kepada Tuhan. Aku bahagia karena sebagai keturunan si naga merah yang sangat besar, sangat memberontak dan rusak, hanya karena kami tidak menyerah melewati ujian, Tuhan mengangkat kami menjadi umat kerajaan, menjadi anggota keluarga-Nya. Aku bisa merasakan kasih Tuhan yang besar bagi kami, dan rasa syukur dan pujian bagi Tuhan mengalir di hatiku.

Setelah melewati ujian itu, aku melihat hikmat yang luar biasa dalam pekerjaan Tuhan. Dia menghakimi, menghajar, dan bahkan mengutuk manusia dengan firman-Nya, dan meskipun firman-Nya keras, membuat kami menderita dan merasa tertekan, semua itu untuk menyucikan dan mengubah kami. Meskipun aku telah dimurnikan melalui firman Tuhan, Aku telah melihat watak-Nya yang adil. Dia muak dengan motif dan ketidakmurnian kita, dan Dia jijik dengan kepercayaan yang dimotivasi oleh berkat. Setelah pengalaman ini, sudut pandangku tentang kepercayaan kepada Tuhan sedikit berubah. Aku berhenti hanya mengejar berkat dan jalan masuk ke dalam kerajaan surga, tetapi merasa bahwa menjadi pelaku pelayanan yang melayani Sang Pencipta artinya ditinggikan oleh Tuhan, dan itu adalah berkat bagiku. Itu membuatku merasa bangga dan terhormat!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Kerugian Akibat Iri Hati

Oleh Saudari Yi Ning, Tiongkok Belum lama ini, aku terpilih sebagai pemimpin gereja, memimpin pekerjaan beberapa gereja. Tak lama kemudian,...

Kesadaran Setelah Ditangani

Oleh Saudari Liang Xin, Spanyol Pada akhir 2020, aku bertanggung jawab menyiram petobat baru di gereja. Awalnya jumlah mereka tak banyak,...

Akibat Memuja Manusia

Oleh Song Yu Saudari, Belanda Pada tahun 2019, aku berlatih dalam posisi kepemimpinan, bekerja bersama Wang. Selama interaksi kami, aku...