540 Persembahkan Korban Paling Berharga kepada Tuhan
I
Bertahun-tahun pengalaman t'lah berlalu dan umat manusia telah menanggung s'mua kesulitan s'telah mengalami penderitaan dari pemurnian dan hajaran. Meskipun manusia t'lah kehilangan "kemuliaan" dan "keromantisan" masa lampau, tanpa sadar, dia t'lah mulai memahami prinsip tentang p'rilaku manusia, dan t'lah mulai memahami tahun-tahun maksud baik Tuhan 'tuk meny'lamatkan umat manusia.
II
Manusia perlahan-lahan mulai membenci kebiadabannya sendiri. Dia mulai membenci betapa liarnya dia. Dia mulai membenci semua kesalahpahamannya terhadap Tuhan, dan tuntutan-tuntutannya yang tidak masuk akal terhadap-Nya. Waktu tidak dapat diputar kembali. P'ristiwa masa lalu menjadi kenangan yang disesalkan bagi manusia, dan perkataan serta kasih Tuhan menjadi kekuatan pendorong dalam kehidupan baru manusia.
III
Luka manusia s'makin pulih dari hari ke hari, kekuatannya kembali, dan dia bangkit, dan memandang wajah Yang Mahakuasa ... mendapati bahwa ternyata Dia s'lalu berada di sisiku, dan bahwa senyuman dan raut wajah-Nya yang indah masih begitu menggetarkan perasaan. Hati-Nya masih menaruh perhatian pada umat manusia yang diciptakan-Nya, dan tangan-Nya masih sehangat dan sekuat semula.
IV
Seolah-olah manusia kembali lagi ke Taman Eden, tetapi kali ini manusia tidak lagi mendengarkan godaan si ular, tak lagi berpaling dari wajah Yahweh. Manusia berlutut di hadapan Tuhan, melihat wajah Tuhan yang tersenyum, memb'rikan pengorbanannya yang paling berharga—Oh! Tuhanku! Oh! Tuhanku!
Dikutip dari Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 3: Manusia Hanya Dapat Diselamatkan di Tengah Pengelolaan Tuhan"