Tuhan Yesus berkata: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku" (Yohanes 10:27). Saat Tuhan datang kembali, Dia akan berfirman dan pergi mencari domba-domba-Nya. Hal yang terpenting saat menantikan kedatangan Tuhan kembali adalah mencari suara Tuhan, tetapi kami tidak mampu membedakan antara suara Tuhan dan suara manusia. Mohon persekutukan dengan kami mengenai hal ini.

24 Agustus 2021

Ayat Alkitab untuk Referensi:

"Yesus berkata kepadanya: 'Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku'" (Yohanes 14:6).

"Karena firman Tuhan itu kuat dan hidup dan lebih tajam dari pedang bermata dua apa pun, menembus sangat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, dan membedakan pikiran dan niat hati kita" (Ibrani 4:12).

Firman Tuhan yang Relevan:

Kebenaran datang dari dunia manusia, tetapi kebenaran di antara manusia disampaikan oleh Kristus. Kebenaran berasal dari Kristus, yakni, dari Tuhan itu sendiri, dan bukan sesuatu yang mampu dilakukan oleh manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Kebenaran adalah pepatah kehidupan yang paling nyata, dan pepatah tertinggi di antara semua pepatah umat manusia. Karena inilah tuntutan Tuhan kepada manusia, dan merupakan pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh Tuhan, sehingga itu disebut "pepatah kehidupan". Ini bukanlah pepatah yang dirangkum dari sesuatu, juga bukan kutipan terkenal dari seorang tokoh besar. Sebaliknya, ini adalah perkataan untuk umat manusia dari Tuan atas langit dan bumi dan segala sesuatu; ini bukan beberapa kata yang dirangkum oleh manusia, melainkan kehidupan yang melekat pada Tuhan. Dan itulah sebabnya ini disebut "yang tertinggi dari semua pepatah kehidupan".

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Orang yang Mengenal Tuhan dan Pekerjaan-Nya yang Dapat Memuaskan Tuhan"

Apakah dari tampilan luarnya firman yang dinyatakan Tuhan itu sederhana atau mendalam, semua ini adalah kebenaran yang sangat diperlukan manusia pada saat ia masuk ke dalam hidup; firman adalah sumber air hidup yang memampukan manusia untuk bertahan hidup baik di dalam roh maupun daging. Firman menyediakan apa yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup; prinsip dan ketetapan untuk menjalani kehidupannya sehari-hari; jalan yang harus manusia tempuh untuk menerima keselamatan; serta tujuan dan arahnya; setiap kebenaran yang harus manusia miliki sebagai makhluk ciptaan di hadapan Tuhan; dan setiap kebenaran tentang bagaimana manusia menaati dan menyembah Tuhan. Firman adalah jaminan yang memastikan kelangsungan hidup manusia, firman juga merupakan roti untuk makanan sehari-sehari manusia, serta penopang kokoh yang memampukan manusia untuk menjadi kuat dan berdiri teguh. Firman itu kaya akan kebenaran kenyataan yang dengannya manusia ciptaan hidup dalam kemanusiaan yang normal, kaya akan kebenaran yang dapat digunakan manusia untuk membebaskan dirinya dari kerusakan dan terhindar dari jerat Iblis, kaya akan pengajaran, nasihat, dorongan, dan penghiburan tanpa henti yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia ciptaan. Firman adalah rambu yang membimbing dan mencerahkan manusia untuk memahami segala hal yang positif, jaminan yang memastikan bahwa manusia akan hidup dalam dan memiliki segala hal yang benar dan baik, tolak ukur yang digunakan untuk mengukur semua orang, peristiwa, dan hal-hal, dan juga penanda navigasi yang memimpin manusia kepada keselamatan dan jalan terang.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Kata Pengantar"

Perkataan Tuhan tidak dapat dibuat menjadi perkataan manusia, apalagi perkataan manusia dapat dibuat menjadi perkataan Tuhan. Manusia yang dipakai Tuhan bukanlah Tuhan yang berinkarnasi, dan Tuhan yang berinkarnasi bukanlah manusia yang dipakai Tuhan. Ada perbedaan mendasar dalam hal ini. Mungkin, setelah membaca perkataan ini, engkau tidak mengakuinya sebagai perkataan Tuhan, tetapi hanya menerimanya sebagai pencerahan yang telah diperoleh manusia. Jika demikian, engkau dibutakan oleh ketidaktahuan. Bagaimana mungkin perkataan Tuhan sama dengan pencerahan yang telah diperoleh manusia? Firman dari Tuhan yang berinkarnasi membuka zaman yang baru, membimbing seluruh umat manusia, mengungkapkan misteri, dan menunjukkan kepada manusia arah yang harus diambilnya pada zaman yang baru. Pencerahan yang diperoleh manusia hanyalah instruksi sederhana untuk penerapan atau pengetahuan. Pencerahan ini tidak dapat membimbing seluruh umat manusia ke dalam zaman yang baru atau mengungkapkan misteri Tuhan itu sendiri. Kesimpulannya, Tuhan tetaplah Tuhan, dan manusia tetaplah manusia. Tuhan memiliki esensi Tuhan dan manusia memiliki esensi manusia. Jika manusia menganggap perkataan yang diucapkan Tuhan hanya sebagai pencerahan oleh Roh Kudus, dan menganggap perkataan para rasul dan nabi sebagai perkataan yang diucapkan secara pribadi oleh Tuhan, itu adalah kesalahan manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kata Pengantar"

Persekutuan manusia berbeda dengan firman Tuhan. Hal yang manusia persekutukan menyampaikan wawasan dan pengalaman pribadi mereka, mengungkapkan wawasan dan pengalaman mereka berdasarkan pekerjaan Tuhan. Tanggung jawab mereka adalah mencari tahu, setelah Tuhan bekerja atau berbicara, apa yang seharusnya mereka lakukan atau masuki, dan kemudian menyampaikannya kepada para pengikut. Oleh karena itu, pekerjaan manusia merepresentasikan jalan masuk dan pengamalannya. Tentu saja, pekerjaan tersebut bercampur dengan pelajaran dan pengalaman manusia atau beberapa pemikiran manusia. Bagaimanapun Roh Kudus bekerja, baik atas manusia atau dalam diri Tuhan yang berinkarnasi, para pekerjalah yang selalu mengungkapkan siapa mereka. Meskipun Roh Kudus yang bekerja, pekerjaan itu dilandaskan pada hakikat bawaan manusia, karena Roh Kudus tidak bekerja tanpa landasan. Dengan kata lain, pekerjaan tidak dilakukan begitu saja, tetapi selalu dilakukan sesuai dengan keadaan aktual dan kondisi nyata. Hanya dengan cara seperti inilah watak manusia dapat mengalami perubahan, dan konsep lama serta pemikiran lamanya dapat diubah. Hal-hal yang manusia ungkapkan adalah apa yang dia lihat, alami, dan dapat bayangkan, dan ini dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, bahkan jika itu merupakan doktrin atau gagasan. Pekerjaan manusia tidak dapat melebihi ruang lingkup pengalaman manusia, atau apa yang manusia lihat, atau apa yang manusia dapat bayangkan atau pikirkan, terlepas dari skala pekerjaan tersebut. Segala yang Tuhan ungkapkan adalah siapa Tuhan itu sendiri, dan ini tidak dapat dicapai oleh manusia—yaitu di luar jangkauan pemikiran manusia. Dia mengungkapkan pekerjaan-Nya memimpin seluruh umat manusia, dan ini tidak berhubungan dengan rincian pengalaman manusia, melainkan berkaitan dengan pengelolaan-Nya sendiri. Hal yang manusia ungkapkan adalah pengalamannya, sementara hal yang Tuhan ungkapkan adalah keberadaan-Nya, yaitu watak bawaan-Nya, yang berada di luar jangkauan manusia. Pengalaman manusia adalah wawasan dan pengetahuannya yang diperoleh berdasarkan pengungkapan Tuhan tentang keberadaan-Nya. Wawasan dan pengetahuan ini disebut keberadaan manusia, dan dasar pengungkapannya adalah watak dan kualitas bawaan manusia—itulah sebabnya keduanya juga disebut keberadaan manusia. Manusia dapat mempersekutukan apa yang dia alami dan lihat. Tidak ada orang yang bisa mempersekutukan hal-hal yang belum dialami, belum dilihat, atau berada di luar jangkauan pemikirannya, karena hal-hal tersebut tidak ada dalam dirinya. Jika yang manusia ungkapkan bukan berasal dari pengalamannya, itu adalah imajinasi atau doktrinnya. Singkatnya, tidak ada kenyataan dalam perkataannya. Andaikata engkau tidak pernah berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat, engkau tidak akan dapat secara jelas mempersekutukan hubungan dalam masyarakat yang rumit. Jika engkau tidak memiliki keluarga, andaikata orang lain berbicara tentang masalah keluarga, engkau tidak dapat memahami sebagian besar dari apa yang mereka katakan. Jadi, apa yang manusia persekutukan dan pekerjaan yang dia lakukan merepresentasikan keberadaan batinnya.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia"

Otoritas dan identitas Tuhan sangat jelas diungkapkan dalam susunan kata perkataan Tuhan. Sebagai contoh, saat Tuhan berkata "Inilah perjanjian-Ku denganmu, engkau akan ... Aku telah membuatmu ... Aku akan membuatmu ...," frasa seperti "engkau akan" dan "Aku akan," yang susunan katanya menyatakan dengan tegas identitas dan otoritas Tuhan, di satu sisi merupakan indikasi kesetiaan Sang Pencipta, dan di sisi lain, merupakan firman khusus yang digunakan oleh Tuhan, yang memiliki identitas Sang Pencipta—juga merupakan bagian dari kosakata yang konvensional. Jika seseorang berkata mereka berharap orang lain akan beranak cucu sangat banyak, bahwa bangsa-bangsa akan berasal dari mereka, dan bahwa raja-raja akan lahir dari mereka, tidak diragukan lagi, itu adalah semacam harapan, dan bukan merupakan janji atau berkat. Jadi, orang tidak berani mengatakan: "Aku akan menjadikanmu ini dan itu, engkau akan seperti ini dan itu ...," karena mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki kuasa seperti itu; itu tidak tergantung pada mereka, dan bahkan seandainya mereka mengatakan hal seperti itu, perkataan mereka hanya omong kosong, didorong oleh hasrat dan ambisi mereka. Adakah yang berani berbicara dengan nada seangkuh itu jika mereka merasa bahwa mereka tidak dapat mencapai keinginan mereka? Setiap orang mengharapkan hal baik untuk keturunan mereka, dan berharap bahwa mereka akan unggul dan menikmati kesuksesan besar. "Betapa beruntungnya jika salah satu dari mereka menjadi kaisar! Jika orang ingin menjadi gubernur itu juga bagus—selama mereka menjadi orang penting!" Semua ini adalah harapan orang, tetapi orang hanya dapat mengharapkan berkat atas keturunan mereka, dan tidak dapat memenuhi atau membuat janji mereka menjadi kenyataan. Dalam hati mereka, setiap orang tahu dengan jelas bahwa mereka tidak memiliki kuasa untuk mencapai hal-hal seperti itu, karena segala sesuatu tentang hal-hal tersebut berada di luar kendali mereka, jadi bagaimana mungkin mereka bisa mengatur nasib orang lain? Alasan mengapa Tuhan dapat mengatakan perkataan seperti ini adalah karena Tuhan memiliki otoritas seperti itu, dan mampu mencapai serta mewujudkan semua janji yang Dia buat kepada manusia, dan membuat semua berkat yang Dia anugerahkan kepada manusia menjadi kenyataan. Manusia diciptakan oleh Tuhan, dan bagi Tuhan, membuat seseorang beranak cucu sangat banyak itu mudah sekali; membuat makmur keturunan seseorang hanya diperlukan sepatah kata dari-Nya. Dia tidak pernah harus membuat diri-Nya bersusah payah untuk melakukan hal seperti itu, atau berpikir sangat keras, atau membuat diri-Nya sendiri bingung karena hal itu; ini adalah kuasa Tuhan, otoritas Tuhan yang sesungguhnya.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik I"

Ada banyak unsur pengalaman manusia dalam pekerjaan manusia; hal yang diungkapkan manusia adalah siapa dirinya. Pekerjaan Tuhan sendiri juga mengungkapkan siapa Dia, tetapi keberadaan-Nya berbeda dengan keberadaan manusia. Keberadaan manusia merepresentasikan pengalaman dan kehidupan manusia (hal-hal yang manusia alami atau hadapi dalam hidupnya, atau falsafah kehidupan yang dipegangnya), dan orang yang tinggal di lingkungan yang berbeda mengungkapkan keberadaan yang berbeda. Baik engkau memiliki pengalaman sosial atau tidak dan bagaimana engkau benar-benar hidup dan menimba pengalaman dalam keluargamu dapat dilihat dari hal-hal yang engkau ungkapkan, sedangkan engkau tidak dapat melihat dari pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi apakah Dia memiliki pengalaman sosial atau tidak. Dia sangat menyadari esensi manusia dan dapat mengungkapkan semua jenis penerapan yang berkaitan dengan semua jenis orang. Dia bahkan lebih jitu dalam mengungkapkan watak rusak dan perilaku suka memberontak manusia. Dia tidak hidup di antara manusia duniawi, tetapi Dia menyadari natur manusia fana dan semua kerusakan manusia duniawi. Inilah keberadaan-Nya. Meskipun Dia tidak berurusan dengan dunia, Dia tahu aturan berurusan dengan dunia karena Dia sepenuhnya memahami natur manusia. Dia tahu tentang pekerjaan Roh yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia dan tidak dapat didengar telinga manusia, baik di zaman sekarang maupun di masa lalu. Ini mencakup hikmat yang bukan merupakan falsafah kehidupan dan keajaiban yang sulit untuk dipahami manusia. Inilah keberadaan-Nya, yang terbuka bagi manusia dan juga tersembunyi dari manusia. Hal yang diungkapkan-Nya bukanlah keberadaan orang yang luar biasa, melainkan sifat bawaan dan keberadaan Roh. Dia tidak melakukan perjalanan keliling dunia tetapi mengetahui segalanya tentang dunia. Dia menghubungi "antropoid" yang tidak memiliki pengetahuan atau wawasan, tetapi Dia mengungkapkan firman yang lebih tinggi daripada pengetahuan dan melampaui tokoh-tokoh hebat. Dia hidup di antara sekelompok orang bodoh dan mati rasa yang tidak memiliki kemanusiaan dan yang tidak memahami kebiasaan dan kehidupan manusia, tetapi Dia dapat meminta umat manusia untuk hidup dalam kemanusiaan yang normal, sekaligus mengungkapkan kemanusiaan manusia yang dangkal dan rendah. Semua ini adalah keberadaan-Nya, yang lebih tinggi daripada manusia mana pun yang terdiri atas daging-dan-darah. Bagi-Nya, tidak perlu mengalami kehidupan sosial yang rumit, merepotkan, dan kotor untuk melakukan pekerjaan yang perlu Dia lakukan dan mengungkapkan hakikat manusia yang rusak secara menyeluruh. Kehidupan sosial yang kotor tidak membangun daging-Nya. Pekerjaan dan firman-Nya hanya mengungkapkan ketidaktaatan manusia dan tidak membekali manusia dengan pengalaman dan pelajaran untuk menangani dunia. Dia tidak perlu menyelidiki masyarakat atau keluarga manusia ketika Dia membekali manusia dengan kehidupan. Mengungkap dan menghakimi manusia bukanlah ungkapan pengalaman daging-Nya; itu adalah pengungkapan-Nya atas ketidakbenaran manusia setelah lama mengetahui ketidaktaatan manusia dan membenci kerusakan manusia. Semua pekerjaan yang Dia lakukan adalah untuk mengungkapkan watak-Nya kepada manusia dan mengungkapkan keberadaan-Nya. Hanya Dia yang dapat melakukan pekerjaan ini; ini bukanlah sesuatu yang dapat dicapai oleh manusia yang terdiri atas daging-dan-darah.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait