Tuhan berkarya secara nyata,

Dia ungkap watak-Nya dan siapa Dia.

Dia bisa lakukan yang tak mungkin. Itulah kemahakuasaan-Nya.

Dia bekerja sendiri. Inilah sisi kepraktisan-Nya.

Jangan lupakan:

hakikat-Nya mahakuasa dan nyata;

keduanya saling menguatkan.

Karya-Nya ungkapkan watak-Nya dan siapa Dia.

Tuhan penuh kemahakuasaan, kebenaran, dan kemegahan.

Tuhan mahakuasa dan nyata.

Ada kemahakuasaan dalam firman-Nya.

Dia berotoritas, firman-Nya jadi nyata.

Bahkan sebelum tampak hasil akhirnya.

Mahakuasalah Dia saat berfirman.

Jangan lupakan:

hakikat-Nya mahakuasa dan nyata;

keduanya saling menguatkan.

Karya-Nya ungkapkan watak-Nya dan siapa Dia.

Tuhan penuh kemahakuasaan, kebenaran, dan kemegahan.

Ingat yang terjadi di Zaman Taurat.

Saat Tuhan minta Yunus ke Niniwe,

kehadiran-Nya sungguh nyata.

Saat Yunus tak mau, dia dimakan ikan.

Tiga hari di sana, dia bertahan dan tak mati.

Yang Tuhan lakukan tunjukkan kemahakuasaan-Nya.

Dia tunjukkan dalam karya-Nya hakikat-Nya dan siapa Dia.

Ada dua sisi hakikat Tuhan: mahakuasa sekaligus nyata.

S'mua dapat dilihat di tiap langkah karya-Nya

dan s'gala yang Dia perbuat.

Ini satu cara k'nal Tuhan.

Jangan lupakan:

hakikat-Nya mahakuasa dan nyata;

keduanya saling menguatkan.

Karya-Nya ungkapkan watak-Nya dan siapa Dia.

Tuhan penuh kemahakuasaan, kebenaran, dan kemegahan.

Tuhan penuh kemahakuasaan, kebenaran, dan kemegahan.

Kebenaran dan kemegahan. Kebenaran dan kemegahan.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"