Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 367

16 Agustus 2020

Manusia adalah makhluk yang tidak mengenal dirinya sendiri. Namun, meski tidak dapat mengenal dirinya sendiri, ia mengenal setiap orang lain seperti telapak tangannya, seolah-olah mereka telah terlebih dahulu melewati pemeriksaannya dan mendapatkan persetujuannya sebelum mereka mengatakan atau melakukan apa pun, jadi seolah-olah ia telah memahami semua orang sepenuhnya sampai pada keadaan psikologis mereka. Manusia semuanya seperti ini. Manusia telah memasuki Zaman Kerajaan saat ini, tetapi sifatnya tetap tidak berubah. Manusia masih melakukan perbuatan seperti yang Kulakukan di hadapan-Ku, tetapi di belakang punggung-Ku ia mulai melakukan "urusannya" sendiri yang khusus. Tetapi setelah urusan itu selesai dan ia datang di hadapan-Ku lagi, ia seperti orang yang berbeda, tampak sangat tenang, sikapnya terkendali, denyut nadinya stabil. Bukankah ini yang membuat manusia begitu hina? Begitu banyak orang yang menunjukkan dua wajah yang benar-benar berbeda—satu saat berada di hadapan-Ku dan satu lagi ketika di belakang punggung-Ku. Begitu banyak dari antara mereka bertingkah seperti anak domba yang baru lahir saat berada di hadapan-Ku, tetapi ketika di belakang punggung-Ku mereka berubah menjadi harimau buas dan kemudian bertingkah seperti burung-burung kecil yang beterbangan dengan riang di perbukitan. Begitu banyak yang menunjukkan niat dan tekadnya di depan-Ku. Begitu banyak yang datang di hadapan-Ku, mencari firman-Ku dengan rasa haus dan penuh kerinduan, tetapi ketika di belakang punggung-Ku, mereka merasa bosan akan firman itu dan meninggalkannya, seolah-olah firman-Ku adalah sebuah beban? Berulang kali melihat umat manusia dirusak oleh musuh-Ku, Aku telah berhenti berharap pada umat manusia. Berulang kali Aku melihat manusia datang di hadapan-Ku dengan tetesan air mata untuk memohon ampun, tetapi karena kurangnya harga dirinya serta sikapnya yang keras kepala dan tidak dapat diperbaiki, Aku telah menutup mata-Ku terhadap perbuatannya dalam kemurkaan, bahkan ketika hatinya sungguh-sungguh dan niatnya tulus. Berulang kali Aku melihat manusia memiliki iman untuk bekerjasama dengan-Ku, dan betapa di hadapan-Ku ia tampak berbaring dalam pelukan-Ku, merasakan kehangatan pelukan-Ku. Berulang kali melihat keluguan, semangat, dan sikap yang menyenangkan dari orang-orang pilihan-Ku, di dalam hati-Ku Aku selalu merasa gembira karena hal-hal ini. Manusia tidak mengetahui bagaimana menikmati berkat di tangan-Ku yang telah ditakdirkan bagi mereka, karena pada akhirnya mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan dengan berkat atau penderitaan. Karena alasan ini, manusia kurang memiliki ketulusan dalam pencarian mereka terhadap-Ku. Jika tidak ada yang disebut esok hari, siapakah di antara engkau sekalian yang sedang berdiri di hadapan-Ku, akan menjadi seputih salju yang mengalir, tanpa noda seperti batu giok murni? Tentunya kasihmu kepada-Ku bukanlah sesuatu yang bisa ditukar dengan makanan yang lezat, atau pakaian berkelas, atau jabatan tinggi dengan gaji yang besar? Atau mungkinkah kasih itu dapat ditukar dengan kasih yang dipikul orang lain bagimu? Tentunya, menjalani ujian tidak akan mendorong manusia untuk meninggalkan kasihnya kepada-Ku? Tentunya, penderitaan dan kesengsaraan tidak akan menyebabkan manusia mengeluh terhadap apa yang telah Kuatur? Tak seorang pun pernah benar-benar menghargai pedang di mulut-Ku: dia hanya mengetahui maknanya yang dangkal tanpa benar-benar memahami bagian dalamnya. Jika manusia bisa benar-benar melihat ketajaman pedang-Ku, mereka akan lari terbirit-birit seperti tikus ke dalam sarang mereka. Karena manusia mati rasa, mereka tidak memahami sedikit pun makna yang sesungguhnya dari firman-Ku, karena itu mereka tidak tahu betapa hebatnya firman-Ku, atau seberapa banyak dari sifat mereka yang disingkapkan, dan seberapa banyak kerusakan mereka yang telah menerima penghakiman, dalam firman itu. Karena alasan ini, berdasarkan pemikiran mereka yang belum matang mengenai firman-Ku, kebanyakan orang telah mengambil sikap suam-suam kuku dan tidak berkomitmen.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 15"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan