59. Buah dari Laporan yang Jujur

Oleh Saudari Zhao Ming, Tiongkok

Pada bulan April 2011, aku harus menggantikan tempat seorang pemimpin bernama Yao Lan di sebuah gereja di bagian lain negeri. Selama serah terima jabatan, saat Yao Lan memberiku penjelasan tentang situasi di gereja, dia menyebutkan bahwa putrinya, Xiaomin, adalah diaken penyiraman dan dia akan membantuku beradaptasi dengan pekerjaan di gereja. Mendengar dia menjelaskan semuanya dengan sangat tertib, aku merasakan kekaguman. Yao Lan sepertinya menangani pekerjaan gereja dengan sangat baik dan sangat cakap, jadi tidak heran dia kini bisa bertanggung jawab atas pekerjaan yang begitu luas. Aku diam-diam bertekad memperhatikan kehendak Tuhan dan berusaha keras untuk melakukan pekerjaan gereja dengan baik.

Keesokan harinya, Xiaomin membawaku ke pertemuan pemimpin tim. Setelah kami membaca firman Tuhan, aku membagikan sedikit pengalaman dan pemahamanku yang relevan. Saudari Xia lalu berkata dengan tidak senang, "Pemimpin lama kami, Yao Lan, tidak mempersekutukan firman Tuhan seperti itu. Dia akan menjelaskannya kepada kami baris demi baris, mengatakan hal-hal seperti 'Ini adalah penyemangat,' dan 'Ini adalah peringatan.'" Saudara-saudari lainnya menimpali, berkata betapa jelasnya Yao Lan bersekutu tentang kebenaran. Aku sangat heran dan berpikir, "Bukankah mempersekutukan firman Tuhan berbicara tentang pengalaman dan pemahaman kita sendiri berdasarkan firman-Nya? Kenapa Yao Lan tidak berbicara tentang bagaimana dia menerapkan firman Tuhan dan mengalaminya sendiri? Mengapa dia menjelaskan firman Tuhan kepada saudara-saudari baris demi baris? Apa persekutuan seperti itu memungkinkan mereka memahami kebenaran dan mengenal diri mereka?" Aku ingin membahas prinsip-prinsip mempersekutukan firman Tuhan dalam pertemuan dengan mereka, tetapi kupikir, "Aku baru di gereja ini, dan Yao Lan bertanggung jawab atas pekerjaanku. Putrinya, Xiaomin, juga ada di sini. Jika aku berkata cara Yao Lan mempersekutukan firman Tuhan hanya menjelaskan arti literalnya, dan dia mendengar itu, dia mungkin berkata aku mencoba mengorek-ngorek kesalahannya begitu aku tiba dan berpikir buruk tentangku. Akan sangat canggung jika aku menyinggung perasaannya." Jadi, aku tutup mulut, itu saja.

Suatu hari, Saudari Xiao memberiku sepucuk surat tanpa sepengetahuan Xiaomin. Surat itu mengatakan bahwa dia sebelumnya memberikan saran kepada Yao Lan, tetapi Yao Lan tidak menerimanya. Bukan hanya itu, Yao Lan mulai menghambat dan tidak membiarkan dia melakukan tugas menjadi tuan rumah lagi. Aku benar-benar terkejut. Aku berpikir, "Saudari Xiao pasti salah. Bagaimana Yao Lan bisa menindas seseorang?" Aku lalu mencari Xiaomin untuk memahami situasinya. Xiaomin berkata Saudari Xiao sangat antusias, tetapi sering kali keliru dalam pemahamannya. Dia lalu berkata bahwa Saudari Xiao dikenal sebagai orang percaya di lingkungan ini, bahwa rumahnya tidak aman, dan bahwa dia kurang berhikmat untuk menjaga lingkungan yang aman di rumah. Dia mengatakan beberapa hal negatif tentang Saudari Xiao. Aku berkata dalam hati, "Jika semua itu benar, Saudari Xiao benar-benar tidak cocok untuk tugas menjadi tuan rumah. Namun, mengapa dia berkata Yao Lan menindasnya? Mungkin dia punya keluhan terhadap Yao Lan." Namun, aku masih merasa tidak tenang, jadi aku mengunjungi Saudari Xiao di rumah. Aku mendapati rumahnya cukup cocok digunakan untuk pertemuan, dan dia sama sekali tidak kurang dalam hikmat, jadi, aku mulai merasa bingung. Aku bertanya-tanya: "Bagaimana ini bisa begitu berbeda dari perkataan Xiaomin? Apa Yao Lan benar-benar menindas Saudari Xiao?" Saat bertanya kepada Saudari Xiao untuk detail lebih lanjut, aku mengetahui bahwa Yao Lan menggunakan kebutuhan akan lingkungan yang aman sebagai alasan, bahwa dia telah menghentikan beberapa diaken menjalankan tugas mereka, dan akibatnya saudara-saudari tidak punya siapa-siapa untuk menyirami mereka. Mereka tidak menjalani kehidupan bergereja yang normal. Saat Saudari Xiao mengangkat masalah ini kepada Yao Lan, berkata bahwa pengaturan ini tidak tepat, Yao Lan tidak hanya menolak untuk menerimanya, tetapi mengambil tugas Saudari Xiao darinya. Dia bahkan menyembunyikan surat Saudari Xiao yang melaporkan masalah tentang dirinya. Aku terkejut mendengar ini. Bagaimana bisa? Yao Lan jelas salah, tetapi dia tidak menerima yang dikatakan Saudari Xiao, bahkan menginjak-injaknya dan menyembunyikan suratnya. Dia jelas bukan seseorang yang menerima kebenaran! Aku sekali lagi teringat bagaimana dia tidak pernah membicarakan pengalaman dan pemahamannya sendiri saat dia mempersekutukan firman Tuhan, justru menafsirkan firman Tuhan di luar konteks dan menyesatkan saudara-saudari. Dia benar-benar menentang prinsip-prinsip mempersekutukan firman Tuhan. Aku sadar dia mungkin memiliki masalah nyata dan aku harus melaporkan hal ini kepada atasan kami agar pekerjaan rumah Tuhan tidak tertunda. Namun, aku lalu berpikir, "Menurut perkataan Saudari Xiao, Yao Lan memiliki kemanusiaan yang buruk. Dia bertanggung jawab atas pekerjaanku saat ini, jadi jika dia tahu akulah yang melaporkannya, dia mungkin menindas dan memberhentikanku dari tugasku." Sambil mendesah, kuputuskan yang terbaik adalah menutup mulut, tetapi aku juga memutuskan untuk mengatur agar Saudari Xiao melanjutkan tugas menjadi tuan rumah.

Tanpa diduga, beberapa hari kemudian, Saudari Chen juga melaporkan kejahatan Yao Lan kepadaku. Dia berkata Saudara Wang dan istrinya adalah petobat baru dan sedikit takut karena penangkapan dan penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok, jadi mereka tidak berani menerima tugas menjadi tuan rumah. Yao Lan bukan hanya tidak bersekutu tentang kebenaran untuk membantu mereka, tetapi juga menegur dan menolak mengizinkan orang lain membantu mereka. Pada akhirnya, Saudara Wang dan istrinya tenggelam dalam sikap negatif dan tidak ingin menghadiri pertemuan lagi. Saat Saudari Chen memberi tahu Yao Lan bukan seperti itu cara memperlakukan saudara-saudari, dia sama sekali tidak merenungkan diri, justru mengarang cerita tentang keamanan Saudari Chen yang tersusupi. Lalu, dia mengisolasi Saudari Chen dari gereja selama beberapa bulan, tidak mengizinkannya berpartisipasi dalam kehidupan bergereja. Ada juga saudari lain yang melakukan tugas penyiraman. Dalam pertemuan, dia akan mengintegrasikan firman Tuhan ke dalam persekutuannya serta benar-benar terbuka dan jujur tentang watak rusak mana yang telah dia ungkapkan. Yao Lan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencopot dia dari tugasnya. Lalu, dia mempromosikan putrinya sendiri, Xiaomin, untuk tugas penyiraman dan menyuruh saudara-saudari melatih putrinya dengan baik karena dia akan mengambil tugas penting di rumah Tuhan di masa depan. Yao Lan juga mempromosikan suaminya menjadi ketua tim, padahal sebenarnya dia bukan orang percaya sejati dan tidak bisa mempersekutukan sesuatu yang berharga dalam pertemuan. Yao Lan bertindak berdasarkan emosi dan menyeret suaminya ke dalam gereja, lalu menugaskannya menjadi ketua tim, ini merupakan pelanggaran serius terhadap ketetapan administratif. Kejahatannya tidak berhenti di situ. Yao Lan dan putrinya memerintah gereja seperti raja, menindas dan memerintah saudara-saudari sesuka hati, sampai mereka takut hanya dengan melihat dia dan tidak ada yang berani menyuarakan pendapat. Saat mendengarkan Saudari Chen, aku merasa terkejut sekaligus geram. Ketika Yao Lan menyerahkan pekerjaannya kepadaku di awal, aku merasa kagum kepadanya saat dia berkata semua pekerjaan berjalan dengan baik. Namun, semua itu bohong. Dia tidak hanya mengutip firman Tuhan di luar konteks selama persekutuan dan menyesatkan saudara-saudari dengan mengkhotbahkan huruf dan doktrin, dia juga menikmati berkat dari posisinya serta merundung saudara-saudari. Dia bahkan sampai memerintah gereja dengan lalim, menindas orang lain sesuka hatinya, dan memberhentikan orang dari tugas mereka. Dia mempromosikan dan membina orang-orang terdekatnya dan terlibat dalam nepotisme. Perilakunya yang ceroboh dan sembrono serta perbuatan-perbuatan jahatnya menunjukkan dia adalah antikristus yang keras hati! Sekarang ruang lingkup tugasnya bahkan lebih besar, jadi pasti lebih banyak saudara-saudari akan dirugikan. Aku tahu harus melaporkan dia kepada atasan secepat mungkin dan menjunjung pekerjaan gereja. Namun, saat mulai berpikir untuk melaporkan dia, aku mulai khawatir, "Yao Lan bertanggung jawab atas pekerjaanku. Jika dia tahu aku telah melaporkannya, berdasarkan perilakunya, kemungkinan besar dia akan mencopotku dari jabatan pemimpin gereja dan mengirimku pulang. Dia bahkan mungkin menemukan alasan untuk menindas dan menghukumku. Hidupku akan menjadi sangat sulit. Bagaimana jika aku akhirnya diusir dari gereja? Kalau begitu, perjalanan imanku kepada Tuhan akan berakhir. Aku harus realistis. Aku akan mengatur pekerjaan gereja terlebih dahulu, kemudian melihat keadaan." Jadi, untuk melindungi diriku, aku memutuskan untuk tidak melaporkan dan menyingkap dia. Namun, pada pertemuan berikutnya, aku melihat ekspresi penuh harap di wajah semua saudara-saudari yang tertindas itu, aku merasa sangat tertekan dan hati nuraniku tertuduh. Terlebih lagi, saat mendengar mereka membicarakan bagaimana Xiaomin berkeliling gereja, meninggikan kemampuan Yao Lan dalam mempersekutukan kebenaran, serta membatasi dan menguliahi saudara-saudari dengan cara yang merendahkan, aku makin marah. Aku berkata dalam hati, "Aku harus melaporkan kejahatan Yao Lan dan Xiaomin kepada seorang atasan. Aku tidak bisa membiarkan mereka bertindak jahat dan menindas saudara-saudari sesuka mereka." Jadi, aku menuliskan semua yang saudara-saudari ceritakan tentang mereka. Namun, setelah pertemuan itu, aku merasa bimbang lagi. Apa yang akan dilakukan Yao Lan untuk menghukumku jika dia tahu? Namun, bukankah aku akan melakukan kejahatan jika memilih melindungi diriku sendiri dan tidak menyingkap kedua orang itu? Aku berada di posisi sulit dan merasa sangat cemas, sampai-sampai susah bernapas. Berlinang air mata, aku berlutut dan berdoa kepada Tuhan, berkata, "Ya Tuhan, aku ingin melaporkan Yao Lan dan putrinya kepada para pemimpinku, tetapi aku khawatir mereka akan membalas dendam kepadaku. Ya Tuhan, tolong bimbing aku untuk mendobrak penindasan dari kekuatan gelap serta menerapkan kebenaran dan menjunjung pekerjaan gereja."

Setelah berdoa, aku membaca ini dalam firman Tuhan: "Engkau semua mengatakan bahwa engkau mempertimbangkan beban Tuhan dan akan membela kesaksian gereja, tetapi siapakah di antaramu yang benar-benar mempertimbangkan beban Tuhan? Tanyakanlah kepada dirimu sendiri: apakah engkau seseorang yang telah menunjukkan pertimbangan akan beban Tuhan? Dapatkah engkau melakukan kebenaran untuk Tuhan? Dapatkah engkau berdiri dan berbicara bagi-Ku? Dapatkah engkau dengan teguh melakukan kebenaran? Apakah engkau cukup berani untuk melawan semua perbuatan Iblis? Apakah engkau mampu menyingkirkan emosimu dan menyingkapkan Iblis demi kebenaran-Ku? Dapatkah engkau membiarkan maksud-maksud-Ku digenapi di dalam dirimu? Sudahkah engkau menyerahkan hatimu pada saat-saat paling krusial? Apakah engkau seseorang yang melakukan kehendak-Ku? Tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri dan seringlah memikirkan tentang hal ini" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 13"). Aku merasa sangat malu saat membaca penyingkapan ini dalam firman Tuhan. Aku percaya kepada Tuhan, tetapi tidak ada Tuhan di hatiku. Aku tidak menganggap serius amanat Tuhan, dan yang kupikirkan dalam menghadapi masalah hanyalah kepentinganku sendiri. Aku sama sekali tidak melindungi pekerjaan rumah Tuhan. Aku jelas-jelas mendapati Yao Lan menjelaskan firman Tuhan dengan mengutipnya di luar konteks, bahwa dia mendominasi di gereja, serta menghukum dan menindas saudara-saudari. Untuk mempromosikan orang-orang terdekatnya dan memperkukuh kekuatannya, dia memberhentikan orang dari tugas mereka secara sewenang-wenang, sangat mengganggu dan menghalangi kehidupan bergereja serta mengekang dan merugikan saudara-saudari. Terutama sekarang ruang lingkup pekerjaannya meluas, dia berada dalam posisi yang bisa merugikan lebih banyak saudara-saudari. Namun, aku takut terhadap status dan pengaruh Yao Lan, takut ditindas dan dipecat olehnya, kehilangan posisi dan prospek masa depanku, serta dia dan putrinya membalas dendam kepadaku dan melukaiku, jadi aku tidak berani berpegang pada prinsip, menyingkap dan melaporkan mereka. Jadi, dengan mata terbuka lebar, aku melihat antikristus dan orang-orang jahat mengacau di gereja. Saudara-saudari ditindas dan hidup mereka dirusak, tetapi aku tetap tidak berani berdiri dan menyingkap Iblis. Aku sungguh orang yang rendah, egois, dan hina! Aku lalu membaca firman Tuhan yang mengatakan: "Manusia telah dirusak terlalu dalam oleh Iblis. Racun Iblis mengalir dalam darah setiap orang, dan dapat dilihat bahwa natur manusia itu rusak, jahat dan reaksioner, dipenuhi dan dibenamkan dalam falsafah Iblis—secara keseluruhan, itu merupakan natur yang mengkhianati Tuhan. Inilah sebabnya manusia menentang dan berlawanan dengan Tuhan" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Mengenal Natur Manusia"). "Adapun apa yang dimaksud dengan racun Iblis, itu dapat dinyatakan sepenuhnya lewat perkataan. Misalnya, jika engkau bertanya kepada beberapa pelaku kejahatan mengapa mereka melakukan kejahatan, mereka akan menjawab: 'Karena tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri.' Satu frasa ini mengungkapkan sumber penyebab masalahnya. Logika Iblis telah menjadi kehidupan manusia. Mereka mungkin melakukan sesuatu untuk tujuan ini atau itu, tetapi mereka melakukannya hanya demi diri mereka sendiri. Semua orang berpikir bahwa karena tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri, orang harus hidup demi dirinya sendiri, dan berupaya sekuat tenaga untuk mengamankan kedudukan yang baik demi makanan dan pakaian yang bagus. 'Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri'—ini adalah kehidupan dan falsafah manusia dan ini juga mewakili natur manusia. Perkataan Iblis ini justru adalah racun Iblis, dan ketika diinternalisasi oleh manusia, itu menjadi natur mereka. Natur Iblis dinyatakan lewat perkataan ini; perkataan ini sepenuhnya mewakilinya. Racun ini menjadi kehidupan orang sekaligus dasar keberadaan mereka, dan umat manusia yang rusak telah terus-menerus dikuasai oleh racun ini selama ribuan tahun" (Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Menempuh Jalan Petrus"). Firman Tuhan menunjukkan kepadaku bahwa aku telah dirusak dan diinjak-injak oleh Iblis, serta tulang dan darahku telah dimasuki dan diresapi racun, filosofi, dan pedoman iblis, sampai aku menjadi makin jahat dan egois. Aku hidup dengan racun iblis seperti "Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri," "Ketika kau tahu sesuatu itu salah, lebih baik jangan terlalu membicarakannya," dan "Tetaplah diam untuk melindungi diri sendiri dan berusahalah agar tidak disalahkan." Pemikiranku telah sangat melenceng dan aku memiliki nilai dan pandangan hidup yang buruk. Aku menganggap kepentinganku, prospek masa depanku, dan nasibku lebih penting daripada apa pun. Melihat Yao Lan dan kelompok antikristus jahatnya merugikan saudara-saudari di gereja, aku tahu harus mengungkap dan melaporkan mereka, tetapi karena takut ditindas serta kehilangan posisi dan prospek masa depanku, aku tidak berani melakukannya, seberapa pun kerasnya aku bergumul tentang itu. Oleh karena itu, aku mengizinkan antikristus mengganggu gereja dan aku bertindak patuh, tidak berani mengatakan satu kata pun yang tidak memihak. Aku sadar diriku terikat erat dan terbelenggu oleh racun Iblis, bahwa aku telah menjadi kaki tangannya, kacungnya; ini menjijikkan bagi Tuhan, dan aku tidak layak untuk hidup di hadapan-Nya. Aku telah menikmati pekerjaan dan bimbingan Tuhan selama bertahun-tahun, dan Dia telah mengangkatku sehingga aku bisa melakukan tugasku sebagai pemimpin gereja. Namun, aku tidak tahu cara untuk menghargainya dan tidak memikirkan bagaimana merawat saudara-saudari atau menjunjung pekerjaan rumah Tuhan. Aku hidup sepenuhnya terpaku pada keinginan egoisku sendiri, tanpa sedikit pun martabat atau integritas. Aku telah gagal memenuhi kepercayaan yang diberikan saudara-saudari kepadaku, dan terlebih lagi, aku telah gagal memenuhi amanat yang Tuhan berikan kepadaku. Pada pemikiran ini, aku membenci diriku karena begitu egois dan hina, lalu aku berdoa kepada Tuhan, bersedia untuk bertobat. Aku meminta Tuhan agar memberiku kekuatan dan membimbingku untuk mendobrak semua pengaruh gelap ini dan bisa menerapkan kebenaran.

Setelah itu, aku membaca ini dalam firman Tuhan: "Watak Tuhan adalah watak yang dimiliki oleh Sang Penguasa segala sesuatu dan seluruh makhluk hidup, watak yang dimiliki oleh Tuhan atas segala ciptaan. Watak-Nya merepresentasikan kehormatan, kuasa, kemuliaan, kebesaran, dan yang terutama, keagungan. Watak-Nya adalah lambang otoritas, lambang segala sesuatu yang benar, lambang segala sesuatu yang indah dan baik. Bahkan, ini adalah lambang Dia yang tidak bisa[a] dikalahkan atau diserang oleh kegelapan dan kekuatan musuh mana pun, dan juga lambang diri-Nya yang tidak bisa disinggung (serta tidak membiarkan diri-Nya disinggung)[b] oleh makhluk ciptaan mana pun. Watak-Nya adalah lambang kekuasaan yang tertinggi. Tak ada orang atau orang-orang yang bisa atau boleh mengganggu pekerjaan Tuhan atau watak-Nya" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Sangatlah Penting untuk Memahami Watak Tuhan"). Aku mengerti dari firman Tuhan bahwa Tuhan menguasai segala sesuatu, bahwa watak-Nya adalah lambang otoritas tertinggi, dan bahwa tidak ada kekuatan musuh atau kekuatan kegelapan yang bisa menyinggung itu. Tuhan akan membersihkan gereja dari semua kekuatan jahat Iblis yang mengganggu dan melenyapkannya sampai tuntas. Ini adalah arah pekerjaan Tuhan dan kenyataan yang pasti akan dicapai Tuhan. Yao Lan telah memerintah gereja seperti seorang tiran, mengendalikan dan menindas saudara-saudari, membina orang-orang terdekatnya, dan mendirikan kerajaannya sendiri. Dia telah mengganggu dan menghalangi pekerjaan Tuhan, melakukan segala macam kejahatan dan sangat menyinggung watak Tuhan. Dia adalah iblis antikristus yang cepat atau lambat akan diusir dari gereja. Aku memikirkan tentang bagaimana rumah Tuhan sebelumnya telah mengusir begitu banyak orang jahat dan antikristus: sekejam apa pun mereka, mereka hanya bisa sukses sesaat, dan pada akhirnya tidak bisa lepas dari hukuman Tuhan. Bukankah ini keadilan Tuhan? Namun, aku belum memahami keadilan Tuhan dan tidak memercayai fakta bahwa di rumah Tuhan, kebenaran dan keadilan memegang kendali, bahwa Tuhan berkuasa. Aku memandang rumah Tuhan seolah-olah sama dengan dunia, seakan-akan siapa pun yang memiliki status dan kekuasaan bisa mengendalikan nasibku, dan jika aku menyinggung Yao Lan dan putrinya, kupikir aku akan kehilangan prospek masa depan dan tempat tujuanku. Aku bahkan takut mereka akan membalas dendam kepadaku. Aku tidak memercayai bahwa Tuhan menguasai segala sesuatu. Iman seperti ini hanyalah aib bagi Tuhan! Aku membaca ini dalam firman Tuhan setelah itu: "Firman-Ku adalah dasar untuk manusia meloloskan dirinya dari pengaruh kegelapan, orang-orang yang tidak dapat melakukan penerapan sesuai dengan firman-Ku, mereka tidak mampu melepaskan dirinya dari ikatan pengaruh kegelapan. Hidup dalam keadaan yang benar berarti hidup di bawah bimbingan firman Tuhan, hidup dalam keadaan yang setia kepada Tuhan, hidup dalam keadaan mencari kebenaran, hidup dalam realitas mengorbankan diri dengan hati tulus kepada Tuhan, dan hidup dalam keadaan yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Mereka yang hidup dalam keadaan-keadaan ini dan dalam realitas ini akan perlahan-lahan berubah pada saat mereka masuk lebih dalam lagi ke dalam kebenaran, dan mereka akan berubah dengan semakin mendalamnya pekerjaan tersebut; dan pada akhirnya, mereka pasti akan menjadi orang-orang yang didapatkan oleh Tuhan dan yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Meloloskan Diri dari Pengaruh Kegelapan, dan Engkau Akan Didapatkan oleh Tuhan"). Firman Tuhan menunjukkan jalan kepadaku. Jika aku ingin mendobrak belenggu pengaruh gelap Iblis, aku harus melakukan penerapan sesuai dengan firman Tuhan. Aku harus melepas kepentingan dan pemikiran pribadiku tentang masa depanku, menerapkan kebenaran, menyingkap dan melaporkan para antikristus itu, serta menjunjung pekerjaan rumah Tuhan. Bahkan jika aku diberhentikan dari tugas, kehilangan posisi, dan prospekku, aku harus berpegang pada prinsip kebenaran. Setelah memahami ini, aku menemukan kekuatanku dan menulis surat kepada para pemimpinku, melaporkan Yao Lan dan Xiaomin.

Beberapa hari kemudian, para pemimpin mengumpulkan semua saudara-saudari untuk mengungkap fakta dari perbuatan jahat yang dilakukan Yao Lan dan Xiaomin. Sesuai prinsip, Yao Lan, suaminya, dan Xiaomin diberhentikan dari tugas mereka. Yao Lan dan putrinya tidak merenungkan diri atau berusaha mengenal diri mereka, justru mengunjungi saudara-saudari di rumah mereka, berpura-pura menyesal, dan bahkan meratapi betapa mereka telah diperlakukan tidak adil guna menipu saudara-saudari. Mereka sama sekali tidak menyesal, dan akhirnya, karena perbuatan jahat mereka, mereka divonis sebagai antikristus dan pelaku kejahatan yang telah melakukan segala macam kejahatan dan diusir dari gereja. Kehidupan bergereja kembali normal, saudara-saudari bertepuk tangan dan bersorak, lalu semua orang memuji keadilan dan kekudusan Tuhan. Ini membantuku melihat lebih jelas bahwa kebenaran dan keadilan memegang kendali di rumah Tuhan, bahwa Kristus berkuasa di sana, serta seberapa pun jahat dan merajalelanya kekuatan jahat antikristus atau sekuat apa pun mereka, mereka tak akan pernah bisa mengalahkan otoritas Tuhan atau mengganggu pekerjaan Tuhan, apalagi mengendalikan nasib siapa pun. Mereka seperti bidak catur di tangan Tuhan, alat yang berfungsi membantu orang-orang pilihan Tuhan mengembangkan kepekaan. Kinerja mereka memungkinkan orang lain melihat antikristus dan orang jahat apa adanya, sehingga mereka tidak disesatkan. Melalui pengalaman melaporkan para antikristus ini, itu adalah pencerahan, bimbingan, dan kepemimpinan dari firman Tuhan yang memungkinkanku mendobrak kekuatan kegelapan dan menerapkan kebenaran. Aku merasa nyaman dan damai di hatiku dan merasa berperilaku seperti ini adalah satu-satunya cara untuk hidup dengan martabat dan integritas. Aku merasa merdeka dan bebas. Ini adalah buah dari menulis laporan yang jujur.

Segala kemuliaan bagi Tuhan Yang Mahakuasa! Amin!

Catatan kaki:

a. Dalam naskah aslinya tertulis "ini adalah simbol ketidakmampuan untuk ..."

b. Dalam naskah aslinya tertulis "juga merupakan simbol ketidakmampuan untuk disinggung (dan tidak membiarkan diri disinggung)."

Sebelumnya: 58. Mengungkap Pemimpin Palsu: Sebuah Perjuangan Pribadi

Selanjutnya: 60. Tuhan Itu Teramat Benar

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

57. Melaporkan atau Tidak

Oleh Saudari Yang Yi, TiongkokTuhan Yang Mahakuasa berkata: "Demi nasibmu, engkau semua harus mencari perkenanan Tuhan. Dengan kata lain,...

4. Ujian bagi Keturunan Moab

Oleh Saudari Zhuan Yi, TiongkokTuhan Yang Mahakuasa berkata: "Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat...

84. Iman yang Tak Terhancurkan

Oleh Saudara Meng Yong, TiongkokPada Desember 2012, beberapa saudara-saudari dan aku naik mobil menuju suatu tempat untuk mengabarkan...

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini