Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 229

18 Maret 2021

Negara-negara berada dalam kekacauan besar, karena tongkat Tuhan telah mulai memainkan perannya di bumi. Pekerjaan Tuhan dapat terlihat melalui keadaan di bumi. Ketika Tuhan berkata "semua air akan bergelora, gunung-gunung akan berguncang, sungai-sungai besar akan terbagi," inilah pekerjaan awal tongkat Tuhan di bumi, yang menghasilkan "Semua keluarga di bumi akan tercerai berai; dan semua bangsa akan terpisah; hilang sudah hari persatuan suami dan istri, ibu dan anak lelaki tidak akan bertemu lagi, tidak akan ada lagi pertemuan antara ayah dan anak perempuannya. Semua yang dulunya ada di bumi akan dihancurkan oleh-Ku." Itulah yang akan menjadi keadaan keluarga-keluarga di bumi pada umumnya. Tentu saja, itu tidak mungkin merupakan keadaan mereka semua, tetapi itulah keadaan kebanyakan dari mereka. Di sisi lain, ini merujuk kepada kondisi yang dialami oleh umat di aliran ini di masa depan. Dinubuatkan bahwa begitu mereka sudah melewati hajaran firman, dan orang-orang tidak percaya telah mengalami malapetaka, tidak akan ada lagi relasi keluarga di antara manusia di bumi; mereka semua akan menjadi orang-orang Sinim, dan semuanya akan setia di dalam kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, hilang sudah hari persatuan suami dan istri, ibu dan anak lelaki tidak akan bertemu lagi, tidak akan ada lagi pertemuan antara ayah dan anak perempuannya. Jadi, keluarga-keluarga di bumi akan terpisah, tercerai-berai, dan ini akan menjadi pekerjaan terakhir yang Tuhan lakukan dalam diri manusia. Dan karena Tuhan akan melakukan pekerjaan ini di seluruh alam semesta, Dia menggunakan kesempatan untuk menjelaskan makna kata "emosi" bagi manusia, sehingga mereka dapat melihat bahwa kehendak Tuhan adalah untuk mencerai-beraikan keluarga manusia, dan menunjukkan bahwa Tuhan menggunakan hajaran untuk menyelesaikan semua "sengketa keluarga" di antara umat manusia. Jika tidak begitu, tidak akan ada cara untuk membawa bagian terakhir pekerjaan Tuhan di bumi pada kesudahannya. Bagian akhir firman Tuhan menyingkapkan kelemahan terbesar manusia—mereka semua hidup dalam emosi—sehingga Tuhan tidak menghindarkan seorang pun dari antara mereka, dan menyingkapkan rahasia yang tersembunyi dalam hati seluruh umat manusia. Mengapa sulit sekali bagi manusia memisahkan diri dari emosi? Apakah melakukan hal ini melampaui standar hati nurani? Bisakah hati nurani memenuhi kehendak Tuhan? Bisakah emosi membantu manusia mengatasi kesulitan? Di mata Tuhan, emosi adalah musuh-Nya—bukankah ini sudah dinyatakan dengan jelas dalam firman Tuhan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penafsiran Rahasia 'Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta', Bab 28"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan