Bab Lima: Mereka Menyesatkan, Membujuk, Mengancam, dan Mengendalikan Orang
Lampiran: Kisah Dabao dan Xiaobao
Sebelum secara resmi memulai persekutuan kita hari ini, izinkan Aku mengawalinya dengan satu kisah. Apakah engkau semua senang mendengarkan cerita? (Ya.) Nah, apakah ada prinsip dalam mendengarkan cerita? Dalam kisah-kisah yang diceritakan, engkau harus mampu memahami satu aspek kebenaran, memahami satu aspek maksud Tuhan, mengenali satu aspek esensi natur manusia, atau menemukan di dalam kisah tersebut kenyataan kebenaran yang harus diterapkan dan dimasuki oleh manusia. Inilah yang dimaksud dengan bercerita; bukan obrolan tak berguna dan tentu bukan gosip. Ada orang-orang yang saat mendengarkan cerita, mereka hanya memahami peristiwanya saja––orang seperti apa mereka? (Orang dengan kualitas buruk.) Memiliki kualitas yang buruk artinya mereka tidak berpikir, terutama kurang memiliki pemahaman rohani. Apa pun cerita yang didengarkan, mereka hanya mampu mengingat peristiwanya atau memahami beberapa aturan dari cerita tersebut. Namun, ketika menyangkut berbagai kebenaran yang seharusnya dapat dipahami dari dalam cerita, mereka tidak mampu menangkap, mengerti, atau memahaminya. Bukankah perilaku ini menunjukkan kurangnya pemahaman rohani? (Ya.) Di antara engkau semua, adakah yang menunjukkan perilaku seperti itu setelah mendengarkan sebuah cerita? Setelah mendengarnya, mereka tidak banyak memahaminya, merasa kisah itu tidak ada artinya, dan tidak masalah apakah diceritakan ataupun tidak. Apakah orang-orang semacam itu memiliki kemampuan untuk memahami? Ketika engkau semua mendengarkan sebuah cerita, mampukah engkau memperoleh manfaat dari peristiwa-peristiwa di dalamnya? Terlepas dari apakah engkau mampu memahami kebenaran di dalamnya, engkau semua harus memahami prinsip yang baru saja Aku sebutkan tentang mendengarkan cerita. Sekarang, mari kita mulai dengan sebuah kisah.
Ada seorang bocah laki-laki bernama Xiaobao. Baru-baru ini, seorang pria datang ke rumahnya dan orang ini sering pergi bersama orang tua Xiaobao untuk mengabarkan Injil. Suatu hari, orang tua Xiaobao pergi untuk mengurus beberapa keperluan, meninggalkan Xiaobao bersama pria tersebut di rumah. Apa yang terjadi selanjutnya adalah sebuah kisah yang menarik. Berhubung Xiaobao tidak terlalu akrab dengannya, pria itu memutuskan untuk menghampiri dan mengakrabkan diri dengan Xiaobao saat dia sedang bermain. Pria itu memberi tahu Xiaobao bahwa dia mengenalnya dan bahkan tahu namanya. Xiaobao merasa senang dan berpikir bahwa pria itu tidak mungkin orang jahat. Lalu, dia bertanya kepada Xiaobao, "Xiaobao, apakah orang tuamu pernah menyebut tentangku saat mereka sedang berbicara?" Xiaobao berpikir sejenak dan menjawab, "Aku tidak tahu." Pria itu berkata, "Kau anak yang jujur. Anak yang baik akan mengatakan apa yang mereka tahu." Dia bertanya lagi, "Apa orang tuamu pernah menyebut tentangku?" Xiaobao masih mengatakan dia tidak tahu. Pria itu melanjutkan lagi, "Xiaobao, jadilah anak yang baik, kalau kaukatakan yang sebenarnya, aku akan memberimu permen." Xiaobao berpikir sejenak, tetapi tetap mengatakan dia tidak tahu. Pria tersebut membatin, "Bagaimana aku bisa membuatnya mengatakan yang sebenarnya?" Setelah beberapa saat, dia berkata, "Xiaobao, orang tuamu percaya kepada Tuhan dan aku pun demikian. Aku adalah teman baik orang tuamu. Kami bertiga percaya kepada Tuhan dan kau juga percaya kepada Tuhan. Apakah kau tahu anak-anak seperti apa yang Tuhan sukai?" Xiaobao berpikir sejenak dan menjawab, "Aku tidak tahu." Pria itu berkata, "Tuhan suka anak-anak yang jujur dan tidak berbohong. Ketika mereka tahu sesuatu, mereka akan berkata mereka tahu, dan ketika mereka tidak tahu, mereka akan berkata tidak tahu. Itulah yang bisa disebut anak yang jujur, dan Tuhan menyukai anak-anak seperti itu." Xiaobao memikirkannya dan berkata, "Baiklah." Kemudian, dia berhenti mengatakan bahwa dia tidak tahu. Pria tersebut melanjutkan, "Jika kaukatakan yang sebenarnya, engkau akan menjadi anak yang jujur, anak yang Tuhan kasihi." Xiaobao lalu memikirkan hal itu dan berkata, "Baiklah, kalau begitu." Pria itu bertanya, "Apa artinya 'baiklah kalau begitu'?" Xiaobao menjawab, "Artinya, orang tuaku pernah mengatakan sesuatu tentangmu." Lalu, pria itu terus menanyakan apa lagi yang dikatakan dan berulang kali mengingatkan Xiaobao untuk bersikap jujur dan tidak berbohong. Xiaobao akhirnya berkata, "Ayah dan ibuku bilang kau bukan orang baik. Mereka mengatakan engkau tidak terlalu jujur dan mereka harus berhati-hati ketika berbicara denganmu." Pria itu bertanya lagi, "Apa lagi yang dikatakan ayah dan ibumu?" Xiaobao menjawab, "Aku tidak bisa mengingatnya." "Jadilah anak yang baik!" kata pria itu. Lalu, Xiaobao menjawab, "Ayah dan ibuku berkata mereka tidak boleh menceritakan semuanya kepadamu." Kemudian, pria itu terus menanyainya dan Xiaobao memberitahunya banyak hal. Pria tersebut merasa makin tidak nyaman dan berkata, "Xiaobao, kau anak yang baik, anak yang Tuhan kasihi karena kau sudah jujur dan mengatakan semua yang kauketahui." Saat ini, Xiaobao tidak lagi bersikap waspada seperti di awal terhadap pria tersebut, dan dia tidak lagi menjawab dengan "Aku tidak tahu" untuk semua yang ditanyakan kepadanya. Dia ingin menceritakan segalanya dan memberitahukan apa pun yang pria itu tidak ketahui––pria tersebut hanya perlu menanyakannya kepada Xiaobao. Dia pun mengungkapkan kepada Xiaobao, "Nama panggilanku adalah Dabao, jadi lihatlah, kau dipanggil Xiaobao dan aku dipanggil Dabao. Bukankah seharusnya kita menjadi sahabat terbaik?" Xiaobao menjawab, "Ya." Saat percakapan mereka berlanjut, mereka membicarakan banyak hal. Makin banyak mereka bercakap-cakap, makin mereka merasa bahagia. Xiaobao juga menerima beberapa permen untuk dimakan dan tidak lagi bersikap waspada terhadap pria itu. Lalu, pria tersebut mengajukan permintaan kepada Xiaobao: "Nanti, kalau ayah dan ibumu mengatakan sesuatu tentang aku lagi, bisakah kau memberitahuku?" Xiaobao menjawab, "Tentu saja, karena kita berteman baik." Xiaobao tidak lagi bersikap waspada terhadapnya, dan melalui Xiaobao, pria itu mendapatkan informasi yang diinginkannya. Sejak hari itu, mereka menjadi teman baik. Setiap kali ayah dan ibunya mengatakan sesuatu tentang pria tersebut, Xiaobao segera memberitahukan kepadanya. Pria itu juga berjanji kepada Xiaobao, "Aku sama sekali tidak akan memberi tahu ayah dan ibumu tentang hal ini––ini rahasia kita berdua. Nanti, kalau kau menginginkan makanan yang enak atau mainan yang menyenangkan, aku pasti akan membelikannya untukmu. Kalau ada sesuatu yang kau tidak ingin ayah dan ibumu ketahui, aku akan merahasiakannya untukmu." Demikianlah, Xiaobao merasa makin nyaman dan memercayai pria itu dengan sepenuh hati. Xiaobao terus menjaga hubungan yang tulus dengannya dan mereka menjadi "sahabat sejati".
Itulah keseluruhan kisahnya. Memang tidak melibatkan banyak karakter; tokoh utamanya adalah Dabao dan Xiaobao. Isi cerita ini berpusat pada bagaimana pria itu, Dabao, berusaha menyesatkan, membujuk, dan menarik perhatian bocah tersebut, Xiaobao, agar mengungkapkan informasi tertentu yang ingin diketahui Dabao. Seperti itulah inti cerita dan dialognya. Apa yang dapat kita pahami dari alur cerita dan dialog yang sederhana ini? Karakter siapa yang paling banyak dibahas di sini? Apakah bocah tersebut atau orang dewasa? (Orang dewasa.) Jadi, apa yang sedang digambarkan di sini? Apa topik utama dari cerita tersebut? Topik utamanya menunjukkan bagaimana orang dewasa itu menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuannya. Apakah engkau mengerti cara-cara yang dia gunakan? (Menarik perhatian dan menyesatkan.) Dia memberikan iming-iming untuk menarik perhatian bocah tersebut, menggunakan kata-kata yang tepat untuk menyesatkannya, dan bahkan membujuknya. Apa yang dia gunakan untuk membujuknya? Hadiah—dia membujuk bocah itu dengan hadiah. Pendekatannya mencakup upaya menarik perhatian, membujuk, dan menyesatkan—hal ini melibatkan bujukan dan penyesatan dengan menggunakan kata-kata yang tepat untuk memikat dan sedikit berbau ancaman. Kata-katanya mungkin terdengar benar, tetapi untuk apa dia menggunakan kata-kata itu? (Untuk mencapai agenda pribadinya.) Dia menggunakan kata-kata tersebut untuk mencapai tujuannya yang tersembunyi. Cara yang dia gunakan pada dasarnya sudah jelas. Apakah ini perilaku yang dimiliki oleh manusia normal? (Tidak.) Lalu aspek dari watak rusak Iblis yang manakah yang termasuk dalam perilaku tersebut? (Kejahatan.) Mengapa kita menyebutnya kejahatan dan bukan kelicikan? Kejahatan berada pada tingkat yang lebih dalam dibandingkan kelicikan; kejahatan lebih berbahaya, lebih tersembunyi, lebih menyesatkan, dan lebih sulit untuk dipahami. Kejahatan mengandung upaya memikat, membujuk, menarik perhatian, meyakinkan, menyuap, dan mencobai. Tindakan dan perilaku-perilaku seperti ini jauh melampaui kelicikan; semua itu sudah pasti tindakan dan perilaku yang jahat. Pria itu tidak berkata, "Jika engkau tidak memberitahuku, aku akan memukulmu, menendangmu, atau membunuhmu!" Dia tidak menggunakan cara-cara seperti itu, dan secara lahiriah, dia tidak terlihat kejam. Namun, ini justru lebih buruk daripada kekejaman—ini adalah kejahatan. Mengapa Aku menyebutnya kejahatan? Kelicikan biasanya dapat dideteksi oleh kebanyakan orang, tetapi cara pria itu lebih terselubung. Di luarnya, bahasanya sopan dan sesuai dengan kasih sayang manusia; tetapi sebenarnya, jauh di balik itu, ada hal-hal yang lebih tersembunyi. Tindakan dan caranya lebih terselubung, lebih berbahaya dibandingkan kelicikan yang biasa dihadapi orang-orang. Siasatnya lebih mengelabui, lebih bermuka dua, dan lebih menyesatkan. Ini adalah kejahatan.
Di dalam kehidupan sehari-hari, mampukah engkau semua membedakan dan mengenali penyingkapan watak jahat orang-orang dan perilaku jahat mereka? Meskipun orang-orang yang licik mungkin cukup bijaksana, tetapi setelah berinteraksi dengan mereka selama beberapa waktu, kebanyakan orang dapat mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Namun, mereka yang berwatak jahat tidak begitu mudah untuk dikenali. Jika engkau tidak dapat melihat esensi atau konsekuensi-konsekuensinya, engkau tidak akan dapat mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Orang-orang yang jahat bahkan lebih berbahaya daripada orang-orang yang licik. Engkau tidak dapat mengenali mereka hanya dari satu atau dua kalimat saja. Jika menyangkut orang-orang yang berwatak jahat, dalam rentang waktu tertentu atau dalam waktu singkat, engkau mungkin tidak dapat memahami atau menyelami mengapa mereka melakukan hal tertentu, mengapa mereka berbicara atau bertindak seperti itu. Suatu hari, ketika mereka sudah sepenuhnya terungkap dan tersingkap, semua orang pada akhirnya akan menemukan orang macam apa mereka sebenarnya. Ini lebih daripada sekadar kelicikan—itu adalah kejahatan. Oleh karena itu, mengenali watak jahat membutuhkan jangka waktu tertentu, dan terkadang konsekuensinya harus terlebih dahulu terlihat sebelum orang mampu mengenalinya—ini bukanlah sesuatu yang dapat dikenali dengan cepat. Sebagai contoh, si naga merah yang sangat besar telah menyesatkan manusia selama puluhan tahun, dan baru sekarang sekelompok kecil orang memiliki kemampuan untuk membedakan. Si naga merah yang sangat besar sering kali mengatakan hal-hal yang terdengar paling sedap didengar dan paling sesuai dengan gagasan manusia, dengan dalih melayani orang untuk menyesatkan orang-orang dan dengan dalih keadilan untuk menyingkirkan para pembangkang, membunuh begitu banyak orang baik. Namun, hanya sedikit orang yang dapat mengenali hal ini karena apa yang dia katakan dan lakukan tampak benar di mata orang-orang. Semua orang menganggap bahwa semua yang dia lakukan adalah adil dan pantas, sesuai dengan hukum dan masuk akal, serta sesuai dengan kemanusiaan. Alhasil, dia telah menyesatkan orang-orang selama berpuluh-puluh tahun. Ketika dia akhirnya tersingkap dan runtuh, orang-orang akan melihat wajah aslinya yang adalah wajah setan, dan esensi naturnya yang jahat. Si naga merah yang sangat besar telah menyesatkan manusia selama bertahun-tahun, dan racun si naga merah yang sangat besar ada di dalam diri semua orang—mereka telah menjadi keturunannya. Adakah di antara engkau semua yang mampu melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukan oleh si naga merah yang sangat besar? Ada orang-orang yang berbicara seperti si naga merah yang sangat besar, menggunakan perkataan yang sangat muluk, tetapi tidak melakukan pekerjaan nyata. Semua perkataan mereka muluk-muluk, tetapi mereka sama sekali tidak melakukan pekerjaan nyata. Selain itu, mereka sangat berbahaya dan jahat. Bagi orang-orang semacam itu, jika ada orang yang menyinggung mereka, mereka tidak akan membiarkannya begitu saja. Cepat atau lambat, mereka akan menemukan kesempatan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka untuk membalas dendam, tanpa membiarkan orang tersebut mengetahuinya. Mereka bahkan mungkin menangani masalah tersebut tanpa maju ke depan dan menunjukkan wajah mereka. Bukankah ini jahat? Orang-orang yang jahat bertindak dengan prinsip, metode, niat, motif, dan tujuan yang sangat rahasia dan tersembunyi. Orang-orang yang jahat menggunakan rencana licik untuk merugikan orang lain, terkadang menggunakan orang lain untuk membunuh mewakili mereka, terkadang menyiksa orang lain dengan memikat orang-orang tersebut untuk berbuat dosa, dan terkadang menggunakan hukum atau menggunakan segala macam cara yang hina untuk menyiksa orang lain. Semua ini adalah perwujudan dari kejahatan, dan tak ada satu pun darinya adalah metode yang adil atau jujur. Adakah di antara engkau semua yang memperlihatkan perilaku atau perwujudan ini? Dapatkah engkau semua mengenalinya? Apakah engkau menyadari bahwa itu merupakan watak yang jahat? Kelicikan biasanya dapat dilihat dari luar: seseorang bertele-tele atau menggunakan perkataan yang muluk-muluk, dan tak seorang pun dapat membaca apa yang sedang mereka pikirkan. Itulah kelicikan. Apa karakteristik utama dari kejahatan? Karakteristik utamanya adalah kata-katanya terdengar sangat menyenangkan dan di luarnya, segalanya tampak benar. Tidak tampak adanya masalah, dan segala sesuatu terlihat baik-baik saja dari berbagai sudut. Ketika mereka melakukan sesuatu, engkau tidak melihat mereka menggunakan cara tertentu, dan secara lahiriah, tidak ada tanda-tanda kelemahan atau kekurangan, tetapi mereka tetap berhasil mencapai tujuannya. Mereka melakukan segala sesuatu dengan cara yang sangat rahasia. Beginilah cara antikristus menyesatkan orang lain. Orang-orang dan hal-hal seperti inilah yang paling sulit dikenali. Ada orang-orang yang kerap mengatakan hal-hal yang benar, menggunakan alasan-alasan yang terdengar bagus, menggunakan doktrin, ungkapan, atau tindakan tertentu yang sesuai dengan kasih sayang manusia untuk mengelabui orang lain. Mereka berpura-pura melakukan satu hal padahal sebenarnya melakukan hal lain untuk mencapai tujuannya yang tersembunyi. Ini adalah kejahatan, tetapi kebanyakan orang menganggapnya sebagai perilaku yang licik. Orang-orang memiliki pemahaman dan analisis yang relatif terbatas tentang kejahatan. Sebenarnya, kejahatan lebih sulit dikenali dibandingkan kelicikan karena lebih tersembunyi, cara serta tindakannya juga lebih cerdik. Jika seseorang memiliki watak yang licik dalam dirinya, orang lain biasanya dapat mendeteksi kelicikan tersebut dalam waktu dua atau tiga hari setelah berinteraksi dengannya, atau mereka dapat merasakan watak licik orang tersebut dalam tindakan dan perkataannya. Namun, seandainya orang tersebut jahat: ini bukan sesuatu yang dapat dikenali dalam waktu beberapa hari saja karena tanpa adanya peristiwa penting atau keadaan khusus yang terjadi dalam waktu yang singkat, tidak mudah untuk mengenali apa pun hanya dengan mendengarkannya berbicara. Mereka akan selalu mengatakan dan melakukan hal-hal yang benar, serta menyampaikan doktrin demi doktrin yang benar. Setelah beberapa hari berinteraksi dengannya, engkau mungkin berpikir orang tersebut cukup baik, mampu meninggalkan segala sesuatu, mengorbankan dirinya, memiliki pemahaman rohani, memiliki hati yang mengasihi Tuhan, serta memiliki hati nurani dan nalar dalam tindakannya. Namun, setelah mereka menangani beberapa persoalan, engkau melihat bahwa ucapan dan tindakannya bercampur baur dengan begitu banyak hal, terlalu banyak maksud jahat. Engkau akan menyadari bahwa orang tersebut tidak jujur dan licik—seseorang yang jahat. Mereka sering menggunakan kata-kata yang tepat dan ungkapan-ungkapan yang menyenangkan yang selaras dengan kebenaran, serta menunjukkan kasih sayang manusia saat berinteraksi dengan orang lain. Di satu sisi, mereka membangun reputasinya sendiri, sementara di sisi lain, mereka menyesatkan orang lain demi mendapatkan gengsi dan status di antara orang-orang. Orang-orang semacam ini sangat menyesatkan, dan begitu mereka memperoleh kekuasaan dan status, mereka dapat menyesatkan dan merugikan banyak orang. Mereka yang memiliki watak jahat sangatlah berbahaya. Adakah orang-orang seperti itu di antara engkau semua? Apakah engkau semua seperti ini? (Ya.) Lalu, seberapa seriuskah hal tersebut? Berbicara dan bertindak tanpa prinsip kebenaran, sepenuhnya mengandalkan natur jahat untuk bertindak, selalu ingin menyesatkan orang lain, hidup di balik kedok agar orang lain tidak dapat melihat atau mengenalimu dan akan memandang kemanusiaan serta statusmu dengan rasa hormat dan kekaguman—ini adalah kejahatan. Apakah engkau semua hanya sesekali menunjukkan perilaku jahat tersebut atau engkau sering seperti itu? Apakah ini memang sifat aslimu, dan apakah sulit bagimu untuk melepaskan diri dari perilaku tersebut? Jika engkau hanya sesekali memakai cara seperti itu, hal tersebut masih dapat diubah. Namun, jika itu memang sifat aslimu, selalu bertindak dengan penuh tipu daya dan kelicikan, serta terus-menerus mengandalkan rencana jahat, engkau adalah setan yang paling licik. Aku akan mengatakan yang sebenarnya kepada engkau semua. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah berubah.
Dalam cerita tersebut, Dabao menggunakan cara seperti itu untuk menipu Xiaobao agar jujur padanya. Katakan kepada-Ku, siapa yang mengajarinya bersikap seperti itu? Tidak ada yang mengajarinya. Jadi, dari mana Dabao mendapatkan semua cara licik tersebut? (Dari naturnya.) Itu berasal dari naturnya, dari esensinya yang rusak. Dia memang orang seperti itu. Dabao bahkan tidak ragu untuk menargetkan seorang anak. Sungguh memalukan! Jika dia ingin mengetahui kebenarannya, dia bisa langsung bertanya kepada orang tua anak tersebut, atau dia bisa secara aktif merenungkan dirinya sendiri dan dengan jujur membuka hatinya kepada mereka; orang tua Xiaobao mungkin akan mengatakan yang sebenarnya kepadanya. Tidak perlu menggunakan cara-cara seperti itu untuk melakukan tindakan memalukan dan tidak pantas tersebut secara diam-diam. Inilah tindakan orang-orang dengan watak jahat. Katakan kepada-Ku, bukankah itu menjijikkan? (Memang menjijikkan.) Dia bahkan tidak ragu untuk menargetkan seorang anak; Dabao melihat anak itu mudah diintimidasi, dikelabui, dan ditipu, kemudian merencanakan sesuatu terhadapnya. Lalu, jika dia melihat seorang dewasa yang jujur dan baik, bagaimana dia akan memperlakukannya? Apakah dia akan membiarkannya begitu saja? Tentu saja tidak. Jika Dabao melihat seseorang yang mirip dengannya, yang juga suka menggunakan trik dalam perkataan dan tindakannya, bagaimana dia akan menyikapinya? (Dia tahu bahwa orang itu sama jahatnya seperti dirinya dan mungkin akan bersikap waspada, memilih untuk tidak mengungkapkan apa pun dengan mudah.) Selain bersikap waspada, apa lagi yang mungkin dilakukannya? (Dia akan menyainginya.) Dabao akan bersaing secara terbuka dan tersembunyi—dua hal ini saja. Inilah perilaku seseorang yang memiliki watak jahat. Orang-orang semacam ini suka bersaing dengan orang lain, baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi, dan memanfaatkan setiap kesempatan. Mereka memiliki pepatah terkenal, dan jika engkau bertemu dengan orang-orang semacam ini dan mendengar mereka mengatakannya, bisa dipastikan mereka memiliki watak yang jahat. Apa yang mereka katakan? Misalnya, ketika engkau menyarankan agar mereka bekerja sama dengan orang lain dalam melaksanakan suatu tugas, mereka berkata, "Oh, aku tidak bisa menyainginya!" Yang pertama kali mereka pikirkan selalu tentang "persaingan". Pemikiran awalnya bukanlah tentang bagaimana bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik, melainkan tentang persaingan. Inilah pepatah terkenal mereka. Di kelompok sosial mana pun mereka berada, baik di antara orang-orang tidak percaya, saudara-saudari, maupun anggota keluarga, apa satu-satunya aturan mereka? Aturan tunggalnya adalah persaingan, dan jika mereka tidak dapat mengalahkan orang lain secara terbuka, mereka akan melakukannya secara diam-diam. Watak seperti ini pada dasarnya jahat. Ada orang-orang yang mungkin di luarnya terlihat sedang mengobrol santai dengan orang lain, tetapi di dalam hatinya, mereka diam-diam bersaing, menggunakan berbagai cara dan teknik untuk secara halus melemahkan dan merendahkan orang lain. Orang-orang yang tidak dapat mengenali hal ini tidak akan mengetahui yang sebenarnya mengenai taktik mereka, dan pada saat mereka menyadarinya, persaingan mereka sudah berakhir. Ini adalah kejahatan. Ketika orang yang jahat berinteraksi dengan orang lain, semuanya adalah tentang bersaing secara terang-terangan dan tersembunyi, menggunakan berbagai rencana licik, persekongkolan, atau cara tertentu untuk mengalahkan orang lain, membuatnya menyerah, dan pada akhirnya membuat semua orang tunduk pada mereka. Sejak adanya umat manusia hingga saat ini, seluruh sejarah umat manusia telah dipenuhi dengan "persaingan". Baik dalam skala besar antarbangsa, dalam skala kecil antarkeluarga, maupun antarindividu, tidak ada kelompok yang bebas dari konflik; baik persaingan secara terbuka, maupun tersembunyi, verbal ataupun fisik. Dalam sejarah Tiongkok, periode di mana perang paling sering terjadi di antara berbagai kelompok etnis adalah masa Musim Semi dan Musim Gugur serta Zaman Negara-negara Berperang. Sebagian besar buku terkenal tentang strategi militer dihasilkan pada kedua masa tersebut, seperti strategi-strategi yang terkandung dalam "Seni Berperang karya Sun Tzu" —semua ini berasal dari zaman tersebut. Ada juga buku "Tiga Puluh Enam Strategi", yang mencatat berbagai taktik untuk digunakan dalam peperangan. Beberapa strategi dan taktik militer tersebut bahkan masih digunakan hingga saat ini. Katakan kepada-Ku, apa sajakah strateginya? (Strategi "Melukai Diri Sendiri".) (Strategi "Pengalihan".) (Strategi "Agen Ganda", Strategi "Kota Kosong", dan Strategi "Perangkap Madu".) Semua strategi terkenal ini, entah itu diakhiri dengan frasa "Perangkap Madu", "Kota Kosong", atau "Pengalihan", selalu diawali dengan kata "Strategi". Apa yang dimaksud dengan "strategi"? ("Taktik" atau "siasat".) Itu menyiratkan adanya taktik tertentu yang berbahaya, licik, tersembunyi, atau rahasia. "Taktik-taktik" ini tidak ada hubungannya dengan perencanaan—semuanya tentang persekongkolan. Apa yang kita lihat di balik taktik-taktik tersebut? Apakah tindakan, perilaku, juga taktik serta penerapan yang mereka gunakan dalam peperangan sesuai dengan kemanusiaan dan kebenaran? (Tidak.) Apakah Tuhan bekerja dengan cara ini? (Tidak.) Sama sekali tidak. Lalu, siapakah yang tercermin dalam tindakan ini? Semuanya mencerminkan tindakan Iblis dan manusia yang jahat. Berasal dari manakah strategi-strategi umat manusia yang jahat tersebut? (Iblis.) Semua itu berasal dari Iblis. Beberapa orang mungkin kesulitan memahaminya, jadi akan lebih jelas jika Kukatakan bahwa strategi-strategi tersebut berasal dari raja-raja setan—ini akan lebih mudah dipahami orang-orang. Siapakah raja setan itu? Mereka adalah setan dan Iblis yang bereinkarnasi ke dunia untuk menebar perselisihan dan menimbulkan kekacauan di antara umat manusia. Merekalah yang membuat strategi-strategi ini. Dalam catatan pekerjaan Tuhan, apakah engkau pernah melihat Dia menggunakan Strategi Kota Kosong atau Strategi Pengalihan? Apakah rencana pengelolaan Tuhan mencakup strategi-strategi ini? Tuhan tidak pernah menggunakan strategi-strategi semacam itu untuk mengelola pekerjaan-Nya. Strategi-strategi ini digunakan oleh seluruh umat manusia yang jahat. Dari sebuah bangsa atau dinasti dalam skala yang lebih besar hingga sebuah suku atau keluarga dalam skala yang lebih kecil, dan bahkan hingga hubungan antarindividu, konflik selalu hadir di mana pun manusia yang rusak berada. Apa yang mereka perebutkan? Apa yang mereka kejar? Apa tujuan mereka? Tujuannya hanyalah untuk kekuasaan, status, dan keuntungan—untuk mendapatkan semua ini. Bangsa-bangsa saling berperang untuk menguasai lebih banyak orang. Suku-suku saling berperang untuk memperebutkan wilayah, rakyat, dan kedaulatan. Orang-orang berjuang untuk mengejar superioritas dan keuntungan. Di mana ada manusia, di situlah ada konflik, karena di mana ada manusia, di situlah ada kerusakan yang disebabkan oleh Iblis. Seluruh umat manusia telah dirusak oleh Iblis sehingga dunia dipenuhi dengan konflik dan pertumpahan darah. Dalam apa pun yang dilakukannya, umat manusia yang rusak tidak mampu melepaskan diri dari belenggu watak Iblis. Oleh karena itu, seluruh sejarah umat manusia, baik di Barat maupun di Timur, setiap bagian dari sejarahnya merupakan catatan buruk tentang perjuangan jahat umat manusia. Namun, umat manusia masih menganggapnya sebagai sesuatu yang membanggakan. Saat ini, ada orang-orang yang masih mempelajari Tiga Puluh Enam Strategi Tiongkok. Apakah engkau semua mempelajarinya? (Tidak.) Jika engkau secara khusus mempelajari semua hal tersebut, menyerap pengalaman, pelajaran, cara, metode, dan teknik yang terkandung di dalamnya untuk memperkaya otakmu, dan menjadikannya bagian dari keahlianmu untuk bertahan hidup, itu sungguh keliru. Engkau pasti akan makin dekat kepada Iblis, menjadi makin keji dan makin jahat. Namun, jika engkau dapat mengubah perspektifmu dan menganalisis, mengenali, dan mengungkapkannya berdasarkan firman Tuhan, hasil seperti apa yang akan kauperoleh? Engkau akan jauh lebih membenci Iblis, dan jauh lebih mengenali serta membenci dirimu sendiri. Apa hasil yang jauh lebih baik? Hasil yang jauh lebih baik adalah menolak Iblis dan bertekad bulat untuk mengikuti Tuhan. Iblis menggunakan apa yang disebut sebagai budaya tradisional ini dan berbagai pengetahuan dan teori yang telah dikumpulkan umat manusia selama ribuan tahun untuk mengajarkan dan menanamkannya kepada orang-orang, dengan tujuan untuk lebih dalam merusak dan mengendalikan mereka. Jika engkau menguasai semua hal ini dan tahu cara menggunakannya, engkau akan menjadi Iblis berjalan dan sepenuhnya akan disingkirkan oleh Tuhan.
Ketika bersekutu tentang pengenalan diri sendiri dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, kebanyakan orang sering membahas masalah watak yang congkak, yang merupakan watak rusak yang paling umum dan banyak ditemukan. Watak rusak apa lagi yang relatif umum? (Kelicikan dan keras kepala.) Kelicikan, keras kepala, muak akan kebenaran, dan kekejaman adalah hal-hal yang sering dialami manusia. Kejahatan lebih jarang terlihat, dan tidak banyak yang mengenalinya. Dapat dikatakan bahwa watak jahat adalah watak yang paling sulit dikenali, sangat tersembunyi, dan relatif rahasia, bukan? Katakanlah ada dua orang yang hidup bersama, dan tak seorang pun dari mereka mencintai kebenaran, tidak mengejarnya, juga tidak setia dalam melaksanakan tugasnya. Dari luar, keduanya mungkin terlihat harmonis tanpa ada masalah. Namun, di lubuk hati, tak seorang pun dari mereka yang mengejar kebenaran, dan berbagai watak rusak masih ada meskipun engkau tidak dapat melihatnya. Mengapa engkau tidak dapat melihatnya? Itu karena kedua orang ini sangat licik dan lihai dalam tindakannya. Karena engkau tidak memahami kebenaran dan sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mengenali, engkau tidak dapat memahami esensi sebenarnya dari masalah mereka. Kebenaran yang kaupahami sedikit, tingkat pertumbuhanmu terlalu kecil sehingga ada banyak masalah rumit yang tidak mungkin dapat kaupahami, yang membuatmu tidak mampu membantu orang lain menyelesaikan masalahnya. Sebagai pemimpin, apa yang harus engkau semua lakukan ketika menghadapi orang-orang semacam itu? Jika engkau mengungkapkan dan mengenalinya, apakah mereka akan mudah menerimanya? Tidak mudah. Jadi, bagaimana engkau harus menghadapi orang-orang semacam itu? Apakah ada cara untuk menghadapinya? Apa prinsip dalam menghadapi orang-orang semacam itu? Jika mereka memiliki keterampilan teknis atau profesional untuk berjerih payah demi rumah Tuhan, engkau harus memperlakukan mereka sebagai saudara-saudari dan menuntut mereka seperti itu. Namun, karena orang-orang semacam itu tidak mengejar kebenaran, apakah mereka bisa setia dalam melaksanakan tugasnya? (Tidak bisa.) Perilaku apa yang menunjukkan bahwa mereka tidak setia? Bukankah orang-orang semacam ini sangat pandai mencari muka? Ketika tidak ada orang, mereka membuang-buang waktu dan bekerja dengan santai, tetapi begitu melihat ada yang datang, mereka langsung bekerja dengan cepat, bahkan mengajukan banyak pertanyaan, menanyakan apakah ini atau itu bisa dilakukan atau tidak. Begitu orang itu pergi, mereka kembali berhenti bekerja, tidak melakukan apa pun, sama sekali tidak ada pertanyaan yang diajukan, dan bahkan berkata dalam hati, "Aku hanya mempermainkanmu, aku tidak sebodoh itu!" Orang-orang semacam ini hanya mencari muka; mereka sangat ahli dalam menampilkan kedok dan pandai berpura-pura, memberikan kesan palsu kepada orang lain. Banyak orang yang telah berinteraksi dengannya selama bertahun-tahun, masih tidak dapat melihat yang sebenarnya tentang esensinya yang curang dan licik. Ketika ada yang menanyakan tentangnya, mereka bahkan berkata, "Orang ini cukup baik, memperlakukan semua orang dengan baik, tidak pernah merugikan siapa pun, hanya penyenang orang. Bahkan ketika seseorang melakukan kesalahan, dia tidak memangkas orang tersebut, dia terus-menerus menasihati dan menghibur orang lain." Cara dan metode apa yang digunakan orang-orang ini dalam berinteraksi dengan orang lain? Mereka memainkan peran yang sesuai dengan situasi, mereka licik dan lihai, dan kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka adalah orang baik. Adakah orang-orang seperti ini di sekitarmu? (Ada.) Setiap orang cenderung memperlihatkan watak rusaknya sendiri, tetapi orang-orang ini menutup diri mereka dengan rapat, membuatnya mustahil bagi siapa pun untuk mendeteksi masalahnya. Bukankah ini sebuah masalah? Dalam sejarah, ada kaisar yang melakukan banyak kejahatan, tetapi generasi sesudahnya tetap menganggapnya sebagai raja yang bijaksana. Mengapa orang-orang memiliki pandangan seperti itu tentangnya? Bukankah mereka berupaya dan melakukan sesuatu untuk menjaga reputasinya? Di satu sisi, mereka melakukan hal-hal baik demi pencapaian politiknya sendiri, sementara di sisi lain, mereka memutarbalikkan sejarah dan membunuh orang-orang yang menulis kebenaran dan fakta tentang mereka untuk menyembunyikan kesalahannya. Namun, betapa pun kerasnya mereka berusaha menutupinya, pasti ada catatan tentang perbuatannya. Mereka tidak dapat membunuh semua orang yang mengetahui kebenarannya. Akhirnya, masalah tersebut terungkap sedikit demi sedikit oleh generasi sesudahnya. Ketika orang-orang mengetahuinya, mereka merasa ditipu. Dengan mengungkapkan fakta-fakta sejarah ini, orang-orang seharusnya memiliki pemahaman baru tentang kebenaran mengenai seluruh umat manusia. Pemahaman seperti apa? Dari para penguasa hingga rakyat biasa, seluruh umat manusia berada dalam cengkeraman orang-orang jahat, dirusak oleh Iblis sehingga setiap orang menjadi lebih jahat daripada yang lainnya. Tidak ada yang tidak jahat, tidak ada yang tidak rusak. Mereka semua telah melakukan banyak kesalahan; mereka semua sangat jahat, tak ada seorang pun di antara mereka yang baik. Ada orang-orang yang berkata, "Di setiap dinasti, ada pejabat-pejabat yang jujur. Apakah para pejabat yang jujur ini termasuk orang yang jahat?" Jika engkau percaya kepada Tuhan di bawah otoritas para pejabat yang jujur ini, lihatlah apakah mereka akan menangkapmu atau tidak. Jika engkau bersaksi tentang Tuhan kepada mereka, perhatikan sikapnya. Engkau akan segera tahu apakah mereka jahat atau tidak. Penampakan dan pekerjaan Tuhan, serta kebenaran yang Dia ungkapkan, menyingkapkan siapa diri mereka sebenarnya lebih dari apa pun. Ada penguasa dan pejabat yang mungkin telah mencapai prestasi politik tertentu dan melakukan sejumlah kebaikan, tetapi apa natur dari kebaikan ini? Siapa yang diuntungkan dari kebaikan tersebut? Semua itu adalah kebaikan yang dituntut oleh kelas penguasa. Apakah kebaikan yang mereka lakukan adalah perbuatan baik yang diperkenan Tuhan? Apakah "prestasi politik" ini merupakan bentuk penerapan kebenaran dan ketundukan kepada Tuhan? Sama sekali bukan. Prestasi politik dan kebaikan mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebenaran atau ketundukan kepada Tuhan. Kebaikan dan prestasi politik yang mereka miliki semuanya didorong oleh niat dan motifnya; semuanya dilakukan untuk mengabadikan dirinya sendiri dan dipuji oleh orang lain. Oleh karena itu, sebanyak apa pun kebaikan yang dilakukan atau sebanyak apa pun prestasi politik yang mereka kumpulkan, itu tidak dapat membuktikan bahwa mereka adalah orang baik yang berhati baik, apalagi membuktikan bahwa mereka tidak pernah melakukan kejahatan atau tidak memiliki natur yang jahat. Apakah engkau memahami dengan jelas bagaimana orang-orang ini di mata Tuhan? Dapatkah engkau semua menggunakan permasalahan ini untuk mengenal dirimu sendiri? Apakah engkau semua melakukan hal-hal seperti itu, di mana engkau ingin menyombongkan diri begitu melakukan sesuatu yang baik, memastikan semua orang tahu, sementara pada saat yang sama, menyatakan bahwa seseorang tidak boleh sombong atau congkak, dan harus bersikap rendah hati? Misalnya, engkau pergi ke sebuah gereja baru untuk bekerja, dan orang-orang tidak tahu bahwa engkau adalah seorang pemimpin, jadi engkau harus mengusahakan segala cara untuk membuat orang tahu bahwa engkau adalah seorang pemimpin, dan engkau berpikir keras sepanjang malam, akhirnya menemukan solusi yang baik. Apa solusinya? Engkau mengumpulkan semua orang untuk pertemuan, dan berkata, "Dalam pertemuan hari ini, mari kita bersekutu tentang apakah aku memenuhi syarat sebagai seorang pemimpin atau tidak. Jika aku tidak memenuhi syarat, engkau semua dapat menyingkapkan dan memberhentikanku. Jika aku memenuhi syarat, aku akan melanjutkan peran ini." Begitu semua orang mendengarnya, mereka langsung tahu bahwa engkau adalah seorang pemimpin. Bukankah dengan melakukan hal tersebut engkau telah mencapai tujuanmu? Dari manakah tujuan ini berasal? Itu berasal dari natur jahatmu. Ambisi adalah sifat umum yang dimiliki manusia. Namun, meski semua orang memiliki ambisi, ada individu yang menggunakan berbagai bahasa, cara, dan strategi pada waktu dan tempat yang berbeda untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Inilah yang disebut kejahatan.
Mengenai topik tentang natur jahat ini, kita akan sering membahasnya. Dengan demikian, engkau semua akan memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh tentang aspek kebenaran ini dan watak yang rusak. Di satu sisi, engkau akan mampu mengenal dirimu sendiri, dan di sisi lain, engkau akan mampu mengenali berbagai jenis orang. Engkau juga akan memiliki jalan masuk yang lebih mendalam ke dalam kebenaran. Jika Aku hanya bersekutu tentang konsep umum atau tentang satu aspek dari definisinya, pemahaman engkau semua akan cukup dangkal. Namun, dengan menggunakan fakta-fakta tertentu dan memberikan contoh-contoh untuk persekutuan kita, barulah pemahaman engkau semua akan bertambah dalam. Contohnya, ada dua anak sedang bercakap-cakap. Salah satu anak bertanya, "Apakah kau telah mengerjakan pekerjaan rumahmu hari ini?" Yang satunya menjawab, "Aku belum mengerjakannya." Kemudian anak yang pertama berkata, "Aku juga belum mengerjakannya." Apakah mereka berdua mengatakan yang sebenarnya? (Ya.) Engkau salah; salah satu dari mereka sedang berbohong. Apa yang dia pikirkan dalam hatinya? "Dasar bodoh, apa kaupikir aku benar-benar belum mengerjakannya? Aku tidak sebodoh itu! Jika aku tidak mengerjakan pekerjaan rumahku, aku akan dihukum. Bagaimana mungkin aku tidak mengerjakannya? Aku sengaja membuatmu berpikir bahwa aku tidak mengerjakannya agar kau juga tidak mengerjakannya. Pada akhirnya, kau akan dihukum, dan aku bisa tertawa terbahak-bahak." Apakah anak ini jahat? (Dia jahat.) Adakah di antara engkau semua yang pernah melakukan demikian? Berikut contoh lainnya: di kelas pada hari Senin, seorang siswa mengatakan bahwa dia pergi berbelanja pada hari Minggu, sementara siswa yang lain mengaku bahwa dia mengunjungi teman-temannya. Sebenarnya, mereka berdua belajar di rumah. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif seperti Tiongkok, pernyataan seperti itu dimaksudkan untuk membuat para pesaingmu lengah sehingga engkau dapat mengungguli mereka. Inilah yang disebut strategi. Hal-hal seperti itu biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang, orang tua dan anak-anak juga terlibat dalam dialog serupa, dan memperlihatkan watak yang sama, yang mungkin juga ditunjukkan antarteman. Perwujudan watak ini dapat dilihat di mana-mana, engkau hanya perlu mengamati dengan saksama. Apa tujuan mengamatinya? Ini bukan bertujuan untuk mengumpulkan materi, mengobrol santai, bergosip, atau mengarang cerita. Sebaliknya, ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuanmu dalam mengenali, memungkinkanmu untuk membandingkan dirimu terhadap apa yang orang lain lakukan dan apa yang mereka perlihatkan dan tunjukkan sehingga engkau dapat melihat apakah engkau menunjukkan perilaku serupa. Ketika engkau melihat seseorang menunjukkan perilaku seperti itu, engkau akan mengerti bahwa mereka memiliki watak ini. Namun, ketika engkau juga menunjukkan perilaku demikian, apakah engkau dapat mengenali bahwa engkau juga memiliki watak tersebut? Jika engkau tidak dapat mengenalinya, itu menunjukkan pemahamanmu tentang watak mereka salah: engkau belum benar-benar memahaminya, atau dengan kata lain, engkau tidak memiliki pemahaman rohani dan belum memahaminya dengan tepat. Topik-topik ini tidak dapat dibahas seluruhnya dalam beberapa hari. Dengan membahas sedikit saja akan membantu engkau semua memperoleh pengetahuan, dan pemahamanmu tentang kebenaran akan makin dalam. Jika engkau sungguh-sungguh mencintai kebenaran, engkau akan memiliki tingkat jalan masuk yang lebih dalam. Kedalaman pengalaman dan jalan masukmu tidak dapat dipisahkan dari pemahamanmu. Kedalaman pengalaman dan jalan masukmu pasti akan menentukan kedalaman pemahamanmu. Demikian pula, kedalaman pemahamanmu juga dapat menunjukkan seberapa dalam engkau telah mengalami dan memasukinya. Keduanya saling berkaitan. Inilah jalan untuk masuk ke dalam kebenaran, dan hanya dengan masuk ke dalam kebenaran, barulah engkau dapat memiliki kenyataan. Kita akan mengakhiri topik tersebut di sini dan beralih ke topik utama dari persekutuan hari ini.
Analisis tentang Bagaimana Antikristus Menyesatkan, Membujuk, Mengancam, dan Mengendalikan Orang
I. Analisis tentang Bagaimana Antikristus Menyesatkan Orang
Pada pertemuan terakhir, kita menyelesaikan persekutuan kita mengenai poin keempat tentang berbagai perwujudan antikristus. Hari ini, kita akan mulai mempersekutukan poin kelima: bagaimana antikristus menyesatkan, membujuk, mengancam, dan mengendalikan orang. Ada empat kata kerja yang tercakup dalam aspek perwujudan antikristus ini, dan dari keempat kata kerja tersebut serta perilaku antikristus, kita dapat melihat watak mereka. Kata kerja pertama adalah "menyesatkan". Watak macam apa yang terkandung di dalamnya? Watak yang jahat. Selanjutnya, bagaimana dengan "membujuk"? Apakah membujuk biasanya menggunakan kata-kata yang menyenangkan atau tidak menyenangkan? (Kata-kata yang menyenangkan.) Jadi, watak macam apa yang mengendalikan perilaku ini? Watak yang jahat. Bagaimana dengan "mengancam" dan "mengendalikan"—watak apa yang mengendalikan hal ini? (Watak yang kejam.) Benar, watak yang kejam. Dari poin kelima, kita dapat melihat watak antikristus. Apa perwujudan utama antikristus dalam poin ini? (Perwujudan yang jahat dan kejam.) Kedua watak yang jahat dan kejam ini sangat jelas dan nyata. Mari kita bahas perilaku ini satu persatu dimulai dengan "menyesatkan". Secara umum, apa arti dari istilah "menyesatkan"? Apakah istilah ini mencakup perwujudan kejujuran? Apakah ada kata-kata yang jujur di dalamnya? (Tidak.) Tidak ada kata-kata jujur di dalamnya—semuanya palsu, perwujudan ini menggunakan kesan palsu, pernyataan palsu, dan kata-kata yang menipu untuk membuat orang percaya bahwa apa yang dikatakan seseorang benar sehingga membuat orang lain mengakui dan memercayainya. Inilah yang dimaksud dengan "menyesatkan". Apakah mereka yang disesatkan memperoleh kebenaran atau menempuh jalan yang benar? Mereka tidak memperoleh kedua hal tersebut. Perilaku dan tindakan menyesatkan orang tentu saja bersifat negatif, bukan positif. Mereka yang disesatkan pada dasarnya telah tertipu; mereka tidak memahami fakta sebenarnya, situasi sebenarnya, atau konteks sebenarnya sehingga mereka memilih jalan, arah, dan orang yang salah untuk diikuti. Inilah dampak yang ditimbulkan oleh penyesatan terhadap mereka yang terjebak di dalamnya. Ini seperti iklan di pusat perbelanjaan: iklan tersebut ditulis dengan sangat baik, dan ketika orang-orang melihatnya, mereka memercayainya begitu saja, tetapi setelah melakukan pembelian, mereka mendapati produk tersebut tidak ada gunanya. Itulah yang disebut tertipu. Jadi, apa tujuan di balik perilaku antikristus yang menyesatkan orang? Metode apa yang mereka gunakan, kata-kata apa yang mereka ucapkan, dan hal apa saja yang mereka lakukan untuk menyesatkan orang? Mari kita terlebih dahulu membicarakan tujuan antikristus. Jika mereka tidak mempunyai tujuan sama sekali, apakah mereka perlu berusaha atau mengatakan hal-hal yang menyenangkan untuk membujuk dan menyesatkan orang? Ada pepatah di kalangan orang-orang tidak percaya, "Tidak ada makan siang yang gratis". Jika engkau tidak dapat memahaminya, engkau akan tertipu. Dunia ini sangat jahat, orang-orang saling bersekongkol dan menganiaya satu sama lain. Inilah kehidupan manusia yang rusak. Mengapa antikristus berupaya untuk berbicara dengan cara yang bertele-tele guna menyesatkan orang? Mereka berbicara dan bertindak dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk memperebutkan kekuasaan dan kendali atas orang-orang—hal ini tidak diragukan lagi. Tujuan mereka tidak ada bedanya dengan tujuan para politisi. Jadi, strategi apa yang digunakan antikristus untuk menyesatkan orang? Bagaimana mereka melakukannya? Pertama, mereka membuatmu menyukai mereka. Begitu engkau mempunyai kesan yang baik terhadap mereka, engkau tidak akan lagi bersikap waspada terhadap mereka: engkau akan memercayai mereka, dan kemudian engkau akan menerima kepemimpinan mereka, lalu dengan sukarela menaatinya. Engkau akan bersedia mendengarkan apa pun yang mereka katakan dan yang mereka minta agar engkau melakukannya. Apa arti dari kesediaan untuk mendengarkan? Artinya tidak menerapkan kearifan, dan mendengarkan serta menaati tanpa prinsip. Dapatkah antikristus menyesatkan orang dengan menggunakan kata-kata atau metode penghukuman? Sama sekali tidak. Jadi, metode apa yang biasanya mereka gunakan untuk mencapai tujuan ini? Sering kali, mereka menggunakan kata-kata yang selaras dengan gagasan manusia dan doktrin yang berdasarkan perasaan manusia. Terkadang mereka juga mengucapkan beberapa perkataan dan doktrin yang selaras dengan kebenaran. Hal ini memudahkan mereka mencapai tujuannya untuk menyesatkan orang lain, dan orang-orang juga cenderung menerimanya. Sebagai contoh, ketika saudara-saudari melakukan sesuatu yang salah, menyebabkan kerugian pada pekerjaan gereja, dan mereka merasa negatif dan lemah, antikristus tidak mempersekutukan kebenaran untuk mendukung dan membantu mereka. Sebaliknya, mereka berkata, "Wajar jika seseorang menjadi lemah—itu sesuatu yang normal. Aku juga sering merasa lemah. Tuhan tidak mengingat hal tersebut". Sebenarnya, tahukah mereka apakah Tuhan mengingat hal-hal ini atau tidak? Tidak, mereka tidak tahu. Mereka berkata, "Tidak menjadi masalah jika persoalan ini tidak ditangani dengan baik. Perbaiki saja lain kali. Rumah Tuhan tidak mengetahuinya dan tidak ada seorang pun yang menyelidikinya. Selama aku tidak melaporkannya ke atasan, para petinggi tidak akan mengetahuinya, dan Yang di Atas pasti tidak akan diberi tahu, jadi Tuhan juga tidak akan mengetahuinya—oleh karena itu, Tuhan tidak akan memperhatikan hal ini. Kita semua adalah manusia yang rusak; engkau memiliki kerusakan, demikian juga aku. Sebagai seorang pemimpin, aku seperti orang tua: kesalahan apa pun yang engkau semua lakukan adalah tanggung jawabku. Ini adalah kesalahanku karena kecilnya tingkat pertumbuhanku, aku tidak mampu mendukung dan membantu engkau semua yang menyebabkan engkau semua melakukan kesalahan. Jika aku mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, aku akan mampu membantu engkau semua agar tidak melakukan kesalahan. Akulah yang bertanggung jawab atas masalah ini. Meskipun persoalan ini mungkin telah menyebabkan sejumlah kerugian pada pekerjaan gereja, kita dapat membereskan ini sendiri, dan masalahnya akan terselesaikan. Tidak seorang pun boleh menyelidiki masalah ini, dan tidak ada seorang pun yang akan melaporkannya ke atasan; mari kita rahasiakan saja antara engkau dan aku. Jika aku tidak menceritakannya kepada saudara-saudari lainnya, tidak ada yang akan melaporkan hal ini kepada atasan, dan masalah tersebut akan terlupakan. Kita hanya perlu berdoa dan bersumpah di hadapan Tuhan bahwa kita tidak akan pernah melakukan hal seperti ini atau melakukan kesalahan seperti ini lagi. Sebagai seorang pemimpin, aku bertanggung jawab untuk melindungi engkau semua. Tuhan begitu agung—apakah realistis bagi kita untuk meminta perlindungan-Nya? Selain itu, Tuhan tidak peduli dengan hal-hal sepele dalam kehidupan manusia, jadi tanggung jawab untuk melindungi engkau semua secara mutlak berada di pundakku sebagai seorang pemimpin. Engkau semua memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil, jadi aku yang akan disalahkan jika engkau melakukan kesalahan. Jangan khawatir, jika tiba saatnya terjadi sesuatu yang tidak beres, dan Yang di Atas menemukan atau mengetahuinya, aku akan membela engkau semua". Ketika orang-orang mendengar hal ini, mereka berpikir, "Ini bagus! Aku sangat khawatir harus bertanggung jawab—pemimpin ini sungguh luar biasa!" Bukankah mereka telah disesatkan? Apakah ada perkataan antikristus yang sejalan dengan kebenaran? Apakah ada sesuatu yang bermanfaat dan mendidik kerohanian orang-orang? Adakah sesuatu yang menangani masalah berdasarkan prinsip? (Tidak.) Jadi, kata-kata macam apa ini? Semua itu adalah kata-kata yang menggunakan perasaan manusia, empati, dan pengampunan untuk membangun hubungan, mengutamakan perasaan dan persahabatan, untuk membawa hubungan ke tingkat tertentu, membuat orang-orang merasa bahwa antikristus sangat pengertian, sangat pemaaf dan toleran terhadap orang lain. Namun, tidak ada prinsip atau kebenaran dalam hal ini. Pemahaman yang dangkal seperti apa ini? Itu hanya menutupi masalah, seperti membujuk anak kecil. Strategi apa yang digunakan di sini? Membujuk, menipu, menjalin hubungan, menutupi persoalan, dan berpura-pura menjadi orang baik, semuanya dengan mengorbankan kepentingan saudara-saudari dan mengkhianati kepentingan rumah Tuhan untuk mencapai tujuan mereka dalam mengelabui dan menyesatkan orang lain. Apa akibat dari hal tersebut? Ini membuat orang menjauhkan diri dari Tuhan, bersikap waspada terhadap Tuhan, dan makin dekat dengan antikristus. Bahkan setelah disesatkan, orang-orang ini berkata, "Setelah melakukan kesalahan itu, aku sangat khawatir. Aku berdoa kepada Tuhan berkali-kali, tetapi Dia tidak menghiburku. Aku merasa tidak tenang dan gelisah dalam hatiku, dan aku tidak dapat menemukan penyelesaian dari Tuhan. Namun, sekarang sudah tidak apa-apa; asalkan aku menemui pemimpin, semua masalahku terselesaikan. Aku sangat beruntung memiliki pemimpin seperti itu. Pemimpin kita lebih baik daripada siapa pun!" Pada titik ini, hati dan sudut pandang mereka telah condong kepada antikristus dan mereka telah dikendalikan oleh antikristus. Mengapa mereka bisa dikendalikan oleh antikristus? Karena mereka menemukan rasa aman pada antikristus tersebut. Mereka menerima empati serta menerima kepuasan dan kenyamanan di lubuk hati mereka. Hal ini membuktikan bahwa mereka telah disesatkan.
Dahulu, Yang di Atas menemukan bahwa ada seseorang dengan kemanusiaan yang buruk di sebuah gereja, yang terus-menerus melakukan hal-hal yang mengganggu dan mengacaukan tanpa ada tanda-tanda pertobatan, jadi mereka memberi tahu pemimpin gereja setempat untuk mengeluarkan orang tersebut. Ketika pemimpin gereja setempat mendengar hal ini, dia berpikir, "Mengeluarkan dia? Aku perlu memikirkan hal ini. Dia salah satu dari anggotaku—engkau semua tidak bisa mengeluarkan dia begitu saja. Aku harus membela dia. Yang di Atas tidak memahami keadaan yang sebenarnya. Mencoba mengeluarkannya begitu saja sungguh keterlaluan. Dia akan sangat sakit hati!" Pemimpin itu secara lisan setuju untuk mengeluarkan orang tersebut, tetapi di dalam hatinya, dia tidak bermaksud melakukan hal itu. Dapatkah engkau menebak bagaimana caranya dia menangani hal ini? Dia merenungkannya, "Bagaimana caranya aku menangani situasi ini sedemikian rupa sehingga bawahanku puas denganku sebagai pemimpin mereka dan Yang di Atas tidak membenciku?" Setelah memikirkannya, dia pun membuat rencana. Dia memanggil semua orang untuk berkumpul, dan berkata, "Hari ini, ada masalah khusus yang harus kita tangani. Masalah apa itu? Ada seseorang yang tidak disukai oleh Yang di Atas, dan mereka ingin mengeluarkannya. Jadi, apa yang harus kita lakukan dengan masalah ini? Mari kita semua tentukan apakah orang ini akan dikeluarkan atau tidak dengan pemungutan suara". Hasil pemungutan suara dihitung, dan sekitar 80–90% setuju untuk mengeluarkan orang tersebut, tetapi ada beberapa suara yang berbeda pendapat. Kita tidak akan membicarakan apakah para pembangkang ini adalah pengikut setia orang jahat itu atau apakah mereka melakukannya karena alasan lain. Yang jelas, ada orang-orang yang tidak setuju dan terjadi perbedaan pendapat. Kemudian sang pemimpin berkata, "Melalui pemungutan suara, aku melihat ada pendapat-pendapat yang berbeda. Ini adalah hal yang penting dan kita harus menghormati suara-suara tersebut. Kita perlu menerapkan demokrasi. Lihatlah betapa hebatnya sistem demokrasi Barat: kita juga harus menerapkan seperti itu di gereja, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan demokrasi dan hak asasi manusia. Jadi, karena ada beberapa suara yang menentang, kita tidak bisa mengeluarkan orang ini. Kita harus menghormati pendapat saudara-saudari kita. Siapakah saudara-saudari itu? Mereka adalah umat pilihan Tuhan! Kita tidak boleh mengabaikan pendapat mereka. Sekalipun hanya satu dari umat pilihan Tuhan yang tidak setuju, kita tidak bisa melanjutkan untuk mengeluarkan orang tersebut". Sebenarnya, apa yang pemimpin itu katakan tidak ada dasarnya, Tuhan tidak pernah mengatakan sesuatu seperti itu. Pemimpin itu hanya bicara omong kosong. Kemudian, ketika Yang di Atas mengetahui bahwa orang jahat itu masih belum dikeluarkan, mereka meminta pemimpin setempat untuk segera membereskannya. Dia berjanji sambil berkata, "Baiklah, itu akan segera dibereskan". Apa maksud janjinya? Itu berarti dia akan mengulur waktu. Dia berpikir, "Engkau semua memintaku untuk mengeluarkan orang itu, tetapi aku tidak bisa langsung melakukannya. Siapa tahu, seiring berjalannya waktu, mungkin engkau semua akan melupakannya, dan aku tidak perlu mengeluarkan dia". Kemudian, dia memanggil semua orang untuk berkumpul dan melakukan pemungutan suara lagi. Melalui persekutuan dan kemampuan dalam mengenali, menjadi jelas bagi semua orang bahwa orang tersebut memang perlu dikeluarkan. Jumlah suara yang menentang berkurang, tetapi masih ada satu suara yang menentang pengeluaran orang itu. Sekali lagi, sang pemimpin tidak mengeluarkannya dengan mengatakan, "Selama ada satu suara yang menentangnya, kita tidak bisa mengeluarkan orang tersebut". Sebagian besar orang berpikir, "Jika Yang di Atas memerintahkan untuk mengeluarkan orang tersebut, keluarkanlah dia. Tentunya Yang di Atas dapat memahami masalah ini dan mereka tidak melakukan kesalahan, bukan?" Apakah tunduk pada pengaturan Yang di Atas merupakan sebuah prinsip? Apakah itu kebenaran? (Ya.) Pemimpin ini tidak tahu bahwa ini adalah kebenaran. Apa yang dia lakukan? Dia berkata, "Masih ada satu suara yang menentangnya, jadi kita tidak bisa mengeluarkan orang itu. Kita harus benar-benar menghormati pendapat saudara-saudari kita. Inilah yang disebut hak asasi manusia yang tertinggi". Kemudian, ketika Yang di Atas menanyakan lagi masalah itu, pemimpin tersebut tetap menanganinya secara asal-asalan dan terus mengulur waktu. Akhirnya, ketika Yang di Atas melihat bahwa pemimpin ini tidak mengeluarkan orang jahat itu, pemimpin ini pun dipecat dan dikeluarkan. Yang di Atas menjadikan dia seorang pemimpin, dan dia tidak mendengarkan mereka; Yang di Atas memiliki otoritas untuk memakai dia dan memecatnya—ini adalah ketetapan Administratif. Setelah ini, sekutu-sekutunya juga dikeluarkan. Apakah pengaturan Yang di Atas perlu disetujui oleh semua orang? (Tidak.) Mengapa tidak? Engkau semua tidak mampu menjelaskan alasannya; sepertinya engkau semua sangat mirip dengan pemimpin yang kacau itu, bukankah begitu? Katakan kepada-Ku, apakah kata-kata yang Aku persekutukan kepada engkau semua ini merupakan doktrin atau kenyataan? (Kenyataan.) Jika orang menerapkan dan mengimplementasikannya, akankah itu akurat? (Ya.) Jika akurat, perlukah semua orang memberikan suaranya dan memilihnya? (Tidak.) Mungkinkah Yang di Atas melakukan kesalahan terhadap seseorang dengan memerintahkan agar dia dikeluarkan? Sama sekali tidak. Jadi, ketika Yang di Atas memerintahkan agar orang jahat ini dikeluarkan, dan pemimpin tersebut menolak untuk melaksanakannya, apa masalahnya di sini? (Penentangan terbuka.) Ini lebih daripada sekadar penentangan terbuka, ini upaya untuk menciptakan kerajaan sendiri. Ketika Yang di Atas memerintahkan agar orang jahat itu dikeluarkan, pemimpin palsu ini mengulur waktu dan tidak melaksanakannya, dan dia bahkan mengadakan pemungutan suara dan menyurvei opini publik. Opini publik macam apa yang sedang dia survei? Apa yang dimaksud dengan opini publik? Apa yang dimaksud dengan mayoritas? Apakah mayoritas orang memahami atau memiliki kebenaran? (Tidak.) Mayoritas orang bahkan tidak memiliki kemampuan dalam mengenali, jadi dapatkah mereka menjadi orang yang memahami kebenaran? Pemimpin ini bahkan menyurvei opini publik—apakah itu benar-benar bisa menyelesaikan masalah? Apakah itu perlu? Mayoritas orang tidak memiliki kemampuan dalam mengenali, dan Yang di Atas secara pribadi mengawasi dan memerintahkan agar orang jahat itu dikeluarkan, tetapi antikristus ini mengulur waktu dan tidak mengeluarkannya, melindungi dan menyembunyikan orang jahat, membiarkannya tetap berada di gereja dan menyebabkan gangguan. Di mana pun orang jahat berada, selalu ada kekacauan dan tidak ada ketertiban. Umat pilihan Tuhan tidak dapat melaksanakan tugas mereka secara normal, dan pekerjaan gereja tidak dapat berjalan dengan normal. Hanya dengan segera mengeluarkan orang-orang jahat dapat dipastikan bahwa pekerjaan gereja berjalan secara normal. Namun, di tempat-tempat di mana antikristus memegang kekuasaan, mereka yang merugikan kepentingan rumah Tuhan, menimbulkan gangguan, bertindak dengan cara yang tidak masuk akal, dan melakukan tugasnya tanpa ketulusan sedikit pun, tidak dapat dikeluarkan. Antikristus mengamuk melakukan hal-hal buruk di dalam gereja, melindungi dan menyembunyikan orang-orang jahat dan para pengikut yang bukan orang percaya. Atas dasar apa mereka melakukan hal ini? Atas dasar bahwa mereka adalah pejabat, jadi mereka harus menjadi tuan bagi orang lain. Mereka menjadikan diri mereka sebagai pejabat di rumah Tuhan, dan mereka ingin menjadi tuan bagi orang lain. Katakan kepada-Ku, siapakah tuan atas manusia? (Tuhan.) Tuhan dan kebenaran adalah Tuan atas manusia. Para antikristus itu tidak ada artinya! Mereka ingin menjadi tuan bagi orang-orang ini, tetapi mereka bahkan tidak tahu siapa tuan mereka! Bukankah mereka penjahat? Antikristus menggunakan metode ini untuk memberi tahu orang-orang: "Aku bisa menjadi tuan engkau semua. Jika engkau semua mempunyai keluhan, ketidakpuasan, atau jika engkau mengalami ketidakadilan atau kesulitan, sebagai pemimpinmu, aku dapat membereskannya untuk engkau semua". Mereka yang tidak memahami kebenaran atau fakta sebenarnya kemudian disesatkan oleh para antikristus tersebut. Orang-orang memperlakukan mereka sebagai leluhur dan Tuhan yang harus diikuti dan disembah. Bagaimana perasaan orang-orang yang memahami kebenaran ketika mereka menghadapi antikristus semacam itu? Mereka merasa jijik dan muak, lalu berkata, "Jadi, engkau ingin menjadi tuan kami dan mengendalikan kami? Mustahil! Kami memilihmu sebagai pemimpin kami sehingga engkau akan memimpin kami di hadirat Tuhan, bukan di hadapan dirimu sendiri". Ini berarti mereka telah memahami rencana jahat antikristus. Antikristus menyesatkan orang-orang dengan dalih menjadi tuan mereka dan membuat mereka percaya bahwa hal tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka, baik kebutuhan emosional, psikologis, spiritual, ataupun kebutuhan lainnya. Mereka yang tidak memahami kebenaran atau fakta yang sebenarnya sering kali menjadi korban penyesatan antikristus, sampai-sampai setelah disesatkan, mereka bukan hanya tidak mampu kembali dan merenung, melainkan juga mungkin akan membela dan mendukung para antikristus itu. Fakta bahwa mereka dapat membela dan mendukung antikristus menunjukkan dengan cukup jelas bahwa mereka benar-benar telah disesatkan—bukankah demikian? (Memang demikian.) Mengapa manusia percaya kepada Tuhan? Bukankah itu untuk memperoleh keselamatan? Jika engkau mengikuti antikristus, bukankah engkau sedang menentang Tuhan dan mengkhianati-Nya? Bukankah engkau sedang berpihak kepada kekuatan yang memusuhi Tuhan? Jika demikian, apakah Tuhan masih menginginkanmu? Jika engkau hanya mengikuti Tuhan secara lahiriah, tetapi sebenarnya mengikuti seseorang, bagaimana Tuhan akan memandang dan memperlakukanmu? Jika engkau menolak Tuhan, bukankah Dia juga akan menolakmu dengan rasa muak? Jika seseorang bahkan tidak memahami sedikit doktrin ini, mampukah mereka memahami kebenaran? Bukankah orang-orang ini kebingungan?
Penyesatan yang dilakukan antikristus terhadap orang-orang bukanlah perwujudan sesekali; mereka sering melakukannya, ini adalah prinsip tindakan mereka yang tidak berubah, atau bisa dikatakan ini merupakan dasar, metode, dan cara mereka melakukan sesuatu—itu adalah gaya tindakan mereka yang konsisten. Jika tidak, siapa yang akan menghormati mereka? Pertama, mereka tidak memahami kebenaran. Kedua, mereka memiliki kemanusiaan yang buruk. Ketiga, mereka juga tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan. Jadi, bagaimana mereka bisa membuat orang lain mengakui mereka sepenuhnya, menghormati dan mengaguminya? Mereka mengandalkan berbagai cara dan metode untuk memamerkan diri, membuat orang-orang menghormati dan memujanya. Mereka menggunakan metode-metode ini untuk menyesatkan orang, memberi kesan-kesan yang palsu, membuat orang menganggap bahwa mereka rohani, mengasihi Tuhan, membayar harga, sering mengucapkan kata-kata yang tepat dan mengemukakan teori-teori yang benar, serta menjaga kepentingan saudara-saudari. Kemudian, mereka menggunakan kesan palsu ini untuk membangkitkan rasa hormat dan kekaguman pada orang lain, mencapai tujuan mereka untuk menyesatkan orang-orang dan membuatnya mengikuti mereka. Ketika mereka menyesatkan orang-orang dengan cara seperti ini, apakah yang mereka lakukan sejalan dengan kebenaran? Meskipun mereka mengatakan segalanya dengan benar, hal yang mereka lakukan jelas tidak sejalan dengan kebenaran. Mereka yang tidak memiliki kemampuan dalam mengenali tidak dapat melihat permasalahannya. Mengenai esensi menyesatkan orang, tindakan mereka membuat orang-orang sulit menyadari bahwa tindakan itu tidak sejalan dengan kebenaran. Jika ini bisa dipahami, bukankah orang-orang akan menyadari penipuan mereka? Sebenarnya, apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka perlihatkan adalah kerohanian palsu. Jadi, apa perwujudan dari kerohanian palsu? Banyak perilaku, tindakan, dan perkataan yang termasuk dalam kerohanian palsu tampaknya benar, tetapi sebenarnya itu hanyalah tindakan lahiriah dan tidak ada hubungannya dengan penerapan kebenaran. Sama seperti orang-orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus: mereka memegang Kitab Suci di tangan mereka dan berdoa dengan suara keras di sudut-sudut jalan sambil berseru "Ya Tuhanku…", menunjukkan kesalehan mereka kepada orang-orang. Alhasil, kini "orang Farisi" menjadi istilah alternatif untuk orang-orang yang munafik. Kata sifat manakah yang menerangkan orang Farisi? Munafik. Sebenarnya, tanpa perlu mengatakan "munafik", selama kata "Farisi" disebutkan, engkau akan tahu bahwa itu bukanlah kata yang positif—itu sama dengan "penjahat" atau "setan" dan mengandung arti yang sama. Berbicara tentang kerohanian palsu, dewasa ini, tidak banyak orang yang membahas kerohanian, dan setiap kali ada yang menyebut kerohanian, apa yang mereka tambahkan setelahnya? (Palsu.) Tepat sekali, palsu. Dalam kebanyakan kasus, perwujudan antikristus yang menyesatkan orang sebenarnya adalah perwujudan kerohanian palsu. Perkataan, tindakan, dan perilaku yang berhubungan dengan kerohanian palsu tampak sangat baik, sangat saleh, dan sejalan dengan kebenaran. Ketika mereka melihat seseorang lemah, mereka lupa makan dan bergegas untuk menolongnya. Ketika mereka melihat seseorang mengalami masalah di rumah, mereka mengabaikan urusan mereka sendiri dan bergegas membantunya. Namun, bantuan mereka hanya berupa ucapan kata-kata yang tepat atau kata-kata yang terdengar menyenangkan dan simpatik. Meskipun sudah berbicara panjang lebar, masalah orang lain yang sebenarnya masih belum terselesaikan. Lalu apa tujuan mereka bertindak seperti ini? Orang-orang sangat tersentuh oleh perilakunya. Mereka merasa bahwa memiliki pemimpin seperti ini untuk diandalkan dalam masa-masa sulit adalah sesuatu yang luar biasa—mereka benar-benar bahagia. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa antikristus tidak hanya menggunakan kata-kata untuk menyesatkan orang, tetapi pada saat yang sama, mereka juga menggunakan berbagai perilaku untuk menyesatkannya agar orang-orang meyakini bahwa mereka sangat rohani, luar biasa, serta layak untuk dipercaya dan diandalkan. Ada orang-orang yang bahkan mungkin berpikir, "Percaya kepada Tuhan terasa agak terlalu abstrak, tetapi percaya kepada pemimpin kita adalah hal yang nyata. Ini sangat nyata dan benar: engkau dapat menyentuh dan melihat mereka, dan ketika engkau sedang menangani sesuatu, engkau dapat bertanya dan berbicara langsung dengan mereka. Betapa menakjubkannya itu!" Dalam mencapai hasil tersebut, antikristus telah mencapai tujuan mereka, tetapi orang-orang yang mereka sesatkan berakhir dengan kesengsaraan. Setelah disesatkan oleh antikristus selama jangka waktu tertentu, ketika orang-orang ini datang lagi ke hadirat Tuhan, mereka tidak lagi tahu cara berdoa atau membuka hati mereka kepada-Nya. Terlebih lagi, ketika orang-orang ini berkumpul, mereka saling menyanjung, berpura-pura rohani, dan menyesatkan serta menipu satu sama lain. Pada akhirnya, antikristus bahkan menyatakan, "Setiap saudara-saudari di gereja kita mengasihi Tuhan. Ketika menghadapi masalah, masing-masing dari mereka akan berupaya mengatasinya—sekalipun mereka ditangkap oleh si naga merah yang sangat besar, mereka semua bisa berdiri teguh dalam kesaksiannya. Tidak akan ada satu pun yang seperti Yudas di antara kita—aku jamin!" Ternyata, saat ditangkap, sebagian besar dari mereka berubah menjadi seperti Yudas. Bukankah mereka sekelompok penjahat? Para antikristus menggunakan kata-kata dan slogan-slogan kosong ini untuk mengelabui, menyesatkan, dan menipu saudara-saudari. Sebagian besar manusia bodoh dan tidak tahu apa-apa, tidak memiliki kemampuan dalam mengenali, dan membiarkan antikristus berperilaku sembarangan. Pengaturan kerja dari Yang di Atas telah lama menekankan bagaimana caranya menangani persoalan yang muncul dan pekerjaan apa yang harus dilakukan yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua umat pilihan Tuhan dapat melaksanakan tugas mereka di lingkungan yang aman. Jika terjadi penangkapan dan penganiayaan, kerugian harus diminimalkan semaksimal mungkin. Jika semua umat pilihan Tuhan ditangkap dan dipenjarakan, kehilangan kehidupan bergereja sepenuhnya, bukankah hal ini mengakibatkan berkurangnya jalan masuk kehidupan mereka? Tanpa bisa makan dan minum firman Tuhan di penjara, dapatkah kehidupan seseorang menjadi dewasa? Mereka hanya dapat mengingat beberapa kata dari lagu pujian, dan setiap hari hidup mereka bergantung pada beberapa kata tersebut. Ketika berdoa di malam hari, mereka hanya bisa berdoa di dalam hati dan tidak berani menggerakkan bibir. Satu-satunya hal yang tersisa di hati mereka hanyalah pemikiran seperti, "Jangan berkhianat, jangan menjadi seperti Yudas, tetap teguh dalam kesaksian kepada Tuhan dan memuliakan-Nya, jangan mempermalukan Dia", tidak ada yang lain—manusia hanya memiliki tingkat pertumbuhan yang sekecil itu. Para antikristus tidak mempertimbangkan semua hal tersebut. Mengapa mereka disebut antikristus? Mereka menganiaya orang lain dan menyakiti saudara-saudari tanpa ragu-ragu! Pengaturan kerja dari Yang di Atas mengharuskan manusia melaksanakan tugasnya dalam konteks yang aman dan sebisa mungkin menghindari kecelakaan, tetapi antikristus tidak mengikuti pengaturan kerja ini ketika melakukan pekerjaannya. Mereka berteriak dan bertindak gegabah sesuai keinginannya sendiri tanpa menghiraukan keselamatan. Ada orang-orang bodoh yang tidak memiliki kemampuan dalam mengenali, lalu berpikir, "Mengapa Yang di Atas selalu mengutamakan keselamatan? Mengapa mereka begitu takut akan kecelakaan? Apa yang perlu ditakutkan? Segala sesuatu ada di tangan Tuhan!" Bukankah bodoh mengatakan hal seperti itu? Tingkat pertumbuhanmu mungkin kecil, engkau mungkin kurang memiliki pemahaman, dan tidak mampu memahami semuanya, tetapi engkau tidak boleh bertindak bodoh! Yang di Atas telah mengatur bagaimana orang-orang harus berkumpul dalam situasi tertentu, dan prinsip-prinsip apa yang harus mereka ikuti—untuk apa semua pengaturan terperinci ini? Semua itu untuk melindungi umat pilihan Tuhan sehingga mereka bisa berkumpul dan melaksanakan tugas mereka dengan normal dan aman. Keselamatan memungkinkanmu untuk terus percaya kepada Tuhan, menjalani kehidupan bergereja, dan makan serta minum firman Tuhan secara normal. Jika keselamatanmu hilang, jika engkau ditangkap oleh si naga merah yang sangat besar, dan engkau tidak dapat mendengar atau membaca firman Tuhan di penjara, engkau tidak dapat menyanyikan lagu pujian, dan engkau tidak menghadiri pertemuan—bagaimana engkau masih bisa percaya kepada Tuhan? Engkau mungkin hanya menjadi orang yang percaya dalam nama saja. Antikristus tidak memedulikan hal ini; mereka tidak memedulikan kehidupan dan kematian orang lain. Demi memuaskan ambisi dan keinginannya sendiri, mereka mendorong semua orang untuk bangkit dan berteriak dengan gegabah, "Kami tidak takut dengan situasi ini—kami punya Tuhan!" Orang-orang yang bodoh tidak mengerti apa-apa akan disesatkan oleh kata-kata ini. Setiap orang mempunyai pemikiran yang samar dan kosong, lalu berpikir, "Kami percaya kepada Tuhan, dan Tuhan melindungi kami; jika terjadi sesuatu pada kami, itu atas izin Tuhan". Bukankah ini kata-kata tak bermakna? Beginilah cara antikristus dan mereka yang tidak memahami kebenaran bertindak. Meskipun saudara-saudari mungkin tidak memahaminya, sebagai pemimpin yang sering mempersekutukan pengaturan kerja, engkau seharusnya memiliki pemahaman yang jelas tentang hal ini. Engkau harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pengaturan kerja dan tidak selalu ingin banyak bicara demi memenuhi ambisi dan keinginanmu. Engkau justru berpikir bahwa makin banyak orang yang mendengarkanmu, makin baik, dan makin banyak orang, makin antusias pembicaraanmu. Untuk memenangkan hati orang-orang di bawahnya dan membuat mereka mendengarkan arahannya, antikristus mengumpulkan orang-orang ini di waktu luang mereka tanpa mempertimbangkan keselamatan lingkungan, yang pada akhirnya membawa orang-orang tersebut ke dalam kehancuran.
Para antikristus pandai mengatakan sesuatu yang muluk-muluk dan menggunakan dasar-dasar tertentu yang tak bermakna, kerohanian palsu, dan teoretis untuk menyesatkan orang. Banyak orang yang tidak memiliki kemampuan dalam mengenali hanya mendengarkan antikristus dan menaatinya apa pun manipulasi yang dilakukan antikristus, yang mengakibatkan masalah dan penangkapan. Bagaimana permasalahan ini bisa muncul? Ada orang-orang yang mungkin berkata bahwa itu karena Tuhan tidak melindungi mereka. Namun, bukankah itu berarti mengeluh tentang Tuhan? Kesalahan dalam hal ini tidak dapat dilemparkan pada Tuhan. Tuhan mengizinkan manusia mengalami pekerjaan-Nya dalam berbagai situasi. Jika engkau melakukan penerapanmu sesuai dengan prinsip-prinsip berdasarkan pengaturan kerja, ketika lingkungan memungkinkan, berapa banyak pun orang yang berkumpul, engkau dapat makan dan minum firman Tuhan secara normal, mengalami pekerjaan Tuhan, dan melaksanakan tugas-tugasmu seperti seharusnya, Tuhan akan memimpinmu dan melaksanakan pekerjaan-Nya di dalam dirimu. Jika engkau melanggar tuntutan dari Yang di Atas dan bertindak secara gegabah sesuai keinginanmu sendiri, lalu sesuatu terjadi, itu hanyalah kebodohan dan ketidaktahuan. Tuhan tidak bermaksud memenjarakan semua orang untuk memurnikan mereka. Maksud Tuhan adalah agar setiap orang dapat makan dan minum firman-Nya dengan benar dan mengalami pekerjaan-Nya. Namun, para antikristus tidak memahami hal ini. Mereka meyakini logikanya sendiri, menganggap bahwa dengan perlindungan Tuhan, tidak ada yang perlu ditakutkan. Mereka tidak memahami prinsip perlindungan Tuhan dan mengikuti peraturan secara gegabah, selalu mendefinisikan Tuhan. Ada banyak orang yang disesatkan oleh mereka dan bertindak gegabah bersama mereka, mengabaikan pengaturan dari Yang di Atas, dan akibatnya, sesuatu terjadi—mereka ditangkap dan mengalami penyiksaan di penjara. Tingkat pertumbuhan seperti apa yang dimiliki orang-orang semacam ini ketika masalah muncul? Mereka hanya memiliki sedikit semangat, mereka memahami sedikit doktrin, dan dapat melontarkan beberapa slogan, tetapi mereka sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang Tuhan, mereka tidak memiliki pemahaman, pengetahuan, atau pengalaman sejati akan kebenaran, dan tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana Tuhan bekerja untuk menyelamatkan manusia. Mereka hanya mengandalkan semangat untuk mengikuti Tuhan dan memiliki sedikit tekad. Mampukah orang-orang dengan tingkat pertumbuhan seperti ini memberikan kesaksian ketika mereka ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara? Sama sekali tidak. Begitu mereka berkhianat, apa konsekuensinya? Mereka mulai berpikir, "Bukankah tuhan itu Mahakuasa? Semuanya ada di tangannya, jadi mengapa dia tidak menyelamatkanku? Mengapa dia membiarkanku menderita seperti ini? Apakah tuhan itu ada? Mungkinkah kita salah karena mempunyai semangat yang begitu besar? Jika para pemimpin telah menyesatkan kita, mengapa tuhan tidak mendisiplinkan mereka? Mengapa tuhan membawa kita ke sini? Mengapa dia membiarkan kita menghadapi situasi seperti itu?" Melemparkan kesalahan mulai muncul ke permukaan, diikuti dengan penyangkalan terhadap Tuhan: "Tindakan tuhan tidak sejalan dengan kehendak manusia. Tindakannya mungkin tidak selalu benar, dan belum tentu dia adalah kebenaran." Pada akhirnya, setelah banyak menderita dan menanggungnya selama jangka waktu tertentu, bahkan sedikit doktrin yang mereka ketahui dan sedikit semangat yang mereka miliki pun lenyap. Mereka menyangkal Tuhan dan kehilangan iman, bahkan menjadi seperti Yudas. Setelah dibebaskan dari penjara, mereka bahkan berpikir, "Sekarang aku tidak perlu khawatir lagi dengan situasi. Lihatlah betapa bebasnya orang-orang yang tidak percaya kepada tuhan: mereka memiliki begitu banyak kebebasan di luar sana. Mengapa kita harus percaya secara sembunyi-sembunyi? Jika negara melarang kepercayaan, berhentilah percaya". Apakah orang semacam itu masih bisa percaya kepada Tuhan di kemudian hari? (Tidak bisa.) Mengapa tidak bisa? Tuhan tidak lagi menginginkan mereka. Tuhan memilihmu hanya sekali, dan engkau sudah kehilangan kesempatan, jadi Tuhan tidak menginginkanmu untuk kedua kalinya. Seberapa besar harapan bagi orang-orang semacam itu untuk memperoleh keselamatan? Nol, tidak ada lagi harapan. Ini adalah konsekuensi yang pada akhirnya ditimbulkan oleh para antikristus dengan berperilaku sembarangan dan menggunakan teori-teori kerohanian palsu tertentu untuk menyesatkan orang sehingga menyebabkan mereka mengejar kerohanian dan semangat lahiriah. Apa konsekuensinya? (Mereka hancur.) Entah Tuhan menyelamatkan mereka atau tidak, itu adalah urusan Tuhan, tetapi setidaknya untuk saat ini, tampaknya ketika jalan iman manusia kepada Tuhan mencapai titik ini, prospek dan tempat tujuan mereka pada dasarnya hancur. Jika semua ini terjadi, siapa yang menyebabkannya? Antikristuslah yang menyebabkannya. Jika mereka tidak bertindak begitu gegabah, tetapi bertindak sesuai dengan pengaturan kerja, memimpin saudara-saudari sesuai dengan tuntutan dari Yang di Atas, dan membawa semua orang ke hadirat Tuhan, semua hal tersebut tidak akan terjadi. Masih adakah harapan bagi orang-orang ini untuk diselamatkan? (Ya.) Mereka masih memiliki harapan untuk diselamatkan. Karena ambisi dan keinginan para antikristus makin besar, jika tidak ada orang yang menjaga dan mendengarkannya, mereka akan merasa bahwa hidup ini membosankan dan menjemukan. Mereka memperlakukan para pengikut yang bingung sebagai umpan meriam dan mainan untuk dimanipulasi, membuat mereka semua mengikuti jejaknya. Mereka merasa mampu dan memiliki kesenangan, dan hidup ini layak untuk dijalani. Untuk memuaskan ambisi dan keinginannya, mereka menggunakan yang disebut kata-kata rohani dan terdengar menyenangkan ini untuk menyesatkan orang-orang yang mengikutinya, dan setelah mereka disesatkan, akhirnya mereka menyimpang dari jalan yang benar dan dari firman Tuhan, menjauhkan diri dari Tuhan agar mengikuti mereka, dan menempuh jalan antikristus. Apa hasil akhirnya? Prospek dan tempat tujuan orang-orang ini hancur, serta kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Apa akibatnya jika orang tidak percaya kepada Tuhan dengan benar tetapi mengikuti orang lain? Apakah engkau semua masih iri pada orang yang tampak rohani? (Tidak, kami tidak iri.) Bagaimana dengan istilah "rohani"? Istilah itu tidak ada artinya. Manusia berasal dari daging—mereka adalah makhluk ciptaan. Jika engkau benar-benar rohani, dagingmu tidak akan ada lagi, lalu seberapa rohanikah dirimu nantinya? Bukankah itu hanya omong kosong? Jadi, jelaslah, istilah "rohani" itu sendiri tidak tepat; itu hanya omong kosong. Ke depannya, jika engkau mendengar seseorang berkata bahwa mereka mengejar kerohanian, katakan kepada mereka, "Engkau harus berusaha menjadi orang jujur dan hidup di hadirat Tuhan—itu lebih realistis. Jika engkau mengejar kerohanian, itu akan menjadi jalan buntu! Jangan pernah mengejar kerohanian; itu bukan sesuatu yang dikejar manusia—itu tidak tepat." Katakan kepada-Ku, setelah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan, siapa yang telah menjadi orang yang rohani? Para tokoh terkenal dan komentator Alkitab dalam agama, apakah mereka rohani? Mereka semua munafik, tidak ada seorang pun yang rohani. Orang-orang yang menciptakan istilah "rohani" menggunakan kata tanpa makna ini untuk menyesatkan orang lain. Mereka adalah penjahat dan setan-setan. Orang macam apa yang bisa mengatakan hal-hal tak bermakna seperti itu? Apakah mereka memiliki pemahaman rohani? (Tidak, mereka tidak memilikinya.) Jika engkau bahkan tidak mampu memahami apa yang harus manusia kejar ketika mereka percaya kepada Tuhan atau mereka seharusnya menjadi milik siapa, mampukah engkau memahami kebenaran? Engkau pada dasarnya adalah makhluk ciptaan, anggota umat manusia yang telah dirusak oleh Iblis. Dalam hal kepemilikan, engkau adalah milik daging—itulah sifat manusia. Tentu saja, jika engkau berusaha untuk menjadi milik daging, engkau adalah milik Iblis: Itu adalah berjalan di jalan dunia. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan harus mengejar kebenaran—itulah yang benar. Jika manusia berusaha menjadi rohani atau menjadi Tuhan, apakah ini sesuatu yang dapat mereka capai? Seperti apa pun mereka mengejarnya, itu tidak ada gunanya. Ini bukanlah jalan yang benar untuk percaya kepada Tuhan. Oleh karena itu, berupaya untuk menjadi rohani atau menjadi Tuhan hanyalah sebuah slogan, sebuah teori rohani yang palsu yang tidak ada hubungannya dengan kebenaran. Jika engkau percaya kepada Tuhan dan mengikuti-Nya, engkau harus melaksanakan tugasmu dengan benar sebagai makhluk ciptaan dan mampu tunduk kepada Tuhan serta memuaskan Dia. Inilah kenyataan kebenaran.
Berapa pun banyaknya khotbah yang didengarkan para antikristus, mereka tidak mampu memahami kebenaran. Semua yang mereka pahami dan ucapkan hanyalah doktrin. Mereka mengambil kata-kata yang dapat mereka pahami dan ingat, memprosesnya dalam pemikiran mereka untuk mengubahnya menjadi doktrin rohani yang sejalan dengan gagasan dan imajinasi manusia, lalu menyebarkannya secara sembarangan dan menjelaskannya kepada orang lain. Jika mereka yang tidak memiliki pemahaman rohani dan tidak memahami kebenaran mendengar firman ini, mereka akan merasa bahwa hal tersebut sangat masuk akal dan bersedia menerimanya. Akibatnya, mereka disesatkan dan mulai memuja antikristus. Saat itulah masalah pun muncul. Sebenarnya, antikristus sama sekali tidak memahami kebenaran. Jika engkau mendengarkan dengan cermat dan mengenali apa yang disebut sebagai kata-kata yang benar, engkau akan mendapati bahwa itu hanyalah teori tak bermakna yang sejalan dengan gagasan dan imajinasi manusia. Tentu saja, mereka yang tidak memahami kebenaran menganggap kata-kata tersebut benar dan dengan mudahnya tertipu. Pernahkah engkau semua mengalami situasi seperti itu? Bisakah engkau semua memberikan contohnya? Jika engkau semua bisa memberikan contoh dan memahami dengan jelas bagaimana mereka yang ahli dalam mengucapkan kata-kata dan doktrin menyesatkan orang lain, ini membuktikan bahwa engkau semua memahami dan mampu menerapkannya. Jika engkau semua tidak bisa memberikan contoh, ini membuktikan bahwa engkau semua belum memahaminya dan tidak mampu menerapkannya. Jika engkau bertemu dengan mereka yang ahli dalam mengucapkan kata-kata dan doktrin, engkau semua pasti tidak akan mampu mengenali mereka. (Aku pernah berada dalam keadaan seperti itu. Ketika saudara-saudari menghadapi pemangkasan, didikan, serta pendisiplinan, dan mereka tidak memahami maksud Tuhan, mereka datang untuk mencari bersamaku. Sebenarnya, aku juga tidak memahami maksud Tuhan atau esensi dari masalah ini. Namun, aku memberi tahu mereka beberapa kata-kata tak bermakna, misalnya, "Pemangkasan, didikan, dan pendisiplinan adalah kasih Tuhan dan penyelamatan-Nya. Ini adalah cara Tuhan bertindak terhadap watak kita yang rusak." Bahkan saat mengatakan ini, aku bisa merasa bahwa aku belum sepenuhnya menjelaskan esensi masalahnya, seperti mengapa mereka menghadapi situasi ini, watak rusak apa yang diperlihatkan dalam tindakan dan perwujudan mereka, atau apa natur dari tindakan dan perwujudan mereka, dan apa maksud Tuhan—semua hal tersebut dan juga aspek lainnya belum dapat aku persekutukan bersama mereka. Aku hanya mengucapkan sejumlah doktrin yang benar dan slogan yang terdengar bagus, yang sebenarnya tidak membantu siapa pun.) Ini karena engkau sendiri tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang kebenaran sehingga engkau tidak mampu menyelesaikan masalah saudara-saudarimu yang sebenarnya. Jadi, apakah ada perbedaan antara antikristus yang menyesatkan orang dan dirimu? Antikristus membantu orang bukan karena memiliki niat yang baik; motif dan tujuan mereka adalah untuk menyesatkan dan mengendalikan orang. Ketika antikristus melakukan semua hal seperti ini, dan saat mereka meneriakkan slogan-slogan, perhatikanlah perilaku dan watak seperti apa yang mereka perlihatkan—inilah kunci untuk mengenali antikristus. Ada orang-orang yang memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil, dan tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang kebenaran. Intensitas kerja mereka mungkin tidak mencapai hasil yang diharapkan, tetapi mereka tidak mempunyai motif atau tujuan untuk menyesatkan atau mengendalikan orang lain. Mereka juga ingin memimpin orang-orang ke hadirat Tuhan—hanya saja kemampuan mereka tidak sesuai dengan keinginan. Meskipun mereka belum mencapai hasil yang jelas, orang-orang dapat melihat bahwa mereka mempunyai maksud yang benar dan ingin memimpin orang-orang ke hadirat Tuhan. Namun, apa tujuan antikristus? (Tujuannya adalah untuk mendapatkan persetujuan orang-orang, membuat mereka mendengarkan dan mengikutinya.) Jadi, apa perbedaan antara perkataan mereka dengan perkataan seseorang yang kemampuannya tidak sesuai dengan keinginannya? Orang dengan kemampuan yang tidak memadai berbicara dari hatinya, tetapi mereka tidak dapat memahami esensi dan sumber masalahnya; mereka tidak mampu mempersekutukannya dengan jelas, dan pada akhirnya, mereka tidak mampu menyelesaikan masalah atau membekali orang lain. Lalu, apa saja perkataan antikristus? Apakah kata-kata tersebut keluar dari hati mereka? (Tidak, tidak demikian.) Jelas tidak: semua yang mereka katakan hanyalah kebohongan. Mengapa mereka harus berbohong? Mereka ingin menipu dan menyesatkanmu. Maksudnya adalah, "Aku sudah melakukan pekerjaan yang seharusnya aku lakukan sebagai pemimpin, aku sudah mempersekutukan apa yang seharusnya, dan semua yang aku katakan adalah benar. Jika engkau tidak menerimanya dan masalahnya masih belum terselesaikan, itu adalah kesalahanmu sendiri—jangan salahkan aku." Mereka tidak sungguh-sungguh ingin menyelesaikan masalahmu, tetapi sekadar formalitas, tidak punya pilihan selain mengatakan hal yang benar untuk mempertahankan statusnya. Mereka mengatakan semua hal tersebut dengan terpaksa, dan sekalipun mereka mengatakannya, itu bukan atas kemauannya sendiri—kata-kata tersebut tidak mencerminkan apa yang sebenarnya mereka pikirkan dalam hati. Oleh karena itu, sejumlah antikristus biasanya dapat belajar mengucapkan beberapa kata yang benar, membantu orang lain mengatasi kenegatifannya, tetapi ketika mereka sendiri menghadapi pemangkasan atau digantikan, mereka menjadi sangat negatif, mereka tidak akan dapat sepenuhnya mengenal diri sendiri, dan mereka harus bergantung pada saudara-saudari untuk membantunya. Apakah ini pernah terjadi? (Ya.) Hal seperti ini sangat sering terjadi. Kata-kata dan doktrin yang selalu dikhotbahkan oleh antikristus kepada orang lain bahkan tidak dapat membantu dirinya sendiri. Jadi, apakah kata-kata ini datang dari lubuk hati mereka? Apakah kata-kata tersebut merupakan hasil pengalaman nyata? (Tidak.) Dengan demikian, apa yang mereka katakan hanyalah kata-kata dan doktrin, bukan cerminan dari tingkat pertumbuhan mereka yang sebenarnya. Pekerjaan yang mereka lakukan untuk membantu orang lain hanyalah menggunakan kesan palsu, tindakan, dan perilaku baik yang sekadar formalitas agar orang-orang mengakui, menerima, dan menyetujui mereka sebagai seorang pemimpin. Begitu mereka diakui sebagai pemimpin, bukankah orang-orang akan tunduk kepada mereka? Jika orang-orang tunduk kepada mereka, bukankah antikristus akan memperoleh status? Dengan demikian, bukankah status mereka akan aman? Inilah tujuan mereka yang sebenarnya. Sejumlah pemimpin dan pekerja kurang memahami kebenaran sehingga kemampuannya tidak sesuai dengan keinginannya saat menangani pekerjaan. Ini hanyalah tanda tingkat pertumbuhan mereka yang kecil dan bukan pemimpin yang memenuhi syarat. Namun, ketika antikristus bekerja, mereka tidak mempertimbangkan apakah mereka dapat membantu atau mendukung saudara-saudari atau tidak. Mereka hanya memikirkan status dan kepentingannya sendiri. Inilah perbedaan di antara keduanya: watak mereka berbeda. Oleh karena itu, meskipun antikristus mengucapkan banyak kata yang terdengar menyenangkan, hal itu tidak mencerminkan kenyataannya. Mereka mengatakannya di luar keinginannya; mereka hanya menggunakan doktrin dan slogan tertentu yang secara lahiriah benar, atau kata-kata yang sesuai dengan perasaan manusia untuk menasihati orang-orang dan sekadar formalitas. Mengapa mereka harus melakukan hal yang sekadar formalitas ini? Karena jika mereka melihat seseorang yang bersikap negatif atau lemah dan lalai dalam membantunya, orang lain akan berkata bahwa mereka tidak melakukan pekerjaan nyata dan tidak memenuhi tanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Takut akan tuduhan seperti itu, mereka tidak punya pilihan selain bertindak. Oleh karena itu, tujuan antikristus bukan semata-mata untuk melaksanakan tugas, melainkan karena mereka takut jika tidak segera muncul ketika saudara-saudari menghadapi kesulitan, membantu dan membekalinya, serta memenuhi tanggung jawab mereka, saudara-saudari tidak akan lagi mendukung antikristus. Pada pemilihan berikutnya, orang-orang mungkin tidak akan memilihnya, dan mereka tidak akan menjadi pemimpin sejati, tetapi hanya akan memiliki gelar kepemimpinan yang tidak ada artinya. Apakah hanya memiliki gelar kepemimpinan yang tidak ada artinya merupakan keinginannya di dalam hati? (Tidak.) Lalu, apa yang mereka inginkan? Mereka menginginkan kekuasaan dan status yang nyata, mereka ingin di dalam batin saudara-saudari memuja, mendukung, dan mengikuti mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha agar terpilih sebagai pemimpin dalam setiap pemilihan—itulah tujuan mereka.
Ada orang-orang yang disebut sebagai pemimpin dan pekerja makin bersemangat menjelang pemilihan, memamerkan diri mereka di mana-mana dan berperilaku tidak biasa. Orang-orang semacam ini mungkin termasuk dalam golongan antikristus. Jika mereka benar-benar bisa bertingkah demikian, itu sangat memalukan! Seseorang yang benar-benar memiliki hati nurani dan nalar tentu akan merasa bersalah dalam hatinya bila bertindak dengan maksud dan tujuan tertentu. Terkekang oleh hati nurani dan nalarnya, mereka akan menyadari bahwa sebelumnya mereka tidak begitu bersemangat, dan orang-orang akan melihat dengan jelas antusiasme mereka yang tiba-tiba. Bahkan mereka merasa jijik dengan diri mereka sendiri dan lebih memilih untuk tidak mencalonkan diri daripada bertindak seperti itu. Karena mereka sudah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan memiliki sedikit tingkat pertumbuhan serta rasa malu, pada akhirnya, mereka mampu mengendalikan diri. Namun, antikristus tidak mengendalikan dirinya; mereka berbuat sesuka hati dan bertindak semaunya. Mereka memiliki ambisi serta berbagai motif, tujuan, dan persekongkolan. Di dalam hati, mereka menyadari semua itu, tetapi tetap bersikeras untuk melakukannya, selalu memikirkan reputasi dan statusnya sendiri. Mereka merasa bahwa melakukan segala sesuatu untuk gereja dan saudara-saudari mereka adalah suatu kerugian yang sangat besar dan tidak ada gunanya. Oleh karena itu, mereka mengutamakan diri sendiri dalam segala hal yang dilakukan, dan selalu mementingkan diri sendiri. Ketika pemilihan tiba, mereka berupaya keras untuk melakukan lobi di mana-mana, menyesatkan dan membujuk orang-orang untuk memilih mereka, bahkan secara diam-diam menambahkan sejumlah suara untuk dirinya sendiri saat proses pemungutan suara. Bukankah menjijikkan kalau antikristus bertindak seperti ini? Jika mereka tidak mempunyai ambisi, mengapa mereka berbuat sejauh itu? Bukankah ini jelas merupakan ambisi yang sedang bekerja? Begitu seseorang digambarkan sebagai orang yang ambisius, itu bukanlah sesuatu yang positif; segala sesuatu yang dilakukan orang-orang semacam itu pastinya menjijikkan dan memalukan. Segala sesuatu yang dilakukan antikristus adalah palsu dan menipu; mereka selalu menggunakan penampilan palsu untuk menyesatkan orang. Mereka yang tidak mengetahui situasi sebenarnya, saat melihat hal tersebut akan berpikir, "Pemimpin telah mengerahkan begitu banyak upaya selama beberapa hari ini, berkorban sampai tidak tidur dan tidak makan, bekerja siang dan malam, memimpin dalam segala hal. Mereka cukup menderita dan sangat kelelahan sehingga berat badan mereka turun drastis—mereka bahkan makin beruban". Sebagian saudara-saudari melihat hal ini dan merasa kasihan pada antikristus. Alhasil, pada saat pemilihan, mereka pun memilih antikristus. Bukankah antikristus telah mencapai tujuannya? (Ya.) Inilah yang dimaksud dengan bersekongkol dan menggunakan taktik, inilah yang dimaksud dengan menjadi jahat. Oleh karena itu, antikristus menyesatkan orang-orang bukan hanya dengan kata-kata, melainkan juga sering kali dengan tindakan dan perilaku yang diam-diam memberi tahu orang-orang betapa bersemangatnya, betapa tunduk, dan betapa penuh perhatiannya mereka terhadap saudara-saudari. Mereka menggunakan ungkapan-ungkapan yang tampaknya baik dan benar, serta penampilan lahiriah yang palsu untuk terus menerus menyampaikan dan menekankan pada semua orang bahwa mereka adalah pemimpin yang memenuhi syarat, pemimpin yang baik yang harus diterima oleh orang-orang. Hal ini sama seperti pemilihan di negara-negara demokratis di mana para kandidat berkeliling memberikan pidato, melakukan lobi, dan berkampanye di mana-mana. Mereka bahkan berbuat curang selama proses pemungutan suara. Namun, orang-orang ini tidak merasa malu; mereka menganut keyakinan bahwa "seorang pria sejati harus tegas dan kejam". Mereka menggunakan segala cara yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan—ini adalah pemikiran dan sudut pandang orang-orang tidak percaya. Apakah para antikristus juga melakukan hal yang sama? Tentu saja! Demi kekuasaan dan status, di dalam lubuk hatinya, orang-orang ini bekerja dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh dalam segala hal, serta berupaya keras untuk mewujudkannya. Mereka sama sekali tidak puas dengan keadaan mereka. Jadi, ketika mereka yang memiliki antusiasme yang besar terhadap kekuasaan dan status, yaitu yang tidak mampu mengendalikan ambisinya, akhirnya terpilih menjadi pemimpin, mereka tidak sekadar sedang mengikuti jalan antikristus; mereka bahkan mungkin menjadi antikristus itu sendiri. Apakah engkau semua mempunyai ambisi? Mampukah engkau semua mengendalikan ambisimu dalam batas kemanusiaan dan nalar? Jika engkau mampu mengendalikannya, engkau bisa terhindar dari bahaya menempuh jalan antikristus, engkau tidak akan menjadi antikristus dan tidak akan disingkirkan. Jika engkau semua merasa bahwa ambisimu terlalu besar, sering menggunakan segala cara demi status, dan bahkan rela meninggalkan makan dan minum, menanggung segala penderitaan, dan bahkan siap untuk menggunakan segala cara yang tercela, jika engkau sudah sampai pada tahap di mana engkau tidak punya malu dan ambisimu sulit dikendalikan, itu berarti ada masalah—tidak diragukan lagi, engkau adalah seorang antikristus. Jika engkau hanya memperlihatkan perwujudan antikristus, masih akan ada harapan bagimu untuk diselamatkan. Namun, apakah engkau sudah aman? Belum. Jika engkau memperlihatkan perwujudan antikristus ini, itu berarti engkau masih melawan Tuhan, siap menentang dan menolak Dia kapan saja, atau mungkin karena sesuatu yang Tuhan lakukan tidak sejalan dengan gagasanmu, engkau mungkin akan menyelidiki Tuhan, salah memahami-Nya, mengkritik-Nya, dan bahkan menyebarkan gagasan tentang Dia. Kemudian, engkau mungkin menolak Tuhan dan menempuh jalanmu sendiri, serta pada akhirnya disingkirkan oleh Tuhan. Semua hal yang engkau perlihatkan kapan saja dan di mana saja dapat merepresentasikan watakmu. Oleh karena itu, semua hal yang engkau perlihatkan setiap saat dan di setiap tempat merupakan penyingkapan watakmu. Mengapa kita selalu membahas perubahan watak? Karena seseorang yang wataknya tidak berubah adalah musuh Tuhan. Antikristus sama sekali tidak bertobat, dan mereka bersumpah untuk melawan dan menentang Tuhan sampai akhir. Sekalipun di dalam batinnya mereka mengakui keberadaan Tuhan, mengakui bahwa Dia menciptakan manusia dan dapat menyelamatkannya, natur manusia membuat mereka tidak mampu mengubah jalan yang mereka tempuh, maupun mengubah esensi dari menentang dan memusuhi Tuhan.
Esensi perilaku antikristus adalah selalu menggunakan berbagai cara dan metode untuk memuaskan ambisi dan keinginan mereka, untuk menyesatkan dan menjerat orang, dan untuk memiliki status yang tinggi sehingga orang-orang akan mengikuti dan memuja mereka. Bisa jadi di kedalaman hati mereka, mereka tidak secara sengaja bersaing dengan Tuhan untuk memperebutkan manusia, tetapi ada satu hal yang pasti: sekalipun mereka tidak bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan manusia, mereka masih berharap untuk memiliki status dan kekuasaan di antara manusia. Sekalipun saatnya tiba ketika mereka menyadari bahwa mereka sedang bersaing dengan Tuhan demi status, dan mereka sedikit menahan diri, mereka tetap menggunakan berbagai cara untuk mengejar status dan reputasi; mereka tahu jelas di dalam hatinya bahwa mereka akan mendapatkan status yang sah dengan cara mendapatkan persetujuan dan kekaguman orang-orang tertentu. Singkatnya, meskipun segala sesuatu yang antikristus lakukan tampaknya merupakan suatu pelaksanaan tugas, akibatnya adalah menyesatkan orang, membuat orang memuja dan mengikuti mereka—dalam hal ini, melaksanakan tugas mereka dengan cara ini adalah meninggikan dan bersaksi tentang diri mereka sendiri. Ambisi mereka untuk mengendalikan orang dan mendapatkan status serta kekuasaan di gereja tidak akan pernah berubah. Antikristus itu sepenuhnya seperti ini. Apa pun yang Tuhan firmankan atau lakukan, dan apa pun yang Dia perintahkan untuk orang lakukan, antikristus tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan atau melaksanakan tugas-tugas mereka dengan cara yang sesuai dengan firman dan tuntutan-Nya, juga tidak menyerah dalam pengejaran mereka akan kekuasaan dan status sebagai hasil dari memahami kebenaran apa pun. Sepanjang waktu, ambisi dan keinginan mereka masih tetap ada, semua itu tetap menguasai hati mereka dan mengendalikan seluruh keberadaan mereka, mengarahkan perilaku dan pemikiran mereka, dan menentukan jalan yang mereka tempuh. Mereka adalah antikristus sejati. Apa yang paling terlihat dalam diri antikristus? Ada orang-orang yang berkata, "Antikristus bersaing dengan Tuhan untuk mendapatkan orang-orang, mereka tidak mengakui Tuhan." Mereka bukannya tidak mengakui Tuhan; di dalam hatinya, mereka sungguh-sungguh mengakui dan percaya akan keberadaan-Nya. Mereka mau mengikuti Dia dan ingin mengejar kebenaran, tetapi mereka tak mampu menahan diri sehingga mampu melakukan kejahatan. Meskipun mereka mungkin mengatakan banyak hal yang terdengar bagus, ada satu hal yang tidak pernah berubah: ambisi dan keinginan mereka untuk mendapatkan kekuasaan dan status tidak akan pernah berubah. Mereka tidak akan pernah menyerah dalam mengejar kekuasaan dan status karena kegagalan atau kemunduran, atau karena Tuhan telah mengesampingkan atau meninggalkan mereka. Seperti itulah natur antikristus itu. Jadi menurutmu, pernahkah ada antikristus yang mengubah cara-cara mereka dan mulai mengejar kebenaran karena mereka mengalami kesukaran, atau mulai memahami sedikit kebenaran, dan mendapatkan sedikit pengenalan akan Tuhan—apakah orang-orang seperti itu ada? Kita belum pernah melihat hal seperti itu. Ambisi dan pengejaran antikristus akan status dan kekuasaan tidak akan pernah berubah, dan begitu mereka berkuasa, mereka tidak akan pernah melepaskannya; ini justru menentukan esensi natur mereka. Tidak ada sedikit pun ketidakakuratan dalam Tuhan menyebut orang-orang semacam itu sebagai antikristus; hal itu sudah ditentukan oleh esensi natur mereka sendiri. Mungkin ada orang-orang yang yakin bahwa antikristus berusaha bersaing dengan Tuhan untuk memperebutkan umat manusia. Namun, terkadang antikristus tidak perlu bersaing dengan Dia; pengetahuan, pemahaman, dan kebutuhan mereka akan status dan kekuasaan tidak seperti kebutuhan orang-orang normal akan status dan kekuasaan. Orang-orang normal terkadang bisa menjadi sombong; mereka bisa berusaha mendapatkan pujian dari orang lain, berusaha memberikan kesan yang baik pada mereka, dan berupaya bersaing untuk meraih peringkat yang baik. Inilah ambisi orang normal. Jika kedudukan mereka sebagai pemimpin digantikan dan kehilangan statusnya, mereka akan merasa tertekan, tetapi dengan perubahan di lingkungan mereka, beberapa perkembangan dalam tingkat pertumbuhan mereka, beberapa pencapaian jalan masuk ke dalam kebenaran, atau mendapatkan pemahaman yang lebih dalam akan kebenaran, ambisi mereka berangsur-angsur berkurang. Perubahan terjadi pada jalan yang mereka ambil dan arah yang mereka tempuh, dan pengejaran mereka akan status dan kekuasaan memudar. Keinginan mereka pun berangsur-angsur semakin berkurang. Namun, berbeda dengan antikristus: mereka tidak pernah bisa menyerah dalam pengejaran mereka akan status dan kekuasaan. Kapan pun, dalam lingkungan apa pun, dan orang-orang seperti apa pun yang ada di sekeliling mereka dan berapa pun usia mereka, ambisi dan keinginan mereka tidak akan pernah berubah. Apa yang menunjukkan bahwa ambisi mereka tidak akan pernah berubah? Katakan misalnya, mereka adalah pemimpin gereja. Dalam hati mereka, mereka selalu memikirkan bagaimana caranya mereka bisa mengendalikan semua orang di gereja. Jika mereka dipindahkan ke gereja lain di mana mereka bukan pemimpinnya, akankah mereka dengan senang hati menjadi pengikut biasa? Tentu saja tidak. Mereka akan tetap memikirkan cara mendapatkan status dan cara mengendalikan semua orang. Di mana pun mereka berada, mereka ingin memerintah seperti raja. Sekalipun mereka ditempatkan di mana tidak ada orangnya, di tengah kawanan domba, mereka tetap ingin memimpin kawanan tersebut. Jika mereka ditempatkan bersama kucing dan anjing, mereka ingin menjadi raja kucing dan anjing, serta berkuasa atas hewan. Mereka dipenuhi ambisi, bukan? Bukankah orang-orang semacam itu berwatak setan? Bukankah ini watak Iblis? Iblis memang seperti itu. Di surga, Iblis ingin berdiri setara dengan Tuhan, dan setelah dibuang ke bumi, Iblis selalu berusaha mengendalikan manusia, membuat manusia menyembahnya dan memperlakukannya sebagai Tuhan. Antikristus selalu ingin mengendalikan orang karena mereka memiliki natur Iblis; mereka hidup berdasarkan watak Iblisnya yang sudah melampaui batas nalar manusia normal. Bukankah ini sedikit tidak normal? Apa yang dimaksud dengan abnormalitas ini? Artinya, perilaku mereka seharusnya tidak ditemukan dalam kemanusiaan yang normal. Jadi, perilaku apakah ini? Apa yang mengaturnya? Perilaku ini diatur oleh naturnya. Mereka memiliki esensi roh yang jahat dan tidak seperti manusia biasa yang rusak. Inilah perbedaannya. Antikristus tidak akan berhenti dalam mengejar kekuasaan dan status, mereka tidak hanya menyingkapkan esensi naturnya, tetapi juga memperlihatkan kepada orang-orang bahwa wajah mereka yang mengerikan adalah wajah Iblis dan setan yang sebenarnya. Mereka bukan hanya bersaing dengan manusia untuk mendapatkan status, melainkan juga berani bersaing dengan Tuhan demi mendapatkan status. Mereka hanya akan merasa puas jika mengambil umat pilihan Tuhan untuk diri mereka sendiri dan menempatkannya sepenuhnya di bawah kendali mereka. Di gereja atau kelompok mana pun antikristus berada, mereka ingin mendapatkan status, memegang kekuasaan, dan membuat orang-orang mendengarkan mereka. Entah orang-orang bersedia atau setuju, antikristus ingin menjadi penentu keputusan dan membuat orang-orang menaati dan menerima mereka. Bukankah ini natur antikristus? Apakah orang-orang bersedia mendengarkannya? Apakah mereka memilih dan merekomendasikannya? Tidak. Namun, antikristus tetap ingin menjadi penentu keputusan akhir. Entah orang setuju atau tidak, antikristus ingin berbicara dan bertindak atas nama mereka, antikristus ingin diperhatikan. Mereka bahkan berusaha memaksakan gagasan mereka kepada orang lain, dan jika orang-orang tidak menerimanya, antikristus akan melakukan apa saja untuk membuat mereka menerimanya. Masalah apa ini? Ini adalah sikap tidak tahu malu dan kurang ajar. Orang-orang semacam itu adalah antikristus yang sesungguhnya, dan entah mereka pemimpin atau bukan, mereka tetaplah antikristus. Mereka memiliki esensi natur antikristus.
Ada orang-orang yang selalu menganggap penting untuk mencari tahu siapa pemimpin gerejanya, siapa yang terlibat dalam pemberitaan Injil, di mana tempat tinggal mereka, dengan siapa mereka memiliki hubungan dekat, dan sebagainya. Seperti pengintai Iblis, mereka selalu menyelidiki dan mencari tahu semua hal tersebut. Mengapa mereka selalu memperhatikan hal-hal tersebut? Banyak orang yang tidak dapat memahami motifnya; mereka hanya merasa bahwa orang-orang ini agak aneh. Sebagian besar orang tidak tertarik pada semua hal tersebut; mereka cukup sibuk dengan tugasnya sendiri dan tidak punya waktu untuk ikut campur. Mereka berkonsentrasi pada pelaksanaan tugasnya sendiri dan berfokus pada penerapan kebenaran, dan tanpa disadari, watak mereka berubah—ini adalah kasih karunia Tuhan. Namun, ada tipe orang yang sangat bersemangat untuk menyelidiki dan mencari tahu segala hal mengenai gereja. Ketika mereka bertemu dengan seorang pemimpin, mereka bertanya, "Bagaimana caranya engkau menangani orang jahat si anu itu di gereja?" Pemimpin tersebut menjawab, "Apakah cara kami menanganinya menjadi urusanmu? Apa yang membuatmu ikut campur dalam urusan ini? Apakah engkau mengenal orang itu?" Orang tersebut berkata, "Aku hanya peduli, itu saja. Ini adalah urusan rumah tuhan. Sebagai anggota rumah tuhan, kita harus bersemangat dan memperhatikan urusan rumahnya. Bagaimana kita bisa bersikap acuh tak acuh terhadap masalah itu?" Pemimpin tersebut berkata kepada mereka, "Engkau seharusnya tidak ikut campur dalam masalah ini. Berfokuslah pada mendengarkan khotbah dan menghadiri pertemuan. Makan dan minum firman Tuhan adalah urusanmu yang sebenarnya. Cukuplah bagimu untuk percaya kepada Tuhan dengan benar". Orang tersebut bersikeras, "Itu tidak baik, aku harus peduli". Karena tidak ada seorang pun yang memberikan informasi, mereka memikirkan cara untuk mengetahuinya. Ketika para pemimpin tingkat atas mengadakan pertemuan rekan kerja di rumahnya, mereka merasa bahwa masuk dan bergabung agaknya tak pantas, jadi mereka berpura-pura mengantarkan air, dan menanyakan apakah orang jahat itu diusir atau diizinkan untuk tinggal. Ketika tidak ada yang memberikan informasi, mereka keluar dan membuka pintu sedikit, berdiri di sana sambil menguping. Bukankah orang ini sakit jiwa? Ya, mereka sakit jiwa; dalam istilah sehari-hari, kita menyebutnya sebagai "orang yang usil". Orang semacam itu tentu punya ambisi. Mereka ingin menjadi pemimpin, tetapi tidak bisa, jadi mereka ikut campur dalam urusan orang lain untuk menghibur diri sendiri, dan pada saat yang sama, memastikan orang-orang melihat bahwa mereka tahu banyak hal dan memiliki wawasan yang luar biasa. Dengan cara ini, mereka mungkin akan terpilih sebagai pemimpin di masa depan. Untuk menjadi seorang pemimpin, mereka ingin berpartisipasi dalam segala hal, menanyakan segala sesuatu, dan mengetahui segalanya. Mereka meyakini bahwa dengan terlibat dalam semua hal tersebut setiap hari, sekalipun tidak menjadi pemimpin, mereka tetap akan mengendalikan segala sesuatunya dan dapat membuat orang-orang menghormatinya. Mereka sama sekali tidak tertarik pada kebenaran; yang mereka pedulikan hanya mengurusi urusan orang lain—mereka mengkhususkan diri dalam mencampuri urusan yang ingin mereka ketahui. Di mana pun ada masalah, mereka akan berada di sana, ke sana kemari seperti lalat yang mengganggu. Bukankah orang-orang semacam ini menjijikkan? Mereka sangat kacau, tetapi mereka cukup bersemangat—hanya saja mereka tidak berpikir untuk melakukan pekerjaan yang semestinya. Mereka melaksanakan tugas menjamu orang di rumahnya, tetapi mereka enggan mengepel lantai dapur meskipun kotor. Mereka meyakini dirinya menangani hal-hal penting, dan mengepel lantai adalah sesuatu yang dilakukan orang biasa. Mereka tidak bisa melaksanakan tugas-tugas remeh seperti itu dengan kualitas yang dimilikinya. Mereka sama sekali tidak melakukan pekerjaan nyata, tidak mampu menangani pekerjaan yang merupakan bagian dari tugasnya, tidak mampu melaksanakan tugas apa pun dengan baik, dan tidak melakukan sesuatu dengan tulus atau dengan cara yang nyata; sebaliknya, mereka justru ingin ikut campur dalam pekerjaan gereja, serta hal-hal penting yang berkaitan dengan para pemimpin, pekerja, dan saudara-saudari di gereja. Mereka ingin mengemukakan pendapat mereka dalam segala hal, dan jika orang tidak mau mendengarkannya, mereka akan berkata, "Jika engkau tidak mengindahkan kata-kataku, engkau akan menderita kerugian!" Bukankah ini tidak masuk akal? (Memang tidak masuk akal.) Oleh karena itu, sebagian antikristus yang tersembunyi, mereka tidak harus memiliki status. Bahkan tanpa status, mereka tetap melompat ke sana kemari. Seandainya mereka memperoleh status, seberapa burukkah dampaknya? Seberapa tinggi mereka akan melompat? Sekalipun mereka jatuh hingga mati, mereka tidak akan peduli. Katakan kepada-Ku, jika orang-orang semacam itu dipilih sebagai pemimpin, bisakah umat pilihan Tuhan memiliki kehidupan yang bahagia? Sebagian antikristus tersembunyi—apa artinya ini? Artinya, antikristus bukan menjadi antikristus pada saat mereka memperoleh status, melainkan mereka sudah menjadi antikristus dari awal. Hanya saja, karena tingkat pertumbuhan orang-orang itu kecil dan mereka tidak dapat mengenali antikristus, atau mungkin beberapa gereja tidak dapat menemukan orang-orang yang mengejar kebenaran, mereka memilih orang-orang yang bersemangat ini yang dapat merencanakan berbagai hal dan mengurus tugas-tugas sebagai pemimpin mereka. Untuk saat ini, mari kita tidak membahas apakah memilih mereka sebagai pemimpin itu benar atau salah; mari kita fokus pada apa yang harus dilakukan setelah mereka diketahui sebagai antikristus. Mereka harus disingkapkan dan ditolak. Jika seseorang telah diidentifikasi sebagai antikristus dan dipecat dari jabatannya, haruskah orang seperti ini nantinya dipilih kembali sebagai pemimpin? (Tidak, seharusnya tidak dipilih.) Mengapa? (Natur mereka tidak akan berubah.) Siapa pun yang diidentifikasi sebagai antikristus tidak boleh lagi dipilih menjadi pemimpin karena esensi natur mereka tidak dapat berubah. Antikristus hanya bekerja untuk Iblis; mereka hanyalah budak Iblis. Mereka tidak akan pernah melakukan atau mengatakan apa pun demi kebenaran. Esensi antikristus adalah memusuhi Tuhan, menentang dan menolak kebenaran, serta memperlakukannya dengan hina. Natur mereka tidak akan berubah. Jika orang-orang semacam ini belum pernah menjadi pemimpin sebelumnya, sebaiknya mereka tidak dipilih. Apabila sebelumnya mereka adalah pemimpin dan dipecat, apakah mereka akan berubah jika nantinya menjadi pemimpin lagi? (Tidak, mereka tidak akan berubah.) Mereka akan tetap menjadi antikristus. Esensi natur mereka menentukan hal ini.
II. Analisis tentang Bagaimana Antikristus Membujuk Orang
Kita baru saja membahas perwujudan antikristus yang menyesatkan orang. Menyesatkan dan membujuk mengandung arti yang kurang lebih sama, tetapi keduanya berbeda dalam natur dan metode. Menyesatkan adalah menggunakan penampilan palsu untuk menipu orang lain, membuat mereka percaya bahwa hal tersebut benar. Sedangkan membujuk berarti dengan sengaja menggunakan cara tertentu untuk membuat individu mendengarkan seseorang dan mengikuti jalannya—maksud mereka cukup jelas. Menyesatkan dan membujuk melibatkan penggunaan kata-kata yang tampaknya benar untuk menyesatkan orang dengan mengatakan semua hal yang sejalan dengan konsep manusia dan mudah diterima oleh orang-orang untuk menyesatkan mereka. Tanpa disadari, orang-orang mulai memercayai dan mengikutinya, berdiri di pihak mereka dan bergabung dengan kelompok mereka. Dengan cara ini, antikristus membujuk orang-orang untuk menjauh dari kelompok yang benar dan masuk ke dalam kelompok mereka sendiri. Singkatnya, jika orang-orang menerima tindakan antikristus tersebut, mereka mungkin akan percaya dan memuja antikristus, lalu menerima dan menaati segala sesuatu yang dikatakan antikristus, dan tanpa sadar mulai mengikutinya. Bukankah mereka telah dibodohi dan ditipu? Sebagian antikristus sering menggunakan taktik tertentu untuk mencapai tujuannya dalam menyesatkan dan membujuk orang-orang saat berinteraksi dan berbicara dengan mereka, yang pada akhirnya mengarah pada perpecahan, pembelahan, dan pengelompokan di dalam gereja. Sebagai contoh, jika seorang antikristus berasal dari wilayah Selatan dan bertemu dengan orang Selatan lainnya, antikristus tersebut mungkin akan berkata, "Kita berdua orang Selatan: kita bertumbuh dengan meminum air dari sungai yang sama dan berbicara dalam bahasa yang sama. Orang dari wilayah Utara tidak bisa berbicara dalam bahasa kita—mustahil untuk bisa dekat dengan mereka! Meskipun kita semua percaya kepada tuhan yang sama, kebiasaan hidup mereka sebagai orang Utara berbeda dengan kita, dan kepribadian kita tidak sesuai dengan mereka. Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Jadi, engkau dan aku sudah seperti keluarga dan kita harus tetap bersatu". Ini mungkin terdengar masuk akal, seolah-olah mereka hanya mengungkapkan sudut pandang tertentu, tetapi mereka mengatakannya dengan suatu motif dan tujuan, dan orang-orang harus mengenalinya. Sebenarnya, apa yang antikristus katakan bukanlah apa yang ada dalam hatinya; mereka adalah bunglon, menyesuaikan kata-katanya tergantung pada lawan bicaranya. Jika antikristus bertemu dengan orang-orang dari wilayah Utara, mereka mungkin akan berkata, "Utara itu hebat; udaranya segar di sana. Meskipun aku lahir di Selatan, aku bertumbuh dengan meminum air di Utara. Itulah yang membuat kita dekat!" Jika orang-orang dari Utara mendengar hal ini, mereka mungkin akan merasa antikristus adalah orang yang cukup baik, kemudian mulai bergaul dengannya. Antikristus sangat mahir dalam menyesatkan orang-orang dan membujuk mereka, menggunakan berbagai taktik untuk memecah belah gereja, menyebabkan orang-orang Selatan dan Utara membentuk kelompok yang berbeda. Semua itu demi keuntungan pribadi antikristus untuk mencapai tujuan mereka dalam bersekongkol dan membangun kekuatan kelompoknya sendiri. Terutama selama pemilihan di gereja, jika antikristus melihat bahwa saudara atau saudari dari Utara mungkin terpilih, mereka akan melakukan operasi rahasia, secara diam-diam mengganti suara, dan pada akhirnya, semua pemimpin gereja dan diaken yang terpilih berasal dari Selatan. Antikristus tidak berhenti untuk menyesatkan orang dan membujuk mereka, menyebabkan perpecahan dan pembelahan, serta menggunakan metode ini untuk memecah belah dan mengendalikan gereja. Apa tujuan mereka melakukan hal tersebut? (Untuk mendirikan kerajaannya sendiri.) Apa natur mendirikan kerajaan sendiri? Itu berarti tidak dapat berdamai dengan Kristus, mengeklaim umat pilihan Tuhan untuk dirinya sendiri, dan berdiri menentang Tuhan sebagai pihak yang setara dengan-Nya. Bukankah ini seperti mengadakan pertunjukan tandingan melawan Tuhan? (Ya.) Memang itulah kenyataannya. Jadi, apa akibat dari tindakan antikristus seperti ini? Tindakan mereka sangat mengganggu dan mengacaukan pekerjaan gereja, dan tindakan mereka secara langsung menyinggung watak Tuhan. Tuhan akan menanggapi mereka dengan kemurkaan, dan semua antikristus pasti menghadapi hukuman dan kehancuran—ini tidak diragukan lagi. Pada Zaman Hukum Taurat, 250 pemimpin yang menghakimi Musa langsung menerima hukuman. Pada Zaman Kasih Karunia, mereka yang menyalibkan Tuhan Yesus juga langsung menghadapi hukuman; mereka dikutuk dan berakhir buruk. Ini adalah kesudahan dari antikristus yang menentang Tuhan dan merupakan akhir yang tak terelakkan bagi mereka yang menentang Tuhan.
Bagaimana antikristus menggunakan metode yang berbeda untuk membujuk orang-orang agar memecah belah gereja? Pertama, antikristus akan membujuk orang-orang yang memiliki karunia dan dapat berbicara dengan fasih, memberikan kesan yang baik kepada orang-orang tersebut terlebih dahulu, memperluas jangkauan kekuatan mereka sendiri dengan menjalin pertemanan. Mereka akan mengabaikan atau bahkan mengecualikan orang-orang miskin, mereka yang berkualitas lebih rendah, atau orang-orang yang relatif jujur. Siapa pun yang memiliki status dan kekayaan di masyarakat, antikristus akan memikirkan cara untuk memenangkan hati orang-orang tersebut, sedangkan saudara-saudari yang dengan tulus mengorbankan diri tetapi memiliki keterbatasan finansial, atau mereka yang memiliki status sosial yang rendah, tidak berdaya dan kurang berpengaruh, serta mudah dirundung oleh orang lain akan dianggap sebagai warga kelas dua di gereja. Dengan cara ini, sebuah gereja yang beranggotakan beberapa puluh orang, tanpa disadari akan terbagi menjadi dua kelompok. Siapa yang bertanggung jawab atas hal ini? (Antikristus.) Antikristus akan melakukan perpecahan semacam ini. Ketika seorang pemimpin yang baik yang benar-benar memahami kebenaran menemukan situasi seperti ini muncul di dalam gereja, mereka akan menggunakan kebenaran untuk menyelesaikannya. Mereka tidak akan membiarkan orang-orang di dalam gereja dipisahkan berdasarkan kedudukan atau dikelompokkan berdasarkan status sosialnya, dan mereka juga tidak akan memecah belah gereja. Mereka akan memastikan bahwa semua saudara-saudari, terlepas dari asal usul ataupun status sosialnya, bersatu dalam firman Tuhan dan di hadirat Tuhan. Sebaliknya, antikristus bukan hanya tidak menyelesaikan masalah-masalah tersebut, melainkan juga menggunakan watak rusak manusia untuk mencapai tujuannya. Mereka mencari orang-orang yang memiliki status sosial dan kekayaan, lalu membujuknya. Bagaimana caranya antikristus membujuk mereka? Antikristus mungkin berkata, "Status sosialmu adalah berkat dari tuhan yang ditakdirkan olehnya. Engkau harus menggunakan keadaanmu untuk melaksanakan tugasmu di rumah tuhan. Aku sekarang adalah seorang pemimpin, dan cukup terkenal di wilayahku karena keyakinanku. Keluargaku cukup sering menganiayaku, dan ada sejumlah risiko yang terkait dengan peran kepemimpinanku. Aku membutuhkan orang-orang sepertimu untuk membantu menjagaku tetap aman. Jika engkau bisa melakukannya untukku, engkau akan menerima berkat besar di masa depan, dan engkau akan membuat kemajuan pesat dalam hidup!" Inilah cara antikristus membujuk dan memikat orang-orang agar mengikuti mereka. Jika antikristus menyukai seseorang atau menganggapnya berguna, mereka mengatur agar orang tersebut menangani tugas yang ringan atau tugas di mana mereka dapat menjadi pusat perhatian sehingga antikristus melakukan segala cara untuk mempromosikannya. Mereka tidak peduli apakah orang tersebut memenuhi prinsip-prinsip untuk digunakan di rumah Tuhan atau tidak. Selama orang tersebut mempunyai status sosial dan dapat berguna, antikristus akan membujuknya. Untuk mencapai tujuannya, antikristus mendekati, menyanjung, dan membujuk mereka yang memiliki kekayaan dan status di masyarakat sekaligus mengambil keuntungan untuk diri mereka sendiri. Antikristus juga mempunyai cara kedua untuk membujuk orang-orang yang mempunyai uang, kekuasaan, dan status, yaitu dengan memanjakannya. Orang-orang semacam itu sering melakukan kesalahan di dalam gereja sehingga melemahkan semangat saudara-saudari dan mengganggu kehidupan bergereja. Antikristus memandang dengan senang hati dan membiarkan mereka melakukan perbuatan jahat apa pun yang mereka inginkan. Apa tujuan dari sikap memanjakan yang dilakukan antikristus? Tujuannya adalah untuk tetap membujuk orang-orang ini dan mengambil keuntungan dari mereka begitu mereka berhasil melakukannya. Antikristus bahkan berpura-pura mengatakan kepada mereka, "Meskipun engkau semua telah memilihku sebagai pemimpin, dan aku mempunyai tanggung jawab untuk memimpin engkau semua, gereja ini bukan milikku sendiri. Aku tidak bisa membuat keputusan sendiri di dalam gereja. Engkau semua juga harus membantu; jika terjadi sesuatu, engkau semua juga dapat mengemukakan pendapat—inilah yang dimaksud dengan bekerja sama". Mereka mengatakan ini kepada orang-orang yang kaya, berpengaruh, dan menguntungkan mereka dan berusaha sekuat tenaga untuk membujuk individu-individu ini hingga mereka mencapai titik di mana mereka dapat mengendalikannya. Namun, bagi mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan tetapi tidak memiliki uang, status sosial, atau manfaat apa pun, antikristus berusaha keras untuk mengucilkan, menyerang, atau mengabaikan mereka begitu saja. Apa yang dimaksud dengan pengabaian mereka? Artinya, "Jika kita yang sedikit ini bersatu dan membentuk kelompok yang solid, aku yakin engkau semua orang biasa tidak akan bisa memberikan dampak yang signifikan. Jika engkau menunjukkan kepolosan dan mendengarkan kata-kataku, aku akan mengizinkanmu untuk terus percaya. Namun, jika engkau terus-terusan mengkritik, mengutarakan keluhanmu tentang aku, atau melaporkanku ke atasan, aku akan menghukummu dan mengusirmu!" Ini adalah rencana mereka. Sebagian orang yang kurang memiliki kearifan menjadi takut, lalu berkata, "Kita tidak boleh menyinggung perasaannya. Mereka telah membentuk kelompoknya sendiri, dan kita tidak mampu menghadapinya. Kata-kata kita tidak terlalu berpengaruh, dan jika kita secara tidak sengaja mengatakan sesuatu yang membuat mereka kesal, dan pemimpin benar-benar mengusir kita, kita akan kehilangan kesempatan untuk percaya kepada Tuhan". Orang-orang ini sangat ketakutan. Ketika antikristus membujuk orang-orang, di dalam perilaku ini terdapat watak yang jahat, kejam, dan keji. Apa tujuan mereka membujuk orang-orang? Itu juga untuk memperkuat posisi mereka. Apa tujuan mereka membentuk kelompok atau grup? Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan kekuatan mereka, membuat orang mendukungnya, dan lebih mengamankan kekuasaan dan status mereka. Apakah ada di antara engkau semua yang pernah mengalami hal seperti itu? Ketika antikristus mengendalikan sebuah gereja, siapa pun yang mempunyai uang, status, atau yang memiliki pengaruh yang kuat akan berkumpul di sekitar mereka, lalu mereka bersama-sama mengendalikan dan membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari empat, lima, atau enam orang. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan untuk mengungkapkan masalahnya. Antikristus membujuk orang-orang ini karena sulit untuk dikendalikan. Mereka harus membujuk orang-orang ini, menjadikannya asisten demi mengamankan posisi mereka. Terlebih lagi, orang-orang ini mempunyai nilai yang dapat dimanfaatkan oleh antikristus. Dari sudut pandang tertentu, metode antikristus dalam membujuk orang-orang ini adalah cara untuk membuat mereka tetap tenang dan mencegahnya agar tidak menjadi ancaman terhadap posisi antikristus.
Mengenai aspek antikristus yang membujuk orang, kita baru saja membahas dua perwujudannya. Apakah hal seperti itu terjadi di gereja engkau semua? Katakan kepada-Ku, apakah hal seperti ini ada? (Ya.) Tentu saja ada. Jadi, di antara semua hal yang berkaitan dengan membujuk orang, apa sajakah perwujudan lain yang menunjukkan natur antikristus dalam membujuk orang? Apa konsekuensi dari membujuk orang? Mengapa antikristus ingin membujuk orang? Jika mereka tidak membujuk orang, bisakah mereka mencapai tujuan untuk mengendalikan orang? (Tidak bisa.) Antikristus harus membawa orang-orang yang mendengarkannya dan sejalan dengan kemauannya agar mereka dapat menduduki posisi dan memiliki objek untuk diberi otoritas. Jika tidak ada seorang pun di sekitar yang mendengarkannya, bukankah mereka tidak akan mampu memuaskan ambisi mereka untuk mendapatkan status dan kekuasaan? Oleh karena itu, hanya jika mereka membujuk semua tipe orang yang dapat dibujuk, barulah mereka akan mendapatkan posisi dan kekuasaan. Bagaimana antikristus menghadapi orang-orang yang tidak bisa dibujuk? (Mereka mengucilkan dan menyerangnya.) Antikristus mulai menyerang dan mengucilkan mereka. Bukankah telah ada antikristus yang mengubah orang-orang di gereja yang tidak bisa dibujuk menjadi apa yang disebut "auditor"? Khotbah, lagu pujian, dan buku firman Tuhan yang dikeluarkan oleh gereja tidak diberikan begitu saja kepada orang-orang tersebut, atau mereka tidak diinformasikan tentang pertemuan untuk jangka waktu yang lama. Hal-hal yang demikian memang ada, dan semua itu adalah hal-hal yang dilakukan antikristus. Mereka yang diserang dan dikucilkan oleh antikristus belum dicoret namanya oleh gereja, mereka tidak meninggalkan gereja atas kemauannya sendiri dan juga tidak secara sukarela berhenti menghadiri pertemuan. Mereka semua adalah orang-orang yang dengan tulus percaya kepada Tuhan, tetapi karena mereka mengenali antikristus, mereka sering kali dikucilkan dan tidak dapat segera mengakses buku-buku firman Tuhan atau khotbah, lagu pujian, dan berbagai pengaturan kerja yang dikeluarkan oleh gereja, dan mereka juga tidak dapat makan dan minum firman Tuhan. Sebaliknya, mereka yang berada di bawah antikristus, yaitu orang-orang yang mau mendengarkan antikristus, yang telah dibujuk dan menyerah kepada mereka, mendapatkan akses prioritas ke berbagai buku dan video yang didistribusikan oleh rumah Tuhan. Mereka menikmati perlakuan istimewa ini, sementara gereja terjerumus ke dalam kekacauan dan perpecahan karena perilaku dan tindakan antikristus yang menyebabkan keresahan di hati orang-orang.
Apakah ada kondisi yang dicari antikristus untuk membujuk orang? Apakah mereka membujuk orang-orang yang mencintai kebenaran dan dengan tulus tunduk kepada Tuhan? (Tidak.) Mereka yang mencintai kebenaran dan tunduk kepada Tuhan memiliki sejumlah pemahaman, mereka tidak bisa dibujuk dan tidak akan mengikuti antikristus. Jadi, siapa yang dibujuk oleh antikristus? Dalam hatinya, antikristus sangat menyukai orang-orang yang pandai menyanjung menjilat, dan berbicara manis. Mereka juga menyukai orang-orang yang telah melakukan sesuatu yang buruk, dan karena takut diusir, mereka berusaha untuk menyenangkan antikristus. Antikristus berpura-pura menawarkan perlindungan untuk membujuk orang-orang dan memenangkan hatinya, dan membiarkan mereka mendekat. Sebagian besar orang yang dibujuk oleh antikristus, selain orang percaya baru yang tidak memahami kebenaran adalah mereka yang tidak mencintai kebenaran. Apakah semua orang yang tidak mencintai kebenaran memiliki hati nurani dan nalar? Tak ada seorang pun dari mereka yang baik, dan Tuhan tidak memilih orang-orang seperti itu. Antikristus membujuk orang-orang tersebut dan memimpin mereka seperti badut. Orang-orang ini bahkan mengira telah memperoleh jabatan resmi dan memiliki status, dan hati mereka sangat puas. Bukankah ini namanya tidak tahu malu? Apa tipe lain dari orang yang dibujuk oleh antikristus? (Tipe orang dengan kemanusiaan yang relatif jahat.) Sangat tepat, orang-orang jahat. Bagaimana caranya antikristus memperlakukan orang jahat? Antikristus melindungi orang jahat. Misalnya, anggaplah ada orang yang jahat di dalam gereja, dan semua saudara-saudari melaporkan bahwa orang tersebut sangat buruk, menyebabkan keresahan di dalam gereja setiap kali mereka ada di sekitar, mengganggu semua orang saat melaksanakan tugasnya, dan mengganggu pekerjaan gereja. Jika orang tersebut dibawa untuk melaksanakan suatu tugas, pekerjaan gereja akan mengalami kerugian. Namun, antikristus menganggap orang-orang jahat seperti itu berguna dan membujuk mereka ke pihaknya untuk melayaninya. Antikristus tidak mengusir orang jahat; sebaliknya, mereka melindunginya. Jika orang-orang jahat tertentu tidak mendukung antikristus atau dapat mengenalinya—antikristus akan menangani mereka. Selama orang yang jahat menyanjung antikristus, mendukungnya, dan tidak menentangnya, antikristus akan membujuk dan memenangkan hati mereka untuk memperkuat kekuatannya sendiri. Jadi, bagaimana caranya antikristus bisa bergaul dengan orang-orang yang tidak mengejar kebenaran? Cara mereka berinteraksi pada dasarnya adalah saling menyanjung dan berbicara manis. Di mana pun antikristus berada, orang-orang jahat ini berkumpul bersama mereka seperti lalat. Tentu saja mereka tidak berkumpul untuk mempersekutukan kebenaran karena mereka semua menolak kebenaran, dan tak ada seorang pun dari mereka yang berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mempersekutukan kebenaran. Yang mereka katakan hanyalah perkataan orang-orang tidak percaya, mereka kebanyakan menabur perselisihan dengan bergosip, meremehkan orang lain dan meninggikan dirinya sendiri, serta berunding mengenai cara-cara untuk menghukum orang lain. Selain itu, mereka mempelajari cara bersikap waspada terhadap rumah Tuhan, membahas cara menghadapi Yang di Atas, cara mengetahui terlebih dahulu jika seseorang ingin melaporkan masalah mereka, dan cara menanggapi begitu mereka mengetahuinya. Inilah semua hal yang dibahas oleh gerombolan orang jahat ini. Ketika bersama-sama, mereka tidak pernah mempersekutukan hal-hal seperti pelaksanaan tugasnya dan tidak pernah mempersekutukan kebenaran untuk menyelesaikan masalah. Sebagai contoh, mereka tidak pernah membahas hal-hal yang masuk akal seperti mendukung dan membantu saudara-saudari yang telah menjadi negatif dan lemah serta tidak mempunyai tenaga untuk melaksanakan tugasnya, atau mencari solusi dan jalan untuk meningkatkan efektivitas aspek-aspek tertentu dalam pekerjaan gereja. Mereka berbicara tentang cara mengelabui Yang di Atas dan cara mengelabui rumah Tuhan dengan memastikan bahwa rumah Tuhan tidak mengetahui fakta tentang diri mereka. Begitu diketahui ada yang berhubungan dengan Yang di Atas atau telah melaporkan situasinya, mereka menganggapnya sebagai ancaman terhadap posisi mereka dan merusak urusan antikristus. Mereka tanpa henti menyelidiki siapa yang bertanggung jawab, mencari tersangka, dan begitu mereka menemukannya, antikristus mengucilkan orang tersebut, memindahkannya ke tempat lain, dan kemudian mengeluarkan perintah yang melarang siapa pun untuk melaporkan situasi mereka kepada Yang di Atas. Hal ini memastikan bahwa tidak ada orang yang berani melaporkan mereka. Dengan cara inilah antikristus memperoleh kendali penuh atas gereja. Yang di Atas tidak mungkin mengetahui tindakan jahat apa yang antikristus lakukan di balik layar, sampai Yang di Atas mengetahui situasinya dan menemukan titik kelemahan mereka, kemudian memerintahkan agar antikristus diselidiki, pada akhirnya mereka digantikan atau dikeluarkan. Kelompok antikristus dan orang jahat ini dapat mengacaukan pekerjaan gereja hanya dalam beberapa bulan, dan dapat menyebabkan saudara-saudari saling mencurigai, saling meremehkan, saling menyingkapkan, dan saling menyerang sehingga memecah belah gereja. Ini adalah akibat dari antikristus yang menyesatkan orang-orang dan mengambil kendali atas gereja. Dengan cara ini, antikristus menyesatkan semua orang yang tidak mengejar kebenaran dan bahkan membujuk beberapa orang jahat yang bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan gereja demi memperkuat posisi dan otoritasnya sendiri. Jika orang jahat tersebut mendengarkan mereka, antikristus akan melindunginya. Jika tidak, mereka akan terlebih dahulu menangani orang jahat tersebut. Jika orang-orang jahat mengikuti antikristus dan dapat direkrut dan dibujuk, mereka dibiarkan menjadi antek antikristus, menjadi agen mereka untuk melakukan hal-hal yang buruk, dengan menyusup ke saudara-saudari, mencari tahu siapa yang menentang antikristus, siapa yang mengetahui tindakannya, perbuatan buruk mereka yang mana yang telah diketahui, dan siapa yang selalu ingin menghubungi Yang di Atas untuk melaporkan masalah mereka. Para antikristus dan orang-orang jahat secara khusus menyelidiki semua hal ini, sesuatu yang paling mereka khawatirkan. Mereka sering mendiskusikan tindakan pencegahan bersama-sama, dan memperlakukan orang-orang yang dapat mengenali atau mencurigai mereka sebagai musuh. Mereka mencari alasan untuk menghukum satu orang hari ini, lalu menggunakan alasan lain untuk menghukum orang lain di kemudian hari; mereka bahkan menggunakan berbagai alasan dan dalih untuk menghasut umat pilihan Tuhan agar memberhentikan dan mengusir orang-orang tersebut. Begitu antikristus menjadi pemimpin atau pekerja, mereka terlibat dalam tindakan-tindakan ini. Hanya dalam beberapa bulan, mereka dapat menjerumuskan gereja ke dalam kekacauan, bahkan memadamkan semangat yang membara dari gereja orang-orang percaya baru bagaikan memadamkan api dengan air. Oleh karena itu, antikristus sesungguhnya adalah musuh Tuhan dan musuh umat pilihan Tuhan. Ini sama sekali tidak berlebihan—ini sangat akurat! Ketika antikristus atau orang-orang jahat memegang kekuasaan, suasana gereja menjadi buruk. Tidak ada kehidupan bergereja sama sekali, tidak ada makan dan minum firman Tuhan secara normal, dan tidak ada suasana mempersekutukan kebenaran. Sebaliknya, gereja dipenuhi dengan intrik dan perbuatan jahat yang tidak terkendali. Inilah artinya ketika setan memegang kendali. Apakah ada hasil yang baik bila setan berkuasa? Itu hanya akan mendatangkan bencana bagi umat pilihan Tuhan—hal ini sudah pasti.
Ketika sejumlah antikristus datang ke gereja untuk menerima peran kepemimpinan, mereka pertama-tama menyelidiki siapa di dalam gereja yang dahulu sering melaporkan masalah-masalah kepada Yang di Atas. Antikristus ingin menyingkirkan orang-orang seperti itu, tidak pergi atau tinggal di rumah mereka meskipun orang-orang itu bisa menampung mereka. Jika seseorang pandai mencari muka dengan orang lain, selalu mendekati pemimpinnya, dan mengambil hati mereka, rumah orang tersebut adalah tempat yang antikristus rencanakan untuk tinggal. Ada seseorang yang berkata, "Mereka menampung dua saudari". Antikristus menjawab, "Itu tidak bagus, suruh mereka pindah ke tempat lain". Orang itu berkata, "Engkau tidak bisa memindahkan orang sesukamu; kedua saudari itu lebih cocok tinggal di tempat itu—jika mereka dipindahkan, pelaksanaan tugasnya mungkin akan terpengaruh". Antikristus menjawab, "Sebagai pemimpin, apa yang aku katakan harus ditaati, dan engkau harus taat padaku!" Kemudian, mereka memaksa kedua saudari itu untuk pindah. Mengapa antikristus bersikeras untuk tinggal di rumah tersebut? Itu karena keluarga ini polos dan lemah sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi antikristus. Kesalahan apa pun yang mereka lakukan atau betapa pun tidak terkendalinya perilaku mereka di belakang orang lain, keluarga tersebut tidak akan melaporkannya. Jadi, antikristus mencari tempat tinggal seperti ini. Setelah beberapa waktu, mereka membawa serta orang-orang jahatnya, kemudian melakukan perbuatan buruk mereka di sana dengan mendiskusikan tindakan pencegahan dan merencanakan bagaimana caranya menghukum orang ini dan itu. Ketika antikristus atau orang jahat muncul di gereja, mereka terlebih dahulu mencari orang yang mereka sukai dan yang dapat mereka manfaatkan untuk memperluas dan mengamankan kekuatannya. Untuk saat ini, antikristus membiarkan orang-orang yang memahami kebenaran agar tidak membahayakan posisi mereka sendiri. Mereka belum mengganggu tatanan yang ada saat ini. Setelah memperkuat posisi mereka dan menemukan antek yang cocok, antikristus mulai membahas tindakan balasan untuk menghukum dan menangani saudara-saudari yang mengejar kebenaran. Bagaimana caranya mereka menghukum dan menangani orang-orang yang mencari kebenaran? Pertama-tama, antikristus membujuk orang-orang yang menyetujui mereka, yang tidak mengenalinya, dan yang dapat dimanfaatkan. Jika ada orang yang tidak dapat dibujuk atau yang dapat mengenali antikristus, mereka akan mencari alasan atau dalih untuk mengucilkan atau mengeluarkan orang tersebut. Watak seperti apa yang diperlihatkan oleh perilaku antikristus ini? (Watak yang kejam.) Di mana pun mereka memainkan peran kepemimpinan, suasananya akan buruk. Tatanan kehidupan bergereja terganggu. Jika engkau tidak mendengarkan mereka, engkau akan ditekan, dibatasi, atau bahkan diberhentikan atau dikeluarkan. Ada antikristus yang bertindak seperti penjahat, bajingan, atau penipu. Bahkan setelah percaya kepada Tuhan, mereka tetap ingin mendapatkan kedudukan, bertindak angkuh di rumah Tuhan, dan mengendalikan umat pilihan Tuhan. Dengan cara ini, mereka mengacaukan gereja. Jika orang-orang tidak memiliki kearifan, mereka akan disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus yang pada akhirnya menyebabkan kehancuran mereka sendiri.
Kita sudah cukup banyak membahas tentang bagaimana antikristus membujuk orang. Saat engkau mendengarkan semua hal yang telah Aku bahas tersebut, apakah engkau semua merasa bahwa itu adalah sesuatu yang jarang terjadi? Apakah engkau merasa heran dan berpikir, "Mungkinkah hal itu benar-benar terjadi? Itu mustahil, bukan? Bagaimana mungkin orang-orang semacam ini bisa ada di antara orang-orang percaya?" Biarkan Aku memberitahu engkau semua, keadaannya bisa jauh lebih buruk dari ini. Setiap orang menampilkan kedok keserupaan dengan manusia ketika mereka berada di depan orang lain, tetapi seperti apa mereka di balik layar, itulah yang mengungkapkan diri mereka yang sebenarnya. Perkataan dan tindakan mereka di depan orang lain hanyalah penyamaran, sebuah kesan yang palsu. Apa yang mereka katakan dan lakukan di balik layar itulah yang mencerminkan diri mereka yang sebenarnya. Jika seseorang tampil dengan cara tertentu di depan orang lain dan tampil dengan cara lain di balik layar, engkau seharusnya dapat membedakan mana yang asli dan mana yang palsu, bukan? Seorang antikristus mungkin tampak sangat sopan di depan orang lain, tetapi jika mereka mengetahui apa yang dilakukan antikristus di balik layar, mereka akan menganggapnya menjijikkan. Mereka akan merasa bahwa berurusan dengan antikristus adalah sesuatu yang memalukan, antikristus bukanlah orang yang berintegritas, melainkan orang yang jahat dan picik. Dalam hal ini, bisakah antikristus bergaul dengan orang-orang yang normal? Tidak, mereka tidak bisa. Ini bukan hanya masalah orang normal yang memiliki beberapa kebiasaan buruk, melainkan juga masalah watak mereka. Begitu engkau melihat watak mereka, engkau akan menyadari bahwa mereka bukan manusia, melainkan binatang, setan. Katakan kepada-Ku, bagaimana rasanya ketika manusia berinteraksi dengan binatang? Itu seperti membawa masuk babi ke dalam rumah, memandikannya, memakaikannya sedikit pakaian, dan memperlakukannya seperti hewan peliharaan. Keesokan harinya, engkau akan mendapati bahwa rumahmu telah menjadi kandang babi. Babi itu makan, minum, dan buang air di dalam rumah tanpa memperhatikan kebersihan. Saat itulah engkau baru menyadari bahwa engkau tidak dapat memelihara babi dengan cara seperti ini—babi itu adalah binatang! Orang-orang seperti antikristus mungkin terlihat dari luar seperti memiliki kualitas dan pendidikan tertentu, atau mereka mungkin pernah menjadi tokoh bergengsi di masyarakat yang membuat mereka dihormati. Namun, kebanyakan dari mereka seperti binatang, bahkan tidak memiliki hati nurani dan nalar. Apakah mereka memiliki kemanusiaan yang normal? (Tidak.) Tanpa kemanusiaan yang normal, dapatkah mereka tetap dianggap manusia? Dapatkah engkau semua menerima kepemimpinannya? Apa yang akan terjadi jika saudara-saudari jatuh ke tangan orang-orang seperti itu? Mereka akan disesatkan, dibujuk, dan pasti akan menderita. Antikristus adalah setan, mereka tidak memiliki hati nurani atau nalar. Di luarnya, mereka terlihat sangat penuh kasih, pengertian, dan berempati terhadap kesulitan, kelemahan, dan kebutuhan emosional sebagian orang. Sebenarnya, mereka adalah orang-orang yang disukai dan disanjung oleh antikristus. Namun, jika orang-orang ini mengancam status atau reputasi antikristus, mereka tidak akan diperlakukan dengan baik, tetapi akan ditangani dengan kejam menggunakan cara yang bahkan lebih jahat, tanpa sedikit pun simpati atau toleransi. Kasih dan toleransi antikristus hanyalah kedok, dan tujuan mereka sama sekali bukan untuk membawa orang-orang ke hadirat Tuhan, melainkan untuk membuat mereka memuja dan mengikuti antikristus. Tujuan antikritus menjerat orang dengan cara ini adalah untuk mengamankan posisinya sendiri dan agar orang-orang memuja dan mengikuti mereka. Metode apa pun yang digunakan antikristus untuk menyesatkan dan membujuk orang-orang, ada satu hal yang pasti: antikristus akan berusaha sekuat tenaga dan menggunakan segala cara yang diperlukan demi kekuasaan dan statusnya sendiri. Kepastian lainnya adalah bahwa apa pun yang antikristus lakukan, mereka melakukannya bukan untuk melaksanakan tugasnya, dan tentu saja, bukan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, melainkan untuk mencapai tujuan mereka memegang kekuasaan di dalam gereja. Selain itu, apa pun yang antikristus lakukan, mereka tidak pernah memikirkan kepentingan rumah Tuhan dan tentunya tidak memikirkan kepentingan umat pilihan Tuhan. Dalam kamus antikristus, kedua pertimbangan ini tidak ada; mereka pada dasarnya tidak memilikinya. Terlepas dari tingkat kepemimpinannya, antikristus tidak menunjukkan sedikit pun perhatian terhadap kepentingan rumah Tuhan atau umat pilihan Tuhan. Dalam pemikiran dan sudut pandang mereka, pekerjaan gereja dan kepentingan rumah Tuhan tidak relevan dan tidak sesuai dengan dirinya. Mereka hanya memikirkan kedudukan dan kepentingannya sendiri. Dari sini, dapat dilihat bahwa esensi natur antikristus, selain jahat, juga sangat egois dan tercela. Mereka hanya bertindak demi ketenaran, keuntungan, dan statusnya sendiri, tanpa sedikit pun memperhatikan nasib orang lain. Siapa pun yang mengancam kedudukannya akan ditindas dan dikucilkan dengan kejam, serta dihukum seberat-beratnya. Terkadang, ketika antikristus dilaporkan karena melakukan terlalu banyak kejahatan dan Yang di Atas mengetahui tentang mereka, dan antikriustus merasa akan kehilangan kedudukannya, mereka mulai menangis dengan penuh kesedihan. Di luarnya, mereka tampak bertobat dan seolah-seolah kembali kepada Tuhan, tetapi apa alasan sebenarnya di balik tangisan mereka? Apa yang sebenarnya mereka sesali? Mereka bersedih dan menderita karena telah kehilangan hati orang-orang, kedudukan, dan reputasinya. Inilah yang terkandung dalam tangisan mereka. Pada saat yang sama, mereka sudah merencanakan langkah selanjutnya untuk memperkuat posisinya, belajar dari kegagalannya dan bangkit kembali. Berdasarkan perilaku antikristus ini, mereka tidak pernah merasa menyesal atau menderita karena pelanggarannya dan watak rusak yang telah mereka perlihatkan, dan mereka tentu tidak akan benar-benar mengenal dirinya sendiri atau bertobat. Mereka mungkin berlutut di hadapan Tuhan, menangis dengan penuh kesedihan, merenungkan dan mengutuk diri mereka sendiri, tetapi ini adalah kedok yang dimaksudkan untuk menyesatkan orang, dan ada yang bahkan mungkin memercayainya sebagai perilaku yang tulus. Mungkin saja, pada saat itu, perasaan mereka tulus. Namun, perlu diingat bahwa antikristus tidak akan pernah mengalami penyesalan yang tulus. Sekalipun suatu hari mereka disingkapkan dan disingkirkan, mereka tidak akan benar-benar merasa menyesal. Sebaliknya, antikristus hanya akan mengakui kegagalannya sendiri, menyadari bahwa mereka telah gagal dalam tindakannya, dan mengungkap semua perbuatan jahatnya. Mengapa Aku mengatakan ini? Karena berdasarkan natur antikristus yang membenci kebenaran dan Tuhan, mereka tidak akan pernah menerima kebenaran. Oleh karena itu, pengetahuan diri antikristus selalu palsu. Mereka hanya akan mengakui bahwa mereka kehilangan hati orang-orang karena mereka gagal memanfaatkan peluang untuk merebut kekuasaan dan memperkuat posisinya. Penyesalan dan penderitaan mereka adalah karena alasan-alasan ini. Ketika antikristus dalam kesedihan, mereka mungkin juga meneteskan air mata, tetapi mengapa mereka menangis? Apa yang ada di balik air mata mereka? Antikristus menangis karena banyak perbuatan jahatnya telah terungkap dan mereka telah kehilangan posisi mereka. Jika Antikristus benar-benar dapat menyesal dan menangis karena melakukan kesalahan dan merasa berutang budi kepada Tuhan, mereka tidak akan melakukan begitu banyak kejahatan. Antikristus tidak memiliki rasa bersalah dan tidak mengakui perbuatan jahatnya—lalu bagaimana mungkin ada penyesalan yang tulus? Setelah melakukan kejahatan, antikristus tidak merasa menyesal; mereka penuh dengan ketidakpedulian, hanya merasa bahwa mereka telah kehilangan muka dan mempermalukan diri sendiri. Suasana hati mereka mungkin sedikit menurun. Meskipun di luarnya terlihat seolah-olah tidak ada yang salah, sebenarnya, jauh di lubuk hatinya, mereka seperti orang bisu yang mencicipi ramuan pahit—menderita dalam diam. Antikristus mengalami badai emosi di hati mereka dan meneteskan air mata kesedihan, tetapi tidak ada penyesalan yang tulus. Inilah keadaan yang sebenarnya. Terkadang, antikristus mungkin mengucapkan beberapa kata yang terdengar menyenangkan, seperti, "Karena kualitasku buruk, aku tidak melakukan pekerjaan dengan benar dan aku melakukan beberapa tindakan yang mengganggu dan mengacau; aku gagal memimpin dan tidak layak menjadi pemimpin. Semoga tuhan mendisiplinkan dan mengutuk aku. Jika ke depannya engkau semua memutuskan untuk tidak memilihku sebagai pemimpin, aku tidak akan mengeluh". Tak lama setelah mengatakan ini, antikristus itu pun menangis. Sebagian orang yang tidak memiliki kearifan merasa kasihan kepadanya, lalu berkata, "Jangan menangis, kami akan memilihmu lagi nantinya". Begitu mendengar hal ini, antikristus itu langsung berhenti menangis. Sekarang, apakah engkau melihat siapa diri mereka yang sebenarnya? Ketika antikristus mengucapkan beberapa kata yang indah, itu hanyalah untuk memenangkan hati orang-orang, menyesatkan, dan menipu mereka, bahkan ada yang teperdaya olehnya. Setiap kali antikristus meneteskan air mata, tidak diragukan lagi ada motif di baliknya. Jika orang-orang yang memuja antikristus mulai meragukan mereka dan status mereka menjadi goyah, antikristus akan menangis. Mereka merasa begitu tertekan sehingga tidak bisa makan atau tidur, berulang kali mengatakan kepada keluarganya, "Bagaimana aku bisa terus hidup jika aku tidak memiliki peran kepemimpinan?" Keluarganya menjawab, "Bukankah engkau hidup dengan baik sebelumnya tanpa status? Mengapa engkau tidak bisa terus hidup?" Antikristus menjawab, "Jika bukan kerena statusku, apakah aku akan menerima keuntungan ini? Apakah kita akan sekaya ini? Mengapa engkau begitu bodoh?" Di rumah, ada yang secara terbuka berkata, "Apa gunanya hidup tanpa status? Apa arti hidup? Hanya ada beberapa orang di keluarga kita, dan di rumah aku hanya bisa bertanggung jawab atas beberapa orang ini. Aku hanya seorang kepala rumah tangga, dan statusku tidak tinggi. Aku harus memegang jabatan di gereja; jika tidak, hidupku akan sia-sia. Lagi pula, tanpa posisi ini di gereja, apakah keluarga kita bisa hidup sebaik ini?" Di balik pintu tertutup mereka berbicara dengan jujur, dan ambisi mereka terungkap jelas. Bukankah ini individu yang tidak tahu malu? Penyesatan yang dilakukan oleh antikristus bukanlah pelanggaran yang terjadi sesekali—bukan juga tidak disengaja. Jika ini adalah tindakan buruk yang terjadi sesekali dan tidak disengaja, mereka tidak akan dianggap sebagai antikristus. Mereka menyesatkan orang dengan sengaja; mereka dikuasai oleh natur Iblis. Inilah sebabnya antikristus secara konsisten menyesatkan orang, dan dengan sengaja menggunakan metode ini untuk mengendalikan orang-orang hingga pada akhirnya mendapatkan kekuasaan. Sebenarnya, tujuan antikristus dalam menyesatkan dan mengendalikan orang-orang adalah agar mereka mendengarkan antikristus, mengikuti petunjuknya, dan menjauhkan diri dari Tuhan. Niat antikristus sangat jelas; mereka ingin bersaing dengan Tuhan dalam memperebutkan orang-orang. Tindakan mereka bukanlah perwujudan kerusakan sesaat, juga tidak dilakukan secara impulsif atau melawan keinginannya sendiri, dan tentunya bukan dipicu oleh situasi khusus. Semua ini sepenuhnya karena natur jahat mereka, ambisi dan keinginannya yang besar, wataknya yang licik, dan berbagai rencana mereka. Kemampuan antikristus untuk melakukan semua hal ini sekarang ditentukan oleh esensi natur mereka: setelah percaya kepada Tuhan, mereka memiliki maksud dan rencana ini, tinggal menunggu untuk menjadi pemimpin agar dapat mulai mewujudkan impian tersebut dan mencapai tujuan mereka. Ini adalah keadaan hati antikristus yang sebenarnya, dan tidak menyimpang sedikit pun.
Dari isi pembahasan di atas, engkau semua harus memahami kebenaran yang perlu engkau masuki. Di satu sisi, engkau harus mengenali antikristus dan orang-orang jahat yang memperlihatkan perilaku dan esensi natur seperti itu. Di sisi lain, engkau juga harus membandingkan dirimu sendiri untuk melihat apakah engkau memperlihatkan perilaku-perilaku tersebut. Jadi, jika engkau semua dapat menemukan kesamaan antara apa yang engkau katakan dan ucapan antikristus, atau jika engkau berdua memperlihatkan perilaku yang sama dalam situasi yang serupa, dapatkah engkau semua mengenali kesamaan dalam watakmu yang terlihat atau dalam penerapannya antara engkau dan antikristus? Dapatkah engkau semua memahami kebenaran yang dipersekutukan di sini melalui beberapa contoh yang Aku bahas atau perincian, perkataan, dan tindakan yang dijelaskan dalam contoh-contoh tersebut, atau dapatkah engkau memahami watak rusak manusia yang terungkap di sini? Dapatkah engkau mendengarkan seperti ini? Dari sudut pandang manakah engkau semua mendengarkannya? Jika engkau sepenuhnya mengenali watak dan esensi antikristus ini dan melihat perilaku serta penerapan ini dari sudut pandang seorang pengamat, dapatkah engkau semua memperoleh kebenaran? (Tidak.) Lalu dari sudut pandang mana engkau semua harus mendengarkannya? (Dari sudut pandang perbandingan diri.) Bandingkanlah dirimu—ini adalah hal yang paling mendasar. Apa lagi? (Memperlengkapi diri dengan kebenaran.) Tepat sekali, engkau harus memahami kebenaran yang engkau semua perlu mengerti dalam setiap contoh yang Aku bahas. Mereka yang tidak memiliki pemahaman rohani hanya dapat memahami fakta-fakta, sedangkan mereka yang memiliki pemahaman rohani dan memiliki kualitas yang baik, dapat memahami dan memperoleh kebenaran dari fakta-fakta tersebut. Dapatkah engkau semua menyimpulkan kebenaran yang terkandung dalam kisah dan contoh yang telah dibahas? Mempersekutukan kisah atau contoh tertentu dimaksudkan untuk membantu orang-orang menghubungkannya dengan kenyataan, untuk lebih memahami berbagai masalah yang tercermin dalam kenyataan, dan untuk memperdalam kesan mereka tentang berbagai perwujudan dan esensi yang terkait dengan aspek kebenaran ini. Dengan kata lain, ketika menyangkut aspek kebenaran atau esensi natur ini, engkau akan memikirkan sebuah contoh atau skenario tertentu. Dengan begitu, ketika engkau memahami dirimu sendiri atau mengenali orang lain, engkau akan memiliki pemahaman visual yang lebih mudah dipahami, lebih nyata, dan lebih konkret daripada sekadar membaca teori atau teks. Jika itu sekadar teks dan engkau tidak memiliki pengalaman dengannya, pemahamanmu tentang teks tersebut mungkin terbatas pada kata-kata itu sendiri, selalu dikekang oleh pengalamanmu yang terbatas dan hanya berputar di sekitar pemahaman tersebut. Namun, jika Aku menambahkan contoh-contoh tertentu, menyatukan beberapa kisah, beberapa adegan, perkataan dan tindakan tertentu, serta perilaku dalam persekutuan-Ku, itu akan memiliki pengaruh tambahan pada pemahamanmu tentang kebenaran dalam aspek ini. Jika hasil tersebut tercapai, itu berarti engkau telah memahami aspek kebenaran ini. Tingkat pemahaman seperti apa yang harus engkau capai agar bisa dianggap sebagai pemahaman? Tidak harus mencapai 100%, tetapi pemahaman, definisi, konsep, dan pengetahuanmu tentang aspek kebenaran ini setidaknya sudah harus diteguhkan. Apa arti peneguhan ini? Artinya, semua itu menjadi relatif murni, pada dasarnya tanpa pengetahuan, gagasan, imajinasi, atau spekulasi manusia yang bercampur, atau lebih sedikit dari hal-hal seperti itu yang bercampur. Inilah dampak yang ditimbulkan oleh contoh-contoh tersebut. Engkau mungkin mengenal orang-orang atau peristiwa yang Aku sebutkan dalam beberapa contoh tersebut, atau bahkan pernah berhubungan dan cukup akrab dengan orang-orang seperti itu, atau engkau mungkin pernah mengalami peristiwa-peristiwa tersebut dan bahkan menyaksikan seluruh proses orang-orang ini melakukan hal-hal semacam itu. Namun, apa manfaatnya bagi pemahaman dan pengakuanmu terhadap kebenaran? Mungkin saja engkau pernah hidup bersama dengan orang-orang tersebut, engkau pernah melihat kisah-kisah seperti ini terungkap, dan mengalami sendiri semua yang terjadi dalam kisah-kisah tersebut, tetapi itu bukan berarti bahwa engkau memahami aspek kebenaran ini. Apa yang Aku maksudkan dengan ini? Jangan menganggap bahwa karena engkau mengetahui atau mengenal orang atau peristiwa yang Aku bicarakan, engkau tidak perlu mendengarkan perincian atau kebenaran dan isi spesifik yang dipersekutukan di sini. Itu akan menjadi kesalahan besar. Sekalipun orang itu adalah seseorang yang sangat engkau kenal, bukan berarti engkau sudah mengerti dan memahami kebenaran di sini. Mengapa Aku mengingatkanmu akan hal tersebut? Ini untuk mencegahmu agar tidak terpaku pada detailnya. Setiap kali engkau melihat seseorang melakukan sesuatu seperti ini dan Tuhan mengangkat mereka sebagai contoh, engkau mengolok-olok mereka dan mencemooh orang-orang seperti itu. Apakah ini sikap yang benar yang harus dimiliki terhadap kebenaran? (Tidak.) Sikap apakah ini? Bukankah ini sikap yang menyimpang? Ini adalah pemahaman yang bias. Karena contoh-contoh nyata, cerita-cerita, serta orang-orang dan peristiwa spesifik inilah setiap orang dapat sungguh-sungguh menghargai seperti apa perwujudan watak manusia yang rusak itu, benar-benar menyaksikan seperti apa perwujudan watak dan esensi natur manusia yang rusak, apa esensi natur manusia itu, seperti apa watak yang rusak itu, seperti apa jalan yang ditempuh orang-orang dengan jenis watak rusak dan esensi natur tertentu, apa yang mereka sukai, seperti apa rentang emosi mereka, bagaimana mereka berperilaku dan menghadapi dunia dan seperti apa pandangan mereka terhadap kehidupan, apa prinsip-prinsip mereka dalam menghadapi dunia, dan bagaimana sikap mereka terhadap Tuhan dan kebenaran. Justru karena contoh-contoh, orang-orang yang spesifik dan peristiwa-peristiwa konkret tersebut, orang-orang dapat lebih baik menggabungkan kenyataan kebenaran dengan penyingkapan Tuhan tentang esensi manusia, memperoleh pandangan yang agak lebih jelas dan lebih akurat tentang mereka. Jadi, apa maksud-Ku di balik firman-firman ini? Engkau tidak boleh meremehkan kisah-kisah ini. Kisah macam apa pun yang Aku kisahkan, kisah siapa pun itu, atau kisah tipe orang seperti apa pun itu, hanya ada satu tujuan, yaitu membantumu untuk memahami kebenaran. Jika engkau memperoleh kebenaran dari hal tersebut, hasil yang diinginkan telah tercapai. Oleh karena itu, semua kisah ini hanya memungkinkanmu memahami sejumlah kebenaran yang dangkal saat pertama kali engkau mendengarnya, untuk memahami makna dangkal atau penafsiran harfiahnya. Namun, seiring meningkatnya tingkat pertumbuhanmu, seiring bertambahnya usiamu, seiring engkau bertumbuh dalam kehidupan melalui berbagai situasi, kehidupanmu juga perlahan-lahan akan menjadi dewasa, dan engkau akan memiliki pemahaman yang berbeda tentang peristiwa-peristiwa dalam kisah-kisah dan esensi natur, perilaku, dan perwujudan dari berbagai individu yang tercermin di sini. Bagaimana pemahaman ini muncul? Pemahaman ini muncul dari kebenaran yang terkandung dalam kisah-kiash tersebut, dan bukan dari kisah itu sendiri. Jika itu hanya menyampaikan sebuah kisah, seperti kisah "Anak Lelaki yang Berteriak Serigala", setelah engkau mendengarkannya, semuanya selesai; tidak ada kaitannya dengan kebenaran. Kisah itu hanya memberi petunjuk tentang cara bertindak: kisah itu sangat sederhana dan dangkal. Namun, jika menyangkut kebenaran, kedalaman kisah seperti itu melampaui makna dangkal yang dapat dipahami seseorang dengan mudah. Kisah itu berkaitan dengan watak rusak dan esensi natur manusia, yang mencakup cara mengenali orang, bagaimana memilih jalan, cara mendekati kebenaran, dan sikap apa yang seharusnya dimiliki manusia dalam menanggapi tuntutan Tuhan. Kisah itu mencakup apa yang harus ditolak dan apa yang harus diterima oleh manusia. Jika engkau semua dapat mendengarkan dengan cara seperti ini, setiap kali engkau semua mendengar khotbah, engkau akan memperoleh sesuatu, engkau akan memperoleh lebih banyak terang dan memahami lebih banyak prinsip tentang berbagai aspek kebenaran, dan mengalami beberapa jalan masuk kehidupan. Seiring bertambahnya usia, berjalannya waktu, perubahan keadaan sosial, dan perubahan tren, kebenaran terus bekerja di dalam hati manusia, dan mereka akan mengetahui cara menerapkan kebenaran, serta cara memandang orang dan berbagai hal berdasarkan kebenaran. Inilah yang dimaksud dengan memperoleh kehidupan—kebenaran dapat menjadi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, kapan pun sebuah kisah diceritakan, jangan hanya mendengarkan sekali dan menganggapnya selesai. Teruslah mendengarkannya, dan jika engkau tidak memahaminya, engkau dapat mempersekutukannya. Jika engkau merasa sulit untuk memahami pada tahapmu saat ini, mungkin karena tingkat pertumbuhanmu yang belum memadai. Dalam hal ini, dengarkanlah apa yang mampu engkau pahami dan pilihlah yang sesuai dengan tingkat pertumbuhanmu saat ini. Jika sebuah cerita tampak jelas saat engkau mendengarnya, tetapi kemudian terasa mendalam, jika itu di luar pemahamanmu, atau tidak sejalan dengan pengalaman dan keadaan hidupmu pada tahap ini, simpanlah cerita itu di dalam hatimu dan biarkanlah itu membuatmu terkesan. Ketika engkau menghadapi situasi serupa di kemudian hari, apa yang telah engkau simpan di dalam hatimu mungkin akan muncul ke permukaan. Sama halnya dengan kosakata dan istilah yang telah engkau pelajari atau informasi yang telah diserap oleh otakmu. Apakah engkau memikirkannya setiap hari? Mungkin tidak. Engkau biasanya tidak memikirkannya, tetapi ketika engkau berada di lingkungan yang relevan dengan istilah, kosakata, atau informasi tersebut, beberapa di antaranya akan muncul dalam pikiranmu. Manusia memiliki ingatan, dan secara alami menyimpan beberapa hal dalam pikirannya. Semua hal tersebut cukup untuk engkau gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat bermanfaat, tetapi jika engkau dengan sengaja berusaha menggunakannya dan menerapkan peraturan secara kaku, engkau akan cenderung melakukan kesalahan. Engkau harus mendengarkan secara selektif berdasarkan tingkat pertumbuhanmu sendiri dan keadaan yang telah engkau alami. Dengan begitu, kemajuanmu akan lebih cepat. Mereka yang tahu cara mendengarkan akan memperoleh lebih banyak, sedangkan mereka yang tidak tahu cara mendengarkan akan memperoleh lebih sedikit, atau mungkin tidak memperoleh apa pun. Mereka bahkan mungkin merasa bahwa mereka tidak ingin mendengarkan kisah-kisah ini yang tidak satu pun mengandung kebenaran, dan bertanya-tanya mengapa Aku tidak membahas kebenaran, tetapi terlibat dalam obrolan kosong dan bergosip sepanjang waktu. Orang macam apa yang menunjukkan perilaku seperti ini? (Mereka yang tidak memiliki pemahaman rohani.) Orang-orang yang tidak memiliki pemahaman rohani mungkin berpikir seperti itu. Mereka mungkin berpikir bahwa ketika Aku berkhotbah, Aku hanya membahas semua hal sehari-hari ini; ya, mereka juga bisa, jadi ketika mereka tidak memiliki hal lain untuk dilakukan, mereka terlibat dalam obrolan kosong dengan orang lain. Engkau mungkin mengetahui lebih banyak gosip daripada kisah yang Aku sampaikan, tetapi apakah pembahasanmu mengandung kebenaran? (Tidak.) Jika pembahasanmu tidak mengandung kebenaran, berhati-hatilah untuk tidak berbicara sembarangan, atau engkau akhirnya mungkin membahas hal-hal yang tidak berkaitan dengan kebenaran. Aku menceritakan kisah untuk membantu orang-orang memahami kebenaran. Engkau semua tidak boleh meniru-Ku begitu saja. Engkau semua seharusnya hanya berfokus untuk mencari kebenaran, memahami kebenaran, dan berupaya untuk menangani masalah berdasarkan prinsip-prinsip. Baik dalam ucapan maupun tindakanmu, utamakan untuk menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip kebenaran. Dengan begitu, engkau akan secara bertahap memasuki kenyataan kebenaran.
III. Analisis tentang Bagaimana Antikristus Mengancam Orang
Kita telah selesai mempersekutukan dua perwujudan antikristus, yaitu menyesatkan dan membujuk orang; sekarang, mari kita mempersekutukan bagaimana mereka mengancam orang. Metode-metode antikristus ini lebih parah daripada yang sebelumnya. Jika dibandingkan dengan menyesatkan dan membujuk, apakah metode ancaman ini lebih mengelabui atau kurang mengelabui? (Kurang begitu mengelabui.) Jika menyesatkan dan membujuk tidak berhasil, mereka akan menggunakan ancaman. Bagaimana antikristus mengancam orang? Mengapa mereka menggunakan metode semacam itu? (Karena tujuan mereka belum tercapai.) Tujuan antikristus belum tercapai. Ada maksud lain yang terkandung dalam metode ancaman—frasa apa yang dapat digunakan untuk mengungkapkannya? (Menyingkapkan dirimereka yang sebenarnya.) Itu tidak sepenuhnya akurat; cobalah frasa yang lain. (Menjadi marah karena malu.) Hampir mendekati. Apakah ada frasa yang lebih tepat? (Merasa jengkel dan marah.) Tepat sekali, merasa jengkel dan marah. Seperti pepatah lokal "meledak karena amarah"; artinya, "Aku sudah mencoba berbicara dengan lembut maupun kasar. Selama ini, aku telah memperlakukan engkau semua dengan adil. Mengapa engkau tidak mau mendengarkanku? Karena engkau tidak mau mendengarkan, engkau akan menerima akibatnya: aku akan menggunakan taktik ini kepadamu—ancaman!" Antikristus mengubah taktiknya. Iblis memiliki berbagai taktik, semuanya tercela. Ancaman biasanya dikombinasikan dengan bujukan. Jika antikristus hanya menggunakan ancaman, ada orang-orang yang tidak akan takut dan tidak akan mendengarkan. Kemudian mereka tidak punya pilihan lain dan terkadang mungkin menggunakan bujukan. Jika metode yang satu tidak berhasil, mereka akan mencoba metode lain. Mereka menggunakan taktik lembut dan keras. Jadi, mengapa antikristus mengancam orang? Dalam situasi apa mereka menggunakan ancaman? Jika dua orang hidup berdampingan secara damai, masing-masing menempuh jalannya sendiri, tanpa adanya konflik kepentingan di antara keduanya, apakah antikristus akan menggunakan ancaman? (Tidak, mereka tidak akan melakukannya.) Lalu dalam situasi apa perilaku dan praktik ancaman ini akan mulai muncul? Tentu saja, ketika kepentingan atau reputasi mereka terpengaruh, ketika tujuan mereka tidak tercapai. Mereka mengeluarkan senjata pamungkas dengan berpikir, "Jadi, engkau tidak mau mendengarkanku? Kalau begitu, akan aku tunjukkan akibatnya!" Apa saja akibatnya? Apa pun yang engkau takuti. Apakah engkau semua bisa mengingat kembali contoh ancaman apa saja yang pernah engkau saksikan? (Ada antikristus yang, saat melihat saudara-saudari tidak tunduk kepada mereka, mulai menghakimi dan mengutuk dengan berkata, "Tidak tunduk kepada para pemimpin berarti tidak tunduk kepada Tuhan," dan mereka menggunakan metode ini untuk mengancam orang.) (Ada contoh lain yang bisa aku ingat, jika seseorang tidak mendengarkan pemimpinnya, pemimpin tersebut akan menggunakan otoritasnya untuk mengganti orang itu.) Terlepas dari itu, antikristus ingin orang-orang mengerti bahwa tidak mendengarkan mereka akan membawa konsekuensi. Jadi, apa dasar antikristus untuk membuat orang-orang mendengarkan mereka? Mereka sering berkata, "Ketundukan kepada pemimpin adalah ketundukan kepada tuhan karena pemimpin ditetapkan oleh tuhan. Engkau harus tunduk. Jika engkau tidak tunduk atau tidak mendengarkan para pemimpin, itu adalah kecongkakan, sikap merasa diri benar, dan penentangan terhadap tuhan. Konsekuensi dari penentangan terhadap tuhan adalah disingkirkan. Dalam kasus yang ringan, engkau mungkin diasingkan untuk merenungkan diri; dalam kasus yang parah, engkau bahkan bisa dikeluarkan dari gereja!" Mereka menggunakan kekeliruan yang tampaknya masuk akal ini untuk memaksa orang tunduk kepada mereka. Selain itu, bagaimana antikristus lainnya mengancam orang-orang? Mereka menghasut orang lain untuk bersatu melawan dan menolak orang yang tidak tunduk kepada mereka. Selain itu, mereka mengganti orang yang tidak mematuhi mereka atau memberinya tugas yang berbeda. Ada orang-orang yang memang takut tidak memiliki tugas untuk dilaksanakan. Mereka meyakini bahwa dengan melaksanakan tugas, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk diselamatkan, dan jika tidak melaksanakan tugas berarti mereka mungkin akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan. Antikristus berpikir dalam hati, "Aku tahu titik kelemahanmu. Jika engkau tidak mendengarkanku, hakmu untuk melakukan tugasmu akan aku cabut. Aku tak akan membiarkanmu melaksanakan tugasmu!" Apakah antikristus tidak membiarkan orang melaksanakan tugasnya karena orang tersebut tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas atau karena pelaksanaan tugas itu akan merugikan kepentingan rumah Tuhan? (Bukan itu.) Lalu mengapa mereka melakukannya? Tujuannya adalah untuk mengucilkan para pembangkang dan menggunakan cara ini untuk mengancam dan membuat orang mau mendengarkan. Dalam hal ancaman, antikristus tentu tidak mengikuti prinsip-prinsip kebenaran dalam berurusan dengan orang-orang atau menangani masalah. Sebaliknya, antikristus menggunakan intimidasi, kekerasan, dan paksaan untuk membuat orang-orang tunduk dengan patuh, mendengarkan mereka, dan tidak menimbulkan masalah atau mengganggu urusan mereka.
Antikristus menggunakan ancaman bukan semata-mata karena orang-orang tidak mematuhi atau tidak menganggap serius dan mengabaikan mereka—itu hanya salah satu aspeknya. Ada alasan lain, yaitu, ketika orang lain menemukan masalah mereka dan ingin menyingkapkannya atau melaporkannya kepada Yang di Atas, mereka takut bahwa Yang di Atas mungkin akan mengetahuinya atau lebih banyak orang mungkin akan mengetahuinya, jadi mereka melakukan segala daya untuk menutupi dan menekannya, tidak pernah membiarkannya terungkap. Apa yang akan terjadi jika makin banyak orang mengetahuinya? Orang-orang akan menolak dan mengutuk antikristus, tidak akan ada yang memuja mereka lagi, dan mereka akan kehilangan jabatan dan otoritas. Oleh karena itu, tujuan antikristus dalam menggunakan metode ancaman ini juga untuk melindungi kedudukan dan otoritas mereka sendiri. Antikristus meyakini bahwa jika mereka tidak melakukannya, saudara-saudari akan mulai mengenali mereka, dan mereka tidak akan dipilih dalam pemilihan berikutnya yang akan membuat mereka menjadi orang percaya biasa. Apa artinya menjadi orang percaya biasa bagi antikristus? Artinya antikristus tidak memiliki otoritas, tidak ada yang mengikuti atau menjadi pengikut mereka, dan posisi serta otoritas mereka dicabut, akibatnya ambisi dan keinginan mereka tidak terpenuhi. Antikristus tidak ingin menjadi orang percaya atau pengikut biasa, jadi mereka menggunakan metode ancaman untuk mengintimidasi dan memaksa orang-orang agar mau mendengarkan dan mematuhi mereka, sehingga antikristus dapat terus mempertahankan otoritas dan posisi mereka, serta terus mengendalikan orang dan menerima dukungan orang-orang tertentu. Segala sesuatu yang dilakukan antikristus berkisar tentang posisi mereka. Setiap kali ada sesuatu yang melibatkan kedudukan mereka, antikristus akan menggunakan cara atau metode tertentu untuk menjaga dan melindunginya dengan sangat gigih; bahkan ketika Yang di Atas bertanya kepada beberapa dari mereka tentang persoalan tertentu, antikristus dapat dengan berani berbohong di hadapan Yang di Atas. Sebagai contoh, ketika ditanya oleh Yang di Atas tentang berapa banyak orang yang didapatkan gereja dengan memberitakan Injil bulan ini, sekalipun antikristus tahu tidak ada seorang pun yang didapatkan, mereka akan berbohong dan mengatakan ada lima orang yang telah didapatkan. Saudara-saudari yang mengetahui situasi sebenarnya menentang antikristus dengan berkata, "Kelima orang itu hanya menyelidiki. Mengapa engkau mengatakan kita mendapatkan lima orang? Engkau harus mengatakan yang sebenarnya kepada Yang di Atas," apa yang dikatakan antikristus? "Mengapa kita tidak bisa mendapatkan lima orang? Aku mengatakan lima orang, jadi itu benar-benar lima. Pendapatmu tidak penting. Jika kita mengatakan kita tidak mendapatkan seorang pun, bagaimana aku akan menjelaskannya kepada yang di atas? Jika engkau ingin melaporkannya, silakan saja, tetapi jika engkau mengatakan yang sebenarnya, yang di atas mungkin akan memangkasmu. Mereka mungkin akan memberhentikan engkau semua yang terlibat dalam pemberitaan Injil, atau bahkan membubarkan tim penginjilan. Lalu, engkau tidak akan bisa melaksanakan tugasmu, dan aku tidak mau disalahkan untuk itu." Ketika mendengar hal ini, orang itu menjadi bingung dan tidak berani melaporkannya. Bukankah itu adalah ancaman? (Ya.) Itu adalah ancaman yang terang-terangan, disampaikan secara terbuka. Sebagian orang yang mendengar mulai berpikir, "Menjadi orang yang jujur ada konsekuensinya. Jika aku jujur, aku tidak akan bisa melaksanakan tugasku, jadi aku tidak akan melaporkannya. Kita harus melaporkan bahwa kita mendapatkan lima orang." Sebagian lagi merasa gelisah dalam hati berkata, "Jika kita tidak mendapatkan seorang pun, maka begitulah adanya. Kita harus tunduk pada cara seperti apa pun yang dipilih oleh Yang di Atas untuk menangani kita." Bagaimana sudut pandang antikristus setelah mendengar ini? "Ketundukan? Tergantung situasinya. Apakah yang di atas tahu tentang kesulitan yang kita hadapi dalam memberitakan Injil sekarang? Apakah mereka peduli tentang hal ini?" Ketika Yang di Atas menanyakan situasi pemberitaan Injil, mereka bukan tidak mengetahui tantangan yang ada. Mereka tahu berapa banyak orang yang setidaknya bisa didapatkan setiap bulannya, dan mereka tidak pernah mengatakan bahwa jika tim penginjilan tidak mendapatkan seorang pun dalam sebulan, mereka akan dibubarkan. Jadi, dari mana antikristus mendapatkan pernyataan itu? (Mereka mengarangnya.) Mereka mengarangnya sendiri untuk menutupi kebohongan mereka, mengendalikan orang-orang, mencegah Yang di Atas atau saudara-saudari mengetahui kebohongan mereka, dan mengamankan jabatan mereka agar tidak digantikan—demi tujuan inilah antikristus berani menciptakan kata-kata Iblis seperti itu. Orang yang mampu mengenali dapat menyingkapkan antikristus, tetapi orang yang tidak mampu mengenali akan disesatkan, lalu berpikir, "Memang, tugas ini tidak mudah. Kita tidak bisa bersikap jujur terhadap Yang di Atas. Jika engkau mengatakan ada lima orang, jumlahnya memang lima orang. Meskipun kita tidak mendapatkan lima orang bulan ini, kita akan berusaha mendapatkannya bulan depan. Lagi pula, jika kita mendapatkannya bulan depan, artinya itu bukan kebohongan." Antikristus melakukan tipu daya, dan orang yang tidak mampu mengenali pun ikut melakukannya bersama antikristus; mereka adalah sekelompok penipu. Apa tujuan antikristus mengancam orang? Tujuannya adalah untuk membuat orang mematuhi dan mendengarkan mereka. Antikristus berbohong dan melakukan kejahatan, mengendalikan gereja, menyesatkan orang, melakukan pekerjaan tanpa mematuhi prinsip atau pengaturan kerja, dan seceroboh apa pun mereka berperilaku, mereka tidak mengizinkan saudara-saudari untuk menyingkapkan atau melaporkan kepada Yang di Atas. Begitu mereka mengetahui ada yang berencana untuk melaporkan mereka kepada Yang di Atas, saat itulah mereka menggunakan ancaman. Bagaimana mereka mengancam orang? Mereka berkata, "Kita bekerja di tingkat akar rumput dan itu tidak mudah. Kita bahkan menghadapi risiko ditangkap oleh si naga merah yang sangat besar. Yang di atas selalu menuntut agar penerapan kita selaras dengan pengaturan kerja. Kita menanggung begitu banyak penderitaan dan risiko dalam memberitakan Injil. Ketika hasilnya buruk, engkau tetap ingin melaporkannya kepada yang di atas; setelah engkau membuat laporan, engkau akan dipangkas. Aku tidak takut digantikan sebagai pemimpin setelah engkau dipangkas, aku khawatir engkau tidak akan memiliki tugas lagi untuk dilaksanakan. Jika itu terjadi, jangan salahkan aku!" Kedengarannya sangat masuk akal! Mereka pun bertanya, "Siapa sebenarnya yang ingin melaporkannya? Jika engkau ingin melaporkannya, aku tidak akan menghentikanmu; semua orang tahu tentang hal ini. Jika engkau tidak melaporkannya kepada yang di atas, kita tidak akan disalahkan. Jika engkau melaporkannya, kita akan dipangkas. Engkau semua dapat memutuskan sendiri; jika engkau ingin melaporkannya kepada yang di atas, silakan saja. Sekarang, siapa pun yang ingin melaporkannya, angkat tangan." Ketika mendengar nada bicara antikristus seperti itu, semua orang mulai berpikir, "Aku benar-benar diizinkan untuk melaporkannya atau tidak?" Setelah mempertimbangkan, sebagian orang mengangkat tangan. Antikristus melihatnya, lalu bertanya, "Engkau tetap ingin melaporkannya? Bukankah engkau sedang mencari masalah? Baiklah, aku tidak akan melupakanmu." Setelah itu, mereka mulai mencari kesempatan untuk menghukum orang-orang ini. Mereka menemukan alasannya, lalu berkata, "Belakangan ini engkau belum mencapai hasil apa pun saat melaksanakan tugasmu. Siapa pun yang tidak mencapai hasil saat melaksanakan tugasnya selama tiga bulan, akan dicabut haknya untuk melaksanakan tugas. Orang yang tidak menunjukkan peningkatan kinerja akan diasingkan. Orang yang tetap tidak bertobat akan diberhentikan atau dikeluarkan!" Apakah orang bodoh dan pengecut itu tetap berani melaporkannya? Setelah mendengar hal tersebut, dia berpikir, "Aku tidak melaporkan hal ini untuk kepentinganku sendiri. Apa gunanya aku melaporkannya? Jika aku melaporkannya dan kemudian aku ditundukkan dan menderita pembalasan dari pemimpin, dan jika saudara-saudariku menolakku, aku akan diasingkan di dalam gereja. Lebih penting bagiku untuk mendengarkan pemimpin; aku bahkan tidak tahu di mana tuhan berada, apakah tuhan peduli dengan hidup dan matiku?" Hasilnya, dia pun tidak jadi melaporkannya. Bukankah dia telah diintimidasi oleh antikristus? (Ya.) Orang itu meyakini, "Berdosa terhadap tuhan bukanlah masalah besar. Tuhan itu penuh kasih, berbelas kasihan, toleran, dan sabar; tuhan tidak mudah marah atau mengutuk dan menghukum orang. Namun, jika aku menyinggung perasaan pemimpin, aku pasti akan menderita. Melaporkan masalah tidak akan ada gunanya bagiku; aku akan ditolak oleh semua orang. Aku tidak boleh melakukan hal sebodoh itu." Bukankah ini pengecut? (Ya.) Bagaimana orang yang pengecut seperti itu harus ditangani? Apakah pantas dirinya dikasihani? Orang-orang pengecut seperti itu harus diserahkan kepada Iblis, kepada antikristus, dan dihukum oleh antikristusnya—mereka pantas mendapatkannya. Mereka tidak memiliki iman, tekad, dan kekuatan untuk menerapkan kebenaran dan tunduk kepada Tuhan, tetapi ketika harus tunduk kepada antikristus, mereka mendapatkan kekuatan khusus, bersedia melakukan apa saja yang diminta dari mereka dan penuh dengan semangat. Ketika antikristus mengancam dan menakut-nakuti, mereka tidak lagi berani melaporkan masalah. Bukankah ini pengecut? Apa istilah sehari-harinya? Seperti kerbau dicocok hidungnya ketika berhadapan dengan antikristus. Ada cukup banyak orang di gereja yang menjadi seperti kerbau dicocok hidungnya karena ancaman dari antikristus! Mereka ini tidak tahu bagaimana menyikapi pernyataan "Tuhan berdaulat atas segalanya". Ketika diancam, ditolak, atau diasingkan oleh antikristus, mereka merasa tidak memiliki dukungan, mereka tidak percaya pada kedaulatan Tuhan atas segalanya atau pada kebenaran Tuhan, dan tidak percaya bahwa hidup manusia berada di tangan Tuhan. Kata-kata intimidasi dan ancaman dari antikristus membuat mereka ketakutan, menyerah, dan tidak lagi berani untuk melaporkan.
Ketika melaporkan pekerjaannya kepada Yang di Atas, antikristus berani berbohong dan menipu. Orang-orang yang mengetahui kebenarannya tidak tahan lagi dan ingin melaporkan situasinya kepada Yang di Atas. Antikristus melakukan kendali ketat terhadap orang-orang dan mengawasi mereka dengan cermat. Antikristus bisa langsung mengetahui siapa saja yang mungkin ingin melaporkan suatu masalah kepada Yang di Atas. Ketika tidak memiliki hal lain untuk dilakukan, antikristus fokus mengamati orang-orang, kata-kata dan ekspresi wajah mereka, mencari orang-orang yang memiliki pendapat tentang antikristus, yang tidak setia, yang tidak mematuhi mereka, yang mengancam posisi mereka, orang-orang yang acuh tak acuh terhadap mereka, yang tidak memperlakukan mereka dengan serius, yang tidak memberi mereka tempat terhormat, dan yang tidak mempersilakan mereka makan terlebih dahulu saat makan. Ini menimbulkan masalah bagi orang-orang tersebut. Apa yang dilakukan antikristus terhadap orang-orang seperti itu? Para antikristus yang sangat licik tidak langsung menunjukkan diri mereka yang sebenarnya. Mereka menunggu kesempatan untuk berurusan denganmu. Jika tidak berhasil, mereka akan menggunakan ancaman yang keras untuk membuatmu merasa bahwa hidupmu berada dalam genggaman mereka. Apakah engkau, sebagai orang percaya, dapat diselamatkan, dapat mencapai akhir, bisa tetap berada di gereja—semuanya ada dalam genggaman antikristus dan hanya bergantung pada keputusan mereka. Antikristus menjadi penentu keputusan akhir. Jika engkau tidak mendengarkan, tidak mau dikendalikan, meremehkan mereka, dan terus berusaha melaporkan masalah mereka, engkau akan menderita. Antikristus akan mulai merencanakan cara untuk menghukummu. Bagaimana pandangan antikristus terhadap perilaku saudara-saudari yang melaporkan masalah mereka kepada Yang di Atas? (Sebagai pengaduan.) Tepat sekali, mereka tidak melihatnya sebagai pelaporan akan suatu masalah; mereka menganggapnya sebagai pengaduan. Apa yang dimaksud dengan pengaduan? Pengaduan berarti melaporkan berbagai hal yang bertentangan dengan kebenaran, yang dilakukan oleh antikristus, dan melaporkan semua perbuatan jahat mereka kepada Yang di Atas, atau memberikan laporan terkait hal-hal tentang antikristus yang tidak diketahui orang lain kepada Yang di Atas. Antikristus menganggap ini sebagai pengaduan. Begitu mereka menemukan orang yang mengadukan, orang itu pasti dihukum. Sebagian orang yang bingung dan pengecut merasa takut dengan ancaman antikristus, dengan cara-cara mereka yang mendominasi dan jahat. Ketika antikristus bertanya tentang siapa yang telah menghubungi Yang di Atas, orang-orang itu dengan cepat menyangkal, "Bukan aku," bahkan sebelum antikristus selesai bertanya. Ketika kemudian antikristus melanjutkan, "Lalu bagaimana yang di atas tahu tentang masalah ini?" Mereka berpikir dan menjawab, "Aku juga tidak tahu." Antikristus menghukum mereka sampai mereka hidup dalam ketakutan terus menerus, selalu cemas, khawatir jika antikristus mungkin akan mengeluarkan mereka dari gereja. Mereka begitu cemas dan takut sampai-sampai kesulitan menjalani hari. Apakah mereka akan setakut ini jika tidak diancam oleh antikristus? Tidak, mereka tidak akan takut. Lagi pula, apakah mereka sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan? Tidak. Mereka itu pengecut dan mudah bingung. Ketika menghadapi antikristus, mereka akan takut. Mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, tetapi mereka dengan rela tunduk kepada antikristus dan siap untuk melakukan perintah antikristus. Pada hakikatnya, mereka adalah antek-antek Iblis.
Apa saja penerapan lain yang digunakan antikristus untuk mengancam orang? Sebagian antikristus pandai dalam menyampaikan doktrin yang tampaknya benar dan menarik untuk membatasi dan mengekangmu. Mereka bertanya, "Bukankah engkau mencintai kebenaran? Jika engkau mencintai kebenaran, engkau harus mendengarkanku karena akulah pemimpinnya. Semua yang aku katakan selaras dengan kebenaran. Engkau harus mematuhi apa pun yang aku katakan; ketika aku mengatakan pergi ke timur, engkau tidak boleh pergi ke barat. Ketika aku mengatakan sesuatu, engkau tidak boleh ragu; engkau tidak boleh sembarangan mengutarakan pendapat atau ikut campur. Apa yang aku katakan adalah kebenaran." Jika engkau tidak mendengarkan, mereka mungkin akan membenci atau menghukummu. Hukuman seperti apa? Mereka akan berkata, "Engkau sesungguhnya bukanlah orang yang mencintai kebenaran; jika engkau memang mencintai kebenaran, berarti sebagai pemimpin, kata-kataku benar—mengapa engkau tidak mendengarkan kata-kataku?" Antikristus menggunakan teori dan doktrin yang tampaknya benar ini untuk mengendalikan dan membatasimu. Selain itu, ada antikristus yang menyuruh orang mengurusi masalah pribadinya dengan mengatakan, "Aku sekarang adalah seorang pemimpin, jadi aku tidak lagi punya waktu untuk beberapa urusan pribadi. Selain itu, sebagai pemimpin, urusanku adalah urusan rumah tuhan. Urusan rumah tuhan juga adalah urusanku. Kita tidak bisa lagi memisahkannya dengan jelas. Oleh karena itu, engkau semua perlu membantuku dalam urusan rumah tanggaku, seperti mengurus anak-anak, bertani, menjual sayuran, atau membangun rumah, juga persoalan seperti kekurangan uang di dalam rumah tangga. Dulu, itu adalah tugasku, tetapi sekarang aku adalah pemimpin dan semua itu telah menjadi tugasmu—engkau semua harus ikut memikul beban. Jika tidak, aku akan terus-menerus mengkhawatirkan urusan rumah tanggaku, terganggu oleh persoalan ini, lalu apakah aku tetap bisa menjadi pemimpin yang efektif?" Makin banyak mereka berbicara, makin mereka menjadi tidak tahu malu. Sebagian orang yang mendengar kemudian berpikir, "Kami tidak tahu bagaimana memikirkan perasaan hatimu—kami benar-benar tidak berperasaan! Engkau tidak perlu mengatakan apa pun; mulai sekarang, kami akan mengurus semua pekerjaan rumah tanggamu." Apa istilah menarik yang digunakan antikristus ini untuk menggambarkan urusan pribadi dan rumah tangga mereka? Antikristus menyebutnya sebagai "tugas manusia," artinya, antikristus mengubah tugas mengurus keluarga, melayani yang muda dan yang tua di rumah tangga mereka, serta menangani urusan pribadi mereka, menjadi urusan rumah Tuhan. Karena sekarang semuanya adalah urusan rumah Tuhan, setiap orang harus memberikan bagiannya yang adil, dan jika pemimpin menginginkanmu melakukan sesuatu, artinya itu menjadi tugasmu. Bukankah ini kedengarannya benar? Orang-orang yang tidak mampu mengenali mungkin menganggap itu benar. Mereka menganggap bahwa karena pemimpin terlalu sibuk untuk mengurus urusannya sendiri di rumah, dan mereka sendiri memiliki kualitas yang rendah serta tidak mampu melaksanakan tugas apa pun, mereka hanya bisa membantu pemimpin mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga. Jadi, kapan saja mereka tidak sibuk, mereka akan bekerja di rumah pemimpin, membantu melaksanakan berbagai tugas. Dapatkah ini dianggap sebagai pelaksanaan tugas mereka? Ini hanya dapat dianggap sebagai membantu orang dengan penuh semangat. Bagi orang-orang yang sungguh-sungguh mengorbankan dirinya untuk Tuhan, yang mengikuti kehendak Tuhan, ketika keluarga mereka menghadapi kesulitan, gereja akan mengatur agar orang-orang membantu dan mengurus urusan rumah tangga mereka. Dalam kasus seperti itu, hal ini dapat dianggap sebagai pelaksanaan tugas sampai batas tertentu. Apakah sekarang masuk akal? Antikristus, yang sibuk menyesatkan dan mengendalikan orang-orang di gereja, mengatur agar saudara-saudari melakukan pekerjaan rumah tangga mereka, mengeklaim bahwa itu juga merupakan pelaksanaan tugas mereka. Ada saudara-saudari, yang karena kurang memahami kebenaran, disesatkan serta dengan sukarela menerima tugas-tugas itu, dan merasa senang melaksanakannya. Akhirnya, mereka bahkan merasa berutang budi kepada pemimpin, berpikir, "Pemimpin telah berkorban begitu banyak untuk kita. Kita sangat tidak layak. Kita telah melakukan begitu banyak pekerjaan, tetapi mengapa kita masih belum memahami kebenaran apa pun?" Jika engkau sibuk bekerja untuk pemimpin sepanjang hari dan lalai menghadiri pertemuan atau mendengarkan khotbah, mungkinkah engkau akan memahami kebenaran? Sama sekali tidak mungkin. Ini adalah tindakan menjilat hingga menghancurkan dirimu sendiri! Ini adalah mengikuti antikristus dan menempuh jalan yang salah. Antikristus sering menggunakan pernyataan yang kedengarannya benar, mengemas dan memprosesnya menjadi ucapan yang benar, menyebabkan orang-orang secara keliru percaya bahwa pernyataan itu adalah kebenaran, sesuatu yang harus diikuti dan diterapkan, dan mereka harus menerima pernyataan itu. Dengan demikian, orang-orang tidak perlu mengetahui apakah yang dilakukan pemimpin itu benar atau salah, atau apakah yang sedang mereka ikuti itu benar atau salah. Bukankah demikian? Ini disebut menyesatkan dan juga mengancam orang. Antikristus menggunakan teori dan pernyataan yang tampaknya benar tersebut untuk mengendalikan orang-orang ini. Sejauh mana antikristus mengendalikan mereka? Orang-orang ini dengan sukarela mengerahkan diri untuk antikristus, bekerja keras untuk antikristus dan mengurus semua urusan pribadinya. Mereka lebih memilih untuk melewatkan pertemuan, mengabaikan tugas mereka sendiri, meninggalkan pekerjaan, mengorbankan waktu untuk saat teduh, pertemuan, serta makan dan minum firman Tuhan hanya demi melakukan pelayanan dan bekerja keras untuk antikristus sepanjang waktu. Mengapa mereka bisa bekerja keras seperti ini? Ada alasannya. Apa alasannya? Itu karena antikristus dengan sengaja memberi tahu mereka, "Jika engkau tidak bisa menangani persoalan ini dengan baik, tugas apa yang bisa engkau lakukan? Jika tidak bisa melaksanakan tugasmu, apakah engkau masih menjadi anggota rumah tuhan? Baiklah, kalau begitu aku tidak akan memimpinmu. Jika aku tidak memimpinmu, engkau tidak akan dianggap sebagai bagian dari rumah tuhan. Karena aku telah dipilih sebagai pemimpin, aku adalah pintu gerbang ke gereja ini. Siapa pun yang ingin memasuki gereja harus mendapatkan persetujuanku. Tidak seorang pun dapat masuk tanpa persetujuanku. Bahkan ketika gereja akan mengeluarkan seseorang, gereja harus mendapatkan persetujuanku sebelum orang tersebut dikeluarkan. Oleh karena itu, pekerjaan yang aku berikan dan tugas yang aku serahkan kepadamu merupakan tugasmu. Jika engkau semua tidak melaksanakan tugasmu dengan baik, engkau tidak akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Engkau tidak akan dianggap sebagai bagian dari rumah Tuhan!" Bukankah ini ancaman? (Ya, benar.) Metode apa yang digunakan untuk mengancam orang? (Kata-kata yang benar.) Metodenya adalah mengancam orang dengan menggunakan kata-kata yang benar, kata-kata yang tampaknya sejalan dengan kebenaran—ini seperti mencampur apel dengan jeruk. Antikristus menggunakan pelaksanaan tugas sebagai dalih untuk mencapai tujuan pribadi. Namun, apakah melakukan sesuatu untuk mereka benar-benar sama dengan melakukan tugas? Mereka memutarbalikkannya agar tampak seperti tugas yang harus dilaksanakan seseorang, lalu menggunakan prinsip dan standar pelaksanaan tugas untuk menuntut agar saudara-saudari bekerja keras bagi mereka. Antikristus bahkan mengancam bahwa jika orang-orang tersebut tidak bekerja keras untuknya, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan dan akan dikeluarkan dari gereja serta dikucilkan dari rumah Tuhan. Ketika orang-orang yang bodoh dan tidak mampu mengenali beratnya konsekuensi itu, mereka bergegas melaksanakan semua tugas rumah tangga dan urusan sehari-hari pemimpin, dan merasa lega setelah semuanya selesai. Bahkan, mereka merasa puas dengan diri mereka sendiri dan berpikir, "Sekarang, aku telah melaksanakan tugasku dengan baik. Aku sama sekali tidak malas, dan aku telah berupaya memenuhi keinginan pemimpin. Aku telah melakukan semua yang diperintahkan pemimpin kepadaku, dan aku telah mengurus semua tugas rumah tangga pemimpin. Inilah artinya memikirkan Tuhan! Pemimpin merasa puas, begitu pula Tuhan. Sekarang aku memiliki harapan untuk diselamatkan!" Apakah ini yang disebut harapan? Bukankah mereka telah menjadi budak antikristus? Bukankah mereka telah disesatkan oleh antikristus? Peran apa yang dimainkan oleh antikristus di sini? Bukankah mereka bertindak seperti penculik? Antikristus memiliki watak yang jahat, dan kejahatan tentu saja jauh lebih serius daripada kelicikan. Jadi, antikristusbenar-benar tahu apa yang harus dikatakan dan teori apa yang harus digunakan untuk membatasi orang, mewujudkan rencana tersembunyi mereka, memenangkan hati orang, serta mengendalikan perilaku dan pemikiran orang-orang. Antikristus menyadari betul semua ini. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai oleh antikristus melalui semua yang mereka katakan dan lakukan telah dipikirkan dengan cermat dan direncanakan sejak lama. Ini jelas bukan sesuatu yang dikatakan atau dilakukan tanpa persiapan dan kemudian mencapai hasil yang tidak terduga—sama sekali bukan seperti itu. Jadi, orang-orang yang dengan sukarela melakukan pelayanan dan bekerja keras untuk seorang antikristus, selain disesatkan oleh pernyataan mereka, juga diancam dan dipaksa oleh semacam retorika dari antikristus. Mungkin mereka melakukan segalanya untuk antikristus dengan sukarela, tetapi bukankah ada masalah dengan "kerelaan" ini? Bukankah hal ini perlu dipertanyakan? (Ya.) Ini sama sekali bukan pelaksanaan tugas yang tulus, melainkan akibat terpengaruh oleh suatu teori, suatu argumen atau retorika yang terdengar benar dan menarik, tetapi menyesatkan. Karena khawatir tidak dapat melaksanakan tugas, takut dikeluarkan, dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan, mereka dengan sukarela menerima tugas yang diberikan oleh antikristus, bahkan berpikir bahwa mereka sedang melaksanakan tugas untuk Tuhan. Betapa bingungnya mereka!
Ancaman-ancaman dari antikristus itu memungkinkan orang-orang melihat dengan jelas bagaimana antikristus yang sebenarnya. Apakah engkau semua terlibat dalam ancaman-ancaman seperti itu? Adakah perbedaan antara ancaman dan peringatan atau nasihat? (Ya.) Engkau semua mampu membedakannya atau tidak? Di mana letak perbedaannya? Temukan perbedaan itu maka engkau akan memahami dan mampu mengenalinya. (Tujuannya berbeda-beda.) Tujuan dan motifnya tentu saja berbeda. Jadi, di mana sebenarnya letak perbedaannya? Apa itu ancaman? Ancaman menggunakan kata-kata yang mungkin terdengar baik dan benar, dan orang-orang tidak merasa terlalu kesal ketika mendengarnya, tetapi tujuan mereka adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sebaliknya, apa tujuan nasihat dan peringatan? Tujuannya adalah untuk membantu orang, mencegah mereka agar tidak melakukan kesalahan, tidak menyimpang atau menempuh jalan yang salah, tidak tersesat, dan membantu mereka mengurangi atau mencegah kerugian. Tujuannya bukanlah untuk mendapatkan keuntungan pribadi, melainkan semata-mata untuk membantu orang lain. Bukankah itu letak perbedaannya? (Ya.) Dalam hal ini, engkau perlu belajar untuk memahaminya. Hanya karena perwujudan antikristus yang mengancam orang telah dipersekutukan, bukan berarti engkau semua tidak akan berani memberikan peringatan bila diperlukan saat berbicara dengan orang lain. Ketika diperlukan, engkau harus memberikan peringatan. Peringatan dan nasihat tidak sama dengan ancaman. Peringatan sepenuhnya ditujukan untuk membantu orang melaksanakan tugasnya dengan benar, dan memastikan bahwa pekerjaan rumah Tuhan tidak terganggu. Tujuannya sah. Sebaliknya, ancaman memiliki agenda yang tidak sah dan tersembunyi—ancaman melibatkan ambisi pribadi dan keinginan egoistis. Sebagai contoh, ketika antikristus menyuruh orang lain mengerjakan tugas-tugas rumah tangga mereka, apa keinginan egoistisnya? Mereka hanya ingin menikmati keuntungan dari status, membuat orang lain melakukan pekerjaan yang kotor dan melelahkan sementara mereka tidak melakukan apa-apa. Kemudian, seseorang bahkan harus menyajikan makanan untuk mereka tiga kali sehari. Antikristus meyakini bahwa sekarang setelah mereka memiliki jabatan, kenikmatan dapat mulai mereka rasakan. Namun, menyuruh orang secara langsung untuk melakukan pekerjaan bagi mereka tidaklah dapat dibenarkan, jadi antikristus menciptakan serangkaian alasan dengan berkata, "Sekarang setelah aku menjadi seorang pemimpin, aku sangat sibuk dengan tugas-tugasku. Jika engkau semua memiliki beban dan kemanusiaan, engkau harus belajar untuk bekerja sama. Apa yang dapat engkau lakukan? Yang dapat engkau lakukan adalah bekerja keras, bukan? Tidak ada orang yang menggarap kebun sayurku di rumah dan engkau semua tidak membantu! Jika engkau membantu, itu membuktikan bahwa engkau memiliki hati yang baik dan sepenuhnya melaksanakan tugasmu dengan membantuku melakukan pekerjaan itu. Aku adalah pemimpin engkau semua—bukankah urusanku juga merupakan urusanmu? Bukankah urusanmu adalah hal-hal yang seharusnya engkau lakukan, dan apa yang seharusnya engkau lakukan adalah tugasmu?" Ketika mereka meletakkan tanggung jawab yang begitu besar di pundakmu, lalu engkau merenungkan bahwa apa yang dikatakan pemimpin itu masuk akal, engkau kemudian pergi dan melakukan pekerjaan untuknya. Bukankah itu berarti engkau telah tertipu? Antikristus memiliki tujuan sendiri, dan sebelum mereka mencapai tujuan itu, mereka perlu menemukan alasan dan teori yang tepat untuk menciptakan dalih. Kemudian, orang yang menerima teori-teori ini mulai bekerja untuk mereka, membuat mereka mampu mencapai tujuan mereka dan menikmati keuntungan dari status. Bukankah ini orang yang mencari nafkah dari gereja? (Ya.) Itulah yang sebenarnya. Mereka malas dan tidak mau bekerja, ingin menikmati kenyamanan fisik dan keuntungan dari status. Mereka bermain politik, dan ketika mereka tidak dapat menemukan kata-kata yang cocok, mereka mengutip frasa yang masuk akal dan lebih mudah diterima dari firman Tuhan dan doktrin yang mereka pahami. Mereka menggunakan frasa-frasa ini untuk menyesatkan dan membatasi mereka yang tidak memahami kebenaran dan bodoh. Dengan melakukannya, tujuan tersembunyi mereka tercapai, membuat orang-orang dengan sukarela menerima manipulasi mereka. Bahkan ada orang-orang yang beranggapan bahwa jika mereka tidak mengindahkan perkataan pemimpin atau tidak melaksanakan tugas yang diberikan pemimpin dengan baik, itu berarti mereka belum melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka merasa seperti berutang budi kepada Tuhan dan bahkan menangis karenanya. Bukankah ini tingkat kebingungan yang mendalam? Mereka begitu bingung sampai-sampai kebingungan itu menjijikkan.
Antikristus sering berbicara dengan menggunakan ancaman untuk mencapai tujuan mereka, tetapi ancaman itu terkadang menggunakan kata-kata yang benar dan dengan cara yang lembut, seperti ular yang perlahan melilitmu—Begitu engkau terlilit, mereka siap untuk mengambil nyawamu. Di waktu yang lain, ancaman mereka tidak lembut, melainkan kasar dan kejam, seperti serigala yang melihat seekor domba dan menampakkan kebuasannya. Maksud mereka adalah memberi tahu orang-orang, "Jika engkau tidak mengindahkanku, engkau akan menerima konsekuensinya, dan segala akibatnya akan menjadi tanggung jawabmu sendiri!" Apa saja alat tawar-menawar yang biasanya digunakan antikristus dalam ancaman mereka? Mereka menargetkan tempat tujuan, tugas, dan bahkan jabatan orang-orang, bahkan termasuk apakah orang-orang itu harus pergi atau tinggal di dalam gereja. Antikristus menggunakan taktik ini serta taktik lainnya untuk mengancam orang. Namun, strategi mereka umumnya terdiri atas dua kategori ini: Terkadang, mereka akan membujukmu dengan kata-kata yang menyenangkan, sementara di waktu lain, mereka akan menghadapimu dengan bersikap memaksa dan kasar. Apa tujuan dari ancaman antikristus? Yang pertama dan terpenting, mereka ingin orang-orang mendengarkan mereka. Tujuan mereka adalah mendapatkan keuntungan dari orang lain, menikmati keuntungan dari status, dan menikmati berbagai fasilitas dan kesenangan yang menyertainya. Kedua, mereka tidak ingin siapa pun menyingkapkan keadaan yang sebenarnya atau menantang kedudukan mereka. Antikristus tidak akan membiarkan orang melakukan apa pun yang mengancam kedudukan mereka. Misalnya, jika ada orang yang ingin melaporkan situasi mereka kepada pihak yang lebih tinggi atau jika ada orang yang mengenali mereka dan ingin menyatukan saudara-saudari untuk menolak dan menyingkirkan mereka dari jabatannya, antikristus akan menggunakan taktik ancaman. Salah satu aspek tujuan penggunaan ancaman adalah untuk menikmati banyak keuntungan yang menyertai kedudukan mereka, dan aspek tujuan lainnya adalah untuk mengamankan kedudukan itu. Inilah tepatnya dua tujuan antikristus dalam mengancam orang—keduanya berkisar tentang kedudukan. Berasal dari mana semua keuntungan ini? Dari kedudukan mereka juga. Ada antikristus yang berkata, "Jika engkau tidak mematuhi hal ini, engkau akan menanggung akibatnya!" Jika ada yang mengenali mereka dan tidak mau mendengarkan mereka, apakah mereka memikirkan cara untuk mengatasinya? Mereka tidak akan menyerah begitu saja terhadap apa yang mungkin terjadi. Selama masih ada sedikit harapan untuk mempertahankan jabatan, mereka akan berjuang mati-matian untuk itu. Semangat mereka untuk mendapatkan jabatan melebihi kebanyakan orang. Seperti serigala yang mengintai seekor domba—mulutnya berliur bahkan sebelum mulai memangsa. Matanya memancarkan keganasan saat mempertimbangkan untuk memangsa; inilah jenis hasrat yang dimilikinya. Bukankah itu naturnya? (Ya.) Hasrat antikristus untuk mendapatkan jabatan sama seperti hasrat serigala untuk memangsa domba, suatu kebutuhan dalam natur jahat mereka. Oleh karena itu, ancaman antikristus terhadap orang lain sangat diperlukan.
IV. Analisis tentang Bagaimana Antikristus Mengendalikan Orang
Salah satu taktik yang digunakan oleh antikristus adalah mengendalikan orang. Bagaimana mereka mengendalikan orang? Antikristus tidak hanya memiliki satu metode dalam mengendalikan orang; mereka memiliki beberapa cara. Pernahkah engkau semua menemukan hal semacam ini? Ada orang-orang yang mungkin tidak pernah menjabat sebagai pemimpin, tetapi mereka memiliki keinginan untuk mengendalikan orang lain—inilah ciri-ciri antikristus. Terlepas dari usia, lokasi, atau keadaan mereka, antikristus ingin mengendalikan orang. Bahkan dalam hal makan, bekerja, atau dalam berbagai bidang keahlian atau hal-hal profesional, antikristus ingin orang mendengarkan mereka, dan mereka tidak akan menoleransi siapa pun yang tidak mendengarkannya. Antikristus bahkan tidak mampu mengendalikan keinginannya untuk memegang kekuasaan di dalam gereja. Mereka melihat hal tersebut sebagai pemenuhan tanggung jawab dan kewajibannya, menganggap bahwa mereka hanya melakukan yang seharusnya tanpa menyadari bahwa itu adalah ambisi, keinginan, dan watak mereka yang rusak. Jadi, bagaimana seorang antikristus mengendalikan orang? Sebagai contoh, ketika mereka terpilih sebagai pemimpin, pada hari pertama, mereka mulai berpikir, "Orang-orang ini memiliki kebiasaan makan dan rutinitas harian yang tidak teratur; ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Menjadi seorang pemimpin membawa tanggung jawab yang signifikan—itu adalah beban yang berat!" Antikristus menghabiskan sepanjang hari mengurung diri di kamar, menulis dua atau tiga halaman materi. Apa isi materinya? Pertama, materi tersebut berkaitan dengan makan. Makanan harus dikonsumsi pada waktu tertentu, di tempat tertentu, dan dengan porsi makanan tertentu. Sarapan pada pukul 6.30, makan siang pukul 12.30, dan makan malam pukul 18.30—makan harus dilakukan pada ketiga waktu ini, tidak boleh lebih awal atau lebih lambat semenit pun. Dalam keadaan apa pun, engkau harus tepat waktu sekalipun hari hujan atau badai mulai datang, dan jika engkau melanggar aturan-aturan tersebut, engkau akan melewatkan waktu makan. Kemudian ada hal yang sangat penting, yaitu rutinitas harian. Engkau harus bangun pada pukul 6.00 setiap pagi, tidak peduli seberapa larut engkau tidur. Engkau harus beristirahat setelah makan siang pada pukul 13.00, dan tidur tepat waktu pada pukul 22.00 setiap malam. Setelah mereka selesai membuat aturan untuk makan dan rutinitas harian, masih ada lagi banyak peraturan khusus lainnya. Sebagai contoh, engkau harus makan di tempat yang ditentukan dan tidak membuat keributan saat makan. Setiap orang diharuskan mengenakan pakaian khusus, dan seterusnya. Aturan-aturan ini sangat terperinci, bahkan lebih terperinci daripada ketetapan administratif di rumah Tuhan. Hal-hal sepele sehari-hari ini tidak ada hubungannya dengan kebenaran. Selama kehidupan sehari-hari dan kebiasaan makan seseorang teratur dan sesuai, tidak membahayakan kesehatannya, maka mengikuti prinsip ini saja seharusnya sudah cukup. Tidak perlu ada peraturan terperinci seperti itu. Lalu mengapa antikristus membuat aturan yang begitu detail? Mereka berkata, "Tidak baik membiarkan manusia tanpa diatur. Hal-hal ini tidak pernah disebutkan dalam firman tuhan, dan tanpa perincian ini, tidak akan ada kedisiplinan, keteraturan, dan keserupaan dengan manusia dalam hidup kita. Sekarang aku adalah pemimpin, engkau semua dapat diperbaiki. Engkau semua bukan lagi domba yang hilang; ada seseorang yang akan menjagamu". Baik hal-hal penting maupun tidak penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti pakaian, makanan, tempat tinggal, dan transportasi, semuanya telah diatur dengan sangat cermat. Kemudian mereka membagikan sebuah "rahasia" kepadamu dengan mengatakan, "Firman tuhan tidak pernah menyebutkan perincian khusus tentang kehidupan sehari-hari ini. Hanya karena tuhan tidak membicarakannya, bukan berarti kita tidak perlu mengetahuinya. Kita manusia harus mengerjakan semua hal terperinci yang tidak pernah dibicarakan tuhan." Mereka membuat seperangkat aturan dan ketentuan di luar firman Tuhan, yang tampaknya sangat terperinci dan didefinisikan dengan pernyataan yang eksplisit untuk menggantikan kebenaran dan mengarahkan orang lain. Setelah peraturan yang spesifik dan didefinisikan dengan jelas ini dikeluarkan, orang-orang diharapkan untuk mematuhi apa yang mereka sebut aturan itu. Jika ada yang tidak mematuhi, tidak menaati, mengabaikan, atau melanggar aturan-aturan itu, antikristus akan memangkasnya. Setelah memangkasnya, mereka memastikan orang tersebut menerima aturan-aturan itu dan menganggapnya sebagai aturan yang berasal dari Tuhan. Antikristus menggunakan hal tersebut untuk menggantikan kebenaran dan memimpin orang, jadi jalan seperti apa yang akan ditempuh orang-orang itu? Mereka hanya akan menaati peraturan dan ritual, sekadar mengikuti formalitas. Di bawah kepemimpinan seperti itu, orang-orang mungkin secara keliru percaya berdasarkan gagasan mereka sendiri, "Jika aku dapat mengikuti aturan dan formalitas lahiriah, jika aku dapat mematuhi jadwal bangun, tidur, dan makan, bukankah itu berarti aku sedang menerapkan kebenaran? Bukankah aku akan diselamatkan?" Apakah keselamatan benar-benar sesederhana itu? Apakah kebenaran begitu mudah diperoleh? Apakah kebenaran hanya berkaitan dengan perilaku manusia? Tidak. Bagaimana antikristus memperlakukan perubahan dalam watak manusia, pemahaman mereka akan kebenaran, dan penerapan kebenaran? Mereka memperlakukannya seolah-olah sama dengan mengikuti ketertiban umum atau mematuhi hukum negara. Mereka bahkan membuat orang secara keliru meyakini bahwa aturan dan ketentuan tersebut lebih tinggi, lebih konkret, dan lebih praktis daripada firman Tuhan. Sebenarnya, antikristus menggunakan semua ini untuk menyesatkan dan mengendalikan orang serta mengendalikan perilaku mereka dengan ketat. Mereka tidak menyelesaikan masalah berdasarkan kebenaran, mereka juga tidak mendorong orang-orang untuk hidup, bertindak, dan melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Sebaliknya, antikristus merumuskan sendiri serangkaian aturan, ketentuan, dan sistem untuk diikuti orang-orang. Apa tujuannya? Antikristus ingin orang-orang menyetujui mereka, menganggap mereka pintar, dan menaati kepemimpinan mereka dengan melakukan dan mengikuti aturan dan ketentuan tersebut. Dengan begitu, mereka mencapai tujuannya. Antikristus ingin mencapai tujuan mereka untuk mengendalikan segala sesuatu tentang setiap orang dengan mengekang dan menyeragamkan perilakunya. Bisa jadi, sehubungan dengan motif tindakannya, antikristus mungkin tidak memiliki keinginan yang jelas untuk mendapatkan status, tetapi konsekuensi akhirnya adalah mereka mengendalikan orang, dan orang-orang hidup serta bertindak sepenuhnya berdasarkan aturan dan ketentuan yang telah mereka tetapkan. Dalam situasi seperti itu, apakah kebenaran masih memiliki tempat di hati orang-orang? Tidak. Antikristus tidak memiliki pemahaman rohani dan tidak memahami kebenaran. Jika engkau menjalani kehidupan bergereja bersamanya, mereka akan menyuruhmu untuk melakukan sesuatu hari ini dan hal lainnya lagi besok, pada dasarnya, tidak mampu mempersekutukan prinsip-prinsip kebenaran. Sebaliknya, mereka hanya akan memberimu serangkaian peraturan untuk diikuti. Engkau mungkin akan merasa lelah mengikuti mereka, tetapi menolak untuk mengikutinya bukanlah suatu pilihan. Mereka tidak akan membiarkanmu bertindak dengan leluasa. Ini adalah salah satu cara antikristus mengendalikan orang.
Apa yang terutama dikendalikan oleh antikristus dalam diri orang? (Pemikiran mereka.) Tepat sekali; mereka terutama mengendalikan pemikiran orang. Ini bukan hanya tentang mengendalikan apa yang orang katakan dan lakukan. Dengan dalih mempersekutukan kebenaran, mereka menggunakan teori-teori tak bermakna dan argumentasi yang licik untuk menyesatkanmu, dengan tujuan untuk mengendalikan pemikiranmu, membuatmu menaati dan mengikuti arahan mereka. Inilah yang dimaksud dengan menyesatkan dan mengendalikan orang. Jika engkau tidak mengikuti petunjuk mereka, engkau mungkin akan merasa seolah-olah engkau menentang kebenaran, bahkan engkau mungkin akan merasa berutang atau merasa tidak bisa menghadapinya. Ini adalah tanda bahwa engkau sudah berada di bawah kendali mereka. Namun, jika engkau tidak menerapkan kebenaran atau tunduk kepada Tuhan, apakah engkau merasa berutang kepada Tuhan di dalam hatimu? Jika tidak, berarti engkau tidak memiliki hati nurani dan kemanusiaan. Jika engkau dapat menaati antikristus dan bukannya menerapkan kebenaran, tanpa rasa gelisah di hati atau rasa bersalah, ini berarti engkau berada di bawah kendali mereka. Fenomena yang paling umum dari kendali antikristus adalah bahwa dalam lingkup otoritasnya, merekalah yang menjadi penentu keputusan akhir. Jika mereka tidak ada, tak seorang pun berani membuat keputusan atau menyelesaikan suatu masalah. Tanpa mereka, orang lain menjadi seperti anak-anak yang tersesat, tidak tahu cara berdoa, mencari, atau berunding satu sama lain, berperilaku seperti boneka atau orang mati. Mengenai apa yang sering dikatakan antikristus untuk menyesatkan dan mengendalikan orang, kita tidak akan membahasnya secara terperinci di sini. Tentu saja, ada banyak pernyataan dan taktik yang mereka gunakan, dan konsekuensi yang ditimbulkan dapat dilihat terwujud pada mereka yang disesatkan. Aku akan memberikan sebuah contoh. Ada beberapa orang dengan kualitas rata-rata, tidak terlalu buruk, yang melaksanakan tugasnya dengan setia dan jarang bersikap negatif. Namun, setelah bekerja dengan antikristus untuk melaksanakan tugasnya selama beberapa waktu, mereka menjadi tergantung pada antikristus. Mereka lebih suka mengikuti arahan antikristus dalam segala hal, dan antikristus menjadi pendukung utamanya. Begitu mereka terpisah dari antikristus ini, mereka menjadi tidak efektif dalam segala hal yang dilakukan. Tanpa kehadiran antikristus, mereka tidak membuat kemajuan dalam pelaksanaan tugasnya, dan bahkan ketika menghadapi suatu masalah, mereka tidak mampu memperoleh hasil dengan bersekutu. Mereka hanya bisa menunggu antikristus kembali dan menyelesaikannya untuk mereka. Sebenarnya, orang-orang ini awalnya memiliki kemampuan untuk menangani hal-hal seperti itu karena kualitas, kecerdasan, pengalaman, dan latar belakang mereka sebelum dikendalikan oleh antikristus, tetapi setelah dikendalikan oleh mereka, kini tidak ada seorang pun yang berani membuat keputusan atau memberikan solusi yang jelas untuk menangani masalah tanpa kehadiran antikristus. Pemikiran mereka seolah-olah telah terbelenggu, menyerupai ciri-ciri orang yang dalam keadaan linglung. Hal apa saja yang telah dilakukan antikristus yang mengendalikan orang-orang ini sehingga membuat mereka memperlihatkan perilaku seperti itu? Tentu saja ada sejumlah perkataan atau pernyataan yang eksplisit untuk membuat mereka patuh dalam hati dan pikiran. Pasti juga ada pernyataan, sudut pandang, atau tindakan tertentu yang disetujui oleh orang-orang ini. Akan tetapi, antikristus sama sekali tidak memiliki kenyataan kebenaran. Pernyataan dan sudut pandang mereka, sekalipun itu benar, dimaksudkan untuk menyesatkan orang dan tidak merepresentasikan kenyataan kebenaran apa pun di dalam diri mereka. Ada orang-orang yang mengagumi antikristus karena mereka memang memiliki sejumlah karunia dan bakat. Namun, kualitas-kualitas ini tidak menandakan bahwa mereka memiliki kenyataan kebenaran. Mereka yang memuja antikristus melakukannya karena mereka tidak memiliki kebenaran dan tidak dapat mengenali orang, itulah sebabnya mereka dapat memuja antikristus dan bahkan beberapa tokoh rohani yang terkenal dan hebat. Sebagian orang mungkin disesatkan oleh antikristus, tetapi itu hanya sementara, dan begitu mereka menyadari bahwa antikristus hanya bisa berbicara tentang teori-teori rohani dan tidak menerapkan kebenaran, serta belum melakukan apa pun untuk menjaga pekerjaan gereja dan benar-benar seperti orang Farisi yang munafik, orang-orang tersebut akan menolak dan membenci antikristus. Ada begitu banyak contoh antikristus yang menggunakan karunia dan kefasihannya untuk menyesatkan mereka yang tidak memahami kebenaran. Sebagai contoh, jika engkau mengusulkan saran yang masuk akal, setiap orang seharusnya mendukung usulan yang benar ini dan terus mempersekutukannya, dan ini adalah jalan yang benar serta menunjukkan kesetiaan dan tanggung jawab terhadap tugas mereka, tetapi dalam hati, seorang antikristus berpikir, "Mengapa aku tidak memikirkan usulan itu terlebih dahulu?" Mereka mengakui dalam hati bahwa usulan itu benar, tetapi dapatkah mereka menerimanya? Karena naturnya, antikristus sama sekali tidak akan menerima usulanmu yang benar. Mereka akan melakukan segala cara untuk menolak usulanmu, lalu mengajukan usulan alternatif untuk membuatmu merasa bahwa usulanmu sama sekali tidak dapat dilaksanakan, dan rencana mereka lebih baik. Antikristus ingin engkau merasa bahwa engkau tidak dapat hidup tanpanya dan hanya dengan bekerja sama dengan mereka, semua orang dapat bekerja secara efektif. Tanpa mereka, tidak ada pekerjaan yang dapat dilakukan dengan benar, dan semua orang menjadi tidak berharga dan tidak mampu menyelesaikan apa pun. Strategi antikristus adalah selalu tampil baru dan unik serta membuat klaim yang muluk-muluk. Betapa pun benarnya pernyataan orang lain, antikristus akan menolaknya. Sekalipun saran orang lain konsisten dengan gagasan mereka, antikristus tidak akan pernah mengakui atau menerapkannya jika usulan tersebut bukan diajukan oleh mereka terlebih dahulu. Sebaliknya, mereka akan melakukan segala cara untuk meremehkannya, lalu menyangkal dan mengutuknya, terus-menerus mengkritiknya sampai orang yang memberikan saran merasa bahwa gagasannya salah dan mengakui kesalahannya sendiri. Baru pada saat itulah antikristus akhirnya akan menghentikan permasalahan tersebut. Antikristus senang meninggikan dirinya sendiri dengan merendahkan orang lain, berusaha membuat orang lain memujanya dan menjadikan mereka sebagai pusat perhatian. Antikristus hanya membiarkan dirinya sendiri untuk menonjol, sementara yang lain hanya bisa berdiri di belakang. Apa pun yang mereka katakan atau lakukan adalah benar, dan apa pun yang dikatakan atau dilakukan orang lain adalah salah. Mereka sering mengemukakan sudut pandang baru untuk menolak sudut pandang dan tindakan orang lain, mencari-cari kesalahan pada saran orang lain, dan menghalangi serta menolak usulan orang lain. Dengan begitu, orang lain harus mendengarkan dan bertindak sesuai dengan rencana mereka. Antikristus menggunakan metode dan strategi ini untuk terus-menerus menyangkal, menyerang, dan membuatmu merasa tidak kompeten. Hasilnya, engkau akan makin tunduk, makin mengagumi, dan makin menghormati antikristus. Dengan begitu, engkau menjadi sepenuhnya dikendalikan oleh mereka. Ini adalah proses di mana antikristus menaklukkan dan mengendalikan orang.
Antikristus menggunakan berbagai metode untuk menyesatkan dan mengendalikan orang; bukan hanya dengan kedipan mata atau beberapa patah kata yang membuat orang mengikuti mereka—sama sekali tidak sesederhana itu. Baik dalam hal mengendalikan orang maupun mengendalikan satu aspek otoritas, seperti keputusan personel, masalah keuangan, atau keputusan akhir, antikristus akan menggunakan berbagai taktik dan tidak akan melakukannya hanya sesekali, tetapi akan terus berupaya untuk memamerkan diri dan menjadi kesaksian bagi dirinya sendiri sampai orang-orang mengagumi dan memilihnya, dan kemudian otoritas itu menjadi milik mereka. Antikristus membutuhkan beberapa waktu untuk mencapai tujuan tersebut. Metode lain yang digunakan antikristus untuk menyesatkan dan mengendalikan orang adalah dengan terus-menerus memamerkan diri dan membuat semua orang mengenal mereka, dan membuat lebih banyak orang mengetahui kontribusi mereka terhadap rumah Tuhan. Misalnya, mereka mungkin berkata, "Sebelumnya aku menemukan beberapa metode untuk memberitakan Injil, dan itu telah meningkatkan efektivitas pemberitaan Injil. Saat ini, sejumlah gereja lain juga menggunakan metode-metode ini." Padahal, berbagai gereja telah memiliki cukup banyak pengalaman dalam memberitakan Injil, tetapi antikristus selalu membanggakan keputusan dan pencapaian mereka yang benar, memberi tahu orang-orang tentang hal tersebut, menekankannya, dan mengulanginya di mana pun mereka berada sampai semua orang mengetahuinya. Apa tujuan mereka? Tujuannya adalah untuk membangun citra dan prestisenya sendiri, mendapatkan pujian, dukungan, dan kekaguman dari lebih banyak orang, serta membuat orang-orang mengandalkan mereka dalam segala hal. Bukankah ini mencapai tujuan antikristus untuk menyesatkan dan mengendalikan orang? Sebagian besar antikristus bertindak dengan cara seperti itu, mengambil peran untuk menyesatkan, menjerat, dan mengendalikan orang. Terlepas dari gereja, kelompok sosial, atau lingkungan kerja, setiap kali seorang antikristus muncul, kebanyakan orang secara tidak sadar mulai memuja dan mengaguminya. Setiap kali mereka menghadapi kesulitan di mana mereka merasa bingung dan membutuhkan seseorang untuk memberikan bimbingan, terutama dalam situasi kritis ketika suatu keputusan harus dibuat, mereka akan memikirkan antikristus yang memiliki karunia. Mereka meyakini dalam hati, "Jika saja mereka berada di sini, semuanya akan baik-baik saja. Hanya merekalah yang dapat memberikan nasihat dan saran untuk membantu kita mengatasi kesulitan ini; mereka memiliki gagasan dan solusi terbanyak, pengalaman mereka paling banyak, dan pikiran mereka paling cerdas". Bukankah fakta bahwa orang-orang ini dapat memuja antikristus sedemikian rupa berkaitan langsung dengan cara mereka yang biasa memamerkan diri, bertindak, dan mempertontonkan dirinya ke mana-mana? Jika mereka memperlihatkan ketenangan dalam perkataan dan tindakannya, jika mereka diam-diam mengabdikan dirinya untuk bekerja keras, sedikit bicara dan bekerja dengan tekun, tidak pernah menampilkan atau memamerkan diri, apalagi menyombongkan diri, mereka tidak akan dapat menyesatkan orang dan membuat orang-orang menghargai dan mengagumi dirinya. Jadi, mengapa orang-orang tertentu yang relatif jujur dan dapat menerapkan kebenaran serta bekerja dengan tekun jarang terpilih sebagai pemimpin dan pekerja? Itu karena sebagian besar orang tidak memiliki kenyataan kebenaran dan tidak pandai dalam membedakan. Orang-orang cenderung menyukai mereka yang memiliki karunia, kefasihan, dan kecenderungan untuk memamerkan diri. Mereka sangat iri hati dan menyetujui orang-orang seperti itu, serta senang berinteraksi dengannya. Akibatnya, antikristus dengan sendirinya menjadi objek pemujaan dan kekaguman bagi kebanyakan orang. Namun demikian, antikristus memiliki serangkaian metode untuk mengendalikan orang, dan mereka tidak ragu-ragu untuk mengorbankan waktu dan tenaga untuk mengurus status dan citra mereka di hati orang-orang, semuanya dengan tujuan akhir untuk mengendalikan mereka. Apa yang dilakukan antikristus sebelum mencapai tujuan tersebut? Bagaimana sikap mereka terhadap status? Ini bukan sekadar rasa suka atau iri hati biasa; ini adalah rencana jangka panjang, niat yang disengaja untuk mendapatkannya. Mereka sangat mementingkan kekuasaan dan status, serta melihat status sebagai prasyarat untuk mencapai tujuan menyesatkan dan mengendalikan orang. Begitu mereka memperoleh status, menikmati semua keuntungannya adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, kemampuan antikristus untuk menyesatkan dan mengendalikan orang adalah hasil dari pengelolaan yang tekun. Sama sekali bukan berarti mereka mengambil jalan itu secara kebetulan; semua yang mereka lakukan memiliki tujuan tertentu, direncanakan sebelumnya, dan diperhitungkan dengan cermat. Bagi antikristus, memperoleh kekuasaan dan mencapai tujuannya untuk mengendalikan orang adalah upahnya—itu adalah hasil yang paling mereka inginkan. Pengejaran mereka terhadap kekuasaan dan status dilakukan dengan motivasi, tujuan, kesengajaan, dan pengelolaan yang sungguh-sungguh; artinya, ketika berbicara atau bertindak, mereka melakukannya dengan tujuan dan maksud yang kuat, dan sasaran yang ditetapkan dengan jelas. Sebagai contoh, antikristus membanggakan diri sebagai pemimpin atau pekerja pada tingkat tertentu, memperoleh sejumlah orang melalui pemberitaan Injil, atau mengembangkan berbagai metode klasik untuk memberitakan Injil; mereka memamerkan pengalaman dan kualifikasinya. Apa yang antikristus pikirkan saat membanggakan diri? Apa motif yang mendasarinya? Tidakkah mereka mempertimbangkan dengan saksama kata-kata apa yang harus mereka gunakan dan bagaimana mereka harus mencampurkan fakta dengan kepalsuan? Perkataan mereka tidak asal-asalan; semua yang dikatakan memiliki tujuan, dan itu sama sekali bukan sekadar pujian bagi dirinya sendiri. Perkataan mereka mungkin terdengar sangat terukur dan terarah, mencerminkan kepatutan dan kepantasan. Contohnya, ketika menghadapi orang-orang yang memahami kebenaran, hati mereka akan waspada, mereka tidak akan sembarangan berbicara atau bertindak di hadapan orang-orang tersebut karena takut kalau dikenali. Mereka akan lebih disiplin. Namun, ketika berhadapan dengan orang percaya baru atau orang percaya biasa, antikristus akan mempertimbangkan dengan saksama apa yang harus mereka katakan kepada orang-orang tersebut. Ketika berhadapan dengan para pemimpin dan pekerja, antikristus akan memikirkan apa yang harus mereka katakan kepada kelompok ini. Ketika berhadapan dengan orang-orang yang memahami pengetahuan profesional, mereka akan mempertimbangkan apa yang harus dikatakan kepada orang-orang tersebut. Antikristus sangat cerdik dalam hal-hal lahiriah, dan mengetahui kepada siapa harus berbicara dan apa yang harus dikatakan, serta bagaimana menyampaikan pesan mereka secara efektif—mereka sangat jelas tentang semua hal ini. Dengan kata lain, antikristus selalu memiliki maksud tertentu ketika bertindak. Perkataan, tindakan, dan perilaku mereka, bahkan kata-kata khusus yang mereka pilih saat berbicara, memiliki maksud tertentu; mereka tidak bertindak berdasarkan penyingkapan kerusakan sesaat, tingkat pertumbuhan yang rendah, kebodohan atau ketidaktahuan, mereka juga tidak melontarkan perkataan tak bermakna ke mana pun mereka pergi—sama sekali bukan seperti itu. Dengan memeriksa metode, caranya melakukan sesuatu, dan pilihan kata-kata mereka, antikristus tampak sangat mengerikan dan jahat. Demi statusnya sendiri dan untuk mencapai tujuannya dalam mengendalikan orang, mereka memanfaatkan setiap kesempatan untuk memamerkan diri, memanfaatkan setiap hal kecil, dan mereka tidak akan melewatkan satu kesempatan pun. Katakan kepada-Ku, apakah orang-orang seperti itu akan memperlihatkan sifat-sifat tersebut di hadapan-Ku? (Ya.) Mengapa engkau mengatakan mereka akan memperlihatkan sifat-sifat tersebut di hadapan-Ku? (Karena esensi natur mereka adalah untuk memamerkan diri.) Apakah memamerkan diri merupakan tujuan akhir bagi seorang antikristus? Apa tujuan mereka dalam memamerkan diri? Mereka ingin mendapatkan status, dan inilah yang mereka maksudkan: "Tidakkah engkau tahu siapa aku? Lihatlah hal-hal yang telah aku lakukan, akulah yang melakukan hal-hal yang baik ini; aku telah memberikan cukup banyak kontribusi bagi rumah tuhan. Sekarang setelah engkau tahu, bukankah seharusnya engkau memberiku pekerjaan yang lebih penting? Bukankah seharusnya engkau menghormatiku? Bukankah seharusnya engkau mengandalkanku dalam segala hal yang engkau lakukan?" Bukankah ini disengaja? Antikristus ingin mengendalikan siapa pun, tidak peduli siapa mereka. Apa istilah lain untuk mengendalikan? Memanipulasi, mempermainkan—mereka hanya ingin menguasaimu. Misalnya, ketika saudara-saudari memuji sesuatu yang telah dilakukan dengan baik, seorang antikristus akan langsung mengatakan bahwa mereka yang melakukannya sehingga semua orang berterima kasih kepadanya. Apakah orang yang benar-benar bernalar akan bertindak seperti ini? Sama sekali tidak. Ketika antikristus melakukan sedikit kebaikan, mereka ingin semua orang mengetahuinya, menghormati dan memuji mereka—inilah yang memuaskan antikristus. Apa pun yang mereka lakukan, mereka ingin mendapatkan pujian dan pemujaan dari orang lain, dan mereka rela menanggung apa saja untuk mendapatkannya. Demi status dan kekuasaan, antikristus tidak akan membiarkan setiap kesempatan untuk memamerkan diri berlalu begitu saja, sekalipun memamerkan diri mereka tampak bodoh, atau metode mereka kasar dan membuat orang lain menghinanya—mereka tetap tidak akan melewatkan kesempatan tersebut. Demikian pula, mereka menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mencapai tujuannya dalam mengendalikan orang dan tidak menyia-nyiakan upaya untuk mencapainya. Antikristus berusaha keras dan mengerahkan segala upaya untuk merumuskan rencananya. Ketika melakukan sesuatu yang baik, mereka akan terus-menerus memamerkan dan memperlihatkannya di mana-mana. Ketika orang lain telah melakukan sesuatu yang baik, mereka akan iri hati dan mencoba segala cara untuk mengaitkannya dengan dirinya atau mengatakan bahwa mereka memiliki peran di dalamnya untuk mengeklaim penghargaan bagi dirinya sendiri. Singkatnya, antikristus memiliki taktik untuk mengendalikan orang. Ini bukanlah kelicikan sesaat atau beberapa tindakan sesekali, melainkan juga melibatkan berbagai perilaku dan pernyataan. Perkataan serta tindakan antikristus menyesatkan, dan tujuan akhir dari segala tindakan dan perkataan antikristus tersebut adalah untuk mengendalikan orang.
Apa tujuan antikristus dalam mengendalikan orang? Tujuannya adalah untuk mendapatkan status dan otoritas di hati orang-orang. Setelah memiliki otoritas dan status, mereka dapat menikmati keuntungan dari status dan berbagai kepentingan yang menyertainya. Sebagai contoh, pada saat cuaca panas, mereka tinggal di ruangan yang ber-AC sementara orang lain tinggal di ruangan yang tak ber-AC. Pada waktu makan, mereka dapat menambahkan sedikit daging dan sup sementara orang lain makan sayur dan nasi. Ketika memasuki ruangan tanpa tempat duduk yang tersedia, satu-satunya kursi yang tersisa disediakan untuk mereka sementara yang lain harus duduk di lantai. Perlakuan istimewa ini adalah hasil dari statusnya, dan mereka menikmati keuntungan yang menyertainya. Tentu saja, kepentingan dan kenikmatan ini jauh dari cukup untuk memuaskan ambisi mereka. Antikristus tidak hanya membutuhkan keuntungan materiel yang diberikan statusnya, tetapi juga kesombongan, kepuasan, dan rasa aman yang dibawanya ke suasana batin mereka. Bagaimana perilaku orang-orang yang telah disesatkan, dibujuk, dan dikendalikan oleh antikristus? Mereka saling membandingkan status, kekuasaan, karunia, kemampuan, dan latar belakang keluarga dan kelas sosialnya. Mereka bersaing untuk menentukan siapa yang memiliki gagasan-gagasan yang lebih jahat dan siapa yang memiliki pikiran yang lebih cerdas. Dalam lingkup keagamaan, antikristus juga bersaing untuk menentukan siapa yang berdoa paling lama. Jika seseorang berdoa selama sepuluh menit, yang lain akan berdoa selama dua puluh menit, dan selama pertemuan mereka mungkin tidak melakukan apa pun selain berdoa tanpa henti, menyerupai orang-orang yang membaca kitab suci di kuil Buddha, berkomat-kamit tanpa henti. Apakah Tuhan mendengarkan doa seperti itu? Dilihat dari cara mereka berdoa, Roh Kudus tidak akan bekerja pada dirinya. Orang-orang ini melihat siapa yang bisa berdoa paling lama, siapa yang dapat berdoa dengan suara paling keras yang bisa mengalahkan yang lain. Bukankah ini benar-benar gila? Tindakan mereka tak dapat dibayangkan dan tidak masuk akal. Ini adalah perwujudan yang terutama terlihat pada mereka yang telah disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus. Ketika antikristus memimpin orang, inilah akibat yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, jika engkau disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus, engkau akan menghormati, mengikuti, dan menaati mereka dalam segala hal. Engkau tidak akan mendengarkan orang lain sekalipun Tuhan sendiri yang berbicara. Ini akan menjadi perilaku yang engkau perlihatkan. Ketika antikristus mengendalikan orang, seolah-olah Iblis yang memerintah atas mereka. Jika engkau berada di bawah kendali Iblis dan di hatimu ada tempat untuk manusia dan Iblis, Roh Kudus tidak akan bekerja dalam dirimu—Dia akan meninggalkanmu. Bukankah engkau suka mengikuti antikristus? Bukankah engkau suka menghormati mereka? Bukankah engkau suka menerima kendali dan manipulasi mereka? Jika demikian, engkau akan diserahkan kepada mereka. Jika engkau meyakini bahwa apa pun yang dikatakan antikristus adalah kebenaran, engkau dapat mendengarkan mereka dan mengikuti mereka, dan engkau akan diserahkan kepada mereka. Namun, engkau harus bertanggung jawab atas konsekuensinya. Jika suatu hari engkau tidak memperoleh keselamatan, jangan menyalahkan Tuhan atau mengeluh kepada-Nya; ini tidak ada hubungannya dengan Tuhan. Itu adalah pilihanmu sendiri, dan engkau harus membayar harga atas pilihanmu.
Kita sudah hampir menyelesaikan persekutuan kita tentang perwujudan antikristus mengendalikan orang. Manusia harus memahami apa artinya dikendalikan. Di luarnya, mungkin terlihat bahwa ada orang-orang yang sedang mengikuti Tuhan, mendengarkan khotbah-khotbah-Nya, makan dan minum firman-Nya, menjalani kehidupan bergereja, melaksanakan tugas-tugas mereka, dan tidak meninggalkan rumah Tuhan. Lalu mengapa mereka dikendalikan oleh antikristus? Itu terutama karena mereka tidak memiliki kebenaran. Awalnya, orang-orang ini disesatkan oleh antikristus, dan kemudian menjadi sangat mengaguminya, yang pada akhirnya mereka dikendalikan oleh antikristus. Apa artinya dikendalikan? Artinya adalah dipengaruhi dan diikat oleh mereka. Meskipun engkau sedang melaksanakan tugas-tugasmu, ketika mencari prinsip-prinsip kebenaran dalam pelaksanaan tugas, engkau disesatkan oleh antikristus. Makin pernyataan dan sudut pandang mereka selaras dengan gagasan dan imajinasimu sendiri, makin engkau menganggapnya benar dan sejalan dengan kebenaran. Engkau pun berhenti mencari prinsip-prinsip kebenaran, tidak lagi mau berpikir secara mandiri, dan tidak lagi mendasarkan penerapanmu pada firman Tuhan. Engkau meyakini bahwa sudut pandang antikristus sama sekali tidak keliru, dan engkau mengonfirmasinya dengan sepenuh hati. Begitu ini terjadi, jika engkau benar-benar melakukan penerapan berdasarkan firman Tuhan, engkau akan merasa tidak tenang dan gelisah. Engkau merasa telah mengecewakan antikristus dan sama sekali tidak boleh bertindak seperti itu. Bukankah engkau sedang sepenuhnya terikat oleh pernyataan dan sudut pandang antikristus? Ketika melakukan sesuatu, engkau tidak tahu bagaimana caranya menilai, mencari, atau mematuhi berdasarkan firman Tuhan. Engkau tidak tahu cara melakukannya dan juga tidak berani melakukannya. Mengapa engkau tidak tahu caranya dan mengapa engkau tidak berani melakukannya? Antikristus belum angkat bicara; mereka belum memberikan keputusan kepadamu atau mencapai kesimpulan, dan mereka belum memberitahumu hasilnya atau mengarahkanmu ke suatu arah. Itulah sebabnya engkau tidak berani bertindak berdasarkan pemahamanmu, engkau takut menempuh jalan yang salah atau takut melakukan sesuatu yang keliru. Bukankah engkau sedang dikendalikan? Mengapa engkau selalu begitu takut? Apakah firman Tuhan benar-benar tidak jelas? Apakah firman Tuhan tidak memberitahumu prinsip-prinsip atau apa yang harus dilakukan? Mengapa engkau mengabaikan firman Tuhan dan bersikeras mendengarkan antikristus? Engkau sedang disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus. Sebagai contoh, Aku menyuruh seseorang untuk membangun dinding dengan menentukan tinggi, panjang, dan lokasinya. Kemudian, seorang antikristus datang dan berkata, "Tinggi dinding ini sudah bagus, tetapi ada masalah di sini. Jika engkau membangunnya seperti ini, apakah tidak akan roboh saat angin bertiup?" Setelah mendengar ini, orang tersebut berkata, "Itu ide yang bagus, mungkinkah dinding ini akan roboh? Tuhan tidak mengatakan apa-apa, jadi aku tidak akan membangunnya." Ketika Aku memeriksanya beberapa waktu kemudian, Aku bertanya: "Mengapa engkau belum membangun dindingnya? Sudah lewat beberapa hari, tetapi dinding itu masih belum juga dibangun. Apakah engkau tidak sedang menunda pekerjaan?" Dia menjawab bahwa seseorang telah menyampaikan kekhawatiran tentang dinding itu yang mungkin akan tertiup angin. Aku memberitahunya untuk menggunakan satu pilar sebagai penyangga jika mereka khawatir tentang angin, dan mereka memperhatikan saran-Ku. Kemudian, antikristus kembali mengganggunya, dengan mengatakan, "Apakah satu pilar sudah cukup? Bukankah sebaiknya engkau menggunakan dua?" Orang itu merenungkannya, berpikir bahwa Tuhan hanya mengatakan untuk menggunakan satu pilar, bukan dua, dan lagi-lagi, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Setelah begitu disesatkan dan diganggu oleh antikristus, semua perkataan yang Aku sampaikan sebelumnya menjadi sia-sia, dan mereka tidak dapat melanjutkan tugas tersebut. Bukankah ini sama saja dengan dikendalikan oleh antikristus? Siapa yang harus mereka dengarkan dalam hal ini? (Tuhan.) Lalu mengapa mereka tidak mendengarkan firman Tuhan? Apakah mereka memang tidak mau mendengarkan? Mereka ingin mendengarkan, tetapi disesatkan oleh salah satu ajaran sesat dan kekeliruan antikristus. Begitu disesatkan, mereka pun mematuhi antikristus, yang pada dasarnya seperti ditawan oleh antikristus. Jika perilaku dan pemikiran seseorang terikat dan dibelenggu oleh antikristus, berarti mereka berada di bawah kendali antikristus. Pada akhirnya, orang ini pun tidak melaksanakan tugasnya dan tidak tunduk kepada Tuhan atau mendengarkan firman-Nya. Siapa yang menyebabkan hal tersebut? Itu disebabkan oleh ketidaktahuannya dan juga terkait erat dengan penyesatan, gangguan, dan kendali antikristus. Jadi, apa yang dimaksud dengan antikristus ikut campur seperti ini? Mereka ingin menunjukkan kecerdasannya, dan apa yang sebenarnya mereka katakan adalah, "Mengapa engkau hanya mendengarkan tuhan ketika dia menyuruhmu membangun dinding di sini tanpa berpikir? Mengapa cara berpikirmu begitu naif? Jika engkau membangun dinding di sini, bukankah dinding itu akan roboh begitu angin mulai bertiup? Mendengarkan tuhan tidak seakurat mendengarkan aku; engkau harus mendengarkanku. Jika engkau mendengarkanku, aku akan senang, tetapi jika engkau mendengarkan tuhan, itu tidak akan sesuai dengan keinginanku dan aku tidak akan senang. Tidak ada gunanya bagimu untuk mendengarkan tuhan—bagaimana denganku?" Mereka tidak mengatakan ini secara langsung; mereka ikut campur dan dengan sengaja mengacaukan keadaan. Campur tangan mereka membuat tugas tersebut tidak dapat diselesaikan dan mereka tampak bijaksana, dan itu membuat mereka bahagia. Ketika Tuhan memerintahkan seseorang untuk membangun dinding, orang tersebut harus segera membangunnya, tetapi sekarang hasilnya adalah dinding itu tidak jadi dibangun. Siapa yang menyebabkan hal ini? Itu disebabkan oleh antikristus. Orang tersebut disesatkan, diganggu, dan dikendalikan oleh antikristus. Ini mirip dengan bagaimana ular memikat Adam dan Hawa. Tuhan memberi tahu Adam dan Hawa, "Tetapi dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, engkau tidak boleh memakannya, karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti mati". Apakah firman Tuhan ini adalah kebenaran? Firman Tuhan itu adalah kebenaran, dan engkau tidak perlu memahami signifikansinya; engkau hanya perlu mendengarkan dan tunduk. Dalam situasi apa pun, firman Tuhan tidak dapat berubah, dan jika Tuhan ingin engkau melakukan sesuatu, lakukanlah. Jangan menganalisisnya. Sekalipun engkau tidak memahaminya, engkau harus tahu bahwa firman Tuhan itu adalah kebenaran; engkau harus memahami definisi ini di dalam hatimu. Dengan kata lain, engkau harus mengetahui kebenaran ini terlebih dahulu. Terlepas dari apakah firman Tuhan selaras dengan gagasanmu atau tidak, entah engkau memahaminya atau tidak, dan sekacau apa pun pikiranmu, engkau harus berpegang teguh pada firman-Nya. Ini adalah tanggung jawab dan tugasmu. Begitu engkau menetapkan pikiranmu pada hal ini, apa yang harus engkau lakukan ketika Iblis datang lagi untuk menggodamu? Engkau harus berpegang teguh pada firman Tuhan dan mengikuti jalan-Nya. Ini adalah prinsip yang paling utama. Abaikan apa yang dikatakan Iblis. Apa hasil akhir dari Adam dan Hawa yang mendengarkan perkataan ular itu? Mereka disesatkan dan dikendalikan oleh Iblis. Hanya dengan satu kalimat yang penuh dengan kata-kata yang menyesatkan, samar, dan jahat, Iblis berhasil memengaruhi dan mengendalikan perilaku Adam dan Hawa. Ini adalah hasil yang tidak ingin dilihat Tuhan. Apa tujuan ular mengucapkan kata-kata tersebut? Melalui kata-kata ini, ia ingin mengacaukan pikiran manusia, memengaruhi perilaku mereka, dan membuatnya berhenti mendengarkan dan meninggalkan firman Tuhan. Begitu pemikiran aktif ini tertanam dalam benak manusia, mereka mengikuti jalan yang ditunjukkan. Apa tujuan Iblis? Iblis hendak mengatakan, "Jangan dengarkan apa yang tuhan katakan. Engkau harus mendengarkan aku; engkau harus memakan buah ini". Tuhan memberi tahu mereka untuk tidak memakannya, sementara Iblis menyuruh mereka memakannya. Pada akhirnya, apakah Adam dan Hawa memakan buah itu? (Mereka memakannya.) Beginilah cara Iblis mulai mengendalikan manusia. Ketika engkau mendengarkan perkataan jahat dari seorang antikristus, engkau bisa menjadi bingung, kehilangan arah, dan cenderung tidak mengindahkan firman Tuhan. Bukankah ini berarti bahwa perilaku dan pemikiranmu dipengaruhi dan dikendalikan oleh antikristus tersebut? Inilah arti dari pengendalian. Pernahkah engkau semua menghadapi situasi seperti ini? Ada orang-orang yang bermaksud jahat melihat bahwa engkau sedang menyelesaikan tugas tanpa hambatan dan hampir mencapai hasil, akan membuat dirimu mendapatkan pengakuan, dan mereka menyadari bahwa mereka tidak akan banyak terlibat dalam persoalan ini. Jika engkau diakui, mereka tidak akan memiliki pengaruh, jadi mereka mengemukakan sudut pandang atau pertanyaan yang tampaknya masuk akal untuk menyesatkan, mengganggu, dan mengendalikanmu. Akibatnya, engkau menjadi bingung, menganggap perkataan mereka juga masuk akal. Engkau tidak tahu harus berbuat apa lagi dan tidak dapat melanjutkan tugasmu sehingga engkau menghentikannya. Bukankah ini tindakan yang bodoh? Awalnya, ketika engkau belum disesatkan, pikiranmu cukup jernih dan tahu apa yang harus engkau lakukan, tetapi begitu antikristus mengganggumu, engkau menjadi bingung dan tidak tahu bagaimana caranya menangani persoalan dengan tepat. Apa masalahnya di sini? (Disesatkan.) Orang-orang yang mudah disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus atau Iblis adalah orang yang bodoh dan bingung. Mengenai perwujudan bagaimana antikristus menyesatkan dan mengendalikan orang, apakah persekutuan kita sudah cukup spesifik? Engkau harus dapat memahaminya, dan ketika sesuatu menimpamu, engkau harus membandingkannya dengan berbagai kebenaran untuk merenungkan perkataan, tindakan, dan esensimu. Pada saat yang sama, engkau harus berusaha memahami dan membedakan orang, peristiwa, dan hal-hal di sekitarmu untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang kebenaran, serta pemahaman yang lebih akurat tentang esensi natur berbagai individu.
Saat ini, banyak dari engkau semua baru saja menjumpai keadaan dan perwujudan spesifik dari berbagai kebenaran. Mengapa Aku mengatakan bahwa engkau baru saja menjumpai keadaan dan perwujudan tersebut? Itu karena engkau baru saja memahami beberapa detailnya, tetapi masih ada jarak yang harus ditempuh sebelum jalan masuk yang sebenarnya. Pemahaman tidak sama dengan jalan masuk. Ketika engkau memahami, itu hanya berarti bahwa dalam pikiranmu, pemahamanmu tentang konsep dan definisi dari hal-hal ini relatif akurat dan lebih konsisten dengan kebenaran, tetapi engkau masih jauh dari jalan masuk pribadi. Pemahaman, pengakuan, dan mampu menghubungkan hal-hal ini dengan keadaanmu dan dengan orang, peristiwa, dan hal-hal di sekitarmu tidak berarti bahwa engkau memiliki jalan masuk. Ini adalah dua hal yang terpisah. Agar seseorang dapat diselamatkan dan mencapai perubahan watak, itu dimulai dengan memahami berbagai kebenaran, dan memasuki kenyataan kebenaran dimulai dengan menerapkan kebenaran-kebenaran tersebut. Jika engkau semua memiliki dasar tertentu dalam pemahaman dan jalan masukmu ke dalam berbagai kebenaran, ketika Aku meminta engkau semua untuk memberikan contoh, engkau semua dapat segera memikirkan perwujudanmu sendiri atau beberapa hal yang telah engkau lihat dan alami. Ini akan membuat persekutuan-Ku jauh lebih mudah, dan Aku tidak perlu berbicara dengan sangat mendetail karena engkau semua pasti sudah memiliki pengalaman dan dapat mencapai tingkat tersebut. Namun, ketika Aku bertanya kepada engkau semua sekarang, engkau semua harus berpikir seketika itu juga, dan engkau juga perlu menelusuri dan menjelajahi ingatanmu. Ketika Aku melihat bahwa engkau semua tidak mengetahui hal-hal ini dan belum mengalaminya sendiri, Aku harus menjelaskannya secara terperinci. Aku perlu mengklarifikasi aspek-aspek utama dan inti serta isu-isu penting yang terlibat, dan memberimu pemahaman dasar tentang detail berbagai kebenaran. Dengan begitu, engkau tidak akan mengacaukan konsep dengan definisi ketika menerapkannya, dan tidak mencampuradukkan aspek-aspek yang tidak penting atau merasa bahwa hal tersebut terlalu rumit. Engkau akan mampu dengan jelas membedakan berbagai aspek. Dengan begitu, akan menjadi mudah bagi-Ku untuk mempersekutukan semua hal ini pada kesempatan berikutnya. Saat ini, engkau semua masih kurang, jadi Aku harus selalu menjelaskannya secara terperinci. Berapa banyak isi persekutuan di pertemuan kita yang mampu engkau semua renungkan dan cerna? Jika hanya mencapai sepuluh persen, berarti engkau semua hampir tidak memiliki tingkat pertumbuhan yang patut dibicarakan, dan jika mencapai tiga puluh persen, berarti engkau hanya memahami sebagiannya. Jika engkau mencapai lima puluh persen, engkau semua memiliki tingkat pertumbuhan dan jalan masuk tertentu, tetapi jika engkau tidak dapat mencapainya, engkau tidak memiliki jalan masuk apa pun. Engkau mengerti, bukan? Jika engkau semua masih tidak dapat memahaminya ketika Aku bersekutu seperti ini, itu berarti kualitasmu terlalu rendah dan engkau tidak mungkin memahami kebenaran. Baiklah, kita akhiri persekutuan kita hari ini. Sampai jumpa di persekutuan berikutnya!
17 April 2019