Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 479

25 Oktober 2020

Pekerjaan yang dilakukan Paulus dipamerkan ke hadapan manusia, tetapi seberapa murni kasihnya kepada Tuhan, seberapa dalam kasihnya kepada Tuhan jauh di dalam lubuk hatinya—hal ini tak terlihat oleh manusia. Manusia hanya dapat melihat pekerjaan yang dilakukannya, berdasarkan pekerjaan tersebut manusia mengetahui dengan pasti bahwa ia dipakai Roh Kudus, sehingga manusia berpikir bahwa Paulus lebih baik daripada Petrus, bahwa pekerjaannya lebih besar, sebab ia dapat membekali jemaat. Petrus hanya memandang pada pengalaman pribadinya, dan hanya memperoleh sedikit orang selama pekerjaannya yang hanya sesekali. Dari Petrus, hanya ada sedikit surat kepada jemaat yang kurang dikenal, tetapi siapa yang tahu seberapa dalam kasihnya kepada Tuhan jauh di dalam lubuk hatinya? Hari demi hari, Paulus bekerja untuk Tuhan: Selama masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, ia melakukannya. Ia mengira dengan begini ia akan dapat memperoleh mahkota, dan dapat memuaskan Tuhan, tetapi ia tidak mencari cara untuk mengubah dirinya melalui pekerjaannya. Segala sesuatu dalam hidup Petrus yang tidak memuaskan keinginan Tuhan membuatnya merasa gelisah. Jika sesuatu tidak memuaskan Tuhan, Petrus akan penuh penyesalan, dan akan mencari cara yang sesuai yang dapat diupayakannya untuk memuaskan hati Tuhan. Dalam aspek terkecil dan paling tak berpengaruh dalam hidupnya pun, tetap ia mengharuskan dirinya untuk memuaskan keinginan Tuhan. Ia tak kalah kerasnya dalam hal watak lamanya. Ia selalu sangat keras dalam mengharuskan dirinya bertumbuh lebih dalam ke dalam kebenaran. Paulus hanya mencari reputasi dan kedudukan yang dangkal. Ia berusaha memamerkan dirinya sendiri di hadapan manusia, dan tidak berusaha membuat kemajuan mendalam pada jalan masuk kehidupan. Perkara yang dipedulikannya adalah doktrin, bukan kenyataan. Beberapa orang berkata, Paulus melakukan begitu banyak pekerjaan bagi Tuhan, mengapa ia tidak diingat Tuhan? Petrus hanya melakukan sedikit pekerjaan bagi Tuhan, dan tidak memberi kontribusi besar bagi jemaat, mengapa ia disempurnakan? Petrus mengasihi Tuhan sampai tingkat tertentu yang diharuskan oleh Tuhan, hanya orang seperti ini yang memiliki kesaksian. Lalu, bagaimana dengan Paulus? Sampai tingkat manakah Paulus mengasihi Tuhan, tahukah engkau? Demi apakah pekerjaan Paulus? Demi apakah pekerjaan Petrus? Petrus tidak melakukan banyak pekerjaan, tetapi tahukah engkau perkara apa yang ada jauh di dalam lubuk hatinya? Pekerjaan Paulus berkaitan dengan pembekalan jemaat, dan dukungan bagi jemaat. Perkara yang dialami Petrus adalah perubahan dalam watak hidupnya. Ia mengalami kasih Tuhan. Sekarang, setelah engkau mengetahui perbedaan dalam hakikat mereka, Anda dapat melihat, pada akhirnya, siapa yang benar-benar percaya kepada Tuhan, dan siapa yang tidak benar-benar percaya kepada Tuhan. Salah seorang dari mereka benar-benar mengasihi Tuhan, dan yang seorang lagi tidak benar-benar mengasihi Tuhan. Salah seorang mengalami perubahan dalam wataknya, dan yang seorang lagi tidak. Salah seorang disembah orang, dan memiliki citra yang besar, dan yang seorang lagi melayani dengan rendah hati, dan tak mudah dilihat orang. Salah seorang mengejar kekudusan, dan yang seorang lagi tidak, dan meskipun ia tidak cemar, ia tidak memiliki kasih yang murni. Salah seorang memiliki kemanusiaan sejati, dan yang seorang lagi tidak. Salah seorang menyadari dirinya ciptaan Tuhan, dan yang seorang lagi tidak. Demikianlah perbedaan hakikat antara Paulus dan Petrus. Jalan yang dilalui Petrus adalah jalan keberhasilan, serta jalan untuk mencapai pemulihan kemanusiaan yang biasa dan tugas ciptaan Tuhan. Petrus mewakili semua orang yang berhasil. Jalan yang dilalui Paulus adalah jalan kegagalan, dan ia mewakili semua orang yang hanya menundukkan diri serta mengorbankan diri di permukaan saja, dan tidak benar-benar tulus mengasihi Tuhan. Paulus mewakili semua orang yang tidak memiliki kebenaran. Dalam kepercayaannya kepada Tuhan, Petrus berusaha memuaskan Tuhan dalam segala hal, dan berusaha menaati segala yang berasal dari Tuhan. Tanpa mengeluh sedikit pun, ia sanggup menerima hajaran dan penghakiman, serta pemurnian, kesengsaraan, dan kekurangan dalam hidupnya, tak satu pun dari hal-hal itu yang dapat mengubah kasihnya kepada Tuhan. Bukankah ini kasih kepada Tuhan yang sesungguhnya? Bukankah ini pemenuhan tugas seorang ciptaan Tuhan? Hajaran, penghakiman, kesengsaraan—engkau mampu mencapai ketaatan sampai mati, inilah perkara yang seharusnya dicapai ciptaan Tuhan, inilah kemurnian kasih Tuhan. Jika manusia dapat mencapai sejauh ini, dialah ciptaan Tuhan yang layak, dan tak ada yang dapat lebih memuaskan Sang Pencipta. Bayangkan engkau dapat bekerja bagi Tuhan, tetapi engkau tidak menaati Tuhan, dan tak mampu sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Dengan demikian, bukan hanya engkau tak akan memenuhi tugas seorang ciptaan Tuhan, tetapi engkau juga akan dikutuk oleh Tuhan, sebab engkau seorang yang tidak memiliki kebenaran, yang tidak mampu menaati Tuhan, dan yang tidak taat kepada Tuhan. Engkau hanya menghiraukan soal bekerja bagi Tuhan, dan tidak menghiraukan tentang melakukan kebenaran, atau mengenali dirimu sendiri. Engkau tidak memahami ataupun mengenal Sang Pencipta, dan tidak menaati ataupun mengasihi Sang Pencipta. Engkau adalah seorang yang pada dasarnya tidak taat kepada Tuhan, dan orang seperti itu tidak dikasihi oleh Sang Pencipta.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Tinggalkan Balasan

Bagikan

Batalkan