Hanya Mereka yang Mengenal Tuhan Yang Bisa Menjadi Kesaksian bagi Tuhan

Hukum surga dan prinsip bumi adalah percaya kepada Tuhan dan mengenal Dia, dan sekarang ini—selama zaman ketika Tuhan yang berinkarnasi melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi—adalah waktu yang sangat baik untuk mengenal Tuhan. Memuaskan Tuhan adalah sesuatu yang dicapai dengan membangun dasar pemahaman akan kehendak Tuhan, dan untuk memahami kehendak-Nya, penting sekali untuk memiliki pengetahuan tentang Dia. Pengetahuan tentang Tuhan ini merupakan penglihatan yang harus dimiliki seseorang yang percaya kepada-Nya; itulah dasar dari kepercayaan manusia kepada Tuhan. Tanpa pengetahuan ini, kepercayaan manusia kepada Tuhan akan berada dalam keadaan samar-samar, di tengah-tengah teori kosong. Bahkan jika kebulatan tekad manusia untuk mengikut Tuhan seperti ini, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. Semua orang yang tidak mendapatkan apa-apa dalam aliran ini adalah mereka yang akan disingkirkan—mereka semua adalah para pendompleng. Apa pun langkah pekerjaan Tuhan yang engkau alami, engkau harus disertai dengan penglihatan yang hebat. Jika tidak, akan sulit bagimu untuk menerima setiap langkah pekerjaan yang baru, karena pekerjaan Tuhan yang baru berada di luar kemampuan manusia untuk membayangkannya, dan berada di luar batas pemahamannya. Jadi, tanpa seorang gembala yang menggembalakan manusia, tanpa seorang gembala yang terlibat dalam persekutuan tentang berbagai penglihatan, manusia tidak mampu menerima pekerjaan baru ini. Jika manusia tidak dapat menerima penglihatan, ia tidak dapat menerima pekerjaan Tuhan yang baru. Jika manusia tidak dapat mematuhi pekerjaan Tuhan yang baru, manusia tidak akan dapat memahami kehendak Tuhan, dan dengan demikian pengetahuannya tentang Tuhan tidak akan berarti apa-apa. Sebelum manusia melaksanakan firman Tuhan, ia harus mengenal firman-Nya, artinya, ia harus memahami kehendak Tuhan; hanya dengan cara ini firman Tuhan dapat dilaksanakan secara akurat dan sesuai dengan kehendak-Nya. Inilah hal yang harus dimiliki setiap orang yang mencari kebenaran, dan ini juga merupakan proses yang harus dijalani oleh setiap orang yang mencoba mengenal Tuhan. Proses mengenal firman Tuhan adalah proses mengenal Tuhan, dan juga proses mengenal pekerjaan-Nya. Jadi, mengetahui penglihatan tidak hanya mengacu pada mengenal kemanusiaan Tuhan yang berinkarnasi, tetapi juga termasuk mengenal firman dan pekerjaan Tuhan. Dari firman Tuhan-lah manusia memahami kehendak Tuhan, dan dari pekerjaan Tuhan-lah mereka mengenal watak Tuhan dan siapa Tuhan itu. Percaya kepada Tuhan adalah langkah pertama untuk mengenal Tuhan. Proses maju dari kepercayaan awal kepada Tuhan kepada kepercayaan yang paling mendalam kepada-Nya adalah proses mengenal Tuhan, dan proses mengalami pekerjaan Tuhan. Jika engkau hanya percaya kepada Tuhan demi memercayai Tuhan, dan bukan demi mengenal-Nya, tidak ada kenyataan pada imanmu, dan imanmu tidak bisa menjadi murni—dalam hal ini tidak ada keraguan. Jika, selama proses mengalami pekerjaan Tuhan, manusia secara bertahap mulai mengenal Tuhan, wataknya akan sedikit demi sedikit berubah, dan kepercayaannya akan menjadi semakin benar. Dengan cara ini, ketika manusia mencapai keberhasilan dalam