Tuhan Yesus adalah Tuhan yang pengasih dan penyayang. Selama kita menjunjung tinggi nama Tuhan Yesus dan memegang jalan-Nya, kita percaya bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita ketika Dia datang kembali, melainkan akan langsung mengangkat kita ke dalam kerajaan surga. Tidakkah kepercayaan seperti itu benar?

09 Januari 2020

Ayat Alkitab untuk Referensi:

"Karena ada tertulis, kuduslah engkau, karena Aku kudus" (1 Petrus 1:16).

"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35).

"Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu" (Wahyu 22:14).

Firman Tuhan yang Relevan:

Engkau harus tahu orang-orang macam apa yang Aku inginkan; mereka yang tidak murni tidak diizinkan masuk ke dalam kerajaan, mereka yang tidak murni tidak diizinkan mencemarkan tanah yang kudus. Meskipun engkau mungkin sudah melakukan banyak pekerjaan, dan telah bekerja selama bertahun-tahun, pada akhirnya, jika engkau masih sangat kotor, maka menurut hukum Surga tidak dapat dibenarkan jika engkau berharap dapat masuk ke dalam kerajaan-Ku! Semenjak dunia dijadikan sampai saat ini, tak pernah Aku menawarkan jalan masuk yang mudah ke dalam kerajaan-Ku kepada orang-orang yang menjilat untuk mendapatkan perkenanan-Ku. Ini adalah peraturan surgawi, dan tak seorang pun dapat melanggarnya! Engkau harus mencari hidup. Sekarang ini, orang-orang yang disempurnakan adalah mereka yang sejenis dengan Petrus. Mereka adalah orang-orang yang mengusahakan perubahan pada wataknya sendiri, dan bersedia menjadi kesaksian bagi Tuhan serta melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hanya orang-orang seperti inilah yang akan disempurnakan. Jika engkau hanya mencari upah, dan tidak berusaha mengubah watak hidupmu sendiri, maka semua upayamu akan sia-sia—ini adalah kebenaran yang tak dapat diubah!

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus secara pribadi melakukan pekerjaan untuk mengubahkan dan menahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat yang baik dari Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Dengan demikian, engkau, seorang berdosa yang baru saja ditebus, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenai Sebutan dan Identitas"

Dia tidak akan melakukan pekerjaan yang sama di zaman mana pun. Karena akhir zaman telah tiba, Dia akan melakukan pekerjaan akhir zaman dan menyingkapkan semua watak yang merupakan milik-Nya di akhir zaman. Akhir zaman mengacu pada suatu zaman tersendiri, zaman ketika Yesus mengatakan engkau semua pasti akan menghadapi bencana, gempa bumi, kelaparan, malapetaka, yang akan menunjukkan bahwa ini adalah zaman baru dan bukan lagi merupakan Zaman Kasih Karunia yang lama. Andaikan saja seperti yang dikatakan orang bahwa Tuhan selamanya tidak berubah, watak-Nya selalu Pengasih dan Penyayang, Dia mengasihi manusia seperti diri-Nya sendiri, Dia menawarkan keselamatan bagi setiap manusia, dan tidak pernah membenci manusia, mungkinkah pekerjaan-Nya akan berakhir? Ketika Yesus datang dan dipaku pada kayu salib, mengorbankan diri-Nya sendiri bagi semua orang berdosa, dan mempersembahkan diri-Nya di atas mezbah, Dia telah menyelesaikan pekerjaan penebusan dan mengakhiri Zaman Kasih Karunia. Jadi, apa gunanya mengulangi pekerjaan zaman itu di akhir zaman? Tidakkah melakukan yang sama seperti itu merupakan penyangkalan terhadap pekerjaan Yesus? Seandainya Tuhan tidak melaksanakan pekerjaan penyaliban ketika Dia datang pada tahap ini, namun tetap mengasihi dan berbelas kasih, mungkinkah Dia dapat mengakhiri zaman itu? Mungkinkah Tuhan yang mengasihi dan berbelas kasih dapat mengakhiri zaman itu? Dalam pekerjaan terakhir-Nya untuk mengakhiri zaman, salah satu watak Tuhan ialah menghajar dan menghakimi. Dengan watak ini Dia menyingkapkan segala sesuatu yang tidak benar untuk menghakimi semua orang secara terbuka dan menyempurnakan mereka yang mengasihi-Nya dengan hati yang tulus. Watak seperti inilah yang dapat mengakhiri zaman. Akhir zaman telah tiba. Semua makhluk ciptaan akan dikelompokkan menurut jenis mereka, dan dibagi ke dalam kategori berbeda berdasarkan sifat mereka. Ini saat ketika Tuhan mengungkap kesudahan manusia dan tempat tujuan mereka. Jika manusia tidak mengalami hajaran dan penghakiman, tidak akan ada jalan untuk mengungkap ketidakpatuhan serta ketidakbenaran mereka. Hanya melalui hajaran dan penghakimanlah kesudahan semua makhluk ciptaan bisa diungkapkan. Manusia hanya menunjukkan watak aslinya ketika ia dihajar dan dihakimi. Yang jahat akan dikumpulkan bersama yang jahat, yang baik dengan yang baik, dan semua manusia akan dikelompokkan berdasarkan jenis mereka. Melalui hajaran dan penghakiman, kesudahan semua ciptaan akan diungkap, sehingga yang jahat bisa dihukum dan yang baik diberikan upah, dan semua orang menjadi tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Semua pekerjaan ini harus dicapai melalui hajaran dan penghakiman yang benar. Karena kerusakan manusia telah mencapai puncaknya dan ketidakpatuhan mereka semakin parah, hanya watak Tuhan yang benar, yang pada prinsipnya adalah termasuk hajaran dan penghakiman serta diungkapkan di akhir zaman—yang bisa benar-benar mengubahkan dan menyempurnakan manusia. Hanya watak ini yang bisa menyingkap kejahatan dan menghukum semua yang tidak benar dengan keras. Oleh karena itu, watak seperti ini dijiwai dengan makna penting zaman, dan pengungkapan serta pergelaran watak-Nya dinyatakan demi kepentingan pekerjaan setiap zaman yang baru. Namun, tidak berarti bahwa Tuhan menyatakan watak-Nya secara sewenang-wenang dan tanpa makna. Andaikan dalam menyingkapkan kesudahan manusia selama akhir zaman, Tuhan masih menganugerahi manusia dengan belas kasihan dan kasih yang tak terhingga dan terus mengasihinya; tidak memperhadapkan manusia dengan penghakiman yang benar, melainkan menunjukkan toleransi, kesabaran, dan pengampunan kepadanya dan mengampuni manusia tanpa peduli betapa beratnya dosa mereka dan tanpa penghakiman yang benar sedikit pun: kapankah semua pengelolaan Tuhan akan diakhiri? Kapankah watak seperti itu dapat menuntun orang ke tempat tujuan yang pantas bagi umat manusia? Misalkan saja, ada seorang hakim, yang selalu mengasihi, seorang hakim yang berwajah ramah dan berhati lembut. Dia panjang sabar dan selalu mengasihi orang tanpa memandang bulu dan tanpa memandang kejahatan yang mungkin dilakukannya. Dapatkah ia memberi putusan yang benar dalam penghakiman? Selama akhir zaman, hanya penghakiman yang benar yang dapat mengelompokkan manusia menurut jenisnya dan membawa manusia ke dalam dunia baru. Dengan kata lain, seluruh zaman diakhiri melalui watak Tuhan yang benar, yakni menghakimi penghakiman dan hajaran.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"

Sebelum kesudahan dari rencana pengelolaan-Nya selama 6.000 tahun—sebelum Dia menyatakan akhir dari setiap kategori manusia—pekerjaan Tuhan di bumi adalah demi keselamatan, semua itu bertujuan agar orang-orang yang mengasihi Dia sempurna sepenuhnya, dan menuntun mereka supaya tunduk pada kekuasaan-Nya. Tidak peduli bagaimana cara Tuhan menyelamatkan manusia, itu semua dilakukan dengan membuat mereka melepaskan diri dari sifat lama mereka yang sudah rusak; yaitu, Dia menyelamatkan mereka supaya mereka mencari kehidupan. Jika mereka tidak mencari kehidupan, mereka tidak akan tahu cara menerima keselamatan Tuhan. Keselamatan adalah pekerjaan Tuhan Sendiri dan mencari kehidupan adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia untuk menerima keselamatan. Di mata manusia, keselamatan adalah kasih Tuhan, dan kasih Tuhan tidak mungkin berupa hajaran, penghakiman, dan kutukan; keselamatan harus mengandung kasih, belas kasihan, dan terlebih lagi, kata-kata penghiburan, dan harus mengandung berkat tak terbatas yang dianugerahkan oleh Tuhan. Manusia percaya bahwa ketika Tuhan menyelamatkan manusia, Dia melakukannya dengan menjamah mereka dan supaya mereka memberikan hati mereka kepada-Nya melalui berkat dan anugerah-Nya. Artinya, Tuhan menyelamatkan manusia dengan menjamah mereka. Keselamatan seperti ini diperoleh lewat kesepakatan. Hanya ketika Tuhan menganugerahkan seratus kali lipat kepada mereka, barulah manusia mau tunduk di hadapan nama Tuhan, dan berusaha melakukan yang terbaik bagi Dia dan memberi-Nya kemuliaan. Ini bukan kehendak Tuhan bagi umat manusia. Tuhan telah datang untuk bekerja di bumi demi menyelamatkan umat manusia yang sudah rusak—tidak ada kepalsuan dalam hal ini; jika tidak, Dia pasti tidak akan datang untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi. Di masa lalu, cara keselamatan-Nya adalah menunjukkan kasih dan belas kasihan yang sangat besar, sehingga Dia menyerahkan segala milik-Nya kepada Iblis untuk ditukar dengan seluruh umat manusia. Hari ini tidak seperti masa lalu: hari ini, keselamatanmu terjadi di akhir zaman, di saat masing-masing manusia dikelompokkan menurut jenisnya; cara keselamatanmu bukanlah kasih atau belas kasihan, tetapi hajaran dan penghakiman agar manusia dapat diselamatkan secara menyeluruh.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"

Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan. Jika engkau tidak menganggap penting kebenaran-kebenaran ini, jika engkau terus-menerus berpikir untuk menghindarinya, atau bagaimana menemukan jalan baru di luar kebenaran ini yang tidak melibatkan kebenaran, maka Kukatakan bahwa engkau adalah orang berdosa yang menyedihkan. Jika engkau memiliki iman kepada Tuhan, tetapi tidak mencari kebenaran atau kehendak Tuhan, ataupun mencintai jalan yang membawamu lebih dekat kepada Tuhan, maka Kukatakan bahwa engkau adalah orang yang berusaha untuk menghindari penghakiman, dan bahwa engkau adalah sebuah boneka dan seorang pengkhianat yang melarikan diri dari takhta putih yang besar. Tuhan tidak akan mengampuni pemberontak mana pun yang meloloskan diri dari pengawasan mata-Nya. Orang-orang semacam itu akan menerima hukuman yang jauh lebih berat. Mereka yang datang ke hadapan Tuhan untuk dihakimi, dan terlebih lagi telah disucikan, akan hidup selamanya dalam kerajaan Tuhan. Tentu saja, ini adalah sesuatu yang akan terjadi di masa depan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"

Apakah kini engkau paham apa arti penghakiman dan apa arti kebenaran? Jika engkau sudah paham, Aku menasihatimu untuk tunduk dengan patuh untuk dihakimi, kalau tidak, engkau tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk dipuji oleh Tuhan atau dibawa oleh-Nya ke dalam kerajaan-Nya. Orang-orang yang hanya menerima penghakiman tetapi tidak pernah bisa disucikan, yaitu, mereka yang melarikan diri di tengah pekerjaan penghakiman, akan selamanya dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Dosa-dosa mereka lebih banyak, dan lebih mendukakan, daripada dosa-dosa orang Farisi, karena mereka telah mengkhianati Tuhan dan adalah pemberontak terhadap Tuhan. Orang-orang semacam itu yang bahkan tidak layak untuk melakukan pelayanan akan menerima hukuman yang lebih besar, hukuman yang jauh lebih kekal. Tuhan tidak akan mengampuni pengkhianat mana pun yang pernah memperlihatkan kesetiaan dengan kata-kata tetapi kemudian mengkhianati-Nya. Orang-orang semacam ini akan menerima pembalasan melalui hukuman terhadap roh, jiwa, dan tubuh. Bukankah inilah tepatnya penyingkapan watak Tuhan yang benar? Bukankah ini tujuan Tuhan dalam menghakimi manusia, dan menyingkapkannya? Tuhan menyerahkan semua orang yang melakukan berbagai perbuatan jahat selama masa penghakiman ke suatu tempat yang dipenuhi dengan roh-roh jahat, dan membiarkan roh-roh jahat ini menghancurkan tubuh daging mereka sesukanya, dan tubuh orang-orang itu mengeluarkan bau busuk mayat. Itulah pembalasan yang pantas terhadap mereka. Tuhan menuliskan dalam buku catatan mereka setiap dosa orang-orang percaya palsu, rasul-rasul palsu, dan pekerja-pekerja palsu yang tidak setia itu; lalu, ketika waktunya tiba, Dia melemparkan mereka ke tengah-tengah roh-roh najis, membiarkan roh-roh najis ini mencemari seluruh tubuh mereka sesuka hatinya, sehingga mereka tidak akan pernah bisa mengalami reinkarnasi dan tidak pernah melihat terang lagi. Orang-orang munafik yang melakukan pelayanan selama beberapa waktu tetapi tidak mampu tetap setia sampai akhir diperhitungkan Tuhan di antara orang fasik, agar mereka berjalan menurut nasihat orang fasik dan menjadi bagian dari gerombolan mereka yang kacau; pada akhirnya, Tuhan akan membinasakan mereka. Tuhan menyingkirkan dan tidak memperhatikan orang-orang yang tidak pernah setia kepada Kristus atau yang tidak pernah menyumbangkan apa pun dari tenaga mereka, dan akan membinasakan mereka semua pada saat perubahan zaman. Mereka tidak akan ada lagi di bumi, apalagi memperoleh jalan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Orang-orang yang tidak pernah tulus kepada Tuhan, tetapi dipaksa oleh keadaan untuk berurusan dengan-Nya secara asal-asalan, diperhitungkan di antara orang-orang yang melakukan pelayanan bagi umat-Nya. Hanya sejumlah kecil dari orang-orang semacam itu yang akan terus hidup, sedangkan sebagian besar akan binasa bersama orang-orang yang bahkan tidak memenuhi syarat untuk melakukan pelayanan. Akhirnya, Tuhan akan membawa ke dalam kerajaan-Nya semua orang yang sepikiran dengan Tuhan, umat pilihan dan anak-anak Tuhan, serta mereka yang telah ditentukan dari semula oleh Tuhan untuk menjadi imam-imam. Mereka akan menjadi hasil pekerjaan Tuhan. Adapun orang-orang yang tidak bisa masuk ke kategori mana pun yang ditentukan Tuhan, mereka akan diperhitungkan di antara orang tidak percaya—dan engkau semua pasti dapat membayangkan seperti apa kesudahan mereka nantinya. Aku telah mengatakan kepada engkau semua segala sesuatu yang harus Kukatakan; jalan yang engkau semua pilih adalah pilihanmu sendiri. Yang harus engkau semua pahami adalah ini: pekerjaan Tuhan tidak pernah menunggu siapa pun yang tidak bisa mengikuti-Nya, dan watak Tuhan yang benar tidak berbelas kasihan kepada siapa pun.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"

Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh hukum yang tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah, tidak akan pernah bisa memperoleh hidup maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan akan selamanya tetap mayat, mainan Iblis, dan anak-anak neraka. Lalu, bagaimana mereka bisa melihat Tuhan? Jika engkau hanya mencoba untuk berpegang teguh pada masa lalu, hanya mencoba untuk mempertahankan hal-hal sebagaimana adanya dengan tidak berubah sama sekali, dan tidak mencoba untuk mengubah status quo dan menyingkirkan sejarah, bukankah engkau akan selalu menentang Tuhan? Langkah-langkah pekerjaan Tuhan sangat luas dan dahsyat, seperti ombak yang bergelora dan guruh yang menderu—tetapi engkau hanya duduk pasif dan menunggu kehancuran, mempertahankan kebodohanmu dan tidak melakukan apa pun. Dengan cara seperti ini, bagaimana engkau bisa dianggap sebagai seorang yang mengikut jejak langkah Anak Domba? Bagaimana engkau bisa menyatakan bahwa Tuhan yang engkau yakini dengan teguh adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang? Bagaimana kata-kata dalam buku-bukumu yang sudah menguning termakan usia bisa mengantarkanmu ke zaman baru? Bagaimana kata-kata itu bisa menuntunmu mencari langkah-langkah pekerjaan Tuhan? Bagaimana kata-kata itu bisa membawamu ke surga? Yang engkau pegang di tanganmu adalah hukum yang tertulis yang hanya bisa memberikan penghiburan sementara, bukan kebenaran yang bisa memberikan hidup. Kitab suci yang engkau baca hanya bisa memperkaya lidahmu, bukan kata-kata hikmat yang bisa membantumu memahami hidup manusia, apalagi jalan yang bisa menuntunmu menuju kesempurnaan. Apakah kesenjangan ini tidak memberimu alasan untuk merenung? Tidakkah ini membantumu memahami misteri yang terkandung di dalamnya? Mampukah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk bertemu Tuhan dengan caramu sendiri? Tanpa kedatangan Tuhan, bisakah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk menikmati kebahagiaan keluarga bersama Tuhan? Apakah sekarang engkau masih bermimpi? Jika demikian, Aku menyarankan agar engkau berhenti bermimpi dan menyaksikan siapa yang sedang bekerja sekarang—lihatlah siapa yang sekarang sedang melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia pada akhir zaman. Kalau engkau tidak melakukan itu, engkau tidak akan pernah mendapatkan kebenaran, dan tidak akan pernah memperoleh hidup.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"

Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi—artinya, siapa pun yang tidak memercayai Tuhan yang kelihatan atau pekerjaan dan firman-Nya, tetapi malah menyembah Tuhan yang di surga yang tidak kelihatan—tidak memiliki Tuhan di dalam hatinya. Orang-orang semacam itu adalah orang-orang yang suka memberontak dan menentang Tuhan. Mereka tidak memiliki kemanusiaan dan nalar, apalagi kebenaran. Selain itu, bagi orang-orang ini, Tuhan yang kelihatan dan nyata semakin tidak dapat dipercayai, namun Tuhan yang tidak kelihatan dan tidak berwujud adalah yang paling dapat dipercaya dan juga paling menggembirakan hati mereka. Apa yang mereka cari bukanlah kebenaran yang sebenarnya, juga bukan esensi sejati kehidupan, apalagi kehendak Tuhan. Sebaliknya, mereka mencari kesenangan. Hal apa pun yang paling memungkinkan mereka untuk memenuhi keinginan mereka sendiri, tidak diragukan lagi, merupakan apa yang mereka percayai dan apa yang mereka kejar. Mereka hanya percaya kepada Tuhan untuk memuaskan keinginan mereka sendiri, bukan untuk mencari kebenaran. Bukankah orang-orang semacam ini adalah para pelaku kejahatan? Mereka sangat percaya diri, dan mereka sama sekali tidak percaya bahwa Tuhan yang di surga akan memusnahkan "orang-orang baik" seperti mereka. Sebaliknya, mereka percaya bahwa Tuhan akan mengizinkan mereka untuk tetap hidup, dan bahkan memberi mereka upah yang melimpah, karena mereka telah melakukan banyak hal bagi Tuhan dan menunjukkan "kesetiaan" yang luar biasa terhadap-Nya. Seandainya mereka juga mengejar Tuhan yang kelihatan, segera setelah keinginan mereka tidak terpenuhi, mereka akan segera menyerang balik Tuhan atau meledak dalam kemarahan. Mereka menunjukkan diri mereka sebagai orang-orang hina yang keji yang selalu berusaha memuaskan keinginan mereka sendiri; mereka bukanlah orang yang berintegritas dalam pengejaran akan kebenaran. Orang semacam ini disebut orang-orang jahat yang mengikuti Kristus. Orang-orang yang tidak mencari kebenaran tidak mungkin memercayai kebenaran, dan bahkan tidak mampu memahami kesudahan umat manusia di masa depan, karena mereka tidak memercayai baik pekerjaan maupun ucapan yang disampaikan oleh Tuhan yang kelihatan—dan ini termasuk tidak dapat memercayai tempat tujuan akhir umat manusia di masa depan. Oleh karena itu, bahkan jika mereka mengikuti Tuhan yang kelihatan, mereka tetap melakukan kejahatan dan tidak mencari kebenaran ataupun melakukan kebenaran yang Kuinginkan. Orang-orang yang tidak percaya bahwa mereka akan dimusnahkan justru adalah orang-orang yang akan dimusnahkan. Mereka semua yakin bahwa diri mereka sangat pintar, dan mereka yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan kebenaran. Mereka menganggap tingkah laku mereka yang jahat sebagai kebenaran dan karena itu menghargainya. Orang-orang jahat ini sangat percaya diri; mereka menganggap kebenaran sebagai doktrin dan menganggap perbuatan jahat mereka sebagai kebenaran, tetapi pada akhirnya mereka hanya akan menuai apa yang telah mereka tabur. Semakin percaya diri manusia dan semakin congkak mereka, semakin mereka tidak dapat memperoleh kebenaran; semakin orang percaya kepada Tuhan yang di surga, semakin mereka menentang Tuhan. Orang-orang inilah yang akan dihukum.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"

Tuhan tidak menginginkan lebih banyak orang dihukum, tetapi sebaliknya berharap lebih banyak orang diselamatkan, dan lebih banyak orang mengikuti jejak langkah-Nya dan masuk ke dalam kerajaan-Nya. Namun, jika orang menolak untuk mengakui kesalahannya, jika mereka tidak dapat menerima kebenaran dengan kerendahan hati, tetapi sebaliknya mencari-cari kesalahan, berusaha menemukan kesalahan dan berpura-pura mengerti padahal sebenarnya tidak mengerti, mereka akan menjadi orang-orang yang akan rugi pada akhirnya. Pekerjaan Tuhan tidak menunggu siapa pun. Keselamatan-Nya tidak seperti sepotong sampah, yang dilempar sembarangan kepada siapa saja. Sebaliknya, keselamatan-Nya itu memiliki sasaran, dengan suatu tujuan, dan tidak dipaksakan. Jika engkau tidak tahu bagaimana menghargainya, satu-satunya hal yang menanti dirimu adalah penghakiman dan hukuman Tuhan yang adil. Tuhan memperlakukan semua orang dengan adil; berapa pun usiamu, seberapa pun seniornya engkau, atau bahkan seberapa pun banyaknya penderitaan yang telah engkau alami, watak Tuhan yang benar selamanya tidak berubah dihadapkan dengan semua ini. Tuhan tidak memperlakukan siapa pun dengan hormat, Ia juga tidak pilih kasih. Sikap-Nya terhadap manusia didasarkan pada apakah mereka dapat menerima kebenaran dan menerima pekerjaan baru-Nya dengan melepaskan segala sesuatu atau tidak. Jika engkau dapat menerima pekerjaan baru-Nya dan menerima kebenaran yang Ia nyatakan, engkau akan dapat memperoleh keselamatan Tuhan. Jika engkau sombong akan statusmu sebagai orang yang sudah banyak berpengalaman dan memamerkan senioritasmu, memberi persyaratan kepada Tuhan, engkau akan disangkal sebagai orang yang menerima keselamatan Tuhan. Sama seperti orang Yahudi yang tidak dapat menerima Yesus Kristus tetapi hanya menantikan Mesias, yang menimpa mereka pada akhirnya adalah kutukan dan murka Tuhan; inilah fakta yang ada untuk dilihat oleh semua orang....

... Pengetahuan dan perilaku lahiriah orang-orang Farisi tidak menyelamatkan hubungan mereka dengan Yesus Kristus. Sebaliknya, itu mencelakakan mereka, dan pengetahuan serta gagasan merekalah, dan citra Tuhan dalam hati merekalah, yang mendorong mereka untuk mengutuk Tuhan Yesus. Imajinasi dan pikiran merekalah yang menyesatkan mereka, yang menutup mata rohani mereka, membuat mereka tidak mengenali Mesias yang telah datang, untuk melakukan semua yang mereka bisa demi menemukan bukti dan memperoleh pijakan untuk mengutuk Tuhan Yesus. Inilah wajah buruk mereka—menggunakan alasan menjunjung tinggi pekerjaan Tuhan yang sebelumnya untuk mengutuk pekerjaan Tuhan yang nyata di masa sekarang. Tentu saja, ini adalah kesalahan yang cenderung dilakukan oleh orang-orang yang hidup di zaman mana pun—menggunakan doktrin dan aturan lama untuk mengukur dan mengutuk kebenaran yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, menganggap bahwa mereka sedang berpegang pada jalan yang benar dan mempertahankan kesucian mereka di hadapan Tuhan, bahwa mereka setia kepada Tuhan. Namun, apa faktanya? Tuhan terus melakukan pekerjaan baru-Nya, melanjutkan pengelolaan-Nya, selalu baru dan tidak pernah tua. Lalu, bagaimana dengan orang-orang? Mereka selalu berpegang teguh pada beberapa hal usang yang mereka anggap sebagai keseluruhan dari ungkapan Tuhan, membanggakan diri sendiri, penuh dengan kecongkakan, menunggu Tuhan untuk memberikan upah kepada mereka dengan sikap yang percaya banwa Tuhan tidak akan pernah membuang mereka, tidak akan pernah memperlakukan mereka dengan buruk. Dan, apa hasilnya? Pekerjaan Tuhan berlanjut tanpa terganggu, dengan lebih banyak orang di zaman baru yang mengikuti-Nya dan menerima pekerjaan baru-Nya, sementara mereka yang menunggu Tuhan untuk memberi upah kepada mereka disingkirkan oleh pekerjaan baru Tuhan, dan bahkan lebih banyak orang jatuh ke dalam hukuman Tuhan. Pada saat hukuman mereka dimulai, kehidupan mereka dalam memercayai Tuhan sudah berakhir, dan kesudahan mereka serta tempat tujuan mereka, berakhir. Ini adalah sesuatu yang tidak ingin dilihat oleh siapa pun, tetapi hal ini terjadi tanpa disadari di depan mata kita. Jadi, apakah ini karena watak Tuhan yang tidak berbelas kasihan, ataukah karena pencarian manusia yang salah? Apakah benar-benar tidak layak bagi umat manusia untuk memeriksa diri mereka secara menyeluruh?

Dikutip dari "Kata Penutup Contoh-contoh Klasik Hukuman karena Menentang Tuhan Yang Mahakuasa"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Tinggalkan Balasan