Kami telah membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa. Firman tersebut memiliki otoritas dan kuasa, dan firman tersebut memang adalah suara Tuhan. Namun, para pendeta dan penatua mengatakan bahwa di Alkitab tertulis, "Aku heran betapa cepatnya engkau berpaling dari Dia yang memanggil engkau kepada kasih karunia Kristus dan beralih kepada injil lain; yang sebenarnya bukan Injil; tetapi ada orang yang mengacaukan engkau sekalian, dan yang ingin membelokkan Injil Kristus. Tetapi meskipun kami, atau malaikat dari surga, yang memberitakan kepada engkau injil lain selain Injil yang sudah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia" (Galatia 1:6-8). Berpegang pada perkataan-perkataan yang diucapkan Paulus ini, para pendeta dan penatua mengatakan bahwa kepercayaan kami kepada Tuhan Yang Mahakuasa menyimpang dari nama Tuhan Yesus, dan dari jalan Tuhan Yesus. Mereka mengatakan kami percaya kepada injil yang lain, dan bahwa ini merupakan kemurtadan, pengkhianatan terhadap Tuhan. Meskipun kami merasa apa yang mereka katakan adalah salah, kami tidak dapat mengatakan dengan pasti dalam hal apa yang mereka katakan itu salah. Mohon persekutukan dengan kami mengenai hal ini.

24 Agustus 2021

Jawaban:

Berdasarkan perkataan Paulus ini, para pendeta dan penatua mengatakan bahwa percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa berarti berpaling dari nama Tuhan Yesus, percaya pada Injil yang lain, mengkhianati Tuhan. Namun, apakah penafsiran mereka terhadap perkataan Paulus itu benar? Setelah membaca Alkitab, banyak orang tidak mencari kebenaran, dan, mengabaikan konteks pada zaman itu, mereka memberlakukan aturan secara membabi buta, dengan seenaknya dan secara tiba-tiba, yang dengan mudah membodohi dan menyesatkan orang. Jika para pendeta dan penatua mengutip Alkitab di luar konteks, mudah bagi mereka untuk menaburkan kebingungan di antara orang yang menyelidiki jalan yang benar. Sebenarnya, ada konteks dalam perkataan Paulus: pada Zaman Kasih Karunia, hanya ada satu Injil, Injil pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Ketika orang menyebarkan jalan yang lain—injil yang tidak seperti Injil Tuhan Yesus—ini adalah "injil yang lain", Injil-injil yang menipu orang. Dan orang yang tertipu untuk mengikuti Injil yang lain setelah menerima nama Tuhan Yesus berarti mengkhianati Tuhan. Ketika Paulus mengucapkan perkataan ini, Tuhan belum melakukan pekerjaan pada akhir zaman, juga tidak ada orang yang memberitakan Injil akhir zaman. Maka jelaslah, "injil yang lain" yang dibicarakan Paulus pastilah bukan Injil kedatangan Tuhan kembali selama akhir zaman, tetapi itu adalah Injil-injil yang dikhotbahkan oleh para Kristus palsu yang muncul ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan sedang melakukan pekerjaan-Nya. Penelitian sejarah apa pun tentang zaman itu pasti akan mengungkapkan situasi semacam itu. Sebenarnya, Paulus tidak pernah mengatakan bahwa memberitakan Injil kerajaan ketika Tuhan datang kembali adalah salah, terlebih lagi, dia tidak berani mengatakan bahwa jika orang menerima Injil akhir zaman tentang Tuhan Yesus yang datang kembali—Tuhan Yang Mahakuasa—mereka akan mengkhianati Tuhan. Namun, para pendeta dan penatua dari dunia keagamaan menggunakan perkataan Paulus terhadap gereja-gereja pada Zaman Kasih Karunia untuk mengutuk pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Dalam hal ini, mereka hanya keliru menafsirkan Alkitab dan mengutipnya di luar konteks, di mana ini benar-benar menggelikan dan absurd. Jelas, para pendeta dan penatua berusaha menipu orang, untuk menghentikan mereka dari mencari dan menyelidiki jalan yang benar. Jika itu seperti yang mereka katakan, ketika Tuhan Yesus datang ke bumi untuk bekerja, dan banyak orang yang percaya kepada Yahweh mulai mengikut Tuhan Yesus setelah melihat penampakan dan pekerjaan-Nya, serta menerima keselamatan Tuhan, apakah orang-orang yang mengikut Tuhan Yesus telah mengkhianati Yahweh dan melakukan kemurtadan? Jelas, mereka tidak sedang mengkhianati Yahweh tetapi sedang mengikuti jejak langkah Tuhan—mereka setia kepada Tuhan. Sebaliknya, orang yang dengan keras kepala berpegang pada hukum Taurat dan tidak menerima keselamatan dari Tuhan Yesus mungkin sepertinya memegang nama Yahweh, tetapi di mata Tuhan mereka memberontak terhadap Dia dan menentang pekerjaan baru-Nya; mereka hanya berpegang pada pekerjaan yang telah Tuhan lakukan di masa lalu, mereka tidak mengikuti jejak langkah Tuhan, dan mereka tidak menerima atau menaati firman serta pekerjaan Tuhan pada zaman ini—merekalah yang benar-benar murtad, yang dibenci dan ditolak oleh Tuhan.

Kita yang percaya kepada Tuhan memiliki pemahaman yang mendalam bahwa meskipun beriman kepada Tuhan berarti bahwa dosa-dosa kita diampuni, kita masih hidup dalam keadaan di mana kita berbuat dosa pada siang hari dan mengakui dosa-dosa kita pada malam hari. Karena dikendalikan oleh natur jahat kita, kita sering menyingkapkan watak kita yang jahat, seperti kecongkakan dan kesombongan, kebengkokan dan kecurangan, keegoisan dan kehinaan; kita tidak berdaya selain berbohong dan berbuat dosa, memberontak terhadap Tuhan dan menentang Tuhan, dan kita belum melepaskan diri dari ikatan dan belenggu dosa. Orang yang tidak kudus tidak dapat bertemu dengan Tuhan. Tuhan itu kudus, jadi bagaimana mungkin Tuhan mengizinkan orang-orang yang penuh dengan watak Iblis dan cenderung memberontak dan menentang-Nya untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya? Oleh karena itu, dengan kedatangan Zaman Kerajaan pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa melakukan tahap pekerjaan terbaru dan lebih tinggi di atas dasar pekerjaan Tuhan Yesus: pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia selama akhir zaman. Pada tahap pekerjaan ini, Tuhan mengungkapkan kebenaran untuk menyelesaikan natur berdosa dan watak manusia yang rusak, memungkinkan manusia untuk ditahirkan dan diselamatkan oleh Tuhan sekali untuk selamanya, dan membawanya ke dalam kerajaan Tuhan. Ini menggenapi nubuat Alkitab: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Oleh karena itu, orang yang menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman tidak sedang mengkhianati Tuhan Yesus atau melakukan kemurtadan. Sebaliknya, mereka mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti jejak langkah Anak Domba; hanya orang-orang semacam itulah yang merupakan gadis bijaksana, dan merekalah yang dibangkitkan ke hadapan Tuhan untuk menghadiri pesta perjamuan-Nya.

Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Karena manusia percaya kepada Tuhan, dia harus mengikuti jejak langkah Tuhan dengan saksama, langkah demi langkah, dia harus 'mengikuti Sang Anak Domba, ke mana pun Dia pergi'. Hanya inilah orang-orang yang mencari jalan yang benar, hanya merekalah yang mengenal pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang mengikuti huruf-huruf yang tertulis dan doktrin bagaikan budak adalah mereka yang telah disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Pada setiap zaman, Tuhan akan memulai pekerjaan yang baru, dan pada setiap zaman, akan ada permulaan yang baru di antara manusia. Jika manusia hanya berpegang pada kebenaran bahwa 'Yahweh adalah Tuhan' dan 'Yesus adalah Kristus', yang merupakan kebenaran yang hanya berlaku di zamannya masing-masing, maka manusia tidak akan pernah bisa mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan akan selamanya tidak mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bagaimanapun cara Tuhan bekerja, manusia mengikuti tanpa keraguan sedikit pun dan dengan saksama. Dengan cara ini, bagaimana mungkin manusia akan disingkirkan oleh Roh Kudus? Apa pun yang Tuhan lakukan, selama manusia yakin bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan bekerja sama dalam pekerjaan Roh Kudus tanpa keraguan sedikit pun, dan berusaha memenuhi tuntutan Tuhan, lalu bagaimana mungkin dia bisa dihukum? Pekerjaan Tuhan tidak pernah berhenti, langkah-langkah kaki-Nya tidak pernah berhenti, dan sebelum pekerjaan pengelolaan-Nya tuntas, Dia selalu sibuk dan tidak pernah berhenti. Namun manusia berbeda. Setelah memperoleh sedikit saja pekerjaan Roh Kudus, dia menganggap pekerjaan itu tidak akan pernah berubah; setelah mendapatkan sedikit pengetahuan, dia tidak terus mengikuti jejak langkah pekerjaan Tuhan yang baru; setelah melihat sedikit saja pekerjaan Tuhan, dia langsung menetapkan Tuhan sebagai wujud patung kayu tertentu, dan meyakini bahwa Tuhan akan senantiasa berdiam dalam wujud yang dia lihat di hadapannya, bahwa di masa lampau wujud itu demikian dan di masa depan pun akan selalu demikian; setelah mendapatkan pengetahuan yang dangkal, manusia menjadi begitu sombong sehingga lupa diri dan mulai dengan sembrono menyatakan watak dan wujud Tuhan yang sama sekali tidak ada; dan setelah menjadi yakin tentang satu tahap pekerjaan Roh Kudus, manusia tetap tidak mau menerima pekerjaan Tuhan yang baru, siapa pun jenis orang yang menyatakannya. Ini adalah orang-orang yang tidak dapat menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru; mereka terlalu konservatif dan tidak dapat menerima hal-hal baru. Orang-orang semacam ini adalah mereka yang percaya kepada Tuhan tetapi juga menolak Tuhan. Manusia percaya bahwa bangsa Israel salah karena 'hanya percaya kepada Yahweh dan tidak percaya kepada Yesus', tetapi mayoritas orang hidup dalam peran 'hanya percaya kepada Yahweh dan menolak Yesus' dan 'menantikan kedatangan kembali Sang Mesias tetapi menentang Mesias yang bernama Yesus'. Maka tidak heran, orang-orang tetap hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis setelah menerima satu tahap pekerjaan Roh Kudus, dan tetap tidak menerima berkat Tuhan. Bukankah ini adalah akibat dari pemberontakan manusia?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia").

Firman Tuhan Yang Mahakuasa menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang, dan bahwa pekerjaan-Nya menyelamatkan umat manusia tidak pernah berhenti bergerak maju. Jika, pada zaman baru, kita masih berpegang teguh pada pekerjaan Tuhan di masa lampau dan menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan yang baru, kita akan dengan sangat mudah menjadi orang yang percaya kepada Tuhan tetapi menentang Dia, dan menjadi orang yang disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Berabad-abad yang lalu, karena orang Farisi berpegang teguh pada pekerjaan Tuhan pada zaman Perjanjian Lama, karena mereka menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus, dan memakukan Dia di kayu salib—dosa yang mengerikan—mereka menerima kutuk dan hukuman dari Tuhan. Jadi, bagaimana seharusnya kita sekarang menghadapi pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman? Kita semua harus memikirkan hal ini dengan saksama!

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait