Apa sajakah perbedaan antara perubahan watak dan perilaku yang baik?

15 Agustus 2021

Firman Tuhan yang Relevan:

Perubahan dalam watak terutama mengacu pada perubahan natur seseorang. Hal-hal yang berkaitan dengan natur manusia tidak dapat dilihat dari perilaku lahiriah; hal-hal itu berkaitan secara langsung dengan nilai dan makna penting keberadaannya. Artinya, hal-hal tersebut secara langsung melibatkan pandangan seseorang mengenai kehidupan dan nilai-nilainya, hal-hal yang berada jauh di dalam jiwanya, dan esensinya. Jika seseorang tidak dapat menerima kebenaran, dia tidak akan mengalami perubahan dalam aspek-aspek ini. Hanya dengan mengalami pekerjaan Tuhan, sepenuhnya masuk ke dalam kebenaran, mengubah nilai-nilai dan pandangan seseorang tentang keberadaan dan kehidupan, menyelaraskan pandangan seseorang dengan pandangan Tuhan, dan menjadi mampu untuk sepenuhnya tunduk kepada Tuhan dan setia kepada-Nya, barulah watak seseorang dapat dikatakan telah berubah. Engkau mungkin tampak berusaha, engkau mungkin tangguh dalam menghadapi kesulitan, engkau mungkin dapat menjalankan pengaturan kerja dari yang di Atas, atau engkau mungkin dapat pergi ke mana pun engkau diperintahkan untuk pergi, tetapi semua ini hanyalah perubahan kecil dari perilaku dan tidak cukup untuk diperhitungkan sebagai perubahan dalam watakmu. Engkau mungkin mampu menempuh banyak jalan dan mengalami banyak kesulitan dan menanggung penghinaan besar; engkau mungkin merasa sangat dekat dengan Tuhan, dan bahwa Roh Kudus mungkin melakukan suatu pekerjaan di dalam dirimu. Namun, ketika Tuhan memintamu untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan gagasanmu, engkau mungkin tetap tidak tunduk; sebaliknya, engkau mungkin mencari-cari alasan, memberontak dan menentang Tuhan, bahkan sampai pada titik di mana engkau mengkritik dan memprotes Dia. Ini akan menjadi masalah yang serius! Ini hanya menunjukkan bahwa engkau masih memiliki sebuah natur yang menentang Tuhan, dan bahwa engkau belum mengalami perubahan apa pun.

Dikutip dari "Apa yang Harus Diketahui tentang Mengubah Watak Seseorang" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Apa yang engkau semua ketahui tentang perubahan dalam watak? Esensi perubahan dalam watak dan perubahan dalam perilaku berbeda, dan perubahan dalam penerapan juga berbeda—semuanya berbeda dalam hal esensi. Kebanyakan orang memberikan penekanan khusus pada perilaku dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, sebagai akibatnya terjadi perubahan tertentu dalam perilaku mereka. Setelah mereka mulai percaya kepada Tuhan, mereka berhenti bersengketa dengan orang lain, mereka berhenti menghina dan bertengkar dengan orang, mereka berhenti merokok dan mabuk-mabukan, dan berhenti mencuri properti milik umum—apakah itu hanya sebuah paku atau kayu—dan bahkan mereka tidak lagi pergi ke pengadilan setiap kali mereka menderita kerugian atau diperlakukan tidak adil. Tidak diragukan, mereka memang mengalami beberapa perubahan perilaku. Karena, begitu mereka percaya kepada Tuhan, menerima jalan yang benar membuat manusia merasa sangat baik, dan karena mereka juga sekarang telah merasakan kasih karunia oleh pekerjaan Roh Kudus, mereka menjadi sangat bersemangat, dan bahkan tidak ada satu pun yang tidak bisa mereka tinggalkan atau tidak bisa mereka pikul. Meskipun demikian, setelah percaya selama tiga, lima, sepuluh, atau tiga puluh tahun, karena tidak ada perubahan dalam watak hidup mereka, pada akhirnya, mereka kembali jatuh lagi ke jalan-jalan mereka yang lama; kecongkakan dan keangkuhan mereka semakin terasa, mereka mulai bersaing untuk memperebutkan kekuasaan dan keuntungan, mereka mengingini uang gereja, mereka melakukan apa saja yang memuaskan kepentingan mereka, mereka menginginkan status dan kesenangan, dan mereka telah menjadi parasit di rumah Tuhan. Secara khusus, kebanyakan mereka yang melayani sebagai pemimpin ditinggalkan orang-orang. Dan fakta ini membuktikan apa? Perubahan yang hanya berkaitan dengan perilaku tidak akan bertahan; jika tidak ada perubahan dalam watak kehidupan seseorang, maka cepat atau lambat, sisi jahatnya akan tampak dengan sendirinya. Karena sumber perubahan dalam perilaku mereka adalah semangat, diikuti oleh sedikit pekerjaan Roh Kudus pada saat itu, sangat mudah bagi mereka untuk menjadi bersemangat, atau menunjukkan kebaikan pada suatu waktu. Seperti yang dikatakan orang tidak percaya, "Melakukan satu perbuatan baik itu mudah, yang sulit adalah melakukan perbuatan baik seumur hidup." Manusia tidak mampu melakukan perbuatan baik seumur hidup mereka. Perilaku mereka diarahkan oleh kehidupan, apa pun kehidupan mereka, begitu juga perilaku mereka dan hanya apa yang dinyatakan secara alamilah yang merepresentasikan kehidupan dan sifat seseorang. Hal-hal yang palsu tidak akan bertahan. Ketika Tuhan bekerja untuk menyelamatkan manusia, itu bukanlah untuk menghiasi manusia dengan sikap baik–pekerjaan Tuhan adalah untuk mengubah watak manusia, membuat mereka lahir kembali menjadi manusia baru. Oleh karena itu, penghakiman, hajaran, ujian, dan pemurnian Tuhan terhadap manusia semuanya bertujuan untuk mengubah wataknya, sehingga ia mencapai ketaatan dan kesetiaan mutlak kepada Tuhan, dan menyembah Tuhan secara normal. Inilah tujuan pekerjaan Tuhan. Memiliki sikap baik tidak sama dengan menaati Tuhan, apalagi menjadi serupa dengan Kristus. Perubahan dalam perilaku didasarkan pada doktrin dan lahir dari semangat—bukan didasarkan pada pengetahuan sejati akan Tuhan, atau akan kebenaran, dan perubahan itu tidak berdasar pada bimbingan Roh Kudus. Walau ada waktu-waktu di mana sebagian dari apa yang manusia lakukan diarahkan oleh Roh Kudus, ini bukanlah ungkapan kehidupan, apalagi dianggap sama dengan mengenal Tuhan, tidak peduli seberapa baik perilaku seseorang, hal itu tidak membuktikan mereka menaati Tuhan atau mereka melakukan kebenaran. Perubahan perilaku hanyalah ilusi sementara; itu hanyalah perwujudan dari semangat. Itu tidak bisa dianggap sebagai ungkapan kehidupan.

Dikutip dari "Perbedaan antara Perubahan Lahiriah dan Perubahan Watak" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Orang bisa berperilaku baik, tetapi itu tidak selalu berarti bahwa mereka memiliki kebenaran. Memiliki semangat hanya bisa membuat mereka menaati doktrin dan mengikuti aturan; orang-orang yang tidak memiliki kebenaran tidak mungkin dapat menyelesaikan masalah-masalah yang esensial, dan doktrin juga tidak dapat menggantikan posisi kebenaran. Orang-orang yang telah mengalami perubahan dalam watak mereka berbeda; mereka telah memahami kebenaran, mereka memahami semua masalah, mereka tahu cara bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, cara bertindak sesuai dengan kebenaran prinsip, dan cara bertindak agar menyenangkan Tuhan, dan mereka memahami sifat dari kerusakan yang mereka perlihatkan. Ketika ide-ide dan gagasan mereka sendiri disingkapkan, mereka mampu bersikap arif dan meninggalkan daging. Demikianlah perubahan dalam watak itu disingkapkan. Hal yang utama mengenai orang yang telah mengalami perubahan watak adalah bahwa mereka telah dapat dengan jelas memahami kebenaran, dan ketika melakukan sesuatu, mereka melakukan kebenaran dengan cukup akurat dan mereka tidak sering memperlihatkan kerusakan. Secara umum, mereka yang wataknya telah berubah tampak sangat berakal sehat dan arif, dan karena pemahaman mereka akan kebenaran, mereka tidak memperlihatkan terlalu banyak sikap yang membenarkan diri sendiri atau kecongkakan. Mereka dapat melihat dan memahami di balik banyak dari kerusakan yang telah disingkapkan di dalam diri mereka, sehingga mereka tidak menjadi congkak. Mereka mampu memiliki pemahaman yang terukur tentang di mana kedudukan manusia, tentang cara berperilaku yang pantas, tentang cara menjadi taat, tentang apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan, dan tentang apa yang harus dikatakan serta apa yang harus dilakukan dan kepada siapa itu dikatakan dan dilakukan. Inilah sebabnya dikatakan bahwa orang-orang seperti ini cukup berakal sehat. Mereka yang telah mengalami perubahan dalam watak mereka benar-benar hidup dalam keserupaan dengan manusia, dan mereka memiliki kebenaran. Mereka selalu mampu berbicara dan melihat berbagai hal sesuai dengan kebenaran, dan mereka berprinsip dalam segala sesuatu yang mereka lakukan; mereka tidak tunduk pada pengaruh orang, perkara, atau apa pun dan mereka semua memiliki pandangan mereka sendiri dan dapat mempertahankan kebenaran prinsip. Watak mereka relatif stabil, mereka tidak terombang-ambing, dan apa pun keadaan yang mereka hadapi, mereka mengerti cara melakukan tugas-tugas mereka dengan benar dan cara berperilaku untuk kepuasan Tuhan. Mereka yang wataknya benar-benar telah berubah tidak memusatkan perhatian pada apa yang harus dilakukan untuk membuat diri mereka tampak baik pada tingkat lahiriah—mereka telah mendapatkan kejelasan batin tentang apa yang harus dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Oleh karena itu, secara lahiriah, mereka mungkin tidak tampak menjadi begitu antusias atau telah melakukan sesuatu yang sangat hebat, tetapi segala sesuatu yang mereka lakukan bermakna, bernilai, dan membuahkan hasil yang nyata. Mereka yang wataknya telah berubah pasti memiliki banyak kebenaran, dan ini dapat ditegaskan melalui cara pandang mereka tentang berbagai hal dan tindakan mereka yang berprinsip. Mereka yang tidak memiliki kebenaran sama sekali belum mencapai perubahan apa pun dalam watak. Perubahan watak bukan berarti memiliki kemanusiaan yang telah matang dan berpengalaman; ini terutama merujuk pada kondisi ketika beberapa dari racun-racun iblis di dalam natur seseorang berubah sebagai hasil dari memperoleh pengenalan akan Tuhan dan pemahaman tentang kebenaran. Dengan kata lain, racun-racun Iblis itu ditahirkan, dan kebenaran yang disingkapkan oleh Tuhan berakar dalam diri orang-orang semacam itu, menjadi hidup mereka, dan menjadi satu-satunya dasar dari keberadaan mereka. Baru setelah itulah mereka menjadi manusia baru, dan karena itu, mengalami perubahan watak. Perubahan watak bukan berarti bahwa watak lahiriah orang menjadi lebih lembut daripada sebelumnya, bahwa mereka dahulu congkak tetapi sekarang dapat berkomunikasi dengan pantas, atau mereka dahulu tidak mau mendengarkan siapa pun tetapi sekarang dapat mendengarkan orang lain; perubahan-perubahan lahiriah semacam ini tidak dapat dikatakan sebagai perubahan watak. Tentu saja perubahan watak memang mencakup keadaan dan pengungkapan seperti itu, tetapi bahan yang paling penting adalah bahwa secara batin, hidup mereka telah berubah. Kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan benar-benar menjadi kehidupan mereka sendiri, racun iblis di dalamnya telah disingkirkan, dan berbagai cara pandang mereka telah berubah sepenuhnya—dan tak seorang pun di antara mereka yang sejalan dengan cara pandang dunia. Orang-orang ini dapat melihat rencana jahat dan racun si naga merah besar dengan jelas sebagaimana adanya; mereka telah memahami esensi sejati kehidupan. Jadi, nilai-nilai kehidupan mereka telah berubah, dan inilah jenis perubahan yang paling mendasar, serta esensi dari perubahan watak.

Dikutip dari "Perbedaan antara Perubahan Lahiriah dan Perubahan Watak" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Mencapai perubahan dalam watak orang bukanlah masalah sederhana; ini tidak berarti hanya mengalami sedikit perubahan dalam perilaku, mendapatkan sedikit pengetahuan tentang kebenaran, bisa berbicara sedikit tentang pengalaman seseorang dengan setiap aspek kebenaran, atau mengubah beberapa atau menjadi sedikit taat setelah didisiplinkan. Hal-hal ini bukan merupakan perubahan dalam watak hidup seseorang. Mengapa Aku mengatakan ini? Meskipun engkau mungkin bisa mengesampingkan beberapa hal, apa yang engkau lakukan belum mencapai tingkat benar-benar menerapkan kebenaran. Atau, mungkin karena engkau berada di lingkungan yang cocok untuk sementara waktu, dan situasi yang menyenangkan, atau keadaanmu saat ini telah memaksamu, maka engkau pun berperilaku seperti ini. Selain itu, ketika kondisi pikiranmu stabil dan Roh Kudus bekerja, engkau mampu menerapkannya. Jika engkau sedang mengalami ujian, dan penderitaan sepanjang ujian seperti yang dialami Ayub, atau seperti Petrus yang diminta Tuhan untuk mati, akankah engkau mampu berkata, "Bahkan seandainya aku mati sesudah mengenal-Mu, itu tidak mengapa"? Perubahan watak tidak terjadi dalam semalam, dan begitu engkau memahami kebenaran, engkau tidak bisa serta-merta menerapkannya dalam setiap lingkungan. Ini melibatkan natur manusia. Terkadang sepertinya engkau sedang menerapkan kebenaran, tetapi pada kenyataannya, natur dari tindakanmu tidak menunjukkan bahwa engkau sedang melakukannya. Banyak orang memiliki cara-cara tertentu untuk berperilaku secara lahiriah, misalnya mereka sanggup mengesampingkan keluarga dan karier serta melaksanakan tugasnya, dan karenanya mereka yakin mereka sedang menerapkan kebenaran. Namun Tuhan tidak mengakui bahwa engkau sedang melakukan kebenaran. Jika segala sesuatu yang engkau lakukan mengandung motif pribadi dan itu dipalsukan, itu berarti engkau tidak sedang melakukan kebenaran; engkau hanya memperlihatkan perilaku yang dangkal. Sebenarnya, perilaku semacam ini mungkin akan dikutuk oleh Tuhan; itu tidak akan dipuji atau diingat oleh-Nya. Membedah ini lebih jauh, engkau sedang melakukan kejahatan dan perilakumu bertentangan dengan Tuhan. Secara lahiriah, engkau tidak sedang mengacaukan atau mengganggu apa pun dan engkau belum melakukan kerusakan yang nyata atau melanggar kebenaran apa pun. Itu tampaknya logis dan masuk akal, tetapi esensi dari tindakanmu berkaitan dengan melakukan kejahatan dan menentang Tuhan. Oleh karena itu, engkau harus memastikan apakah telah terjadi perubahan dalam watakmu dan apakah engkau sedang menerapkan kebenaran dengan melihat motif di balik tindakanmu dalam terang firman Tuhan. Itu tidak ditentukan oleh pandangan manusia mengenai apakah tindakanmu itu sesuai dengan imajinasi dan niat manusia, atau apakah itu sesuai dengan seleramu; hal-hal seperti itu tidak penting. Sebaliknya, itu tergantung kepada Tuhan yang berkata apakah engkau sedang menyelaraskan diri dengan kehendak-Nya atau tidak, apakah tindakanmu memiliki kebenaran kenyataan atau tidak, dan apakah tindakanmu memenuhi tuntutan dan standar-Nya atau tidak. Hanya dengan mengukur dirimu sendiri terhadap tuntuan Tuhan, barulah itu akurat. Perubahan dalam watak dan menerapkan kebenaran tidak sesederhana dan semudah yang orang bayangkan. Apakah engkau memahami ini sekarang? Apakah engkau memiliki pengalaman dengan ini? Ketika sampai pada esensi masalah, engkau mungkin tidak memahaminya; masuknya dirimu dalam hal ini terlalu dangkal. Engkau semua sibuk kian kemari sepanjang hari, dari fajar hingga petang, bangun awal dan tidur larut malam, tetapi engkau belum mencapai perubahan dalam watak hidupmu, dan engkau tidak dapat memahami apa yang berkaitan dengan perubahan seperti itu. Ini berarti masuknya dirimu dalam hal ini terlalu dangkal, bukan begitu? Terlepas dari berapa lama engkau sudah percaya kepada Tuhan, engkau mungkin tidak merasakan esensi dan hal-hal mendalam yang berkaitan dengan mencapai perubahan watak.

Dikutip dari "Apa yang Harus Diketahui tentang Mengubah Watak Seseorang" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Berada di tahap mana engkau semua sekarang? Artinya, engkau telah mengetahui bahwa sudut pandangmu salah, tetapi engkau tetap mengandalkan sudut pandangmu untuk hidup, dan engkau menggunakannya untuk menilai pekerjaan Tuhan dan mengkritik serta mempertimbangkan semua yang Tuhan lakukan, kedaulatan-Nya, dan keadaan yang Dia tempatkan untukmu, dan engkau mampu memperlakukan kedaulatan Tuhan menggunakan sudut pandangmu dan metodemu. Apakah ini arti menerapkan kebenaran? Apakah ini adalah hasil yang dicapai setelah watak orang diubah? Tidak, bukan. Engkau sekarang hanya mengakui bahwa firman Tuhan itu baik dan benar, dan, melihat perilaku lahiriahmu, engkau tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran, apalagi melakukan hal-hal yang mengkritik pekerjaan Tuhan. Engkau juga mampu tunduk pada pengaturan pekerjaan rumah Tuhan. Orang semacam itu telah berubah dari orang tidak percaya menjadi pengikut Tuhan dengan perilaku seperti orang kudus. Engkau berubah dari seseorang yang tanpa ragu hidup menurut falsafah Iblis, dan hidup menurut konsep, prinsip, dan pengetahuan Iblis kepada seseorang yang, setelah mendengar firman Tuhan, merasa firman Tuhan adalah baik, benar, dan kebenaran, seseorang yang ingin hidup menurut firman Tuhan, dan yang telah menerima firman Tuhan dan menjadikannya sebagai hidup mereka. Itulah jenis prosesnya—tidak lebih. Jadi, selama periode ini, perilaku dan caramu melakukan sesuatu pasti akan mengalami beberapa perubahan dan tentunya akan sangat berbeda dari sebelumnya. Namun, bagaimanapun berbedanya perilaku dan caramu, atau sebanyak apa pun perbedaannya, bagi Tuhan, apa yang terwujud dalam dirimu tidak lebih daripada perubahan dalam perilaku dan metodemu, perubahan dalam pemikiran dan sudut pandangmu, perubahan dalam keinginan terdalammu, dan perubahan dalam aspirasimu—tidak lebih dari ini. Engkau sekarang mungkin dapat, dengan upaya, mempersembahkan hidupmu untuk Tuhan, tetapi engkau tidak dapat mencapai ketaatan mutlak kepada Tuhan dalam hal yang menurutmu sangat tidak menyenangkan. Inilah perbedaan antara perubahan perilaku dan perubahan watak. Mungkin, hatimu yang baik memampukanmu untuk berperilaku sedemikian rupa sehingga engkau segera menyerahkan hidupmu untuk Tuhan, berkata, "Aku siap dan bersedia menyerahkan hidupku. Dalam hidup ini, aku tidak memiliki penyesalan dan keluhan! Aku telah meninggalkan perkawinanku, meninggalkan prospek duniawi, meninggalkan semua kemuliaan dan kekayaan, dan aku menerima keadaan yang telah Tuhan aturkan ini. Aku bisa menahan dan menerima semua ejekan dan hujatan dunia." Namun, yang perlu Tuhan lakukan hanyalah mengatur keadaan yang tidak sesuai dengan gagasanmu dan engkau kemudian berteriak kepada-Nya dan menentang Dia. Inilah perbedaan antara perubahan perilaku dan perubahan watak. Mungkin juga engkau dapat menyerahkan hidupmu untuk Tuhan dan meninggalkan orang-orang dan hal-hal yang paling kaucintai, atau hal yang hatimu paling tidak sanggup lepaskan—tetapi ketika engkau diminta untuk mengucapkan perkataan yang jujur kepada Tuhan dan menjadi orang yang jujur, engkau merasa sangat sulit dan tidak mampu melakukannya. Inilah perbedaan antara perubahan perilaku dan perubahan watak. Namun, mungkin engkau tidak mendambakan kenyamanan jasmani dalam hidup ini, tidak makan makanan enak ataupun mengenakan pakaian yang bagus, setiap hari engkau bekerja keras sampai kelelahan. Engkau dapat menahan berbagai macam penderitaan yang dibawa kepadamu oleh daging, tetapi ketika pengaturan Tuhan tidak sesuai dengan gagasanmu, engkau tidak dapat memahami, dan ketika engkau tidak dapat memahami, keluhan terhadap Tuhan muncul dalam dirimu, kesalahpahaman akan Dia muncul dalam dirimu, dan pada saat seperti itu, hubungan antara dirimu dan Tuhan akan semakin tegang sampai engkau ingin menjauhi dan mengkhianati-Nya dan tidak mampu tunduk sepenuhnya. Inilah perbedaan antara perubahan perilaku dan perubahan watak. Engkau dapat menyerahkan hidupmu untuk Tuhan, jadi mengapa engkau tidak bisa mengucapkan perkataan yang jujur ​​kepada-Nya? Engkau dapat mengesampingkan segala sesuatu di luar dirimu, jadi mengapa engkau tidak dapat setia sepenuhnya pada amanat dan tugas yang telah Tuhan berikan kepadamu? Engkau dapat menyerahkan hidupmu untuk Tuhan, jadi mengapa, ketika engkau mengungkapkan perasaanmu dan menjaga hubunganmu dengan orang lain, engkau tidak dapat mengambil sikap untuk menjunjung tinggi pekerjaan Tuhan dan kepentingan-Nya? Engkau telah bersumpah di hadapan Tuhan untuk mengorbankan dirimu untuk Dia seumur hidupmu dan menerima penderitaan apa pun yang datang menghampirimu, jadi mengapa peristiwa engkau diberhentikan dari tugasmu membuatmu tenggelam ke dalam kenegatifan sedemikian rupa sehingga engkau tidak bisa bangkit selama berhari-hari? Hatimu penuh dengan penentangan dan keluhan serta kesalahpahaman—semuanya negatif. Apa yang sedang terjadi? Inilah perbedaan antara perubahan perilaku dan perubahan watak.

Dikutip dari "Dengan Menyelesaikan Gagasan Orang Barulah Orang Dapat Memasuki Jalur yang Benar dalam Kepercayaan kepada Tuhan (3)" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Apa dasar yang dahulu dipakai manusia untuk menjalani hidup? Semua orang hidup untuk diri mereka sendiri. Tiap orang memperjuangkan kepentingannya sendiri—inilah ringkasan dari natur manusia. Orang percaya kepada Tuhan demi diri mereka sendiri; mereka meninggalkan segala sesuatu, mengorbankan diri mereka bagi Dia, dan setia kepada Dia, tetapi mereka tetap melakukan semua hal ini demi diri mereka sendiri. Singkatnya, semua itu dilakukan dengan tujuan mendapatkan berkat bagi diri mereka sendiri. Di masyarakat, segala sesuatu dilakukan demi keuntungan pribadi; percaya kepada Tuhan semata-mata dilakukan untuk mendapatkan berkat. Demi mendapatkan berkat, orang meninggalkan segalanya dan mampu menanggung banyak penderitaan: semua ini merupakan bukti empiris dari natur manusia yang rusak. Namun, mereka yang mengalami perubahan dalam wataknya berbeda. Bagaimana mereka seharusnya hidup dengan bermakna, bagaimana mereka seharusnya memenuhi tugasnya agar layak disebut manusia, bagaimana mereka seharusnya menyembah Tuhan, dan bagaimana mereka seharusnya menaati dan memuaskan Tuhan—mereka percaya bahwa inilah landasan menjadi manusia dan merupakan kewajiban yang harus mereka lakukan sesuai dengan prinsip-prinsip langit dan bumi yang tidak dapat diubah. Jika tidak, mereka tidak akan layak disebut manusia; hidup mereka akan hampa dan tidak ada artinya. Mereka merasa bahwa manusia harus hidup untuk menyenangkan Tuhan, untuk melakukan kewajiban mereka dengan baik, dan untuk menjalani kehidupan yang bermakna sehingga apabila mereka mati sekalipun, mereka akan merasa puas dan tidak akan memiliki penyesalan sedikitpun—kehidupan yang telah mereka jalani tidaklah sia-sia. Dari membandingkan kedua jenis situasi ini, kita melihat bahwa yang terakhir adalah orang yang wataknya telah berubah, dan karena watak hidupnya berubah, pandangannya terhadap kehidupan pasti telah berubah. Dengan nilai-nilai yang berbeda, ia tidak akan pernah lagi hidup untuk dirinya sendiri, dan kepercayaannya kepada Tuhan tidak akan pernah lagi ditujukan untuk mendapatkan berkat bagi dirinya sendiri. Ia akan mampu berkata, "Setelah mengenal Tuhan, apa arti kematian bagiku? Mengenal Tuhan telah memungkinkan aku untuk menjalani kehidupan yang bermakna. Aku tidak hidup secara sia-sia dan aku tidak akan mati dengan penyesalan—aku tidak punya keluhan." Bukankah ini adalah pandangan yang berubah terhadap kehidupan? Oleh karena itu, penyebab utama perubahan dalam watak hidup seseorang adalah memiliki kebenaran dalam diri, dan memiliki pengenalan akan Tuhan; pandangan seseorang tentang kehidupan berubah, dan nilai-nilainya berbeda dari sebelumnya. Perubahan itu dimulai dari dalam, dan dari kehidupan seseorang; itu pasti bukan semata-mata perubahan lahiriah. Beberapa orang yang baru percaya, setelah percaya kepada Tuhan, telah meninggalkan perkara-perkara duniawi; ketika mereka berjumpa dengan orang-orang yang tidak percaya, mereka tidak banyak bicara, dan mereka jarang menghubungi kerabat dan teman-teman mereka yang belum percaya. Orang-orang tidak percaya itu berkata, "Orang ini telah berubah." Jadi mereka berpikir, "Watakku benar-benar telah berubah—orang-orang tidak percaya mengatakan bahwa aku telah berubah." Pada kenyataannya, apakah watak mereka benar-benar berubah? Ini hanyalah perubahan lahiriah. Tidak ada perubahan dalam hidup mereka, dan sifat iblis tetap berakar di dalam mereka, sama sekali tak tersentuh. Terkadang, semangat manusia menyala-nyala oleh karena pekerjaan Roh Kudus; beberapa perubahan lahiriah terjadi, dan mereka melakukan beberapa perbuatan yang baik. Tetapi ini tidak sama dengan perubahan dalam watak. Engkau tidak memiliki kebenaran, pandanganmu tentang segala sesuatu tidak berubah, bahkan tidak berbeda dari pandangan orang-orang tidak percaya, dan nilai-nilai serta pandangan hidupmu belum berubah. Engkau bahkan tidak memiliki hati yang menghormati Tuhan, yang setidaknya harus kau miliki. Tidak ada hal yang lebih maju daripada perubahan dalam watakmu.

Dikutip dari "Perbedaan antara Perubahan Lahiriah dan Perubahan Watak" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait