Firman Tuhan Harian: Penampakan dan Pekerjaan Tuhan | Kutipan 71

Rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan sudah hampir berakhir, dan gerbang kerajaan-Nya telah dibukakan bagi semua orang yang mencari penampakan Tuhan. Saudara-saudari yang terkasih, tunggu apa lagi? Apa yang engkau cari? Apakah engkau menantikan penampakan Tuhan? Apakah engkau mencari jejak langkah Tuhan? Betapa didambakannya penampakan Tuhan! Betapa sulitnya menemukan jejak langkah Tuhan! Di zaman seperti ini, di dunia seperti ini, apa yang harus kita lakukan untuk bisa menyaksikan hari penampakan Tuhan? Apa yang harus kita lakukan untuk mengikuti jejak langkah Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan itu dihadapi oleh semua yang menantikan penampakan Tuhan. Engkau sekalian sudah pernah mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tadi lebih dari sekali—tetapi apa hasilnya? Di manakah Tuhan menampakkan diri? Di manakah jejak langkah Tuhan? Apakah engkau sudah menemukan jawabannya? Banyak orang akan menjawab seperti ini: Tuhan menampakkan diri di antara orang-orang yang mengikuti-Nya dan jejak langkah-Nya ada di antara kita; sesederhana itu! Setiap orang bisa saja mengetengahkan jawaban standar, tetapi apakah engkau paham apa arti penampakan Tuhan, dan apa arti jejak langkah Tuhan? Penampakan Tuhan berarti kedatangan-Nya secara pribadi ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dengan identitas dan watak-Nya sendiri, dan dengan cara khas-Nya, Ia turun ke antara umat manusia untuk melaksanakan pekerjaan-Nya yakni memulai sebuah zaman dan mengakhiri sebuah zaman. Penampakan seperti ini bukanlah semacam ritual. Bukan juga suatu tanda, gambaran, mukjizat, atau penglihatan yang hebat, apalagi semacam proses keagamaan. Penampakan ini merupakan fakta nyata dan aktual yang dapat disentuh dan dilihat. Penampakan seperti ini bukan sekadar untuk mengikuti sebuah proses, atau sekadar pekerjaan jangka pendek; tetapi merupakan sebuah tahap pekerjaan yang tercakup dalam rencana pengelolaan-Nya. Penampakan Tuhan selalu penuh makna, dan senantiasa terkait dengan rencana pengelolaan-Nya. Penampakan ini sepenuhnya berbeda dari penampakan berupa bimbingan, kepemimpinan, dan pencerahan yang Tuhan lakukan kepada manusia. Tuhan mengerjakan sebuah tahap pekerjaan yang hebat setiap kali Ia menyatakan diri-Nya. Pekerjaan ini berbeda dari pekerjaan di zaman lainnya. Pekerjaan ini tidak terselami pikiran manusia, dan belum pernah dialami manusia. Ini adalah pekerjaan yang memulai zaman yang baru dan menyimpulkan zaman yang lama, dan merupakan bentuk pekerjaan baru yang lebih baik bagi keselamatan umat manusia. Selain itu, ini adalah pekerjaan yang membawa umat manusia memasuki zaman yang baru. Inilah arti penting dari penampakan Tuhan.

Selagi memahami penampakan Tuhan ini, bagaimana seharusnya engkau mencari jejak langkah Tuhan? Pertanyaan ini tidaklah sulit untuk dijelaskan: Di mana ada penampakan Tuhan, di situ engkau akan temukan jejak langkah Tuhan. Penjelasan seperti ini terdengar amat lugas, tetapi sesungguhnya tidak semudah itu untuk dilakukan, sebab banyak orang tidak tahu di mana Tuhan menyatakan diri-Nya, apalagi di mana Ia bersedia atau akan menyatakan diri-Nya. Beberapa orang secara impulsif percaya bahwa di mana ada pekerjaan Roh Kudus, di sanalah ada penampakan Tuhan. Atau jika tidak begitu, mereka percaya bahwa di mana ada tokoh-tokoh rohani, di situ juga ada penampakan Tuhan. Atau jika tidak begitu, mereka percaya bahwa di mana ada orang-orang tersohor, di situ juga ada penampakan Tuhan. Untuk sementara ini, kita tak usah dulu memikirkan benar atau salahnya kepercayaan-kepercayaan itu. Untuk menjelaskan pertanyaan semacam itu, pertama-tama kita harus paham betul mengenai tujuan ini: Kita sedang mencari jejak langkah Tuhan. Kita tidak sedang mencari tokoh rohani, apalagi mengikuti tokoh ternama, melainkan sedang mengikuti jejak langkah Tuhan. Oleh karena kita sedang mencari jejak langkah Tuhan, maka kita harus mencari kehendak Tuhan, perkataan Tuhan, pernyataan Tuhan—sebab, di mana ada firman Tuhan yang baru, di sanalah ada suara Tuhan, dan di mana ada langkah kaki Tuhan, di situ juga ada perbuatan Tuhan. Di mana ada pengungkapan Tuhan, di situ juga ada penampakan Tuhan, dan di mana ada penampakan Tuhan, di situ juga ada kebenaran, dan jalan, dan hidup. Saat sedang mencari jejak langkah Tuhan, engkau mengabaikan firman yang mengatakan bahwa "Tuhan adalah kebenaran, dan jalan, dan hidup." Jadi, saat banyak orang menerima kebenaran, mereka tidak percaya bahwa mereka telah menemukan jejak langkah Tuhan, apalagi mengakui penampakan Tuhan. Betapa dalamnya kekeliruan itu! Penampakan Tuhan tidak dapat diselaraskan dengan gagasan manusia, apalagi terjadi atas perintah manusia. Tuhan membuat pilihan-pilihan-Nya sendiri dan memiliki rencana-rencana-Nya sendiri mengenai kapan Ia melangsungkan pekerjaan-Nya; lagipula, Ia memiliki tujuan-tujuan dan cara-cara-Nya sendiri. Ia tidak perlu membicarakan pekerjaan yang dilakukan-Nya dengan manusia atau mencari nasihat manusia, apalagi memberitahukan setiap orang mengenai pekerjaan-Nya. Inilah watak Tuhan, yang terlebih lagi perlu dikenali oleh semua orang. Jika ingin menyaksikan penampakan Tuhan, jika hendak mengikuti jejak langkah Tuhan, maka engkau harus pertama-tama melampaui gagasanmu sendiri. Engkau tidak boleh menuntut Tuhan melakukan ini atau itu, apalagi menempatkan-Nya dalam batas-batasmu sendiri dan membatasi-Nya dalam gagasan pribadimu. Akan tetapi, engkau harus bertanya bagaimana seharusnya engkau mencari jejak Tuhan, bagaimana seharusnya menerima penampakan Tuhan, dan bagaimana harus berserah pada pekerjaan baru Tuhan; itulah yang harus dilakukan oleh manusia. Oleh karena manusia itu bukan kebenaran, dan tidak memiliki kebenaran, manusia harus mencari, menerima, dan menaati.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 1: Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait