2. Gagasan Dunia Keagamaan bahwa: “Ketika Tuhan Datang Kembali, Dia akan Menampakkan Diri kepada Manusia sebagai Tubuh Rohani yang Bangkit dari antara Orang Mati”

Dalam Alkitab dua malaikat berkata, "Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau sekalian berdiri memandang ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga" (Kisah Para Rasul 1:11). Akibatnya, dunia keagamaan yakin bahwa setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan penyaliban, Dia bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada para murid-Nya, dan Dia menjadi tubuh kemuliaan dan naik ke surga, jadi ketika Tuhan datang kembali, Dia juga akan menampakkan diri kepada manusia sebagai tubuh rohani yang bangkit dari kematian.

Firman Tuhan dari Alkitab

"Tetapi tentang hari dan saat itu, tidak yang tahu, tidak ada malaikat di surga yang tahu, Anak juga tidak, hanya Bapa saja yang tahu" (Markus 13:32).

"Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu" (Wahyu 3:3).

"Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" (Matius 24:44).

"Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak" (Matius 24:27).

"Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25).

"Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6).

"Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20).

Firman Tuhan Yang Mahakuasa pada Akhir Zaman

Yesus naik suatu awan putih ketika pergi merupakan fakta, tetapi bagaimana mungkin Dia kembali ke tengah-tengah manusia dengan cara yang sama dan tetap disebut Yesus? Jikalau benar Dia sudah datang di atas awan, bagaimana mungkin manusia tidak mengenali-Nya? Bukankah semua orang di seluruh dunia akan mengenali-Nya? Dalam hal itu, bukankah hanya Yesus saja yang adalah Tuhan? Dalam hal itu, gambar Tuhan akan menjadi penampakan badani seorang Yahudi, dan terlebih lagi, akan serupa seperti itu untuk selamanya. Yesus berkata bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, tetapi apakah engkau tahu betul makna perkataan-Nya yang sesungguhnya? Mungkinkah Dia telah mengatakan maknanya kepada kelompokmu ini? Engkau semua tahu bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, yakni menaiki suatu awan, tetapi apakah engkau tahu persis bagaimana Tuhan itu sendiri melakukan pekerjaan-Nya? Jika engkau betul-betul dapat mengerti, bagaimana perkataan Yesus dijelaskan? Dia berkata: Kapan Anak Manusia datang pada akhir zaman, Dia sendiri tidak tahu, para malaikat tidak tahu, para utusan di surga tidak tahu, apalagi manusia. Hanya Bapa sendiri, yaitu, hanya Roh yang tahu. Bahkan Anak Manusia sendiri pun tidak mengetahuinya, tetapi engkau malah dapat melihat dan mengetahuinya? Jika engkau mampu mengetahui dan melihat dengan matamu sendiri, bukankah sia-sia saja ucapan tersebut? Dan apa yang dikatakan Yesus saat itu? "Tetapi mengenai hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, tidak juga malaikat di surga, maupun Anak, hanya Bapa-Ku yang di surga yang tahu. Tetapi sama seperti pada zaman Nuh, begitu juga saat kedatangan Anak Manusia. ... Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga." Anak Manusia pun tidak tahu kapan hari itu tiba. Anak Manusia mengacu pada daging inkarnasi Tuhan, seorang manusia yang normal dan biasa. Bahkan Anak Manusia sendiri tidak tahu, jadi bagaimana mungkin engkau tahu? Yesus berkata bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi. Dapatkah Dia memberitahukan kepadamu lebih dahulu tentang kapan Dia datang, padahal Dia sendiri pun tidak tahu? Apakah engkau mampu melihat kedatangan-Nya? Apakah ini bukan lelucon?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"

Tuhan menjadi daging karena sasaran pekerjaan-Nya bukanlah roh Iblis, ataupun sesuatu yang tidak jasmaniah, melainkan manusia, yang adalah milik daging dan telah dirusak Iblis. Justru karena daging manusia telah dirusak, maka Tuhan telah menjadikan manusia yang terbuat dari daging sebagai sasaran pekerjaan-Nya; apalagi, karena manusia adalah sasaran kerusakan, Tuhan telah menjadikan manusia sebagai satu-satunya sasaran pekerjaan-Nya di semua tahap pekerjaan penyelamatan-Nya. Manusia adalah makhluk fana dengan darah dan daging, dan Tuhanlah satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia. Dengan cara ini, Tuhan harus menjadi daging yang berciri sama dengan manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya, sehingga pekerjaan-Nya tersebut bisa memperoleh dampak yang lebih baik. Tuhan harus menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya karena manusia itu semata-mata berasal dari daging, dan tidak mampu mengalahkan dosa ataupun melepaskan dirinya dari kedagingan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"

Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode Roh dan identitas Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Dia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung dengan menggunakan perspektif Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mungkin menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni hanya dengan memasukkan firman-Nya ke dalam daging yang akan menjadi diri-Nya, Dia dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan. Inkarnasi pertama adalah untuk menebus manusia dari dosa melalui daging Yesus, yang artinya Dia menyelamatkan manusia dari salib. Namun watak Iblis yang rusak tetap ada dalam diri manusia. Inkarnasi kedua tidak lagi berfungsi sebagai korban penghapus dosa, melainkan bertujuan untuk sepenuhnya menyelamatkan mereka yang telah ditebus dari dosa. Ini dilakukan agar orang-orang yang telah diampuni dapat dibebaskan dari dosa-dosa mereka dan ditahirkan sepenuhnya, serta mencapai perubahan dalam watak mereka, terlepas dari pengaruh kegelapan si Iblis dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Hanya dengan cara inilah manusia dapat sepenuhnya disucikan. ... Hanya jika Tuhan menjadi manusia, Dia dapat hidup berdampingan dengan manusia, mengalami penderitaan dunia dan hidup dalam daging yang normal. Hanya dengan cara inilah Dia dapat menyediakan bagi manusia jalan praktis yang mereka butuhkan sebagai makhluk ciptaan. Manusia menerima keselamatan penuh dari Tuhan karena Tuhan yang berinkarnasi, bukan langsung menerimanya dari surga dalam jawaban terhadap doa-doa mereka. Manusia adalah darah dan daging; mereka tidak mampu melihat Roh Tuhan, apalagi mendekati Roh-Nya, jadi mereka hanya dapat berhubungan dengan Tuhan yang berinkarnasi dalam daging. Hanya melalui Dia, manusia dapat memahami seluruh jalan dan kebenaran, serta menerima keselamatan penuh. Inkarnasi kedua memadai untuk menyingkirkan dosa manusia dan sepenuhnya menyucikan manusia. Oleh karena itu, inkarnasi kedua akan mengakhiri semua pekerjaan Tuhan dalam daging dan melengkapi makna inkarnasi Tuhan. Setelah itu, pekerjaan Tuhan dalam daging akan sepenuhnya berakhir. Setelah inkarnasi kedua, Dia tidak akan lagi menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya. Karena seluruh pengelolaan-Nya akan berakhir. Di akhir zaman, inkarnasi-Nya akan sepenuhnya memungkinkan Dia memenangkan umat pilihan-Nya, dan semua manusia di akhir zaman akan terbagi menurut jenis mereka. Dia tidak akan lagi melakukan pekerjaan penyelamatan, juga tidak akan kembali menjadi daging untuk melakukan pekerjaan apa pun.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"

Satu-satunya alasan bagi Tuhan yang berinkarnasi untuk datang menjadi daging adalah karena kebutuhan manusia yang rusak. Ini karena kebutuhan manusia, bukan kebutuhan Tuhan, dan seluruh pengorbanan dan penderitaan-Nya adalah demi manusia, dan bukan demi keuntungan Tuhan sendiri. Tidak ada untung dan rugi atau upah bagi Tuhan; Yang didapatkan-Nya bukan yang Dia dapatkan nanti, melainkan apa yang patut Dia dapatkan sejak awal Semua yang dilakukan dan dikorbankan-Nya bagi umat manusia bukanlah agar Dia bisa mendapatkan upah yang besar, tetapi semata-mata demi umat manusia. Meskipun pekerjaan Tuhan dalam daging melibatkan berbagai kesulitan yang tak terbayangkan, tetapi hasil yang dicapainya pada akhirnya jauh melebihi dari pekerjaan yang dilakukan langsung oleh Roh. Pekerjaan daging melibatkan banyak kesulitan, dan daging tidak dapat memiliki identitas agung yang sama seperti Roh, Dia tidak dapat melakukan perbuatan-perbuatan supranatural yang sama seperti Roh, apalagi memiliki otoritas yang sama dengan Roh. Namun, esensi dari pekerjaan yang dilakukan oleh daging yang biasa-biasa saja ini jauh lebih unggul dari esensi pekerjaan yang dilakukan langsung oleh Roh, dan daging ini Sendiri adalah apa yang dibutuhkan oleh semua manusia. Bagi mereka yang akan diselamatkan, nilai guna Roh jauh lebih rendah daripada nilai guna daging: pekerjaan Roh dapat meliputi seluruh alam semesta, melintasi gunung, sungai, danau, dan lautan, tetapi pekerjaan daging lebih terkait secara efektif dengan setiap orang yang berhubungan dengan-Nya. Lebih jauh lagi, daging Tuhan yang berbentuk nyata dapat dipahami dan dipercayai dengan lebih baik oleh manusia, dan dapat lebih jauh memperdalam pengetahuan manusia akan Tuhan, dan dapat memberi kesan yang lebih dalam akan perbuatan Tuhan yang nyata. Pekerjaan Roh terselubung dalam misteri, hal ini sulit diprediksi oleh makhluk fana, dan lebih sulit lagi untuk dilihat, sehingga mereka hanya dapat mengandalkan imajinasi-imajinasi hampa. Sebaliknya, pekerjaan daging yang normal dannyata, dan kaya akan hikmat, dan merupakan fakta yang dapat dilihat oleh mata jasmani manusia; manusia dapat secara pribadi mengalami hikmat pekerjaan Tuhan, dan tak perlu menggunakan imajinasinya yang kaya. Inilah keakuratan dan nilai nyata dari pekerjaan Tuhan dalam daging. Roh hanya dapat melakukan hal-hal yang tak terlihat dan sulit untuk dibayangkan oleh manusia, sebagai contohnya, pencerahan oleh Roh, gerakan oleh Roh, dan bimbingan Roh, tetapi bagi manusia yang memiliki pikiran, hal-hal tersebut tak memberikan arti yang jelas. Hal-hal tersebut hanya memberikan gerakan, atau arti yang luas, dan tidak dapat memberikan petunjuk dengan kata-kata. Namun, pekerjaan Tuhan dalam daging jauh berbeda: itu melibatkan panduan kata-kata yang akurat, dan ada maksud-maksud serta tujuan wajib yang jelas di dalamnya. Dengan demikian, manusia tak perlu mencari-cari, atau menggunakan imajinasinya, apalagi menerka-nerka. Inilah kejelasan dari pekerjaan dalam daging, dan perbedaan besarnya dari pekerjaan Roh. Pekerjaan Roh hanyalah cocok untuk lingkup yang terbatas, dan tak dapat menggantikan pekerjaan daging. Pekerjaan daging memberi manusia tujuan yang jauh lebih pasti dan lebih penting, serta pengetahuan yang jauh lebih nyata dan bernilai daripada pekerjaan Roh. Pekerjaan paling bernilai bagi manusia yang rusak adalah pekerjaan yang menyediakan kata-kata yang akurat, tujuan yang jelas untuk dikejar, dan yang bisa dilihat serta disentuh. Hanya pekerjaan yang realistis dan bimbingan di saat yang tepatlah yang cocok dengan selera manusia, dan hanya pekerjaan nyata yang dapat menyelamatkan manusia dari wataknya yang rusak dan bejat. Hal ini hanya dapat diraih oleh Tuhan yang berinkarnasi; hanya Tuhan yang berinkarnasilah yang dapat menyelamatkan manusia dari wataknya yang dahulu rusak dan bejat. Meskipun Roh adalah hakikat yang melekat pada diri Tuhan, pekerjaan semacam ini hanya dapat dikerjakan oleh daging-Nya. Jika Roh bekerja sendiri, tidaklah mungkin pekerjaan-Nya akan efektif—ini kebenaran yang nyata.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"

Meski daging Tuhan yang berinkarnasi jauh dari identitas dan kedudukan Tuhan, dan bagi manusia tampak tidak sesuai dengan status Tuhan sesungguhnya, daging ini, yang tidak memiliki gambar sejati Tuhan, atau identitas sejati Tuhan, dapat melakukan pekerjaan yang tak dapat dilakukan Roh Tuhan secara langsung. Itulah makna penting dan nilai sejati dari inkarnasi Tuhan, dan makna penting dan nilai inilah yang manusia tak mampu hargai dan akui. Meskipun semua manusia memandang tinggi Roh Tuhan dan memandang rendah daging Tuhan, terlepas dari bagaimana mereka memandang ataupun berpikir, makna penting dan kenyataan sesungguhnya dari daging jauh melampaui makna penting dan nilai Roh. Tentu saja, ini hanya berkenaan dengan manusia yang rusak. Bagi setiap orang yang mencari kebenaran dan merindukan penampakan Tuhan, pekerjaan Roh hanya dapat menggerakkan atau menginspirasi mereka, serta memberikan rasa takjub tiada tara bahwa pekerjaan ini tak dapat dijelaskan dan tak terbayangkan, dan kesan bahwa pekerjaan Roh begitu luar biasa, transenden, dan mengagumkan, sekaligus tak terjangkau dan tak dapat diraih oleh semua orang. Manusia dan Roh Tuhan hanya dapat saling memandang dari kejauhan, seolah-olah ada jarak yang jauh sekali di antara mereka, dan mereka tidak pernah bisa sama, seolah-olah manusia dan Tuhan dipisahkan oleh jurang pemisah yang tak terlihat. Pada kenyataannya, ini adalah ilusi yang diberikan Roh kepada manusia, yang dikarenakan Roh dan manusia tidaklah sejenis dan tak akan pernah bisa hidup berdampingan di dunia yang sama, dan karena Roh tak memiliki apa pun yang dimiliki manusia. Jadi, manusia tidaklah membutuhkan Roh, karena Roh tidak dapat secara langsung mengerjakan pekerjaan yang paling dibutuhkan manusia. Pekerjaan daging memberi manusia tujuan yang nyata untuk dikejar, kata-kata yang jelas, dan rasa bahwa Tuhan itu nyata dan normal, bahwa Tuhan itu rendah hati dan biasa. Meskipun manusia mungkin takut akan Dia, bagi kebanyakan orang, berhubungan dengan-Nya itu mudah: manusia dapat melihat wajah-Nya, dan mendengar suara-Nya, dan tak perlu memandang-Nya dari kejauhan. Daging ini terasa lebih bisa didekati manusia, tidak jauh atau tak terselami, tetapi bisa dilihat dan disentuh, karena daging ini berada di dunia yang sama dengan manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"

Karena yang dihakimi adalah manusia, manusia yang adalah daging dan telah menjadi rusak, dan bukanlah roh Iblis yang dihakimi secara langsung, oleh sebab itu, pekerjaan penghakiman ini tidak dilaksanakan di alam roh, tetapi di tengah manusia. Tak seorang pun yang lebih tepat, dan layak, daripada Tuhan dalam daging untuk pekerjaan menghakimi kerusakan daging manusia. Bila penghakiman dilaksanakan langsung oleh Roh Tuhan, maka penghakiman ini tak akan mencakup semuanya. Lebih jauh lagi, pekerjaan seperti itu akan sulit diterima manusia, karena Roh tidak bisa berhadapan langsung dengan manusia, dan karenanya, pengaruhnya tak akan seketika, apalagi manusia tak akan bisa melihat watak Tuhan yang tak dapat disinggung dengan lebih jelas. Iblis hanya dapat sepenuhnya dikalahkan jika Tuhan dalam daging menghakimi kerusakan umat manusia. Menjadi sama dengan manusia yang memiliki kemanusiaan yang normal, Tuhan dalam daging dapat menghakimi langsung kefasikan manusia; inilah tanda kekudusan yang melekat dalam diri-Nya, dan keluarbiasaan-Nya. Hanya Tuhan yang layak dan berhak menghakimi manusia, karena Dia memiliki kebenaran dan keadilan, sehingga Dia sanggup menghakimi manusia. Mereka yang tanpa kebenaran dan keadilan tidak layak menghakimi orang lain. Bila pekerjaan ini dilakukan oleh Roh Tuhan, maka itu bukan berarti kemenangan atas Iblis. Roh pada dasarnya lebih agung daripada makhluk fana, dan Roh Tuhan pada dasarnya adalah kudus, dan menang atas daging. Jika Roh melakukan pekerjaan ini secara langsung, Dia tak akan dapat menghakimi seluruh pemberontakan manusia, dan tak dapat mengungkapkan seluruh kefasikan manusia. Karena pekerjaan penghakiman juga dilaksanakan melalui pemahaman manusia tentang Tuhan, dan manusia tak pernah memiliki pemahaman tentang Roh, maka Roh tak mampu menyingkapkan kefasikan manusia dengan lebih baik, apalagi mengungkapkan kefasikan itu sepenuhnya. Tuhan yang berinkarnasi adalah musuh dari semua yang tidak mengenal-Nya. Dengan menghakimi pemahaman manusia dan penentangan mereka terhadap-Nya, Dia mengungkapkan semua pemberontakan umat manusia. Dampak dari pekerjaan-Nya dalam daging lebih tampak daripada dampak pekerjaan Roh. Maka, penghakiman atas seluruh umat manusia tidak dilakukan secara langsung oleh Roh, tetapi ini adalah pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"

Hal terbaik tentang pekerjaan-Nya dalam daging adalah bahwa Dia dapat meninggalkan firman dan nasihat yang akurat, dan maksud-maksud-Nya yang akurat bagi mereka yang mengikuti-Nya, sehingga kemudian pengikut-Nya dapat lebih akurat dan lebih konkret lagi meneruskan semua pekerjaan-Nya dalam daging dan maksud-Nya bagi seluruh umat manusia, kepada mereka yang menerima jalan ini. Hanya pekerjaan Tuhan dalam daging di antara manusia yang sungguh menggenapkan fakta bahwa Tuhan menyertai dan tinggal bersama manusia. Hanya pekerjaan inilah yang memenuhi keinginan manusia untuk melihat wajah Tuhan, menyaksikan pekerjaan Tuhan, dan mendengar firman Tuhan pribadi. Tuhan yang berinkarnasi mengakhiri zaman ketika hanya punggung Yahweh yang ditampakkan kepada umat manusia, dan Dia juga mengakhiri zaman kepercayaan manusia kepada Tuhan yang samar. Secara khusus, pekerjaan inkarnasi terakhir Tuhan membawa seluruh umat manusia ke dalam zaman yang lebih realistis, lebih nyata, dan lebih indah. Dia bukan saja mengakhiri Zaman Hukum Taurat dan aturan, melainkan lebih penting dari itu, kepada umat manusia Dia menyingkapkan Tuhan yang nyata dan normal, yang benar dan kudus, yang membuka pekerjaan dari rencana pengelolaan dan menunjukkan misteri dan tempat tujuan umat manusia, yang menciptakan umat manusia dan mengakhiri pekerjaan pengelolaan, dan yang telah tersembunyi ribuan tahun lamanya. Dia sepenuhnya mengakhiri masa ketidakjelasan, Dia mengakhiri zaman di mana seluruh umat manusia ingin mencari wajah Tuhan tetapi tidak mampu mencari-Nya, Dia mengakhiri zaman di mana seluruh umat manusia melayani Iblis, dan Dia memimpin seluruh umat manusia menuju era yang sepenuhnya baru. Semua ini adalah hasil pekerjaan Tuhan dalam daging, bukan Roh Tuhan. Saat Tuhan bekerja dalam daging-Nya, mereka yang mengikuti Dia tak lagi mencari dan meraba-raba hal-hal yang sepertinya ada dan tidak ada, dan berhenti menebak-nebak maksud Tuhan yang samar. Saat Tuhan menyebarluaskan pekerjaan-Nya dalam daging, mereka yang mengikuti Dia akan meneruskan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya dalam daging kepada semua agama dan denominasi, dan mereka akan menyampaikan seluruh firman-Nya ke telinga seluruh umat manusia. Semua yang didengar oleh mereka yang menerima injil-Nya akan menjadi fakta pekerjaan-Nya, akan menjadi hal yang dilihat dan didengar manusia secara pribadi, dan akan menjadi fakta, bukan kabar angin belaka. Fakta ini adalah bukti yang Dia gunakan untuk menyebarluaskan pekerjaan-Nya, dan juga alat yang digunakan-Nya dalam menyebarluaskan pekerjaan-Nya. Tanpa adanya fakta, injil-Nya tak akan tersebar ke semua negara dan ke segala tempat; tanpa fakta, tetapi hanya dengan imajinasi manusia, Dia tak akan pernah dapat melakukan pekerjaan penaklukan seluruh semesta. Roh tak mudah dipahami manusia, dan tak dapat dilihat manusia, dan pekerjaan Roh tak mampu memberikan bukti lebih atau fakta tentang pekerjaan Tuhan bagi manusia. Manusia tidak akan pernah melihat wajah sejati Tuhan, dan akan selalu percaya kepada Tuhan yang samar, yang tak pernah ada. Manusia tak akan pernah melihat wajah Tuhan, juga tidak akan pernah mendengar firman yang diucapkan Tuhan secara pribadi. Lagi pula imajinasi manusia itu hampa, dan tidak dapat menggantikan wajah sejati Tuhan; watak yang melekat dalam diri Tuhan dan pekerjaan Tuhan sendiri, tidak dapat ditiru oleh manusia. Tuhan yang tak kasat mata di surga dan pekerjaan-Nya hanya dapat dibawa ke bumi oleh Tuhan yang berinkarnasi, yang secara pribadi melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Ini adalah cara paling ideal bagi Tuhan untuk menampakkan diri kepada manusia, di mana manusia melihat Tuhan dan mengenal wajah sejati-Nya, dan itu tak dapat dicapai oleh Tuhan yang tak berinkarnasi.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"

Kali ini, Tuhan datang untuk melakukan pekerjaan bukan dalam tubuh rohani, tetapi dalam tubuh yang sangat biasa. Selain itu, tubuh ini bukan hanya tubuh inkarnasi Tuhan yang kedua, melainkan juga tubuh yang melaluinya Tuhan datang kembali menjadi daging. Ini adalah tubuh daging yang sangat biasa. Engkau tidak dapat melihat apa pun yang membuat-Nya berbeda dari orang lain, tetapi engkau dapat memperoleh kebenaran dari-Nya yang belum pernah kaudengar sebelumnya. Daging yang tak berarti ini merupakan perwujudan seluruh firman kebenaran dari Tuhan, yang melakukan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan mengungkapkan seluruh watak Tuhan untuk dipahami manusia. Tidakkah engkau sangat rindu melihat Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu memahami Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu untuk melihat tempat tujuan manusia? Dia akan memberitahukan kepadamu semua rahasia ini—rahasia yang tak mampu diungkapkan siapa pun kepadamu, dan Dia juga akan memberitahukan kepadamu kebenaran-kebenaran yang tidak kaupahami. Dia adalah pintu gerbangmu untuk masuk ke dalam kerajaan, dan pemandumu untuk memasuki zaman yang baru. Daging yang biasa itu menyimpan banyak misteri yang tak terselami. Perbuatan-perbuatan-Nya mungkin tidak dapat kaupahami, tetapi seluruh tujuan pekerjaan yang Dia lakukan sudah cukup untuk membuatmu melihat bahwa Dia bukanlah sekadar daging biasa sebagaimana yang diyakini manusia. Karena Dia merepresentasikan maksud-maksud Tuhan dan pemeliharaan yang ditunjukkan Tuhan kepada umat manusia pada akhir zaman. Meskipun engkau tidak dapat mendengar firman-Nya yang tampak mengguncangkan langit dan bumi, meskipun engkau tidak dapat melihat mata-Nya yang bagaikan nyala api, dan meskipun engkau tidak dapat menerima pendisiplinan gada besi-Nya, tetapi engkau dapat mendengar dari firman-Nya bahwa Tuhan murka dan mengetahui bahwa Tuhan sedang memperlihatkan belas kasih kepada umat manusia; engkau dapat melihat watak benar Tuhan dan hikmat-Nya, dan, terlebih lagi, menyadari perhatian Tuhan bagi seluruh umat manusia. Pekerjaan Tuhan pada akhir zaman bertujuan untuk memungkinkan manusia melihat Tuhan yang di surga hidup di antara manusia di bumi, dan memampukan manusia untuk mengenal, tunduk, takut, dan mengasihi Tuhan. Inilah sebabnya Dia telah datang kembali menjadi daging untuk kedua kalinya. Meskipun yang manusia lihat sekarang adalah Tuhan yang sama seperti manusia, Tuhan yang memiliki satu hidung dan sepasang mata, dan Tuhan yang berpenampilan biasa, pada akhirnya, Tuhan akan memperlihatkan kepada engkau semua bahwa seandainya manusia ini tidak ada, langit dan bumi akan mengalami perubahan yang luar biasa; seandainya manusia ini tidak ada, langit akan menjadi redup, bumi akan jatuh ke dalam kekacauan, dan seluruh umat manusia akan hidup di tengah bencana kelaparan dan wabah. Dia akan menunjukkan kepada engkau semua bahwa seandainya Tuhan yang berinkarnasi tidak datang untuk menyelamatkanmu pada akhir zaman, maka Tuhan akan sudah sejak lama memusnahkan seluruh umat manusia di neraka; seandainya daging ini tidak ada, engkau semua akan selamanya menjadi pendosa besar dan engkau akan menjadi mayat selamanya. Engkau semua harus tahu bahwa seandainya daging ini tidak ada, seluruh umat manusia akan menghadapi bencana yang tak terelakkan dan merasa mustahil untuk melepaskan diri dari hukuman yang lebih berat yang Tuhan timpakan kepada umat manusia pada akhir zaman. Seandainya daging yang biasa ini tidak dilahirkan, engkau semua akan berada dalam sebuah keadaan di mana engkau semua memohon kehidupan tanpa bisa hidup dan berdoa untuk kematian tanpa bisa mati; seandainya daging ini tidak ada, engkau semua tidak akan bisa mendapatkan kebenaran dan tidak bisa datang ke hadapan takhta Tuhan sekarang ini, melainkan, engkau akan dihukum Tuhan karena dosa-dosamu yang menyedihkan. Tahukah engkau bahwa kalau bukan karena kedatangan kembali Tuhan menjadi daging, tak seorang pun akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan; dan kalau bukan karena kedatangan daging ini, Tuhan pasti sudah sejak lama mengakhiri zaman lama. Oleh karena itu, apakah engkau semua masih dapat menolak inkarnasi Tuhan yang kedua ini? Karena engkau semua bisa mendapatkan begitu banyak manfaat dari orang biasa ini, mengapa engkau semua tidak dengan senang hati menerima Dia?

............

Seluruh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dilakukan melalui manusia biasa ini. Dia akan mengaruniakan segalanya kepadamu, dan bahkan, Dia akan dapat memutuskan apa pun yang berkaitan denganmu. Bisakah seorang manusia seperti ini menjadi apa yang kau yakini sebagaimana adanya Dia: seorang manusia yang begitu sederhana sampai-sampai tak layak disebutkan? Tidakkah kebenaran-Nya cukup untuk meyakinkanmu sepenuhnya? Tidakkah kesaksian tentang perbuatan-perbuatan-Nya cukup untuk meyakinkanmu sepenuhnya? Atau bukankah jalan yang Dia berikan kepadamu layak untuk kautempuh? Akhirnya, apa gerangan yang menyebabkan engkau semua membenci dan membuang-Nya serta menjauh dari-Nya? Manusia inilah yang mengungkapkan kebenaran, manusia inilah yang membekali kebenaran, dan manusia inilah yang memberimu jalan untuk kautempuh. Mungkinkah engkau masih tidak dapat menemukan jejak-jejak pekerjaan Tuhan di dalam kebenaran-kebenaran ini? Tanpa pekerjaan Yesus, umat manusia tidak mungkin turun dari kayu salib, tetapi tanpa inkarnasi yang sekarang ini, orang-orang yang sudah turun dari kayu salib tidak akan pernah bisa mendapatkan perkenanan Tuhan atau memasuki zaman yang baru. Tanpa kedatangan manusia biasa ini, engkau semua tidak akan punya kesempatan untuk melihat wajah Tuhan yang sebenarnya, ataupun akan memenuhi syarat, karena engkau semua adalah orang-orang yang seharusnya telah dimusnahkan sejak lama. Berkat kedatangan inkarnasi Tuhan yang kedua ini, Tuhan telah mengampunimu dan menunjukkan belas kasihan kepadamu. Bagaimanapun juga, perkataan yang harus Kutinggalkan kepada engkau semua pada akhirnya tetaplah ini: manusia biasa ini, yang adalah Tuhan yang berinkarnasi, sangatlah penting bagimu. Inilah hal hebat yang Tuhan telah lakukan di antara manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia"

Kutipan Film Terkait

Bagaimana Tuhan akan Tampak kepada Manusia Saat Dia Datang Lagi?

Bagaimana Juruselamat Turun untuk Menyelamatkan Manusia pada Akhir Zaman

Kesaksian Pengalaman Terkait

Aku Telah Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali!

Khotbah Terkait

Mengapa Tuhan Datang Berinkarnasi pada Akhir Zaman, Bukan dalam Bentuk Roh?

Lagu Pujian Terkait

Hanya Tuhan yang Berinkarnasi Dapat Sepenuhnya Menyelamatkan Manusia

Hanya Tuhan yang Berinkarnasi yang Dapat Menyelamatkan Umat Manusia

Tuhan Menjadi Daging untuk Berkarya demi Kebutuhan Manusia

Sebelumnya: 1. Gagasan Dunia Keagamaan bahwa: “Ketika Tuhan Datang Kembali, Dia akan Datang dengan Awan-awan”

Selanjutnya: 3. Gagasan Dunia Keagamaan bahwa: “Ketika Tuhan Datang Kembali, Dia akan Seketika Mengubah Wujud Manusia dan Menjadikan Mereka Kudus”

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini

Hubungi kami via Messenger