Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 372

29 Agustus 2020

Umat manusia mengalami kehangatan-Ku, mereka dulu dengan tulus melayani Aku, dan mereka dulu dengan tulus taat kepada-Ku, melakukan semuanya demi Aku di hadirat-Ku. Tetapi manusia saat ini tidak bisa melakukan hal yang sama dan hanya bisa meratap dalam jiwanya seakan serigala buas telah menyerang mereka. Mereka hanya bisa memandang-Ku tanpa daya, berseru meminta bantuan-Ku tanpa henti, tetapi pada akhirnya, mereka tidak bisa melarikan diri dari nasib buruk. Aku teringat bagaimana manusia di masa lalu berjanji di hadirat-Ku, bersumpah demi langit dan bumi di hadirat-Ku akan membayar kebaikan-Ku dengan kasih mereka. Mereka menangis dengan sangat di hadapan-Ku, dan suara tangisan mereka begitu mengharukan, dan tidak tahan untuk didengar. Aku sering memberi umat manusia bantuan-Ku karena kekuatan tekad mereka. Tidak terhitung berapa kali, manusia datang kepada-Ku untuk tunduk kepada-Ku, dalam sikap yang manis, dan sukar dilupakan. Tidak terhitung berapa kali mereka mengasihi Aku dengan kesetiaan sejati dan emosi mereka yang tulus terlihat menarik. Dalam banyak kejadian, mereka telah mengasihi Aku bahkan sampai mau mengorbankan nyawanya, mereka telah mengasihi Aku lebih daripada dirinya sendiri, dan melihat ketulusan mereka, Aku pun menerima kasih mereka. Dalam banyak kesempatan, mereka mempersembahkan diri kepada-Ku di hadirat-Ku, karena Aku mereka tidak peduli pada maut dan Aku telah menyingkirkan kekhawatiran dari pikiran mereka dan dengan hati-hati merawat penampilan mereka. Tidak terhitung berapa kali Aku sudah mengasihi mereka seperti harta-Ku sendiri dan tidak terhitung berapa kali Aku membenci mereka seperti musuh-Ku sendiri. Inilah Aku—manusia tidak akan pernah dapat menyelami apa yang ada dalam pikiran-Ku. Ketika manusia sedih, Aku datang menghibur mereka, dan ketika mereka lemah, Aku datang menolong mereka. Ketika mereka tersesat, Aku memberi mereka arah. Ketika mereka menangis, Aku menghapus air matanya. Namun, ketika Aku sedih, siapa yang bisa menghibur-Ku dengan hati mereka? Ketika Aku khawatir, siapa yang memikirkan perasaan-Ku? Ketika Aku berduka, siapa yang bisa membalut luka di hati-Ku? Ketika Aku membutuhkan seseorang, siapa yang mau menawarkan diri untuk bertindak sesuai bersama-Ku? Mungkinkah sikap manusia yang dulu terhadap Aku sekarang hilang, tidak pernah akan kembali lagi? Mengapa tidak ada sedikit pun yang tersisa dalam ingatan mereka? Bagaimana bisa manusia melupakan semua ini? Bukankah semua ini dikarenakan umat manusia telah dirusak oleh musuhnya?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 27"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan