Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 521

21 Februari 2021

Ini menjadi puncak pengalaman Petrus, ketika tubuhnya hampir sepenuhnya hancur, tetapi Yesus menguatkan hatinya dari dalam. Ia menampakkan diri-Nya satu kali kepada Petrus. Ketika Petrus berada dalam penderitaan yang teramat berat dan hatinya hancur, Yesus memerintahkan kepadanya "Engkau dahulu tinggal bersama-Ku di bumi, dan Aku pernah di sini bersamamu. Walaupun sebelumnya kita bersama di surga, tetapi itu adalah dunia rohani. Sekarang, Aku kembali ke dunia rohani, dan engkau berada di bumi. Karena Aku bukan dari bumi, dan walaupun engkau juga bukan dari bumi, kamu harus memenuhi fungsimu di bumi. Karena engkau adalah seorang hamba, engkau harus melakukan tugasmu sebaik mungkin." Petrus terhibur, setelah mendengar bahwa ia dapat kembali ke sisi Tuhan. Ketika sangat menderita sehingga hampir tak bisa bangun dari tempat tidur, Petrus merasa menyesal sampai berkata: "Aku sangat rusak, aku tidak dapat memuaskan Tuhan." Yesus menampakkan diri kepadanya dan berkata: "Petrus, apakah engkau melupakan keputusan yang telah engkau buat di hadapan-Ku? Apakah engkau benar-benar telah melupakan semua perkataan-Ku? Apakah engkau melupakan keputusan yang engkau buat kepada-Ku?" Petrus melihat bahwa itu adalah Yesus dan ia bangkit dari tempat tidur, dan Yesus menghiburnya: "Aku bukan dari bumi, Aku telah mengatakannya kepadamu—engkau harus memahami ini, tetapi apakah engkau telah melupakan hal lain yang pernah Aku katakan kepadamu? 'Engkau juga bukan dari bumi, bukan dari dunia.' Saat ini, ada pekerjaan yang perlu engkau lakukan, engkau tidak boleh bersedih seperti ini. Engkau tidak boleh menderita seperti ini. Walaupun manusia dan Tuhan tidak dapat hidup berdampingan di dunia yang sama, Aku memiliki pekerjaan-Ku dan engkau memiliki pekerjaanmu. Suatu hari, ketika pekerjaanmu selesai, kita akan bersama di dalam satu alam, dan Aku akan menuntunmu untuk bersama-Ku selamanya." Petrus terhibur dan teryakinkan kembali setelah mendengar kata-kata tersebut. Petrus tahu bahwa penderitaan ini adalah sesuatu yang harus ditanggung dan dialaminya, dan sejak saat itu ia merasa terpacu. Yesus secara khusus menampakkan diri kepadanya pada setiap momen yang penting, memberinya pencerahan dan bimbingan khusus, dan melakukan banyak pekerjaan di dalam dirinya. Apa yang paling Petrus sesali? Yesus pernah mengajukan sebuah pertanyaan lain (meskipun tidak dicatat di dalam Alkitab seperti ini) tidak lama setelah Petrus mengatakan "Engkau adalah Anak Tuhan yang hidup". Pertanyaan itu adalah: "Petrus! Pernahkah engkau mengasihi Aku?" Petrus memahami apa yang Ia maksudkan, dan berkata: "Tuhan! Aku pernah mengasihi Bapa di surga, tetapi aku mengakui tidak pernah mengasihi-Mu." Yesus kemudian berkata: "Jika orang tidak mengasihi Bapa di surga, bagaimana mereka dapat mengasihi Anak di bumi? Jika orang tidak mengasihi Anak yang diutus oleh Tuhan Bapa, bagaimana mereka dapat mengasihi Bapa di surga? Jika orang sungguh-sungguh mengasihi Anak di bumi, mereka sungguh-sungguh mengasihi Bapa di surga." Ketika mendengar perkataan ini, Petrus menyadari kekurangannya. Petrus selalu merasa menyesal sampai meneteskan air mata karena perkataannya, "Aku pernah mengasihi Bapa di surga, tetapi aku tidak pernah mengasihi-Mu." Setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus, Petrus merasakan penyesalan dan kesedihan yang lebih besar atas perkataannya tersebut. Mengingat pekerjaannya di masa lalu serta tingkat pertumbuhannya saat ini, Petrus sering datang menghadap Yesus dalam doa. Petrus selalu merasa menyesal dan berutang karena tidak memuaskan keinginan Tuhan, dan tidak hidup sesuai standar Tuhan. Masalah-masalah ini menjadi beban terbesarnya. Petrus berkata: "Suatu hari, aku akan mempersembahkan kepada-Mu segala milikku dan seluruh diriku. Aku akan memberi-Mu apa pun yang paling berharga." Petrus berkata: "Tuhan! Aku hanya memiliki satu iman dan satu kasih. Hidupku tidak berharga, dan tubuhku tidak berharga. Aku hanya memiliki satu iman dan satu kasih. Aku memiliki iman kepada-Mu dalam pikiranku dan kasih kepada-Mu dalam hatiku. Aku hanya memiliki dua hal ini untuk kuberikan kepada-Mu, tidak ada yang lain." Hati Petrus sangat dikuatkan oleh perkataan Yesus, karena sebelum Yesus disalibkan, Ia berkata kepadanya: "Aku bukan dari dunia ini, dan kamu juga bukan dari dunia ini." Belakangan, ketika Petrus berada dalam kesakitan yang berat, Yesus mengingatkannya: "Petrus, apakah engkau lupa? Aku bukan dari dunia ini, dan hanya karena pekerjaan-Ku Aku pergi lebih awal. Engkau juga bukan dari dunia ini, apakah engkau lupa? Aku telah mengatakannya kepadamu dua kali, apakah engkau tidak ingat?" Petrus mendengar-Nya dan berkata: "Aku tidak lupa!" Yesus kemudian berkata: "Engkau pernah menghabiskan masa-masa bahagia bersama-Ku di surga dan suatu masa di sisi-Ku. Engkau merindukan-Ku dan Aku merindukanmu. Walaupun makhluk ciptaan tidak layak di hadapan-Ku, bagaimana mungkin Aku tidak mengasihi seseorang yang tidak bersalah dan elok? Apakah engkau telah melupakan janji-Ku? Engkau harus menerima amanat-Ku di bumi. Engkau harus memenuhi tugas yang Aku percayakan kepadamu. Suatu hari Aku pasti akan membawamu ke sisi-Ku." Setelah mendengar ini, hati Petrus semakin dikuatkan, dan mendapatkan ilham yang lebih besar, sehingga ketika berada di kayu salib, Petrus dapat berkata: "Tuhan! Aku tidak cukup mengasihi-Mu! Walaupun Engkau memintaku untuk mati, aku masih tidak cukup mengasihi-Mu! Ke mana pun Engkau mengirim jiwaku, apakah Engkau memenuhi janji-janji-Mu atau tidak, apa pun yang Engkau lakukan setelahnya, aku mengasihi-Mu dan aku percaya kepada-Mu." Apa yang menjadi pegangannya adalah imannya, dan kasih sejati.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Cara Petrus Mengenal Yesus"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan