Pertanyaan 6: PKT adalah partai atheis, kelompok setan yang membenci Tuhan dan kebenaran. Setan ini adalah perwujudan Iblis. Reinkarnasi Iblis dan roh-roh jahat adalah setan, musuh bebuyutan Tuhan. Karena Tuhan menampakkan diri dalam rupa manusia dan bekerja di Tiongkok di akhir zaman, penindasan yang di hadapi-Nya dari pemerintah tidak bisa dielakkan. Namun kebanyakan pemimpin dalam komunitas agama adalah hamba Tuhan yang mengenal Alkitab dengan baik. Mereka bukan saja tidak mencari dan mempelajari pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa di akhir zaman, mereka juga menghakimi, mengecam, dan menentang dengan gencar. Ini luar biasa! Tidak mengherankan jika PKT mengecam pekerjaan Tuhan, tetapi kenapa pemimpin agama juga menentang dan mengecam pekerjaan Tuhan?

25 Mei 2019

Jawaban: Tuhan sudah dua kali mengambil rupa manusia. Dua kali Dia menghadapi perlawanan, kecaman, dan aniaya gabungan dari komunitas beragama dan pemerintah dunia. Ini buktik bahwa "Jalan yang benar selalu dianiaya sejak zaman dahulu." Banyak orang tidak bisa memahami ini. Mereka terutama tercengang melihat kecaman pemimpin beragama terhadap pekerjaan Tuhan. Sebenarnya, hal ini tidak aneh. Dulu, waktu Tuhan Yesus menampakkan diri untuk bekerja, Dia pertama-tama dikecam, dihujat, dan ditangkap oleh imam kepala, ahli Taurat, dan kaum Farisi Yudaisme. Fakta ini tertulis jelas dalam Alkitab. Para imam kepala, ahli Taurat, dan Farisi itu semestinya mengajarkan Alkitab dan melayani Tuhan. Mengapa mereka mengecam, menganiaya, dan memburu inkarnasi Tuhan Yesus? Apa keyakinan mereka kepada Tuhan tidak memiliki tujuan lain selain menyalibkan Tuhan Yesus saat Dia datang? Sama sekali tidak! Lalu mengapa mereka melakukan tindakan semacam itu terhadap Tuhan? Tuhan Yang Mahakuasa sudah mengungkapkan rahasianya di sini. Mari kita baca firman Tuhan Yang Mahakuasa.

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau sekalian ingin tahu substansi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kebenaran tentang hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu sekalian, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus, karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan memberikan penghormatan kosong kepada nama Mesias sambil menentang substansi Mesias dengan segala cara. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, sombong, dan tidak mematuhi kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: tidak peduli sedalam apa khotbahmu, tidak peduli setinggi apa otoritasmu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol? Aku bertanya lagi kepada kalian: tidakkah sangat mudah untuk melakukan kesalahan seperti yang dilakukan orang Farisi mula-mula, mengingat engkau sekalian tidak memahami Yesus sama sekali? Dapatkah engkau membedakan jalan kebenaran? Dapatkah engkau benar-benar menjamin bahwa engkau tidak akan menentang Kristus? Dapatkah engkau mengikuti pekerjaan Roh Kudus? Jika engkau tidak tahu apakah engkau akan menentang Kristus, Aku katakan bahwa engkau sudah hidup di ambang kematian. Semua orang yang tidak mengenal Mesias mampu menentang, menolak, atau memfitnah Yesus. Semua orang yang tidak memahami Yesus mampu menyangkal dan mencerca-Nya. Selain itu, mereka mampu melihat kedatangan kembali Yesus sebagai tipu muslihat Iblis, dan semakin banyak orang akan mengutuk Yesus yang sudah kembali menjadi daging. Tidakkah semua ini membuat engkau sekalian takut? Yang akan engkau hadapi adalah penghujatan terhadap Roh Kudus, penghancuran firman Roh Kudus kepada gereja-gereja, dan penolakan atas semua yang dinyatakan oleh Yesus. Apa yang bisa engkau sekalian dapatkan dari Yesus jika engkau sangat bingung? Bagaimana engkau sekalian bisa memahami pekerjaan Yesus ketika Ia kembali menjadi daging di atas awan putih, jika engkau dengan keras menolak menyadari kesalahanmu? Aku katakan hal ini kepadamu sekalian: orang-orang yang tidak menerima kebenaran, tetapi dengan membabi buta menantikan kedatangan Yesus di atas awan putih, pasti akan menghujat Roh Kudus, dan merekalah kategori orang yang akan dimusnahkan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru").

"Orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar mengutip Alkitab setiap hari, tetapi tidak satu pun yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tidak ada seorang pun yang dapat mengenal Tuhan; bahkan, tidak ada seorang pun yang dapat selaras dengan hati Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri, ingin mengajar Tuhan. Walaupun mereka mengelu-elukan nama Tuhan, mereka dengan sengaja menentang-Nya. Walaupun mereka menyebut diri mereka orang yang percaya kepada Tuhan, merekalah orang-orang yang makan daging manusia dan minum darah manusia. Semua manusia seperti ini adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja mengganggu orang-orang yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi jalan orang-orang yang mencari Tuhan. Meskipun mereka memiliki 'raga yang kuat', bagaimana pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah antikristus yang memimpin manusia menentang Tuhan? Bagaimana mereka bisa tahu bahwa merekalah setan-setan hidup yang mencari jiwa-jiwa untuk ditelan?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan").

"Lihatlah pemimpin setiap denominasi dan alira. Mereka semua sombong dan merasa paling benar, dan mereka menafsirkan Alkitab di luar konteks dan menurut imajinasi mereka sendiri. Mereka bergantung pada karunia dan pengetahuan untuk melakukan pekerjaannya. Jika mereka tidak mampu mengabarkan apa pun, apakah orang-orang itu akan mengikuti mereka? Mereka memiliki beberapa pembelajaran, dan sedikit doktrin, atau tahu cara memenangkan orang lain dan menggunakan sedikit kecerdasan, karenanya mereka menarik orang-orang mengikuti mereka dan menyesatkan mereka. Orang-orang itu percaya pada Tuhan—tapi kenyataannya mereka mengikuti pemimpinnya. Jika bertemu pemberita kebenaran, mereka akan berkata: "kami harus mengonsultasikan kepercayaan kami dengan pemimpin kami. Mereka butuh persetujuan seseorang untuk percaya kepada Tuhan; apakah itu bukan masalah? Akan jadi apa para pemimpin itu? Bukankah mereka menjadi orang-orang Farisi, gembala palsu, anti-Kristus, dan batu sandungan bagi orang yang ingin menerima jalan yang benar?" (Rekaman Pembicaraan Kristus).

"Alasan manusia menentang Tuhan, di satu sisi, berasal dari watak manusia yang rusak, dan di sisi lain, karena ketidaktahuan akan Tuhan dan karena kurangnya pemahaman akan prinsip-prinsip pekerjaan Tuhan dan kehendak-Nya terhadap manusia. Kedua aspek ini menyatu ke dalam sejarah perlawanan manusia terhadap Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan").

Firman Tuhan Yang Mahakuasa sudah membahas dengan jelas akar penyebab perlawanan orang Farisi, pendeta dan penatua agama, terhadap Tuhan. Pemimpin agama hanya fokus pada mengejar pengetahuan alkitabiah dan teori teologi, tapi bukan mengejar kebenaran. Pendeta dan penatua muak dan benci akan kebenaran. Saat mengetahui pengungkapan Tuhan Yang Mahakuasa sepenuhnya kebenaran, mereka dipenuhi kebencian, dan mulai menghakimi, mengecam, dan menentang Tuhan. Saat kaum Farisi Yudaisme mendengarkan firman Tuhan Yesus, mereka terang-terangan mengakui bahwa firman Tuhan Yesus penuh otoritas dan kuasa yang bersumber dari Tuhan. Mengapa mereka tetap mengutuk, menangkap, dan menyalibkan Tuhan Yesus? Logikanya, sesudah menemukan bahwa firman Tuhan Yesus adalah kebenaran, mereka seharusnya berdoa kepada Tuhan untuk menemukan jawaban: Apakah Tuhan Yesus adalah Mesias? Tuhan pasti akan memberi mereka pencerahan. Tapi mereka tidak mencari atau berdoa kepada Tuhan. Mereka langsung mengutuk Tuhan Yesus sebagai penghujat. Mereka khususnya berulang kali menanyai Tuhan Yesus, "Kaukah Mesias?" Saat Tuhan Yesus menjawab langsung pertanyaan itu, mereka menolak percaya. Ini cukup untuk membuktikan bahwa orang Farisi terlalu sombong! Mereka terlalu memuja Alkitab! Mereka tidak peduli terhadap Kristus yang mengungkapkan kebenaran. Logika mereka mengatakan, sebanyak apa pun kebenaran yang Tuhan Yesus mampu ungkapkan, sehebat dan seberkuasa apa pun firman Tuhan, selama Dia tidak disebut Mesias, mereka tetap mengutuk dan menyalibkan Tuhan Yesus. Bukankah para pemimpin Yudaisme itu setan-setan yang benci kebenaran? Andaikan Tuhan Yesus tidak dapat mengungkapkan kebenaran, apa mereka akan membenci-Nya seperti itu? Ini sepenuhnya menyingkapkan sifat keiblisan kaum Farisi yang membenci kebenaran. Di sinilah letak akar perlawanan orang Farisi terhadap Tuhan Yesus! Sama seperti Tuhan Yesus menyingkapkan orang Farisi: "Tetapi engkau sekarang berusaha membunuh Aku, yang menyampaikan kepadamu kebenaran, yang Aku dengar dari Tuhan… Dan jika Aku mengatakan kebenaran, mengapa engkau tidak percaya kepada-Ku? Dia yang berasal dari Tuhan mendengar perkataan Tuhan: engkau tidak mendengarnya, karena engkau bukan milik Tuhan" (Yohanes 8:40, 46-47). Kita melihat jelas alasan pemimpin Yahudi menentang dan membunuh Tuhan Yesus. Jadi, alasan pendeta dan penatua agama di akhir zaman dengan gencar menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa tidak sulit dimengerti. Kita yang sudah mengalami pekerjaan Tuhan pasti menyadari bahwa orang-orang yang membenci kebenaran pasti menghakimi, mengutuk dan menentang Tuhan. Pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman adalah untuk menyucikan watak keiblisan dalam diri manusia. Dengan mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan menyucikan manusia. Mereka yang menerima kebenaran akan menerima penyucian dan keselamatan. Watak keiblisan orang yang menolak kebenaran tidak akan diubahkan. Mereka akan tetap menentang dan mengkhianati Tuhan. Di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, orang-orang yang muak dan benci terhadap kebenaran sepenuhnya tersingkap. Orang-orang tak beriman dan antikristus ini diusir dan dikeluarkan. Sedangkan pendeta dan penatua beragama, mengapa mereka sengaja mengutuk atau menghujat Tuhan Yang Mahakuasa? Bukankah karena Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan banyak kebenaran, dan menaklukkan serta menyelamatkan sekelompok orang? Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa menyingkapkan mereka, maka mereka membenci dan mengutuk Tuhan. Sifat keiblisan mereka sepenuhnya tersingkap. Mengapa Tuhan membenci dan mengutuk para antikristus yang tersingkap ini? Karena mereka bersaing dengan Tuhan memperebutkan orang-orang pilihan-Nya dengan cara mencengkeram dan mengendalikan domba-domba Tuhan, dan melarang orang mempelajari dan menerima jalan yang benar. Mereka membangun kerajaan mereka sendiri dan menjadi setan-setan yang mencelakakan dan menelan hidup manusia. Mereka dikecam dan dikutuk Tuhan karena menghina watak-Nya.

Apa dasar kutukan pendeta dan penatua terhadap Tuhan Yang Mahakuasa? Pertama, mereka hanya mendasarkannya pada kurangnya catatan tentang pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dalam Alkitab. Mereka hanya percaya bahwa firman Tuhan seluruhnya tertulis dalam Alkitab, dan firman Tuhan tidak ada di luar Alkitab. Jadi, mereka menyangkal pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa. Kedua, mereka tidak mengerti cara penggenapan nubuat dalam Alkitab. Seperti orang Farisi, mereka hanya mengikuti peraturan. Sehebat dan seberkuasa apa pun khotbah yang Tuhan Yesus sampaikan, sebesar apa pun kebenaran yang dimiliki-Nya, selama Tuhan tidak disebut Mesias, mereka tetap mengutuk bahkan menyalibkan Tuhan Yesus. Ketiga, mereka tidak mengenali Kristus dalam rupa manusia, dan tidak mengakui bahwa Tuhan akan datang dalam rupa manusia. Menurut Rasul Yohanes, mereka adalah antikristus. Keempat, mereka memercayai desas-desus dan dusta yang direkayasa pemerintah PKT untuk menyangkal pekerjaan Tuhan Yang Mahakausa di akhir zaman. Mereka bahkan memihak PKT. Mereka tidak sabar menunggu PKT sepenuhnya melarang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Ini membuat kita berpikir, mengapa Tuhan Yesus tidak pergi ke rumah ibadah saat berkhotbah dan bekerja? Mengapa Dia mencari seseorang di padang belantara yang mengikuti hati Tuhan? Jika Tuhan Yesus pergi ke rumah ibadat, Dia pasti dikeluarkan. Dia pasti ditangkap pemimpin Yahudi dan diserahkan. Jika kita pergi ke gereja untuk bersaksi bagi Tuhan Yang Mahakuasa, apa akibatnya? Aku yakin mereka pasti melaporkan kita ke polisi. Cara pemimpin agama menentang Tuhan Yang Mahakuasa sama persis dengan cara orang Farisi menentang Tuhan Yesus. Andaikan Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengungkapkan sifat sejati orang Farisi, pendeta dan penatua beragama yang menentang Tuhan itu, kita pasti tidak paham bahwa merekalah antikristus dan hamba-hamba jahat yang membenci kebenaran. Mereka adalah setan yang menghalangi kita masuk Kerajaan Surga!

dari naskah film "Jalan Menuju Kerajaan Surga Penuh Bahaya"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.