kepercayaannya kepada Tuhan, dia akan sepenuhnya mendapatkan Tuhan. Alasan mengapa Tuhan mengerahkan upaya-Nya yang sedemikian besar untuk menjadi manusia kedua kalinya untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi adalah agar manusia dapat mengenal Dia dan melihat-Nya. Mengenal Tuhan[a] adalah dampak akhir yang harus dicapai pada akhir dari pekerjaan Tuhan; inilah persyaratan terakhir yang Tuhan tuntut dari umat manusia. Alasan mengapa Dia melakukan ini adalah demi kesaksian terakhir-Nya; agar manusia akhirnya dan sepenuhnya berbalik kepada-Nya sehingga Dia melakukan pekerjaan ini. Manusia hanya bisa mengasihi Tuhan dengan mengenal Dia, dan untuk mengasihi Tuhan, ia harus mengenal Dia. Tidak peduli bagaimana dia mencari, atau apa yang ingin ia dapatkan, ia harus mampu mencapai pengetahuan tentang Tuhan. Hanya dengan cara ini manusia dapat memuaskan hati Tuhan. Hanya dengan mengenal Tuhan-lah manusia dapat memiliki iman yang sejati kepada Tuhan, dan hanya dengan mengenal Tuhan-lah dia dapat benar-benar menghormati dan menaati Tuhan. Mereka yang tidak mengenal Tuhan tidak akan pernah sampai pada ketaatan dan penghormatan yang sejati kepada Tuhan. Mengenal Tuhan mencakup mengenal watak-Nya, memahami kehendak-Nya, dan mengetahui siapakah Dia. Namun, aspek mana pun yang mulai diketahui seseorang, setiap aspek mengharuskan manusia untuk membayar harga, dan menuntut kerelaan untuk taat, sebab tanpanya tidak seorang pun akan bisa terus mengikuti sampai akhir. Pekerjaan Tuhan terlalu bertentangan dengan pemahaman manusia. Watak Tuhan dan siapa Tuhan itu terlalu sulit untuk diketahui manusia, dan segala sesuatu yang Tuhan firmankan dan perbuat terlalu sulit untuk dipahami manusia: Jika manusia ingin mengikut Tuhan tetapi tidak mau taat kepada-Nya, manusia tidak akan mendapat apa-apa. Sejak penciptaan dunia hingga sekarang, Tuhan telah melakukan banyak pekerjaan yang tidak dapat dipahami manusia dan yang sulit diterima manusia, dan Tuhan telah banyak berfirman yang membuat pemahaman manusia sulit untuk dipulihkan. Tetapi Dia tidak pernah menghentikan pekerjaan-Nya hanya karena manusia mengalami terlalu banyak kesulitan; sebaliknya, Dia terus bekerja dan berfirman, dan meskipun sejumlah besar "pejuang" telah jatuh berguguran, Dia tetap melakukan pekerjaan-Nya, dan melanjutkannya tanpa henti untuk memilih sekelompok demi sekelompok orang yang bersedia tunduk pada pekerjaan baru-Nya. Dia tidak berbelas kasihan kepada para "pahlawan" yang sudah jatuh itu, dan sebaliknya menghargai orang-orang yang menerima pekerjaan baru dan firman-Nya. Tetapi untuk tujuan apakah Dia bekerja dengan cara ini, yakni langkah demi langkah? Mengapa Dia selalu menyingkirkan beberapa orang dan memilih yang lain? Mengapa Dia selalu menggunakan metode seperti itu? Tujuan dari pekerjaan-Nya adalah memungkinkan manusia untuk mengenal-Nya, dan dengan demikian didapatkan oleh-Nya. Prinsip pekerjaan-Nya adalah bekerja pada diri orang-orang yang mampu untuk tunduk pada pekerjaan yang Dia lakukan pada zaman sekarang, dan bukan bekerja dalam diri mereka yang tunduk pada pekerjaan yang telah Dia lakukan di masa lalu sembari menentang pekerjaan yang Dia lakukan pada masa sekarang. Di sinilah letak alasan mengapa Dia telah menyingkirkan begitu banyak orang.

Dampak dari pelajaran mengenal Tuhan tidak dapat dicapai dalam satu atau dua hari: Manusia perlu mengumpulkan pengalaman, menjalani penderitaan, dan mencapai ketertundukan yang sebenarnya. Pertama-tama, mulai dari pekerjaan dan firman Tuhan. Sangat penting bahwa engkau memahami apa yang termasuk dalam pengetahuan tentang Tuhan, bagaimana mencapai pengetahuan ini, dan bagaimana melihat Tuhan dalam pengalamanmu. Inilah yang harus dilakukan setiap orang saat mereka baru akan mulai mengenal Tuhan. Tidak seorang pun bisa memahami pekerjaan dan firman Tuhan dalam satu langkah, dan tidak seorang pun bisa mencapai pengetahuan tentang keseluruhan Tuhan dalam waktu singkat. Ada proses pengalaman yang diperlukan, yang tanpanya tidak seorang pun akan mampu mengenal Tuhan atau mengikuti-Nya dengan tulus. Semakin banyak pekerjaan yang Tuhan lakukan, semakin banyak manusia mengenal-Nya. Semakin pekerjaan Tuhan bertentangan dengan pemahaman manusia, semakin banyak pengetahuan manusia tentang Dia yang diperbarui dan diperdalam. Jika pekerjaan Tuhan selama-lamanya tetap dan tidak berubah, tidak akan ada banyak yang manusia ketahui tentang Dia. Di antara penciptaan dan masa sekarang, apa yang Tuhan lakukan selama Zaman Hukum Taurat, apa yang Dia lakukan selama Zaman Kasih Karunia, dan apa yang Dia lakukan selama Zaman Kerajaan: engkau sekalian harus jelas tentang penglihatan-penglihatan ini. Engkau sekalian harus tahu pekerjaan Tuhan. Hanya setelah mengikut Yesus, Petrus secara bertahap mengenal tentang banyak pekerjaan yang Roh lakukan dalam Yesus. Dia berkata: "Mengandalkan pengalaman manusia tidaklah cukup untuk mencapai pengetahuan lengkap; pasti ada banyak hal baru dari pekerjaan Tuhan yang membantu kita untuk mengenal Dia." Pada awalnya, Petrus percaya bahwa Yesus adalah orang yang diutus Tuhan, seperti seorang rasul, dan dia tidak melihat Yesus sebagai Kristus. Pada saat inilah ketika dia mulai mengikuti Yesus, Yesus bertanya kepadanya: "Simon, putra Yunus, maukah engkau mengikut Aku?" Petrus berkata: "Aku harus mengikut Dia yang diutus oleh Bapa surgawi. Aku harus mengakui Dia yang dipilih oleh Roh Kudus. Aku akan mengikut Engkau." Dari kata-katanya, dapat dilihat bahwa Petrus sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang Yesus; dia telah mengalami firman Tuhan, telah menangani dirinya sendiri, dan telah menderita kesukaran bagi Tuhan, tetapi dia tidak memiliki pengetahuan tentang pekerjaan Tuhan. Setelah satu periode pengalaman, Petrus melihat banyak perbuatan Tuhan di dalam Yesus, ia menyaksikan keindahan Tuhan, dan ia melihat banyak keberadaan Tuhan dalam diri Yesus. Demikian juga dia melihat bahwa kata-kata yang diucapkan Yesus tidak mungkin diucapkan oleh manusia, dan bahwa pekerjaan yang Yesus lakukan tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Terlebih lagi, dalam perkataan dan tindakan Yesus, Petrus melihat banyak hikmat Tuhan, dan banyak pekerjaan yang bersifat ilahi. Selama berbagai pengalamannya itu, ia tidak semata-mata mengenal dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan dengan saksama setiap tindakan Yesus, yang membuatnya menemukan banyak hal baru; yaitu bahwa ada banyak pengungkapan tentang Tuhan yang nyata dalam pekerjaan yang Tuhan perbuat melalui Yesus, dan bahwa Yesus berbeda dari manusia biasa dalam hal perkataan yang Dia ucapkan dan tindakan-tindakan yang diambil-Nya, serta cara Dia menggembalakan gereja-gereja dan pekerjaan yang Dia lakukan. Maka dari itu Petrus memetik banyak pelajaran yang memang harus dia pelajari dari Yesus, dan pada saat Yesus akan dipakukan di kayu salib, ia telah memperoleh sejumlah pengetahuan tentang Yesus—pengetahuan yang menjadi dasar kesetiaan seumur hidupnya kepada Yesus dan penyalibannya secara terbalik yang ditanggungnya demi Tuhan. Meskipun ia memiliki beberapa pemahaman dan tidak mempunyai pengetahuan yang jelas tentang Yesus pada awalnya, hal-hal semacam itu pastilah merupakan bagian dari manusia yang sudah rusak. Ketika Yesus akan pergi, Dia memberi tahu Petrus bahwa penyaliban-Nya adalah pekerjaan yang harus Dia lakukan: sangatlah penting bahwa Dia harus ditinggalkan oleh zaman itu, dan bahwa zaman yang tidak murni dan tua ini harus memakukan-Nya di kayu salib. Dia telah datang untuk menyelesaikan pekerjaan penebusan, dan, setelah menyelesaikan pekerjaan ini, pelayanan-Nya pun berakhir. Mendengar hal ini, Petrus dilanda kesedihan, dan menjadi lebih terikat dengan Yesus. Ketika Yesus dipakukan di kayu salib, Petrus diam-diam menangis sedih. Sebelum ini, ia telah bertanya kepada Yesus: "Tuhanku! Engkau berkata bahwa Engkau akan disalibkan. Setelah Engkau pergi, kapankah kami akan melihat-Mu lagi?" Apakah tidak ada unsur kepalsuan dalam kata-kata yang dia ucapkan? Apakah tidak ada pemahaman yang membaur di dalamnya? Dalam hatinya, dia tahu bahwa Yesus telah datang untuk menyelesaikan sebagian dari pekerjaan Tuhan, dan bahwa setelah Yesus pergi, Roh akan menyertainya. Sekalipun Dia akan dipakukan di kayu salib dan naik ke surga, namun Roh akan menyertainya. Pada waktu itu, Petrus telah memiliki sedikit pengetahuan tentang Yesus: Dia tahu bahwa Yesus telah diutus oleh Roh Tuhan, bahwa Roh Tuhan ada di dalam-Nya, dan bahwa Yesus adalah Tuhan itu sendiri, bahwa Dia adalah Kristus. Namun karena kasihnya kepada Yesus, dan karena kelemahan manusiawinya, Petrus mengucapkan kata-kata seperti itu. Jika dalam setiap langkah pekerjaan Tuhan, manusia dapat mengamati dan dengan susah payah mengalami, secara bertahap ia pun akan dapat menemukan keindahan Tuhan. Dan apakah yang Paulus terima sebagai penglihatannya? Ketika Yesus menampakkan diri kepadanya, Paulus berkata: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Yesus berkata: "Akulah Yesus, yang engkau aniaya itu." Inilah penglihatan Paulus. Yang Petrus terima sebagai penglihatannya adalah kebangkitan Yesus, penampakan-Nya selama 40 hari, dan pengajaran Yesus seumur hidup, sampai akhir perjalanannya.

Manusia mengalami pekerjaan Tuhan, mengenal dirinya sendiri, membersihkan wataknya yang rusak, dan mencari pertumbuhan dalam kehidupannya, semuanya itu adalah demi mengenal Tuhan. Jika engkau hanya berusaha mengenal dirimu sendiri dan menangani watakmu yang rusak, tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang pekerjaan apakah yang Tuhan lakukan pada manusia, tentang betapa hebat keselamatan-Nya, atau tentang bagaimana engkau mengalami pekerjaan Tuhan dan menyaksikan perbuatan-Nya, pengalamanmu ini tidak ada artinya. Jika engkau berpikir bahwa kehidupan manusia telah mencapai kedewasaan hanya karena ia mampu melakukan kebenaran dan bertahan, ini berarti bahwa engkau masih belum memahami makna hidup yang sebenarnya atau tujuan Tuhan dalam menyempurnakan manusia. Suatu hari, ketika engkau berada di gereja-gereja agamawi, di antara anggota Gereja Pertobatan atau Gereja Kehidupan, engkau akan menjumpai banyak orang saleh, yang doa-doanya berisi "penglihatan" dan yang dalam pengejaran kehidupannya, mereka merasa disentuh dan dibimbing oleh firman. Terlebih lagi, dalam banyak hal mereka mampu bertahan dan mengabaikan diri mereka sendiri, dan tidak dipimpin oleh daging. Pada saat itu, engkau tidak akan dapat membedakannya: engkau akan percaya bahwa semua yang mereka lakukan itu benar, merupakan pengungkapan yang wajar akan kehidupan, dan sangat disayangkan bila nama yang mereka percayai adalah salah. Bukankah pandangan seperti itu begitu bodoh? Mengapa dikatakan bahwa banyak orang tidak memiliki kehidupan? Sebab mereka tidak mengenal Tuhan, dan dengan demikian dikatakan bahwa mereka tidak mempunyai Tuhan di dalam hati mereka, dan tidak memiliki kehidupan. Jika kepercayaanmu kepada Tuhan telah mencapai titik tertentu, di mana engkau mampu sepenuhnya mengenal tindakan Tuhan, kenyataan Tuhan, dan setiap tahap pekerjaan-Nya, engkau memiliki kebenaran itu. Jika engkau tidak tahu pekerjaan dan watak Tuhan, masih ada sesuatu yang tidak beres dalam pengalamanmu. Bagaimana Yesus melakukan tahap pekerjaan-Nya, bagaimana tahap ini dilakukan, bagaimana Tuhan melaksanakan pekerjaan-Nya di Zaman Kasih Karunia dan pekerjaan apakah yang selesai, pekerjaan apakah yang sedang dilakukan pada tahap ini—jika engkau tidak memiliki pengetahuan menyeluruh tentang hal-hal ini, engkau tidak akan pernah merasa yakin dan akan selalu merasa tidak aman. Jika, setelah satu periode pengalaman, engkau mampu mengetahui pekerjaan yang Tuhan lakukan dan setiap langkah pekerjaan-Nya. Jika engkau telah memperoleh pengetahuan menyeluruh tentang tujuan Tuhan dalam menyampaikan firman-Nya, dan tentang mengapa begitu banyak firman yang Dia ucapkan belum digenapi, engkau bisa dengan berani dan tanpa menahan diri mengejar jalan di depan, bebas dari kekhawatiran dan pemurnian. Engkau sekalian harus melihat dengan cara apakah Tuhan mencapai begitu banyak dari pekerjaan-Nya. Dia menggunakan firman yang Dia ucapkan, memurnikan manusia dan mengubah pemahaman manusia dengan berbagai macam firman. Semua penderitaan yang telah engkau sekalian alami, semua pemurnian yang telah engkau jalani, penanganan yang engkau terima di dalam dirimu, pencerahan yang telah engkau alami—semua ini telah dicapai melalui firman yang Tuhan ucapkan. Karena apakah manusia mengikut Tuhan? Karena firman Tuhan! Firman Tuhan sangat misterius, dan firman Tuhan terlebih lagi dapat menggerakkan hati manusia, mengungkapkan hal-hal yang terkubur di dalam dirinya, membuatnya mengetahui hal-hal yang terjadi di masa lalu, dan memungkinkannya menembus ke masa depan. Jadi manusia menanggung penderitaan karena firman Tuhan, dan juga disempurnakan karena firman Tuhan: Hanya pada saat inilah manusia mengikut Tuhan. Hal yang harus dilakukan manusia pada tahap ini adalah menerima firman Tuhan, dan terlepas dari apakah dia disempurnakan atau mengalami pemurnian, firman Tuhan adalah kuncinya. Inilah pekerjaan Tuhan, dan ini juga merupakan penglihatan yang harus diketahui manusia pada masa sekarang.

Bagaimana Tuhan menyempurnakan manusia? Apakah watak Tuhan itu? Dan apakah yang terkandung dalam watak-Nya? Untuk menjelaskan semua hal ini: orang menyebut semua ini memberitakan nama Tuhan, yang lain menyebutnya menjadi kesaksian bagi Tuhan, dan ada pula yang menyebutnya meninggikan Tuhan. Manusia, berdasarkan landasan mengenal Tuhan, pada akhirnya akan diubahkan dalam watak hidupnya. Semakin manusia mengalami ditangani dan dimurnikan, semakin dia disegarkan; semakin banyak langkah pekerjaan Tuhan, semakin manusia disempurnakan. Pada masa sekarang, dalam pengalaman manusia, setiap langkah pekerjaan Tuhan menyerang balik pemahamannya, dan semuanya itu berada jauh melampaui kecerdasan manusia dan di luar harapannya. Tuhan menyediakan segala yang dibutuhkan manusia, dan dalam segala hal ini bertentangan dengan pemahamannya. Tuhan menyampaikan firman-Nya di saat engkau lemah; hanya dengan cara ini Dia dapat membekali hidupmu. Dengan menyerang balik pemahamanmu, Dia membuatmu menerima penanganan Tuhan; hanya dengan cara inilah engkau dapat menyingkirkan kerusakanmu. Saat ini, Tuhan yang berinkarnasi bekerja dalam keadaan keilahian dalam satu hal, tetapi dalam hal lain Dia bekerja dalam keadaan kemanusiaan yang normal. Ketika engkau tidak dapat lagi menyangkal pekerjaan Tuhan, saat engkau mampu untuk tunduk tanpa peduli apa pun yang Tuhan katakan atau lakukan dalam keadaan kemanusiaan-Nya yang normal, ketika engkau mampu untuk tunduk dan memahami tanpa peduli apa pun normalitas yang Dia manifestasikan, dan saat engkau telah mendapatkan pengalaman aktual: hanya pada saat itulah engkau dapat yakin bahwa Dia adalah Tuhan. Hanya pada saat itulah engkau akan berhenti menciptakan pemahaman, dan hanya pada saat itulah engkau dapat mengikuti-Nya sampai akhir. Ada hikmat untuk pekerjaan Tuhan dan Dia tahu bagaimana manusia dapat berdiri teguh dalam kesaksian mereka tentang Dia. Dia tahu letak kelemahan utama manusia dan firman yang diucapkan-Nya dapat menyerangmu pada kelemahan utamamu, tetapi Dia juga menggunakan firman-Nya yang megah dan bijaksana untuk membuatmu berdiri teguh dalam kesaksianmu tentang Dia. Demikianlah perbuatan ajaib Tuhan. Pekerjaan yang Tuhan lakukan tidak terbayangkan oleh akal manusia. Kerusakan macam apakah yang dimiliki manusia dalam daging, dan apakah yang merupakan esensi manusia, semua ini diungkapkan melalui penghakiman Tuhan, yang membuat manusia tidak memiliki tempat untuk bersembunyi dari rasa malunya.

Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang Dia, dan demi kesaksian-Nya. Tanpa penghakiman-Nya atas watak manusia yang rusak, manusia tidak mungkin mengetahui watak-Nya yang benar, yang tidak membiarkan pelanggaran apa pun, manusia juga tidak akan mampu mengubah pengetahuan lamanya tentang Tuhan menjadi pengetahuan yang baru. Demi kesaksian-Nya, dan demi pengelolaan-Nya, Dia memperlihatkan secara terbuka keseluruhan diri-Nya, sehingga melalui penampakan-Nya secara terbuka itu, Dia memampukan manusia untuk sampai pada pengetahuan tentang Tuhan, untuk diubahkan dalam wataknya, dan untuk menjadi kesaksian yang bergema bagi Tuhan. Perubahan watak manusia dicapai melalui berbagai jenis pekerjaan Tuhan; tanpa perubahan seperti itu dalam wataknya, manusia tidak akan dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan dan berkenan di hati Tuhan. Perubahan watak manusia menandakan bahwa manusia telah membebaskan dirinya dari perbudakan Iblis dan dari pengaruh kegelapan, dan telah benar-benar menjadi teladan dan contoh pekerjaan Tuhan, seorang saksi Tuhan, dan orang yang berkenan di hati Tuhan. Pada masa sekarang, Tuhan yang berinkarnasi telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi, dan Dia menuntut manusia agar mencapai pengetahuan tentang Dia, ketaatan kepada-Nya, kesaksian bagi-Nya—untuk mengenal pekerjaan-Nya yang normal dan praktis, menaati semua firman dan pekerjaan-Nya yang tidak sesuai dengan pemahaman manusia, dan menjadi kesaksian atas semua pekerjaan yang Dia lakukan untuk menyelamatkan manusia serta semua perbuatan yang Dia capai untuk menaklukkan manusia. Orang-orang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan harus memiliki pengetahuan tentang Tuhan; hanya kesaksian semacam inilah yang akurat dan nyata, dan hanya kesaksian semacam inilah yang dapat mempermalukan Iblis. Tuhan memakai orang-orang yang telah mengenal Dia dengan menjalani penghakiman dan hajaran, penanganan dan pemangkasan-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Dia memakai orang-orang yang telah dirusak oleh Iblis untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan demikian pula Dia memakai orang-orang yang wataknya telah berubah, dan yang dengan demikian telah mendapatkan berkat-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak membutuhkan manusia untuk memuji Dia dengan mulutnya. Dia juga tidak membutuhkan pujian dan kesaksian dari sekutu Iblis, yang belum diselamatkan oleh-Nya. Hanya orang-orang yang mengenal Tuhan yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan hanya mereka yang telah mengalami perubahan watak yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan manusia dengan sengaja mempermalukan nama-Nya.

Catatan kaki:

a. Dalam naskah aslinya tertulis "Pekerjaan mengenal Tuhan."

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait