Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 475

14 Oktober 2020

Persyaratan paling mendasar untuk kepercayaan manusia kepada Tuhan adalah ia memiliki hati yang jujur, dan ia mengabdikan dirinya sepenuhnya, dan benar-benar taat. Perkara yang paling sulit bagi manusia adalah memberikan seluruh hidupnya sebagai ganti kepercayaan yang benar, lewat hal ini, ia dapat memperoleh seluruh kebenaran, dan memenuhi tugasnya sebagai ciptaan Tuhan. Hal inilah yang tidak dapat dijangkau oleh orang-orang yang gagal, dan bahkan lebih tak terjangkau bagi orang-orang yang tidak bisa menemukan Kristus. Karena manusia tidak cakap dalam mengabdikan seluruh dirinya kepada Tuhan, karena manusia tidak bersedia melakukan tugasnya kepada Sang Pencipta, karena manusia sudah melihat kebenaran, tetapi menghindarinya dan berjalan di jalannya sendiri, karena manusia selalu berusaha mengikuti jalan orang-orang yang sudah gagal, karena manusia selalu menentang Surga, dengan demikian, manusia selalu gagal, selalu terjebak dalam tipu daya Iblis, dan terjerat dalam jeratnya sendiri. Karena manusia tidak mengenal Kristus, karena manusia tidak cakap dalam memahami dan mengalami kebenaran, karena manusia terlalu menyembah Paulus dan terlalu menginginkan surga, karena manusia selalu menuntut agar Kristus menaatinya dan selalu menyuruh-nyuruh Tuhan, dengan demikian, para tokoh besar itu dan orang-orang yang telah mengalami perubahan-perubahan dunia tetap fana, dan tetap mati di tengah hajaran Tuhan. Aku hanya dapat berkata bahwa orang-orang seperti itu mati dalam kematian yang menyedihkan, dan bahwa akibat yang mereka terima—kematian mereka—bukan tanpa alasan. Bukankah kegagalan mereka malah lebih tak dapat diterima oleh hukum Surga? Kebenaran berasal dari dunia manusia, tetapi kebenaran di antara manusia disampaikan oleh Kristus. Kebenaran itu berasal dari Kristus, yakni, dari Tuhan sendiri, dan tidak terjangkau oleh manusia. Akan tetapi, Kristus hanya menyediakan kebenaran. Dia tidak datang untuk memutuskan apakah manusia akan berhasil dalam pengejarannya akan kebenaran. Dengan demikian, berarti keberhasilan atau kegagalan dalam kebenaran semua tergantung pada pengejaran manusia. Keberhasilan atau kegagalan manusia dalam kebenaran tak pernah ada hubungannya dengan Kristus, melainkan ditentukan oleh pengejarannya. Tempat tujuan manusia dan keberhasilan atau kegagalannya tidak dapat ditimpakan kepada Tuhan, sehingga Tuhan sendiri yang dibuat memikulnya, sebab hal ini bukanlah masalah bagi Tuhan sendiri, tetapi berkaitan langsung dengan tugas yang harus dilakukan ciptaan Tuhan itu. Kebanyakan orang memang agak mengerti pengejaran dan tempat tujuan Paulus dan Petrus, tetapi orang tidak tahu apa-apa selain hasil akhir Petrus dan Paulus, dan tidak mengetahui rahasia di balik keberhasilan Petrus, atau kekurangan yang menyebabkan kegagalan Paulus. Jadi, jika kalian sama sekali tak dapat melihat melampaui hakikat pengejaran mereka, pengejaran kebanyakan kalian akan tetap gagal, dan sekalipun beberapa orang dari kalian akan berhasil, mereka tetap tidak akan menyamai Petrus. Jika jalan pengejaranmu adalah jalan yang benar, ada harapan bagimu untuk berhasil. Jika jalan yang engkau tapaki dalam mengejar kebenaran adalah jalan yang salah, selamanya engkau tidak akan dapat berhasil, dan akan mendapat hasil akhir yang sama dengan Paulus.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan