Sebelumnya, aku tidak memiliki ketajaman rohani. Aku mengikuti para pendeta dan penatua dalam menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dan mengikuti mereka dalam mengatakan hal-hal yang menghujat. Apakah Tuhan tetap akan menyelamatkanku?

24 Agustus 2021

Ayat Alkitab untuk Referensi:

"Dan firman Yahweh datang kepada Yunus kedua kalinya, demikian. 'Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan beritakan pada mereka apa yang Kuperintahkan kepadamu.' Lalu bangkitlah Yunus dan pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Yahweh. Niniwe adalah kota yang sangat besar, yang luasnya selama tiga hari perjalanan. Mulailah Yunus masuk ke kota itu satu hari perjalanan, lalu ia berseru dan berkata, 'Empat puluh hari lagi, dan Niniwe akan ditunggangbalikkan.' Maka orang Niniwe percaya kepada Tuhan dan menyatakan berpuasa, mengenakan kain kabung, dari yang paling besar sampai yang paling kecil di antara mereka. Kabar ini sampai kepada raja Niniwe, maka bangkitlah ia dari takhtanya, menanggalkan jubahnya, menyelubungi diri kain kabung dan duduk di atas abu. Dan ia menyuruh orang menyerukan dan memaklumkan di seluruh Niniwe berdasarkan ketetapan raja dan para pembesarnya, demikian, 'Tidak ada manusia atau binatang, atau ternak boleh makan, mereka tidak boleh makan apa pun, atau minum air. Namun, manusia dan binatang harus mengenakan kain kabung dan berseru dengan nyaring kepada Tuhan: Biarlah semua orang berbalik dari jalannya yang jahat dan dari kejahatan yang ada di tangan mereka. Siapa yang tahu jika Tuhan akan berbalik dan menyesal dan berpaling dari murka-Nya yang menyala-nyala sehingga kita tidak binasa?' Lalu Tuhan melihat perbuatan mereka, bagaimana mereka berbalik dari jalan mereka yang jahat, maka Tuhan menyesali hukuman yang akan ditimpakan kepada mereka, dan Dia tidak jadi melakukannya" (Yunus 3:1-10).

Firman Tuhan yang Relevan:

Tujuan pekerjaan Tuhan atas manusia adalah agar mereka dapat memuaskan kehendak Tuhan dan semua itu dilakukan untuk menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, selama waktu penyelamatan-Nya atas manusia, Dia tidak melakukan pekerjaan menghukum manusia. Selama waktu penyelamatan manusia, Tuhan tidak menghukum yang jahat atau memberi upah kepada yang baik, maupun mengungkapkan tempat tujuan untuk semua jenis manusia yang berbeda. Sebaliknya, hanya setelah tahap akhir pekerjaan-Nya selesai, Dia akan melakukan pekerjaan menghukum yang jahat dan memberi upah kepada yang baik, dan baru setelah itu Dia akan mengungkapkan kesudahan dari segala jenis manusia yang berbeda. Mereka yang dihukum adalah orang-orang yang memang tidak dapat diselamatkan, sementara mereka yang diselamatkan adalah orang-orang yang telah memperoleh keselamatan Tuhan selama masa penyelamatan-Nya atas manusia. Selama masa pekerjaan penyelamatan Tuhan, semua orang yang dapat diselamatkan akan diselamatkan sampai batas maksimal, tidak seorang pun yang dibuang, karena tujuan pekerjaan Tuhan adalah menyelamatkan manusia. Semua orang yang selama masa penyelamatan Tuhan atas manusia tidak dapat mencapai perubahan dalam watak mereka—beserta semua orang yang tidak dapat menaati Tuhan sepenuhnya—akan menjadi sasaran hukuman. Tahap pekerjaan ini—pekerjaan firman—membukakan segala jalan dan misteri yang tidak dipahami orang, sehingga mereka dapat memahami kehendak Tuhan dan tuntutan Tuhan atas mereka, sehingga mereka dapat memenuhi persyaratan untuk melakukan firman Tuhan dan mencapai perubahan watak mereka. Tuhan hanya menggunakan firman untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan tidak menghukum orang karena mereka sedikit membangkang, karena sekaranglah waktunya pekerjaan penyelamatan. Jika setiap orang yang membangkang dihukum, tidak seorang pun akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan; mereka semua akan dihukum dan jatuh ke Alam Maut. Tujuan dari firman yang menghakimi manusia adalah untuk menolong mereka mengenal diri mereka sendiri dan menaati Tuhan; bukan supaya dihukum dengan penghakiman seperti itu. Selama masa pekerjaan firman, banyak orang akan menunjukkan pemberontakan dan perlawanan mereka, serta ketidaktaatan mereka terhadap Tuhan yang berinkarnasi. Namun, Dia tidak akan menghukum semua orang tersebut karena hal ini, sebaliknya Dia hanya akan menyingkirkan mereka yang rusak sampai ke akarnya dan yang tidak dapat diselamatkan. Dia akan memberikan daging mereka kepada Iblis, dan dalam beberapa kasus, membinasakan daging mereka. Mereka yang tersisa akan terus mengikuti dan mengalami penanganan dan pemangkasan. Jika selama mengikuti-Nya, mereka tetap tidak bisa menerima penanganan dan pemangkasan dan menjadi semakin merosot, orang-orang ini akan kehilangan kesempatan untuk menerima keselamatan. Setiap orang yang telah tunduk terhadap penaklukan firman akan memiliki banyak kesempatan untuk menerima keselamatan; keselamatan Tuhan atas setiap orang ini merupakan kemurahan hati-Nya yang terbesar. Dengan kata lain, mereka akan diberi toleransi yang terbesar. Selama manusia berpaling dari jalan yang salah, selama mereka mau bertobat, maka Tuhan akan memberi mereka kesempatan untuk memperoleh keselamatan-Nya. Ketika manusia pertama kali memberontak melawan Tuhan, Dia tidak memiliki keinginan untuk membunuh mereka, tetapi sebaliknya melakukan segala yang Dia sanggup lakukan untuk menyelamatkan mereka. Jika seseorang memang tidak bisa menerima keselamatan, Tuhan akan menyingkirkannya. Alasan mengapa Tuhan lambat untuk menghukum orang-orang tertentu adalah karena Dia ingin menyelamatkan semua orang yang dapat diselamatkan. Dia menghakimi, mencerahkan, dan membimbing manusia hanya dengan firman, dan tanpa menggunakan tongkat untuk membinasakan mereka. Menggunakan firman untuk menyelamatkan manusia adalah tujuan dan makna penting dari tahap akhir pekerjaan ini.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"

"Penghujatan dan fitnah terhadap Tuhan adalah dosa yang tidak akan diampuni pada zaman ini atau zaman yang akan datang, dan orang yang melakukan dosa ini tidak akan pernah bereinkarnasi." Ini berarti watak Tuhan tidak bisa disinggung oleh manusia. Ketika berada dalam situasi yang tidak mereka pahami, atau ketika mereka ditipu, dikendalikan, atau ditekan oleh orang lain, beberapa orang mungkin mengucapkan perkataan yang tidak baik atau buruk. Namun kemudian, begitu mereka telah menerima jalan yang benar, mereka menjadi dipenuhi dengan penyesalan. Kemudian mereka mempersiapkan perbuatan baik yang cukup dan mereka memperoleh pengetahuan serta mengalami perubahan dalam hal ini sehingga Tuhan tidak mengingat sedikit pun pelanggaran mereka yang sebelumnya. Engkau semua harus mengenal Tuhan sepenuhnya, engkau harus tahu kepada siapa firman Tuhan itu ditujukan, serta konteksnya, dan engkau tidak boleh menerapkan dengan sembarangan atau mengartikan firman Tuhan dengan semaunya. Orang yang tidak memiliki pengalaman tidak mengukur diri mereka terhadap firman Tuhan dalam hal apa pun, sedangkan orang yang memiliki sedikit pengalaman atau sedikit wawasan cenderung terlalu sensitif. Ketika mereka mendengar perkataan dari Tuhan yang mengutuk, atau perkataan yang membenci dan menyingkirkan orang, mereka mengambil inisiatif sendiri secara sembarangan. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak memahami firman Tuhan, dan selalu salah memahami-Nya. Beberapa orang mengkritik Tuhan sebelum mereka telah membaca satu pun dari perkataan baru-Nya, tidak melakukan penyelidikan apa pun, tidak mendengar persekutuan apa pun dari orang-orang yang memahami pekerjaan baru Tuhan, apalagi memperoleh pencerahan sedikit pun dari Roh Kudus. Setelah itu, seseorang memberitakan Injil kepada mereka, dan mereka menerimanya. Mereka kemudian merasa menyesal telah mengkritik Tuhan dan mereka ingin bertobat. Setelahnya, itu hanya tergantung dari bagaimana mereka berperilaku di masa depan. Jika, setelah mereka beriman kepada Tuhan, perilaku mereka sangat buruk, dan mereka mencela diri mereka sendiri, berkata, "Yah, lagi pula aku telah mengucapkan perkataan yang menghujat dan buruk sebelumnya, dan Tuhan telah menyatakan bahwa orang-orang seperti aku akan dihukum—jadi hidupku sudah berakhir," itu berarti orang-orang semacam itu benar-benar sudah tamat.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Beberapa orang yang telah melakukan pelanggaran kecil bertanya-tanya: "Apakah Tuhan telah menyingkapkan dan menyingkirkanku? Apakah Dia akan membunuhku?" Tuhan tidak datang kali ini untuk membunuh manusia, tetapi untuk menyelamatkan manusia sebisa mungkin. Siapa yang sepenuhnya bebas dari kesalahan? Jika semua orang dibunuh, lalu bagaimana itu bisa disebut "keselamatan"? Beberapa pelanggaran dilakukan dengan sengaja, sementara yang lainnya dilakukan tanpa disengaja. Dengan pelanggaran yang tidak disengaja, jika engkau dapat berubah setelah engkau mengenalinya, apakah Tuhan akan membunuhmu sebelum engkau berubah? Dapatkah Tuhan menyelamatkan manusia dengan cara itu? Itu bukan cara Dia bekerja! Apakah engkau melakukan pelanggaran tanpa sadar atau karena natur pemberontakanmu, engkau harus ingat: setelahnya, engkau harus segera sadar akan pelanggaranmu dan terus maju; situasi apa pun yang muncul, engkau harus terus maju. Pekerjaan yang sedang Tuhan lakukan adalah pekerjaan penyelamatan, dan Dia tidak akan dengan begitu saja membunuh manusia yang ingin Dia selamatkan. Sejauh mana pun engkau mampu berubah, bahkan jika pada akhirnya Tuhan membunuhmu. Dia pasti akan melakukannya dalam kebenaran; dan ketika saatnya tiba, Dia akan membuatmu mengerti. Saat ini, engkau semua harus berfokus untuk berjuang demi kebenaran, berfokus pada jalan masuk kehidupan, dan berusaha memenuhi tugasmu. Tidak ada kesalahan dalam hal ini! Akhirnya, bagaimanapun cara Tuhan memperlakukanmu, itu selalu dilakukan dalam keadilan; engkau tidak boleh meragukan hal ini dan tidak perlu khawatir. Bahkan jika engkau tidak dapat memahami keadilan Tuhan saat ini, akan tiba waktunya saat engkau akan diyakinkan. Tuhan tentu saja tidak seperti pejabat pemerintah atau raja setan. Jika engkau semua merenungkan topik ini dengan cermat, engkau semua akan sampai pada kesimpulan bahwa pekerjaan Tuhan adalah menyelamatkan manusia dan mengubah watak mereka. Karena pekerjaan-Nya adalah pekerjaan mengubah watak orang, jika orang tidak menyingkapkan kerusakan mereka, tidak ada yang dapat dilakukan, dan tidak ada yang akan dicapai. Jika, setelah engkau menyingkapkan kerusakanmu, engkau sama sekali tidak bertobat dan masih bertindak seperti dahulu, engkau akan menyinggung watak Tuhan. Tuhan akan melakukan berbagai tingkatan hukuman untuk membalas manusia, dan manusia akan membayar harga untuk pelanggaran-pelanggarannya. ...

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, peristiwa masa lalu dapat dihapuskan dengan sekali usapan; masa depan dapat dibuat untuk menggantikan masa lalu; toleransi Tuhan tidak terbatas bagai samudra. Namun, juga ada prinsip di dalam firman ini. Tidaklah benar Tuhan akan menghapus semua dosa yang telah kauperbuat, sebesar apa pun itu. Semua pekerjaan Tuhan memiliki prinsip. Di masa lalu, ditetapkan ketetapan administratif yang membahas masalah ini—Tuhan mengampuni dan menghapus semua dosa yang diperbuat manusia sebelum menerima nama-Nya, dan ada sebuah sistem untuk menangani mereka yang terus berbuat dosa setelah masuk gereja: orang yang melakukan dosa ringan diberi kesempatan untuk bertobat, sedangkan orang yang berulang kali melakukan pelanggaran dikeluarkan dari gereja. Tuhan telah selalu menoleransi manusia sebisa mungkin dalam pekerjaan-Nya, dan, dalam hal ini, dapat terlihat bahwa pekerjaan Tuhan adalah benar-benar pekerjaan menyelamatkan manusia. Namun, jika, di dalam tahap terakhir pekerjaan ini, engkau masih melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, engkau benar-benar tidak dapat ditebus dan engkau tidak dapat berubah.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Banyak orang yang menentang Tuhan, tetapi di antara mereka juga ada berbagai macam cara di mana mereka menentang Tuhan. Karena ada banyak jenis orang percaya, begitu pula ada banyak jenis orang yang menentang Tuhan, tiap-tiap jenis berbeda. Tak seorang pun dari antara mereka yang gagal mengenali dengan jelas tujuan pekerjaan Tuhan dapat diselamatkan. Terlepas dari bagaimana manusia menentang Tuhan di masa lalu, ketika manusia memahami tujuan pekerjaan Tuhan dan mencurahkan upayanya untuk memuaskan Tuhan, Dia akan menghapus semua dosa-dosanya yang dahulu. Selama manusia mencari kebenaran dan melakukan kebenaran, Tuhan tidak akan mengingat-ingat apa yang telah dilakukannya. Selain itu, atas dasar penerapan kebenaran manusia itulah Tuhan membenarkan dia. Inilah keadilan Tuhan. Sebelum manusia melihat Tuhan atau mengalami pekerjaan-Nya, terlepas dari bagaimana tindakan manusia terhadap Tuhan, Dia tidak mengingatnya. Namun, begitu manusia telah melihat Tuhan dan mengalami pekerjaan-Nya, semua tindakan dan perbuatan manusia akan dimasukkan oleh Tuhan ke dalam "catatan sejarah", karena manusia telah melihat Tuhan dan hidup di tengah pekerjaan-Nya.

Ketika manusia telah benar-benar melihat apa yang dimiliki-Nya dan siapa Tuhan, ketika dia telah melihat kebesaran-Nya, dan ketika dia telah benar-benar mengetahui pekerjaan Tuhan, dan terlebih lagi, ketika watak manusia yang lama diubahkan, maka manusia akan sepenuhnya membuang watak pemberontaknya yang menentang Tuhan. Dapat dikatakan bahwa semua orang pada suatu waktu pernah menentang Tuhan dan semua orang pernah memberontak terhadap Tuhan. Namun, jika engkau dengan rela menaati Tuhan yang berinkarnasi, dan dari titik ini memuaskan hati Tuhan dengan kesetiaanmu, melakukan kebenaran sebagaimana mestinya, melaksanakan tugasmu sebagaimana mestinya, dan mematuhi peraturan sebagaimana mestinya, berarti engkau adalah orang yang mau menyingkirkan pemberontakanmu untuk memuaskan Tuhan dan orang yang dapat disempurnakan oleh Tuhan. Jika engkau dengan keras kepala menolak untuk menyadari kesalahan-kesalahanmu dan tidak memiliki niat untuk bertobat, jika engkau bersikeras dalam jalan pemberontakanmu dan sama sekali tidak memiliki niat untuk bekerja dengan Tuhan dan memuaskan Dia, maka orang yang keras kepala dan tidak dapat diperbaiki sepertimu pasti akan dihukum dan pasti tidak akan pernah menjadi orang yang disempurnakan Tuhan. Dengan demikian, engkau adalah musuh Tuhan hari ini dan esok pun engkau akan menjadi musuh Tuhan, dan begitu juga lusa, engkau akan tetap menjadi musuh Tuhan; engkau akan selama-lamanya menjadi penentang Tuhan dan musuh Tuhan. Dalam hal ini, bagaimana mungkin Tuhan melepaskanmu begitu saja?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"

Selama engkau semua sekarang memiliki secercah harapan, maka entah Tuhan mengingat atau tidak peristiwa masa lalu, engkau harus mempertahankan mentalitas ini: "Aku harus berusaha mengalami perubahan dalam watakku, berusaha untuk mengenal Tuhan, tidak pernah lagi dibodohi oleh Iblis, dan tidak pernah lagi melakukan apa pun yang akan mempermalukan nama Tuhan." Area-area utama yang menentukan apakah engkau dapat diselamatkan dan apakah engkau memiliki harapan untuk diselamatkan adalah, setelah mendengarkan sebuah khotbah, entah engkau dapat menerima kebenaran atau tidak, entah engkau bisa melakukan kebenaran atau tidak, dan entah engkau bisa berubah atau tidak. Jika engkau hanya merasakan penyesalan, jika engkau terus berpikir dengan cara lama yang sama ketika tiba saatnya bagimu untuk bertindak, maka engkau kembali bertindak sesuai cara lama itu—selain itu, jika engkau sama sekali tidak memiliki pemahaman tentang masalah ini, malah sebaliknya pemahamanmu menjadi semakin buruk dan lebih buruk—engkau tidak akan memiliki harapan, dan harus disingkirkan. Semakin engkau memahami Tuhan dan semakin engkau memahami dirimu sendiri, maka engkau akan semakin mampu menguasai dirimu sendiri. Semakin menyeluruh pemahaman yang kaumiliki tentang naturmu sendiri, engkau akan semakin dapat menguasai dirimu sendiri. Sesudah engkau telah menyimpulkan pengalamanmu, engkau tidak akan pernah gagal lagi dalam masalah ini. Pada kenyataannya, ada banyak cacat pada semua manusia, hanya saja mereka tidak dimintai pertanggungjawaban. Semua orang memilikinya—beberapa orang memiliki kecacatan kecil, dan beberapa orang memiliki kecacatan besar; beberapa orang berbicara dengan jelas, dan beberapa orang bersikap rahasia. Beberapa orang melakukan hal-hal dengan diketahui orang lain, sementara beberapa orang melakukan hal-hal tanpa diketahui orang lain. Ada banyak cacat dalam diri setiap orang, dan itu semua menyingkapkan watak rusak tertentu, seperti kecongkakan atau kesombongan, atau mereka membuat beberapa pelanggaran, atau beberapa kesalahan atau kekeliruan dalam pekerjaan mereka, atau mereka agak memberontak. Ini adalah segala sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia yang rusak. Namun, begitu engkau telah memahami kebenaran, engkau harus menghindarinya, dan tidak perlu lagi selalu terganggu dengan segala suatu yang terjadi di masa lalu. Sebaliknya, ketakutannya adalah bahwa engkau masih tidak akan berubah bahkan setelah memahami kebenaran, bahwa engkau akan terus melakukan hal-hal bahkan ketika engkau tahu itu salah, dan bahwa engkau akan terus bertindak dengan cara tertentu bahkan setelah diberi tahu itu salah. Orang semacam itu tidak dapat ditebus.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Kita harus bertekad bahwa separah apa pun keadaan kita, apa pun kesulitan yang menimpa kita, selemah apa pun kita, atau senegatif apa pun, kita tidak boleh kehilangan iman pada perubahan watak kita, juga pada firman yang diucapkan oleh Tuhan. Tuhan telah memberikan janji-Nya kepada manusia, dan manusia harus bertekad untuk menerima janji ini. Tuhan tidak menyukai para pengecut; Dia menyukai orang yang memiliki tekad. Bahkan jika engkau telah menyingkapkan banyak kerusakan, bahkan jika engkau telah menempuh banyak jalan yang berliku, atau bahkan jika sepanjang jalan engkau telah melakukan banyak pelanggaran atau telah menentang Tuhan—atau ada beberapa orang yang di dalam hatinya menyimpan penghujatan terhadap Tuhan atau menyalahkan-Nya, bertentangan dengan-Nya—tetapi Tuhan tidak melihat hal-hal ini, Tuhan hanya melihat apakah suatu hari mereka akan berubah atau tidak. Di dalam Alkitab, ada cerita tentang kembalinya anak yang hilang. Mengapa Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan seperti itu? Karena kehendak Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia itu tulus. Dia memberi kesempatan untuk bertobat dan kesempatan untuk berubah kepada manusia, dan selama proses ini, Dia memahami manusia dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kelemahan dan sejauh mana kerusakan mereka. Dia tahu bahwa mereka akan tersandung dan gagal. Ini seperti ketika anak-anak belajar berjalan: sekuat apa pun tubuhmu, akan ada saat-saat ketika engkau terjatuh, dan ada kalanya engkau tersandung. Tuhan memahami setiap orang sebagaimana seorang ibu memahami anaknya. Dia memahami kesulitan, kelemahan, dan juga kebutuhan setiap orang. Selain itu, Dia memahami kesulitan mana yang akan dihadapi setiap orang dalam proses masuk ke dalam perubahan watak, serta kelemahan dan kegagalan macam apa yang akan terjadi. Ini adalah sesuatu yang paling Tuhan pahami. Itulah sebabnya dikatakan Tuhan melihat ke lubuk hati manusia. Selemah apa pun dirimu, asalkan engkau tidak meninggalkan nama Tuhan, asalkan engkau tidak meninggalkan Tuhan ataupun jalan ini, engkau akan selalu memiliki kesempatan untuk mencapai perubahan watak. Dan jika kita memiliki kesempatan untuk mencapai perubahan watak, kita memiliki harapan untuk kelangsungan hidup kita. Jika kita memiliki harapan untuk kelangsungan hidup kita, kita memiliki harapan untuk diselamatkan oleh Tuhan.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Makna Penting Mengejar Kebenaran dan Jalan Pengejarannya"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.