Sekarang, banyak orang di dalam dunia keagamaan merasa tidak ada terang dalam khotbah para pendeta. Mereka melihat iman orang-orang percaya menurun, dan orang-orang hanya mendiskusikan kesenangan jasmani dan mengejar tren dunia, dan beberapa orang bahkan berbisnis di dalam gereja. Mereka khawatir gereja mereka adalah gereja sesat, dan khawatir akan ditinggalkan Tuhan saat Dia datang kembali. Namun, ada juga yang percaya bahwa gereja mereka tidak mungkin gereja sesat karena mereka mengadakan acara meriah seperti kontes Alkitab, Perjamuan Kudus, dan mengadakan berbagai perayaan. Jadi, bagaimana seharusnya kami mengidentifikasi gereja sesat?

24 Agustus 2021

Ayat Alkitab untuk Referensi:

"Kemudian Yesus masuk ke bait Tuhan, dan mengusir mereka semua yang berjual beli di bait Tuhan itu. Ia membalikkan meja-meja penukar uang, dan kursi-kursi penjual merpati, lalu berkata kepada mereka, Sebab tertulis demikian, Rumah-Ku akan disebut rumah doa; tetapi engkau menjadikannya sarang pencuri" (Matius 21:12-13).

"Dan kepada malaikat gereja Laodikia, tuliskanlah demikian; Inilah yang difirmankan oleh Amin, saksi yang setia dan benar, awal dari ciptaan Tuhan; Aku tahu pekerjaanmu, engkau tidak panas dan tidak dingin: Akan lebih baik apabila engkau panas atau dingin. Jadi karena engkau suam-suam kuku dan tidak panas atau dingin, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata, Aku kaya dan telah memperkaya diriku, dan aku tidak kekurangan apa-apa; dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang" (Wahyu 3:14-17).

"Dan dia berseru sekuat tenaga dengan suara yang kuat, berkata, Babel besar telah jatuh, telah jatuh, dan kota itu menjadi tempat tinggal roh-roh jahat, dan kediaman setiap roh cemar, dan sangkar setiap burung najis dan yang membangkitkan kebencian. Sebab segala bangsa sudah mabuk anggur murka perzinahannya, dan raja-raja di bumi berbuat zinah dengannya, dan pedagang-pedagang di bumi menjadi kaya raya karena kelimpahan makanannya yang lezat" (Wahyu 18:2-3).

Firman Tuhan yang Relevan:

Kehidupan rohani yang normal tidak terbatas pada praktik-praktik seperti berdoa, menyanyikan lagu pujian, berpartisipasi dalam kehidupan bergereja, serta makan dan minum firman Tuhan. Sebaliknya, kehidupan rohani yang normal adalah hidup dalam kehidupan rohani yang baru dan penuh semangat. Yang penting bukanlah cara engkau mempraktikkannya, melainkan buah yang dihasilkan dari penerapanmu. Sebagian besar orang mengira bahwa kehidupan rohani yang normal tentunya melibatkan doa, menyanyikan lagu pujian, makan dan minum firman Tuhan, atau merenungkan firman-Nya, tanpa menghiraukan apakah praktik-praktik tersebut benar-benar memiliki efek atau menuntun pada pemahaman yang benar. Orang-orang ini berfokus pada mengikuti tata cara yang dangkal tanpa sedikit pun memikirkan hasilnya; mereka adalah orang-orang yang hidup dalam ritual keagamaan, bukan orang-orang yang hidup di dalam gereja, apalagi umat kerajaan. Doa, menyanyikan lagu pujian, serta makan dan minum firman Tuhan yang mereka lakukan semuanya sekadar mengikuti aturan, dilakukan karena keharusan dan sekadar mengikuti tren, bukan dilakukan dengan sukarela, juga bukan dari hati. Sebanyak apa pun orang-orang ini berdoa atau menyanyikan pujian, upaya mereka tidak akan membuahkan hasil, karena yang mereka lakukan hanyalah menjalankan aturan dan ritual keagamaan; mereka tidak benar-benar melakukan firman Tuhan. Mereka hanya berfokus menyibukkan diri tentang bagaimana cara mereka menerapkan, dan mereka memperlakukan firman Tuhan sebagai aturan untuk diikuti. Orang-orang semacam ini tidak menerapkan firman Tuhan; mereka sekadar memuaskan daging, dan melakukan banyak hal untuk pamer kepada orang lain. Ritual dan aturan keagamaan ini semuanya berasal dari manusia, bukan berasal dari Tuhan. Tuhan tidak mengikuti aturan, juga tidak tunduk pada hukum apa pun. Sebaliknya, Dia melakukan hal baru setiap hari dan melakukan pekerjaan yang nyata. Seperti halnya jemaat di Gereja Tiga Pendirian, yang membatasi diri mereka dengan praktik-praktik ibadah seperti menghadiri ibadah pagi setiap hari, menaikkan doa malam dan doa ucapan syukur sebelum makan, dan mengucap syukur dalam segala hal—sebanyak apa pun mereka melakukannya, atau seberapa pun lamanya mereka melakukan itu, mereka tidak akan memiliki pekerjaan Roh Kudus. Ketika orang-orang hidup di tengah berbagai aturan, dengan hati yang tertuju pada metode penerapan, Roh Kudus tidak dapat bekerja, karena hati mereka dikuasai oleh aturan-aturan dan gagasan manusia. Dengan demikian, Tuhan tidak dapat mengintervensi dan tidak dapat bekerja dalam diri mereka, dan mereka hanya dapat terus hidup di bawah kendali hukum Taurat. Orang-orang semacam ini tidak akan pernah bisa mendapatkan pujian dari Tuhan selamanya.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Kehidupan Rohani yang Normal"

Di setiap tahap pekerjaan Tuhan, terdapat pula tuntutan yang sesuai bagi manusia. Semua orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus memiliki kehadiran dan pendisiplinan Roh Kudus, sedangkan semua orang yang tidak berada di dalam aliran Roh Kudus berada di bawah kendali Iblis serta tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus adalah mereka yang menerima pekerjaan Tuhan yang baru, yang bekerja sama di dalam pekerjaan Tuhan yang baru. Jika orang-orang yang berada di dalam aliran ini tidak mampu bekerja sama dan tidak mampu melakukan kebenaran yang dituntut oleh Tuhan selama zaman sekarang ini, mereka akan didisiplinkan dan kemungkinan terburuknya mereka akan ditinggalkan oleh Roh Kudus. Mereka yang menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru akan hidup di dalam aliran Roh Kudus, dan mereka akan menerima pemeliharaan dan perlindungan Roh Kudus. Mereka yang mau melakukan kebenaran akan dicerahkan oleh Roh Kudus sedangkan mereka yang tidak mau melakukan kebenaran akan didisiplinkan oleh Roh Kudus, dan bahkan mungkin akan dihukum. Terlepas dari orang jenis apa mereka, asalkan mereka berada di dalam aliran Roh Kudus, Tuhan akan bertanggung jawab bagi mereka yang menerima pekerjaan-Nya yang baru demi nama-Nya. Mereka yang memuliakan nama-Nya dan mau melakukan firman-Nya akan menerima berkat-Nya; mereka yang tidak taat kepada-Nya dan tidak melakukan firman-Nya akan menerima hukuman-Nya. Orang-orang yang berada di dalam aliran Roh Kudus adalah mereka yang menerima pekerjaan yang baru, dan karena mereka telah menerima pekerjaan yang baru, mereka harus bekerja sama secara tepat dengan Tuhan dan tidak boleh berlaku sebagai pemberontak yang tidak melaksanakan tugasnya. Inilah satu-satunya tuntutan Tuhan bagi manusia. Tidak demikian halnya dengan orang-orang yang tidak mau menerima pekerjaan yang baru: mereka berada di luar aliran Roh Kudus, dan pendisiplinan serta teguran Roh Kudus tidak berlaku bagi mereka. Sepanjang hari, orang-orang semacam ini hidup di dalam daging, mereka hidup di dalam pikiran mereka, dan segala sesuatu yang mereka lakukan adalah berdasarkan pada doktrin yang dihasilkan oleh analisis dan penelitian otak mereka sendiri. Ini bukanlah apa yang dituntut dalam pekerjaan baru Roh Kudus, apalagi kerja sama dengan Tuhan. Mereka yang menolak pekerjaan Tuhan yang baru tidak memiliki hadirat Tuhan, dan terlebih lagi, tanpa berkat dan perlindungan Tuhan. Kebanyakan perkataan dan tindakan mereka berpegang pada tuntutan masa lalu dari pekerjaan Roh Kudus; semua itu adalah doktrin, bukan kebenaran. Doktrin dan peraturan semacam itu cukup membuktikan bahwa berkumpulnya orang-orang ini tidak lain adalah agama; mereka bukanlah orang-orang yang terpilih atau objek pekerjaan Tuhan. Persekutuan dari orang-orang yang ada di antara mereka hanya bisa disebut kongres besar agama, dan tidak bisa disebut gereja. Ini adalah fakta yang tidak bisa diubah. Mereka tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus yang baru; yang mereka lakukan tampaknya berbau agama, yang mereka hidupi seolah-olah penuh dengan agama; tetapi mereka tidak memiliki hadirat dan pekerjaan Roh Kudus, apalagi memenuhi syarat untuk menerima pendisiplinan atau pencerahan Roh Kudus. Orang-orang ini adalah mayat-mayat dan belatung yang sama sekali tanpa kerohanian. Mereka tidak memiliki pengetahuan akan sifat pemberontakan dan pertentangan manusia, tidak memiliki pengetahuan akan semua perbuatan jahat manusia, apalagi mengenal semua pekerjaan Tuhan dan kehendak Tuhan di masa kini. Mereka semua adalah orang-orang yang bodoh, orang-orang hina, dan mereka adalah sampah yang tidak pantas disebut orang percaya! Tidak ada apa pun yang mereka lakukan yang berhubungan dengan pengelolaan Tuhan, apalagi merusak rencana Tuhan. Perkataan dan tindakan mereka terlalu menjijikkan, terlalu menyedihkan, dan sama sekali tidak pantas disebutkan. Tidak ada hal apa pun yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak berada di dalam aliran Roh Kudus yang memiliki keterkaitan dengan pekerjaan Roh Kudus yang baru. Karena itu, apa pun yang mereka lakukan, mereka tidak memiliki pendisiplinan Roh Kudus, dan terlebih lagi, tidak memiliki pencerahan Roh Kudus. Karena mereka semua adalah orang-orang yang tidak mencintai kebenaran, yang telah dibenci dan ditolak oleh Roh Kudus. Mereka disebut para pelaku kejahatan karena mereka berjalan di dalam kedagingan dan melakukan apa pun yang mereka inginkan dengan membawa-bawa nama Tuhan. Ketika Tuhan bekerja, mereka sengaja memusuhi-Nya, dan berlari ke arah yang berlawanan dari-Nya. Kegagalan manusia untuk bekerja sama dengan Tuhan merupakan sikap yang sangat memberontak, jadi bukankah orang-orang itu yang secara sengaja melawan Tuhan adalah yang terutama harus menerima pembalasannya yang adil?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

Pelayanan yang terpisah dari perkataan Roh Kudus pada masa sekarang adalah pelayanan yang berasal dari daging dan gagasan manusia, dan pelayanan itu tidak mungkin selaras dengan kehendak Tuhan. Jika orang hidup di tengah gagasan keagamaan, mereka tidak dapat melakukan apa pun yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan meskipun melayani Tuhan, mereka melayani di tengah-tengah imajinasi dan gagasan mereka dan sama sekali tidak dapat melayani sesuai dengan kehendak Tuhan. Mereka yang tidak dapat mengikuti pekerjaan Roh Kudus tidak memahami kehendak Tuhan dan mereka yang tidak memahami kehendak Tuhan tidak dapat melayani Tuhan. Tuhan menghendaki pelayanan yang berkenan di hati-Nya; Dia tidak menginginkan pelayanan yang berasal dari gagasan dan keinginan daging. Jika orang tidak mampu mengikuti langkah-langkah pekerjaan Roh Kudus, mereka hidup sesuai gagasan mereka. Pelayanan orang-orang seperti itu mengganggu dan mengacaukan, dan pelayanan seperti itu bertentangan dengan Tuhan. Dengan demikian, mereka yang tidak dapat mengikuti jejak langkah Tuhan tidak dapat melayani Tuhan; mereka yang tidak dapat mengikuti jejak langkah Tuhan tentu saja menentang Tuhan dan tidak dapat selaras dengan Tuhan. "Mengikuti pekerjaan Roh Kudus" berarti memahami kehendak Tuhan pada zaman sekarang, dapat bertindak sesuai dengan tuntutan Tuhan di masa sekarang, dapat mematuhi dan mengikuti Tuhan zaman sekarang, dan masuk sesuai dengan perkataan-perkataan terbaru dari Tuhan. Hanya orang seperti inilah yang mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan berada dalam aliran Roh Kudus. Orang-orang seperti itu tidak hanya dapat menerima pujian dari Tuhan dan melihat Tuhan, tetapi mereka juga dapat mengetahui watak Tuhan dari pekerjaan Tuhan yang terbaru, dan dapat mengetahui gagasan serta ketidaktaatan manusia, serta natur dan hakikat manusia, dari pekerjaan-Nya yang terbaru; lebih jauh lagi, mereka dapat secara bertahap mengalami perubahan dalam watak mereka selama melakukan pelayanannya. Hanya orang-orang seperti ini yang dapat memperoleh Tuhan dan yang benar-benar menemukan jalan yang benar. Mereka yang disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus adalah orang yang tidak dapat mengikuti pekerjaan Tuhan yang terbaru, dan yang memberontak terhadap pekerjaan Tuhan yang terbaru. Orang-orang seperti itu secara terbuka menentang Tuhan karena Tuhan telah melakukan pekerjaan baru, dan karena gambaran Tuhan tidak sama dengan gambaran yang ada di dalam gagasan mereka—sebagai hasilnya, mereka secara terbuka menentang Tuhan dan menghakimi Tuhan, sehingga akibatnya Tuhan membenci dan menolak mereka. Memiliki pengetahuan tentang pekerjaan Tuhan yang terbaru bukan hal mudah, tetapi jika orang memiliki kehendak untuk menaati pekerjaan Tuhan dan mencari pekerjaan Tuhan, mereka akan memiliki kesempatan untuk melihat Tuhan dan mendapatkan bimbingan terbaru dari Roh Kudus. Mereka yang dengan sengaja menentang pekerjaan Tuhan tidak dapat menerima pencerahan Roh Kudus atau bimbingan Tuhan. Dengan demikian, entah orang dapat menerima pekerjaan Tuhan yang terbaru atau tidak, itu tergantung pada anugerah Tuhan, itu tergantung pada pengejaran mereka, dan itu tergantung pada niat mereka.

Semua orang yang mampu menaati perkataan Roh Kudus pada masa sekarang, diberkati. Tidak peduli bagaimana keadaan mereka dahulu, atau bagaimana Roh Kudus dahulu bekerja di dalam diri mereka—mereka yang telah memperoleh pekerjaan Tuhan yang terbaru adalah yang paling diberkati, dan mereka yang tidak dapat mengikuti pekerjaan terbaru pada masa sekarang akan disingkirkan. Tuhan menginginkan mereka yang dapat menerima terang yang baru dan Dia menginginkan mereka yang menerima dan mengetahui pekerjaan-Nya yang terbaru. Mengapa dikatakan bahwa engkau harus menjadi perawan suci? Seorang perawan suci mampu mencari pekerjaan Roh Kudus dan memahami perkara baru, dan lebih dari itu, dia mampu mengesampingkan gagasan yang lama dan menaati pekerjaan Tuhan pada zaman sekarang. Kelompok orang ini, yang menerima pekerjaan terbaru pada zaman sekarang, telah ditentukan oleh Tuhan sejak sebelum segala zaman dan mereka merupakan orang-orang yang paling diberkati. Engkau semua mendengar suara Tuhan secara langsung dan melihat penampakan Tuhan, dan dengan demikian, di seluruh langit dan bumi, serta di sepanjang zaman, tidak ada yang lebih diberkati selain daripadamu, selain daripada sekelompok orang ini. Semua ini karena pekerjaan Tuhan, karena predestinasi dan pemilihan Tuhan, dan karena kasih karunia Tuhan; jika Tuhan tidak berbicara dan mengucapkan firman-Nya, dapatkah keadaanmu seperti sekarang ini? Oleh karena itu, segala kemuliaan dan pujian hanya bagi Tuhan, sebab semua ini terjadi karena Tuhan meninggikan dirimu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kenalilah Pekerjaan Terbaru Tuhan dan Ikutilah Jejak Langkah-Nya"

Selama proses jalan masuknya manusia, kehidupan selalu membosankan, penuh dengan unsur kehidupan rohani yang monoton, seperti berdoa, makan dan minum firman Tuhan, atau membentuk persekutuan, sehingga orang selalu merasa bahwa percaya kepada Tuhan tidak membawa kesenangan yang besar. Kegiatan rohani semacam itu selalu dilakukan atas dasar watak asli manusia yang telah dirusak oleh Iblis. Walaupun orang terkadang dapat menerima pencerahan Roh Kudus, namun pemikiran, watak, gaya hidup, dan kebiasaan asli mereka masih mengakar dalam diri mereka, sehingga natur mereka tetap tidak berubah. Kegiatan takhayul yang orang lakukan adalah hal yang paling Tuhan benci, tetapi banyak orang masih belum mampu melepaskan semua itu, berpikir bahwa kegiatan takhayul ini ditetapkan oleh Tuhan, dan bahkan sampai hari ini mereka masih belum sepenuhnya melepaskannya. Banyak hal, seperti pengaturan yang dibuat kaum muda untuk mengadakan pesta pernikahan dan gaun pengantin; hadiah uang tunai, jamuan makan, dan cara-cara serupa untuk merayakan acara-acara gembira; basa-basi kuno yang diwariskan turun temurun; semua kegiatan takhayul yang tak berarti yang diadakan untuk orang mati dan pemakamannya: hal-hal ini bahkan lebih lagi menjijikkan bagi Tuhan. Bahkan hari ibadah (termasuk hari Sabat, yang dilakukan oleh dunia keagamaan), itu sangat menjijikkan bagi-Nya; dan hubungan sosial serta interaksi duniawi antara manusia dengan manusia lainnya, semuanya itu benar-benar dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Bahkan Festival Musim Semi dan Hari Natal, yang dikenal semua orang, tidak ditetapkan oleh Tuhan, apalagi mainan dan dekorasi untuk hari-hari libur meriah, seperti puisi Natal, petasan, lampion, perjamuan kudus, hadiah Natal, dan perayaan Natal—bukankah semua itu berhala di benak manusia? Memecah-mecahkan roti pada hari Sabat, anggur, dan kain lenan halus bahkan lebih lagi merupakan berhala. Semua hari raya tradisional yang populer di Tiongkok, seperti Hari Raya Kepala Naga, Festival Perahu Naga, Festival Pertengahan Musim Gugur, Festival Laba, dan Tahun Baru Imlek; hari-hari raya di dunia keagamaan, seperti Paskah, Hari Pembaptisan, dan Hari Natal, semua festival yang tidak dapat dibenarkan ini telah diatur dan diwariskan sejak zaman dahulu sampai sekarang oleh banyak orang. Imajinasi manusia yang kaya dan konsepsi cerdik manusialah yang memungkinkan semua perayaan itu diwariskan turun-temurun sampai hari ini. Hari-hari raya itu kelihatannya bebas dari kekurangan, tetapi sebenarnya merupakan tipu muslihat yang Iblis mainkan terhadap manusia. Semakin banyak Iblis memenuhi suatu tempat, semakin usang dan terbelakang tempat itu, semakin dalam pula adat istiadat feodalnya bercokol. Begitu kuatnya hal-hal ini mengikat manusia, sampai-sampai manusia tidak dapat bergerak sama sekali. Banyak perayaan dalam dunia keagamaan tampaknya menampilkan keaslian yang luar biasa dan menciptakan jembatan bagi pekerjaan Tuhan, tetapi semua itu sebenarnya merupakan ikatan tak terlihat yang digunakan Iblis untuk mengikat orang dan mencegah orang untuk mengenal Tuhan—semua ini adalah tipu muslihat Iblis yang licik. Sebenarnya, ketika satu tahap pekerjaan Tuhan selesai, Dia telah menghancurkan alat dan gaya dari zaman tersebut tanpa menyisakan jejak apa pun. Namun, "orang-orang percaya yang saleh" terus memuja benda-benda materiel yang berwujud tersebut; sementara itu, mereka menempatkan apa yang Tuhan miliki di bagian belakang dari pikiran mereka, tidak mempelajarinya lebih lanjut, kelihatannya penuh dengan kasih kepada Tuhan padahal mereka mendorong-Nya keluar dari rumah sejak dahulu dan menempatkan Iblis di atas meja untuk disembah. Lukisan-lukisan Yesus, Salib, Maria, Pembaptisan Yesus, dan Perjamuan Terakhir—orang memuja hal-hal ini sebagai Tuhan yang di Surga, sambil berulang kali berseru "Tuhan, Bapa surgawi." Bukankah semua ini lelucon? Sampai hari ini, banyak ucapan dan praktik serupa yang telah diwariskan di antara umat manusia sangatlah dibenci oleh Tuhan; semua itu sangat menghalangi jalan ke depan bagi Tuhan dan, lebih jauh lagi, menciptakan kemunduran besar bagi jalan masuk manusia. ...

Cara terbaik untuk mengubah watak manusia adalah dengan memperbaiki bagian terdalam hati orang-orang yang sudah sangat diracuni, memungkinkan orang untuk mulai mengubah pemikiran dan moralitas mereka. Pertama-tama, orang perlu melihat dengan jelas bahwa semua ritual keagamaan, kegiatan keagamaan, tahun dan bulan, dan perayaan, sangatlah dibenci oleh Tuhan. Mereka harus membebaskan diri dari ikatan pemikiran feodal tersebut dan membasmi setiap jejak dari kecenderungan mereka yang kuat terhadap takhayul. Semua ini termasuk dalam jalan masuk manusia. Engkau semua harus memahami mengapa Tuhan menuntun manusia keluar dari dunia sekuler, dan lagi mengapa Dia memimpin umat manusia menjauh dari aturan dan peraturan. Inilah gerbang yang melaluinya engkau semua akan masuk, dan meskipun hal-hal ini tidak ada hubungannya dengan pengalaman rohanimu, semua ini adalah rintangan terbesar yang menghalangi jalan masukmu, menghalangimu untuk mengenal Tuhan. Rintangan-rintangan ini membentuk jaring yang menjerat orang.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan dan Jalan Masuk (3)"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.