5. Yang dimaksud dengan orang jahat dan cara agar berbagai jenis orang jahat dapat dikenali

Firman Tuhan yang Relevan:

Mereka di antara saudara-saudari yang selalu menyebarkan kenegatifan mereka adalah kaki tangan Iblis dan mereka mengacaukan gereja. Orang-orang seperti ini suatu hari kelak harus diusir dan disingkirkan. Dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, jika orang tidak memiliki hati yang menghormati Tuhan, jika mereka tidak memiliki hati yang taat kepada Tuhan, mereka bukan saja tidak akan mampu melakukan pekerjaan apa pun bagi-Nya, tetapi justru sebaliknya, mereka akan menjadi orang-orang yang mengganggu pekerjaan Tuhan dan yang menentang Dia. Percaya kepada Tuhan, tetapi tidak menaati ataupun menghormati-Nya, dan malah menentang Dia, adalah hal paling memalukan sebagai orang percaya. Apabila orang-orang percaya hanya asal-asalan dan tidak menjaga perkataan dan tingkah laku mereka, sama seperti orang tidak percaya, maka mereka bahkan lebih jahat daripada orang tidak percaya; mereka tipikal setan. Mereka yang menyebarkan omongan beracun dan jahat di dalam gereja, mereka yang menyebarkan rumor, menimbulkan ketidakharmonisan, dan membentuk kelompok-kelompok ekslusif di antara saudara-saudari—mereka haruslah diusir dari gereja. Namun, karena saat ini adalah masa pekerjaan Tuhan yang berbeda, orang-orang ini dibatasi, sebab mereka pasti menghadapi penyisihan. Semua orang yang telah dirusak oleh Iblis memiliki watak yang rusak. Beberapa orang semata-mata memiliki watak yang rusak, sementara beberapa orang lainnya berbeda: mereka bukan saja memiliki watak Iblis yang rusak, tetapi natur mereka juga luar biasa jahat. Bukan saja perkataan dan perbuatan mereka menyingkapkan watak Iblis dan rusak mereka; lebih dari itu, orang-orang ini adalah Iblis si setan yang asli. Perilaku mereka mengganggu dan mengacaukan pekerjaan Tuhan, menghalangi jalan masuk saudara-saudari ke dalam kehidupan, dan menghancurkan kehidupan bergereja yang normal. Cepat atau lambat, serigala-serigala berbulu domba ini harus disingkirkan; sikap yang tak kenal ampun, sikap penolakan, harus diterapkan atas para kaki tangan Iblis ini. Hanya inilah artinya berdiri di pihak Tuhan, dan mereka yang gagal melakukannya sedang berkubang dalam lumpur bersama Iblis.

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Mungkin saja selama bertahun-tahun beriman kepada Tuhan, engkau belum pernah mengutuki siapa pun atau melakukan sesuatu yang jahat, tetapi dalam persekutuanmu dengan Kristus, engkau tidak mampu mengatakan kebenaran, berlaku jujur, atau menaati firman Kristus; dalam hal itu, Kukatakan bahwa engkau orang paling jahat dan berbahaya sedunia. Engkau mungkin sangat ramah dan setia kepada keluarga, sahabat, isteri (atau suami), putra-putri, dan orang tuamu, dan tidak pernah memanfaatkan orang lain, tetapi jika engkau tidak mampu menjadi sesuai dengan Kristus, jika engkau tidak mampu berinteraksi secara harmonis dengan-Nya, maka sekalipun engkau menolong sesamamu dengan semua yang ada padamu atau merawat ayah, ibu, dan anggota keluargamu dengan cermat, Aku akan tetap menyebutmu jahat, dan terlebih lagi, menyebutmu penuh dengan tipu muslihat yang licik.

Dikutip dari "Mereka yang Tidak Sesuai dengan Kristus Pasti Merupakan Lawan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tuhan sudah melakukan semua pekerjaan ini, dan orang-orang telah mengalaminya dan menyaksikan semua langkah pekerjaan Tuhan ini dengan mata mereka sendiri. Bagaimanapun orang-orang memandangnya, pekerjaan yang dilakukan Tuhan dan firman yang Dia ucapkan tidak diragukan oleh manusia, dan tidak boleh diragukan oleh manusia. Terlepas dari betapa biasa dan normalnya tubuh daging ini, betapa biasa tampaknya tubuh daging ini bagi orang-orang, mereka tetap harus menerima firman Tuhan sebagai kebenaran. Beberapa orang berkata, "Karena daging-Mu begitu tidak penting dan biasa, karena pribadi-Mu sangat tidak mampu membangkitkan ketaatan atau kekaguman di dalam diri kami, dan tidak dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kami, kami harus memperlakukan-Mu sebagai orang biasa." Bagaimana menurutmu mengenai pandangan seperti itu? Yang lainnya berkata, "Karena beberapa hal yang telah Engkau lakukan telah membuat kami tidak yakin, telah memberi kami gagasan-gagasan, dan tidak dapat dipahami oleh kami, dan karena Engkau telah mengatakan beberapa hal yang tidak dapat kami terima, Engkau tidak dapat merepresentasikan Tuhan yang di surga—jadi, kami harus melawan-Mu sampai akhir. Jika Engkau meminta kami untuk menyebarkan injil, kami tidak akan melakukannya, jika Engkau meminta kami untuk melakukan tugas kami, kami tidak akan melakukannya, dan jika Engkau meminta kami untuk menerima firman-Mu sebagai hidup dan kebenaran, kami tidak akan melakukannya. Kami akan melawan pribadi-Mu sampai akhir—mari lihat apa yang dapat Engkau lakukan kepada kami." Di dalam hati orang-orang ini, yang sama sekali tidak menerima kebenaran, ada ribuan—puluhan ribu—alasan untuk menyangkal pekerjaan Tuhan, untuk menyangkal bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, untuk menyangkal tubuh inkarnasi-Nya. Namun, ada satu hal yang mungkin tidak begitu jelas bagi mereka: sebanyak apa pun alasan yang mereka miliki, jika mereka tidak menerima kebenaran-kebenaran ini, mereka tidak akan diselamatkan. Jika engkau tidak menerima pribadi-Ku atau pekerjaan Tuhan, dan tidak mengakui firman Tuhan ini, itu tidak apa-apa—tetapi jika engkau tidak menganggap firman ini sebagai kebenaran dan tidak menerapkannya, Aku memberitahukan kepadamu hal ini dengan sejujurnya: engkau tidak akan pernah diselamatkan, engkau juga tidak akan pernah melewati pintu gerbang kerajaan surga. Karena jika engkau menghindari firman Tuhan ini, kebenaran-kebenaran ini, dan Pribadi yang bekerja ini, Kristus ini, maka sebanyak apa pun doktrin yang engkau pahami, atau sebanyak apa pun pekerjaan yang telah engkau lakukan, engkau tidak akan menerima apa-apa; engkau hanyalah sampah. Tidak peduli di bawah panji siapa engkau melakukan tugasmu, di bawah nama siapa engkau percaya kepada Tuhan, engkau tidak dapat diselamatkan. Dan jika engkau tidak dapat diselamatkan, berkat apa yang dapat engkau terima? Beberapa orang menentang Tuhan yang di surga, beberapa orang menentang Tuhan yang di bumi, beberapa orang menentang firman Tuhan, dan beberapa orang menentang kebenaran—tetapi mereka tidak pernah menentang tempat tujuan mereka sendiri. Bukankah ini keji? Musuh-musuh ini begitu menjijikkan, setiap dari mereka jahat. Mereka semua adalah orang-orang tidak percaya, oportunis, orang-orang tidak tahu malu, dan inilah esensi dari antikristus.

Dikutip dari "Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri ... (Bagian Enam)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"

Orang-orang pada zaman sekarang tidak mampu melepaskan hal-hal yang dari daging; mereka tidak mampu melepaskan kenikmatan daging, dunia, uang, atau watak mereka yang rusak. Kebanyakan orang melakukan pengejaran mereka secara asal-asalan. Sebenarnya, orang-orang ini sama sekali tidak memiliki Tuhan di dalam hati mereka; bahkan mereka tidak takut akan Tuhan. Mereka tidak memiliki Tuhan di dalam hati mereka sehingga mereka tidak dapat memahami semua yang Tuhan lakukan, dan bahkan mereka tidak dapat memercayai firman yang Dia ucapkan. Orang-orang semacam ini terlalu kedagingan; mereka sudah rusak sedemikian dalam dan sama sekali tidak memiliki kebenaran apa pun. Terlebih lagi, mereka tidak percaya bahwa Tuhan dapat menjadi daging. Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi—artinya, siapa pun yang tidak memercayai Tuhan yang kelihatan atau pekerjaan dan firman-Nya, tetapi malah menyembah Tuhan yang di surga yang tidak kelihatan—tidak memiliki Tuhan di dalam hatinya. Orang-orang semacam itu adalah orang-orang yang suka memberontak dan menentang Tuhan. Mereka tidak memiliki kemanusiaan dan nalar, apalagi kebenaran. Selain itu, bagi orang-orang ini, Tuhan yang kelihatan dan nyata semakin tidak dapat dipercayai, namun Tuhan yang tidak kelihatan dan tidak berwujud adalah yang paling dapat dipercaya dan juga paling menggembirakan hati mereka. Apa yang mereka cari bukanlah kebenaran yang sebenarnya, juga bukan esensi sejati kehidupan, apalagi kehendak Tuhan. Sebaliknya, mereka mencari kesenangan. Hal apa pun yang paling memungkinkan mereka untuk memenuhi keinginan mereka sendiri, tidak diragukan lagi, merupakan apa yang mereka percayai dan apa yang mereka kejar. Mereka hanya percaya kepada Tuhan untuk memuaskan keinginan mereka sendiri, bukan untuk mencari kebenaran. Bukankah orang-orang semacam ini adalah para pelaku kejahatan? Mereka sangat percaya diri, dan mereka sama sekali tidak percaya bahwa Tuhan yang di surga akan memusnahkan "orang-orang baik" seperti mereka. Sebaliknya, mereka percaya bahwa Tuhan akan mengizinkan mereka untuk tetap hidup, dan bahkan memberi mereka upah yang melimpah, karena mereka telah melakukan banyak hal bagi Tuhan dan menunjukkan "kesetiaan" yang luar biasa terhadap-Nya. Seandainya mereka juga mengejar Tuhan yang kelihatan, segera setelah keinginan mereka tidak terpenuhi, mereka akan segera menyerang balik Tuhan atau meledak dalam kemarahan. Mereka menunjukkan diri mereka sebagai orang-orang hina yang keji yang selalu berusaha memuaskan keinginan mereka sendiri; mereka bukanlah orang yang berintegritas dalam pengejaran akan kebenaran. Orang semacam ini disebut orang-orang jahat yang mengikuti Kristus. Orang-orang yang tidak mencari kebenaran tidak mungkin memercayai kebenaran, dan bahkan tidak mampu memahami kesudahan umat manusia di masa depan, karena mereka tidak memercayai baik pekerjaan maupun ucapan yang disampaikan oleh Tuhan yang kelihatan—dan ini termasuk tidak dapat memercayai tempat tujuan akhir umat manusia di masa depan. Oleh karena itu, bahkan jika mereka mengikuti Tuhan yang kelihatan, mereka tetap melakukan kejahatan dan tidak mencari kebenaran ataupun melakukan kebenaran yang Kuinginkan. Orang-orang yang tidak percaya bahwa mereka akan dimusnahkan justru adalah orang-orang yang akan dimusnahkan. Mereka semua yakin bahwa diri mereka sangat pintar, dan mereka yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan kebenaran. Mereka menganggap tingkah laku mereka yang jahat sebagai kebenaran dan karena itu menghargainya. Orang-orang jahat ini sangat percaya diri; mereka menganggap kebenaran sebagai doktrin dan menganggap perbuatan jahat mereka sebagai kebenaran, tetapi pada akhirnya mereka hanya akan menuai apa yang telah mereka tabur. Semakin percaya diri manusia dan semakin congkak mereka, semakin mereka tidak dapat memperoleh kebenaran; semakin orang percaya kepada Tuhan yang di surga, semakin mereka menentang Tuhan. Orang-orang inilah yang akan dihukum.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Orang jahat menyukai hal-hal yang jahat, kejam, dan berbahaya; mereka menyukai semua hal yang berhubungan dengan hal-hal yang negatif ini. Ketika menyinggung tentang hal-hal yang positif—ketika mereka diberi tahu bahwa sesuatu bermanfaat bagi orang, bahwa itu berasal dari Tuhan—mereka tidak menyukai apa yang mereka dengar dan menjadi tidak berminat. Oleh karena itu, tidak mungkin mereka bisa diselamatkan. Betapapun baiknya kebenaran diucapkan, betapapun benarnya jalan ini, minat mereka tidak dapat dibangkitkan—tetapi ketika menyinggung tentang makan, minum, bersenang-senang, melacur, berjudi, mencuri, merampok, mereka kembali bersemangat. Ini adalah watak yang kejam dan jahat, tidak ada kebaikan dalam hati mereka sehingga mereka tidak dapat mencintai hal-hal yang positif. Bagaimana mereka memandang hal-hal yang positif dalam hati mereka? Dengan penghinaan. Mereka memandang rendah dan akan mengejek hal-hal yang positif. Ketika menyinggung tentang kejujuran, mereka berpikir dalam hati, "Orang yang jujur tidak melakukan apa pun selain menderita. Aku tidak akan menjadi jujur. Engkau bodoh karena bersikap jujur, lihat betapa sukarnya bagimu untuk melaksanakan tugasmu. Engkau tidak pernah memikirkan masa depanmu sendiri, engkau tidak pernah memikirkan kesehatanmu. Siapa yang akan mengurusmu saat engkau kelelahan secara mental? Aku tidak bisa membiarkan diriku kelelahan secara mental" Sebagian orang berkata, "Kita harus memikirkan masa depan kita; kita tidak bisa terus secara membabi buta bekerja keras dengan berpeluh. Kita harus mempersiapkan masa depan kita, kemudian kita bisa memberikan upaya seadanya." Berbicara menurut pola pikir mereka sendiri membuat mereka senang, tetapi ketika menyinggung tentang ketaatan mutlak, tentang dengan setia mengorbankan diri dan melaksanakan tugasnya, mereka merasa jijik, mereka merasa enggan terhadap hal itu dan mengabaikannya. Bukankah orang seperti itu kejam? Tidak ada apa pun selain kekejaman di dalam hati mereka. Saat menyinggung tentang kebenaran dan menerapkan kebenaran, jika kepentingan mereka dilanggar, mereka menolak, mereka tidak ingin mendengarnya: "Sepanjang hari engkau terus membicarakan tentang kebenaran, prinsip penerapan, dan menjadi jujur. Bisakah kejujuran menyediakan makanan di atas meja? Bisakah aku menghasilkan uang dengan bersikap jujur? Aku bisa mendapat untung dengan berbohong." Logika apakah ini? Ini adalah "logika penyamun". Bukankah watak ini kejam? Apakah hati orang semacam itu baik? (Tidak.) Orang semacam itu tidak bisa mendapatkan kebenaran. Jadi, ada tujuan dalam sedikit hal yang mereka persembahkan, korbankan dan lepaskan. Mereka telah memikirkan semuanya: mereka akan mempersembahkan satu bagian, dan mendapatkan kembali sepuluh bagian sebagai imbalannya. Hanya ini yang tampaknya berharga bagi mereka. Watak macam apa ini? Ini adalah kejahatan dan kekejaman.

Dikutip dari "Hanya Ketika Engkau Mengenal Dirimu Sendiri Engkau Dapat Mengejar Kebenaran" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"

Salah satu aspek utama dari watak orang fasik adalah melakukan kejahatan. Terhadap nasihat atau peringatan dengan maksud baik dari siapa pun, atau bahkan pada kesempatan-kesempatan ketika orang menunjukkan beberapa dari kekurangan mereka, sikap orang fasik bukanlah sikap bersyukur atau menerima dengan rendah hati, melainkan sikap memusuhi dan benci—bahkan nasihat dan peringatan itu dapat menimbulkan dendam dalam diri mereka. Ada beberapa orang yang menangani antikristus dan mengatakan, "Engkau telah terus-menerus menonjolkan diri sendiri saat melakukan tugasmu selama periode waktu ini, engkau membuat kekacauan total dalam melakukan tugasmu. Layakkah engkau berdiri di hadapan Tuhan? Pada saat engkau seharusnya memenuhi tugasmu, engkau berperilaku sembrono dan menolak untuk bertindak berdasarkan prinsip. Mengapa engkau tidak mencari kebenaran? Mengapa engkau tidak bertindak berdasarkan prinsip? Mengapa engkau mengabaikan saudara-saudari ketika mereka bersekutu denganmu? Mengapa engkau terus berbuat sesuka hatimu?" Beberapa kata "mengapa" ini, kata-kata yang sangat umum ini, kata-kata yang menyingkapkan esensi mereka, membuat mereka jengkel. Jadi mereka berpikir, "Mengapa? Tidak ada kata 'mengapa'—aku melakukan apa pun yang kuinginkan! Siapa dirimu sampai berani menanganiku?" Meskipun mereka tidak mengatakan hal-hal ini dengan lantang, di dalam hati mereka terlahir amarah yang penuh dendam dan permusuhan. Dan apakah yang ditimbulkan dari amarah ini? "Apa hakmu menanganiku? Atas dasar apa engkau mengatakan bahwa aku berperilaku sembrono? Memangnya kenapa jika aku berperilaku sembrono, engkau bisa apa mengenai hal itu? Sepanjang hidupku, tak seorang pun yang berani mengatakan hal seperti itu kepadaku! Hanya aku yang berhak mengatakan hal-hal ini kepada orang lain—orang lain tidak berhak mengatakannya kepadaku. Orang yang boleh memberiku pelajaran, yang layak mengajariku, belum dilahirkan! Namun, engkau berani mencoba dan mengajariku?" Demikianlah sikap permusuhan dilahirkan. Dan begitu sikap permusuhan muncul, mengingat watak jahat para antikristus, akankah mereka puas dengan membiarkannya berakhir di sini? Sama sekali tidak. Selanjutnya, mereka akan mulai berpikir dalam hati: "Apakah orang yang menanganiku ini memiliki kekuasaan di dalam gereja? Jika aku membalas dendam kepada mereka, akankah ada yang membela mereka? Jika aku mencoba mengoreksi mereka, apakah gereja akan menghukumku karena hal itu? Aku tahu—aku tidak akan membalas dendam secara langsung kepada orangnya, aku akan melakukan sesuatu secara diam-diam, aku akan mencari tahu siapa nama mereka, di mana rumah mereka, siapa yang tinggal bersama mereka. Aku harus membalas dendam kepada mereka, aku tidak bisa begitu saja membiarkan hal ini. Bagaimana mungkin aku menoleransi perlakuan tidak adil seperti ini? Aku percaya kepada Tuhan bukan untuk diperlakukan tidak adil atau diusik oleh siapa pun begitu saja—aku datang untuk diberkati, untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Orang hidup dengan mengandalkan harga diri mereka, dan harus berani untuk memperjuangkan martabat mereka; jika engkau merundungku, jika engkau memperlakukanku dengan tidak hormat, aku akan memastikan engkau menanggung akibatnya. Mari kita berdua lihat mana yang lebih tangguh, siapa bisa mengalahkan siapa!" Beberapa perkataan kebenaran dan kejujuran yang sederhana akan membuat antikristus marah, menghasilkan begitu banyak sikap permusuhan, begitu banyak kebencian, dan membuat mereka berusaha keras untuk membalaskan dendam mereka kepada orang tersebut. Tentu saja, mereka tidak hanya memilih satu jenis orang untuk membalaskan dendam kepadanya, tetapi mereka siap untuk membenci siapa pun yang menjadi ancaman bagi mereka, yang dapat melihat diri mereka yang sebenarnya, yang memahami kebenaran dan mampu menyingkapkan esensi mereka serta dapat menangani dan memangkas mereka, yang memiliki integritas untuk menyatakan fakta dan mampu menyingkapkan diri mereka yang sebenarnya. Bahkan ada orang yang berkata, "Siapa pun yang menanganiku, aku akan bersikap keras kepada mereka. Siapa pun yang menangani dan memangkasku, yang merampas jatah berkatku, dan membuatku diusir dari rumah Tuhan, aku tidak akan pernah membiarkan mereka begitu saja. Begitulah caraku berperilaku di dunia sekuler: tak seorang pun yang berani memprovokasi diriku, orang yang berani memprovokasi diriku belum lahir!" Itulah kata-kata congkak yang mereka keluarkan saat menghadapi pemangkasan dan penanganan. Ketika mereka berbicara dengan congkak, itu bukan untuk mengintimidasi atau menyinggung orang lain demi melindungi diri mereka sendiri, tetapi itulah yang sebenarnya mereka rencanakan untuk dilakukan. Karena itu, ada para pemimpin dan pekerja tertentu yang tidak berani mendekati atau memprovokasi orang-orang semacam itu ketika bertemu dengan mereka; sebaliknya, para pemimpin dan pekerja tersebut selalu menjaga orang-orang ini di bawah perlindungan mereka, akibatnya orang-orang ini tidak mau berubah dan terus menyebabkan gangguan serta kekacauan bagi gereja, dan akhirnya mengendalikan saudara-saudari. Beginilah bencana bisa terjadi. Bahkan bisa sampai pada titik di mana beberapa antikristus, karena taktik mereka telah disingkapkan dan dilaporkan oleh saudara-saudari, kemudian membalas dendam kepada saudara-saudari tersebut setelah mengetahuinya, menyerahkan saudara-saudari tersebut kepada si naga merah yang sangat besar, kepada pemerintah. Bukankah ini adalah kejahatan? (Ya.)

Dikutip dari "Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri ... (Bagian Delapan)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"

Bagaimana antrikristus dan orang jahat bisa bergaul dengan baik? Mereka pada umumnya tertawa dan bersenda gurau bersama; mereka saling menyanjung dan saling menjilat. Orang jahat berkumpul di mana pun antikristus berada; mereka selalu bersama-sama, seperti lalat yang mengikuti bau busuk. Tidak ada pekerjaan serius yang dilakukan ketika mereka sedang berkumpul bersama; mereka hanya bergosip tentang siapa yang menjelekkan-jelekkan siapa atau siapa yang mencerca para pemimpin, atau seandainya mereka melihat orang-orang yang tidak menyenangkan mereka, mereka akan memikirkan bagaimana menjatuhkan orang-orang itu. Semua yang mereka percakapkan adalah tentang bagaimana menimbulkan kesulitan pada orang lain. Mereka juga membahas bagaimana mengambil sikap terhadap Yang di Atas, bagaimana mengetahui terlebih dahulu seandainya orang yang berencana melaporkan suatu masalah dengan mereka, dan apa yang harus dilakukan begitu mereka mengetahuinya. Itulah hal-hal yang dibicarakan oleh kumpulan orang-orang jahat ini. Ketika mereka sedang bersama-sama, mereka tidak pernah bersekutu tentang saudara-saudari yang mana yang barangkali lemah atau dalam kondisi negatif, kurang yakin dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, atau telah ditipu karena sesuatu hal, dan mereka juga tidak membahas cara terbaik untuk menolong dan mendukung saudara-saudari itu, atau bidang-bidang mana yang dapat dikerjakan gereja dengan lebih baik. Ketika sedang bersama-sama, antikristus tidak membahas cara-cara dan metode-metode untuk menyelesaikan masalah-masalah ini; mereka tidak membicarakan hal-hal semacam itu. Mereka hanya bergosip tentang siapa yang tidak senang dengan mereka, siapa yang merupakan ancaman terhadap status mereka, siapa yang akan melaporkan masalah dengan mereka, dan siapa yang berhubungan dengan Yang di Atas. Setelah membahas suatu hal, selanjutnya antikristus pergi dan melaksanakannya di antara gereja-gereja, dan campur tangan mereka menjungkirbalikkan gereja-gereja. Selanjutnya, semua orang dilemparkan ke dalam kepanikan, dan pada akhirnya saudara-saudari mulai saling curiga dan iri hati terhadap satu sama lain, saling menjatuhkan dan menelanjangi satu sama lain—dengan demikian mencapai tujuan antikristus. Begitulah cara antikristus memimpin gereja-gereja. Apabila orang-orang jahat melakukan seperti apa yang mereka katakan, para antikristus itu melindungi mereka. Apabila orang-orang jahat tidak melakukan seperti apa yang mereka katakan, maka orang-orang jahat itulah yang pertama kali akan ditangani. Apabila orang-orang jahat itu mengikuti para antikristus dan bisa direkrut dan ditarik masuk, maka para antikristus itu akan menjadikan orang-orang jahat itu sebagai kaki tangan dan informan untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan jahat bagi mereka. Mereka akan menempatkan orang-orang jahat itu di antara saudara-saudari lainnya untuk mengetahui siapa yang sudah menjelek-jelekkan mereka di belakang mereka, siapa yang mengeluh tentang mereka, siapa yang memiliki sedikit pemahaman akan firman Tuhan dan ingin menggunakan pemahaman tentang firman Tuhan dan tentang hal-hal tertentu yang dapat menyingkapkan diri mereka yang sebenarnya, yang di belakang mereka berencana untuk melaporkan mereka, dan yang sering kali ingin berhubungan dengan Yang di Atas. Mereka secara khusus mengawasi hal-hal ini, dan kemudian, saat mereka berkumpul bersama, mereka membahas tindakan balasan, merundingkan siapa yang bisa mereka keluarkan setiap hari, dan selanjutnya membuatnya terlihat resmi dengan melakukan pemungutan suara. Inilah hal-hal yang dilakukan antikristus; begitulah cara mereka memimpin gereja. Di tempat-tempat yang ada para antikristus dan orang-orang jahatnya, gereja-gereja itu mengeluarkan bau uap busuk. Keadaan ini dinamakan Iblis memegang kendali. Adakah sesuatu yang baik berasal dari Iblis yang memegang kendali? Hal itu hanya dapat mendatangkan malapetaka atas umat pilihan Tuhan.

Dikutip dari "Mereka Membingungkan, Membujuk, Mengancam, dan Mengendalikan orang" dalam "Menyingkapkan Antikristus"

Setiap gereja memiliki jemaat yang mendatangkan masalah bagi gereja atau ikut campur dalam pekerjaan Tuhan. Mereka semua adalah Iblis yang telah menyusupi rumah Tuhan dengan menyamar. Orang-orang seperti itu sangat mahir bersandiwara: mereka datang dengan penuh hormat ke hadapan-Ku, menunduk dan membungkuk, hidup layaknya anjing kudisan, dan mempersembahkan "segalanya" demi mencapai tujuan pribadi mereka—tetapi di hadapan saudara-saudari, mereka menunjukkan sisi buruk mereka. Ketika melihat orang-orang yang melakukan kebenaran, mereka menyerang dan mendorong orang-orang itu agar tersingkir; ketika melihat orang-orang yang lebih hebat dari diri mereka, mereka menyanjung dan memuji orang-orang itu. Mereka berkeliaran dalam gereja. Dapat dikatakan bahwa para "perundung lokal", para "anjing piaraan" seperti ini, ada di kebanyakan gereja. Mereka bertindak jahat bersama-sama, saling mengedip dan memberi kode rahasia, dan tak seorang pun di antara mereka yang melakukan kebenaran. Siapa pun yang paling berbisa, dialah "kepala setan", dan siapa pun yang paling bergengsi, memimpin mereka, mengibarkan panji mereka tinggi-tinggi. Orang-orang ini merajalela di gereja, menyebarkan kenegatifan mereka, menghembuskan kematian, melakukan dan mengatakan apa pun sesuka mereka, dan tak seorang pun yang berani menghentikan mereka. Mereka meluap-luap dengan watak Iblis. Begitu mereka mulai menimbulkan kekacauan, hawa kematian langsung masuk ke dalam gereja. Orang-orang dalam gereja yang melakukan kebenaran disingkirkan, tidak mampu untuk memberikan yang terbaik, sementara mereka yang mengganggu gereja dan menyebarkan kematian merajalela di dalamnya—dan lebih dari itu, sebagian besar orang mengikuti mereka. Gereja seperti ini benar-benar dikuasai Iblis; Iblislah raja mereka. Apabila jemaat tidak bangkit dan menolak kepala setan ini, cepat atau lambat mereka juga akan hancur. Mulai sekarang, harus ada tindakan tegas terhadap gereja-gereja semacam ini. Jika orang-orang yang mampu melakukan sedikit kebenaran tidak berusaha untuk melakukannya, gereja itu akan dihapuskan. Jika suatu gereja tidak memiliki seorang pun yang bersedia melakukan kebenaran dan tak seorang pun yang bisa memberikan kesaksian bagi Tuhan, gereja tersebut haruslah sepenuhnya dikucilkan, dan hubungannya dengan gereja-gereja lain harus diputuskan. Ini disebut "mengubur kematian"; inilah artinya mengusir Iblis. Jika di sebuah gereja terdapat beberapa perundung lokal, dan mereka diikuti oleh "lalat-lalat kecil" yang sama sekali tidak memiliki ketajaman rohani, dan jika para jemaat, bahkan setelah memahami kebenaran, tetap tidak mampu menolak belenggu dan manipulasi dari para perundung ini, maka semua orang bodoh ini akan disingkirkan pada akhirnya. Lalat-lalat kecil ini mungkin tidak melakukan sesuatu yang mengerikan, tetapi mereka bahkan lebih curang, lebih licik, dan pintar mengelak, dan setiap orang yang seperti ini akan disingkirkan. Tak seorang pun yang akan tersisa! Orang-orang yang adalah kepunyaan Iblis akan dikembalikan kepada Iblis, sedangkan orang-orang yang adalah milik Tuhan pasti akan mencari kebenaran; ini ditentukan oleh natur mereka. Biarlah semua yang mengikuti Iblis binasa! Tidak akan ada rasa kasihan yang ditunjukkan kepada orang-orang seperti ini. Biarlah mereka yang mencari kebenaran memperoleh pemeliharaan dan biarlah mereka menikmati firman Tuhan sepuas hati mereka. Tuhan itu adil; Dia tidak akan pilih kasih kepada siapa pun. Jika engkau adalah iblis, engkau tidak akan mampu melakukan kebenaran; jika engkau adalah orang yang mencari kebenaran, engkau pasti tidak akan ditawan oleh Iblis. Ini tidak diragukan lagi.

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Orang-orang yang tidak berjuang untuk maju selalu ingin orang lain menjadi negatif dan malas seperti diri mereka sendiri. Mereka yang tidak melakukan kebenaran merasa iri terhadap mereka yang melakukannya, dan selalu mencoba memperdaya mereka yang bingung dan tidak memiliki ketajaman rohani. Hal-hal yang mereka utarakan bisa menyebabkan engkau mundur, terperosok, mengalami keadaan yang tidak normal, dan dipenuhi kegelapan, serta menyebabkanmu menjadi jauh dari Tuhan, mencintai daging, dan memuaskan dirimu sendiri. Orang-orang yang tidak mencintai kebenaran dan yang selalu acuh tak acuh terhadap Tuhan tidak memiliki kesadaran diri, dan watak orang-orang seperti itu membujuk orang lain agar berbuat dosa dan menentang Tuhan. Mereka tidak melakukan kebenaran, dan mereka juga tidak membiarkan orang lain melakukan kebenaran. Mereka mencintai dosa dan tidak membenci diri mereka sendiri. Mereka tidak mengenal diri mereka sendiri dan menghentikan orang lain untuk mengenal diri mereka sendiri; mereka juga menghentikan orang lain dari menginginkan kebenaran. Orang-orang yang mereka perdayai tidak mampu melihat terang. Mereka jatuh ke dalam kegelapan, tidak mengenal diri mereka sendiri, tidak memiliki kejelasan tentang kebenaran, dan menjadi semakin jauh dari Tuhan. Mereka tidak melakukan kebenaran dan menghentikan orang lain melakukan kebenaran, membawa semua orang bodoh itu ke hadapan mereka. Alih-alih mengatakan bahwa mereka percaya kepada Tuhan, lebih baik mengatakan bahwa mereka percaya kepada nenek moyang mereka, atau bahwa yang mereka percayai adalah berhala di dalam hati mereka. Sebaiknya orang-orang yang mengklaim dirinya mengikuti Tuhan itu membuka matanya dan melihat baik-baik, siapa yang sesungguhnya mereka percayai: benarkah Tuhan yang engkau percayai, ataukah Iblis? Jika engkau tahu bahwa yang engkau percayai bukanlah Tuhan melainkan berhalamu, sebaiknya engkau tidak mengklaim dirimu sebagai orang percaya. Jika engkau benar-benar tidak tahu siapa yang engkau percayai, sekali lagi, sebaiknya engkau tidak mengklaim dirimu sebagai orang percaya. Mengaku-aku dirimu orang percaya adalah penghujatan! Tak seorang pun yang memaksamu untuk percaya kepada Tuhan. Jangan katakan engkau semua percaya kepada-Ku; Aku sudah muak mendengar perkataan seperti itu, dan tidak ingin mendengarnya lagi, karena yang engkau semua percayai adalah berhala-berhala di dalam hatimu dan para perundung lokal yang ada di antaramu. Mereka yang menggelengkan kepala ketika mendengar kebenaran, yang menyeringai ketika mendengarkan pembicaraan tentang kematian, semuanya adalah keturunan Iblis, dan merekalah orang-orang yang akan disingkirkan. Di dalam gereja, ada banyak orang yang tidak memiliki ketajaman rohani. Ketika sesuatu yang menyesatkan terjadi, tanpa disangka-sangka mereka berdiri di pihak Iblis; mereka bahkan merasa tersinggung ketika disebut kaki tangan Iblis. Meskipun orang bisa menyebut mereka tidak memiliki ketajaman rohani, mereka selalu berdiri di sisi yang tidak memiliki kebenaran, mereka tidak pernah berdiri di pihak kebenaran di saat genting, mereka tidak pernah bangkit dan membela kebenaran. Apakah mereka benar-benar tidak memiliki ketajaman rohani? Mengapa mereka tanpa disangka-sangka memihak Iblis? Mengapa mereka tidak pernah mengatakan sepatah kata pun yang adil dan masuk akal dalam mendukung kebenaran? Benarkah situasi ini tercipta sebagai akibat kebingungan mereka yang sementara? Semakin orang tidak memiliki ketajaman rohani, semakin mereka tidak mampu berdiri di pihak kebenaran. Hal ini menunjukkan apa? Bukankah itu menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak memiliki ketajaman rohani mencintai kejahatan? Bukankah itu menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan Iblis yang setia? Mengapa mereka selalu dapat berdiri di pihak Iblis dan seia sekata dengan Iblis? Setiap perkataan dan perbuatan mereka, serta ekspresi wajah mereka, cukup untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah pencinta kebenaran; sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang membenci kebenaran. Bahwa mereka dapat berdiri di pihak Iblis, itu cukup untuk membuktikan bahwa Iblis sangat menyayangi setan-setan kecil ini, yang menghabiskan seluruh hidup mereka berjuang demi kepentingan Iblis. Bukankah semua fakta ini terlampau jelas? Jika engkau benar-benar orang yang mencintai kebenaran, lalu mengapa engkau tidak memedulikan orang-orang yang melakukan kebenaran, dan mengapa engkau justru segera mengikuti orang-orang yang tidak melakukan kebenaran begitu mereka melihatmu? Masalah macam apa ini? Aku tak peduli apakah engkau memiliki ketajaman rohani atau tidak. Aku tidak peduli berapa harga yang telah kaubayar. Aku tidak peduli sebesar apa kekuatanmu, dan Aku tidak peduli apakah engkau adalah perundung lokal ataukah pemimpin yang mengibarkan panji-panji. Jika kekuatanmu besar, itu hanya karena Iblis membantumu dengan kekuatannya. Jika gengsimu tinggi, itu semata karena terlalu banyak orang di sekitarmu yang tidak melakukan kebenaran. Jika engkau belum diusir hingga saat ini, itu karena saat ini bukanlah waktu untuk pekerjaan pengusiran; sebaliknya, sekarang ini adalah waktu untuk pekerjaan penyisihan. Tidak perlu buru-buru mengusirmu saat ini. Aku hanya menunggu datangnya hari ketika Aku akan menghukummu setelah engkau disingkirkan. Barang siapa tidak melakukan kebenaran akan disingkirkan!

Dikutip dari "Peringatan Bagi Orang yang Tidak Melakukan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Sebelumnya: 4. Yang dimaksud dengan orang tidak percaya dan cara mereka mewujudkan diri mereka

Selanjutnya: 1. Arti dari takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan dan cara mewujudkan takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini