Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 490

29 Oktober 2020

Saat ini, ada banyak orang yang berada di tengah-tengah ujian dan tidak memahami pekerjaan Tuhan, tetapi Kuberitahukan kepadamu: jika engkau tidak memahaminya, sebaiknya engkau tidak menghakimi tentang hal itu. Mungkin suatu hari nanti kebenaran akan terungkap seluruhnya, dan pada saat itu engkau akan memahaminya. Tidak menghakimi akan bermanfaat bagimu, tetapi engkau tidak boleh menunggu secara pasif. Engkau harus berusaha untuk masuk secara aktif; baru setelah itulah engkau akan menjadi orang yang benar-benar masuk. Karena pemberontakannya, orang-orang selalu mengembangkan gagasan tentang Tuhan yang nyata. Hal ini mengharuskan semua orang untuk belajar bagaimana agar tunduk, karena Tuhan yang nyata merupakan ujian yang sangat besar bagi umat manusia. Jika engkau tidak mampu berdiri teguh, selesai sudah semuanya; jika engkau tidak memiliki pemahaman tentang nyatanya Tuhan yang nyata itu, engkau tidak akan dapat disempurnakan oleh Tuhan. Langkah penting yang menentukan apakah orang dapat disempurnakan atau tidak adalah pemahaman mereka tentang nyatanya diri Tuhan. Kenyataan diri Tuhan yang berinkarnasi yang datang ke bumi merupakan ujian bagi setiap dan semua orang; jika engkau mampu tetap teguh dalam hal ini, engkau akan menjadi seseorang yang mengenal Tuhan, dan engkau akan menjadi seseorang yang benar-benar mengasihi Dia. Jika engkau tidak dapat tetap teguh dalam hal ini, dan jika engkau hanya percaya kepada Roh dan tidak mampu percaya pada nyatanya diri Tuhan, maka sehebat apa pun imanmu kepada Tuhan, tidak ada gunanya. Jika engkau tidak dapat percaya kepada Tuhan yang kelihatan, dapatkah engkau percaya kepada Roh Tuhan? Bukankah engkau sedang mencoba membodohi Tuhan? Engkau tidak tunduk di hadapan Tuhan yang terlihat dan nyata, lantas mampukah engkau tunduk di hadapan Roh? Roh tidak kelihatan dan tidak berwujud, maka ketika engkau berkata bahwa engkau taat pada Roh Tuhan, bukankah engkau hanya berkata bohong? Kunci untuk mematuhi perintah ialah memiliki pemahaman tentang Tuhan yang nyata. Begitu engkau telah memiliki pemahaman tentang Tuhan yang nyata, engkau akan mampu mematuhi perintah. Ada dua komponen untuk mematuhi perintah: komponen pertama adalah berpegang teguh pada esensi Roh-Nya, dan di hadapan Roh, mampu menerima pemeriksaan Roh; komponen lainnya adalah mampu memiliki pemahaman yang benar tentang daging inkarnasi, dan mencapai ketundukan sejati. Baik di hadapan daging maupun di hadapan Roh, orang harus selalu memiliki ketundukan dan rasa hormat kepada Tuhan. Hanya orang semacam ini yang memenuhi syarat untuk disempurnakan. Jika engkau memiliki pemahaman tentang nyatanya Tuhan yang nyata—artinya, jika engkau telah berdiri teguh dalam ujian ini—maka tidak akan ada hal lain yang terlalu berat bagimu.

Sebagian orang mengatakan, "Perintah itu mudah dipatuhi; engkau hanya perlu berbicara dengan jujur dan saleh ketika berada di hadapan Tuhan, dan tanpa menggerakkan tangan sedikit pun; inilah arti mematuhi perintah." Benarkah demikian? Jadi, jika engkau melakukan beberapa hal yang menentang Tuhan di belakang-Nya, apakah yang kaulakukan itu mematuhi perintah? Engkau harus memiliki pemahaman menyeluruh tentang apa yang dimaksud dengan mematuhi perintah. Mematuhi perintah berkaitan dengan apakah engkau memiliki pemahaman yang benar mengenai nyatanya diri Tuhan atau tidak; jika engkau memahami tentang nyatanya diri Tuhan, tidak tersandung dan jatuh dalam ujian ini, dapat dianggap engkau memiliki kesaksian yang kuat. Menjadi kesaksian yang berkumandang bagi Tuhan terutama berkaitan dengan apakah engkau memiliki pemahaman tentang Tuhan yang nyata atau tidak, dan apakah engkau mampu taat atau tidak di hadapan Pribadi ini yang bukan hanya biasa, tetapi juga normal ini, dan bahkan tunduk sampai mati. Jika melalui ketundukan ini, engkau sungguh-sungguh menjadi kesaksian bagi Tuhan, itu berarti engkau telah didapatkan oleh Tuhan. Jika engkau mampu tunduk sampai mati, dan di hadapan-Nya, engkau tidak mengeluh, tidak memfitnah, tidak memiliki gagasan sendiri, dan tidak memiliki motif lain, maka dalam hal inilah Tuhan akan memperoleh kemuliaan. Ketundukan di hadapan seseorang yang biasa, yang dipandang rendah oleh manusia, dan mampu tunduk sampai mati tanpa gagasan apa pun—inilah kesaksian yang sejati. Kenyataan yang Tuhan tuntut untuk orang masuki adalah bahwa engkau mampu menaati firman-Nya, mampu melakukan firman-Nya, mampu tunduk di hadapan Tuhan yang nyata dan mengenali kerusakanmu sendiri, mampu membuka hatimu di hadapan-Nya, dan pada akhirnya didapatkan oleh-Nya melalui semua firman-Nya ini. Tuhan memperoleh kemuliaan ketika semua perkataan ini menaklukkan dirimu dan membuatmu sepenuhnya taat kepada-Nya; melalui ini, Dia mempermalukan Iblis dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Ketika engkau tidak memiliki gagasan apa pun tentang nyatanya diri Tuhan yang berinkarnasi—artinya, ketika engkau tetap teguh dalam ujian ini—engkau telah memberikan kesaksian yang baik. Jika suatu hari nanti saat engkau telah paham sepenuhnya tentang Tuhan yang nyata dan engkau mampu taat sampai mati seperti Petrus, engkau akan didapatkan dan disempurnakan oleh Tuhan. Apa pun yang Tuhan lakukan yang tidak sejalan dengan gagasanmu merupakan ujian bagimu. Seandainya pekerjaan Tuhan sejalan dengan gagasanmu, engkau tidak perlu menderita atau dimurnikan. Oleh karena pekerjaan-Nya sedemikian nyata dan juga tidak sejalan dengan gagasanmu, maka engkau dituntut untuk melepaskan gagasanmu. Ini sebabnya hal itu menjadi sebuah ujian bagimu. Oleh karena nyatanya diri Tuhan, semua orang berada di tengah ujian; pekerjaan-Nya nyata, bukan supernatural. Dengan sepenuhnya memahami firman-Nya yang nyata, perkataan-Nya yang nyata tanpa gagasan apa pun, dan dengan mampu sungguh-sungguh mengasihi-Nya saat pekerjaan-Nya menjadi semakin nyata, engkau akan didapatkan oleh-Nya. Sekelompok orang yang akan Tuhan dapatkan adalah mereka yang mengenal Tuhan; yaitu, mereka yang mengenal kenyataan diri-Nya. Lebih jauh lagi, mereka adalah orang-orang yang mampu tunduk pada pekerjaan Tuhan yang nyata.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang yang Sungguh-Sungguh Mengasihi Tuhan adalah Orang yang Mampu Sepenuhnya Tunduk pada Kenyataan Diri-Nya"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan