Apakah Gagasan tentang Tritunggal Dapat Dipertahankan?

02 Oktober 2021

Sejak Tuhan Yesus yang berinkarnasi melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia, selama 2.000 tahun, seluruh Kekristenan telah mendefinisikan satu-satunya Tuhan yang benar sebagai "Tritunggal". Karena Alkitab menyebutkan Bapa, Anak, dan Roh Kudus, mereka telah berasumsi bahwa Tuhan pastilah Tritunggal. Ada beberapa perdebatan, tetapi kebanyakan orang telah mempertahankan gagasan tentang Tritunggal tanpa perubahan apa pun. Beberapa orang mengatakan "Tritunggal", dan yang lain mengatakan "Tiga dalam Satu", yang pada dasarnya sama, dan artinya sama. Entah kita mengatakan "Tritunggal" atau "Tiga dalam Satu", itu berarti mengatakan bahwa Tuhan terdiri dari tiga bagian yaitu Tuhan ketika Mereka bersama-sama, dan tanpa satu bagian, Mereka bukanlah satu-satunya Tuhan yang benar. Hanya ketika Mereka bersama barulah Mereka dapat menjadi satu-satunya Tuhan yang benar. Ini benar-benar hal yang tidak masuk akal untuk dikatakan. Dapatkah Anda benar-benar mengatakan bahwa Tuhan Yahweh bukanlah satu-satunya Tuhan yang benar? Atau bahwa Tuhan Yesus bukan satu-satunya Tuhan yang benar? Bukankah Roh Kudus adalah satu-satunya Tuhan yang benar? Bukankah konsep Tritunggal ini hanyalah cara untuk menolak dan mendiskreditkan satu-satunya Tuhan yang benar? Bukankah itu memisah-misahkan dan menghujat satu-satunya Tuhan yang benar? Kita dapat melihat betapa absurdnya gagasan tentang Tritunggal ini. Jadi dengan begitu saja, dunia keagamaan telah mendefinisikan satu-satunya Tuhan yang benar sebagai Tritunggal, memecah belah Dia selama ini. Ini sangat menyakitkan bagi Tuhan. Dunia keagamaan dengan keras kepala berpegang teguh pada hal ini dan telah menolak untuk berubah selama ini. Sekarang Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman telah datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman, mengungkapkan semua kebenaran yang menyelamatkan umat manusia. Dia telah sepenuhnya menyanggah kekeliruan terbesar Kekristenan—Tritunggal. Ini telah membuka mata kita dan kita memuji Kristus dari hati kita sebagai jalan, kebenaran, dan hidup, dan memuji hikmat dan kemahakuasaan Tuhan. Tanpa Tuhan secara langsung membongkar kebohongan ini, kita tidak akan pernah menemukan absurditas dalam gagasan Tritunggal. Mari kita melihat hal ini lebih saksama dengan membaca beberapa firman Tuhan.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Jika ada di antaramu yang mengatakan bahwa Tritunggal memang ada, maka jelaskanlah apa sebenarnya arti satu Tuhan dalam tiga pribadi ini. Apa itu Bapa yang Kudus? Apa itu Anak? Apa itu Roh Kudus? Apakah Yahweh itu Bapa yang Kudus? Apakah Yesus itu Anak? Lalu, bagaimana dengan Roh Kudus? Bukankah Bapa adalah Roh? Bukankah hakikat Anak juga Roh? Bukankah pekerjaan Yesus adalah pekerjaan Roh Kudus? Bukankah pekerjaan Yahweh pada waktu itu dilakukan oleh Roh yang sama dengan yang melakukan pekerjaan Yesus? Berapa banyak Roh yang dapat Tuhan miliki? Menurut penjelasanmu, ketiga pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu; jika demikian, maka ada tiga Roh, tetapi ada tiga Roh berarti ada tiga Tuhan. Ini berarti bahwa tidak ada satu Tuhan yang benar; bagaimana Tuhan yang seperti ini masih dapat memiliki hakikat dasar Tuhan? Jika engkau menerima bahwa hanya ada satu Tuhan, lalu bagaimana Dia bisa memiliki satu anak dan menjadi seorang bapa? Bukankah semua ini hanyalah gagasanmu? Hanya ada satu Tuhan, hanya ada satu pribadi dalam diri Tuhan, dan hanya ada satu Roh Tuhan, sama seperti yang tertulis dalam Alkitab bahwa 'hanya ada satu Roh Kudus dan hanya ada satu Tuhan.' Terlepas dari apakah Bapa dan Anak yang engkau katakan itu ada, bagaimanapun juga, hanya ada satu Tuhan, dan hakikat Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang engkau semua percayai adalah hakikat dari Roh Kudus. Dengan kata lain, Tuhan adalah Roh, tetapi Dia mampu menjadi manusia dan hidup di antara manusia, serta berada di atas segalanya. Roh-Nya mencakup segalanya dan maha hadir. Dia bisa secara bersamaan berada di dalam daging sekaligus berada di dalam dan di seluruh alam semesta. Karena semua orang mengatakan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, maka ada satu Tuhan, yang tidak dapat dibagi sesuka hati oleh siapa pun! Tuhan adalah hanya satu Roh, dan hanya satu pribadi; dan itu adalah Roh Tuhan. ... Konsep Bapa, Anak, dan Roh Kudus ini paling tidak masuk akal! Konsep ini memilah Tuhan dan membagi-Nya menjadi tiga pribadi, masing-masing memiliki status dan Roh; maka, bagaimana Dia masih dapat merupakan satu Roh dan satu Tuhan? Katakan kepada-Ku, apakah langit, bumi, dan segala sesuatu diciptakan oleh Bapa, Anak, atau Roh Kudus? Ada yang mengatakan bahwa Mereka menciptakan semuanya bersama-sama. Lalu, siapa yang menebus umat manusia? Apakah Roh Kudus, Anak, atau Bapa? Sebagian orang mengatakan yang menebus umat manusia adalah Anak. Lalu, siapakah Anak itu secara hakikat? Bukankah Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan? Inkarnasi memanggil Tuhan yang di surga dengan nama Bapa dari perspektif manusia yang diciptakan. Apakah engkau tidak menyadari bahwa Yesus dilahirkan melalui dikandungnya diri-Nya dari Roh Kudus? Di dalam diri-Nya adalah Roh Kudus; apa pun yang engkau katakan, Dia tetap adalah satu dengan Tuhan yang di surga, karena Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan. Gagasan mengenai Anak ini sama sekali tidak benar. Adalah satu Roh yang melakukan semua pekerjaan; hanya Tuhan itu sendiri, yaitu, Roh Tuhan yang melakukan pekerjaan-Nya. Siapakah Roh Tuhan itu? Bukankah itu Roh Kudus? Bukankah Roh Kudus-lah yang bekerja di dalam diri Yesus? Jika pekerjaan itu tidak dilakukan oleh Roh Kudus (yaitu, Roh Tuhan), maka dapatkah pekerjaan-Nya merepresentasikan Tuhan itu sendiri?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). Firman Tuhan jelas dan tajam. Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, dan hanya ada satu Roh Tuhan, satu pribadi di dalam Tuhan ini. Sama sekali tidak ada tiga pribadi dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Sebelum Tuhan menjadi daging sebagai Tuhan Yesus, tidak disebutkan tentang Anak. Yang ada hanyalah Roh Tuhan, yaitu Roh Kudus. Ketika Tuhan menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu, semua itu diciptakan melalui firman Roh-Nya, jadi bukankah itu berarti Roh Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar? Ketika Tuhan melakukan pekerjaan Zaman Hukum Taurat, itu secara langsung melalui manusia. Tidak ada yang disebut "Anak" pada waktu itu, tetapi Tuhan hanyalah satu Tuhan, Sang Pencipta. Tak seorang pun yang pernah mengatakan Tuhan adalah Tritunggal, dan Roh Kudus tidak pernah bersaksi tentang Tritunggal. Jadi, mengapa orang mulai mendefinisikan Tuhan sebagai Tritunggal setelah Dia berinkarnasi, datang sebagai Tuhan Yesus? Tuhan Yesus adalah Roh Tuhan yang mengenakan daging, dan semua pekerjaan-Nya dikuasai dan diungkapkan secara langsung oleh Roh Tuhan. Roh di dalam Tuhan Yesus adalah Roh Yahweh—yaitu Roh Kudus. Jadi, apakah Tuhan Yesus adalah satu-satunya Tuhan yang benar? Ya, benar. Jadi, Tuhan tidak terbagi menjadi tiga bagian—Bapa, Anak, dan Roh Kudus—karena Dia menjadi daging, tetapi orang-orang bersikeras untuk memisahkan Tuhan karena mereka tidak memahami esensi dari inkarnasi. Ini adalah kekeliruan manusia, dan karena kemampuan manusia untuk memahami terbatas. Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, hanya ada satu Tuhan dan Dia memiliki satu Roh. Dia adalah satu-satunya Tuhan yang benar sebelum adanya inkarnasi, dan Dia tetap menjadi satu-satunya Tuhan yang benar setelah berinkarnasi. Orang-orang membagi Tuhan menjadi tiga bagian, tiga pribadi karena Dia menjadi daging, yang pada dasarnya memecah belah Tuhan dan menolak satu-satunya Tuhan yang benar. Bukankah itu bodoh? Mungkinkah ketika Dia menciptakan bumi, Dia bukan satu-satunya Tuhan yang benar? Atau bahwa selama Zaman Hukum Taurat, Dia bukan satu-satunya Tuhan yang benar? Mengapa satu-satunya Tuhan yang benar menjadi Tuhan Tritunggal setelah Dia menampakkan diri dan bekerja dalam daging pada Zaman Kasih Karunia? Bukankah ini kekeliruan yang disebabkan oleh absurditas dan omong kosong manusia? Jika gagasan tentang Tritunggal itu benar, mengapa Tuhan tidak bersaksi tentang tiga pribadi-Nya ketika Dia menciptakan bumi? Dan mengapa tidak ada orang yang bersaksi tentang hal ini selama Zaman Hukum Taurat? Mengapa tidak ada kesaksian dalam kitab Wahyu dari Roh Kudus tentang Tritunggal? Inilah sebabnya kita bisa yakin bahwa Roh Tuhan, Roh Kudus, Bapa, dan Anak tidak pernah bersaksi bahwa Tuhan adalah Tritunggal. Manusia yang rusak dan dunia keagamaan mengarang teori Tritunggal yang absurd ini berabad-abad setelah pekerjaan Tuhan Yesus dalam daging. Jelas bahwa gagasan tentang Tritunggal sama sekali tidak sah, dan hanyalah gagasan dan imajinasi manusia. Ini adalah kekeliruan terbesar dunia keagamaan selama 2.000 tahun, yang telah menyesatkan dan merugikan banyak orang.

Pada titik ini, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Roh Kudus bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah "Anak yang dikasihi" dan mengapa Tuhan Yesus menyebut Tuhan yang di surga "Bapa" dalam doa-doa-Nya? Apa artinya itu? Mari kita lihat apa yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa tentang pertanyaan ini. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Ada orang-orang lainnya yang berkata, 'Bukankah Tuhan secara tegas menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih?' Yesus adalah Anak Tuhan yang terkasih, yang kepada-Nya Dia berkenan—ini tentu diucapkan oleh Tuhan itu sendiri. Itu adalah Tuhan yang sedang memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri, tetapi hanya dari perspektif yang berbeda, yaitu perspektif Roh yang di surga yang memberikan kesaksian mengenai inkarnasi-Nya sendiri. Yesus adalah inkarnasi-Nya, bukan Anak-Nya yang di surga. Apakah engkau paham? Bukankah perkataan Yesus, 'Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku,' menunjukkan bahwa Mereka adalah satu Roh? Dan bukankah karena inkarnasilah Mereka dipisahkan di antara surga dan bumi? Pada kenyataannya, Mereka tetap adalah satu; bagaimanapun, itu adalah semata Tuhan yang sedang memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). "Ketika Yesus memanggil Tuhan yang di surga dengan sebutan Bapa pada saat Dia berdoa, ini dilakukan hanya dari sudut pandang seorang manusia yang diciptakan, hanya karena Roh Tuhan telah mengenakan daging manusia yang biasa dan normal dan memiliki penampilan luar sebagai makhluk ciptaan. Walaupun di dalam diri-Nya adalah Roh Tuhan, penampilan lahiriah-Nya tetaplah penampilan manusia biasa; dengan kata lain, Dia telah menjadi 'Anak manusia' yang dikatakan semua orang, termasuk dikatakan oleh Yesus itu sendiri. Mengingat bahwa Dia disebut Anak manusia, Dia adalah orang (bisa laki-laki atau perempuan, yang berarti Dia memiliki wujud lahiriah seorang manusia) yang dilahirkan dalam keluarga normal orang biasa. Oleh karena itu, Yesus yang memanggil Tuhan yang di surga dengan sebutan Bapa, adalah sama seperti bagaimana engkau semua pada awalnya memanggil Dia dengan sebutan Bapa; Dia melakukannya dari perspektif manusia ciptaan. ... Namun, Dia memanggil Tuhan (yaitu, Roh yang di surga) dengan cara demikian, tidak membuktikan bahwa Dia adalah Anak dari Roh Tuhan yang di surga. Sebaliknya, itu karena sudut pandang-Nya berbeda, bukan karena Dia adalah pribadi yang berbeda. Keberadaan pribadi-pribadi berbeda adalah suatu kesalahan berpikir!" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). Kita bisa memahami dari firman Tuhan bahwa Roh Kudus menyebut Tuhan Yesus Anak yang dikasihi adalah Tuhan bersaksi tentang inkarnasi-Nya dari sudut pandang Roh. Jika Roh Kudus tidak melakukan hal ini, tak seorang pun akan mengetahui identitas Tuhan Yesus yang sebenarnya. Jadi kesaksian terbuka ini memungkinkan orang untuk mengetahui bahwa Tuhan Yesus adalah inkarnasi Tuhan. Dan Tuhan Yesus memanggil Tuhan yang di surga sebagai Bapa ketika Dia berdoa karena dalam daging, Dia tidak supernatural, melainkan hidup dengan kemanusiaan yang normal dan Dia merasa seperti orang biasa. Itu sebabnya Dia memanggil Roh Tuhan yang di surga Bapa, berdiri di posisi sebagai makhluk ciptaan. Berdoa dengan cara ini mewujudkan kerendahan hati dan ketaatan Kristus dengan sempurna. Namun, berdasarkan doa Tuhan Yesus kepada Bapa, dunia keagamaan membagi Tuhan menjadi dua, mengatakan Yesus dan Yahweh memiliki hubungan bapa-anak. Benar-benar omong kosong! Filipus, murid Tuhan Yesus, bertanya kepada-Nya tentang hal ini, berkata, "Tuhan, tunjukkan kepada kami Bapa itu, dan itu cukup untuk kami" (Yohanes 14:8). Apa jawaban-Nya? Tuhan berkata: "Aku sudah begitu lama bersamamu, tetapi engkau belum mengenal Aku, Filipus? Ia yang sudah melihat Aku sudah melihat Bapa; lalu bagaimana engkau berkata, tunjukkan kepada kami Bapa itu? Tidakkah engkau percaya bahwa Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku?" (Yohanes 14:9-10). Dia juga berkata, "Aku dan Bapaku adalah satu" (Yohanes 10:30). Jelas, Bapa dan Anak adalah satu Tuhan, dan tidak memiliki hubungan bapa-anak seperti yang orang pikirkan. Satu-satunya alasan gagasan tentang Bapa dan Anak ini muncul adalah karena Tuhan berinkarnasi, dan itu hanya berlaku pada waktu Dia bekerja dalam daging. Segera setelah pekerjaan Tuhan dalam daging berakhir, Dia kembali ke wujud aslinya dan tidak ada lagi yang namanya Bapa dan Anak.

Mari kita lihat bagian firman Tuhan lainnya. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Roh di dalam diri Yesus, Roh yang di surga, dan Roh Yahweh semuanya adalah satu. Roh itu disebut Roh Kudus, Roh Tuhan, Roh yang diperkuat tujuh kali lipat, dan Roh yang mencakup semuanya. Roh Tuhan dapat melakukan banyak pekerjaan. Dia mampu menciptakan dunia dan menghancurkannya dengan membanjiri bumi; Dia dapat menebus dosa seluruh umat manusia, dan lebih dari itu, Dia dapat menaklukkan dan menghancurkan seluruh umat manusia. Pekerjaan ini semuanya dilakukan oleh Tuhan itu sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh pribadi Tuhan apa pun menggantikan diri-Nya. Roh-Nya dapat dipanggil dengan nama Yahweh dan Yesus, dan Yang Mahakuasa. Dia adalah Tuhan, dan Kristus. Dia juga bisa menjadi Anak manusia. Dia ada di surga dan juga di bumi; Dia berada di atas seluruh alam semesta dan di antara orang banyak. Dia adalah satu-satunya Penguasa langit dan bumi! Sejak zaman penciptaan hingga sekarang, pekerjaan ini telah dilakukan oleh Roh Tuhan itu sendiri. Baik itu pekerjaan di langit atau sebagai manusia, semuanya dilakukan oleh Roh-Nya sendiri. Semua makhluk, apakah di surga atau di bumi, berada di telapak tangan-Nya yang mahakuasa; semua ini adalah pekerjaan Tuhan itu sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh yang lain sebagai pengganti-Nya. Di surga, Dia adalah Roh tetapi juga Tuhan itu sendiri; di antara manusia, Dia adalah manusia tetapi tetap merupakan Tuhan itu sendiri. Meskipun Dia mungkin dipanggil dengan ratusan ribu nama, Dia tetap adalah diri-Nya sendiri, yang adalah ungkapan langsung dari Roh-Nya. Penebusan dosa seluruh umat manusia melalui penyaliban-Nya adalah pekerjaan langsung dari Roh-Nya, dan juga merupakan proklamasi kepada semua bangsa dan semua negeri pada akhir zaman. Setiap saat, Tuhan hanya bisa disebut sebagai Tuhan yang mahakuasa dan satu-satunya Tuhan yang benar, Tuhan itu sendiri yang mencakup segalanya. Pribadi-pribadi berbeda itu tidak ada, apalagi gagasan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Hanya ada satu Tuhan di surga dan di bumi!" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). Dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat memahami bahwa Tuhan adalah Roh, yaitu Roh Kudus. Dia Mahakuasa; Dia menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu, dan memerintah atas semuanya. Dia bisa menjadi daging demi pekerjaan-Nya dan hidup di antara manusia dengan cara yang praktis. Dia terlihat seperti orang biasa dari luar, tetapi semua pekerjaan-Nya dikuasai oleh Roh Tuhan. Ketika pekerjaan-Nya dalam daging selesai, Tuhan kembali ke wujud aslinya. Wujud daging adalah cara Tuhan menampakkan diri kepada umat manusia selama tahap pekerjaan-Nya. Jadi, entah Tuhan bekerja langsung dari Roh, atau bekerja dalam daging, entah Dia disebut Yahweh, Yesus, atau Tuhan Yang Mahakuasa, Dia adalah Roh yang sama. Dia adalah Tuhan itu sendiri, Dia ada dengan sendirinya dan kekal, dan Dia menciptakan serta memerintah atas segala sesuatu. Pada titik ini dalam persekutuan kita, saya rasa semua orang sudah jelas bahwa hanya ada satu Tuhan, satu-satunya Tuhan yang benar. Tidak diragukan lagi. Kekristenan menyatakan bahwa satu-satunya Tuhan yang benar adalah Tritunggal, bersikeras membagi Tuhan menjadi tiga bagian, menyebarkan kepercayaan bahwa hanya Mereka bertiga bersama-sama barulah membentuk satu-satunya Tuhan yang benar, dan secara terpisah, Mereka bukanlah satu-satunya Tuhan yang benar. Bukankah sebenarnya ini penolakan terhadap Tuhan? Kesalahpahaman umat manusia yang begitu besar tentang Tuhan membuktikan bahwa mereka sama sekali tidak memahami Alkitab atau mengetahui esensi Tuhan, dan mereka sangat congkak dalam pemahaman harfiah mereka akan isi Alkitab, membatasi dan membagi Tuhan berdasarkan gagasan dan imajinasi manusia. Ini sebenarnya menentang dan menghujat Tuhan.

Dan sekarang, Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus akhir zaman telah datang, mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan-Nya, menyingkapkan kekeliruan terbesar dunia keagamaan—Tritunggal. Sekarang kita yakin bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar. Roh-Nya adalah satu-satunya Tuhan yang benar, Roh Kudus adalah satu-satunya Tuhan yang benar, dan inkarnasi-Nya adalah satu-satunya Tuhan yang benar. Sebagai Roh-Nya, sebagai Roh Kudus, dan dalam inkarnasi-Nya, Dia adalah satu-satunya Tuhan yang benar dan Dia adalah satu-satunya Tuhan. Dia tidak bisa dipisahkan. Jika orang tidak dapat menerima kebenaran ini tetapi dengan keras kepala berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka, bersikeras percaya pada Tritunggal, memandang satu-satunya Tuhan yang benar sebagai tiga Tuhan, itu adalah dosa mengutuk dan menghujat Tuhan. Menghujat Roh Tuhan berarti menghujat Roh Kudus, dan tak seorang pun yang mampu menanggung konsekuensi dari hal itu. Orang yang cerdas memiliki kesempatan untuk segera sadar dan berhenti berpegang teguh pada perspektif yang keliru ini untuk menghindari membuat kesalahan dengan melawan Tuhan. Tuhan Yesus berkata: "Semua jenis dan dosa hujat kepada manusia akan diampuni: tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Dan barangsiapa yang berkata-kata melawan Anak Manusia, ia akan diampuni: tetapi jika ia berkata-kata melawan Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, tidak di dunia ini, ataupun di dunia yang akan datang" (Matius 12:31-32). Dunia keagamaan tetap dengan keras kepala bersikeras pada kekeliruan tentang Tritunggal ini. Berapa lama mereka akan terus menentang Tuhan? Ini adalah waktunya untuk sadar. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Selama bertahun-tahun ini, Tuhan telah kaubagi dengan cara ini, dibagi dengan cara yang semakin lama semakin halus di setiap generasi, sehingga satu Tuhan telah secara terang-terangan kaubagi menjadi tiga Tuhan. Dan sekarang sama sekali tak mungkin bagi manusia untuk menyatukan kembali Tuhan menjadi satu, karena engkau semua telah membagi-Nya dengan cara yang sedemikian halusnya! Jika bukan karena pekerjaan-Ku yang datang dengan segera sebelum segalanya terlambat, sulit untuk mengatakan berapa lama engkau akan berani-beraninya terus seperti ini! Dengan terus membagi Tuhan seperti ini, bagaimana mungkin Dia masih menjadi Tuhanmu? Apakah engkau semua masih mengenal Tuhan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?"). "Dapatkah logikamu benar-benar membedah pekerjaan Tuhan? Bisakah engkau mendapatkan wawasan mengenai semua pekerjaan Yahweh? Apakah engkau sebagai manusia yang dapat memahami semua itu, atau apakah Tuhan itu sendiri yang mampu melihat dari kekekalan hingga kekekalan? Apakah engkau yang dapat melihat dari kekekalan sejak dahulu hingga kekekalan yang akan datang, atau apakah Tuhan yang dapat melakukannya? Bagaimana pendapatmu? Bagaimana engkau layak menjelaskan Tuhan? Atas dasar apa penjelasanmu? Apakah engkau Tuhan? Langit dan bumi, dan segala sesuatu di dalamnya diciptakan oleh Tuhan itu sendiri. Bukan engkau yang melakukan ini, jadi mengapa engkau memberikan penjelasan yang salah? Sekarang, apakah engkau terus percaya kepada tiga-dalam-satu Tuhan? Apakah engkau tidak berpikir bahwa hal ini terlalu memberatkan? Sebaiknya engkau percaya kepada satu Tuhan, bukan kepada tiga Tuhan. Sebaiknya engkau memikirkan hal yang ringan, karena 'beban Tuhan itu ringan'" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Tritunggal Itu Ada?").

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait