L. Tentang Bagaimana Melayani Tuhan dan Menjadi Kesaksian bagi-Nya

469. Sejak awal pekerjaan-Nya di seluruh semesta, Tuhan telah menentukan dari semula banyak orang untuk melayani-Nya, termasuk mereka dari berbagai kalangan masyarakat. Tujuan-Nya adalah untuk memenuhi kehendak-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi dengan lancar; inilah tujuan Tuhan dalam memilih orang-orang untuk melayani-Nya. Setiap orang yang melayani Tuhan harus memahami kehendak-Nya. Pekerjaan-Nya ini membuat hikmat dan kemahakuasaan Tuhan, serta prinsip pekerjaan-Nya di bumi, lebih nyata bagi manusia. Tuhan sebenarnya sudah datang ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya, untuk terlibat dengan manusia, sehingga mereka dapat mengetahui perbuatan-perbuatan-Nya dengan lebih jelas. Sekarang ini engkau semua, kelompok orang ini, sungguh beruntung dapat melayani Tuhan yang nyata. Ini adalah berkat yang tak terukur bagimu—sesungguhnya, engkau diangkat oleh Tuhan. Dalam memilih seseorang untuk melayani-Nya, Tuhan selalu memiliki prinsip-Nya sendiri. Melayani Tuhan sama sekali bukan sekadar masalah antusiasme seperti yang orang bayangkan. Pada zaman sekarang, engkau semua melihat bahwa semua orang yang melayani Tuhan melakukannya karena mereka memiliki tuntunan Tuhan dan pekerjaan Roh Kudus, dan karena mereka adalah orang-orang yang mengejar kebenaran. Ini adalah syarat minimum bagi semua orang yang melayani Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pelayanan Rohani Harus Dibersihkan"

470. Mereka yang melayani Tuhan harus menjadi sahabat karib Tuhan, mereka harus berkenan kepada Tuhan, dan mampu menunjukkan loyalitas tertinggi kepada Tuhan. Apakah engkau melakukannya di belakang atau di depan umum, engkau dapat memperoleh sukacita Tuhan di hadapan Tuhan, engkau mampu berdiri teguh di hadapan Tuhan, dan terlepas dari bagaimana orang lain memperlakukanmu, engkau senantiasa menapaki jalan yang harus kaujalani, dan memberi perhatian penuh pada beban Tuhan. Hanya orang-orang seperti inilah yang adalah sahabat karib Tuhan. Sahabat karib Tuhan mampu melayani-Nya secara langsung karena mereka telah diberikan amanat agung Tuhan dan beban Tuhan, mereka mampu menjadikan hati Tuhan menjadi hati mereka, dan menjadikan beban Tuhan sebagai beban mereka sendiri, dan mereka tidak memikirkan prospek masa depan mereka: meskipun mereka tidak akan mendapatkan apa pun, mereka akan selalu percaya kepada Tuhan dengan hati yang mengasihi Dia. Karena itu, orang semacam ini adalah sahabat karib Tuhan. Sahabat karib Tuhan adalah orang kepercayaan-Nya juga; hanya orang kepercayaan Tuhan yang bisa ikut merasakan keresahan-Nya, dan pemikiran-Nya, dan meskipun daging mereka sakit dan lemah, mereka mampu menanggung rasa sakit dan meninggalkan apa yang mereka cintai demi memuaskan Tuhan. Tuhan memberi beban lebih banyak kepada orang-orang semacam itu, dan apa yang ingin Tuhan lakukan dipersaksikan dalam kesaksian orang-orang semacam itu. Dengan demikian, orang-orang ini memperkenan Tuhan, mereka adalah pelayan Tuhan yang berkenan di hati-Nya, dan hanya orang semacam ini yang bisa memerintah bersama Tuhan. Saat engkau telah benar-benar menjadi sahabat karib Tuhan adalah saat engkau benar-benar akan memerintah bersama dengan Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Melayani dalam Keselarasan dengan Kehendak Tuhan"

471. Orang yang sungguh-sungguh melayani Tuhan adalah orang yang berkenan di hati Tuhan, yang layak dipakai Tuhan, dan yang mampu melepaskan gagasan agamawi mereka. Jika engkau ingin agar makan dan minum firman Tuhan yang engkau lakukan efektif, engkau harus melepaskan gagasan agamawimu. Jika engkau ingin melayani Tuhan, maka lebih perlu lagi bagimu untuk terlebih dahulu melepaskan gagasan agamawimu dan menaati firman Tuhan dalam segala sesuatu. Inilah yang harus dimiliki oleh seseorang yang melayani Tuhan. Jika engkau tidak memiliki pengetahuan ini, begitu engkau melayani, engkau akan menyebabkan gangguan dan kekacauan, dan jika engkau tetap berpegang pada gagasanmu, engkau pasti akan dipukul jatuh oleh Tuhan, tidak akan pernah bangkit kembali. Misalnya, lihatlah pada masa sekarang: banyak perkataan dan pekerjaan zaman sekarang yang tidak sesuai dengan Alkitab dan dengan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh Tuhan, dan jika engkau tidak punya keinginan untuk taat, engkau bisa jatuh kapan saja. Jika engkau ingin melayani sesuai dengan kehendak Tuhan, pertama-tama engkau harus melepaskan gagasan agamawimu dan memperbaiki pandanganmu sendiri. Banyak yang akan difirmankan yang tidak akan sesuai dengan apa yang difirmankan pada masa lampau, dan jika kini engkau tidak memiliki keinginan untuk taat, engkau tidak akan dapat menjalani jalan yang terbentang di depanmu. Jika salah satu metode kerja Tuhan telah mengakar di dalam dirimu dan engkau tidak pernah melepaskannya, metode ini akan menjadi gagasan agamawimu. Jika siapa diri Tuhan telah mengakar dalam dirimu, engkau telah mendapatkan kebenaran, dan jika firman dan kebenaran Tuhan dapat menjadi hidupmu, engkau tidak akan lagi memiliki gagasan tentang Tuhan. Mereka yang memiliki pengetahuan yang benar tentang Tuhan tidak akan memiliki gagasan dan tidak akan mematuhi doktrin.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Mengenal Pekerjaan Tuhan Zaman Sekarang yang Boleh Melayani Tuhan"

472. Melayani Tuhan bukan tugas yang sederhana. Mereka yang watak rusaknya tetap tidak berubah tidak akan pernah bisa melayani Tuhan. Jika watakmu belum dihakimi dan dihajar oleh firman Tuhan, watakmu masih merepresentasikan Iblis, yang membuktikan bahwa engkau melayani Tuhan karena niat baikmu sendiri, bahwa pelayananmu itu didasarkan pada natur Iblis dalam dirimu. Engkau melayani Tuhan dengan karakter alamimu dan berdasarkan pilihan pribadimu. Terlebih lagi, engkau selalu berpikir bahwa hal-hal yang engkau bersedia lakukan adalah hal yang menyenangkan Tuhan, dan hal-hal yang tidak ingin engkau lakukan adalah hal yang Tuhan benci; engkau bekerja sepenuhnya berdasarkan pilihanmu sendiri. Dapatkah ini disebut melayani Tuhan? Pada akhirnya, tidak akan ada sedikit pun perubahan dalam watak hidupmu; sebaliknya, pelayananmu akan membuatmu semakin keras kepala, jadi watak rusakmu akan semakin tertanam dalam dirimu, dan dengan demikian, di dalam dirimu akan terbentuk aturan-aturan mengenai pelayanan kepada Tuhan yang terutama didasarkan pada karaktermu sendiri, dan pengalaman yang diperoleh dari pelayananmu yang sesuai dengan watakmu sendiri. Ini adalah pengalaman dan pelajaran manusia. Ini adalah falsafah hidup manusia di dunia. Orang-orang seperti ini dapat digolongkan sebagai orang-orang Farisi dan tokoh agamawi. Jika mereka tidak pernah sadar dan bertobat, mereka pasti akan berubah menjadi Kristus-Kristus palsu dan antikristus yang memperdaya orang-orang pada akhir zaman. Para Kristus palsu dan antikristus yang dibicarakan ini akan muncul dari antara orang-orang semacam ini. Jika mereka yang melayani Tuhan mengikuti karakter mereka sendiri dan bertindak berdasarkan kehendak mereka sendiri, mereka berisiko disingkirkan kapan saja. Mereka yang menggunakan pengalaman yang mereka dapatkan selama bertahun-tahun melayani Tuhan untuk memenangkan hati orang lain, menceramahi dan mengendalikan mereka, serta menganggap diri mereka lebih hebat dari orang lain—dan yang tidak pernah bertobat, tidak pernah mengakui dosa mereka, tidak pernah melepaskan keuntungan dari kedudukan mereka—orang-orang ini akan jatuh di hadapan Tuhan. Mereka sejenis dengan Paulus, menyalahgunakan senioritas mereka dan memamerkan kualifikasi mereka. Tuhan tidak akan membawa orang-orang semacam ini menuju kesempurnaan. Pelayanan semacam ini mengganggu pekerjaan Tuhan. Manusia selalu berpaut pada yang lama. Mereka berpaut pada gagasan dari masa lalu, pada segala sesuatu dari masa yang lampau. Ini adalah rintangan yang besar dalam pelayanan mereka. Jika engkau tidak bisa menyingkirkannya, hal-hal ini akan menghambat seluruh hidupmu. Tuhan tidak akan memujimu, tidak sedikit pun, bahkan sekalipun kakimu patah ketika berlari atau punggungmu sakit karena bekerja keras, bahkan sekalipun engkau menjadi martir dalam pelayananmu kepada Tuhan. Malah sebaliknya: Dia akan berkata bahwa engkau adalah pelaku kejahatan.

Mulai hari ini, Tuhan akan secara resmi menyempurnakan orang-orang yang tidak memiliki gagasan-gagasan agamawi, yang bersedia menyingkirkan diri mereka yang lama, dan yang menaati Tuhan dengan polos. Dia akan menyempurnakan mereka yang mendambakan firman Tuhan. Orang-orang ini harus bangkit dan melayani Tuhan. Di dalam Tuhan ada kelimpahan tanpa akhir dan hikmat tak terbatas. Pekerjaan-Nya yang luar biasa dan firman-Nya yang berharga menunggu untuk dinikmati oleh lebih banyak orang. Dalam keadaannya yang sekarang, mereka yang memiliki gagasan agamawi, mereka yang menganggap diri mereka senior, dan mereka yang tidak bisa menyingkirkan diri mereka sendiri, akan sulit untuk menerima hal-hal baru ini. Roh Kudus tidak punya kesempatan untuk menyempurnakan orang-orang ini. Jika orang tidak bertekad untuk taat, dan tidak haus akan firman Tuhan, mereka sama sekali tidak dapat menerima hal-hal yang baru ini; mereka hanya akan menjadi semakin memberontak, semakin licik, dan dengan demikian akan berakhir di jalur yang salah. Dalam melakukan pekerjaan-Nya sekarang ini, Tuhan akan membangkitkan lebih banyak orang yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya dan yang dapat menerima terang yang baru, dan Dia akan sepenuhnya menyingkirkan tokoh agamawi yang menyalahgunakan senioritas mereka; Dia tidak menginginkan satu pun dari mereka yang dengan keras kepala menentang perubahan. Apakah engkau mau menjadi salah satu dari orang-orang ini? Apakah engkau melakukan pelayananmu berdasarkan pilihanmu sendiri atau apa yang Tuhan minta? Ini adalah sesuatu yang harus engkau ketahui sendiri. Apakah engkau seorang tokoh agama, atau apakah engkau bayi yang baru lahir yang disempurnakan oleh Tuhan? Berapa banyak dari pelayananmu yang dipuji oleh Roh Kudus? Berapa banyak dari pelayananmu yang bahkan tidak ingin diingat Tuhan? Seberapa besarkah perubahan dalam hidupmu sebagai hasil dari bertahun-tahun melayani? Apakah engkau jelas tentang semua ini? Jika engkau sungguh-sungguh beriman, engkau akan menyingkirkan gagasan agamawimu yang lama, dan akan melayani Tuhan dengan lebih baik dengan cara yang baru. Belum terlambat untuk bangkit sekarang. Gagasan agamawiyang lama dapat menyebabkan orang kehilangan seluruh hidupnya. Pengalaman yang didapatkan seseorang dapat menyebabkan mereka menyimpang dari Tuhan dan melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri. Jika engkau tidak menyingkirkan hal-hal tersebut, hal-hal itu akan menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan hidupmu. Tuhan selalu menyempurnakan mereka yang melayani-Nya, dan tidak dengan enteng menyingkirkan mereka. Jika engkau sungguh-sungguh menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan, jika engkau bisa menyingkirkan penerapan dan aturan agamawimu yang lama, dan berhenti menggunakan gagasan agamawimu yang lama untuk mengukur firman Tuhan zaman sekarang, setelah itu barulah akan ada masa depan untukmu. Namun, jika engkau berpaut pada hal-hal lama, jika engkau masih menghargai semua itu, engkau sama sekali tidak dapat diselamatkan. Tuhan tidak memperhatikan orang-orang semacam itu. Jika engkau benar-benar ingin disempurnakan, engkau harus bertekad untuk sepenuhnya melepaskan semua hal dari sebelumnya. Bahkan sekalipun apa yang dilakukan sebelumnya adalah hal yang benar, bahkan sekalipun itu adalah pekerjaan Tuhan, engkau tetap harus mampu menyingkirkannya dan berhenti berpaut pada hal itu. Bahkan sekalipun itu jelas merupakan pekerjaan Roh Kudus, dilakukan langsung oleh Roh Kudus, sekarang engkau harus menyingkirkannya. Engkau tidak boleh berpegang pada hal tersebut. Inilah yang Tuhan tuntut. Segala sesuatu harus diperbarui. Dalam pekerjaan Tuhan dan firman Tuhan, Dia tidak merujuk pada hal-hal lama yang terjadi sebelumnya, Dia tidak menyelidiki almanak kuno; Tuhan adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang, dan bahkan tidak berpaut pada firman-Nya sendiri yang Dia ucapkan di masa lalu—yang menunjukkan bahwa Tuhan tidak mengikuti aturan apa pun. Jadi jika engkau, sebagai manusia, selalu berpaut pada hal-hal dari masa lalu, jika engkau menolak melepaskan semua itu, dan dengan kaku menerapkan semua itu dengan cara yang dirumuskan, sementara Tuhan tidak lagi bekerja dengan menggunakan cara yang Dia gunakan sebelumnya, maka bukankah kata-katamu dan tindakanmu mengganggu? Bukankah engkau telah menjadi musuh Tuhan? Apakah engkau rela membiarkan seluruh hidupmu menjadi bobrok dan hancur karena hal-hal lama ini? Hal-hal lama ini akan membuatmu menjadi seseorang yang menghalangi pekerjaan Tuhan—apakah engkau ingin menjadi orang semacam itu? Jika engkau benar-benar tidak menginginkannya, segeralah hentikan apa yang sedang engkau lakukan dan berbaliklah; mulailah lagi dari awal. Tuhan tidak akan mengingat pelayananmu di masa lalu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pelayanan Rohani Harus Dibersihkan"

473. Setiap orang yang telah bertekad, bisa melayani Tuhan—tetapi hanya mereka yang memberi perhatian penuh pada kehendak Tuhan dan memahami kehendak Tuhan yang layak dan berhak untuk melayani Tuhan. Aku telah mendapati hal ini di antaramu: banyak orang yakin bahwa selama mereka dengan sungguh-sungguh menyebarkan Injil bagi Tuhan, pergi ke jalan-jalan untuk Tuhan, mengorbankan diri mereka sendiri dan menyerahkan segala sesuatu untuk Tuhan, dan seterusnya, maka inilah arti melayani Tuhan. Bahkan orang-orang yang lebih religius yakin bahwa melayani Tuhan berarti pergi ke sana kemari dengan Alkitab di tangan mereka, menyebarkan Injil kerajaan surga dan menyelamatkan jiwa-jiwa dengan membuat mereka bertobat dan mengakui dosa. Ada banyak juga pemuka agama yang berpikir bahwa melayani Tuhan artinya berkhotbah di kapel setelah menempuh studi dan pelatihan lanjutan di seminari, dan mengajar orang melalui pembacaan ayat-ayat Alkitab. Selain itu, ada juga orang-orang di wilayah miskin yang percaya bahwa melayani Tuhan berarti menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat di antara saudara-saudari mereka atau berdoa bagi mereka, atau melayani mereka. Di antaramu, ada banyak orang yang percaya bahwa melayani Tuhan berarti makan dan minum firman Tuhan, berdoa kepada Tuhan setiap hari, juga mengunjungi dan melakukan pekerjaan di gereja di mana-mana. Ada saudara-saudari lainnya yang percaya bahwa melayani Tuhan berarti tidak pernah menikah atau membesarkan anak dan mendedikasikan segenap keberadaan mereka bagi Tuhan. Namun, hanya sedikit yang mengetahui apa sebenarnya arti melayani Tuhan. Meskipun ada begitu banyak orang yang melayani Tuhan seperti bintang di langit, jumlah mereka yang bisa melayani secara langsung, dan yang mampu melayani sesuai dengan kehendak Tuhan, sangatlah sedikit—benar-benar sedikit. Mengapa Kukatakan demikian? Kukatakan ini karena engkau tidak memahami hakikat dari frasa "pelayanan kepada Tuhan," dan engkau sangat sedikit memahami tentang bagaimana melayani sesuai dengan kehendak Tuhan. Ada kebutuhan yang mendesak bagi orang-orang untuk memahami dengan tepat jenis pelayanan kepada Tuhan seperti apa yang dapat selaras dengan kehendak-Nya.

Jika engkau semua ingin melayani sesuai dengan kehendak Tuhan, engkau harus terlebih dahulu memahami orang macam apa yang berkenan kepada Tuhan, orang macam apa yang dibenci Tuhan, orang macam apa yang disempurnakan oleh Tuhan, dan orang macam apa yang layak untuk melayani Tuhan. Setidaknya, engkau semua harus dibekali dengan pengetahuan ini. Selain itu, engkau semua harus mengetahui tujuan pekerjaan Tuhan, dan pekerjaan yang akan Tuhan lakukan di sini pada saat ini. Setelah memahami hal ini, dan melalui bimbingan firman Tuhan, engkau harus terlebih dahulu memiliki jalan masuk, dan engkau harus terlebih dahulu menerima amanat Tuhan. Setelah engkau semua memiliki pengalaman yang nyata dari firman Tuhan, dan ketika engkau benar-benar mengetahui pekerjaan Tuhan, engkau semua akan memenuhi syarat untuk melayani Tuhan. Pada saat engkau semua melayani-Nya barulah Tuhan membuka mata rohanimu dan memungkinkanmu untuk memiliki pemahaman yang lebih besar tentang pekerjaan-Nya dan melihatnya dengan lebih jelas. Saat engkau memasuki kenyataan ini, pengalamanmu akan menjadi lebih mendalam dan nyata, dan engkau semua yang memiliki pengalaman seperti itu akan mampu berjalan di antara gereja-gereja dan membekali saudara-saudarimu, sehingga engkau semua bisa saling memanfaatkan kekuatan satu sama lain untuk mengimbangi kekuranganmu sendiri, dan mendapatkan pengetahuan yang lebih kaya dalam rohmu. Setelah memperoleh efek ini barulah engkau semua akan mampu melayani sesuai dengan kehendak Tuhan dan disempurnakan oleh Tuhan di sepanjang pelayananmu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Melayani dalam Keselarasan dengan Kehendak Tuhan"

474. Mereka yang dapat memimpin gereja, membekali orang dengan kehidupan, dan menjadi rasul bagi umat, harus memiliki pengalaman nyata; mereka harus memiliki pemahaman yang benar tentang hal-hal rohani serta penghargaan dan pengalaman yang benar mengenai kebenaran. Hanya orang-orang seperti itu yang memenuhi syarat untuk menjadi pekerja atau rasul yang memimpin gereja. Kalau tidak, mereka hanya dapat mengikuti di urutan paling belakang dan tidak dapat memimpin, apalagi menjadi rasul yang mampu membekali umat dengan kehidupan. Ini karena tugas para rasul bukanlah sibuk ke sana kemari atau bertarung; tugas mereka adalah melakukan pekerjaan menyalurkan kehidupan dan memimpin orang lain dalam mengubah watak mereka. Mereka yang menjalankan peran ini diberi amanat untuk memikul tanggung jawab yang berat, yang tidak dapat dilakukan sembarang orang. Pekerjaan semacam ini hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki keberadaan hidup, yaitu mereka yang memiliki pengalaman tentang kebenaran. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang dapat menyerahkan diri, sibuk ke sana kemari, atau bersedia mengorbankan diri; orang yang tidak memiliki pengalaman tentang kebenaran, yang belum dipangkas atau dihakimi, tidak dapat melakukan jenis pekerjaan ini. Orang yang tidak memiliki pengalaman, yaitu orang yang tidak memiliki kenyataan, tidak dapat melihat kenyataan dengan jelas karena mereka sendiri tidak memiliki keberadaan ini. Jadi, tipe orang seperti ini bukan saja tidak dapat melakukan pekerjaan kepemimpinan, tetapi jika mereka tetap tidak memiliki kebenaran dalam jangka waktu yang lama, mereka akan menjadi sasaran penyisihan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Pekerjaan Manusia"

475. Mengenai pekerjaan, manusia percaya bahwa bekerja berarti sangat sibuk melakukan banyak hal bagi Tuhan, berkhotbah di mana-mana, dan mengorbankan diri bagi Dia. Meskipun keyakinan ini benar, ini terlalu sepihak; hal yang Tuhan minta dari manusia bukanlah sekadar sibuk melakukan banyak hal bagi-Nya; lebih dari hal itu, pekerjaan ini berkaitan dengan pelayanan dan pembekalan di dalam roh. Banyak saudara-saudari, bahkan setelah pengalaman selama bertahun-tahun, belum pernah memikirkan tentang bekerja bagi Tuhan, karena pekerjaan yang dibayangkan manusia tidak sesuai dengan apa yang Tuhan minta. Oleh karena itu, manusia tidak tertarik sama sekali dengan masalah pekerjaan, dan inilah justru alasan mengapa jalan masuk manusia juga sangat sepihak. Engkau semua harus memulai jalan masukmu dengan bekerja bagi Tuhan, sehingga engkau semua dapat mengalami semua aspek pengalaman dengan lebih baik. Inilah yang harus engkau masuki. Pekerjaan bukan mengacu pada sibuk melakukan banyak hal bagi Tuhan, tetapi mengacu pada apakah hidup manusia dan hal yang manusia jalani mampu memberikan kenikmatan kepada Tuhan. Pekerjaan mengacu pada orang-orang yang menggunakan pengabdian mereka kepada Tuhan dan pengenalan mereka akan Tuhan untuk bersaksi tentang Tuhan dan melayani manusia. Inilah tanggung jawab manusia dan inilah yang harus dipahami oleh semua manusia. Bisa dikatakan bahwa jalan masukmu adalah pekerjaanmu, dan hal yang berusaha untuk engkau semua masuki selama melakukan pekerjaan bagi Tuhan. Mengalami pekerjaan Tuhan bukan hanya berarti bahwa engkau tahu cara makan dan minum firman-Nya; yang lebih penting, engkau harus tahu bagaimana memberikan kesaksian tentang Tuhan, dan mampu melayani Tuhan, serta mampu melayani dan membekali manusia. Inilah yang dimaksud dengan pekerjaan, dan inilah juga jalan masukmu; inilah yang harus dicapai oleh setiap orang. Ada banyak orang yang hanya berfokus menyibukkan diri melakukan banyak hal bagi Tuhan dan berkhotbah dimana-mana, tetapi mengabaikan pengalaman pribadi mereka dan melalaikan jalan masuk mereka ke dalam kehidupan rohani. Inilah yang telah menyebabkan mereka yang melayani Tuhan menjadi mereka yang menentang Tuhan. ...

Orang bekerja untuk memenuhi kehendak Tuhan, untuk membawa semua orang yang berkenan di hati Tuhan ke hadapan-Nya, untuk membawa manusia kepada Tuhan, dan untuk memperkenalkan pekerjaan Roh Kudus serta bimbingan Tuhan kepada manusia, dan dengan cara demikian menyempurnakan buah-buah pekerjaan Tuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk engkau semua benar-benar memahami tentang hakikat dari pekerjaan. Sebagai orang yang dipakai Tuhan, semua orang layak bekerja bagi Tuhan, artinya, semua orang memiliki kesempatan untuk dipakai oleh Roh Kudus. Namun, ada satu hal yang harus engkau semua sadari: ketika manusia melakukan pekerjaan yang diamanatkan Tuhan, manusia telah diberi kesempatan untuk dipakai oleh Tuhan, tetapi apa yang dikatakan dan diketahui manusia bukan seluruhnya merupakan tingkat pertumbuhan manusia. Satu-satunya yang dapat engkau semua lakukan adalah mengetahui dengan lebih baik kekuranganmu sendiri selama melakukan pekerjaanmu, dan mulai menerima pencerahan yang lebih besar dari Roh Kudus. Dengan cara ini, engkau semua akan dimampukan untuk memperoleh jalan masuk yang lebih baik dalam melakukan pekerjaanmu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan dan Jalan Masuk (2)"

476. Pelayanan yang terpisah dari perkataan Roh Kudus pada masa sekarang adalah pelayanan yang berasal dari daging dan gagasan manusia, dan pelayanan itu tidak mungkin selaras dengan kehendak Tuhan. Jika orang hidup di tengah gagasan keagamaan, mereka tidak dapat melakukan apa pun yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan meskipun melayani Tuhan, mereka melayani di tengah-tengah imajinasi dan gagasan mereka dan sama sekali tidak dapat melayani sesuai dengan kehendak Tuhan. Mereka yang tidak dapat mengikuti pekerjaan Roh Kudus tidak memahami kehendak Tuhan dan mereka yang tidak memahami kehendak Tuhan tidak dapat melayani Tuhan. Tuhan menghendaki pelayanan yang berkenan di hati-Nya; Dia tidak menginginkan pelayanan yang berasal dari gagasan dan keinginan daging. Jika orang tidak mampu mengikuti langkah-langkah pekerjaan Roh Kudus, mereka hidup sesuai gagasan mereka. Pelayanan orang-orang seperti itu mengganggu dan mengacaukan, dan pelayanan seperti itu bertentangan dengan Tuhan. Dengan demikian, mereka yang tidak dapat mengikuti jejak langkah Tuhan tidak dapat melayani Tuhan; mereka yang tidak dapat mengikuti jejak langkah Tuhan tentu saja menentang Tuhan dan tidak dapat selaras dengan Tuhan. "Mengikuti pekerjaan Roh Kudus" berarti memahami kehendak Tuhan pada zaman sekarang, dapat bertindak sesuai dengan tuntutan Tuhan di masa sekarang, dapat mematuhi dan mengikuti Tuhan zaman sekarang, dan masuk sesuai dengan perkataan-perkataan terbaru dari Tuhan. Hanya orang seperti inilah yang mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan berada dalam aliran Roh Kudus. Orang-orang seperti itu tidak hanya dapat menerima pujian dari Tuhan dan melihat Tuhan, tetapi mereka juga dapat mengetahui watak Tuhan dari pekerjaan Tuhan yang terbaru, dan dapat mengetahui gagasan serta ketidaktaatan manusia, serta natur dan hakikat manusia, dari pekerjaan-Nya yang terbaru; lebih jauh lagi, mereka dapat secara bertahap mengalami perubahan dalam watak mereka selama melakukan pelayanannya. Hanya orang-orang seperti ini yang dapat memperoleh Tuhan dan yang benar-benar menemukan jalan yang benar.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kenalilah Pekerjaan Terbaru Tuhan dan Ikutilah Jejak Langkah-Nya"

477. Jika, pada saat melayani Tuhan zaman sekarang, engkau berpaut pada hal-hal yang diungkapkan oleh pencerahan Roh Kudus pada masa lampau, maka pelayananmu akan menyebabkan gangguan, dan apa yang engkau terapkan akan ketinggalan zaman, tidak lebih dari upacara keagamaan. Jika engkau percaya bahwa mereka yang melayani Tuhan haruslah secara lahiriah rendah hati dan sabar, selain juga kualitas lainnya, dan jika engkau menerapkan pengetahuan seperti ini pada zaman sekarang, maka pengetahuan semacam itu adalah gagasan agamawi; penerapan semacam itu telah menjadi pertunjukan yang munafik. Ungkapan "gagasan agamawi" merujuk kepada hal-hal yang ketinggalan zaman dan sudah usang (termasuk pemahaman akan firman yang sebelumnya diucapkan oleh Tuhan dan terang yang diungkapkan secara langsung oleh Roh Kudus), dan jika semua itu diterapkan pada zaman sekarang, itu akan mengganggu pekerjaan Tuhan, dan tidak bermanfaat bagi manusia. Jika manusia tidak mampu membersihkan diri mereka dari hal-hal yang termasuk dalam gagasan agamawi, hal-hal ini akan menjadi hambatan besar dalam pelayanan mereka kepada Tuhan. Orang yang memiliki gagasan agamawi tidak mungkin dapat mengikuti langkah-langkah pekerjaan Roh Kudus—mereka tertinggal selangkah, lalu dua langkah di belakang. Ini karena gagasan agamawi ini menyebabkan manusia menjadi sangat congkak dan merasa diri paling benar. Tuhan tidak merasakan nostalgia terhadap apa yang Dia katakan atau lakukan pada masa lampau; jika sesuatu sudah usang, Dia akan menyingkirkannya. Apakah engkau sungguh-sungguh tidak mampu melepaskan gagasanmu? Jika engkau berpaut pada firman yang Tuhan ucapkan pada masa lampau, apakah ini membuktikan bahwa engkau mengenal pekerjaan Tuhan? Jika engkau tidak mampu menerima terang Roh Kudus pada zaman sekarang, malah sebaliknya berpaut pada terang di masa lampau, dapatkah ini membuktikan bahwa engkau mengikuti jejak langkah Tuhan? Apakah engkau masih belum mampu melepaskan gagasan agamawimu? Jika demikian halnya, engkau akan menjadi seseorang yang menentang Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Mengenal Pekerjaan Tuhan Zaman Sekarang yang Boleh Melayani Tuhan"

478. Banyak orang melayani Tuhan dengan kekuatan semangatnya, tetapi tidak memiliki pemahaman tentang ketetapan administratif Tuhan, terlebih dari itu, tidak memiliki sedikit pun pemahaman tentang implikasi dari firman-Nya. Jadi, dengan niat baiknya, mereka sering pada akhirnya melakukan hal-hal yang mengganggu pengelolaan Tuhan. Dalam kasus-kasus serius, mereka dicampakkan, dijauhkan dari kesempatan lebih lanjut untuk mengikuti-Nya, dan dibuang ke dalam neraka, semua hubungan dengan rumah Tuhan berakhir. Orang-orang ini bekerja di rumah Tuhan dengan kekuatan niat baik mereka yang bodoh, dan pada akhirnya menimbulkan kemarahan watak Tuhan. Orang-orang membawa cara-cara mereka melayani pejabat dan pembesar ke rumah Tuhan dan berusaha menerapkannya, dengan sia-sia berpikir bahwa cara-cara tersebut dapat diterapkan dengan amat mudah di sana. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa Tuhan tidak memiliki watak anak domba, melainkan watak singa. Karena itu, mereka yang berhubungan dengan Tuhan untuk pertama kalinya tidak mampu berkomunikasi dengan-Nya, karena hati Tuhan tidak seperti hati manusia. Hanya setelah engkau mengerti banyak kebenaran engkau dapat terus mengenal Tuhan. Pengetahuan ini tidak terdiri dari perkataan dan doktrin, tetapi bisa digunakan sebagai harta karun yang melaluinya engkau masuk ke dalam hubungan yang karib dengan Tuhan, dan sebagai bukti bahwa Dia berkenan akan engkau. Jika engkau tidak punya realitas pengetahuan dan tidak diperlengkapi dengan kebenaran, maka pelayananmu yang penuh semangat itu hanya dapat menimbulkan rasa muak dan kebencian Tuhan terhadap dirimu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tiga Peringatan"

479. Dalam agama, banyak orang menderita tidak tanggung-tanggung sepanjang hidup mereka: mereka menundukkan tubuh dan memikul salib, bahkan terus menderita dan menanggung sengsara saat sudah di ambang maut! Beberapa masih berpuasa menjelang kematian mereka. Sepanjang hidup, mereka menolak makanan lezat dan pakaian bagus, hanya berfokus pada penderitaan. Mereka mampu menaklukkan tubuh mereka dan meninggalkan daging mereka. Semangat mereka dalam menanggung penderitaan layak dipuji. Namun, pemikiran, gagasan, sikap mental, dan tentu saja sifat lama mereka, sama sekali belum ditangani. Mereka tidak memiliki pemahaman sejati tentang diri mereka. Gambaran mental mereka akan Tuhan adalah gambaran mental tradisional yang samar. Tekad mereka untuk menderita bagi Tuhan berasal dari semangat dan karakter kemanusiaan mereka yang baik. Meski mereka percaya kepada Tuhan, mereka tidak memahami Tuhan ataupun mengetahui kehendak-Nya. Mereka hanya bekerja dan menderita bagi Tuhan secara membabi buta. Mereka tidak memberi nilai apa pun pada pemahaman, tidak begitu peduli tentang bagaimana memastikan apakah pelayanan mereka sebenarnya memenuhi kehendak Tuhan atau tidak, apalagi untuk mengetahui bagaimana memperoleh pengenalan akan Tuhan. Tuhan yang mereka layani bukanlah Tuhan dalam gambar hakiki-Nya, melainkan Tuhan yang telah mereka imajinasikan, Tuhan yang baru mereka dengar atau hanyalah legenda-legenda yang mereka baca dalam buku. Kemudian mereka menggunakan imajinasi yang kreatif dan kesalehan mereka untuk menderita bagi Tuhan dan melakukan pekerjaan Tuhan yang ingin Tuhan lakukan. Pelayanan mereka begitu tidak tepat, sehingga hampir tak seorang pun yang benar-benar mampu melayani sesuai kehendak Tuhan. Terlepas dari seberapa mereka bersedia menderita, perspektif asli mereka terhadap pelayanan dan gambaran mental mereka tentang Tuhan tetap tidak berubah karena mereka belum mengalami penghakiman, hajaran, pemurnian, serta penyempurnaan dari Tuhan, dan karena tak seorang pun yang menuntun mereka dengan menggunakan kebenaran. Bahkan sekalipun mereka percaya kepada Yesus Sang Juruselamat, tak seorang pun dari mereka pernah melihat Sang Juruselamat. Mereka hanya mengenal-Nya melalui legenda dan kabar angin. Dengan demikian, pelayanan mereka tidak lebih dari melayani secara acak dengan mata tertutup, seperti seorang buta yang melayani bapanya sendiri. Pada akhirnya, apa yang bisa dicapai melalui pelayanan semacam ini? Dan siapa yang akan memperkenan pelayanan tersebut? Dari awal hingga akhir, pelayanan mereka sama sekali tidak pernah berubah; mereka hanya menerima pelajaran buatan manusia dan mendasarkan pelayanan mereka hanya pada kealamian mereka dan hal-hal yang mereka sukai. Apa upah yang bisa didapat dari ini? Bahkan Petrus pun, yang melihat Yesus, tidak tahu cara melayani sesuai kehendak Tuhan; dia baru mulai memahaminya pada akhirnya, dalam usia yang sudah senja. Apa yang bisa dipahami tentang orang-orang buta itu, yang belum mengalami penanganan atau pemangkasan apa pun dan yang tidak memiliki orang untuk memandu mereka? Bukankah pelayanan banyak orang di antaramu sekalian sekarang ini sama seperti semua orang buta ini? Mereka semua, yang belum menerima penghakiman, belum menerima pemangkasan dan penanganan, dan belum berubah—bukankah mereka belum sepenuhnya ditaklukkan? Apa gunanya orang-orang seperti itu? Jika pemikiranmu, pemahamanmu tentang kehidupan, dan pemahamanmu tentang Tuhan tidak menunjukkan perubahan baru dan engkau tidak mendapatkan apa pun sama sekali, engkau tidak akan pernah mencapai apa pun yang luar biasa dalam pelayananmu!

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (3)"

480. Yesus mampu menuntaskan amanat Tuhan—pekerjaan penebusan seluruh umat manusia—karena Dia memberi perhatian penuh pada kehendak Tuhan, tanpa membuat rencana dan pengaturan apa pun bagi diri-Nya sendiri. Jadi, Dia juga adalah sahabat karib Tuhan—Tuhan itu sendiri—sesuatu yang engkau semua pahami dengan sangat baik. (Sebenarnya, Dia adalah Tuhan itu sendiri yang tentang-Nya Tuhan memberi kesaksian. Aku menyinggungnya di sini untuk menggunakan kenyataan tentang Yesus guna mengilustrasikan perkara tersebut.) Dia mampu menempatkan rencana pengelolaan Tuhan sebagai pusat hidup, dan senantiasa berdoa kepada Bapa Surgawi serta mencari kehendak Bapa Surgawi. Dia berdoa, dan berkata: "Bapa! Terjadilah apa yang menjadi kehendak-Mu, dan bertindaklah bukan menurut keinginan-Ku tetapi menurut rencana-Mu. Manusia mungkin lemah, tetapi mengapa Engkau harus peduli terhadapnya? Bagaimana bisa manusia layak Engkau pedulikan, manusia yang seperti seekor semut di tangan-Mu? Dalam hati-Ku, Aku hanya ingin menyelesaikan kehendak-Mu, dan Aku ingin agar Engkau bisa melakukan apa yang akan Engkau lakukan di dalam-Ku sesuai dengan keinginan-Mu sendiri." Dalam perjalanan menuju Yerusalem, Yesus merasakan kesakitan, seolah-olah pisau sedang ditusuk dan dipelintir di jantung-Nya, namun Dia tidak memiliki niat sedikit pun untuk mengingkari perkataan-Nya; selalu ada kekuatan dahsyat yang mendorong-Nya menuju ke tempat Dia akan disalibkan. Akhirnya, Dia dipaku di kayu salib dan menjadi serupa dengan daging yang berdosa, menyelesaikan pekerjaan penebusan umat manusia. Dia melepaskan belenggu kematian dan alam maut. Di hadapan-Nya, kematian, neraka, dan alam maut kehilangan kuasa mereka, dan ditaklukkan oleh-Nya. Dia hidup selama tiga puluh tiga tahun, dan selama itu Dia selalu melakukan yang terbaik untuk memenuhi kehendak Tuhan sesuai dengan pekerjaan Tuhan pada saat itu, tidak pernah memikirkan keuntungan atau kerugian pribadi-Nya sendiri, dan selalu memikirkan kehendak Bapa. Karena itu, setelah Dia dibaptis, Tuhan berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Karena pelayanan-Nya di hadapan Tuhan selaras dengan kehendak Tuhan, Tuhan meletakkan beban berat untuk menebus semua umat manusia di kedua bahu-Nya dan membuat-Nya menyelesaikannya, dan Dia layak serta berhak untuk menyelesaikan tugas penting ini. Di sepanjang hidup-Nya, Dia menanggung penderitaan yang tak terkira bagi Tuhan, dan Dia dicobai oleh Iblis berkali-kali, tetapi Dia tidak pernah tawar hati. Tuhan memberi-Nya tugas yang sedemikian besar karena Dia memercayai-Nya, dan mengasihi-Nya, sehingga Tuhan secara pribadi berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Pada waktu itu, hanya Yesus yang dapat menyelesaikan amanat ini, dan ini adalah satu aspek praktis dari penyelesaian pekerjaan Tuhan untuk menebus seluruh umat manusia di Zaman Kasih Karunia.

Jika, seperti Yesus, engkau semua mampu memberikan kepedulian penuh pada beban Tuhan dan menyangkali dagingmu, Tuhan akan memercayakan tugas penting-Nya kepadamu, sehingga engkau semua akan memenuhi persyaratan melayani Tuhan. Hanya dalam keadaan seperti itulah engkau semua akan berani berkata bahwa engkau semua sedang melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan amanat-Nya, dan baru pada saat itulah engkau semua akan berani mengatakan bahwa engkau semua benar-benar melayani Tuhan. Dibandingkan dengan teladan Yesus, apakah engkau berani mengatakan bahwa engkau adalah sahabat karib Tuhan? Beranikah engkau berkata bahwa engkau sedang melakukan kehendak Tuhan? Beranikah engkau berkata bahwa engkau sedang benar-benar melayani Tuhan? Sekarang, engkau tidak memahami cara melayani Tuhan, beranikah engkau berkata bahwa engkau adalah sahabat karib Tuhan? Jika engkau berkata bahwa engkau melayani Tuhan, bukankah engkau menghujat Dia? Renungkanlah hal ini: engkau sedang melayani Tuhan atau melayani dirimu sendiri? Engkau melayani Iblis, tetapi dengan keras kepala engkau berkata sedang melayani Tuhan—dalam hal ini, bukankah engkau menghujat Tuhan? Banyak orang di belakang-Ku mendambakan berkat berupa status, mereka melahap makanan dengan rakus, mereka suka tidur dan memberi perhatian kepada daging, selalu takut bahwa tidak ada jalan keluar bagi daging. Mereka tidak melakukan fungsi normal mereka di gereja, melainkan menjadi pembonceng, atau menasihati saudara-saudari mereka dengan menggunakan firman-Ku, mereka memerintah orang lain dari posisi otoritas. Orang-orang ini terus berkata bahwa mereka sedang melakukan kehendak Tuhan, mereka selalu berkata bahwa mereka adalah sahabat karib Tuhan—bukankah ini menggelikan? Jika engkau memiliki niat yang benar, tetapi tidak mampu melayani sesuai dengan kehendak Tuhan, artinya engkau sedang bersikap bodoh; tetapi jika niatmu tidak benar, dan engkau tetap berkata bahwa engkau melayani Tuhan, artinya engkau adalah orang yang menentang Tuhan, dan engkau patut dihukum oleh Tuhan! Aku tidak punya simpati terhadap orang semacam itu! Di rumah Tuhan, mereka adalah pembonceng, selalu mendambakan kenyamanan daging, dan tidak memperhatikan kepentingan Tuhan. Mereka selalu mencari apa yang baik untuk mereka, dan mereka tidak menghiraukan kehendak Tuhan. Mereka tidak menerima pemeriksaan Roh Tuhan dalam apa pun yang mereka lakukan. Mereka selalu mengatur siasat dan memperdaya saudara-saudari mereka dan bermuka dua, seperti seekor rubah di kebun anggur, selalu mencuri anggur dan menginjak-injak kebun anggur. Mungkinkah orang seperti itu menjadi sahabat karib Tuhan? Apakah engkau layak menerima berkat Tuhan? Engkau tidak bertanggung jawab atas hidupmu dan gereja, apakah engkau layak menerima amanat Tuhan? Siapa berani memercayai seseorang sepertimu? Jika engkau melayani seperti ini, mungkinkah Tuhan berani memercayakan kepadamu tugas yang lebih besar? Bukankah ini menyebabkan penundaan pada pekerjaan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Melayani dalam Keselarasan dengan Kehendak Tuhan"

481. Apa yang telah engkau semua alami dan saksikan melebihi yang telah dialami dan disaksikan para orang kudus dan nabi dari segala zaman, tetapi apakah engkau semua mampu memberikan kesaksian yang lebih besar daripada perkataan para orang kudus dan nabi pada masa yang lampau itu? Yang sekarang ini Kukaruniakan kepadamu melebihi yang Kukaruniakan kepada Musa dan Daud, jadi demikian juga Aku meminta agar kesaksianmu melebihi kesaksian Musa dan agar perkataanmu lebih hebat dari perkataan Daud. Aku memberimu seratus kali lipat—jadi demikian juga Aku memintamu mengembalikannya kepada-Ku sebanyak itu. Engkau harus tahu bahwa Akulah yang mengaruniakan hidup kepada umat manusia, dan engkau semualah yang menerima hidup itu dari-Ku dan harus memberikan kesaksian tentang-Ku. Inilah tugasmu yang Kuembankan kepadamu dan yang harus engkau semua lakukan bagi-Ku. Aku telah mengaruniakan seluruh kemuliaan-Ku kepadamu, Aku telah mengaruniakan kepadamu hidup yang tidak pernah diterima oleh umat pilihan, yaitu umat Israel. Sudah sepatutnya, engkau semua harus menjadi kesaksian bagi-Ku dan mengabdikan masa mudamu kepada-Ku serta menyerahkan hidupmu. Siapa pun yang menerima kemuliaan-Ku haruslah menjadi saksi-Ku dan menyerahkan hidup mereka bagi-Ku. Ini telah sejak lama ditentukan dari semula oleh-Ku. Engkau semua sungguh beruntung karena Aku mengaruniakan kemuliaan-Ku kepadamu, dan tugasmu adalah bersaksi tentang kemuliaan-Ku. Jika engkau semua percaya kepada-Ku hanya untuk mendapatkan berkat, maka pekerjaan-Ku tidak akan terlalu bermakna, dan engkau semua tidak akan memenuhi tugasmu. Orang-orang Israel hanya melihat belas kasihan, kasih dan kebesaran-Ku, dan orang-orang Yahudi hanya menyaksikan kesabaran dan penebusan-Ku. Mereka melihat pekerjaan Roh-Ku teramat sedikit, sampai pada titik di mana mereka hanya memahami sepersepuluh ribu saja dari apa yang telah engkau semua dengar dan lihat. Apa yang telah engkau semua lihat bahkan melebihi apa yang telah dilihat para imam kepala di antara mereka. Kebenaran yang engkau semua pahami sekarang ini melebihi pemahaman mereka; apa yang telah engkau semua lihat sekarang ini melebihi apa yang terlihat pada Zaman Hukum Taurat, juga pada Zaman Kasih Karunia, dan apa yang telah engkau semua alami melebihi bahkan pengalaman Musa dan Elia. Karena yang orang Israel pahami hanyalah hukum Yahweh, dan yang mereka lihat hanyalah penampakan bagian belakang Yahweh; apa yang dipahami orang-orang Yahudi hanyalah penebusan Yesus, yang mereka terima hanyalah kasih karunia yang dianugerahkan oleh Yesus, dan yang mereka lihat hanyalah gambaran Yesus dalam keluarga orang Yahudi. Apa yang engkau semua lihat sekarang ini adalah kemuliaan Yahweh, penebusan Yesus, dan semua perbuatan-Ku sekarang ini. Jadi, engkau juga telah mendengar perkataan Roh-Ku, menyadari akan hikmat-Ku, mengetahui keajaiban-Ku, dan mengetahui tentang watak-Ku. Aku juga telah memberitahukan kepadamu seluruh rencana pengelolaan-Ku. Apa yang telah engkau semua lihat bukan hanya Tuhan yang penuh kasih dan berbelas kasihan, tetapi sosok Tuhan yang penuh dengan kebenaran. Engkau telah melihat pekerjaan-Ku yang ajaib dan mengetahui bahwa Aku penuh dengan kemegahan dan murka. Lebih dari itu, engkau mengetahui bahwa Aku pernah menumpahkan amukan kemarahan-Ku kepada kaum Israel, dan bahwa sekarang ini, murka-Ku telah datang atasmu. Engkau semua memahami misteri-Ku di surga lebih banyak daripada Yesaya dan Yohanes; engkau semua mengetahui keindahan dan keagungan-Ku lebih daripada semua orang kudus di generasi sebelumnya. Apa yang telah engkau semua terima bukan hanya kebenaran-Ku, jalan-Ku, dan hidup-Ku, melainkan juga penglihatan dan wahyu yang lebih hebat daripada penglihatan dan wahyu Yohanes. Engkau semua memahami jauh lebih banyak misteri dan juga telah melihat wajah asli-Ku; engkau semua telah menerima lebih banyak penghakiman-Ku dan mengetahui lebih banyak tentang watak benar-Ku. Jadi, meskipun engkau semua dilahirkan pada akhir zaman, pemahamanmu adalah pemahaman mereka yang lahir sebelumnya dan di masa yang lampau, dan engkau juga telah mengalami hal-hal dari zaman sekarang, dan semua ini dilakukan oleh-Ku secara pribadi. Apa yang Kuminta darimu tidaklah berlebihan, karena Aku telah memberimu begitu banyak, dan engkau semua telah melihat banyak hal dalam diri-Ku. Oleh karena itu, Aku memintamu untuk memberikan kesaksian tentang-Ku bagi orang-orang kudus di masa yang lampau, dan inilah satu-satunya keinginan hati-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apa yang Kauketahui tentang Iman?"

482. Yang Kuinginkan adalah kesetiaan dan ketaatanmu sekarang, kasih dan kesaksianmu sekarang. Sekalipun pada saat ini engkau tidak tahu apa arti kesaksian atau apa arti kasih, engkau harus membawa segenap dirimu kepada-Ku dan menyerahkan kepada-Ku satu-satunya harta yang kaumiliki: kesetiaan dan ketaatanmu. Engkau harus tahu bahwa kesaksian mengenai kalahnya Iblis oleh-Ku terletak dalam kesetiaan dan ketaatan manusia, begitu juga kesaksian mengenai tuntasnya penaklukkan-Ku terhadap manusia. Tugas dalam imanmu kepada-Ku adalah memberikan kesaksian tentang-Ku, setia kepada-Ku dan bukan kepada yang lain, dan taat sampai akhir. Sebelum Aku memulai langkah pekerjaan-Ku yang selanjutnya, bagaimana engkau akan memberikan kesaksian tentang-Ku? Bagaimana engkau akan bersikap setia dan taat kepada-Ku? Apakah engkau akan mengabdikan seluruh kesetiaanmu demi fungsimu atau akankah engkau menyerah begitu saja? Apakah engkau lebih suka tunduk pada setiap pengaturan-Ku (sekalipun itu berarti kematian atau kehancuran), ataukah melarikan diri di tengah jalan demi menghindari hajaran-Ku? Aku menghajarmu supaya engkau bisa menjadi saksi-Ku, setia dan taat kepada-Ku. Terlebih lagi, hajaran pada saat ini bertujuan untuk menyingkapkan langkah pekerjaan-Ku yang selanjutnya dan memungkinkan pekerjaan ini untuk terus maju tanpa hambatan. Karena itulah, Aku menasihatimu untuk bijak dan tidak memperlakukan hidupmu ataupun makna keberadaanmu sebagai butiran pasir yang tidak berharga. Bisakah engkau mengetahui dengan pasti apa pekerjaan-Ku yang akan datang? Tahukah engkau bagaimana Aku akan bekerja di hari-hari mendatang dan bagaimana pekerjaan-Ku akan berkembang? Engkau harus mengetahui makna penting pengalamanmu mengenai pekerjaan-Ku, dan lebih jauh lagi, makna penting imanmu kepada-Ku. Aku sudah melakukan begitu banyak; bagaimana mungkin Aku menyerah di tengah jalan, seperti yang kaubayangkan? Aku sudah melakukan pekerjaan yang sedemikian luasnya; bagaimana mungkin Aku menghancurkannya? Memang, Aku telah datang untuk mengakhiri zaman ini. Ini benar, tetapi terlebih lagi engkau harus tahu bahwa Aku akan memulai zaman yang baru, memulai pekerjaan yang baru, dan terutama, menyebarkan Injil kerajaan. Jadi, engkau harus tahu bahwa pekerjaan sekarang ini hanyalah untuk memulai sebuah zaman dan meletakkan dasar untuk penyebaran Injil di kemudian hari dan mengakhiri zaman ini di masa mendatang. Pekerjaan-Ku tidak sesederhana yang kaupikirkan, juga tidak sepele atau tak bermakna seperti yang mungkin kauyakini. Oleh karena itu, Aku tetap harus mengatakan kepadamu: engkau harus menyerahkan hidupmu bagi pekerjaan-Ku, dan terlebih lagi, engkau harus mengabdikan dirimu bagi kemuliaan-Ku. Sudah lama Aku merindukanmu untuk memberikan kesaksian tentang-Ku, dan bahkan Aku telah sangat lama merindukanmu untuk menyebarkan Injil-Ku. Engkau harus memahami apa yang ada di hati-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apa yang Kauketahui tentang Iman?"

483. Apakah engkau mampu menyampaikan tentang watak yang diungkapkan Tuhan di setiap zaman dengan cara yang konkret, dengan bahasa yang secara tepat menjelaskan makna penting zaman tersebut? Apakah engkau, yang mengalami pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mampu menjelaskan watak benar Tuhan secara rinci? Dapatkah engkau bersaksi tentang watak Tuhan dengan jelas dan akurat? Bagaimana engkau akan menyampaikan apa yang telah engkau lihat dan alami kepada orang-orang percaya agamawi yang taat, malang, dan menyedihkan, yang lapar dan haus akan kebenaran dan yang sedang menantikanmu untuk menggembalakan mereka? Orang-orang macam apakah yang sedang menantimu untuk menggembalakan mereka? Dapatkah engkau membayangkannya? Sadarkah engkau akan beban yang engkau pikul, akan amanatmu, dan tanggung jawabmu? Di manakah rasa bermisimu yang bersejarah itu? Bagaimana engkau akan melayani secara memadai sebagai seorang tuan di masa yang akan datang? Apakah engkau memiliki rasa pertuanan yang kuat? Bagaimana engkau akan menjelaskan tentang tuan atas segala sesuatu? Apakah itu berarti benar-benar tuan atas semua makhluk hidup dan atas semua hal jasmani di dunia? Rencana apa yang engkau miliki bagi kemajuan tahap pekerjaan berikutnya? Berapa banyak orang yang menantikanmu untuk menjadi gembala mereka? Apakah tugasmu berat? Mereka miskin, menyedihkan, buta, dan bingung, meratap dalam kegelapan—di manakah jalan itu? Betapa mereka merindukan terang, seperti bintang jatuh, yang tiba-tiba turun dan melenyapkan kekuatan kegelapan yang telah menindas manusia bertahun-tahun lamanya. Siapa yang dapat mengetahui betapa resahnya mereka berharap, dan bagaimana mereka bertahan, siang dan malam, untuk hal ini? Bahkan di hari ketika cahaya melintas, orang-orang yang sangat menderita ini tetap terkurung di penjara bawah tanah yang gelap, tanpa harapan kebebasan; kapankah mereka akan berhenti menangis? Yang mengerikan adalah kemalangan dari roh-roh yang rapuh ini, yang tidak pernah diberi istirahat, dan yang sudah lama diikat dalam keadaan seperti ini oleh ikatan tanpa ampun dan sejarah yang membeku. Dan, siapa yang pernah mendengar suara ratapan mereka? Siapa yang pernah melihat keadaan mereka yang menyedihkan? Pernahkah terlintas dalam benakmu betapa sedih dan cemasnya hati Tuhan? Bagaimana Dia sanggup menyaksikan manusia lugu yang telah Dia ciptakan dengan tangan-Nya sendiri, menderita siksaan seperti itu? Manusia, bagaimanapun juga, adalah korban yang telah diracuni. Dan walaupun manusia telah bertahan hingga sekarang, siapa yang pernah mengetahui bahwa umat manusia sudah lama diracuni oleh si jahat? Sudah lupakah engkau bahwa engkau adalah salah satu dari korban-korban itu? Bersediakah engkau berjuang, demi kasihmu kepada Tuhan, untuk menyelamatkan orang-orang yang bertahan ini? Tidak bersediakah engkau mencurahkan segenap tenagamu untuk membalas kebaikan Tuhan, yang mengasihi manusia seperti darah dan daging-Nya sendiri? Kesimpulannya, bagaimana engkau menafsirkan tentang dipakai oleh Tuhan untuk menjalani hidup yang luar biasa? Apakah engkau sungguh-sungguh memiliki ketetapan hati dan keyakinan untuk menjalani hidup yang penuh makna sebagai orang saleh yang melayani Tuhan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Seharusnya Engkau Mengelola Misimu yang akan Datang?"

484. Memberi kesaksian tentang Tuhan terutama adalah perihal mengatakan pengetahuanmu tentang pekerjaan Tuhan, tentang bagaimana Tuhan menaklukkan manusia, bagaimana Dia menyelamatkan manusia, bagaimana Dia mengubah manusia; memberi kesaksian adalah perihal mengatakan tentang bagaimana Dia menuntun manusia untuk masuk ke dalam kebenaran kenyataan, sehingga memungkinkan mereka untuk ditaklukkan, disempurnakan dan diselamatkan oleh-Nya. Memberi kesaksian berarti mengatakan tentang pekerjaan-Nya dan semua yang telah engkau alami. Hanya pekerjaan-Nya yang dapat merepresentasikan diri-Nya dan hanya pekerjaan-Nya yang dapat secara terbuka mengungkapkan diri-Nya, dalam keseluruhan-Nya; pekerjaan-Nya memberi kesaksian tentang diri-Nya. Pekerjaan dan perkataan-Nya secara langsung merepresentasikan Roh; pekerjaan yang Dia lakukan dilakukan oleh Roh, dan firman yang Dia ucapkan diucapkan oleh Roh. Hal-hal ini hanya diungkapkan melalui daging inkarnasi Tuhan, tetapi, pada kenyataannya, semua itu adalah ungkapan Roh. Semua pekerjaan yang Dia lakukan dan semua firman yang Dia ucapkan merepresentasikan esensi-Nya. Jika, setelah membungkus diri-Nya dalam daging dan datang di antara manusia, Tuhan tidak berfirman atau bekerja, lalu kemudian memintamu untuk mengetahui kenyataan diri-Nya, kenormalan-Nya, dan kemahakuasaan-Nya, akankah engkau mampu melakukannya? Akankah engkau mampu mengetahui apa hakikat dari Roh? Akankah engkau mampu mengetahui sifat-sifat daging-Nya? Hanya karena engkau semua telah mengalami setiap langkah pekerjaan-Nya, maka Dia memintamu untuk memberikan kesaksian tentang Dia. Jika engkau semua tidak memiliki pengalaman seperti itu, Dia tidak akan bersikeras memintamu untuk memberi kesaksian. Dengan demikian, ketika engkau memberi kesaksian tentang Tuhan, engkau bukan hanya bersaksi tentang penampilan luar kemanusiaan normal-Nya, tetapi juga pekerjaan yang Dia lakukan dan jalan yang dipimpin-Nya; engkau harus bersaksi tentang bagaimana engkau telah ditaklukkan oleh-Nya dan dalam aspek apa engkau telah disempurnakan. Inilah jenis kesaksian yang harus engkau berikan. ... Selangkah demi selangkah, engkau telah mengalami hajaran, penghakiman, pemurnian, ujian, kemunduran, dan kesengsaraan, dan engkau telah ditaklukkan; engkau telah mengesampingkan prospek dagingmu, motivasi pribadimu, dan kepentingan pribadi dagingmu. Dengan kata lain, firman Tuhan telah menaklukkan hatimu sepenuhnya. Meskipun dalam hidupmu, engkau belum bertumbuh sebanyak yang Tuhan tuntut, engkau mengetahui semua hal ini dan engkau sepenuhnya diyakinkan oleh apa yang Dia lakukan. Dengan demikian, ini dapat disebut sebagai kesaksian, kesaksian yang nyata dan benar. Pekerjaan yang telah Tuhan lakukan, pekerjaan penghakiman dan hajaran, dimaksudkan untuk menaklukkan manusia, tetapi Dia juga menyelesaikan pekerjaan-Nya, mengakhiri zaman, dan melaksanakan pekerjaan penyelesaian. Dia sedang mengakhiri seluruh zaman, menyelamatkan semua manusia, membebaskan manusia sepenuhnya dari dosa; Dia sepenuhnya mendapatkan manusia, yang Dia ciptakan. Engkau harus memberi kesaksian tentang semua ini. Engkau telah mengalami begitu banyak pekerjaan Tuhan, engkau telah melihatnya dengan matamu sendiri dan mengalaminya secara pribadi; saat engkau mencapai titik akhir, engkau tidak boleh sampai tak mampu melaksanakan fungsi yang menjadi tanggung jawabmu. Sayang sekali jika itu yang terjadi! Di masa depan, ketika Injil disebarkan, engkau harus mampu berbicara tentang pengetahuanmu sendiri, bersaksi tentang semua yang telah engkau peroleh dalam hatimu, dan bekerjalah sekeras mungkin. Inilah yang harus dicapai oleh makhluk ciptaan. Apa makna penting sebenarnya dari tahap pekerjaan Tuhan ini? Apa dampaknya? Dan, seberapa banyak dari pekerjaan Tuhan itu yang dilakukan dalam diri manusia? Apa yang harus orang lakukan? Pada saat engkau semua mampu berbicara dengan jelas mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi sejak Dia datang ke bumi, maka kesaksianmu itu lengkap. Pada saat engkau mampu berbicara dengan jelas tentang kelima hal ini: makna penting pekerjaan-Nya; isi pekerjaan-Nya; hakikat pekerjaan-Nya; watak yang direpresentasikan pekerjaan tersebut; dan prinsip-prinsip pekerjaan-Nya, maka ini akan membuktikan bahwa engkau mampu memberi kesaksian tentang Tuhan, bahwa engkau benar-benar memiliki pengetahuan. Tuntutan-Ku terhadap engkau semua tidak terlalu tinggi, dan dapat dicapai oleh semua orang yang benar-benar melakukan pengejarannya. Jika engkau bertekad menjadi salah seorang saksi Tuhan, engkau harus memahami apa yang Tuhan benci dan apa yang Tuhan kasihi. Engkau telah mengalami banyak pekerjaan-Nya; melalui pekerjaan ini, engkau harus semakin mengetahui watak-Nya, memahami kehendak-Nya, dan memahami apa yang dituntut-Nya dari manusia, lalu menggunakan pengetahuan ini untuk bersaksi tentang Dia dan melaksanakan tugasmu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penerapan (7)"

485. Ketika menjadi kesaksian bagi Tuhan, engkau terutama harus berbicara lebih banyak tentang bagaimana Tuhan menghakimi dan menghajar orang, ujian apa yang Dia gunakan untuk memurnikan orang dan mengubah watak mereka. Engkau juga harus berbicara tentang berapa banyak kerusakan yang telah tersingkap dalam pengalamanmu, berapa banyak yang telah kautanggung, dan bagaimana engkau pada akhirnya ditaklukkan oleh Tuhan; berbicaralah tentang berapa banyak pengetahuan nyata tentang pekerjaan Tuhan yang kaumiliki, dan bagaimana engkau harus menjadi kesaksian bagi Tuhan dan membalas kasih-Nya. Engkau semua harus mengucapkan perkataan semacam ini secara lebih praktis, sambil menyampaikannya dengan cara yang sederhana. Jangan berbicara tentang teori-teori kosong. Berbicaralah dengan lebih rendah hati; berbicaralah dari hati. Inilah yang harus engkau alami. Jangan memperlengkapi dirimu dengan teori-teori kosong yang tampaknya mendalam dalam upaya memamerkan diri; melakukannya membuatmu tampak sangat congkak dan tidak bernalar. Berbicaralah lebih banyak tentang hal-hal yang nyata dari pengalaman nyatamu yang murni dan berasal dari hatimu; inilah yang paling bermanfaat bagi orang lain dan yang paling tepat untuk mereka pahami. Dahulu, engkau semua adalah orang-orang yang paling menentang Tuhan dan paling enggan untuk tunduk kepada-Nya, tetapi sekarang engkau telah ditaklukkan oleh firman-Nya—jangan pernah melupakan hal itu. Engkau harus merenungkan dan memikirkan tentang perkara-perkara ini lebih lanjut. Setelah orang memahami perkara-perkara ini dengan jelas, mereka akan tahu bagaimana menjadi kesaksian; jika tidak, mereka akan cenderung melakukan tindakan yang memalukan dan tidak bernalar.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Hanya dengan Mengejar Kebenaran Orang Dapat Mencapai Perubahan dalam Wataknya"

486. Untuk memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan, engkau harus mengandalkan pengalamanmu, pengetahuanmu, dan harga yang sudah engkau bayar. Hanya dengan demikianlah engkau dapat memuaskan kehendak-Nya. Apakah engkau seseorang yang memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan? Apakah engkau memiliki aspirasi ini? Jika engkau mampu menjadi kesaksian tentang nama-Nya, dan terlebih lagi, tentang pekerjaan-Nya, dan jika engkau dapat hidup dalam gambaran yang Dia inginkan dari umat-Nya, berarti engkau adalah saksi bagi Tuhan. Bagaimanakah seharusnya engkau bersaksi bagi Tuhan? Engkau melakukannya dengan mencari dan merindukan untuk hidup dalam firman Tuhan, dan dengan memberi kesaksian melalui kata-katamu, engkau memungkinkan orang untuk mengenal pekerjaan-Nya dan melihat tindakan-Nya. Jika engkau sungguh-sungguh mencari semua ini, Tuhan akan menyempurnakanmu. Jika yang engkau cari hanyalah agar disempurnakan oleh Tuhan dan diberkati pada akhirnya, maka cara pandang imanmu kepada Tuhan tidaklah murni. Engkau harus berusaha mengetahui bagaimana agar melihat perbuatan Tuhan dalam kehidupan nyata, bagaimana memuaskan-Nya ketika Dia menyatakan kehendak-Nya kepadamu, bagaimana engkau harus memberi kesaksian tentang kebesaran dan hikmat-Nya, dan bagaimana memberi kesaksian tentang cara-Nya mendisiplinkan dan menangani dirimu. Semua ini adalah hal-hal yang harus engkau renungkan. Jika kasihmu kepada Tuhan hanyalah supaya engkau bisa mengambil bagian dalam kemuliaan Tuhan setelah Dia menyempurnakanmu, maka itu masih belum cukup dan tidak bisa memenuhi tuntutan Tuhan. Engkau harus mampu memberi kesaksian tentang pekerjaan Tuhan, memuaskan tuntutan-Nya, dan mengalami pekerjaan yang telah Dia lakukan dalam diri manusia dengan cara yang praktis. Entah itu rasa sakit, air mata, atau kesedihan, engkau harus mengalami semua ini dalam penerapanmu. Semua itu dimaksudkan untuk menyempurnakanmu sebagai seseorang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Akan Disempurnakan Harus Mengalami Pemurnian"

487. Meskipun imanmu sangat tulus, tidak seorang pun di antaramu yang mampu menceritakan dengan lengkap tentang diri-Ku kepada orang lain, dan tidak seorang pun di antaramu yang dapat memberikan kesaksian penuh tentang semua kenyataan yang engkau lihat. Pikirkan tentang ini: sekarang ini, kebanyakan dari antaramu yang lalai dalam tugas-tugasmu, malah mengejar daging, mengenyangkan daging, dan dengan rakus menikmati kedagingan. Engkau memiliki sedikit kebenaran. Lalu, bagaimana engkau dapat memberikan kesaksian tentang semua yang telah engkau lihat? Apakah engkau semua benar-benar yakin bahwa engkau bisa menjadi saksi-Ku? Jika tiba suatu hari di manaengkau tidak mampu memberikan kesaksian tentang semua yang telah engkau lihat sekarang ini, engkau telah kehilangan fungsi sebagai makhluk ciptaan, dan keberadaanmu tidak akan ada artinya sama sekali. Engkau tidak akan layak menjadi manusia. Bahkan dapat dikatakan bahwa engkau tidak akan menjadi manusia! Aku telah melakukan pekerjaan yang tak terhitung banyaknya di dalam dirimu, tetapi karena saat ini engkau tidak belajar apa pun, tidak menyadari apa pun, tidak efektif dalam pekerjaanmu, ketika tiba waktunya bagi-Ku untuk memperluas pekerjaan-Ku, engkau hanya akan menatap dengan tatapan kosong, lidah kelu, dan sama sekali tidak berguna. Bukankah itu akan menjadikanmu orang berdosa untuk selamanya? Bila saat itu tiba, bukankah engkau akan merasakan penyesalan terdalam? Bukankah engkau akan tenggelam dalam depresi? Semua pekerjaan-Ku sekarang ini bukan dilakukan karena kemalasan dan kejenuhan, tetapi untuk meletakkan landasan bagi pekerjaan-Ku di masa mendatang. Itu bukan karena Aku sedang menghadapi jalan buntu dan perlu memikirkan sesuatu yang baru. Engkau harus memahami pekerjaan yang Aku lakukan; ini bukan sesuatu yang dilakukan oleh seorang anak kecil yang bermain di jalanan, melainkan pekerjaan yang dilakukan untuk merepresentasikan Bapa-Ku. Engkau semua harus tahu bahwa bukan Aku yang sedang melakukan semua ini sendiri; melainkan, Aku merepresentasikan Bapa-Ku. Sementara itu, peranmu hanyalah mengikuti, menaati, berubah, dan bersaksi. Yang harus engkau semua pahami adalah mengapa engkau semua harus percaya kepada-Ku; ini adalah pertanyaan terpenting yang harus engkau masing-masing pahami. Bapa-Ku, demi kemuliaan-Nya, dari semula telah menetapkan engkau semua untuk-Ku sejak saat Dia menciptakan dunia. Demi pekerjaan-Ku, dan demi kemuliaan-Nya, maka Dia telah menetapkan engkau semua dari semula. Oleh karena Bapa-Ku, maka engkau semua percaya kepada-Ku; oleh karena penetapan Bapa-Ku dari semula, maka engkau mengikuti Aku. Tidak satu pun dari semua ini merupakan pilihanmu sendiri. Bahkan yang lebih penting lagi adalah engkau semua memahami bahwa engkau adalah orang-orang yang Bapa-Ku berikan kepada-Ku untuk tujuan bersaksi tentang Aku. Karena Dia menganugerahkan engkau semua kepada-Ku, engkau harus mematuhi jalan-jalan yang Kuberikan kepadamu, juga jalan dan perkataan yang Kuajarkan kepadamu, karena tugasmu adalah menaati jalan-jalan-Ku. Inilah tujuan awal dari imanmu kepada-Ku. Jadi, Aku katakan hal ini kepadamu: engkau semua hanyalah orang-orang yang Bapa-Ku anugerahkan kepada-Ku untuk menaati jalan-jalan-Ku. Namun, engkau semua hanya percaya kepada-Ku; engkau bukan berasal dari Aku karena engkau semua bukan berasal dari keluarga Israel, melainkan sejenis dengan si ular tua. Satu-satunya yang Kuminta untuk engkau semua lakukan adalah memberikan kesaksian bagi-Ku, tetapi sekarang engkau semua harus berjalan di jalan-Ku. Semua ini demi kesaksian di masa mendatang. Jika engkau semua hanya berfungsi sebagai orang-orang yang mendengar jalan-Ku, engkau tidak akan memiliki nilai apa pun, dan makna penting dianugerahkannya dirimu kepada-Ku oleh Bapa-Ku akan hilang. Apa yang bersikeras Kuberitahukan kepadamu adalah hal ini: engkau semua harus berjalan di jalan-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimanakah Pemahamanmu tentang Tuhan?"

Sebelumnya: K. Tentang Bagaimana Memperoleh Pengenalan akan Tuhan

Selanjutnya: M. Tentang Bagaimana Menyingkirkan Pengaruh Iblis dan Memperoleh Keselamatan

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini