Siklus Kehidupan dan Kematian Para Pengikut Tuhan

20 Mei 2019

Selanjutnya, marilah kita membicarakan siklus kehidupan dan kematian mereka yang mengikuti Tuhan. Ini menyangkut engkau semua, jadi perhatikanlah: Pertama, pikirkan bagaimana orang-orang yang mengikuti Tuhan bisa dikelompokkan. (Umat pilihan Tuhan dan para pelaku pelayanan.) Ada dua: umat pilihan Tuhan dan para pelaku pelayanan. Pertama, marilah kita berbicara tentang umat pilihan Tuhan, yang hanya ada sedikit. Apa yang dimaksud dengan "umat pilihan Tuhan"? Setelah Tuhan menciptakan segala sesuatu dan umat manusia, Tuhan memilih sekelompok orang yang akan mengikuti-Nya, dan mereka inilah yang disebut "umat pilihan Tuhan". Ada ruang lingkup khusus dan makna pilihan Tuhan atas orang-orang ini. Ruang lingkup itu khusus karena terbatas untuk sedikit orang yang terpilih, yang pasti datang setiap kali Tuhan melakukan pekerjaan yang penting. Dan apa maknanya? Karena mereka adalah sebuah kelompok yang dipilih oleh Tuhan, maka pastilah sangat penting. Artinya, Tuhan ingin melengkapi orang-orang ini, menyempurnakan mereka, dan setelah pekerjaan pengelolaan-Nya selesai, Dia akan mendapatkan orang-orang ini. Bukankah ini makna yang sangat penting? Jadi, umat pilihan ini sangat penting bagi Tuhan, karena mereka adalah orang-orang yang ingin Tuhan dapatkan. Sedangkan para pelaku pelayanan, baiklah, mari kita berhenti sejenak berbicara tentang takdir Tuhan, dan marilah kita terlebih dahulu berbicara tentang asal-usul mereka. Arti harfiah dari "pelaku pelayanan" adalah orang yang melayani. Mereka yang melayani bersifat sementara; mereka tidak melakukannya dalam jangka panjang, atau selamanya, tetapi dipekerjakan atau direkrut untuk sementara waktu. Sebagian besar dari mereka dipilih dari orang-orang tidak percaya. Mereka datang ke dunia ketika ditetapkan bahwa mereka akan mengambil peran sebagai pelaku pelayanan dalam pekerjaan Tuhan. Mereka mungkin telah menjadi binatang di kehidupan sebelumnya, tetapi mereka mungkin juga telah menjadi orang-orang tidak percaya. Demikianlah asal-usul para pelaku pelayanan.

Marilah kita bicarakan lebih lanjut umat pilihan Tuhan. Ketika mereka meninggal, Mereka pergi ke tempat yang sama sekali berbeda dari tempat orang-orang tidak percaya dan beragam orang beriman. Itu adalah sebuah tempat di mana mereka ditemani oleh para malaikat dan utusan Tuhan; itu adalah sebuah tempat yang secara pribadi diperintah oleh Tuhan. Meskipun di tempat ini umat pilihan Tuhan tidak dapat melihat Tuhan dengan mata mereka sendiri, tempat ini tidak seperti tempat-tempat lainnya di alam roh; ini adalah lokasi yang berbeda, di mana kelompok orang ini pergi setelah mereka meninggal. Ketika mereka meninggal, mereka juga tunduk pada penyelidikan yang ketat oleh para utusan Tuhan. Apa yang diselidiki? Para utusan Tuhan menyelidiki jalan yang ditempuh oleh orang-orang ini sepanjang hidup mereka dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, apakah selama waktu itu mereka pernah menentang Tuhan atau mengutuk-Nya, dan apakah mereka pernah melakukan dosa atau kejahatan berat. Penyelidikan ini menjawab pertanyaan apakah orang itu diizinkan tinggal atau harus pergi. Apa yang dimaksud dengan "pergi"? Apa yang dimaksud dengan "tinggal"? "Pergi" menunjukkan apakah, berdasarkan perilaku mereka, mereka tetap berada di barisan umat pilihan Tuhan atau tidak; diizinkan "tinggal" menunjukkan bahwa mereka dapat tetap berada di antara orang-orang yang dilengkapi oleh Tuhan selama akhir zaman. Bagi mereka yang tinggal, Tuhan memiliki pengaturan khusus. Selama masing-masing periode pekerjaan-Nya, Dia akan mengirimkan orang-orang semacam itu untuk bertindak sebagai rasul atau untuk melakukan pekerjaan menghidupkan kembali atau merawat gereja-gereja. Tetapi, orang-orang yang mampu melakukan pekerjaan seperti itu tidak bereinkarnasi sesering orang-orang yang tidak percaya, yang terlahir kembali dari generasi ke generasi; Sebaliknya, mereka dikembalikan ke dunia sesuai dengan kebutuhan dan langkah-langkah pekerjaan Tuhan, dan mereka tidak sering bereinkarnasi. Jadi apakah ada aturan tentang kapan mereka bereinkarnasi? Apakah mereka datang beberapa tahun sekali? Apakah mereka datang sesering itu? Tidak. Ini semua didasarkan pada pekerjaan Tuhan, pada langkah-langkah pekerjaan-Nya, dan kebutuhan-Nya, serta tidak ada aturan mengenai hal ini. Satu-satunya aturan adalah bahwa ketika Tuhan melakukan tahap terakhir dari pekerjaan-Nya selama akhir zaman, umat pilihan ini akan datang semuanya, dan kedatangan mereka semua ini akan menjadi reinkarnasi terakhir mereka. Mengapa demikian? Hal ini didasarkan pada kesudahan yang akan dicapai selama tahap terakhir pekerjaan Tuhan—karena selama tahap terakhir pekerjaan ini, Tuhan akan sepenuhnya melengkapi umat pilihan ini. Apa artinya ini? Jika, selama tahap akhir ini, orang-orang ini dilengkapi dan disempurnakan, mereka tidak akan bereinkarnasi seperti sebelumnya; proses mereka menjadi manusia akan berakhir sepenuhnya, seperti halnya proses reinkarnasi mereka. Ini berkenaan dengan mereka yang akan tinggal. Jadi pergi ke manakah mereka yang tidak bisa tinggal? Mereka yang tidak bisa tinggal mempunyai tempat yang pantas untuk pergi. Pertama-tama, sebagai akibat dari kejahatan mereka, kesalahan-kesalahan yang telah mereka buat, dan dosa-dosa yang telah mereka lakukan, mereka pun dihukum. Setelah mereka dihukum, Tuhan mungkin akan mengatur agar mereka berada di antara orang-orang tidak percaya sesuai keadaan, atau di antara beragam orang beriman. Dengan kata lain, ada dua keadaan yang mungkin bagi mereka: Salah satunya adalah setelah dihukum, mereka mungkin hidup di antara orang-orang dari agama tertentu ketika mereka bereinkarnasi, dan yang lainnya adalah mereka menjadi orang tidak percaya. Jika mereka menjadi orang tidak percaya, mereka akan kehilangan semua kesempatan. Namun, jika mereka menjadi orang yang beriman—jika, sebagai contohnya, mereka menjadi orang Kristen—mereka masih memiliki kesempatan untuk kembali di antara barisan umat pilihan Tuhan; ada pertalian yang sangat rumit mengenai ini. Singkatnya, jika salah seorang di antara umat pilihan Tuhan melakukan sesuatu yang menyinggung Tuhan, mereka akan dihukum sama seperti yang lainnya. Ambillah Paulus, sebagai contohnya, yang sebelumnya kita bicarakan. Paulus adalah contoh dari mereka yang dihukum. Apakah engkau semua mengerti apa yang sedang Aku bicarakan? Apakah ruang lingkup dari umat pilihan Tuhan itu pasti? (Sebagian besar ya.) Sebagian besar pasti, tetapi sebagian kecil tidak. Mengapa demikian? Di sini, Aku telah merujuk pada alasan yang paling nyata: melakukan kejahatan. Ketika mereka melakukan kejahatan, Tuhan tidak menginginkan mereka, dan ketika Tuhan tidak menginginkan mereka, Dia melemparkan mereka di antara berbagai ras dan tipe manusia. Ini membuat mereka tanpa harapan dan sulit untuk kembali. Semua ini berkenaan dengan siklus kehidupan dan kematian umat pilihan Tuhan.

Topik selanjutnya ini berhubungan dengan siklus kehidupan dan kematian para pelaku pelayanan. Kita baru saja membahas asal-usul para pelaku pelayanan itu; yaitu, mereka mengalami reinkarnasi setelah menjadi orang-orang tidak percaya dan binatang di kehidupan mereka sebelumnya. Dengan datangnya tahap terakhir pekerjaan, Tuhan telah memilih dari antara orang-orang tidak percaya sekelompok orang seperti itu, dan kelompok ini istimewa. Tujuan Tuhan memilih orang-orang seperti itu adalah agar mereka melayani pekerjaan-Nya. "Pelayanan" bukanlah sebuah kata yang terdengar sangat elok, juga bukan sesuatu yang sejalan dengan keinginan semua orang, tetapi kita harus melihat kepada siapa pelayanan itu ditujukan. Ada makna keberadaan para pelaku pelayanan Tuhan. Tidak ada orang lain yang bisa memainkan peran mereka, karena mereka dipilih oleh Tuhan. Apa peran para pelaku pelayanan ini? Untuk melayani umat pilihan Tuhan. Yang terutama, peran mereka adalah melayani pekerjaan Tuhan, bekerja sama dengan pekerjaan Tuhan, dan mengakomodasi penyelesaian Tuhan atas umat pilihan-Nya. Terlepas dari apakah mereka sedang bersusah payah, melakukan beberapa pekerjaan, atau melakukan tugas-tugas tertentu, apa tuntutan Tuhan terhadap orang-orang ini? Apakah Dia sangat menuntut agar semua persyaratan-Nya mereka penuhi? (Tidak, Tuhan hanya meminta agar mereka setia.) Para pelaku pelayanan juga harus setia. Terlepas dari asal-usulmu, atau mengapa Tuhan memilihmu, engkau harus setia kepada Tuhan, kepada amanat yang Tuhan percayakan kepadamu, serta kepada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu dan tugas yang engkau laksanakan. Bagi para pelaku pelayanan mampu bersikap setia dan memuaskan Tuhan, hasil apa yang akan mereka peroleh? Mereka akan bisa tinggal. Apakah menjadi pelaku pelayanan yang tetap tinggal adalah sebuah berkat? Apa artinya tinggal? Apa artinya berkat ini? Secara status; mereka tampaknya tidak seperti umat pilihan Tuhan, mereka tampak berbeda. Namun, pada kenyataannya, Apakah yang mereka nikmati dalam kehidupan ini tidak sama dengan yang dinikmati oleh umat pilihan Tuhan? Setidaknya, dalam kehidupan ini hal tersebut sama saja. Engkau semua tidak menyangkal hal ini, bukan? Perkataan Tuhan, kasih karunia Tuhan, penyediaan Tuhan, berkat Tuhan—siapa yang tidak menikmati hal-hal ini? Semua orang menikmati kelimpahan seperti itu. Identitas seorang pelaku pelayanan adalah seorang yang melakukan pelayanan, tapi bagi Tuhan, mereka adalah salah satu dari antara segala sesuatu yang diciptakan-Nya; hanya saja peran mereka adalah sebagai pelaku pelayanan. Baik pelaku pelayanan maupun umat pilihan Tuhan adalah makhluk Tuhan, tetapi adakah perbedaan antara keduanya? Sebenarnya tidak ada. Secara nama, ada perbedaan, secara substansi dan dalam hal peran yang mereka mainkan, ada perbedaan—tetapi Tuhan tidak memperlakukan kelompok orang-orang ini dengan tidak adil. Jadi, mengapa orang-orang ini ditetapkan sebagai pelaku pelayanan? Engkau semua harus memahami hal ini. Para pelaku pelayanan berasal dari orang-orang tidak percaya. Sebutan sebagai orang-orang tidak percaya memberitahu kita bahwa masa lalu mereka buruk: Mereka semua ateis, di masa lalu mereka adalah ateis; mereka tidak percaya kepada Tuhan, mereka memusuhi Tuhan, kebenaran, dan hal-hal yang positif. Mereka tidak percaya kepada Tuhan dan tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Jadi, apakah mereka mampu memahami firman Tuhan? Dapat dikatakan bahwa, secara umum, mereka tidak mampu. Sama seperti binatang tidak mampu memahami perkataan manusia, para pelaku pelayanan tidak mengerti apa yang dikatakan Tuhan, apa yang Dia perlukan, mengapa Dia membuat tuntutan seperti itu. Mereka tidak mengerti; hal-hal ini tidak dapat dipahami oleh mereka, dan mereka tetap tidak tercerahkan. Karena alasan ini, orang-orang ini tidak memiliki kehidupan yang kita bicarakan. Tanpa kehidupan, bisakah orang memahami kebenaran? Apakah mereka diperlengkapi dengan kebenaran? Apakah mereka mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang firman Tuhan? (Tidak.) Demikianlah asal-usul para pelaku pelayanan. Namun, karena Tuhan menjadikan orang-orang ini pelaku pelayanan, masih ada standar persyaratan-Nya bagi mereka; Dia tidak meremehkan mereka, dan Dia tidak acuh tak acuh terhadap mereka. Meskipun mereka tidak mengerti firman-Nya dan tidak memiliki kehidupan, Tuhan tetap memperlakukan mereka dengan baik, dan masih ada standar dalam hal persyaratan-Nya terhadap mereka. Engkau semua baru saja membicarakan standar-standar ini: Setia kepada Tuhan, dan melakukan apa yang dikatakan-Nya. Dalam pelayananmu, engkau harus melayani di mana diperlukan, dan harus melayani sampai akhir. Jika engkau dapat menjadi pelaku pelayanan yang setia, dapat melayani sampai benar-benar akhir dan dapat memenuhi amanat yang dipercayakan kepadamu oleh Tuhan, engkau akan menjalani kehidupan yang bernilai. Jika engkau bisa melakukan ini, engkau akan dapat tinggal. Jika engkau mengerahkan sedikit lagi upaya, jika engkau berusaha lebih keras, dapat melipatgandakan usahamu untuk mengenal Tuhan, dapat berbicara sedikit tentang pengenalan akan Tuhan, dapat menjadi saksi bagi Tuhan, dan terlebih lagi, jika engkau dapat memahami sesuatu tentang kehendak Tuhan, dapat bekerja sama dalam pekerjaan Tuhan, dan cukup menyadari maksud Tuhan, maka engkau, sebagai pelaku pelayanan ini, akan memiliki perubahan keberuntungan. Dan akan seperti apakah perubahan keberuntungan ini? Engkau tidak bisa lagi tinggal. Tergantung pada perbuatan dan aspirasi serta pengejaran pribadimu, Tuhan akan menjadikanmu salah satu dari umat pilihan. Ini akan menjadi perubahan dalam keberuntunganmu. Bagi para pelaku pelayanan, apa yang terbaik tentang hal ini? Yang terbaik adalah bahwa mereka dapat menjadi salah satu umat pilihan Tuhan. Jika demikian, itu berarti mereka tidak lagi bereinkarnasi sebagai binatang layaknya orang tidak percaya. Apakah itu bagus? Ya, dan itu adalah kabar baik. Artinya, para pelaku pelayanan dapat dibentuk. Tidak demikian halnya bagi seorang pelaku pelayanan, ketika Tuhan menetapkan dia untuk melayani, bukan berarti dia akan melakukan hal itu untuk selamanya; belum tentu demikian. Tuhan akan menanganinya dan menanggapinya dengan cara yang sesuai perbuatan masing-masing individu.

Namun, ada para pelaku pelayanan yang tidak dapat melayani sampai akhir; ada orang-orang yang menyerah di tengah jalan dan meninggalkan Tuhan selama pelayanan mereka, dan ada orang-orang yang melakukan banyak hal buruk. Bahkan, ada orang-orang yang menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan menimbulkan kehancuran yang luar biasa terhadap pekerjaan Tuhan, dan bahkan ada pelaku pelayanan yang mengutuk Tuhan, dan seterusnya. Apa artinya konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki ini? Tindakan jahat apa pun yang semacam itu akan berarti dihentikannya pelayanan mereka. Karena perbuatanmu selama pelayananmu terlalu buruk dan karena engkau telah melangkah terlalu jauh, ketika Tuhan melihat bahwa pelayananmu tidak memenuhi standar, Dia akan menganggapmu tidak memenuhi syarat untuk melayani, Dia tidak akan mengizinkanmu melayani; Dia akan menghapus engkau dari hadapan-Nya, dan dari rumah Tuhan. Bukankah engkau yang tidak ingin melayani? Bukankah engkau selalu ingin melakukan kejahatan? Bukankah engkau selalu tidak setia? Baiklah jika demikian, ada jalan keluar yang mudah: engkau akan dianggap tidak memenuhi syarat untuk melayani. Bagi Tuhan, menganggap seorang pelaku pelayanan tidak memenuhi syarat untuk melayani sama dengan menyatakan akhir dari pelaku pelayanan ini, dan mereka tidak lagi memenuhi syarat untuk melayani Tuhan. Tuhan tidak lagi membutuhkan pelayanan mereka, dan tidak peduli hal-hal baik apa pun yang mungkin mereka katakan, kata-kata itu akan sia-sia. Ketika semuanya telah sampai pada titik ini, situasi ini sudah tidak dapat diperbaiki lagi; pelaku pelayanan seperti ini tidak akan bisa kembali. Bagaimana Tuhan menangani para pelaku pelayanan seperti ini? Apakah Dia sekadar menghentikan mereka melayani? Tidak. Apakah Dia sekadar mencegah mereka tetap tinggal? Atau, apakah Dia menempatkan mereka ke satu sisi, dan menunggu mereka untuk berbalik? Tidak. Tuhan tidak begitu mengasihi para pelaku pelayanan itu, sungguh. Jika seseorang memiliki sikap seperti ini dalam pelayanan mereka kepada Tuhan, maka Tuhan akan menganggap mereka tidak memenuhi syarat untuk melayani, dan akan sekali lagi melemparkan mereka kembali di antara orang-orang tidak percaya. Bagaimana nasib seorang pelaku pelayanan yang telah dilemparkan kembali di antara orang-orang tidak percaya? Nasibnya sama dengan nasib orang-orang tidak percaya: bereinkarnasi sebagai binatang dan menerima hukuman yang sama dengan orang-orang tidak percaya di dunia roh. Selain itu, Tuhan tidak akan menaruh perhatian secara pribadi pada hukuman mereka, karena mereka tidak lagi memiliki sangkut paut dengan pekerjaan Tuhan. Ini bukan saja akhir dari kehidupan iman mereka kepada Tuhan, melainkan juga akhir dari nasib mereka sendiri, pernyataan nasib mereka. Jadi, jika para pelaku pelayanan melayani dengan buruk, mereka harus menanggung konsekuensinya sendiri. Jika seorang pelaku pelayanan tidak mampu melayani sampai akhir, atau dianggap tidak memenuhi syarat untuk melayani di tengah jalan, mereka akan dilemparkan di antara orang-orang tidak percaya—dan jika ini terjadi, orang ini akan diperlakukan sama seperti ternak, dengan cara yang sama seperti orang yang tidak memiliki kecerdasan atau rasionalitas. Ketika Aku menjelaskannya dengan cara seperti itu, engkau bisa mengerti, bukan?

Di atas adalah cara Tuhan menangani siklus kehidupan dan kematian umat pilihan-Nya dan para pelaku pelayanan. Bagaimana perasaanmu setelah mendengar hal ini? Apakah Aku pernah berbicara tentang topik ini? Apakah Aku pernah berbicara tentang umat pilihan Tuhan dan para pelaku pelayanan? Sebenarnya Aku sudah pernah, tetapi engkau semua tidak ingat. Tuhan itu adil terhadap umat pilihan-Nya dan para pelaku pelayanan. Dalam segala hal Dia adil, bukan? Dapatkah engkau menemukan kesalahan dalam hal ini? Apakah tidak ada orang-orang yang akan mengatakan: "Mengapa Tuhan sangat toleran terhadap umat pilihan? Mengapa Dia kurang sabar terhadap para pelaku pelayanan?" Apakah ada yang ingin membela para pelaku pelayanan? "Dapatkah Tuhan memberi para pelaku pelayanan lebih banyak waktu, dan lebih sabar dan toleran terhadap mereka?" Apakah perkataan ini benar? (Tidak, tidak benar.) Mengapa perkataan ini tidak benar? (Karena kita sebenarnya telah melihat kebaikan hati Tuhan yang telah menjadikan kita pelaku pelayanan.) Para pelaku pelayanan sesungguhnya telah melihat kebaikan hati Tuhan yang telah memperkenankan mereka untuk melayani! Tanpa gelar "pelaku pelayanan", dan tanpa pekerjaan yang mereka lakukan, akan berada di manakah orang-orang ini? Mereka akan berada di antara orang-orang tidak percaya, hidup dan meninggal bersama ternak. Betapa besarnya anugerah yang mereka nikmati saat ini, diperkenankan untuk datang ke hadapan Tuhan dan datang ke rumah Tuhan! Ini adalah anugerah yang luar biasa! Jika Tuhan tidak memberi engkau kesempatan untuk melayani, engkau tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk datang ke hadapan Tuhan. Setidaknya, bahkan seandainya engkau adalah seorang penganut agama Buddha dan telah mencapai hasil, paling-paling engkau hanyalah seorang pesuruh di dunia roh; engkau tidak akan pernah berjumpa dengan Tuhan, atau mendengar suara-Nya, atau mendengar firman-Nya, atau merasakan kasih dan berkat-Nya, dan engkau tidak akan mungkin pernah berhadapan muka dengan-Nya. Satu-satunya hal yang ada di hadapan para penganut agama Buddha adalah tugas-tugas yang sederhana. Mereka tidak mungkin bisa mengenal Tuhan, mereka hanya menurut dan taat, sedangkan para pelaku pelayanan mendapatkan begitu banyak selama tahap pekerjaan ini! Pertama-tama, mereka dapat berhadapan dengan Tuhan secara tatap muka, mendengar suara-Nya, mendengar firman-Nya, serta mengalami anugerah dan berkat yang diberikan-Nya kepada manusia. Terlebih lagi, mereka dapat menikmati firman dan kebenaran yang dianugerahkan oleh Tuhan. Mereka benar-benar mendapatkan banyak hal! Jadi jika, sebagai seorang pelaku pelayanan, engkau bahkan tidak dapat berusaha dengan benar, akankah Tuhan tetap mempertahankan engkau? Dia tidak bisa mempertahankan engkau. Dia tidak meminta banyak darimu, tetapi engkau tidak melakukan apa pun yang diminta-Nya dengan benar, engkau belum setia pada tugasmu. Karena itu, tanpa ragu, Tuhan tidak bisa mempertahankan engkau. Demikianlah watak Tuhan yang benar. Tuhan tidak memanjakan engkau, tetapi Dia juga tidak pandang bulu terhadap engkau. Demikianlah prinsip-prinsip yang digunakan Tuhan dalam bertindak. Tuhan bertindak seperti ini terhadap semua orang dan makhluk.

Dalam perkara dunia roh, jika berbagai makhluk di dalamnya melakukan sesuatu yang salah dan tidak melakukan pekerjaan mereka dengan benar, Tuhan juga memiliki maklumat dan ketetapan surgawi yang sesuai untuk menangani mereka; ini mutlak. Oleh karena itu, selama beberapa ribu tahun pekerjaan pengelolaan Tuhan, beberapa pelaku tugas yang melakukan kesalahan telah dimusnahkan, sedangkan beberapa, saat ini, masih ditahan dan dihukum. Inilah yang harus dihadapi oleh setiap makhluk di dunia roh. Jika mereka berbuat salah atau melakukan kejahatan, mereka dihukum—dan ini sama dengan pendekatan Tuhan kepada umat pilihan-Nya dan para pelaku pelayanan. Jadi, baik di dunia roh atau pun dunia materi, prinsip-prinsip yang digunakan Tuhan dalam bertindak tidak berubah. Terlepas dari apakah engkau dapat melihat tindakan Tuhan atau tidak, prinsip-prinsipnya tidak berubah. Sepanjang zaman, Tuhan telah memiliki prinsip yang sama dalam pendekatan-Nya terhadap segala sesuatu dan dalam penanganan-Nya atas segala sesuatu. Ini tidak dapat diubah. Tuhan akan bersikap baik terhadap orang-orang tidak percaya yang hidup dengan cukup baik, dan akan memberikan kesempatan bagi orang-orang di setiap agama yang berperilaku baik dan tidak melakukan kejahatan, memperkenankan mereka untuk memainkan peran mereka dalam segala sesuatu yang dikelola oleh Tuhan dan melakukan apa yang mereka harus lakukan. Demikian pula, di antara mereka yang mengikuti Tuhan, di antara umat pilihan-Nya, Tuhan tidak pandang bulu terhadap siapa pun menurut prinsip-prinsip-Nya. Dia baik terhadap semua orang yang mampu dengan tulus mengikuti Dia, dan mengasihi semua orang yang dengan tulus mengikuti Dia. Hanya saja untuk beberapa tipe manusia ini—orang-orang tidak percaya, beragam orang beriman, dan umat pilihan Tuhan—apa yang dianugerahkan-Nya kepada mereka berbeda-beda. Ambillah contoh orang-orang tidak percaya: Meskipun mereka tidak percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memandang mereka sebagai binatang buas, di antara segala sesuatu masing-masing dari mereka memiliki makanan untuk dimakan, tempat mereka sendiri, dan siklus kehidupan dan kematian yang normal. Mereka yang melakukan kejahatan dihukum, dan mereka yang berbuat baik diberkati dan menerima kebaikan Tuhan. Bukankah demikian adanya? Bagi orang-orang beriman, jika mereka dapat secara teguh menaati ajaran agama setiap kali dilahirkan kembali, maka setelah semua reinkarnasi ini Tuhan pada akhirnya akan membuat pernyataan-Nya kepada mereka. Demikian pula, bagi engkau saat ini, apakah engkau adalah salah satu umat pilihan Tuhan atau seorang pelaku pelayanan, Tuhan juga akan membawa engkau ke dalam barisan ini dan menentukan hasil akhirmu sesuai dengan peraturan dan ketetapan administratif yang telah ditentukan-Nya. Di antara beberapa tipe orang ini—berbagai tipe orang beriman, yang termasuk dalam berbagai agama—sudahkah Tuhan memberi mereka ruang hidup? Di manakah orang-orang Yahudi? Apakah Tuhan telah ikut campur dalam iman mereka? Tidak, bukan? Bagaimana dengan orang-orang Kristen? Dia juga tidak ikut campur. Dia memperkenankan mereka untuk menaati prosedur mereka sendiri, tidak berbicara kepada mereka, atau memberi mereka pencerahan, terlebih lagi, tidak mengungkapkan apa pun kepada mereka: "Jika engkau pikir itu benar, percayalah dengan cara itu." Orang-orang Katolik percaya kepada Maria, dan bahwa melalui Marialah kabar-kabar disampaikan kepada Yesus; seperti itulah bentuk kepercayaan mereka. Apakah Tuhan pernah mengoreksi iman mereka? Tuhan memberi mereka kebebasan, Dia tidak menghiraukan mereka dan memberi mereka ruang tertentu untuk hidup. Terhadap umat Muslim dan Buddha, apakah Dia juga seperti itu? Dia telah menetapkan batas-batas bagi mereka, dan memperkenankan mereka untuk memiliki ruang hidup mereka sendiri, tanpa campur tangan dalam agama mereka masing-masing. Semuanya tertata dengan baik. Apa yang engkau lihat dalam semua ini? Bahwa Tuhan memiliki otoritas, tetapi Dia tidak menyalahgunakan otoritas-Nya. Tuhan menyusun segala sesuatu dengan tatanan yang sempurna dan dan melakukannya dengan teratur, di sinilah letak hikmat dan kemahakuasaan-Nya.

Hari ini kita telah membicarakan sebuah topik baru dan khusus, yang menyangkut perkara-perkara dunia roh, yang merupakan salah satu aspek dari pemerintahan dan kekuasaan Tuhan atas dunia roh. Ketika engkau semua tidak memahami perkara-perkara ini, engkau semua mungkin berkata: "Segala perkara yang berkaitan dengan hal ini adalah misteri, dan tidak ada hubungannya dengan jalan masuk kita ke dalam kehidupan; perkara-perkara ini terpisah dari bagaimana manusia sesungguhnya hidup, dan kita tidak perlu memahaminya, juga kita tidak ingin mendengarnya. Semua itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan mengenal Tuhan." Sekarang, apakah menurut engkau semua ada masalah dengan pemikiran semacam itu? Apakah itu benar? (Tidak.) Pemikiran semacam itu tidak benar dan memiliki masalah yang serius. Alasannya, jika engkau ingin memahami bagaimana Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, engkau tidak dapat semata-mata dan hanya memahami apa yang dapat engkau lihat dan apa yang engkau pahami. Engkau juga harus memiliki sedikit pemahaman tentang dunia lain yang tidak terlihat olehmu, tetapi terkait erat dengan dunia yang dapat kaulihat ini. Hal ini menyangkut kedaulatan Tuhan, dan hal ini menyangkut topik "Tuhan adalah sumber hidup bagi segala sesuatu"; ini adalah informasi tentang hal tersebut. Tanpa informasi ini, akan ada kelemahan dan kekurangan dalam pengetahuan manusia tentang bagaimana Tuhan adalah sumber hidup bagi segala sesuatu. Dengan demikian, apa yang telah kita bicarakan hari ini dapat dikatakan telah menyudahi apa yang kita bicarakan sebelumnya, serta menyimpulkan isi dari "Tuhan adalah sumber hidup bagi segala sesuatu". Setelah memahami hal ini, apakah sekarang engkau semua dapat mengenal Tuhan melalui isi pembahasan ini? Yang lebih penting, hari ini Aku telah menyampaikan kepadamu semua informasi yang sangat penting tentang para pelaku pelayanan. Aku tahu bahwa engkau semua sangat suka mendengarkan topik seperti ini, bahwa engkau semua benar-benar peduli tentang perkara-perkara ini. Jadi, apakah engkau semua merasa puas dengan apa yang Aku bicarakan hari ini? (Ya, kami puas.) Engkau semua mungkin tidak terlalu terkesan dengan perkara-perkara lain, tetapi engkau memiliki kesan yang sangat kuat mengenai ucapan-ucapan tentang para pelaku pelayanan, karena topik ini menyentuh jiwamu masing-masing.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik X"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Apakah dunia roh itu?

Dalam dunia materi, kapanpun manusia tidak memahami hal-hal atau fenomena tertentu, mereka dapat mencari informasi yang relevan atau...