Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 507

09 September 2020

Engkau semua sedang berada di tengah ujian dan pemurnian. Bagaimana seharusnya engkau mengasihi Tuhan selama pemurnian? Setelah mengalami pemurnian, orang mampu memanjatkan pujian sejati kepada Tuhan, dan di tengah pemurnian, mereka dapat melihat bahwa mereka penuh kekurangan. Semakin besar pemurnianmu, semakin engkau mampu menolak daging; semakin besar pemurnian yang orang alami, semakin besar pula kasih mereka kepada Tuhan. Inilah yang harus engkau semua pahami. Mengapa orang harus dimurnikan? Dampak apa yang ingin dicapai? Apa makna penting pekerjaan pemurnian oleh Tuhan dalam diri manusia? Apabila engkau sungguh-sungguh mencari Tuhan, maka setelah mengalami pemurnian-Nya hingga taraf tertentu engkau akan merasakan bahwa itu sungguh baik, dan sangat penting. Bagaimana seharusnya manusia mengasihi Tuhan selama pemurnian? Dengan menggunakan tekad untuk mengasihi Tuhan untuk menerima pemurnian-Nya: selama pemurnian engkau akan merasa tersiksa dalam batinmu, seolah-olah sebuah pisau dipelintir dalam hatimu, tetapi engkau bersedia memuaskan Tuhan dengan menggunakan hatimu yang mengasihi-Nya, dan engkau tidak mau memedulikan daging. Inilah yang dimaksud dengan menyatakan kasih kepada Tuhan. Engkau terluka dalam batinmu, dan penderitaanmu telah mencapai titik tertentu, tetapi engkau tetap bersedia datang ke hadapan Tuhan dan berdoa: "Ya, Tuhan! Aku tidak dapat meninggalkan Engkau. Walaupun ada kegelapan dalam diriku, aku ingin memuaskan-Mu; Engkau mengenal hatiku, dan aku ingin Engkau menanamkan lebih banyak kasih-Mu dalam diriku." Inilah yang dilakukan selama pemurnian. Jika engkau menggunakan kasih kepada Tuhan sebagai dasar, pemurnian dapat membuatmu lebih dekat kepada Tuhan dan menjadikanmu lebih intim dengan Tuhan. Karena engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus menyerahkan hatimu di hadapan Tuhan. Jika engkau mempersembahkan dan menyerahkan hatimu di hadapan Tuhan, maka selama pemurnian engkau tidak akan mungkin menyangkal Tuhan, ataupun meninggalkan Tuhan. Dengan cara demikian, hubunganmu dengan Tuhan akan menjadi jauh lebih dekat dan jauh lebih normal, dan persekutuanmu dengan Tuhan akan menjadi jauh lebih sering. Jika engkau selalu melakukan seperti ini, engkau akan menghabiskan lebih banyak waktu di dalam terang Tuhan dan lebih banyak waktu berada di bawah petunjuk firman-Nya. Juga akan terjadi semakin banyak perubahan dalam watakmu, dan pengetahuanmu akan bertambah hari demi hari. Bila hari itu tiba yaitu saat ujian dari Tuhan tiba-tiba menimpamu, engkau bukan saja akan mampu berdiri di pihak Tuhan, tetapi juga akan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Pada saat itu, engkau akan seperti Ayub, dan seperti Petrus. Setelah menjadi kesaksian bagi Tuhan engkau akan sungguh-sungguh mengasihi Dia, dan akan dengan senang hati mengorbankan nyawamu untuk-Nya; engkau akan menjadi saksi Tuhan, dan seseorang yang dikasihi oleh Tuhan. Kasih yang telah mengalami pemurnian kuat, tidak lemah. Kapanpun dan bagaimanapun cara Tuhan mengujimu lewat ujian-Nya, engkau mampu untuk tidak memedulikan apakah engkau hidup atau mati, engkau akan dengan senang hati menyingkirkan segala sesuatu bagi Tuhan, dan dengan gembira menanggung apa pun juga bagi Tuhan—dengan demikian, kasihmu akan murni, dan imanmu nyata. Hanya setelah itulah, engkau akan menjadi seseorang yang sungguh-sungguh dikasihi oleh Tuhan, dan yang sungguh-sungguh telah disempurnakan oleh Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya dengan Mengalami Pemurnian, Manusia Dapat Memiliki Kasih Sejati"

Persembahkan Hatimu di Hadapan Tuhan Jika Kau Percaya kepada-Nya

Refrain

Kar'na kau percaya Tuhan, s'rahkan hatimu k'pada-Nya. Saat kau dalam pemurnian, kau tak 'kan sangkali Tuhan. Dan hubunganmu dengan-Nya akan menjadi normal. Pers'kutuanmu dengan Tuhan 'kan menjadi lebih intim.

Bait 1

Jika kau t'rus m'lakukannya, kau 'kan tinggal dalam t'rang-Nya, s'makin dipimpin firman-Nya, watakmu s'makin berubah. Pengertianmu semakin bertambah tiap hari.

Bait 2

Saat ujian Tuhan datang seketika k'padamu, kau dapat berdiri di pihak Tuhan dan bersaksi bagi-Nya, maka kau jadi s'perti Ayub, s'perti Petrus.

Refrain

Kar'na kau percaya Tuhan, s'rahkan hatimu k'pada-Nya. Saat kau dalam pemurnian, kau tak 'kan sangkali Tuhan. Dan hubunganmu dengan-Nya akan menjadi normal. Pers'kutuanmu dengan Tuhan 'kan menjadi lebih intim.

Bridge

Dengan bersaksi bagi Tuhan kaulah orang yang sungguh m'ngasihi-Nya. Engkau dapat b'rikan hidupmu, kau 'kan jadi saksi-Nya. Kau akan dikasihi, kau akan dikasihi Tuhan.

Refrain

Kar'na kau percaya Tuhan, s'rahkan hatimu k'pada-Nya. Saat kau dalam pemurnian, kau tak 'kan sangkali Tuhan. Dan hubunganmu dengan-Nya akan menjadi normal. Pers'kutuanmu dengan Tuhan 'kan menjadi lebih intim.

Bait 3

Kasih yang telah dimurnikan, kuat dan tidak rapuh. Tak p'duli saat dan cara Tuhan memb'rimu ujian, kau tak 'kan memikirkan kau hidup atau tidak.

Bait 4

Demi Tuhan kau relakan semua, jalani s'mua dengan senang. Maka kasihmu murni, imanmu nyata, kau 'kan dikasihi Tuhan. Dengan begitu kau 'kan disempurnakan Tuhan.

Refrain

Kar'na kau percaya Tuhan, s'rahkan hatimu k'pada-Nya. Saat kau dalam pemurnian, kau tak 'kan sangkali Tuhan. Dan hubunganmu dengan-Nya akan menjadi normal. Pers'kutuanmu dengan Tuhan 'kan menjadi lebih intim.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya dengan Mengalami Pemurnian, Manusia Dapat Memiliki Kasih Sejati"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan