I. Firman tentang Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan untuk Menyelamatkan Manusia

1. Seluruh rencana pengelolaan-Ku, rencana yang terbentang selama enam ribu tahun, terdiri dari tiga tahap atau tiga zaman: Zaman Hukum Taurat pada bagian awal; Zaman Kasih Karunia (yang juga merupakan Zaman Penebusan); dan Zaman Kerajaan pada akhir zaman. Pekerjaan-Ku di ketiga zaman ini berbeda dalam isinya sesuai dengan sifat setiap zaman, tetapi setiap tahap pekerjaan ini sesuai dengan kebutuhan manusia—atau lebih tepatnya, setiap tahap dilakukan sesuai untuk mengatasi tipu muslihat yang Iblis gunakan dalam peperangan yang telah Kulancarkan melawan dirinya. Tujuan pekerjaan-Ku adalah untuk mengalahkan Iblis, untuk mewujudkan hikmat dan kemahakuasaan-Ku, untuk menyingkapkan semua tipu muslihat Iblis, dan dengan cara demikian menyelamatkan seluruh umat manusia yang hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Tujuan pekerjaan-Ku adalah untuk menunjukkan hikmat dan kemahakuasaan-Ku dan menyingkapkan kejahatan Iblis yang tak tertahankan; bahkan lebih dari itu, memungkinkan makhluk ciptaan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat, mengetahui bahwa Akulah Penguasa segala sesuatu, melihat dengan jelas bahwa Iblis adalah musuh manusia, musuh yang hina dan jahat, dan untuk memungkinkan mereka mengetahui dengan kepastian mutlak, perbedaan antara yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, antara yang kudus dan yang najis, dan antara yang agung dan yang tidak mulia. Dengan demikian, manusia yang bebal akan jadi mampu memberikan kesaksian tentang Aku bahwa bukan Aku yang merusak manusia, dan bahwa hanya Aku—Sang Pencipta—yang dapat menyelamatkan manusia, dapat menganugerahkan kepada manusia hal-hal yang dapat mereka nikmati; dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Penguasa segala sesuatu dan Iblis hanyalah salah satu makhluk yang Aku ciptakan dan yang kemudian berbalik melawan Aku. Rencana pengelolaan-Ku selama enam ribu terbagi menjadi tiga tahap, dan Aku bekerja dengan cara demikian untuk mencapai dampak, yakni memampukan makhluk ciptaan untuk menjadi saksi-Ku, memahami kehendak-Ku, dan mengetahui bahwa Akulah kebenaran.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sebenarnya di Balik Pekerjaan pada Zaman Penebusan"

2. Pekerjaan mengelola umat manusia dibagi dalam tiga tahap, yang berarti bahwa pekerjaan menyelamatkan manusia dibagi dalam tiga tahap. Ketiga tahap ini tidak mencakup pekerjaan menciptakan dunia, tetapi merupakan tiga tahap pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan. Pekerjaan menciptakan dunia adalah pekerjaan menciptakan seluruh umat manusia. Ini bukan pekerjaan menyelamatkan manusia, dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan menyelamatkan manusia, karena ketika dunia diciptakan, manusia belum dirusak oleh Iblis, jadi, tidak perlu melakukan pekerjaan penyelamatan manusia. Pekerjaan menyelamatkan umat manusia baru dimulai ketika manusia telah dirusak oleh Iblis, jadi, pekerjaan mengelola manusia juga baru dimulai ketika manusia telah dirusak. Dengan kata lain, pengelolaan manusia oleh Tuhan dimulai sebagai akibat dari pekerjaan menyelamatkan manusia, dan bukan muncul dari pekerjaan menciptakan dunia. Hanya sesudah manusia memperoleh watak yang rusak, barulah pekerjaan pengelolaan itu muncul, jadi, pekerjaan mengelola manusia mencakup tiga bagian, bukan empat tahap atau empat zaman. Hanya inilah cara yang benar untuk mengacu pada pengelolaan manusia oleh Tuhan. Saat zaman terakhir sampai pada kesudahannya, pekerjaan mengelola manusia pun akan berakhir sepenuhnya. Berakhirnya pekerjaan pengelolaan berarti bahwa pekerjaan menyelamatkan seluruh umat manusia telah selesai sepenuhnya, dan bahwa sejak saat itu tahap ini telah berakhir bagi umat manusia. Tanpa pekerjaan menyelamatkan seluruh umat manusia, tidak akan ada pekerjaan pengelolaan umat manusia, juga tidak akan ada tiga tahap pekerjaan. Justru karena kebejatan manusia, dan karena manusia sangat membutuhkan penyelamatan, maka Yahweh mengakhiri penciptaan dunia dan memulai pekerjaan Zaman Hukum Taurat. Baru setelah itulah pekerjaan mengelola manusia dimulai, yang berarti baru setelah itulah pekerjaan menyelamatkan manusia dimulai. "Mengelola manusia" bukanlah berarti menuntun kehidupan manusia, yang baru saja diciptakan, di bumi (artinya manusia yang belum dirusak). Sebaliknya, mengelola manusia berarti menyelamatkan manusia yang telah dirusak oleh Iblis, dengan kata lain, mengubah manusia yang telah rusak ini. Inilah arti dari "mengelola manusia." Pekerjaan menyelamatkan manusia tidak mencakup pekerjaan menciptakan dunia, jadi, pekerjaan mengelola manusia juga tidak mencakup pekerjaan menciptakan dunia, melainkan hanya mencakup tiga tahap pekerjaan yang terpisah dari penciptaan dunia. Untuk memahami pekerjaan mengelola manusia, penting untuk menyadari sejarah dari ketiga tahap pekerjaan ini—inilah yang harus disadari oleh setiap orang agar dapat diselamatkan. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, engkau harus mengetahui bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan, dan engkau harus mengenali sumber kerusakan manusia, dan terlebih lagi, proses penyelamatan manusia. Jika engkau semua hanya tahu bagaimana bertindak sesuai doktrin dalam upaya mendapatkan perkenanan Tuhan, tetapi tidak sedikit pun tahu tentang bagaimana Tuhan menyelamatkan manusia, atau sumber dari kerusakan manusia, maka inilah yang kurang pada dirimu sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Engkau tidak boleh puas hanya dengan memahami kebenaran-kebenaran yang bisa diterapkan tersebut, sembari tetap tidak tahu tentang cakupan yang lebih luas dari pekerjaan pengelolaan Tuhan—jika demikian halnya, berarti engkau terlalu dogmatis. Ketiga tahap pekerjaan adalah hal yang sebenarnya mengenai pengelolaan Tuhan terhadap manusia, kedatangan Injil atas seluruh dunia, misteri terbesar di antara semua manusia, dan juga landasan bagi penyebaran Injil. Jika engkau hanya berfokus untuk memahami kebenaran-kebenaran sederhana yang berkaitan dengan hidupmu, dan tidak mengetahui apa pun tentang hal terbesar dari semua misteri dan visi ini, bukankah hidupmu bisa disamakan dengan produk cacat, yang tidak berguna untuk apa pun kecuali untuk dipandang?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

3. 6.000 tahun pekerjaan pengelolaan Tuhan dibagi menjadi tiga tahap: Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan. Ketiga tahap pekerjaan ini semuanya demi penyelamatan umat manusia, yang berarti, ketiganya adalah demi penyelamatan umat manusia yang telah sangat dirusak oleh Iblis. Namun, pada saat yang sama, ketiganya juga adalah agar Tuhan dapat berperang melawan Iblis. Jadi, sebagaimana pekerjaan penyelamatan yang dibagi menjadi tiga tahap, maka peperangan dengan Iblis juga dibagi menjadi tiga tahap, dan dua aspek pekerjaan Tuhan ini dilakukan secara bersamaan. Peperangan melawan Iblis sebenarnya demi penyelamatan manusia, dan karena pekerjaan penyelamatan manusia bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan secara sukses dalam satu tahap, peperangan melawan Iblis juga dibagi menjadi beberapa tahap dan masa, dan perang yang dilancarkan terhadap Iblis sesuai dengan kebutuhan manusia dan sejauh mana perusakan iblis terhadap manusia. Mungkin, dalam imajinasinya, manusia percaya bahwa dalam peperangan ini Tuhan akan mengangkat senjata melawan Iblis, sebagaimana dua pasukan yang akan saling berperang. Inilah yang hanya mampu dibayangkan oleh kecerdasan manusia; ini merupakan gagasan yang sangat kabur dan tidak realistis, tetapi inilah yang diyakini manusia. Dan karena Kukatakan di sini bahwa cara penyelamatan manusia adalah melalui peperangan dengan Iblis, manusia membayangkan bahwa begitulah peperangan tersebut dilakukan. Ada tiga tahap dalam pekerjaan penyelamatan manusia, yang berarti peperangan melawan Iblis telah dibagi menjadi tiga tahap untuk mengalahkan Iblis sekali untuk selamanya. Namun, kebenaran inti dari seluruh pekerjaan peperangan melawan Iblis adalah bahwa hasilnya dicapai melalui beberapa langkah pekerjaan: penganugerahan kasih karunia kepada manusia, menjadi korban penghapus dosa manusia, mengampuni dosa manusia, menaklukkan manusia, dan menyempurnakan manusia. Sebenarnya, peperangan melawan Iblis bukanlah mengangkat senjata melawan Iblis, tetapi penyelamatan manusia, pembentukan hidup manusia, dan perubahan watak manusia sehingga manusia dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan. Beginilah Iblis dikalahkan. Iblis dikalahkan dengan mengubah watak manusia yang rusak. Ketika Iblis telah dikalahkan, yaitu, ketika manusia telah sepenuhnya diselamatkan, maka Iblis yang dipermalukan akan sepenuhnya dibelenggu, dan dengan demikian, manusia akan sepenuhnya diselamatkan. Jadi, hakikat penyelamatan manusia adalah peperangan melawan Iblis, dan peperangan ini terutama tercermin dalam penyelamatan manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan"

4. Tujuan dari ketiga tahap pekerjaan ini adalah penyelamatan seluruh umat manusia—ini berarti penyelamatan manusia secara utuh dari wilayah kekuasaan Iblis. Meskipun masing-masing dari ketiga tahap pekerjaan ini mempunyai tujuan dan makna penting yang berbeda, masing-masing adalah bagian dari pekerjaan menyelamatkan manusia, dan masing-masing adalah pekerjaan penyelamatan yang berbeda yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan manusia. Begitu engkau mengetahui tujuan dari ketiga tahap pekerjaan ini, engkau akan tahu bagaimana menghargai makna penting dari setiap tahap pekerjaan, dan akan tahu bagaimana harus bertindak agar bisa memuaskan hasrat Tuhan. Jika engkau bisa mencapai titik ini, maka ini, yakni visi yang terbesar ini, akan menjadi dasar kepercayaanmu kepada Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

5. Inti dari ketiga tahap pekerjaan ini adalah penyelamatan manusia—yaitu membuat seluruh ciptaan menyembah Sang Pencipta. Karena itu, ada makna yang besar pada setiap tahap pekerjaan; Tuhan tidak melakukan apa pun yang tak bermakna atau tak bernilai. Di satu sisi, tahap pekerjaan ini memulai sebuah zaman baru dan mengakhiri dua zaman sebelumnya; di sisi lain, pekerjaan ini menghancurkan seluruh pemahaman manusia dan semua kepercayaan dan pengetahuan lama manusia. Pekerjaan dua zaman sebelumnya dilaksanakan menurut berbagai pemahaman manusia; tetapi, tahap ini sama sekali melenyapkan pemahaman manusia, dan dengan jalan itu, sama sekali menaklukkan umat manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan adalah Tuhan atas Seluruh Ciptaan"

6. Mulai dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus sampai pekerjaan tahap sekarang ini, tiga tahap ini mencakup urutan berkelanjutan dari keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya merupakan pekerjaan satu Roh. Sejak penciptaan dunia, Tuhan selalu bekerja mengelola umat manusia. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Dialah Pribadi yang memulai dan mengakhiri suatu zaman. Ketiga tahap pekerjaan tersebut, di zaman yang berbeda dan lokasi yang berbeda, tidak salah lagi merupakan pekerjaan dari satu Roh. Semua orang yang memisahkan ketiga tahap ini bertentangan dengan Tuhan. Sekarang, engkau harus memahami bahwa semua pekerjaan dari tahap pertama hingga hari ini adalah pekerjaan dari satu Tuhan, pekerjaan dari satu Roh. Tentang hal ini, tentu tidak ada keraguan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"

7. Ketiga tahap pekerjaan dilakukan oleh satu Tuhan; inilah visi terbesar, dan inilah satu-satunya jalan untuk mengenal Tuhan. Ketiga tahap pekerjaan hanya bisa dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, dan tidak ada manusia yang bisa melakukan pekerjaan seperti itu atas nama-Nya—ini berarti bahwa hanya Tuhan itu sendiri yang bisa melakukan pekerjaan-Nya sendiri dari awal sampai hari ini. Meski ketiga tahap pekerjaan Tuhan telah dilaksanakan di zaman dan lokasi yang berbeda, dan meski pekerjaan di setiap tahap ini berbeda, semuanyaadalah pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan. Dari semua visi, inilah visi terbesar yang harus manusia ketahui, dan jika ini bisa dimengerti sepenuhnya oleh manusia, manusia akan mampu berdiri teguh.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

8. Ketiga tahap pekerjaan adalah inti keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan di dalam ketiganya terungkap watak Tuhan dan siapa diri-Nya. Orang yang tidak mengetahui ketiga tahap pekerjaan Tuhan ini, tidaklah mampu untuk menyadari bagaimana Tuhan mengungkapkan watak-Nya, mereka juga tidak mengetahui hikmat dari pekerjaan Tuhan. Mereka juga tetap tidak tahu tentang berbagai cara Tuhan menyelamatkan manusia, dan tentang kehendak-Nya bagi seluruh umat manusia. Ketiga tahap pekerjaan adalah pengungkapan penuh dari pekerjaan menyelamatkan manusia. Orang yang tidak mengetahui ketiga tahap pekerjaan ini tidak akan mengetahui berbagai metode dan prinsip dari pekerjaan Roh Kudus, dan mereka yang hanya secara kaku mematuhi doktrin yang tersisa dari satu tahap pekerjaan tertentu adalah orang-orang yang membatasi Tuhan dengan doktrin, dan yang kepercayaannya kepada Tuhan sangatlah samar dan tidak pasti. Orang-orang seperti itu tidak akan pernah menerima penyelamatan Tuhan. Hanya ketiga tahap pekerjaan Tuhan-lah yang dapat sepenuhnya mengungkapkan seluruh watak Tuhan dan sepenuhnya mengungkapkan maksud Tuhan dalam menyelamatkan seluruh umat manusia, dan seluruh proses penyelamatan manusia. Ini adalah bukti bahwa Dia telah mengalahkan Iblis dan mendapatkan manusia; ini adalah bukti kemenangan Tuhan, dan merupakan pengungkapan seluruh watak Tuhan. Orang yang hanya memahami salah satu dari ketiga tahap pekerjaan Tuhan hanya mengetahui sebagian dari watak Tuhan. Dalam gagasan manusia, akan mudah bagi satu tahap pekerjaan ini untuk menjadi doktrin, dan menjadi besar kemungkinannya bagi manusia untuk menetapkan aturan baku tentang Tuhan, dan menggunakan satu bagian dari watak Tuhan ini sebagai representasi dari keseluruhan watak Tuhan. Lebih jauh lagi, banyak dari imajinasi manusia yang tercampur di dalamnya, sampai sedemikian rupa hingga manusia dengan kaku membatasi watak, keberadaan, dan hikmat Tuhan, juga prinsip-prinsip pekerjaan Tuhan, di dalam tolok ukur yang terbatas, meyakini bahwa jika Tuhan pernah seperti ini, berarti Dia akan tetap sama sepanjang waktu dan tidak akan pernah berubah. Hanya orang yang mengetahui dan menghargai ketiga tahap pekerjaan Tuhan yang bisa mengenal Tuhan dengan lengkap dan akurat. Setidaknya mereka tidak akan mendefinisikan Tuhan sebagai Tuhan atas orang Israel, atau orang Yahudi, dan tidak akan memandang-Nya sebagai Tuhan yang akan selamanya terpaku di kayu salib demi manusia. Jika orang hanya mengenal Tuhan dari satu tahap pekerjaan-Nya, pengetahuan mereka itu terlalu kecil, dan jumlahnya tidak lebih dari setetes air di tengah samudra. Jika tidak demikian, mengapa banyak pengawal tua yang agamawi memakukan Tuhan hidup-hidup di kayu salib? Bukankah itu karena manusia membatasi Tuhan dalam tolok ukur tertentu?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

9. Ketiga tahap pekerjaan adalah catatan keseluruhan pekerjaan Tuhan; semua itu adalah catatan penyelamatan manusia oleh Tuhan, dan semua itu bukan khayalan. Jika engkau semua benar-benar ingin mencari pengetahuan tentang seluruh watak Tuhan, engkau harus mengetahui ketiga tahap pekerjaan yang dilaksanakan oleh Tuhan, dan, lebih dari itu, engkau tidak boleh mengabaikan satu tahap pun. Ini adalah syarat minimal yang harus dicapai oleh orang yang berusaha mengenal Tuhan. Manusia sendiri tidak bisa menciptakan pengetahuan yang benar tentang Tuhan. Ini bukan sesuatu yang manusia sendiri bisa bayangkan, juga bukan akibat dari perkenanan khusus Roh Kudus yang dikaruniakan kepada seseorang. Sebaliknya, ini adalah pengetahuan yang datang setelah manusia mengalami pekerjaan Tuhan, dan merupakan pengetahuan tentang Tuhan yang hanya datang setelah mengalami fakta-fakta pekerjaan Tuhan. Pengetahuan semacam ini tidak bisa diperoleh dengan mudah, juga bukan sesuatu yang bisa diajarkan. Pengetahuan ini sepenuhnya berkaitan dengan pengalaman pribadi. Penyelamatan manusia oleh Tuhan merupakan inti dari ketiga tahap pekerjaan ini, tetapi di dalam pekerjaan penyelamatan terdapat beberapa metode kerja dan beberapa cara, yang melaluinya watak Tuhan diungkapkan. Inilah yang paling sulit dikenali oleh manusia, dan inilah yang sulit dipahami oleh manusia. Pemisahan zaman, perubahan dalam pekerjaan Tuhan, perubahan lokasi pekerjaan, perubahan dalam hal penerima pekerjaan ini, dan seterusnya—semua ini termasuk di dalam ketiga tahap pekerjaan ini. Khususnya, perbedaan dalam cara Roh Kudus bekerja, juga perubahan dalam watak, gambar, nama, identitas Tuhan, atau perubahan lainnya, semuanya adalah bagian dari ketiga tahap pekerjaan ini. Satu tahap pekerjaan hanya bisa merepresentasikan satu bagian, dan terbatas dalam lingkup tertentu. Satu tahap pekerjaan tidak melibatkan pemisahan zaman, atau perubahan dalam pekerjaan Tuhan, apalagi aspek-aspek lainnya. Ini adalah fakta yang sangat jelas. Ketiga tahap pekerjaan adalah keseluruhan pekerjaan Tuhan dalam menyelamatkan manusia. Manusia harus mengetahui pekerjaan dan watak Tuhan dalam pekerjaan penyelamatan; tanpa fakta ini, pengetahuanmu tentang Tuhan hanya terdiri dari kata-kata kosong, tidak lebih dari teori muluk-muluk yang engkau sendiri tidak dapat melakukannya.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

10. Seluruh watak Tuhan telah disingkapkan di sepanjang rencana pengelolaan enam ribu tahun. Watak Tuhan tidak disingkapkan hanya pada Zaman Kasih Karunia, atau hanya pada Zaman Hukum Taurat, atau hanya di akhir zaman sekarang ini. Pekerjaan yang dilakukan pada akhir zaman merepresentasikan penghakiman, murka dan hajaran. Pekerjaan yang dikerjakan pada akhir zaman tidak dapat menggantikan pekerjaan di Zaman Hukum Taurat ataupun pekerjaan di Zaman Kasih Karunia. Namun, ketiga tahap tersebut saling berhubungan menjadi satu entitas dan semuanya adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh satu Tuhan. Tentu saja, pelaksanaan pekerjaan ini terbagi dalam beberapa zaman. Pekerjaan yang dikerjakan di akhir zaman membawa segala sesuatunya menuju akhir. Pekerjaan yang dikerjakan pada Zaman Hukum Taurat adalah permulaannya, dan pekerjaan yang dikerjakan pada Zaman Kasih Karunia adalah penebusan. Mengenai visi pekerjaan di seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun, tak seorang pun dapat memahaminya ataupun memiliki wawasan tentangnya. Visi seperti itu akan selalu menjadi misteri. Di akhir zaman, hanya pekerjaan firman yang dilakukan untuk mengantarkan Zaman Kerajaan, tetapi itu tidak mewakili semua zaman. Akhir zaman tidak lebih dari akhir zaman dan tidak lebih dari Zaman Kerajaan, yang tidak mewakili Zaman Kasih Karunia maupun Zaman Hukum Taurat. Akhir zaman hanyalah waktu, di mana seluruh pekerjaan yang tercakup dalam rencana pengelolaan enam ribu tahun disingkapkan kepada engkau semua. Ini adalah pengungkapan misteri.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"

11. Rencana pengelolaan enam ribu tahun dibagi menjadi tiga tahap pekerjaan. Masing-masing tahap tidak dapat merepresentasikan ketiga tahap pekerjaan tetapi hanya dapat merepresentasikan satu bagian dari keseluruhan. Nama Yahweh tidak dapat merepresentasikan semua watak Tuhan. Fakta bahwa Dia melakukan pekerjaan di Zaman Hukum Taurat tidak membuktikan bahwa Tuhan hanya dapat menjadi Tuhan di bawah hukum Taurat. Yahweh menetapkan hukum Taurat bagi manusia dan memberikan perintah-perintah, meminta manusia untuk membangun Bait Suci dan mezbah. Pekerjaan yang Dia lakukan hanya merepresentasikan Zaman Hukum Taurat. Pekerjaan yang Dia lakukan tidak membuktikan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang meminta manusia untuk memelihara hukum Taurat, Tuhan di Bait Suci, atau Tuhan di depan mezbah. Tidak bisa dikatakan seperti ini. Pekerjaan di bawah hukum Taurat hanya dapat merepresentasikan satu zaman. Oleh karena itu, jika Tuhan hanya bekerja di Zaman Hukum Taurat, manusia akan mendefinisikan Tuhan dengan berkata, "Tuhan adalah Tuhan di dalam Bait Suci. Untuk melayani Tuhan, kita harus mengenakan jubah imam dan masuk ke dalam Bait Suci." Jika pekerjaan di Zaman Kasih Karunia belum dikerjakan dan Zaman Hukum Taurat masih berlanjut sampai sekarang, manusia tidak akan tahu bahwa Tuhan juga penuh belas kasihan dan pengasih. Jika pekerjaan di Zaman Hukum Taurat belum diselesaikan, dan hanya pekerjaan di Zaman Kasih Karunia yang telah diselesaikan, maka semua yang akan manusia ketahui hanyalah bahwa Tuhan hanya dapat menebus dan mengampuni dosa manusia. Manusia hanya akan mengetahui bahwa Dia kudus dan tidak berdosa, bahwa Dia dapat mengorbankan diri-Nya dan disalibkan bagi manusia. Manusia hanya akan mengetahui ini dan tidak akan mengetahui hal lain. Jadi, masing-masing zaman merepresentasikan satu bagian dari watak Tuhan. Zaman Hukum Taurat merepresentasikan beberapa aspek, Zaman Kasih Karunia merepresentasikan beberapa aspek, dan zaman ini pun merepresentasikan beberapa aspek. Watak Tuhan hanya dapat sepenuhnya tersingkap melalui gabungan dari ketiga tahap tersebut. Hanya ketika manusia mengetahui ketiga tahap tersebut, barulah manusia dapat sepenuhnya menerimanya. Tidak satu pun dari ketiga tahap dapat dihilangkan. Engkau hanya akan melihat watak Tuhan secara keseluruhan setelah engkau mengetahui ketiga tahap pekerjaan tersebut. Fakta bahwa Tuhan menyelesaikan pekerjaan-Nya di Zaman Hukum Taurat tidak membuktikan bahwa Dia hanyalah Tuhan di bawah hukum Taurat, dan fakta bahwa Dia menyelesaikan pekerjaan penebusan tidak menunjukkan bahwa Tuhan akan selamanya menebus umat manusia. Ini semua merupakan kesimpulan yang ditarik manusia. Zaman Kasih Karunia telah berakhir, engkau tidak bisa mengatakan bahwa Tuhan hanyalah milik salib dan salib saja yang merepresentasikan keselamatan dari Tuhan. Jika engkau melakukannya, engkau sedang mendefinisikan Tuhan. Pada tahap ini, Tuhan terutama sedang melakukan pekerjaan firman, tetapi engkau tidak dapat mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah berbelas kasihan kepada manusia dan bahwa apa yang telah dilakukan-Nya hanyalah hajaran dan penghakiman. Pekerjaan di akhir zaman mengungkapkan pekerjaan Yahweh dan pekerjaan Yesus dan semua misteri yang tidak dipahami manusia. Ini dilakukan untuk menyingkapkan tempat tujuan manusia dan akhir dari umat manusia serta menyimpulkan seluruh pekerjaan penyelamatan di antara umat manusia. Tahap pekerjaan di akhir zaman membawa segala sesuatu kepada akhirnya. Semua misteri yang tidak dipahami manusia harus disingkapkan agar manusia memperoleh wawasan dan pemahaman yang jelas akan semua itu di dalam hati mereka. Hanya setelah itulah manusia dapat dibagi menurut jenis mereka. Hanya setelah rencana pengelolaan enam ribu tahun diselesaikan, manusia akan memiliki pemahaman akan watak Tuhan secara keseluruhan, karena pengelolaan-Nya akan berakhir.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"

12. Pekerjaan pada zaman sekarang telah mendorong maju pekerjaan Zaman Kasih Karunia; artinya, pekerjaan di bawah seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun telah bergerak maju. Meskipun Zaman Kasih Karunia telah berakhir, telah ada kemajuan dalam pekerjaan Tuhan. Mengapa Kukatakan berulang kali bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat? Karena pekerjaan pada zaman sekarang merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang dilakukan pada Zaman Kasih Karunia, dan merupakan kelanjutan atas apa yang telah dilakukan pada Zaman Hukum Taurat. Ketiga tahap itu saling terkait erat, dengan setiap mata rantai terpaut erat dengan yang berikutnya. Mengapa Aku juga mengatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas pekerjaan yang telah Yesus lakukan? Seandainya tahap ini tidak dibangun di atas pekerjaan yang Yesus lakukan, penyaliban lain akan harus dilakukan di tahap ini, dan pekerjaan penebusan dari tahap sebelumnya harus dilakukan kembali. Semua ini akan menjadi tidak berarti. Jadi, ini bukan berarti bahwa pekerjaan itu sudah sepenuhnya selesai, tetapi zaman telah bergerak maju dan tingkat pekerjaan telah dinaikkan lebih tinggi dari sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas dasar Zaman Hukum Taurat dan di atas batu karang pekerjaan Yesus. Pekerjaan Tuhan dibangun tahap demi tahap, dan tahap ini bukanlah sebuah awal yang baru. Hanya gabungan dari ketiga tahap pekerjaan yang dapat dianggap sebagai rencana pengelolaan enam ribu tahun.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kedua Inkarnasi Melengkapi Signifikansi Inkarnasi"

13. Tidak satu pun dari ketiga tahap ini yang bisa dianggap sebagai satu-satunya visi yang harus diketahui oleh semua manusia, karena keseluruhan pekerjaan penyelamatan adalah ketiga tahap pekerjaan itu, bukan salah satunya saja. Selama pekerjaan penyelamatan belum selesai, pengelolaan Tuhan tidak akan dapat sepenuhnya berakhir. Wujud Tuhan, watak-Nya, dan hikmat-Nya diungkapkan di dalam keseluruhan pekerjaan penyelamatan; semuanya itu tidak diungkapkan kepada manusia di awal, tetapi telah diungkapkan secara bertahap di dalam pekerjaan penyelamatan. Setiap tahap pekerjaan penyelamatan mengungkapkan sebagian dari watak Tuhan, dan sebagian dari wujud-Nya; tak satu pun tahap pekerjaan dapat secara langsung dan secara lengkap mengungkapkan keseluruhan wujud Tuhan. Karenanya, pekerjaan penyelamatan hanya bisa sepenuhnya diakhiri setelah ketiga tahap pekerjaan diselesaikan, jadi, pengetahuan manusia tentang keseluruhan diri Tuhan tidak bisa dipisahkan dari tiga tahap pekerjaan Tuhan. Apa yang manusia dapatkan dari satu tahap pekerjaan hanya watak Tuhan yang diungkapkan di dalam satu bagian dari pekerjaan-Nya tersebut. Ini tidak bisa merepresentasikan watak dan wujud yang diungkapkan di dalam tahap-tahap sebelumnya atau sesudahnya. Ini karena pekerjaan menyelamatkan manusia tidak bisa langsung diselesaikan selama satu periode, atau di satu lokasi, tetapi menjadi semakin mendalam secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan manusia di waktu dan tempat yang berbeda. Ini adalah pekerjaan yang dilaksanakan dalam beberapa tahapan, dan tidak selesai dalam satu tahap. Jadi, seluruh hikmat Tuhan dibuat menjadi jelas dan gamblang di dalam ketiga tahap, bukan di dalam satu tahap saja. Seluruh wujud-Nya dan seluruh hikmat-Nya diungkapkan di dalam ketiga tahap ini, dan setiap tahap mengandung wujud-Nya, dan setiap tahap merupakan catatan mengenai hikmat dari pekerjaan-Nya. Manusia harus mengetahui keseluruhan watak Tuhan yang diungkapkan di dalam ketiga tahap ini. Semua tentang wujud Tuhan ini sangat penting bagi semua manusia, dan jika orang tidak memiliki pengetahuan ini ketika mereka menyembah Tuhan, mereka tidak ada bedanya dengan orang-orang yang menyembah Buddha. Pekerjaan Tuhan di antara manusia tidaklah tersembunyi dari manusia, dan harus diketahui oleh semua orang yang menyembah Tuhan. Karena Tuhan telah melaksanakan ketiga tahap pekerjaan penyelamatan di antara manusia, manusia harus tahu pengungkapan tentang apa yang Dia miliki dan siapa diri-Nya selama tiga tahap pekerjaan ini. Inilah yang harus dilakukan oleh manusia. Apa yang Tuhan sembunyikan dari manusia adalah apa yang tidak mampu dicapai oleh manusia, dan apa yang tidak boleh diketahui manusia, sedangkan apa yang Tuhan tunjukkan kepada manusia adalah apa yang manusia harus ketahui, dan apa yang harus manusia miliki. Masing-masing tahap pekerjaan ini dilaksanakan dengan tahap pekerjaan sebelumnya sebagai landasan; masing-masing tahap tidak dilaksanakan secara mandiri, terpisah dari pekerjaan penyelamatan. Walaupun ada perbedaan besar dalam hal zaman dan pekerjaan yang dilakukan, pada intinya pekerjaan tersebut tetaplah pekerjaan penyelamatan manusia, dan setiap tahap pekerjaan penyelamatan ini lebih dalam daripada tahap sebelumnya.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

14. Seluruh pengelolaan Tuhan dibagi menjadi tiga tahap, dan di setiap tahap, ada tuntutan yang sesuai bagi manusia. Selain itu, seiring dengan zaman berganti dan berkembang, tuntutan Tuhan bagi umat manusia menjadi jauh lebih tinggi. Karena itulah, langkah demi langkah, pekerjaan pengelolaan Tuhan mencapai puncaknya, sampai manusia melihat fakta "penampakan Firman dalam rupa manusia", dan dengan demikian tuntutan bagi manusia menjadi jauh lebih tinggi, seperti halnya tuntutan untuk manusia menjadi kesaksian. Semakin manusia mampu untuk sungguh-sungguh bekerja sama dengan Tuhan, semakin Tuhan memperoleh kemuliaan. Kerja sama manusia merupakan kesaksian yang wajib dia berikan, dan kesaksian yang diberikannya adalah penerapan yang harus manusia lakukan. Oleh karena itu, apakah pekerjaan Tuhan bisa menghasilkan dampak yang seharusnya atau tidak, dan apakah ada kesaksian yang sejati atau tidak, keduanya memiliki keterkaitan yang erat dengan kerja sama dan kesaksian manusia. Ketika pekerjaan itu selesai, yang berarti, ketika seluruh pengelolaan Tuhan telah mencapai akhirnya, manusia akan dituntut untuk menjadi kesaksian yang lebih tinggi tingkatnya, dan ketika pekerjaan Tuhan itu mencapai akhirnya, penerapan dan jalan masuk manusia akan mencapai puncaknya. Di masa lampau, manusia dituntut untuk mematuhi hukum Taurat dan perintah-perintah, serta dituntut untuk berlaku sabar dan rendah hati. Pada zaman sekarang, manusia dituntut untuk menaati seluruh pengaturan Tuhan dan memiliki kasih yang tertinggi kepada Tuhan, serta pada akhirnya dituntut untuk tetap mengasihi Tuhan di tengah kesengsaraan. Ketiga tahap ini adalah tuntutan yang Tuhan buat bagi manusia, langkah demi langkah, di sepanjang seluruh pengelolaan-Nya. Setiap tahap pekerjaan Tuhan berlangsung lebih dalam daripada tahap yang sebelumnya, dan di setiap tahap, tuntutannya bagi manusia menjadi lebih mendalam daripada tahap yang sebelumnya, dan dengan demikian, seluruh pengelolaan Tuhan secara bertahap terbentuk. Justru karena tuntutan bagi manusia semakin lebih tinggi maka watak manusia pun menjadi lebih dekat kepada standar yang dituntut Tuhan, dan baru setelah itulah seluruh umat manusia secara berangsur-angsur menjauh dari pengaruh Iblis sampai, saat pekerjaan Tuhan selesai dan tuntas, seluruh umat manusia akan diselamatkan dari pengaruh Iblis. Ketika saat itu tiba, pekerjaan Tuhan akan mencapai akhirnya, dan kerja sama manusia dengan Tuhan untuk mencapai perubahan dalam wataknya tidak akan ada lagi, dan seluruh umat manusia akan hidup di dalam terang Tuhan dan mulai saat itu, tidak akan ada lagi pemberontakan atau pertentangan terhadap Tuhan. Tuhan pun tidak akan lagi memberikan tuntutan kepada manusia, dan akan ada kerja sama yang lebih harmonis di antara manusia dan Tuhan, kerja sama yang akan menjadi kehidupan di mana manusia dan Tuhan hidup berdampingan, kehidupan yang ada setelah pengelolaan Tuhan telah sepenuhnya tuntas, dan setelah manusia sepenuhnya diselamatkan oleh Tuhan dari cengkeraman Iblis.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

15. Demikianlah pengelolaan Tuhan: menyerahkan umat manusia kepada Iblis—umat manusia yang tidak mengenal siapa Tuhan, siapa itu Pencipta, bagaimana menyembah Tuhan, atau mengapa manusia harus tunduk kepada Tuhan—dan membiarkan Iblis untuk merusaknya. Selangkah demi selangkah, Tuhan kemudian menyelamatkan manusia dari tangan Iblis, sampai manusia sepenuhnya menyembah Tuhan dan menolak Iblis. Inilah pengelolaan Tuhan. Ini mungkin terdengar seperti dongeng khayalan, dan ini mungkin tampak membingungkan. Orang merasa bahwa cerita ini seperti cerita khayalan karena mereka sama sekali tidak dapat membayangkan betapa banyaknya yang telah terjadi pada manusia selama beberapa ribu tahun terakhir, apalagi membayangkan betapa banyaknya kisah yang telah terjadi di alam semesta dan cakrawala. Dan selain itu, itu karena mereka tidak dapat memahami adanya dunia yang lebih mencengangkan dan menakutkan di luar dunia yang lahiriah, dunia yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani mereka. Perkara ini tampaknya tidak dapat dipahami oleh manusia karena manusia tidak memiliki pemahaman mengenai pentingnya pekerjaan penyelamatan Tuhan bagi umat manusia atau pentingnya pekerjaan pengelolaan-Nya, dan tidak memahami apa yang pada akhirnya Tuhan harapkan bagi umat manusia. Apakah untuk menjadi sama sekali tidak dirusak oleh Iblis, seperti Adam dan Hawa? Tidak! Tujuan pengelolaan Tuhan adalah untuk mendapatkan sekelompok orang yang menyembah Tuhan dan tunduk kepada-Nya. Meskipun orang-orang ini telah dirusak oleh Iblis, mereka tidak lagi memandang Iblis sebagai bapa mereka; mereka mengenali wajah Iblis yang menjijikkan dan menolaknya, dan mereka datang ke hadapan Tuhan untuk menerima penghakiman dan hajaran Tuhan. Dia akhirnya mengetahui apa yang buruk dan bagaimana yang buruk itu berlawanan dengan yang kudus, dan mengakui kebesaran Tuhan dan kejahatan Iblis. Umat manusia yang semacam ini tidak akan lagi bekerja untuk Iblis, atau menyembah Iblis, atau memuja Iblis. Hal itu karena merekalah sekelompok orang yang benar-benar telah didapatkan oleh Tuhan. Inilah makna penting pekerjaan Tuhan dalam mengelola umat manusia. Selama pekerjaan pengelolaan Tuhan pada zaman ini, umat manusia merupakan sasaran perusakan Iblis dan sekaligus sasaran penyelamatan Tuhan, dan manusia adalah ciptaan yang diperebutkan oleh Tuhan dan Iblis. Saat Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, Dia secara berangsur-angsur mendapatkan kembali manusia dari tangan Iblis, dan karena itu manusia menjadi semakin dekat dengan Tuhan ...

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 3: Manusia Hanya Dapat Diselamatkan di Tengah Pengelolaan Tuhan"

16. Ketika seluruh pengelolaan Tuhan menjelang berakhir, Tuhan akan mengelompokkan segala sesuatu berdasarkan jenisnya. Manusia diciptakan oleh tangan Sang Pencipta, dan pada akhirnya Dia harus mengembalikan manusia sepenuhnya di bawah kekuasaan-Nya; inilah akhir dari ketiga tahap pekerjaan. Tahap pekerjaan pada akhir zaman, dan dua tahap sebelumnya di Israel dan Yudea, adalah rencana pengelolaan Tuhan di seluruh alam semesta. Tak seorang pun bisa menyangkal hal ini, dan ini adalah fakta pekerjaan Tuhan. Walaupun orang belum mengalami atau menyaksikan banyak dari pekerjaan ini, fakta tetaplah fakta, dan ini tidak bisa disangkal oleh siapa pun. Orang yang percaya kepada Tuhan di setiap negeri di alam semesta, semuanya akan menerima ketiga tahap pekerjaan. Jika engkau hanya mengetahui satu tahap pekerjaan tertentu, dan tidak memahami dua tahap pekerjaan lainnya, tidak memahami pekerjaan Tuhan di masa lalu, engkau tidak bisa membicarakan seluruh kebenaran mengenaikeseluruhan rencana pengelolaan Tuhan, dan pengetahuanmu tentang Tuhan hanyalah sepihak, karena di dalam kepercayaanmu kepada Tuhan, engkau tidak mengenal-Nya ataupun memahami-Nya, sehingga engkau tidak layak untuk memberikan kesaksian tentang Tuhan. Terlepas dari apakah pengetahuanmu saat ini mengenai hal-hal ini sangat mendalam atau dangkal, pada akhirnya, engkau semua harus memiliki pengetahuan, dan harus sepenuhnya yakin, dan semua orang akan melihat keseluruhan pekerjaan Tuhan dan tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Di akhir pekerjaan ini, semua agama akan menjadi satu, semua makhluk ciptaan akan kembali berada di bawah kekuasaan Sang Pencipta, semua makhluk ciptaan akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar, dan semua agama yang jahat akan musnah, tidak pernah muncul kembali.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

17. Mengapa kita terus mengacu pada ketiga tahap pekerjaan ini? Berlalunya zaman, perkembangan sosial, dan perubahan wajah alam, semuanya mengikuti perubahan dalam ketiga tahap pekerjaan. Manusia berubah seiring waktu dengan pekerjaan Tuhan, dan tidak berkembang dengan sendirinya. Ketiga tahap pekerjaan Tuhan dirujuk dengan tujuan untuk membawa semua makhluk ciptaan, dan semua orang dari semua agama dan denominasi, di bawah kekuasaan satu Tuhan. Apa pun agamamu, pada akhirnya engkau semua akan tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Hanya Tuhan itu sendiri yang dapat melakukan pekerjaan ini; ini tidak dapat dilakukan oleh pemuka agama mana pun. Ada beberapa agama besar di dunia, dan masing-masing memiliki pemuka, atau pemimpinnya sendiri, dan para pengikutnya tersebar di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia; hampir setiap negara, baik besar maupun kecil, memiliki berbagai agama di dalamnya. Namun, sebanyak apa pun agama di dunia, semua orang di alam semesta pada akhirnya akan berada di bawah tuntunan satu Tuhan, dan keberadaan mereka tidak dituntun oleh pemuka atau pemimpin agama. Ini berarti, umat manusia tidak dituntun oleh pemuka atau pemimpin agama tertentu; sebaliknya, seluruh umat manusia dipimpin oleh Sang Pencipta, yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, dan juga yang menciptakan umat manusia—ini adalah fakta. Meskipun dunia memiliki beberapa agama besar, sebesar apa pun agamaitu, semuanya berada di bawah kekuasaan Sang Pencipta, dan tidak satu pun dapat melampaui cakupan kekuasaan ini. Perkembangan manusia, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan alam—masing-masing tak terpisahkan dari pengaturan Sang Pencipta, dan pekerjaan ini bukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh pemimpin agama tertentu. Seorang pemimpin agama hanyalah pemimpin agama tertentu, dan tidak dapat merepresentasikan Tuhan, mereka juga tidak dapat merepresentasikan Dia yang yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Seorang pemimpin agama dapat memimpin semua orang yang berada dalam agama itu, tetapi tidak dapat memerintah semua makhluk ciptaan di kolong langit—ini adalah fakta yang diakui secara universal. Seorang pemimpin agama hanyalah sekadar seorang pemimpin dan tidak dapat disetarakan dengan Tuhan (Sang Pencipta). Segala sesuatu berada di tangan Sang Pencipta, dan pada akhirnya segalanya akan kembali ke tangan Sang Pencipta. Manusia diciptakan oleh Tuhan, dan apa pun agamanya, semua orang akan kembali di bawah kekuasaan Tuhan—ini tak terelakkan. Hanya Tuhan-lah yang Mahatinggi di antara segala sesuatu, dan para penguasa tertinggi di antara semua ciptaan pun harus kembali di bawah kekuasaan-Nya. Setinggi apa pun status seorang manusia, manusia tersebut tidak dapat membawa umat manusia ke tempat tujuan yang sesuai, dan tak seorang pun mampu mengelompokkan segala sesuatu menurut jenisnya. Yahweh itu sendiri yang menciptakan umat manusia dan mengelompokkan masing-masing menurut jenisnya, dan ketika akhir zaman tiba, Dia tetap akan melakukan pekerjaan-Nya sendiri, mengelompokkan segala sesuatu menurut jenisnya—pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh siapa pun selain Tuhan. Ketiga tahap pekerjaan yang telah dilaksanakan sejak awal hingga kini semuanya dilakukan oleh Tuhan itu sendiri, dan dilakukan oleh satu Tuhan. Fakta dari ketiga tahap pekerjaan ini merupakan fakta kepemimpinan Tuhan atas seluruh umat manusia, sebuah fakta yang tak dapat disangkal oleh siapa pun. Di akhir ketiga tahap pekerjaan ini, segala sesuatu akan dikelompokkan menurut jenisnya dan kembali ke bawah kekuasaan Tuhan, karena di seluruh alam semesta hanya ada satu Tuhan ini, dan tidak ada agama lain.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

18. Mungkin, pada saat teka-teki mengenai ketiga tahap pekerjaan ini diberitahukan kepada manusia, akan muncul secara berturut-turut sekelompok orang berbakat yang mengenal Tuhan. Tentu saja, Aku berharap begitu, dan, terlebih lagi, Aku sedang berada di dalam proses melaksanakan pekerjaan ini, dan berharap bisa melihat kemunculan lebih banyak orang berbakat seperti itu dalam waktu dekat ini. Mereka akan menjadi orang-orang yang memberi kesaksian tentang fakta ketiga tahap pekerjaan ini, dan, tentu saja, mereka juga akan menjadi orang-orang pertama yang memberi kesaksian tentang ketiga tahap pekerjaan ini. Namun, tak ada yang lebih menyedihkan dan disesalkan daripada jika orang-orang berbakat semacam itu tidak muncul pada hari ketika pekerjaan Tuhan berakhir, atau jika hanya ada satu atau dua orang semacam itu yang secara pribadi telah menerima dirinya disempurnakan oleh Tuhan yang berinkarnasi. Namun, ini hanyalah kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Apa pun keadaannya, Aku masih berharap bahwa orang yang sungguh-sungguh mengejar bisa mendapatkan berkat ini. Sejak permulaan zaman, belum pernah ada pekerjaan seperti ini; upaya seperti ini belum pernah ada dalam sejarah perkembangan manusia. Jika engkau bisa benar-benar menjadi salah satu dari orang-orang pertama yang mengenal Tuhan, bukankah ini kehormatan yang tertinggi di antara semua makhluk ciptaan? Akankahmakhluk ciptaan di antara umat manusia lebih dipuji oleh Tuhan? Pekerjaan seperti ini tidak mudah untuk dicapai, tetapi pada akhirnya tetap akan menuai upahnya. Apa pun jenis kelamin atau kebangsaan mereka, semua orang yang mampu mencapai pengetahuan tentang Tuhan, pada akhirnya akan menerima penghormatan terbesar dari Tuhan, dan akan menjadi satu-satunya orang yang memiliki otoritas Tuhan. Inilah pekerjaan pada zaman sekarang, dan inilah juga pekerjaan di masa mendatang; inilah pekerjaan yang terakhir dan tertinggi untuk dicapai dalam pekerjaan selama 6.000 tahun, dan merupakan cara kerja yang menyingkapkan setiap kategori manusia. Melalui pekerjaan yang menyebabkan manusia mengenal Tuhan ini, berbagai peringkat manusia akan disingkapkan: orang yang mengenal Tuhan memenuhi syarat untuk menerima berkat Tuhan dan menerima janji-janji-Nya, sedangkan orang yang tidak mengenal Tuhan tidak memenuhi syarat untuk menerima berkat Tuhan dan menerima janji-janji-Nya. Orang yang mengenal Tuhan adalah sahabat karib Tuhan, dan orang yang tidak mengenal Tuhan tidak bisa disebut sahabat karib Tuhan; sahabat karib Tuhan bisa menerima semua berkat Tuhan, tetapi orang yang bukan sahabat karib-Nya tidak layak untuk menerima satu pun pekerjaan-Nya. Entah itu kesukaran, pemurnian, atau penghakiman, semua hal ini adalah demi memungkinkan manusia untuk pada akhirnya mencapai pengetahuan tentang Tuhan, sehingga manusia bisa tunduk kepada Tuhan. Inilah satu-satunya efek yang pada akhirnya akan dicapai.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

19. Ketika ketiga tahap pekerjaan berakhir, akan terbentuk sekelompok orang yang memberi kesaksian tentang Tuhan, sekelompok orang yang mengenal Tuhan. Orang-orang ini, semuanya akan mengenal Tuhan dan akan mampu menerapkan kebenaran. Mereka akan memiliki kemanusiaan dan akal sehat, dan mereka semua akan mengetahui ketiga tahap pekerjaan penyelamatan oleh Tuhan. Inilah pekerjaan yang akan dicapai pada akhirnya, dan orang-orang ini adalah kristalisasi dari 6.000 tahun pekerjaan pengelolaan, dan merupakan kesaksian terkuat tentang kekalahan terakhir Iblis. Orang yang mampu memberikan kesaksian tentang Tuhan akan dapat menerima janji dan berkat Tuhan, dan akan menjadi kelompok yang bertahan hingga akhir, kelompok yang memiliki otoritas Tuhan dan memberikan kesaksian tentang Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"

20. Usai menjalankan enam ribu tahun pekerjaan-Nya sampai hari ini, Tuhan telah mengungkapkan banyak perbuatan-Nya, yang tujuan utamanya adalah untuk mengalahkan Iblis dan membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia. Dia sedang menggunakan kesempatan ini untuk memungkinkan segala sesuatu di surga, segala sesuatu di bumi, segala sesuatu yang ada dalam lautan, dan setiap objek terakhir dari ciptaan Tuhan di bumi untuk melihat kemahakuasaan-Nya dan menyaksikan seluruh perbuatan-Nya. Dia mengambil kesempatan dari kekalahan Iblis oleh-Nya untuk menyatakan segenap perbuatan-Nya kepada umat manusia, dan untuk memungkinkan mereka memuji Dia dan meninggikan hikmat-Nya dalam mengalahkan Iblis. Segala sesuatu di bumi, di surga, dan di dalam lautan memuliakan Tuhan, memuji kemahakuasaan-Nya, memuji setiap perbuatan-Nya, dan menyerukan nama-Nya yang kudus. Inilah bukti kekalahan Iblis oleh-Nya; inilah bukti Dia memusnahkan Iblis. Terlebih penting lagi, inilah bukti penyelamatan-Nya atas manusia. Seluruh ciptaan Tuhan memuliakan Dia, memuji Dia karena mengalahkan musuh-Nya dan kembali dengan kemenangan, serta memuja Dia sebagai Raja pemenang yang agung. Tujuan-Nya bukan hanya untuk mengalahkan Iblis, inilah sebabnya pekerjaan-Nya telah berlanjut selama enam ribu tahun. Dia menggunakan kekalahan Iblis untuk menyelamatkan manusia; Dia menggunakan kekalahan Iblis untuk mengungkapkan seluruh perbuatan-Nya dan seluruh kemuliaan-Nya. Dia akan memperoleh kemuliaan, dan segenap malaikat akan menyaksikan segala kemuliaan-Nya. Para utusan di surga, manusia di bumi, dan seluruh objek ciptaan di atas bumi akan menyaksikan kemuliaan Sang Pencipta. Inilah pekerjaan yang Dia lakukan. Ciptaan-Nya di surga dan di bumi semuanya akan menyaksikan kemuliaan-Nya, dan Dia akan kembali dengan kemenangan setelah sepenuhnya mengalahkan Iblis, dan mengizinkan umat manusia memuji Dia, sehingga mencapai kemenangan ganda dalam pekerjaan-Nya. Pada akhirnya, seluruh umat manusia akan ditaklukkan oleh-Nya, dan Dia akan memusnahkan siapa saja yang menentang atau memberontak; dengan kata lain, Dia akan memusnahkan semua orang yang adalah milik Iblis.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Seharusnya Tahu Bagaimana Seluruh Umat Manusia Telah Berkembang Hingga Hari Ini"

Sebelumnya: Pendahuluan

Selanjutnya: A. Tentang Pengungkapan Tuhan mengenai Pekerjaan-Nya pada Zaman Hukum Taurat

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini