4. Cara agar orang dapat membangun hubungan yang normal dengan Tuhan
Firman Tuhan yang Relevan:
Dalam memercayai Tuhan, setidaknya engkau harus berusaha membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Tanpa hubungan yang normal dengan Tuhan, maka makna kepercayaanmu kepada Tuhan pun hilang. Membina hubungan yang normal dengan Tuhan sepenuhnya dapat dicapai dengan menenangkan hatimu di hadirat Tuhan. Hubungan yang normal dengan Tuhan berarti mampu untuk tidak meragukan ataupun mengingkari pekerjaan Tuhan dan tunduk pada pekerjaan Tuhan itu. Itu berarti memiliki niat yang benar di hadirat Tuhan, tidak menyusun rencana sendiri, selalu menjadikan kepentingan keluarga Tuhan sebagai yang terpenting dalam segala hal; ini berarti menerima pemeriksaan Tuhan, dan menaati pengaturan-Nya. Engkau harus mampu menenangkan hatimu di hadirat Tuhan dalam segala hal yang engkau lakukan. Bahkan andaipun engkau tidak memahami kehendak Tuhan, engkau harus tetap memenuhi tugas dan tanggung jawab dengan sebaik mungkin. Begitu kehendak Tuhan telah diungkapkan kepadamu, bertindaklah, dan itu tidak akan terlambat. Apabila hubunganmu dengan Tuhan telah menjadi normal, engkau juga akan memiliki hubungan yang normal dengan orang-orang. Semuanya dibangun atas dasar firman Tuhan. Dengan makan dan minum firman Tuhan, kemudian menerapkan tuntutan Tuhan, arahkanlah sudut pandangmu dengan benar, dan jangan melakukan hal-hal yang melawan Tuhan atau mengacaukan gereja. Jangan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kehidupan saudara-saudarimu, jangan mengucapkan hal-hal yang tidak berguna bagi orang lain, jangan melakukan hal-hal yang memalukan. Bersikaplah adil dan terhormat dalam segala hal yang kau lakukan, dan pastikan bahwa setiap tindakanmu layak di hadapan Tuhan. Meskipun daging terkadang lemah, engkau harus mampu mengutamakan kepentingan keluarga Tuhan, tanpa keserakahan untuk keuntungan pribadi, dan engkau harus mampu bertindak dengan benar. Apabila engkau dapat melakukan penerapan seperti ini, hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi normal.
Dikutip dari "Bagaimana Hubunganmu dengan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Untuk mencapai kehidupan manusia yang normal—kehidupan manusia normal yang memiliki hubungan normal dengan Tuhan—pertama-tama engkau harus percaya kepada firman-Nya. Jika engkau belum mencapai langkah pertama pekerjaan Roh Kudus dalam diri manusia, berarti engkau tidak memiliki landasan. Jika, bahkan prinsip-prinsip yang terkecil pun terlampau sulit bagi dirimu, bagaimana engkau akan menempuh jalan di depan? Menjejakkan kaki di jalur yang benar yang melaluinya Tuhan menyempurnakan manusia berarti memasuki jalur yang benar dari pekerjaan Roh Kudus saat ini; ini berarti menjejakkan jaki di jalan yang ditempuh oleh Roh Kudus. Saat ini, jalan yang ditempuh oleh Roh Kudus adalah firman Tuhan yang sekarang ini. Jadi, jika orang ingin menjejakkan kakinya di jalan Roh Kudus, mereka harus taat, dan makan serta minum firman yang sekarang ini yang diucapkan oleh Tuhan yang berinkarnasi. Pekerjaan yang Dia lakukan adalah pekerjaan firman; segala sesuatu dimulai dari firman-Nya, dan semuanya dibangun di atas firman-Nya, di atas firman-Nya yang sekarang ini. Baik untuk yakin tentang Tuhan yang berinkarnasi ataupun untuk mengenal Tuhan yang berinkarnasi, masing-masing hal itu menuntut orang untuk menghabiskan lebih banyak usaha untuk merenungkan firman-Nya. Jika tidak, orang tidak bisa mencapai apa pun dan tidak akan mendapatkan apa pun. Hanya dengan membangun di atas landasan makan dan minum firman Tuhan, yang melaluinya orang mengenal Tuhan dan memuaskan-Nya, orang dapat secara bertahap membangun hubungan yang normal dengan Tuhan. Bagi manusia, tidak ada kerja sama yang lebih baik dengan Tuhan selain dari makan dan minum firman-Nya serta menerapkan firman-Nya. Melalui penerapan seperti itulah, mereka paling mampu untuk berdiri teguh dalam kesaksian mereka sebagai umat Tuhan. Ketika orang memahami dan mampu menaati esensi firman Tuhan saat ini, mereka pun hidup di jalan yang dipimpin oleh Roh Kudus, dan telah menjejakkan kaki mereka di jalur penyempurnaan Tuhan atas manusia. Sebelumnya, orang bisa mendapatkan pekerjaan Tuhan hanya dengan mencari kasih karunia Tuhan, atau dengan mencari damai dan sukacita, tetapi segala sesuatu berbeda sekarang. Tanpa firman yang diucapkan oleh Tuhan yang berinkarnasi, tanpa kenyataan firman-Nya, orang tidak bisa mendapatkan perkenanan Tuhan dan mereka semua akan disingkirkan oleh Tuhan. Untuk mencapai kehidupan rohani yang normal, orang pertama-tama harus makan dan minum firman Tuhan dan menerapkannya, dan kemudian, di atas landasan ini, membangun hubungan yang normal dengan Tuhan.
Dikutip dari "Orang-Orang Yang Wataknya Telah Berubah adalah Mereka yang Telah Masuk ke Dalam Kenyataan Firman Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Jika engkau ingin mencapai kehidupan rohani yang normal dan membangun hubungan yang normal dengan Tuhan, engkau harus terlebih dahulu memberikan hatimu kepada-Nya. Setelah engkau menenangkan hatimu di hadapan Tuhan dan mencurahkan segenap hatimu kepada-Nya, barulah engkau dapat secara berangsur-angsur membangun kehidupan rohani yang normal. Jika dalam kepercayaan orang kepada Tuhan, mereka tidak memberikan hati mereka kepada-Nya dan jika hati mereka tidak berada di dalam Dia dan tidak memperlakukan beban-Nya sebagai beban mereka sendiri, maka segala sesuatu yang mereka lakukan adalah tindakan yang mendustai Tuhan, tindakan yang khas dilakukan oleh orang-orang agamawi, dan tidak dapat menerima pujian dari Tuhan. Tuhan tidak dapat memperoleh apa pun dari orang semacam ini; orang semacam ini hanya dapat berfungsi sebagai kontras bagi pekerjaan Tuhan, seperti dekorasi dalam rumah Tuhan, sesuatu yang berlebihan dan tidak berguna. Tuhan tidak memakai orang seperti ini. Dalam diri orang seperti ini, bukan saja tidak ada sedikit pun kesempatan bagi Roh Kudus untuk bekerja, tetapi mereka juga tidak bernilai sedikit pun untuk disempurnakan. Tipe orang ini, sebenarnya, adalah mayat berjalan. Orang-orang semacam itu tidak memiliki apa pun yang dapat digunakan oleh Roh Kudus, tetapi sebaliknya, mereka semua telah dikuasai dan sangat dalam dirusak oleh Iblis. Tuhan akan menyingkirkan orang-orang ini. Sekarang ini, dalam memakai manusia, Roh Kudus tidak hanya memakai bagian-bagian yang diinginkan dari mereka untuk menyelesaikan sesuatu, Dia juga menyempurnakan dan mengubah bagian-bagian yang tidak diinginkan dari mereka. Jika hatimu dapat dicurahkan kepada Tuhan dan tetap tenang di hadapan-Nya, engkau akan memiliki kesempatan dan kualifikasi untuk dipakai oleh Roh Kudus, untuk menerima pencerahan dan penerangan Roh Kudus, dan bahkan terlebih lagi, engkau akan memiliki kesempatan untuk Roh Kudus memperbaiki kekuranganmu. Ketika engkau memberikan hatimu kepada Tuhan, pada sisi positif, engkau bisa mencapai jalan masuk yang lebih dalam dan mendapatkan wawasan yang lebih tinggi; pada sisi negatif, engkau akan memiliki lebih banyak pemahaman mengenai kesalahan dan kekuranganmu sendiri, engkau akan lebih bersemangat dalam upayamu memuaskan kehendak Tuhan, dan engkau tidak akan pasif, melainkan akan masuk secara aktif. Dengan demikian, engkau akan menjadi orang yang tepat. Dengan asumsi bahwa hatimu mampu untuk tetap tenang di hadapan Tuhan, kunci mengenai apakah engkau menerima pujian dari Roh Kudus atau tidak dan apakah engkau menyenangkan Tuhan atau tidak, terletak pada apakah engkau dapat masuk secara aktif. Ketika Roh Kudus mencerahkan seseorang dan memakainya, hal itu tidak pernah membuat orang tersebut menjadi negatif, tetapi akan selalu membuat mereka maju secara aktif. Meskipun orang ini memiliki kelemahan, dia mampu menghindarkan dirinya agar tidak menjalani kehidupan berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut. Mereka mampu menghindarkan tertundanya pertumbuhan dalam hidup mereka, dan terus berupaya untuk memuaskan kehendak Tuhan. Ini adalah sebuah standar. Jika engkau mampu mencapai standar ini, itu cukup membuktikan bahwa engkau telah memperoleh hadirat Roh Kudus. Jika orang selalu negatif, dan jika bahkan setelah menerima pencerahan dan mulai mengenal diri sendiri, mereka tetap negatif dan pasif dan tidak mampu bangkit dan bertindak sejalan dengan Tuhan, maka orang jenis ini adalah orang yang sekadar menerima kasih karunia Tuhan, tetapi Roh Kudus tidak menyertai mereka. Ketika orang bersikap negatif, ini berarti bahwa hati mereka belum berbalik kepada Tuhan dan roh mereka belum digerakkan oleh Roh Tuhan. Hal ini seharusnya dipahami oleh semua orang.
Dikutip dari "Sangatlah Penting untuk Membangun Hubungan yang Normal dengan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Jika engkau ingin memiliki hubungan yang normal dengan Tuhan, hatimu harus berpaling kepada Tuhan. Dengan ini sebagai dasar, engkau juga akan memiliki hubungan yang normal dengan orang lain. Jika engkau tidak memiliki hubungan yang normal dengan Tuhan, maka apa pun yang engkau lakukan untuk mempertahankan hubunganmu dengan orang lain, sekeras apa pun engkau bekerja, atau sebanyak apa pun energi yang engkau kerahkan, semua itu hanya berkaitan dengan falsafah hidup manusia. Engkau sedang mempertahankan posisimu di tengah khalayak melalui sudut pandang manusia dan falsafah manusia sehingga orang akan memujimu, tetapi engkau tidak sedang mengikuti firman Tuhan untuk membangun hubungan yang normal dengan orang lain. Jika engkau tidak berfokus pada hubunganmu dengan orang lain tetapi mempertahankan hubungan yang normal dengan Tuhan, jika engkau bersedia memberikan hatimu kepada Tuhan dan belajar menaati-Nya, maka secara alami hubunganmu dengan semua orang akan menjadi normal. Dengan demikian, hubungan ini tidak dibangun dalam daging, melainkan di atas dasar kasih Tuhan. Hampir tidak ada interaksi daging, tetapi di dalam roh ada persekutuan dan ada saling mengasihi, saling menghibur, dan saling membekali. Semua ini dilakukan di atas dasar hati yang memuaskan Tuhan. Hubungan ini tidak dipertahankan dengan mengandalkan falsafah hidup manusia, tetapi terbentuk secara alami melalui memikul beban bagi Tuhan. Hubungan ini tidak membutuhkan upaya manusia. Engkau hanya perlu melakukan penerapan sesuai dengan firman Tuhan prinsip-prinsip. Maukah engkau mempertimbangkan kehendak Tuhan? Maukah engkau menjadi seseorang "tanpa nalar" di hadapan Tuhan? Maukah engkau menyerahkan hatimu sepenuhnya kepada Tuhan, dan mengabaikan posisimu di tengah manusia? Dari antara semua orang yang berhubungan denganmu, dengan siapakah engkau memiliki hubungan terbaik? Dengan siapakah engkau memiliki hubungan terburuk? Apakah hubunganmu dengan orang lain normal? Apakah engkau memperlakukan semua orang dengan setara? Apakah hubunganmu dengan orang lain dipertahankan sesuai dengan falsafah hidupmu, ataukah dibangun di atas dasar kasih Tuhan? Jika orang tidak memberikan hatinya kepada Tuhan, roh mereka menjadi tumpul, mati rasa, dan tidak sadar. Orang semacam ini tidak akan pernah mengerti firman Tuhan dan tidak akan pernah memiliki hubungan yang normal dengan Tuhan; watak orang semacam ini tidak akan pernah berubah. Perubahan watak seseorang merupakan proses memberikan hati sepenuhnya kepada Tuhan dan menerima pencerahan serta penerangan dari firman Tuhan. Pekerjaan Tuhan dapat memungkinkan orang untuk masuk secara aktif, juga memampukan mereka untuk membersihkan aspek negatif mereka setelah memperoleh pengetahuan tentang hal-hal itu. Ketika engkau mencapai titik di mana engkau memberikan hatimu kepada Tuhan, engkau akan mampu merasakan setiap gerakan halus dalam rohmu, dan engkau akan mengetahui setiap pencerahan dan penerangan yang engkau terima dari Tuhan. Berpeganglah pada hal ini, dan secara bertahap engkau akan memasuki jalan disempurnakan oleh Roh Kudus. Semakin hatimu dapat tenang di hadapan Tuhan, semakin rohmu peka dan lembut, dan semakin rohmu mampu merasakan bagaimana Roh Kudus menggerakkannya, dan kemudian hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi semakin normal.
Dikutip dari "Sangatlah Penting untuk Membangun Hubungan yang Normal dengan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Dalam segala hal yang engkau lakukan, engkau harus memeriksa apakah niatmu sudah benar. Jika engkau mampu bertindak sesuai dengan tuntutan Tuhan, hubunganmu dengan Tuhan sudah normal. Inilah standar yang paling minim. Selidikilah niatmu, dan jika engkau menemukan timbulnya niat yang tidak benar, mampu meninggalkannya, dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan, maka engkau akan menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan, yang pada gilirannya menunjukkan bahwa hubunganmu dengan Tuhan normal, dan bahwa semua yang engkau lakukan adalah demi Tuhan, dan bukan demi dirimu sendiri. Dalam segala hal yang engkau lakukan dan katakan, engkau harus mampu menetapkan hati yang lurus dan bertindak benar, dan tidak dituntun oleh emosi, maupun bertindak sesuai dengan kehendakmu sendiri. Inilah prinsip yang harus dimiliki orang-orang yang percaya kepada Tuhan dalam menjaga perilakunya. Hal-hal kecil dapat mengungkapkan niat dan tingkat pertumbuhan seseorang, oleh karena itu, agar seseorang dapat memasuki jalan penyempurnaan oleh Tuhan, dia harus terlebih dahulu meluruskan niatnya sendiri dan hubungannya dengan Tuhan. Hanya ketika hubunganmu dengan Tuhan normal, engkau bisa disempurnakan oleh Tuhan, dan baru setelah itu, penanganan, pemangkasan, pendisiplinan, dan pemurnian oleh Tuhan dapat mencapai dampak yang diinginkan atas dirimu. Dengan kata lain, jika manusia dapat memiliki Tuhan dalam hati mereka dan tidak mencari keuntungan pribadi atau memikirkan masa depan mereka sendiri (secara kedagingan), melainkan menanggung beban untuk memasuki hidup, melakukan yang terbaik untuk mengejar kebenaran, dan tunduk pada pekerjaan Tuhan—apabila engkau dapat melakukan ini, maka sasaran yang engkau kejar akan benar, dan hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi normal. Dapat dikatakan, memperbaiki hubungan dengan Tuhan adalah langkah pertama dalam memasuki perjalanan rohani. Meski takdir manusia ada di tangan Tuhan, telah ditetapkan oleh Tuhan sejak semula dan tidak dapat diubah oleh mereka sendiri, soal apakah engkau dapat atau tidak dapat disempurnakan atau didapatkan oleh Tuhan akan bergantung pada apakah hubunganmu dengan Tuhan normal. Mungkin ada bagian-bagian yang lemah atau tidak taat pada dirimu—tetapi selama pandangan dan niatmu sudah tepat, dan selama hubunganmu dengan Tuhan benar dan normal, maka engkau memenuhi syarat untuk disempurnakan oleh Tuhan. Apabila engkau tidak memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, dan bertindak demi daging atau demi keluargamu, maka seberapa pun kerasnya engkau bekerja, itu semua akan sia-sia. Apabila hubunganmu dengan Tuhan normal, segala sesuatu akan berjalan dengan lancar. Tuhan tidak melihat hal lain selain apakah pandanganmu dalam kepercayaan kepada Tuhan sudah benar: siapa yang engkau percayai, demi siapa engkau percaya, dan mengapa engkau percaya. Apabila engkau dapat melihat semua ini dengan jernih, dan melakukan penerapan dengan pandangan yang positif, maka hidupmu akan mengalami kemajuan, dan engkau pasti dapat memasuki jalur yang benar. Apabila hubunganmu dengan Tuhan tidak normal, dan pandanganmu tentang kepercayaan kepada Tuhan menyimpang, semua hal yang lain pun sia-sia, dan sebesar apa pun engkau beriman, engkau tidak akan meraih apa pun. Hanya setelah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal, engkau akan dipuji oleh Tuhan di saat engkau meninggalkan daging, berdoa, menderita, bertahan, taat, membantu saudara-saudarimu, lebih banyak mengorbankan diri bagi Tuhan, dan seterusnya. Soal apakah perbuatanmu bermanfaat dan bermakna atau tidak, tergantung pada apakah niat dan sudut pandangmu sudah benar. Zaman sekarang, kepercayaan sebagian besar orang kepada Tuhan dapat diibaratkan seperti menatap jam dengan kepala dimiringkan—sudut pandang mereka menjadi menyimpang, dan mereka harus diluruskan lewat terobosan. Jika masalah ini diselesaikan, semua akan baik-baik saja; jika tidak, segalanya akan sia-sia. Ada orang-orang yang berperilaku baik di hadapan-Ku, tetapi di belakang-Ku, yang mereka lakukan hanyalah melawan-Ku. Ini adalah perwujudan kebengkokan dan tipu daya, dan orang seperti ini adalah hamba Iblis, mereka adalah jelmaan khas dari Iblis untuk menguji Tuhan. Engkau adalah orang yang benar hanya apabila engkau mampu tunduk pada pekerjaan-Ku dan firman-Ku. Selama engkau dapat makan dan minum firman Tuhan, selama semua yang engkau lakukan layak di hadapan Tuhan dan engkau bersikap adil dan terhormat dalam semua yang engkau lakukan; selama engkau tidak melakukan hal-hal yang memalukan, atau hal-hal yang dapat membahayakan hidup orang lain; selama engkau hidup dalam terang, dan tidak membiarkan dirimu diperalat oleh Iblis, maka hubunganmu dengan Tuhan berjalan dengan benar.
Dikutip dari "Bagaimana Hubunganmu dengan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Dalam kehidupan sehari-hari, engkau harus memahami kata-kata yang engkau ucapkan dan hal-hal yang engkau perbuat yang dapat mendatangkan ketidaknormalan dalam hubunganmu dengan Tuhan, kemudian perbaiki diri untuk berperilaku yang benar. Setiap saat, periksalah perkataanmu, tindakanmu, setiap gerak-gerikmu, serta pikiran dan gagasanmu. Pahamilah keadaanmu yang sebenarnya dan masuklah ke jalan pekerjaan Roh Kudus. Hanya dengan cara ini engkau bisa membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Dengan menimbang apakah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal atau belum, engkau akan dapat meralat niatmu, memahami natur esensi manusia, dan benar-benar memahami dirimu sendiri; dengan demikian, engkau akan dapat memasuki pengalaman nyata, benar-benar mengabaikan diri, dan mencapai keinginan untuk tunduk. Ketika engkau mengalami hal-hal ini, terkait apakah hubunganmu dengan Tuhan sudah normal atau belum, engkau akan menemukan kesempatan untuk disempurnakan oleh Tuhan dan dapat memahami berbagai keadaan di mana Roh Kudus bekerja. Engkau pun akan dapat mengenali berbagai siasat dan persekongkolan Iblis. Hanya inilah jalan untuk disempurnakan oleh Tuhan. Engkau haruslah memperbaiki hubungan dengan Tuhan sehingga engkau dapat tunduk pada semua rancangan Tuhan, dan agar engkau dapat memasuki pengalaman nyata secara lebih mendalam, dan mendapatkan lebih banyak pekerjaan Roh Kudus. Kala engkau berlatih membina hubungan yang normal dengan Tuhan, sering kali engkau akan berhasil mencapainya dengan meninggalkan daging dan lewat kerja sama yang sungguh-sungguh dengan Tuhan. Engkau harus memahami bahwa "tanpa hati yang mau bekerja sama, akan sulit untuk menerima pekerjaan Tuhan; apabila daging tidak mengalami penderitaan, tidak akan ada berkat dari Tuhan; apabila roh tidak berjuang, Iblis tidak akan dipermalukan." Apabila engkau menerapkan prinsip-prinsip ini dan memahaminya dengan jelas, maka pandanganmu tentang iman kepada Tuhan akan diluruskan. Dalam pengamalanmu sekarang ini, engkau sekalian haruslah menyingkirkan paham "mencari roti untuk menghilangkan rasa lapar," engkau sekalian harus menyingkirkan pandangan bahwa "segala sesuatu dilakukan oleh Roh Kudus dan manusia tidak bisa campur tangan." Mereka yang berbicara seperti ini berpikir, "Manusia dapat melakukan apa pun yang ingin mereka lakukan, dan ketika saatnya tiba, Roh Kudus akan bekerja. Manusia tidak perlu mengekang daging atau bekerja sama; yang penting hanyalah mereka digerakkan oleh Roh Kudus." Sudut pandang ini seluruhnya tidak masuk akal. Dalam keadaan seperti ini, Roh Kudus tidak mampu bekerja. Sudut pandang seperti inilah yang menjadi kendala besar bagi pekerjaan Roh Kudus. Sering kali, pekerjaan Roh Kudus dicapai melalui kerja sama manusia. Mereka yang tidak bekerja sama dan tidak memiliki keteguhan hati, tetapi ingin mengubah wataknya serta menerima pekerjaan Roh Kudus dan meraih pencerahan serta penerangan Tuhan, sungguh berpikiran muluk-muluk. Ini namanya "memanjakan diri dan mengampuni Iblis." Orang-orang seperti ini tidak membina hubungan yang normal dengan Tuhan. Engkau harus menemukan banyak pengungkapan dan perwujudan watak Iblis di dalam dirimu dan menemukan penerapan apa pun yang bertolak belakang dengan apa yang Tuhan tuntut saat ini. Apakah engkau dapat meninggalkan Iblis sekarang? Engkau harus menggapai hubungan yang normal dengan Tuhan, bertindak seturut kehendak Tuhan, dan menjadi pribadi baru dengan kehidupan yang baru. Jangan terus memikirkan pelanggaran di masa lalu; jangan terlalu penuh penyesalan; bangkitlah dan bekerjasamalah dengan Tuhan, dan laksanakan tugas yang harus engkau penuhi. Dengan cara ini, hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi normal.
Dikutip dari "Bagaimana Hubunganmu dengan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Bacalah setiap firman Tuhan dan terapkanlah begitu engkau memahaminya. Mungkin di masa lalu dagingmu lemah, atau engkau memberontak atau menolak; terlepas dari caramu bersikap di masa lalu, ini bukan masalah besar, dan ini tidak dapat menghalangi hidupmu untuk mencapai kematangan sekarang. Sepanjang engkau mampu membina hubungan yang normal dengan Tuhan pada hari ini, maka tetap ada harapan. Apabila setiap kali membaca firman Tuhan, engkau mengalami perubahan dan orang lain dapat melihat bahwa kehidupanmu telah berubah menjadi lebih baik, itu menunjukkan bahwa hubunganmu dengan Tuhan sudah normal, bahwa hubunganmu telah diluruskan. Tuhan tidak memperlakukan manusia berdasarkan pelanggaran mereka. Begitu engkau menjadi paham dan sadar, sepanjang engkau mampu untuk berhenti memberontak atau melawan, Tuhan akan tetap mengasihanimu. Ketika engkau memiliki pemahaman dan tekad untuk mengejar disempurnakan oleh Tuhan, maka keadaanmu di hadirat Tuhan akan menjadi normal. Apa pun yang engkau sedang lakukan, pertimbangkan hal ini saat tengah melakukannya: apa yang akan Tuhan pikirkan jika aku melakukan ini? Akankah hal ini bermanfaat bagi saudara-saudariku? Akankah hal ini bermanfaat bagi pekerjaan dalam rumah Tuhan? Periksalah niat-niatmu dalam doa, persekutuan, perkataan, pekerjaan, dan hubungan dengan orang-orang, dan ujilah apakah hubunganmu dengan Tuhan normal. Apabila engkau tidak dapat membedakan niat dan pikiranmu sendiri, artinya engkau tidak punya kemampuan membedakan, ini membuktikan bahwa engkau masih terlalu sedikit memahami kebenaran. Jika engkau mampu memiliki pemahaman yang jelas mengenai segala sesuatu yang dilakukan oleh Tuhan, dan memandang hal-hal melalui teropong firman Tuhan, dengan berdiri di pihak Tuhan, maka sudut pandangmu akan menjadi benar. Oleh karena itu, membina hubungan yang baik dengan Tuhan adalah prioritas utama bagi siapa pun yang percaya kepada Tuhan; setiap orang harus menjadikan ini sebagai tugas terpenting dan peristiwa utama dalam hidup mereka. Segala sesuatu yang engkau lakukan diukur dari apakah engkau memiliki hubungan yang normal dengan Tuhan. Apabila hubunganmu dengan Tuhan normal dan niatmu juga benar, bertindaklah. Untuk memelihara hubungan yang normal dengan Tuhan, engkau tidak boleh takut kehilangan kepentingan pribadi; engkau tidak boleh membiarkan Iblis menang, engkau tidak boleh membiarkan Iblis menemukan apa pun untuk melawanmu, dan engkau tidak boleh membiarkan Iblis menjadikan dirimu bahan tertawaan. Memiliki niat seperti itu adalah tanda bahwa hubunganmu dengan Tuhan sudah normal—bukan untuk daging, melainkan untuk kedamaian jiwa, untuk mendapatkan pekerjaan Roh Kudus dan demi memenuhi kehendak Tuhan. Untuk memasuki keadaan yang benar, engkau harus membina hubungan yang baik dengan Tuhan dan meluruskan pandangan imanmu kepada Tuhan. Ini adalah agar Tuhan dapat memperoleh dirimu, dan agar Dia dapat mewujudkan buah-buah firman-Nya dalam dirimu, dan untuk mencerahkan dan menerangimu lebih lanjut. Dengan cara ini, engkau akan memasuki cara yang benar. Teruslah makan dan minum firman Tuhan yang sekarang ini, masukilah cara kerja Roh Kudus saat ini, bertindaklah sesuai tuntutan Tuhan saat ini, janganlah menaati metode penerapan yang sudah ketinggalan zaman, jangan berpaut pada cara-cara lama dalam bekerja, dan segera memasuki cara kerja hari ini. Dengan demikian, hubunganmu dengan Tuhan akan sepenuhnya normal dan engkau akan masuk ke jalur yang benar dalam kepercayaanmu kepada Tuhan.
Dikutip dari "Bagaimana Hubunganmu dengan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"