Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 495

12 Februari 2021

Saat ini, ketika engkau berupaya mengasihi dan mengenal Tuhan, di satu sisi, engkau harus menanggung kesusahan dan pemurnian, dan di sisi lain, engkau harus membayar harganya. Tidak ada pelajaran yang lebih mendalam dibandingkan dengan pelajaran mengasihi Tuhan. Dapat dikatakan bahwa pelajaran yang orang dapatkan di sepanjang hidupnya sebagai orang percaya adalah bagaimana mengasihi Tuhan. Artinya, jika engkau percaya kepada Tuhan, engkau harus mengasihi Tuhan. Jika engkau hanya percaya kepada Tuhan, tetapi tidak mengasihi-Nya, tidak berupaya mendapatkan pengenalan akan Tuhan, dan tidak pernah mengasihi Tuhan dengan kasih sejati yang berasal dari hatimu, kepercayaanmu kepada Tuhan itu sia-sia. Jika, dalam kepercayaanmu kepada Tuhan, engkau tidak mengasihi Tuhan, engkau hidup dalam kesia-siaan, dan seluruh hidupmu adalah yang paling hina dari semua kehidupan. Jika di sepanjang hidupmu engkau tidak pernah mengasihi atau memuaskan Tuhan, apa gunanya engkau hidup? Apa gunanya kepercayaanmu kepada Tuhan? Bukankah itu upaya yang sia-sia? Artinya, jika orang-orang percaya dan rindu mengasihi Tuhan, mereka harus membayar harga. Alih-alih mencoba bertindak dengan cara tertentu secara lahiriah, mereka seharusnya mencari pemahaman sejati di lubuk hati mereka. Jika engkau bersemangat untuk menyanyi dan menari, tetapi tidak dapat mempraktikkan kebenaran, dapatkah engkau disebut mengasihi Tuhan? Mengasihi Tuhan mengharuskan pencarian akan kehendak Tuhan dalam segala hal, dan menuntutmu untuk menyelidiki lubuk hati ketika sesuatu terjadi kepadamu. Engkau harus mencoba memahami kehendak Tuhan, dan mencoba melihat apa kehendak Tuhan dalam suatu masalah, apa yang Ia harapkan dapat engkau capai, dan bagaimana engkau harus memperhatikan kehendak-Nya. Misalnya: sesuatu terjadi yang mengharuskanmu menanggung kesusahan. Pada saat seperti itu-lah, engkau harus memahami apa kehendak Tuhan, dan bagaimana harus memperhatikan kehendak-Nya. Engkau tidak boleh memuaskan diri sendiri: pertama-tama, kesampingkan dirimu. Tidak ada yang lebih hina daripada kedagingan. Engkau harus berusaha memuaskan Tuhan, dan harus memenuhi tugasmu. Dengan pemikiran seperti itu, Tuhan akan memberimu pencerahan khusus dalam masalah ini, dan hatimu pun akan mendapat penghiburan. Entah besar ataupun kecil, ketika sesuatu terjadi kepadamu, engkau harus mengesampingkan dirimu terlebih dahulu dan menganggap kedagingan sebagai sesuatu yang paling hina dari semuanya. Semakin engkau memuaskan daging, semakin tak terkendali kedaginganmu. Jika engkau memuaskannya pada saat ini, di kali berikut ia akan menuntut lebih banyak, dan dengan berlanjutnya hal ini, engkau akan semakin mengasihi daging. Daging selalu memiliki keinginan yang berlebihan, dan selalu menuntutmu untuk memuaskannya dan menuntutmu untuk menyenangkannya dari dalam, entah itu dengan makanan yang kau makan, pakaian yang kau pakai, dalam hal engkau kehilangan kesabaran, atau menuruti kelemahan dan kemalasanmu sendiri .... Semakin engkau memuaskan daging, semakin besar keinginan dagingmu, dan semakin bobrok daging, sampai ke satu titik, keinginan daging itu membuat orang menyimpan gagasan yang semakin dalam, tidak mau menaati Tuhan, meninggikan diri sendiri, dan meragukan pekerjaan Tuhan. Semakin engkau memuaskan daging, kelemahan daging menjadi semakin besar. Engkau akan selalu merasa tidak ada yang bersimpati dengan kelemahanmu. Engkau akan selalu meyakini bahwa Tuhan sudah keterlaluan, dan engkau akan berkata: Mengapa Tuhan begitu kejam? Mengapa Ia tidak mau memberi orang kelonggaran? Ketika orang terlalu memanjakan daging, dan terlalu menyayanginya, mereka kehilangan diri sendiri. Jika engkau sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, dan tidak memuaskan keinginan dagingmu, engkau akan melihat bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan sangat benar, dan sangat baik, dan bahwa kutuk-Nya terhadap pemberontakanmu dan penghakiman-Nya terhadap kejahatan-kejahatanmu itu adil. Adakalanya Tuhan akan menghajar dan mendisiplinkan dirimu, dan menciptakan keadaan tertentu untuk melunakkan hatimu, memaksamu untuk datang menghadap-Nya—dan engkau akan selalu merasa bahwa apa yang Tuhan lakukan itu ajaib. Dengan demikian, engkau akan merasa seolah-olah tidak terlalu sakit, dan bahwa Tuhan itu sangat baik. Jika engkau menuruti kelemahan daging, dan mengatakan bahwa Tuhan keterlaluan, engkau akan selalu merasa kesakitan, akan selalu merasa tertekan, dan engkau akan sulit memahami semua pekerjaan Tuhan. Lalu, Tuhan akan terlihat seolah-olah sama sekali tidak bersimpati terhadap kelemahan manusia, dan tidak menyadari kesusahan manusia. Oleh karena itu, engkau akan merasa sangat sengsara dan kesepian, seolah-olah engkau mengalami ketidakadilan yang besar, dan pada saat seperti ini engkau pun mulai mengeluh. Semakin Engkau menuruti kelemahan daging dengan cara seperti ini, engkau akan semakin merasa bahwa Tuhan keterlaluan, sampai sedemikian buruknya sehingga engkau menyangkali pekerjaan Tuhan, dan mulai menentang Tuhan, dan melakukan pemberontakan. Oleh karena itu, engkau harus memberontak terhadap daging, dan jangan menurutinya: Suamimu, istrimu, anak-anakmu, masa depanmu, pernikahanmu, keluargamu—semua itu tidak penting! Engkau harus memiliki tekad ini: "Di dalam hatiku, hanya ada Tuhan, dan aku harus berusaha semampuku untuk memuaskan Tuhan, dan tidak memuaskan daging." Jika engkau selalu dikuasai oleh tekad seperti itu, ketika engkau melakukan kebenaran, dan mengesampingkan dirimu, engkau akan mampu melakukan itu dengan sedikit saja upaya. Diceritakan pernah ada seorang petani yang melihat seekor ular yang terbujur kaku di jalan. Si petani mengambil ular itu dan menempelkannya ke dadanya, dan setelah pulih, ular itu menggigit si petani sampai mati. Kedagingan manusia ibarat ular itu: Hakikat daging adalah membahayakan hidup—dan ketika daging telah mendapatkan semua keinginannya, engkau akan kehilangan hidupmu. Daging adalah milik Iblis. Di dalam daging, terdapat keinginan-keinginan yang berlebihan. Daging hanya memikirkan diri sendiri, ingin menikmati kenyamanan, dan bersenang-senang dalam waktu luang, berkubang dalam kemalasan dan keengganan untuk bekerja. Memuaskan daging sampai titik tertentu akan membuat engkau akhirnya sepenuhnya dikuasai olehnya. Artinya, jika engkau memuaskannya saat ini, di lain waktu daging akan meminta lebih banyak. Daging selalu memiliki keinginan yang berlebihan dan permintaan baru, dan memanfaatkan caramu menurutinya sehingga membuatmu semakin menyayanginya dan senang hidup di tengah kenyamanannya—dan jika engkau tidak mengalahkannya, pada akhirnya engkau akan kehilangan dirimu. Apakah engkau dapat memperoleh kehidupan di hadapan Tuhan, dan bagaimana nasibmu pada akhirnya, tergantung pada caramu memberontak terhadap daging. Tuhan telah menyelamatkanmu, memilihmu dan menentukanmu dari semula, tetapi jika saat ini engkau tidak mau memuaskan-Nya, engkau tidak mau melakukan kebenaran, engkau tidak mau memberontak terhadap daging dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, pada akhirnya engkau akan menghancurkan dirimu sendiri dan akan menanggung kesakitan yang dahsyat. Jika engkau selalu menuruti daging, perlahan-lahan Iblis akan sepenuhnya menguasaimu, dan meninggalkanmu tanpa kehidupan, atau tanpa jamahan Roh, sampai tiba harinya engkau menjadi gelap sepenuhnya di dalam dirimu. Ketika engkau hidup dalam kegelapan, engkau sudah ditawan oleh Iblis, engkau tidak memiliki Tuhan lagi, dan pada saat itu engkau akan menyangkali keberadaan Tuhan dan meninggalkan-Nya. Oleh karena itu, jika engkau ingin mengasihi Tuhan, engkau harus membayar harganya dengan cara menanggung kesakitan dan kesusahan. Tidak perlu semangat dan susah payah yang hanya lahiriah, tidak perlu lebih banyak membaca dan menyibukkan diri. Sebaliknya, engkau harus mengesampingkan hal-hal dalam dirimu: pikiran yang berlebihan, kepentingan pribadi, pertimbangan, gagasan, dan motivasimu sendiri. Inilah kehendak Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mengasihi Tuhan yang Berarti Sungguh-Sungguh Percaya kepada Tuhan"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan