51. Aku Telah Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali!

Oleh Saudara Li Deming, Tiongkok

Keluargaku telah menjadi Katolik selama empat generasi, dan pada akhir tahun 70-an, rumah kami menjadi tempat ibadah dan ayah serta pamanku menjabat sebagai diaken gereja. Setiap hari suci penting, orang-orang dewasa selalu membawaku bersepeda ke suatu tempat berjarak sekitar 32 km untuk merayakan hari suci. Aku ingat pater biasa sering memberi tahu kami dalam Misa: "Akhir zaman sudah dekat, kita harus selalu berjaga-jaga, menjaga jiwa kita tetap tahir dan tidak melakukan dosa besar, karena Tuhan bisa datang kembali di atas awan dan mengangkat kita ke surga setiap saat." Pada waktu itu, semua umat paroki, tua dan muda, sangat semangat, berdoa Rosario, menghadiri Misa, dan melakukan perbuatan baik, setiap hari merindukan kedatangan Tuhan kembali.

Ayah dan pamanku meninggal pada awal tahun 90-an dan aku mengambil alih posisi sebagai diaken. Aku membimbing umat paroki berdoa Rosario, beribadah, dan aku membacakan Alkitab dan menyampaikan khotbah. Kemudian, pada musim semi 1999, pater kami memberiku selebaran penginjilan dari Hong Kong dan menyuruhku memobilisasi semua orang untuk segera menyampaikan kabar baik bahwa kedatangan Tuhan kembali sudah dekat. Aku mengumpulkan semua orang, dan menyuruh mereka untuk berdoa Rosario tiga kali sehari. Kujelaskan kepada mereka tanda-tanda kedatangan Tuhan yang dinubuatkan dalam Alkitab. Aku berkata, "Saudara-saudariku yang setia, Tuhan akan segera datang kembali. Tuhan Yesus berfirman: 'Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:30). Saat Tuhan datang, sebuah tanda besar akan muncul di langit. Kita semua akan melihat dengan mata kepala sendiri Tuhan turun di atas awan, dengan kegemilangan dan kemegahan yang besar, untuk membawa kita ke surga. Hanya tinggal beberapa bulan lagi menjelang tahun 2.000. Kita harus segera memberitakan Injil kepada teman, kerabat, dan kenalan yang belum percaya kepada Tuhan. Menyelamatkan lebih banyak jiwa akan menjadi penghargaan besar bagi kita di mata Tuhan." Mendengar ini menggerakkan semua orang, dan mereka semua mulai mendiskusikan bagaimana agar mereka berhenti mengingini hal-hal duniawi dan lebih banyak memberitakan Injil kepada teman dan keluarga. Tak lama kemudian, November tiba, dan aku mulai memperhatikan istriku tampak sedikit berbeda dari biasanya. Dia pergi ke rumah Saudari Tian Xiao di desa kami untuk membaca Alkitab setiap malam setelah makan malam, dan dia tidak ikut doa malam bersamaku selama beberapa hari. Aku agak bingung dan bertanya-tanya apakah dia sudah pindah ke denominasi lain. Suatu sore, istriku bertanya kepadaku, "Kita telah menjadi orang percaya selama bertahun-tahun. Apakah kau berharap Tuhan datang kembali?" Tanpa ragu kukatakan, "Mengapa bertanya seperti itu? Tentu saja!" Kemudian dia berkata kepadaku dengan sangat serius, "Aku punya kabar baik untukmu. Tuhan telah berinkarnasi sekali lagi dan telah datang kembali, dan Dia telah membuka gulungan kitab yang disebutkan dalam kitab Wahyu." Aku sangat terkejut. Aku meninggikan suaraku dan berkata kepadanya, "Kau bicara apa? Tuhan Yesus pasti akan datang di atas awan ketika Dia datang kembali. Tidak mungkin Dia datang kembali dalam rupa manusia!" Kemudian istriku berkata, "Kau bahkan belum menyelidikinya. Bagaimana kau bisa dengan membabi buta yakin bahwa Dia tidak akan datang kembali dalam rupa manusia? Selama bertahun-tahun beriman, bukankah kita berharap untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali? Dengan berasumsi berdasarkan gagasanmu, engkau bisa saja kehilangan kesempatan untuk diangkat. Kurasa kau harus tenang dan benar-benar menyelidiki hal ini." Namun, tak sedikit pun yang dia katakan benar-benar membuatku mengerti. Setelah ini, aku khawatir dia telah disesatkan, jadi aku terus mengatakan kepadanya nubuat tentang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya dengan berkata, "Setelah Tuhan Yesus disalibkan dan kemudian bangkit, tubuh kemuliaan-Nya terangkat ke surga di atas awan. Ketika Dia datang kembali, Dia akan muncul dalam wujud roh, datang di atas awan dalam segala kemuliaan. Bagaimana mungkin Dia datang kembali dalam rupa manusia? Alkitab berkata: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya' (Wahyu 1:7). 'Tak lama setelah penganiayaan di hari-hari itu, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tak akan bersinar lagi, dan bintang-bintang akan jatuh dari langit dan kuasa-kuasa langit akan terguncang: Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:29-30). Di sini kita bisa melihat bahwa ketika Dia datang kembali, matahari akan menjadi gelap dan bulan akan kehilangan sinarnya. Bintang-bintang akan jatuh dari langit dan Tuhan akan turun di atas awan. Namun karena belum terjadi, tanda-tanda ini sama sekali belum muncul. Bagaimana kau bisa mengatakan Dia sudah datang?" Dia lalu menjawab dengan sangat tenang, "Nubuat Tuhan semuanya adalah misteri yang tersembunyi. Jika kita dengan buta menjelaskannya secara harfiah, berdasarkan gagasan dan imajinasi kita, kita sangat mungkin salah menafsirkan firman-Nya. Lihat saja orang Farisi. Mereka memahami Alkitab secara harfiah dan menurut gagasan mereka sendiri, berpikir bahwa Mesias akan lahir di istana dan akan mengambil alih kekuasaan, tetapi Tuhan Yesus tidak lahir di istana. Dia lahir di palungan sebagai anak tukang kayu, dan selain itu, Dia bukan penguasa apa pun. Orang Farisi melihat kelahiran dan pekerjaan Tuhan Yesus sama sekali tidak sesuai dengan gagasan mereka, jadi mereka sama sekali tidak mau menerima bahwa Dia adalah Mesias yang telah datang, dan mereka mengutuk dan menentang Dia. Kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti orang Farisi!" Aku merasa kesal ketika dia mengatakan hal itu, kupikir "Bagaimanapun juga, aku adalah diaken gereja dan lebih terpelajar daripada dia, tetapi dia tidak mau mendengarkanku, bahkan mengatakan bahwa aku keliru menafsirkan nubuat Tuhan." Aku agak kurang senang dan kukatakan kepadanya dengan nada keras, "Sudah kuberitahu berulang kali, tetapi kau tak mau mendengarkan. Kau benar-benar sudah tertipu! Kau harus berhenti menghadiri pertemuan-pertemuan itu." Namun dia berkata dengan tegas, "Aku telah menyelidiki dengan jelas, dan aku percaya kepada Tuhan yang telah datang kembali. Jika kau tidak percaya, itu urusanmu, tetapi jangan menghalangiku." Mendengarnya mengatakan ini membuatku kesal dan marah. Dalam upayaku menyelamatkannya, aku memanggil beberapa diaken gereja lainnya untuk membujuknya. Salah satu diaken berkata kepadanya dengan penuh percaya diri, "Katolik adalah satu-satunya agama yang benar. Ketika Tuhan datang kembali, semua denominasi lain akan kembali ke Katolik. Ini disebut Kesatuan Umat Kristen. Aku yakin kau pun tahu tentang hal ini, karena keluarga kita sama-sama telah menjadi Katolik selama beberapa generasi." Namun istriku menjawab, "Apakah ada dasar dalam firman Roh Kudus bahwa semua denominasi akan kembali ke Gereja Katolik ketika Tuhan datang kembali? Apakah Tuhan Yesus pernah berkata demikian? Apakah jemaat gereja-gereja Protestan dan Ortodoks Timur bersedia untuk bersatu kembali dengan Gereja Katolik? Alkitab sudah lama menubuatkan: 'Dan akan terjadi pada akhir zaman: gunung tempat Tuhan akan ditegakkan di puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan di atas bukit-bukit, dan semua bangsa akan datang berbondong-bondong ke sana' (Yesaya 2:2). 'Gunung' di sini mengacu pada berbagai denominasi. Ketika Tuhan melakukan pekerjaan penyatuan kembali, bukan Protestan yang kembali ke Katolik atau sebaliknya, melainkan orang-orang percaya sejati dari semua denominasi akan datang ke hadapan takhta Tuhan. Dengan semua kepercayaan menjadi satu seperti ini, kebenaran Tuhan akan menjadi nyata dan semua orang akan benar-benar diyakinkan." Ketika mendengarnya mengatakan ini, semuanya terasa sangat baru dan mencerahkan bagiku. Para diaken itu juga terdiam, dan salah satu dari mereka hanya berkata dengan tegas, "Kau hanya seorang umat paroki—kaupikir kau lebih tahu daripada seorang pater? Apa pun yang kaukatakan, pada akhirnya, semua denominasi akan kembali ke Katolik. Mereka yang berpaling dari Katolik telah mengkhianati Tuhan, mereka tidak akan diselamatkan, dan jiwa mereka tidak akan masuk ke surga. Engkau telah disesatkan. Kusarankan agar kau segera lakukan pengakuan dosa. Belum terlambat untuk berbalik." Dia menjawab dengan tegas, "Aku tidak disesatkan. Aku telah mendengar perkataan Roh Kudus kepada gereja-gereja dan mengikuti jejak langkah Anak Domba. Aku telah menerima pekerjaan baru Tuhan. Aku akan tetap berada di jalan ini, dan tak seorang pun yang bisa menghalangiku." Awalnya aku ingin kedua diaken mencegah istriku, tetapi tak pernah kubayangkan bahwa mereka bukan saja tak mampu meyakinkannya, tetapi mereka juga tak mampu mengatakan apa pun mendengar jawaban istriku. Setelah itu, iman istriku makin kuat. Dia berkata pada awalnya dia merasa sedikit terkekang olehku dan sedikit ragu, tetapi ketika para diaken itu berusaha menghalanginya, dia melihat dengan jelas bahwa mereka tidak memahami kebenaran dan sangat congkak, dan tidak mau dengan rendah hati mencari. Dia tidak lagi merasa terkekang dan terus menghadiri pertemuan setiap hari.

Kupikir dalam hatiku: "Istriku tidak terlalu terpelajar, dan tidak menguasai Alkitab dengan baik, jadi bagaimana bisa kedua diaken itu begitu tercengang mendengar argumennya? Khotbah macam apa yang dia dengarkan yang begitu luar biasa?" Aku sudah lama bingung dengan perubahan istriku. Kurenungkan dengan saksama apa yang dia katakan, dan merasa ada sesuatu di dalamnya. Mungkinkah apa yang dia percayai benar-benar berasal dari Roh Kudus? Kupikir itu tidak mungkin. Jika itu berasal dari Tuhan, maka pater kami seharusnya tahu tentang semua itu, jadi mengapa aku belum pernah mendengar mereka menyebutkannya? Aku menemui kakak iparku untuk membicarakan tentang hal ini. Dia juga seorang diaken gereja. Namun yang mengejutkanku, begitu aku selesai mengatakan apa yang ingin kukatakan, dia berkata dengan marah, berkata, "Tuhan tidak mungkin bisa datang kembali dalam rupa manusia! Ada sebuah gereja bernama Kilat dari Timur yang telah muncul. Mereka mengatakan Tuhan telah datang kembali dalam rupa manusia dan Dia disebut Tuhan Yang Mahakuasa. Ajaran mereka sangat tinggi dan mereka telah mencuri banyak orang percaya kami yang bersemangat. Di gereja kami saja puluhan orang telah disesatkan, dan bahkan juga seorang pater. Mereka tidak mau berbalik apa pun yang kami katakan. Jangan dengarkan apa yang mereka khotbahkan, apa pun yang terjadi." Setelah mendengar perkataan kakak iparku, aku sadar istriku telah mendengarkan khotbah Kilat dari Timur. Dari rumah kakak iparku, aku langsung ke rumah diaken lainnya dan menyuruhnya untuk memberitahu umat paroki lainnya untuk menjauh dari Kilat dari Timur. Pada saat yang sama, aku mulai menjadi jauh lebih penasaran dan ada rasa tidak puas mengenai hal itu. Aku bertanya-tanya, "Apa sebenarnya yang dikatakan Kilat dari Timur? Mengapa begitu banyak orang percaya yang mengikuti mereka? Bagaimana mungkin bahkan pater pun mereka sesatkan? Sebagus apa pun khotbah mereka, dapatkah mereka benar-benar melampaui kebenaran Katolik kami? Jika ada kesempatan, aku ingin melihat apa yang sebenarnya mereka khotbahkan."

Aku mulai membaca Alkitab lebih banyak agar lebih siap menyanggah siapa pun dari Kilat dari Timur. Aku mencari-cari nubuat yang berkaitan dengan kedatangan Tuhan kembali dan membacanya berulang-ulang. Aku membaca apa yang Tuhan Yesus katakan: "Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku dan Aku kenal mereka, dan mereka mengikuti Aku" (Yohanes 10:27). Saat membaca firman Tuhan, kupikir: "Benar sekali, domba Tuhan akan mendengar suara-Nya. Begitu banyak orang percaya yang bersemangat telah menerima Kilat dari Timur setelah mendengar apa yang mereka khotbahkan, dan tidak mau berbalik. Itu sangat meyakinkan mereka! Mereka semua sudah lama menjadi Katolik dan memiliki wawasan dan landasan iman yang kuat. Mereka pasti sudah menyelidiki sebelum menerima Kilat dari Timur. Mungkinkah buku yang mereka baca memang mengandung kebenaran, mungkinkah itu suara Tuhan? Dan jika aku tidak memeriksanya, bagaimana aku bisa tahu apakah yang mereka khotbahkan itu benar-benar berasal dari Tuhan atau bukan? Aku akan mencari tahu terlebih dahulu, dan jika ada kebenaran di dalamnya dan itu sesuai dengan Alkitab, aku akan terus menyelidikinya. Jika itu tidak sesuai dengan iman Katolik, aku masih bisa menolaknya."

Kemudian, suatu pagi tepat setelah sarapan, aku mendapati istriku sudah pergi lagi. Aku tahu dia sudah pergi lagi ke rumah Tian Xiao. Kupikir dalam hatiku, "Khotbah-khotbah ini pasti sangat menarik jika dia sampai pergi ke pertemuan setiap hari! Aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya mereka katakan." Sesampainya di rumah Tian Xiao, aku tak hanya melihat beberapa umat paroki lainnya, tetapi juga Saudara Wang Mingyi. Dia mengundangku untuk bergabung dalam pertemuan itu. Aku duduk untuk mendengarkan dan berdoa dalam hati kepada Tuhan, meminta-Nya menjaga hatiku, memberiku kearifan sehingga aku tidak akan disesatkan. Mingyi berkata, "Alkitab terdiri dari tiga bagian: Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan kitab Wahyu. Setiap bagian mencatat pekerjaan Tuhan pada zaman yang berbeda. Perjanjian Lama mencatat pekerjaan-Nya pada Zaman Hukum Taurat, ketika Tuhan mengeluarkan Sepuluh Perintah melalui Musa ditambah hukum Taurat dan ketetapan-Nya agar orang memahami apa arti dosa dan bagaimana hidup di bumi. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan-Nya pada Zaman Kasih Karunia, ketika Tuhan Yesus disalibkan sebagai korban penghapus dosa yang kekal bagi umat manusia, menebus manusia dari dosa, membuat mereka tidak dikutuk dan dihukum di bawah hukum Taurat karena dosa-dosa mereka. Kitab Wahyu menubuatkan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, pekerjaan pada Zaman Kerajaan, ketika Tuhan menjadi daging dan datang secara diam-diam, mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia, untuk membebaskan kita sepenuhnya dari ikatan dosa. Ini adalah keselamatan besar bagi semua pencari kebenaran." Dia juga berkata, "Sebenarnya, Tuhan telah sejak lama menubuatkan bahwa Dia akan datang berinkarnasi pada akhir zaman. Ada banyak nubuat tentang hal ini di dalam Alkitab. Tuhan berfirman: 'Hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga' (Lukas 12:40), dan ada nubuat dalam kitab Wahyu yang mengatakan, 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri' (Wahyu 16:15). Di sini, 'yang tidak engkau duga,' dan 'bagaikan pencuri,' adalah tentang 'Anak Manusia' yang datang secara diam-diam ketika orang-orang tidak menduganya. 'Anak Manusia' mengacu pada inkarnasi Tuhan. Sama seperti Tuhan Yesus—Tuhan yang berinkarnasi pada akhir zaman lahir dari manusia, lahir dari keluarga orang biasa. Dia tampak seperti orang biasa, tetapi Dia memiliki Roh Kudus dalam diri-Nya, dan esensi-Nya adalah ilahi. Dia adalah inkarnasi Tuhan itu sendiri. Jika itu adalah Roh Tuhan, Dia tidak dapat disebut Anak Manusia, sama seperti Tuhan Yahweh, Dia tidak bisa disebut Anak Manusia karena Dia adalah Roh." Mendengar Mingyi terus bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dalam rupa manusia agak menjengkelkan bagiku, dan aku tidak mau mendengarnya lagi. Aku berdiri dan menyanggahnya dengan berkata, "Aku tak bisa menerima apa yang kaukatakan tentang Tuhan Yesus yang datang kembali dalam rupa manusia. Alkitab menubuatkan: 'Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau berdiri memandang ke langit? Yesus ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga' (Kisah Para Rasul 1:11). Pater sering memberi tahu kita bahwa Tuhan naik ke surga dalam wujud roh di atas awan, jadi ketika Dia datang kembali, itu haruslah dalam wujud roh, turun dalam segala kemuliaan di atas awan. Tuhan Yesus sudah disalibkan bagi kita, menanggung penderitaan yang tak terbayangkan. Dia tidak akan datang kembali dalam rupa manusia." Sebagai tanggapan, Mingyi dengan tenang mendorongku, "Saudara, mari kita duduk dan bersekutu lebih banyak tentang hal ini. Firman Tuhan adalah kebenaran dan dapat menyelesaikan semua keraguan kita." Aku telah berperilaku kurang ajar terhadap Mingyi, tetapi dia tetap dengan sabar mencoba menasihatiku, jadi agar tidak mempermalukan dirinya, aku tak punya pilihan selain duduk. Namun, aku tetap merasa takut disesatkan, dan kupikir dalam hatiku, "Mingyi berbicara dengan baik, aku tak mampu mengalahkan dia dengan pengetahuanku tentang Alkitab. Jika aku terus mendengarkan dan tidak tahu apakah aku sedang disesatkan, apa yang harus kulakukan? Aku takut aku tak akan diselamatkan dan masuk ke dalam kerajaan surga. Itu tak boleh terjadi. Aku tak bisa mendengarkannya lagi. Aku harus pulang dan benar-benar mempelajari Alkitab terlebih dahulu." Jadi, aku mencari-cari alasan dan pergi.

Sesampainya di rumah, kurenungkan gagasan tentang Tuhan yang datang kembali dalam rupa manusia, dan hatiku benar-benar bergejolak. "Mungkin istriku bisa disesatkan, tetapi menyesatkan semua orang percaya lainnya yang setia sepertinya tidak mungkin! Jika Tuhan benar-benar telah datang kembali dalam rupa manusia dan aku tidak menyelidikinya, aku bisa kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan. Namun, jika Kilat dari Timur bukan jalan yang benar dan aku akhirnya akan menempuh jalan yang salah, itu akan menjadi pengkhianatan terhadap Tuhan dan jiwaku tidak dapat diselamatkan." Selama beberapa waktu, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, makananku kehilangan rasanya dan aku menghabiskan malam tanpa tidur dan merasa sangat gelisah. Dalam kesengsaraanku, aku berlutut di depan patung Hati Kudus Yesus dan berdoa, "Tuhan Yesus, aku tidak tahu apakah Kilat dari Timur benar-benar Engkau yang datang kembali atau bukan. Kumohon beri aku hikmat dan jangan biarkan aku tersesat dan mengambil jalan yang salah. Tuhan, bimbinglah anak-Mu ini."

Setelah itu, aku mulai membaca dari awal sampai akhir berbagai macam ayat tentang kedatangan kembali Tuhan, dan dengan tuntunan Roh Kudus, aku menemukan beberapa nubuat tentang kedatangan Tuhan secara diam-diam, dan menemukan sebuah misteri. Aku menyadari ada banyak ayat yang menyebutkan bahwa mereka yang menyambut kedatangan Tuhan secara diam-diam akan menghadiri perjamuan bersama-Nya, dan mereka akan diberkati. Contohnya, "Dan pada tengah malam terdengar teriakan: 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya.' Kemudian semua gadis itu bangun, dan mempersiapkan pelita mereka. ... mempelai laki-laki datang; dan gadis-gadis yang sudah siap, masuk bersamanya ke perjamuan kawin: dan pintu pun ditutup" (Matius 25:6-7, 10). "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah dia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya dia tidak berjalan dengan telanjang, dan jangan sampai kemaluannya terlihat" (Wahyu 16:15). "Dan engkau sendiri jadilah seperti orang yang menunggu tuannya, menunggunya kembali dari perjamuan kawin; agar saat dia pulang dari sana dan mengetuk, mereka dengan segera dapat membukakan pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba, yang pada waktu tuannya datang didapati sedang berjaga-jaga oleh tuannya. Aku berkata kepadamu, tuan itu akan mengikat pinggangnya sendiri, lalu menyuruh mereka duduk untuk makan, dan akan melayani mereka. Dan jika dia datang pada tengah malam atau dini hari, dan mendapati mereka sedang berjaga-jaga, berbahagialah hamba-hamba itu" (Lukas 12:36-38). "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu bagi-Ku, Aku akan datang masuk mendapatinya, dan makan bersamanya, dan dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Aku merenungkan ayat-ayat ini dan berdoa mengenainya berulang-ulang. Aku membaca kata-kata ini, "pada tengah malam terdengar teriakan," "bagaikan pencuri," "datang pada tengah malam," dan "datang dini hari," semuanya tentang Tuhan yang datang secara diam-diam ketika orang tidak menduganya. Yang orang-orang itu katakan tentang Tuhan yang datang secara diam-diam untuk menyelamatkan manusia benar-benar sesuai dengan Alkitab dan firman Tuhan! Jika aku dapat menyambut kedatangan Tuhan yang secara diam-diam ini, bukankah aku akan menjadi salah seorang yang diberkati? Pencerahan Roh Kudus-lah yang memungkinkanku memahami misteri kedatangan Tuhan ini. Hatiku dipenuhi rasa syukur kepada Tuhan melampaui yang mampu kukatakan. Aku terus menyelidiki Alkitab. Ini dikatakan oleh Tuhan Yesus: "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Namun pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25). Sebelumnya, aku yakin bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dalam wujud roh, tetapi Tuhan dengan jelas berkata: "Pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini." Jika Tuhan datang kembali dalam wujud roh, orang akan gemetar ketakutan melihat Dia dan pasti jatuh ke tanah, jika dalam wujud Roh, bagaimana mungkin Dia menderita atau ditolak oleh manusia? Hanya inkarnasi Tuhan sebagai Anak Manusia yang bisa menderita dan ditolak. Mungkinkah kesaksian Kilat dari Timur itu benar, dan bahwa Tuhan telah menjadi daging dan datang kembali sebagai Anak manusia? Namun kemudian, aku teringat Wahyu 1:7 yang berbunyi: "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua suku bangsa di muka bumi akan meratap karena Dia." Menurut ayat ini, Tuhan akan datang kembali di atas awan dalam kemuliaan untuk mengangkat kita, dan semua orang akan melihat-Nya. Jika Tuhan datang dalam rupa manusia secara diam-diam, bagaimana ayat Alkitab itu bisa dijelaskan? Bukankah nubuat tentang datang secara diam-diam dan datang di atas awan bertentangan? Aku merasa bingung tentang hal ini.

Tak terasa, Tahun Baru di tahun 2.000 tiba, tetapi harapanku bahwa Tuhan akan datang di atas awan tidak terpenuhi. Aku tahu tanda-tanda kedatangan Tuhan kembali pada dasarnya telah digenapi. Aku mulai mempertanyakan gagasan tentang Tuhan yang akan datang kembali di atas awan sebelum milenium baru. Dalam hatiku, aku makin condong pada gagasan tentang kedatangan Tuhan secara diam-diam. Aku terus menyelidiki nubuat tentang hal itu. Aku juga berdoa kepada Tuhan Yesus, "Tuhan, milenium telah tiba, tetapi aku belum melihat-Mu turun di atas awan. Aku merasa kecewa dan menderita. Sekarang hanya Kilat dari Timur yang bersaksi bahwa Engkau telah datang kembali. Tuhan Yesus, apakah Engkau sudah benar-benar datang kembali? Kumohon cerahkanlah aku agar aku dapat mengenali pekerjaan-Mu." Pada waktu ini, aku benar-benar ingin mendengar persekutuan Mingyi lebih lanjut karena kupikir jika Kilat dari Timur benar-benar adalah kedatangan Tuhan kembali, aku akan disingkirkan oleh pekerjaan Tuhan jika tidak menerimanya. Makin kupikirkan, makin aku merasa cemas. Ada satu hari pada bulan Januari aku benar-benar tidak bisa duduk diam. Kukatakan pada istriku bahwa aku ingin mendengar apa yang Mingyi katakan. Setelah bertemu dengannya, aku berkata, "Belakangan ini, aku membaca begitu banyak ayat Alkitab di rumah dan merasa apa yang kaukatakan sesuai dengan nubuat. Sekarang aku dapat menerima gagasan bahwa Tuhan datang secara diam-diam sebagai Anak Manusia, tetapi ada juga nubuat ini: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua suku bangsa di muka bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Ayat ini mengatakan Tuhan akan datang di atas awan dalam kemuliaan besar. Bukankah itu bertentangan dengan kedatangan Tuhan secara diam-diam? Tuhan itu setia, dan firman-Nya pasti akan digenapi. Pasti ada misteri tertentu di dalamnya."

Dia membacakanku beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa, dengan sabar bersekutu denganku, dan aku mulai memahami misterinya.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Semua orang di alam semesta yang mengenal keselamatan dari Yesus Sang Juruselamat sangat mendambakan agar Yesus Kristus tiba-tiba datang untuk menggenapi hal yang dikatakan-Nya semasa berada di bumi: 'Aku akan datang dengan cara yang sama seperti Aku pergi.' Manusia percaya bahwa setelah penyaliban dan kebangkitan, Yesus kembali ke surga di atas awan putih, untuk mengambil tempat-Nya di sebelah kanan Yang Mahatinggi. Dengan cara serupa, Yesus akan turun sekali lagi di atas awan putih (awan ini mengacu pada awan yang dinaiki Yesus sewaktu Dia kembali ke surga), ke antara orang-orang yang sangat mendambakan-Nya selama ribuan tahun, dan Dia akan mengambil rupa dan mengenakan pakaian orang Yahudi. Setelah menampakkan diri kepada manusia, Dia akan memberikan makanan kepada mereka, dan membuat air hidup menyembur bagi mereka, dan akan hidup di antara manusia, penuh kasih karunia dan penuh kasih, hidup dan nyata. Orang memercayai semua gagasan ini. Namun, Yesus Sang Juruselamat tidak melakukan hal ini; Dia melakukan hal yang bertentangan dengan pemahaman manusia. Dia tidak datang ke antara orang-orang yang mendambakan kedatangan-Nya kembali, dan Dia tidak menampakkan diri kepada semua orang sembari menaiki awan putih. Dia sudah datang, tetapi manusia tidak tahu, dan tetap tidak mengetahuinya. Manusia sekadar menantikan-Nya tanpa tujuan, tanpa menyadari bahwa Dia telah turun di atas 'awan putih' (awan itu adalah Roh-Nya, perkataan-Nya, seluruh watak-Nya dan siapa Dia seluruhnya), dan kini Dia berada di antara sekelompok pemenang yang akan dibentuk-Nya selama akhir zaman" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'").

"Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak mengendarai awan putih adalah kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan sejati dan kehidupan. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang tunduk pada bimbingan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan kembali Langit dan Bumi").

Setelah membaca firman Tuhan, Mingyi bersekutu, "Ada dua tahap kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman. Pertama, Dia berinkarnasi sebagai Anak Manusia dan datang secara diam-diam. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman dan pentahiran, dan pada akhirnya membentuk sekelompok pemenang. Setelah itu pekerjaan inkarnasi Tuhan secara diam-diam akan berakhir. Dia kemudian akan menimpakan malapetaka besar, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Setelah malapetaka besar berakhir, Tuhan akan datang di atas awan, menampakkan diri kepada semua suku bangsa dari segala bangsa. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan: 'Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:30). Dalam pikiran manusia, kedatangan Tuhan di atas awan akan menjadi saat yang sangat menggembirakan bagi orang-orang di segala bangsa, jadi mengapa Dia mengatakan akan terdengar ratapan? Itu karena mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa, yang mereka tentang, sebenarnya adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Namun pada waktu itu, pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia telah berakhir. Karena mereka terus menolak untuk menerima apa pun selain 'Tuhan Yesus datang di atas awan putih,' mereka pun kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan dan diselamatkan. Yang bisa mereka lakukan hanyalah meratap dan mengertakkan gigi dan dihukum. Kita bisa melihat bahwa Tuhan yang berinkarnasi datang kembali secara diam-diam untuk bekerja bukan hanya untuk menyelamatkan manusia, tetapi juga untuk menyingkapkan dan menyingkirkan orang. Domba Tuhan mendengar suara-Nya, dan semua orang yang mendengar suara-Nya dan menerima Dia selama masa Dia bekerja dalam daging secara diam-diam, mereka itulah yang datang ke hadapan takhta Tuhan. Orang-orang ini adalah domba-domba Tuhan, mereka adalah gadis-gadis bijaksana dan membaca firman Tuhan setiap hari, mereka akan dihakimi di hadapan takhta Kristus. Mereka yang dapat menyingkirkan kerusakan dan ditahirkan melalui penghakiman dan hajaran Tuhan akan menerima perlindungan Tuhan dalam melewati bencana dan bertahan hidup. Namun, orang-orang jahat dan kekuatan jahat yang tidak mendengarkan suara Tuhan dan menentang Tuhan akan disingkapkan dan disingkirkan oleh pekerjaan inkarnasi Tuhan dan pada akhirnya dihukum dalam malapetaka besar. Pekerjaan Tuhan secara diam-diam memisahkan kambing dari domba, gandum dari lalang, gadis bijaksana dari gadis bodoh, orang percaya sejati dari yang palsu, hamba yang baik dari hamba yang jahat—semua ini tersingkap. Semua tanpa disadari akan digolongkan menurut jenisnya. Inilah hikmat dari pekerjaan Tuhan!" Setelah mendengar persekutuan yang disampaikannya, tiba-tiba aku benar-benar mengerti. Aku mengerti dengan cara inilah nubuat Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali akan digenapi, dan aku bisa melihat otoritas Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa. Kesadaran akan kebenaran Tuhan yang tak dapat disinggung membuatku gemetar ketakutan. Aku tahu jika aku berpegang teguh pada gagasan bahwa Tuhan datang kembali di atas awan dan tidak menerima kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan yang berinkarnasi, aku akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan! Hatiku bersukacita menyadari betapa beruntungnya aku karena berinisiatif mencari jalan yang benar, sehingga aku tidak akan ditinggalkan dan disingkirkan oleh Tuhan. Hari itu aku memahami sesuatu tentang misteri kedatangan Tuhan kembali dari hanya membaca beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tak heran jika banyak orang percaya tidak mau berbalik setelah menerima Tuhan Yang Mahakuasa.

Aku sangat ingin menjernihkan lebih banyak kebingunganku, jadi kuajukan lebih banyak pertanyaan kepada Mingyi. Aku berkata, "Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, dan kemudian Dia naik ke surga dalam tubuh roh kebangkitan-Nya. Kita selalu berpikir bahwa ketika Tuhan datang kembali untuk menghakimi dunia pada akhir zaman, Dia akan menampakkan diri dalam wujud roh, duduk di takhta putih yang besar, megah dan menakjubkan, menghakimi semua orang, jadi mereka yang berdosa besar masuk neraka, sedangkan yang berbuat baik masuk surga. Namun engkau bersaksi bahwa Tuhan datang dalam rupa manusia untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman. Apakah ada dasar Alkitab untuk hal ini?" Dia berkata, "Ada nubuat Alkitab tentang Tuhan yang menjadi daging sebagai Anak Manusia pada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Contohnya, 'Karena sama seperti kilat memancar dari arah timur dan bersinar sampai ke barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). 'Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak' (Yohanes 5:22). 'Dan Dia sudah memberi kepada-Nya kuasa untuk melakukan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia' (Yohanes 5:27). 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Kunyatakan, itulah yang akan menghakiminya pada akhir zaman' (Yohanes 12:48). 'Masih banyak hal lain yang ingin Kukatakan kepadamu, tetapi engkau belum mampu menerima semuanya itu sekarang. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan mengajarkan kepadamu seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). Penyebutan 'Anak,' dan 'Anak Manusia' ini semuanya mengacu pada Tuhan dalam wujud inkarnasi-Nya. Pada akhir zaman, Roh Tuhan menjadi daging sebagai Anak Manusia dan menyatakan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, dan ini adalah penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Artinya, Kristus akhir zaman mengungkapkan kebenaran dan melakukan penghakiman di antara orang-orang yang menerima pekerjaan penghakiman-Nya, untuk mentahirkan dan menyelamatkan mereka, membawa mereka masuk ke dalam seluruh kebenaran. Inilah pekerjaan yang dilakukan Tuhan yang berinkarnasi secara diam-diam. Sedangkan semua orang yang menentang Tuhan, Dia akan secara langsung mengutuk dan menghancurkan mereka, menggunakan bencana untuk menangani mereka. Kristus akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat tentang kedatangan kembali Tuhan pada akhir zaman." Aku menjadi jauh lebih dicerahkan setelah mendengar ini. Setelah itu, Mingyi membacakan beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa dan bersekutu denganku tentang alasan Tuhan tidak melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman dalam wujud roh, tetapi melakukannya secara pribadi dalam rupa manusia.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode Roh dan identitas Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Dia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung dengan menggunakan perspektif Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mungkin menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni hanya dengan memasukkan firman-Nya ke dalam daging yang akan menjadi diri-Nya, Dia dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan. Inkarnasi pertama adalah untuk menebus manusia dari dosa melalui daging Yesus, yang artinya Dia menyelamatkan manusia dari salib. Namun watak Iblis yang rusak tetap ada dalam diri manusia. Inkarnasi kedua tidak lagi berfungsi sebagai korban penghapus dosa, melainkan bertujuan untuk sepenuhnya menyelamatkan mereka yang telah ditebus dari dosa. Ini dilakukan agar orang-orang yang telah diampuni dapat dibebaskan dari dosa-dosa mereka dan ditahirkan sepenuhnya, serta mencapai perubahan dalam watak mereka, terlepas dari pengaruh kegelapan si Iblis dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Hanya dengan cara inilah manusia dapat sepenuhnya disucikan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)").

"Jika Roh Tuhan berbicara kepada manusia secara langsung, mereka semua akan tunduk kepada suara itu, jatuh tanpa mendapatkan firman pewahyuan, sama seperti Paulus yang jatuh ke tanah ketika melihat cahaya dalam perjalanannya ke Damsyik. Jika Tuhan terus bekerja dengan cara seperti ini, manusia tidak akan pernah mampu mengetahui kerusakan dirinya melalui penghakiman oleh firman dan mencapai keselamatan. Hanya dengan menjadi daging, Dia dapat secara pribadi menyampaikan firman-Nya ke telinga semua orang sehingga semua yang bertelinga dapat mendengar firman-Nya dan menerima pekerjaan penghakiman-Nya melalui firman. Hanya dengan cara ini, hasil akan diperoleh melalui firman-Nya, lebih dari kemunculan Roh yang menakutkan manusia sehingga mereka tunduk. Hanya melalui pekerjaan yang praktis dan luar biasa seperti inilah, watak lama manusia yang selama bertahun-tahun begitu tersembunyi dalam diri manusia dapat sepenuhnya tersingkap, sehingga manusia pun akan menyadarinya dan mengubahnya. Inilah pekerjaan praktis Tuhan yang berinkarnasi. Dia berbicara dan melaksanakan penghakiman dengan cara yang praktis untuk memperoleh hasil dari penghakiman atas manusia melalui firman-Nya. Inilah otoritas Tuhan yang berinkarnasi dan inilah makna penting dari inkarnasi Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)").

Kemudian dia bersekutu denganku, "Kita bisa mengerti dari firman Tuhan bahwa pertama kali Tuhan menjadi manusia, Dia disalibkan sebagai korban penghapus dosa untuk menanggung dosa manusia, jadi begitu kita percaya kepada Tuhan, dosa-dosa kita diampuni. Namun, sumber dosa kita, natur berdosa kita masih berada di dalam diri kita. Kita selalu berbuat dosa dan menyingkapkan watak yang rusak seperti kecongkakan, kelicikan dan kejahatan. Kita berbohong dan menipu, kita iri hati, dan kita penuh kebencian. Dalam menghadapi bencana, atau ketika ada kesulitan dalam keluarga kita, kita cenderung menyalahkan dan mengkritik Tuhan, dan bahkan menyangkal Dia. Itu fakta yang tak terbantahkan. Tuhan itu kudus, jadi siapa pun yang tidak kudus tidak dapat melihat-Nya. Kita begitu kotor dan rusak, dan kita berdosa dan menentang Tuhan, jadi bagaimana mungkin kita layak masuk ke dalam kerajaan Tuhan? Ketika Tuhan Yesus datang kembali pada akhir zaman, Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan mengubah manusia agar manusia dapat sepenuhnya menyingkirkan dosa dan kerusakan mereka, diselamatkan oleh Tuhan, dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Penghakiman-Nya pada akhir zaman adalah untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia. Karena itu, melakukan pekerjaan-Nya dalam rupa manusia adalah yang paling tepat. Jika Roh Tuhan yang menghakimi manusia, mereka tak bisa ditahirkan atau diselamatkan. Itu karena manusia bersifat fana, berasal dari daging, dan kita semua telah dirusak oleh Iblis, jadi kita penuh dengan watak jahat, kekotoran, dan kerusakan. Kita tak akan pernah bisa berada dekat dengan Roh Tuhan. Jika Roh-Nya langsung menghakimi kita, kita hanya akan disingkirkan karena pemberontakan dan penentangan kita. Jika Roh Tuhan berbicara langsung kepada manusia, itu akan seperti guntur dan kilat. Kita bukan saja tidak mengerti, tetapi itu pasti membuat kita takut. Pekerjaan penghakiman terhadap umat manusia yang seperti itu pasti tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Aku akan memberimu contoh. Bayangkan seekor burung kecil terluka dan kita ingin menolongnya, tetapi burung itu takut kepada kita dan tidak mau membiarkan kita mendekatinya, karena burung itu sama sekali berbeda dengan kita, dan tidak bisa mengerti apa yang kita katakan dan tidak mengerti maksud kita. Namun, jika kita berubah menjadi burung kecil, kemudian mendekati untuk menolongnya, burung itu pasti tidak takut atau menentang kita. Demikian pula, demi menyelamatkan manusia yang sangat rusak dengan lebih baik, Tuhan menjadi daging dan mengenakan kulit luar orang biasa. Dia mengungkapkan kebenaran, berbicara dalam bahasa yang dapat dipahami manusia, dan menyingkapkan kerusakan dan pemberontakan kita, juga natur berdosa kita yang menentang Tuhan, memperlihatkan watak benar-Nya kepada kita, sehingga kita dapat melihat bahwa Tuhan itu sangat nyata. Kemudian, Dia juga dapat memberitahukan kepada kita secara jelas kehendak dan tuntutan-Nya, dan kebenaran yang harus orang terapkan dan masuki, menunjukkan kepada kita jalan untuk mengubah watak kita dan ditahirkan. Dengan melakukan pekerjaan-Nya dalam rupa manusia, Tuhan dapat menyingkapkan gagasan dan pemberontakan kita dengan lebih baik. Pertama kali Tuhan berinkarnasi dan mulai bekerja, orang Farisi tahu betul bahwa pekerjaan dan perkataan Tuhan Yesus itu berotoritas dan berkuasa, tetapi mereka melihat Dia tidak tampak seperti orang yang hebat, bahwa Dia adalah anak tukang kayu, dan bahwa yang Dia katakan dan lakukan tidak sesuai dengan gagasan dan imajinasi mereka, jadi mereka benar-benar menentang dan mengutuk Dia, serta menghalangi orang lain agar tidak menyelidiki pekerjaan Tuhan. Pada akhirnya, mereka membuat Tuhan Yesus disalibkan. Pada akhir zaman, Tuhan telah berinkarnasi sekali lagi untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, dan karena Tuhan menjadi daging untuk berfirman dan melakukan pekerjaan-Nya tidak sejalan dengan gagasan orang, kita pun membatasi Tuhan karena kecongkakan kita, menghakimi-Nya, dan menentang pekerjaan-Nya. Khususnya para pendeta dari dunia keagamaan, mereka dengan gila-gilaan menentang, mengutuk, dan menghujat Tuhan. Jika Tuhan tidak berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan ini, tetapi Roh-Nya yang datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman, siapa yang berani begitu sembrono terhadap-Nya? Dapatkah itu menyingkapkan kerusakan orang? Hanya Tuhan dalam rupa manusia-lah yang dapat menyingkapkan semua pemberontakan, kerusakan, dan gagasan kita tentang Tuhan. Mereka yang mencintai kebenaran dapat mengenali watak rusak dan natur Iblis dalam diri mereka yang menentang dan memberontak terhadap Tuhan melalui penghakiman dan penyingkapan-Nya. Mereka mampu bertobat dan membenci diri mereka sendiri, dan pada akhirnya mereka ditaklukkan dan ditahirkan melalui firman-Nya dan dibawa oleh Tuhan ke dalam kerajaan-Nya. Sedangkan mereka yang berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka, yang menyangkal dan menentang Tuhan, yang menolak menerima kebenaran, tetapi bersikeras melawan Tuhan, akan disingkapkan oleh Tuhan sebagai lalang. Mereka adalah hamba-hamba yang jahat dan antikristus yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Mereka bukan saja tidak akan diselamatkan, tetapi mereka juga akan dikutuk dan dihukum oleh Tuhan, sama seperti orang Farisi. Jadi, Tuhan yang berinkarnasi datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman adalah yang paling berguna untuk menyelamatkan umat manusia yang rusak."

Persekutuan Mingyi benar-benar mencerahkan bagiku. Aku teringat Zaman Hukum Taurat. Ketika Tuhan Yahweh menampakkan diri dan berbicara kepada orang Israel di Gunung Sinai, mereka semua mendengar suara Tuhan seperti guntur dan mereka dipenuhi dengan ketakutan. Mereka berkata kepada Musa, "Engkau sajalah yang berbicara kepada kami dan kami akan mendengarkan: tetapi janganlah Tuhan yang berbicara kepada kami, agar kami tidak mati" (Keluaran 20:19). Tuhan itu kudus, dan kita adalah manusia yang rusak. Kita benar-benar tidak bisa berhubungan langsung dengan Roh Tuhan. Aku juga kembali teringat ketika pertama kali mendengar kabar bahwa Tuhan telah datang kembali dalam rupa manusia, aku dipenuhi dengan gagasan dan penentangan, dan aku sangat congkak. Tanpa mencari atau menyelidikinya, aku secara membabi buta menentukan dan menilai bahwa Tuhan tidak mungkin datang kembali dalam rupa manusia. Aku menutup gereja, mencegah orang lain menyelidiki jalan yang benar, dan berusaha menghentikan istriku menghadiri pertemuan. Apa bedanya tindakanku dengan tindakan orang Farisi ketika mereka menentang Tuhan Yesus? Aku telah begitu congkak dan memberontak. Jika Roh Tuhan yang melakukan pekerjaan penghakiman, aku pasti sudah dilenyapkan, lalu bagaimana aku bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan keselamatan Tuhan? Tuhan yang berinkarnasi melakukan pekerjaan penghakiman benar-benar adalah keselamatan-Nya bagi manusia! Tuhan yang berinkarnasi melakukan pekerjaan-Nya pada akhir zaman adalah hal yang mutlak diperlukan!

Mingyi bersekutu denganku beberapa kali lagi setelah itu dan aku banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dari firman-Nya, aku memahami fakta sebenarnya dan makna di balik tiga tahap pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia, misteri tentang inkarnasi Tuhan, misteri tentang nama-nama-Nya, fakta sebenarnya mengenai Alkitab, bagaimana mendengar suara-Nya, bagaimana membedakan Kristus yang sejati dari yang palsu, orang macam apa yang Tuhan selamatkan, dan orang macam apa yang Dia singkirkan, dan masih banyak lagi. Makin banyak aku membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, makin aku memahami pekerjaan-Nya dan kehendak-Nya. Aku mengerti begitu banyak misteri Alkitab yang tidak kumengerti sebelumnya, begitu banyak hal yang tidak pernah kupahami sebelumnya menjadi jelas. Ini sangat menyegarkanku. Aku merasa yakin dalam hatiku bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, suara Tuhan, dan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya Tuhan sejati yang telah menampakkan diri! Ini karena hanya Tuhan-lah yang mampu menyatakan kebenaran, menyingkapkan misteri, dan memberi kepada kita kebenaran dan hidup yang kekal. Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar adalah Tuhan yang datang kembali! Dahulu aku berpegang pada perkataan harfiah dari Alkitab, dan aku membatasi Tuhan berdasarkan gagasan dan imajinasiku. Aku tidak menyelidiki pekerjaan baru Tuhan, tetapi dengan keras kepala menolak Tuhan yang datang kembali. Aku hampir menjadi orang Farisi yang menentang Tuhan, kehilangan kesempatan menyambut Tuhan yang datang kembali dan masuk ke dalam surga. Jika Roh Kudus tidak membimbing dan menyelamatkanku tepat pada waktunya, aku pasti sudah dihancurkan oleh gagasanku. Semua ini berkat belas kasihan dan keselamatan Tuhan sehingga aku bisa menyambut kedatangan-Nya kembali dan menghadiri pesta perkawinan-Nya. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

Sebelumnya: 50. Pelajaran Pahit karena Mengikuti Manusia, Bukannya Tuhan

Selanjutnya: 52. Melepaskan Cara-Caraku yang Sewenang-Wenang

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini