Sebelumnya, aku tidak memiliki ketajaman rohani. Aku mengikuti para pendeta dan penatua dalam menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman, dan mengikuti mereka dalam mengatakan hal-hal yang menghujat. Apakah Tuhan tetap akan menyelamatkanku?
Ayat Alkitab untuk Referensi:
"Dan firman Yahweh datang kepada Yunus kedua kalinya, demikian. 'Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan beritakan pada mereka apa yang Kuperintahkan kepadamu.' Lalu bangkitlah Yunus dan pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Yahweh. Niniwe adalah kota yang sangat besar, yang luasnya selama tiga hari perjalanan. Mulailah Yunus masuk ke kota itu satu hari perjalanan, lalu ia berseru dan berkata, 'Empat puluh hari lagi, dan Niniwe akan ditunggangbalikkan.' Maka orang Niniwe percaya kepada Tuhan dan menyatakan berpuasa, mengenakan kain kabung, dari yang paling besar sampai yang paling kecil di antara mereka. Kabar ini sampai kepada raja Niniwe, maka bangkitlah ia dari takhtanya, menanggalkan jubahnya, menyelubungi diri kain kabung dan duduk di atas abu. Dan ia menyuruh orang menyerukan dan memaklumkan di seluruh Niniwe berdasarkan ketetapan raja dan para pembesarnya, demikian, 'Tidak ada manusia atau binatang, atau ternak boleh makan, mereka tidak boleh makan apa pun, atau minum air. Namun, manusia dan binatang harus mengenakan kain kabung dan berseru dengan nyaring kepada Tuhan: Biarlah semua orang berbalik dari jalannya yang jahat dan dari kejahatan yang ada di tangan mereka. Siapa yang tahu jika Tuhan akan berbalik dan menyesal dan berpaling dari murka-Nya yang menyala-nyala sehingga kita tidak binasa?' Lalu Tuhan melihat perbuatan mereka, bagaimana mereka berbalik dari jalan mereka yang jahat, maka Tuhan menyesali hukuman yang akan ditimpakan kepada mereka, dan Dia tidak jadi melakukannya" (Yunus 3:1-10).
Firman Tuhan yang Relevan:
Tujuan pekerjaan Tuhan atas manusia adalah agar mereka dapat memenuhi maksud-maksud Tuhan, dan semua itu dilakukan untuk menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, selama waktu penyelamatan-Nya atas manusia, Dia tidak melakukan pekerjaan menghukum manusia. Selama waktu penyelamatan manusia, Tuhan tidak menghukum yang jahat atau memberi upah kepada yang baik, maupun mengungkapkan tempat tujuan untuk semua jenis manusia yang berbeda. Sebaliknya, hanya setelah tahap akhir pekerjaan-Nya selesai, Dia akan melakukan pekerjaan menghukum yang jahat dan memberi upah kepada yang baik, dan baru setelah itu Dia akan mengungkapkan kesudahan dari segala jenis manusia yang berbeda. Mereka yang dihukum adalah orang-orang yang memang tidak dapat diselamatkan, sementara mereka yang diselamatkan adalah orang-orang yang telah memperoleh keselamatan Tuhan selama masa penyelamatan-Nya atas manusia. Selama masa pekerjaan penyelamatan Tuhan, semua orang yang dapat diselamatkan akan diselamatkan sampai batas maksimal, tidak seorang pun yang dibuang, karena tujuan pekerjaan Tuhan adalah menyelamatkan manusia. Semua orang yang selama masa penyelamatan Tuhan atas manusia tidak dapat mencapai perubahan dalam watak mereka—beserta semua orang yang tidak dapat menaati Tuhan sepenuhnya—akan menjadi sasaran hukuman. Tahap pekerjaan ini—pekerjaan firman—membukakan segala jalan dan misteri yang tidak dipahami orang, sehingga mereka dapat memahami maksud-maksud Tuhan dan tuntutan Tuhan atas mereka, sehingga mereka dapat memenuhi persyaratan untuk melakukan firman Tuhan dan mencapai perubahan watak mereka. Tuhan hanya menggunakan firman untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan tidak menghukum orang karena mereka sedikit membangkang, karena sekaranglah waktunya pekerjaan penyelamatan. Jika setiap orang yang membangkang dihukum, tidak seorang pun akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan; mereka semua akan dihukum dan jatuh ke Alam Maut. Tujuan dari firman yang menghakimi manusia adalah untuk menolong mereka mengenal diri mereka sendiri dan menaati Tuhan; bukan supaya dihukum dengan penghakiman seperti itu. Selama masa pekerjaan firman, banyak orang akan menunjukkan pemberontakan dan perlawanan mereka, serta kurangnya ketundukan mereka terhadap Tuhan yang berinkarnasi. Namun, Dia tidak akan menghukum semua orang tersebut karena hal ini, sebaliknya Dia hanya akan menyingkirkan mereka yang rusak sampai ke akarnya dan yang tidak dapat diselamatkan. Dia akan memberikan daging mereka kepada Iblis, dan dalam beberapa kasus, membinasakan daging mereka. Mereka yang tersisa akan terus mengikuti dan mengalami pemangkasan. Jika selama mengikuti-Nya, mereka tetap tidak bisa menerima pemangkasan dan menjadi semakin merosot, orang-orang ini akan kehilangan kesempatan untuk menerima keselamatan. Setiap orang yang telah menerima penaklukan firman Tuhan akan memiliki beberapa kesempatan untuk menerima keselamatan; dalam keselamatan Tuhan atas setiap orang ini, Dia akan memberikan kemurahan kepada mereka semaksimal mungkin. Dengan kata lain, mereka akan diberi kemurahan yang terbesar. Selama manusia berpaling dari jalan yang salah, selama mereka mau bertobat, maka Tuhan akan memberi mereka kesempatan untuk memperoleh keselamatan-Nya. Ketika manusia pertama kali memberontak melawan Tuhan, Dia tidak memiliki keinginan untuk membunuh mereka, tetapi sebaliknya melakukan segala yang Dia sanggup lakukan untuk menyelamatkan mereka. Jika seseorang memang tidak bisa menerima keselamatan, Tuhan akan menyingkirkannya. Alasan mengapa Tuhan lambat untuk menghukum orang-orang tertentu adalah karena Dia ingin menyelamatkan semua orang yang dapat diselamatkan. Dia menghakimi, mencerahkan, dan membimbing manusia hanya dengan firman, dan tanpa menggunakan tongkat untuk membinasakan mereka. Menggunakan firman untuk menyelamatkan manusia adalah tujuan dan makna penting dari tahap akhir pekerjaan ini.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Maksud Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"
"Menghujat dan memfitnah Tuhan adalah dosa yang tidak akan diampuni, baik di hidup ini maupun di dunia yang akan datang, dan mereka yang melakukan dosa ini tidak akan pernah bereinkarnasi." Ini berarti watak Tuhan sama sekali tidak boleh disinggung manusia. Adalah hal yang sudah pasti bahwa menghujat dan memfitnah Tuhan tidak akan diampuni, baik di hidup ini maupun di dunia yang akan datang. Menghujat Tuhan, baik sengaja maupun tidak sengaja, adalah sesuatu yang menyinggung watak Tuhan, dan mengucapkan perkataan yang menghujat Tuhan, apa pun alasannya, pasti akan dikutuk. Namun, ada orang-orang yang mengucapkan perkataan yang patut dikutuk dan menghujat dalam keadaan mereka tidak memahaminya, atau dalam keadaan mereka telah disesatkan, dikendalikan, dan ditekan oleh orang lain. Setelah mengucapkan perkataan ini, mereka merasa gelisah, merasa tertuduh, dan merasa sangat menyesal. Setelah itu, mereka menyiapkan perbuatan baik yang cukup sembari memperoleh pengetahuan dan membuat perubahan dalam hal ini, dan dengan demikian Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran mereka sebelumnya. Engkau semua harus memahami firman Tuhan dengan tepat dan tidak sembarangan menerapkannya berdasarkan gagasan dan imajinasimu. Engkau harus memahami kepada siapa firman-Nya ditujukan, dan dalam konteks apa Dia mengucapkannya. Engkau tidak boleh sembarangan menerapkan firman Tuhan atau mendefinisikan firman Tuhan seenaknya. Orang yang tidak tahu cara mengalami tidak akan merenungkan diri mereka dalam hal apa pun, dan mereka tidak memeriksa diri mereka berdasarkan firman Tuhan. Sementara orang yang memiliki sedikit pengalaman dan wawasan cenderung terlalu peka, dengan sembarangan menganggap firman Tuhan yang mereka baca tentang Dia yang mengutuk atau tentang Dia yang membenci dan menyingkirkan manusia ditujukan pada diri mereka. Orang-orang ini tidak memahami firman Tuhan dan selalu salah memahami Tuhan. Ada seseorang yang tidak membaca firman Tuhan zaman sekarang atau tidak menyelidiki pekerjaan-Nya pada zaman sekarang, apalagi memperoleh pencerahan Roh Kudus. Dia berbicara menghakimi Tuhan, lalu seseorang mengabarkan Injil kepadanya, yang diterima olehnya. Setelahnya, orang ini menyesali apa yang pernah dilakukannya dan mau bertobat, yang mana dalam hal ini kita akan melihat seperti apa perilaku dan perwujudan yang akan dia perlihatkan nantinya. Jika perilakunya sangat buruk setelah dia mulai percaya, dan dia memperburuknya dengan berpikir, "Memang aku pernah mengucapkan perkataan yang menghujat, memfitnah dan menghakimi Tuhan, dan jika Tuhan mengutuk orang yang melakukan hal semacam ini, berarti pengejaranku tidak ada gunanya", maka hidupnya sudah sepenuhnya tamat. Dia telah mengabaikan dirinya sendiri dan menggali kuburannya sendiri.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"
Ada orang-orang yang telah melakukan pelanggaran kecil bertanya-tanya: "Apakah Tuhan telah menyingkapkan dan menyingkirkanku? Apakah Dia akan membunuhku?" Tuhan datang kali ini tidak untuk membunuh manusia, tetapi untuk menyelamatkan manusia semaksimal mungkin. Tak ada seorang pun yang tanpa kesalahan, jika semua orang dibunuh, apakah itu akan menjadi keselamatan? Beberapa pelanggaran dilakukan dengan sengaja, sementara yang lainnya dilakukan tanpa disengaja. Dengan pelanggaran yang tidak disengaja, jika engkau dapat berubah setelah engkau mengenalinya, apakah Tuhan akan membunuhmu sebelum engkau berubah? Akankah Tuhan menyelamatkan manusia dengan cara itu? Itu bukan cara Dia bekerja! Apakah engkau memiliki watak pemberontak atau apakah engkau telah bertindak tanpa sadar atau tidak, ingatlah ini: engkau harus merenungkan dan mengenal dirimu sendiri. Segeralah berbalik dan kejarlah kebenaran dengan segenap kekuatanmu—dan, apa pun yang terjadi, jangan berputus asa. Pekerjaan yang sedang Tuhan lakukan adalah pekerjaan penyelamatan manusia, dan Dia tidak akan dengan begitu saja membunuh manusia yang ingin Dia selamatkan. Ini pasti. Sekalipun benar-benar ada orang yang percaya kepada Tuhan yang pada akhirnya dibunuh-Nya, apa yang Tuhan lakukan itu pasti merupakan keadilan-Nya. Pada saatnya, Dia akan memberitahumu alasan Dia membunuh orang itu, sehingga engkau akan benar-benar diyakinkan. Saat ini, berjuanglah untuk mengejar kebenaran, berfokuslah pada jalan masuk kehidupan, dan kejarlah pelaksanaan tugasmu dengan baik. Tidak ada kesalahan dalam hal ini! Entah bagaimana Tuhan menanganimu pada akhirnya, itu dijamin benar; engkau tidak boleh meragukan hal ini dan tidak perlu khawatir. Sekalipun engkau tidak dapat memahami keadilan Tuhan saat ini, akan tiba waktunya engkau akan diyakinkan. Tuhan bekerja dengan adil dan terhormat; Dia secara terbuka menyingkapkan semuanya. Jika engkau semua merenungkan hal ini dengan cermat, engkau akan sampai pada kesimpulan yang tulus bahwa pekerjaan Tuhan adalah menyelamatkan manusia dan mengubah watak rusak mereka. Mengingat pekerjaan Tuhan adalah mengubah watak rusak orang, tidak mungkin orang tidak memiliki perwujudan kerusakan. Hanya dengan perwujudan kerusakan watak orang, barulah mereka dapat mengenal diri mereka sendiri, dan mengakui bahwa mereka memiliki watak yang rusak, dan bersedia menerima keselamatan Tuhan. Jika orang, setelah menyingkapkan watak yang rusak, tidak menerima sedikit pun kebenaran dan malah terus hidup berdasarkan watak rusaknya, mereka akan cenderung menyinggung watak Tuhan. Tuhan akan memberikan berbagai tingkatan hukuman untuk membalas mereka, dan mereka akan membayar harga karena pelanggaran mereka. ...
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, peristiwa masa lalu dapat dihapuskan dengan sekali usapan; masa depan dapat dibuat untuk menggantikan masa lalu; toleransi Tuhan tidak terbatas bagai samudra. Namun, juga ada prinsip di dalam firman ini. Tidaklah benar Tuhan akan menghapus semua dosa yang telah kauperbuat, sebesar apa pun itu. Tuhan melakukan semua pekerjaan-Nya dengan prinsip-prinsip. Di masa lalu, ditetapkan ketetapan administratif yang membahas masalah ini: Tuhan mengampuni dan menghapus semua dosa yang diperbuat manusia sebelum menerima nama-Nya. Namun, bagi mereka yang terus melakukan dosa setelah menjadi percaya kepada-Nya, itu adalah hal yang sama sekali berbeda: orang yang berulang kali berbuat dosa sekali diberikan kesempatan untuk bertobat, sedangkan mereka yang mengulanginya dua kali atau tidak mau berubah meskipun ditegur berulang kali akan diusir, tanpa ada kesempatan lagi untuk bertobat. Tuhan selalu menoleransi manusia sebisa mungkin dalam pekerjaan-Nya. Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa pekerjaan Tuhan adalah benar-benar pekerjaan menyelamatkan manusia. Namun, jika, pada tahap terakhir pekerjaan ini, engkau masih melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, engkau benar-benar tidak dapat ditebus dan engkau tidak dapat diselamatkan.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"
Banyak orang yang menentang Tuhan, tetapi di antara mereka juga ada berbagai macam cara di mana mereka menentang Tuhan. Karena ada banyak jenis orang percaya, begitu pula ada banyak jenis orang yang menentang Tuhan, tiap-tiap jenis berbeda. Tak seorang pun dari antara mereka yang gagal mengenali dengan jelas tujuan pekerjaan Tuhan dapat diselamatkan. Terlepas dari bagaimana manusia menentang Tuhan di masa lalu, ketika manusia memahami tujuan pekerjaan Tuhan dan mencurahkan upayanya untuk memuaskan Tuhan, Dia akan menghapus semua dosa-dosanya yang dahulu. Selama manusia mencari kebenaran dan melakukan kebenaran, Tuhan tidak akan mengingat-ingat apa yang telah dilakukannya. Selain itu, atas dasar penerapan kebenaran manusia itulah Tuhan membenarkan dia. Inilah keadilan Tuhan. Sebelum manusia melihat Tuhan atau mengalami pekerjaan-Nya, terlepas dari bagaimana tindakan manusia terhadap Tuhan, Dia tidak mengingatnya. Namun, begitu manusia telah melihat Tuhan dan mengalami pekerjaan-Nya, semua tindakan dan perbuatan manusia akan dimasukkan oleh Tuhan ke dalam "catatan sejarah", karena manusia telah melihat Tuhan dan hidup di tengah pekerjaan-Nya.
Ketika manusia telah benar-benar melihat apa yang dimiliki-Nya dan siapa Tuhan, ketika dia telah melihat kebesaran-Nya, dan ketika dia telah benar-benar mengetahui pekerjaan Tuhan, dan terlebih lagi, ketika watak manusia yang lama diubahkan, maka manusia akan sepenuhnya membuang watak pemberontaknya yang menentang Tuhan. Dapat dikatakan bahwa semua orang pada suatu waktu pernah menentang Tuhan dan semua orang pernah memberontak terhadap Tuhan. Namun, jika engkau dengan rela tunduk kepada Tuhan yang berinkarnasi, dan dari titik ini memuaskan hati Tuhan dengan kesetiaanmu, melakukan kebenaran sebagaimana mestinya, melaksanakan tugasmu sebagaimana mestinya, dan mematuhi peraturan sebagaimana mestinya, berarti engkau adalah orang yang mau menyingkirkan pemberontakanmu untuk memuaskan Tuhan dan orang yang dapat disempurnakan oleh Tuhan. Jika engkau dengan keras kepala menolak untuk menyadari kesalahan-kesalahanmu dan tidak memiliki niat untuk bertobat, jika engkau bersikeras dalam jalan pemberontakanmu dan sama sekali tidak memiliki niat untuk bekerja dengan Tuhan dan memuaskan Dia, maka orang yang keras kepala dan tidak dapat diperbaiki sepertimu pasti akan dihukum dan pasti tidak akan pernah menjadi orang yang disempurnakan Tuhan. Dengan demikian, engkau adalah musuh Tuhan hari ini dan esok pun engkau akan menjadi musuh Tuhan, dan begitu juga lusa, engkau akan tetap menjadi musuh Tuhan; engkau akan selama-lamanya menjadi penentang Tuhan dan musuh Tuhan. Dalam hal ini, bagaimana mungkin Tuhan melepaskanmu begitu saja?
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"
Selama saat ini engkau masih memiliki sedikit harapan, apakah Tuhan mengingat pelanggaran masa lalumu atau tidak, sikap mental apa yang harus engkau pertahankan? "Aku harus mengupayakan perubahan dalam watakku, mengejar pengetahuan tentang Tuhan, tidak pernah lagi tertipu oleh Iblis, dan tidak pernah lagi melakukan apa pun yang akan mencemari nama Tuhan." Manusia saat ini sangat rusak dan tidak berharga sama sekali. Apa saja faktor penting yang menentukan apakah mereka bisa diselamatkan dan memiliki harapan? Faktor-faktor penting tersebut adalah setelah mendengarkan khotbah, apakah engkau mampu memahami kebenaran, apakah engkau mampu menerapkan kebenaran, dan apakah engkau bisa berubah. Inilah faktor-faktor pentingnya. Jika engkau hanya merasa menyesal, dan ketika tiba waktunya untuk melakukan sesuatu, engkau hanya melakukan apa yang kauinginkan seperti kebiasaan lamamu, tidak mencari kebenaran, tetap berpegang pada pandangan, metode, dan peraturan lama, tidak merenungkan dan mencoba mengenal dirimu sendiri, tetapi justru makin buruk dan tetap bersikeras menempuh jalan lamamu, engkau akan kehilangan harapan dan tidak akan berguna lagi. Dengan pengetahuan yang lebih dalam tentang Tuhan dan kesadaran diri yang lebih besar, engkau akan lebih mampu menghentikan dirimu dari melakukan kejahatan dan dosa. Makin menyeluruh pengetahuanmu tentang watakmu, makin baik engkau mampu melindungi dirimu sendiri, dan setelah merangkum pengalaman serta pelajaranmu, engkau tidak akan gagal lagi. Sebenarnya, setiap manusia memiliki noda; hanya saja Tuhan tidak meminta pertanggungjawaban mereka atas noda tersebut. Setiap orang memilikinya, hanya saja perbedaannya terletak pada tingkatannya; beberapa dapat dibicarakan, sedangkan yang lain tidak. Ada orang-orang yang melakukan hal-hal yang diketahui orang lain, ada juga yang melakukannya tanpa sepengetahuan siapa pun. Setiap orang memiliki pelanggaran dan noda dalam dirinya, semuanya mengungkapkan watak rusak tertentu, seperti kecongkakan atau merasa diri benar. Mereka semua memiliki sejumlah penyimpangan dalam pekerjaan mereka atau kadang-kadang memberontak. Hal ini dapat dimengerti; itu tidak dapat dihindari oleh manusia yang rusak. Namun, begitu manusia memahami kebenaran, mereka seharusnya dapat menghindari ini dan tidak lagi melanggar; tidak perlu lagi mereka terganggu oleh pelanggaran masa lalu. Yang penting adalah apakah mereka bertobat dan benar-benar telah berubah. Mereka yang bertobat dan berubah adalah orang-orang yang diselamatkan, sedangkan mereka yang tetap tidak bertobat dan tidak berubah harus disingkirkan. Jika, setelah memahami kebenaran, orang-orang masih dengan sengaja melakukan pelanggaran, jika mereka tetap tidak mau bertobat, sama sekali tidak berubah sekalipun dipangkas atau diperingatkan, orang-orang semacam ini tidak dapat diselamatkan.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"
Untuk mengikuti Tuhan yang nyata, kita harus memiliki tekad ini: sehebat apa pun lingkungan di mana kita berada, atau kesulitan seperti apa pun yang kita hadapi, dan betapa pun lemahnya atau negatifnya kita, kita tidak boleh kehilangan kepercayaan pada perubahan watak kita atau pada firman yang telah Tuhan ucapkan. Tuhan telah berjanji kepada manusia, dan hal ini mengharuskan manusia untuk memiliki tekad, iman, dan ketekunan untuk menanggungnya. Tuhan tidak menyukai pengecut; Dia menyukai orang yang memiliki tekad. Meskipun engkau telah memperlihatkan banyak kerusakan dalam dirimu, meskipun engkau telah berkali-kali menempuh jalan yang salah, atau telah melakukan banyak pelanggaran, mengeluh kepada Tuhan, atau dari dalam agama engkau telah menentang Tuhan atau memendam hujatan terhadap-Nya di dalam hatimu, dan sebagainya—Tuhan tidak melihat semua itu. Dia hanya melihat apakah manusia mengejar kebenaran atau tidak, dan apakah suatu hari mereka bisa berubah atau tidak. Dalam Alkitab, ada kisah tentang kembalinya anak yang hilang—mengapa Tuhan Yesus memakai perumpamaan ini? Untuk membuat orang paham bahwa maksud Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia adalah tulus, dan Dia memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat dan berubah. Sepanjang proses ini, Tuhan memahami manusia, mengetahui dengan baik kelemahan dan tingkat kerusakan mereka. Dia tahu bahwa manusia akan tersandung dan gagal. Sama seperti seorang anak yang sedang belajar berjalan, tidak peduli seberapa kuat fisik mereka, akan ada saat-saat di mana mereka jatuh dan tersandung, serta saat-saat ketika mereka menabrak sesuatu dan terjatuh. Tuhan memahami setiap orang seperti seorang ibu memahami anaknya. Tuhan memahami kesulitan, kelemahan, dan kebutuhan setiap orang. Bahkan lebih dari itu, Tuhan memahami kesulitan, kelemahan, dan kegagalan yang akan orang hadapi dalam proses memasuki perubahan watak mereka. Inilah hal-hal yang Tuhan pahami dengan paling baik. Ini berarti Tuhan memeriksa lubuk hati manusia. Betapa pun lemahnya dirimu, selama engkau tidak menolak nama Tuhan, atau meninggalkan Dia dan meninggalkan jalan ini, maka engkau akan selalu memiliki kesempatan untuk mencapai perubahan watak. Jika engkau memiliki kesempatan ini, engkau akan memiliki harapan untuk bertahan, dan karena itu engkau memiliki harapan untuk diselamatkan oleh Tuhan.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Jalan Penerapan Menuju Perubahan Watak Orang"
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.