537 Menyadari Kebenaran Saat Hampir Meninggal Sudah Terlambat
Bait 1
Banyak orang bicara tentang pengetahuan luas,
tapi b'rakhir menangis di akhir hayat,
menyesal t'lah sia-siakan hidup
dan jalani hidup yang tak b'rarti.
Bait 2
M'reka hanya memahami doktrin,
tapi tak bisa t'rapkan keb'naran.
Bukannya menjadi saksi Tuhan,
m'reka menyibukkan diri sendiri.
Pra-refrain
Hanya di ambang k'matian
m'reka sadari keb'naran:
M'reka tak k'nal Tuhan sama s'kali,
dan tak punya k'saksian sejati.
Refrain
Mengapa tak raih hari ini?
Tak cari keb'naran yang kau cintai?
Mengapa tunggu sampai esok?
Bukankah t'lah terlambat?
Mengapa tak kejar kebenaran,
mend'rita 'tuk keb'naran s'lagi hidup?
Apakah kau ingin m'ninggal dengan penyesalan?
Mengapa percaya Tuhan?
Bait 3
Ada banyak hal di mana orang
dapat terapkan kebenaran
hanya dengan s'dikit usaha,
dengan begitu, puaskan Tuhan.
Bait 4
Namun m'reka dikuasai setan,
tak bisa bertindak 'tuk Tuhan,
malah bertindak demi daging,
akhirnya tiada yang dicapai.
Bridge
Inilah mengapa orang
terus dilanda kesulitan.
Bukankah ini siksaan Iblis?
Bukankah ini k'rusakan daging?
Bait 5
Jangan m'nipu Tuhan dengan basa basi,
tapi ambil tindakan nyata.
Apa gunanya m'nipu diri sendiri?
'Tuk apa hidup demi daging dan ketenaran?
Refrain
Mengapa tak raih hari ini?
Tak cari keb'naran yang kau cintai?
Mengapa tunggu sampai esok?
Bukankah t'lah terlambat?
Mengapa tak kejar kebenaran,
mend'rita 'tuk keb'naran s'lagi hidup?
Apakah kau ingin m'ninggal dengan penyesalan?
Mengapa percaya Tuhan?
Diadaptasi dari Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Hidup untuk Kebenaran karena Engkau Percaya kepada Tuhan"