5. Cara mengatasi masalah mendambakan kesenangan daging keluarga

Firman Tuhan dari Alkitab

"Jika ada orang datang kepada-Ku dan tidak membenci ayahnya, dan ibunya, dan istrinya, anak-anaknya, dan saudara-saudaranya laki-laki dan perempuan, dan bahkan nyawanya sendiri, ia tidak bisa menjadi murid-Ku" (Lukas 14:26).

"Siapa pun di antara engkau sekalian yang tidak melepaskan semua yang dimilikinya, ia tidak bisa menjadi murid-Ku" (Lukas 14:33).

"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Tidak ada orang yang meninggalkan rumahnya, atau orangtuanya, atau saudaranya laki-laki, atau istrinya atau anaknya karena kerajaan Tuhan, yang tidak akan menerima kembali berlipat ganda di masa kini dan di zaman yang akan datang ia akan menerima hidup kekal" (Lukas 18:29-30).

Firman Tuhan Yang Mahakuasa pada Akhir Zaman

Pengaruh berbahaya "semangat luhur nasionalisme" selama ribuan tahun telah berakar kuat dalam hati manusia, demikian juga pemikiran feodal yang mengikat dan membelenggu manusia, tanpa sedikit pun kebebasan, tanpa kemauan untuk bercita-cita atau bertahan, tanpa hasrat untuk maju, malah sebaliknya, tetap negatif dan mundur, terkurung dalam mentalitas budak, dan seterusnya—faktor-faktor objektif ini telah membubuhkan suatu corak tak terhapuskan yang kotor dan buruk pada pandangan ideologis, cita-cita, moralitas, dan watak manusia. Manusia, sepertinya, sedang hidup dalam dunia gelap terorisme, di mana tak seorang pun di antara mereka berusaha untuk menerobos, dan tak seorang pun di antara mereka berpikir untuk berpindah ke dunia yang ideal; sebaliknya, mereka puas dengan keadaan mereka, menghabiskan hari-hari mereka dengan melahirkan dan membesarkan anak, membanting tulang, berpeluh, sibuk melakukan tugas rumah tangga, memimpikan keluarga yang nyaman dan bahagia, dan memimpikan kasih sayang dalam perkawinan, anak-anak yang berbakti, dan sukacita di usia senja saat mereka menjalani kehidupan mereka dengan damai .... Selama puluhan, ribuan, bahkan puluhan ribu tahun hingga saat ini, orang telah menghabiskan waktu mereka dengan cara ini, tanpa ada yang menciptakan kehidupan yang sempurna, semuanya hanya bertujuan saling membantai di dunia yang gelap ini, berlomba-lomba mengejar ketenaran, keberuntungan, dan saling menjatuhkan. Siapakah yang pernah mencari maksud-maksud Tuhan? Adakah yang pernah mengindahkan pekerjaan Tuhan? Semua bagian dari manusia yang dipenuhi dengan pengaruh kegelapan telah lama menjadi natur manusia, sehingga cukup sulit untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan, dan orang-orang bahkan kurang punya hati untuk memperhatikan apa yang telah dipercayakan Tuhan kepada mereka pada zaman sekarang.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan dan Jalan Masuk (3)"

Siapa yang dapat sungguh-sungguh dan sepenuhnya mengorbankan diri mereka sendiri bagi-Ku dan mempersembahkan seluruh keberadaan mereka bagi-Ku? Engkau semua setengah hati; pikiranmu berputar-putar, memikirkan rumah, dunia luar, makanan dan pakaian. Walaupun engkau berada di sini di hadapan-Ku, melakukan segala sesuatu bagi-Ku, jauh di lubuk hatimu engkau masih sedang memikirkan istrimu, anak-anakmu, dan orang tuamu di rumah. Apakah semua ini adalah hartamu? Mengapa engkau tidak memercayakannya ke dalam tangan-Ku? Apakah engkau tidak memiliki iman yang cukup kepada-Ku? Atau apakah engkau takut Aku akan membuat pengaturan yang tidak pantas bagimu? Mengapa engkau selalu mengkhawatirkan keluarga lahiriahmu? Engkau selalu merindukan orang-orang yang engkau kasihi! Apakah Aku memiliki posisi khusus di hatimu? Engkau masih berbicara tentang membiarkan-Ku berkuasa dalam dirimu dan memenuhi seluruh keberadaanmu—ini semua adalah kebohongan yang menipu! Berapa banyak dari antaramu yang memiliki komitmen terhadap gereja dengan sepenuh hati? Dan siapa di antaramu yang tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi bertindak demi kerajaan zaman sekarang? Renungkanlah dengan saksama akan hal ini.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 59"

Engkau semua sudah mengikuti-Ku selama bertahun-tahun ini, tetapi tidak pernah memberikan sedikit pun kesetiaan kepada-Ku. Sebaliknya, engkau semua mengitari orang-orang yang engkau semua kasihi dan segala sesuatu yang menyenangkanmu—sedemikian rupa, sehingga setiap saat dan ke mana pun engkau pergi, engkau semua menyimpannya rapat-rapat di dalam hatimu dan tidak pernah meninggalkannya. Ketika engkau semua menjadi bersemangat atau berhasrat atas apa pun yang engkau sukai, hal itu terjadi di saat engkau sedang mengikuti-Ku, atau bahkan ketika engkau sedang mendengarkan firman-Ku. Oleh karena itu, Kukatakan engkau semua menggunakan kesetiaan yang Kuminta darimu justru untuk setia kepada "kesayanganmu" dan menghargainya. Sekalipun engkau semua mungkin mengorbankan sesuatu untuk-Ku, hal itu tidak mewakili keseluruhanmu, dan tidak menunjukkan bahwa kepada-Kulah engkau sungguh-sungguh setia. Engkau semua melibatkan diri sendiri dalam melakukan hal-hal yang menjadi hasratmu: beberapa orang setia kepada anak-anak lelaki dan perempuannya, yang lain kepada suami, istri, kekayaan, pekerjaan, atasan, status, atau kepada wanita-wanita. Engkau semua tidak pernah merasa letih atau jengkel terhadap hal-hal yang kepadanya engkau setia; sebaliknya, engkau semua justru semakin berhasrat untuk memiliki segala sesuatu itu dalam kuantitas yang lebih besar, dan dengan kualitas yang lebih tinggi, dan engkau semua tidak pernah menyerah. Aku dan firman-Ku selalu terdorong ke belakang dari segala sesuatu yang engkau gemari. Dan engkau semua tidak punya pilihan selain menaruh firman-Ku itu pada urutan terakhir. Bahkan ada yang menyiapkan tempat terakhir itu untuk hal-hal yang kepadanya mereka setia tetapi belum mereka temukan. Tidak pernah ada sedikit pun jejak diri-Ku di dalam hati mereka. Engkau semua mungkin berpikir bahwa Aku meminta terlalu banyak darimu atau Aku menuduhmu secara keliru—tetapi pernahkah engkau memikirkan fakta bahwa ketika engkau sedang menikmati waktu dengan gembira bersama keluarga, engkau tidak pernah satu kali pun setia kepada-Ku? Pada saat-saat seperti itu, tidakkah hal itu menyakitkan hatimu? Pada saat hatimu dipenuhi dengan sukacita, dan engkau semua mendapat upah untuk pekerjaanmu, tidakkah engkau merasa kecil hati karena tidak melengkapi dirimu sendiri dengan kebenaran yang cukup? Kapan engkau semua pernah mencucurkan air mata karena tidak mendapat perkenan-Ku? Engkau memeras otak dan bersusah payah demi anak-anak lelaki dan perempuanmu, tetapi engkau masih tidak puas; engkau masih percaya bahwa engkau belum rajin demi mereka, bahwa engkau belum melakukan segala yang dapat engkau lakukan untuk mereka. Namun demikian, terhadap Aku, engkau semua selalu sembrono dan ceroboh; Aku hanya ada di dalam ingatanmu, tetapi Aku tidak tetap berada di dalam hatimu. Pengabdian dan upaya-upaya-Ku tidak pernah engkau semua rasakan, dan engkau tidak pernah menghargainya. Engkau semua hanya melakukan perenungan singkat dan percaya bahwa hal itu sudah cukup. "Kesetiaan" seperti itu bukanlah kesetiaan yang sudah lama Kuinginkan, melainkan yang sudah lama Kupandang rendah.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kepada Siapakah Engkau Setia?"

Bukan Aku yang ada dalam pikiranmu di setiapsaat, juga bukan kebenaran yang bersumber dari-Ku, melainkan suami atau istrimu, putra putrimu, dan apa yang engkau makan dan kenakan. Engkau semua memikirkan bagaimana engkau bisa mendapatkan kenikmatan dengan bahkan lebih banyak, bahkan lebih puas. Namun, bahkan ketika engkau semua sudah memenuhi perutmu hingga kenyang, bukankah engkau masih seperti mayat? Bahkan ketika, secara lahiriah engkau mendandani dirimu dengan pakaian yang begitu indah, bukankah engkau masih seperti mayat hidup yang tidak memiliki hidup? Engkau semua membanting tulang demi perutmu, hingga rambutmu beruban, tetapi tak seorang pun darimu yang mengorbankan sehelai rambut pun demi pekerjaan-Ku. Engkau semua terus-menerus sibuk, menempa tubuhmu dan memeras otakmu, demi kepentingan dagingmu, dan demi putra putrimu—tetapi tak seorang pun darimu menunjukkan kekhawatiran ataupun kepedulian terhadap maksud-maksud-Ku. Apa lagi yang masih engkau harap dapatkan dari-Ku?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Banyak yang Dipanggil, Tetapi Sedikit yang Dipilih"

Mereka yang mengikut Tuhan, setidaknya, harus mampu meninggalkan semua yang mereka miliki. Tuhan pernah berfirman dalam Alkitab, "Siapa pun di antara engkau sekalian yang tidak melepaskan semua yang dimilikinya, ia tidak bisa menjadi murid-Ku" (Lukas 14:33). Apa artinya orang harus meninggalkan semua yang dia miliki? Itu berarti dia harus meninggalkan keluarganya, meninggalkan pekerjaannya, meninggalkan semua keterikatan duniawinya. Mudahkah melakukan hal ini? Sangat sulit untuk melakukannya. Tanpa kemauan untuk melakukannya, orang sama sekali tidak akan mampu melakukannya. Jika orang memiliki kemauan untuk meninggalkan semuanya, mereka tentu saja akan memiliki kemauan untuk menanggung kesukaran. Jika orang tidak mampu menanggung kesukaran, mereka tidak akan mampu meninggalkan apa pun, meskipun mereka ingin melakukannya. Ada orang-orang yang, setelah meninggalkan keluarga dan menjauhkan diri dari orang-orang yang mereka kasihi, merindukan kampung halaman tak lama setelah melaksanakan tugas mereka. Jika mereka benar-benar tak mampu menahan kerinduan itu, mereka mungkin akan pulang dengan sembunyi-sembunyi untuk mengunjungi keluarga, lalu kembali untuk melaksanakan tugas mereka. Ada orang-orang yang, setelah meninggalkan rumah untuk melaksanakan tugas, mereka nyaris tak mampu menahan kerinduan mereka kepada orang-orang yang mereka kasihi pada saat Tahun Baru dan hari libur lainnya, dan ketika semua orang sedang tidur pada malam hari, mereka diam-diam menangis. Setelah itu, mereka berdoa kepada Tuhan dan merasa lebih baik, dan selanjutnya mereka kembali melaksanakan tugas. Meskipun orang-orang ini mampu meninggalkan keluarganya, mereka tak mampu menanggung banyak penderitaan. Jika mereka tidak mampu menyingkirkan perasaan mereka terhadap hubungan daging ini, bagaimana mereka akan mampu benar-benar mengorbankan diri mereka bagi Tuhan? Ada orang-orang yang mampu meninggalkan semua yang mereka miliki dan mengikut Tuhan, meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka—tetapi apa tujuan mereka melakukannya? Ada orang-orang yang berusaha untuk memperoleh kasih karunia dan berkat, dan ada orang-orang yang seperti Paulus, hanya mengejar mahkota dan upah. Hanya ada sedikit orang yang meninggalkan semua yang mereka miliki untuk mendapatkan kebenaran dan hidup, dan untuk memperoleh keselamatan. Jadi, pengejaran seperti apakah yang sesuai dengan maksud Tuhan? Tentu saja pengejaran akan kebenaran dan pengejaran untuk memperoleh hidup. Pengejaran ini sepenuhnya sesuai dengan maksud Tuhan dan merupakan bagian terpenting dalam percaya kepada Tuhan. Dapatkah orang memperoleh kebenaran jika mereka tidak mampu melepaskan hal-hal duniawi atau kekayaan? Sama sekali tidak. ... Engkau hanya dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan jika engkau mampu meninggalkan semua yang kauanggap paling penting agar engkau dapat mengikut Tuhan dan melaksanakan tugasmu, dan agar engkau dapat mengejar kebenaran dan memperoleh hidup. Apa artinya masuk ke dalam kerajaan Tuhan? Itu berarti engkau mampu meninggalkan semua yang kaumiliki dan mengikut Tuhan, memperhatikan firman-Nya, dan tunduk pada pengaturan-Nya, tunduk kepada-Nya dalam segala hal; itu berarti Dia telah menjadi Tuanmu dan Tuhanmu. Bagi Tuhan, itu berarti engkau telah masuk ke dalam Kerajaan-Nya, dan bencana apa pun yang menimpamu, engkau akan selalu berada dalam perlindungan-Nya dan akan mampu bertahan, dan engkau akan menjadi bagian dari umat Kerajaan-Nya. Tuhan akan mengakuimu sebagai pengikut-Nya, atau memberikan janji-Nya untuk menyempurnakan dirimu—tetapi langkah pertama yang harus kaulakukan, engkau harus mengikut Kristus. Hanya dengan cara demikian engkau dapat mengambil bagian dalam pelatihan kerajaan. Jika engkau tidak mengikut Kristus dan berada di luar kerajaan Tuhan, Tuhan tidak akan mengakui dirimu. Dan jika Tuhan tidak mengakuimu, meskipun engkau ingin diselamatkan dan mendapatkan janji Tuhan dan disempurnakan oleh-Nya, dapatkah engkau memperoleh semua ini? Tidak. Jika engkau ingin mendapatkan perkenanan Tuhan, pertama-tama, engkau harus memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Jika engkau mampu meninggalkan semua yang kaumiliki untuk mengejar kebenaran, jika engkau mampu mencari kebenaran dalam pelaksanaan tugasmu, jika engkau mampu bertindak sesuai dengan prinsip, dan jika engkau benar-benar memiliki kesaksian pengalaman, barulah engkau memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan dan menerima janji-Nya. Jika engkau tidak mampu meninggalkan semua yang kaumiliki untuk mengikut Tuhan, dan engkau bahkan tidak memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya, dan engkau sama sekali tidak berhak atas berkat-Nya dan janji-Nya. Ada banyak orang yang telah meninggalkan semua yang mereka miliki dan melaksanakan tugas di rumah Tuhan, tetapi bukan berarti mereka mampu memperoleh kebenaran. Orang harus mencintai kebenaran dan mampu menerima kebenaran sebelum mereka memperolehnya. Jika orang tidak mengejar kebenaran, mereka tidak akan memperoleh kebenaran. Apalagi mereka yang hanya melaksanakan tugas pada waktu luang—pengalaman mereka akan pekerjaan Tuhan begitu terbatas sehingga akan lebih sulit bagi mereka untuk memperoleh kebenaran. Jika orang tidak melaksanakan tugasnya atau tidak mengejar kebenaran, mereka akan kehilangan kesempatan yang luar biasa untuk diselamatkan dan disempurnakan oleh Tuhan. Ada orang-orang yang mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi mereka tidak melaksanakan tugas, dan mengejar hal-hal duniawi. Apakah ini meninggalkan semua yang mereka miliki? Jika orang percaya kepada Tuhan dengan cara ini, mampukah mereka mengikut Tuhan sampai akhir? Lihatlah murid-murid Tuhan Yesus; di antara mereka terdapat nelayan, petani, dan pemungut cukai. Ketika Tuhan Yesus memanggil mereka dan berkata, "Ikutlah Aku," mereka meninggalkan pekerjaannya dan mengikut Tuhan. Mereka tidak memikirkan masalah pekerjaan mereka, atau mempermasalahkan apakah setelah itu mereka akan memiliki jalan untuk bertahan hidup di dunia, mereka mengikut Tuhan Yesus seketika itu juga. Petrus mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati, memenuhi amanat Tuhan Yesus sampai akhir dan menjunjung tinggi tugasnya. Sepanjang hidupnya, dia berusaha untuk mengasihi Tuhan, dan pada akhirnya, ia disempurnakan oleh Tuhan. Ada orang-orang yang bahkan tak mampu meninggalkan semua yang mereka miliki, tetapi ingin masuk ke dalam kerajaan. Bukankah mereka sedang bermimpi?

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

(Menjawab pertanyaan dari saudara-saudari)

(Saat melaksanakan tugasku, aku masih dikekang oleh rasa sayang kepada keluargaku. Sering kali aku merindukan mereka dan hal ini memengaruhi pelaksanaan tugasku. Keadaanku sedikit membaik akhir-akhir ini, tetapi terkadang aku masih khawatir naga merah besar menangkap anggota keluargaku untuk mengancamku, dan aku takut aku tak sanggup berdiri teguh.) Ini adalah ketakutan yang tidak berdasar. Ketika engkau memikirkan hal ini, engkau perlu mencari kebenaran sebagai solusi. Engkau perlu memahami bahwa apa pun situasi yang engkau hadapi, Tuhan telah menata dan mengaturnya. Engkau harus belajar untuk tunduk kepada Tuhan dan mampu mencari kebenaran serta berdiri teguh saat menghadapi berbagai situasi. Ini adalah hal yang harus dipelajari oleh semua orang. Engkau harus sering merenungkan hal-hal ini: bagaimana engkau merasakan pemeliharaan dan penggembalaan Tuhan selama ini? Sejauh mana tingkat pertumbuhanmu? Bagaimana engkau seharusnya memenuhi tugas sebagai makhluk ciptaan? Engkau semua harus mengetahui hal-hal ini! Jika engkau bisa memikirkan tentang ancaman naga merah besar padamu, mengapa engkau tidak memikirkan tentang bagaimana caranya masuk ke dalam kebenaran? Mengapa engkau tidak merenungkan kebenaran? (Ketika pikiran-pikiran ini muncul, aku berdoa kepada Tuhan dan bertekad bahwa jika suatu hari aku benar-benar menghadapi situasi ini, aku akan tetap setia kepada Tuhan sampai mati. Namun, aku takut kalua-kalau aku tak dapat melakukannya dengan tingkat pertumbuhanku yang rendah.) Lalu engkau berdoa: "Tuhan, aku takuttidak dapat melakukannya dengan tingkat pertumbuhanku yang rendah. Aku sangat takut. Tolong jangan lakukan itu. Lakukanlah saja saat tingkat pertumbuhanku lebih tinggi." Apakah ini cara berdoa yang baik? (Tidak.) Engkau harus berdoa seperti ini: "Tuhan, saat ini tingkat pertumbuhan dan imanku rendah, aku takut kalau harus menghadapi sesuatu. Sebenarnya, aku tidak benar-benar percaya bahwa semua masalah dan segala sesuatu ada di tangan-Mu. Aku belum menyerahkan diriku ke dalam tangan-Mu. Sungguh, ini merupakan pemberontakan! Aku bersedia tunduk pada penataan dan pengaturan-Mu. Apa pun yang Engkau lakukan, hatiku bersedia memberikan kesaksian untuk-Mu. Aku bersedia berdiri teguh dalam kesaksianku tanpa mempermalukan-Mu. Silakan lakukan sesuai kehendak-Mu." Engkau semua perlu menempatkan harapan dan semua yang ingin engkau katakan di hadapan Tuhan. Beginilah caranya engkau memperoleh iman yang sejati. Jika engkau ragu untuk berdoa seperti ini, betapa kecilnya imanmu! Engkau harus sering berdoa seperti ini. Jika engkau berdoa seperti ini, Tuhan belum tentu memberi jawaban. Tuhan tidak membebani orang lebih dari yang bisa mereka tanggung, tetapi jika engkau membuat sikap dan tekadmu jelas, Tuhan akan senang. Ketika Tuhan senang, hatimu tidak lagi akan terganggu dan terkekang oleh masalah ini. "Hal-hal seperti suami, anak-anak, keluarga, harta—semua ini ada di tangan Tuhan. Mereka tidak memiliki arti. Seluruh alam semesta ada di tangan Tuhan, bukankah keluargaku juga ada di tangan-Nya? Apa gunanya mengkhawatirkan mereka? Aku tidak berhak berbicara tentangnya, aku tidak mampu dan tidak bisa melindungi mereka. Nasib mereka dan segala sesuatu tentang mereka ada di tangan Tuhan!" Engkau harus memiliki iman untuk menghadap Tuhan dan berdoa, bertekad kuat, dan memutuskan untuk berserah pada pengaturan Tuhan. Dengan begitu keadaan di dalam dirimu akan berubah. Engkau tidak akan khawatir dan merasa cemas lagi. Engkau tidak akan begitu waspada dan merasakan takut yang berlebihan dalam melakukan apa pun. Di saat orang lain maju, engkau mundur dan selalu ingin melarikan diri. Bukankah ini yang dilakukan pengecut? Ketika umat Tuhan melaksanakan tugas mereka dalam kerajaan dan makhluk ciptaan melaksanakan tugas mereka di hadapan Pencipta, mereka seharusnya melakukannya dengan tenang dan hati yang takut akan Tuhan. Seharusnya mereka tidak gugup, mundur, atau ekstra berhati-hati. Jika engkau tahu bahwa keadaan ini salah dan malah terus-menerus mencemaskannya, bukannya mencari kebenaran untuk menyelesaikannya, maka engkau justru dikendalikan dan dikekang oleh hal ini dan engkau tidak akan bisa memenuhi tugasmu. Engkau ingin memenuhi tugasmu sebagai makhluk ciptaan dengan segenap hati, segenap pikiran, dan segenap kekuatan, tetapi mampukah engkau mencapainya? Engkau tidak dapat mencapai tahap melakukan dengan segenap hati karena hatimu tidak tertuju pada tugasmu. Yang terbaik dari yang engkau beri hanyalah sepersepuluh dari hatimu. Tanpa segenap hatimu, bagaimana mungkin engkau bisa memberikan segenap pikiran dan kekuatanmu? Hatimu tidak tertuju pada tugasmu dan yang engkau miliki hanyalah kemauan kecil untuk melaksanakannya. Mampukah engkau memenuhi tugasmu dengan segenap hati dan pikiranmu? Engkau tidak memiliki tekad untuk menerapkan kebenaran sehingga engkau pasti dibatasi oleh keluarga dan kasih sayangmu kepada mereka. Mereka akan mengikat tangan dan kakimu. Mereka akan mengendalikan pikiran dan hatimu dan engkau akan gagal memenuhi kebenaran dan tuntutan Tuhan. Engkau akan bersedia, tetapi tidak memiliki kekuatan. Oleh karena itu, engkau harus berdoa di hadapan Tuhan, memahami maksud Tuhan di satu sisi sambil memahami di mana seharusnya posisimu sebagai makhluk ciptaan. Engkau harus mengambil tekad dan sikap yang seharusnya engkau miliki dan menunjukkannya di hadapan Tuhan. Sikap inilah yang harus engkau miliki. Mengapa orang lain tidak mengkhawatirkan hal ini? Apakah engkau pikir orang lain tidak memiliki keluarga atau kesulitan seperti ini? Sebenarnya, semua orang terikat pada suatu kedagingan dan keluarga, tetapi beberapa orang mampu mengatasinya dengan berdoa kepada Tuhan dan mencari kebenaran. Setelah masa pencarian, mereka memahami kasih sayang lahiriah ini dan melepaskannya dari hati mereka. Kemudian, hal-hal ini tidak lagi menyulitkan mereka dan mereka tak dapat dikendalikan atau dikekang olehnya. Semua itu tidak memengaruhi pelaksanaan tugas mereka, dan dengan demikian, mereka memperoleh kebebasan. Ada perkataan Tuhan dalam Alkitab yang mengatakan, "Siapa pun di antara engkau sekalian yang tidak melepaskan semua yang dimilikinya, ia tidak bisa menjadi murid-Ku" (Lukas 14:33). Apa yang dimaksud dengan melepaskan semua yang dimiliknya? Apa yang dimaksud dengan "semua"? Hal-hal seperti status, ketenaran, keuntungan, keluarga, teman, dan harta benda—semua ini termasuk dalam kata "semua". Jadi, hal-hal apa yang paling penting di dalam hatimu? Bagi sebagian orang, itu adalah anak-anaknya. Bagi orang lain, orang tuanya. Bagi beberapa orang, kekayaan. Dan bagi orang lainnya, status, ketenaran, dan keuntungan. Jika engkau menganggap hal-hal ini berharga, maka itu akan mengendalikanmu. Jika engkau tidak menganggapnya berharga dan engkau benar-benar melepaskannya, maka itu tidak dapat mengendalikanmu. Semuanya bergantung pada bagaimana engkau menyikapi dan menangani semua hal ini.

Engkau semua harus memahami bahwa kapan pun atau di tahap apa pun Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, Dia selalu membutuhkan sekelompok orang untuk bekerja sama dengan-Nya. Fakta bahwa orang-orang ini bekerja sama dengan pekerjaan Tuhan atau dalam menyebarkan Injil telah ditentukan oleh-Nya. Jadi, apakah Tuhan memiliki tugas khusus untuk setiap manusia yang telah Dia tentukan? Setiap manusia memiliki misi dan tanggung jawab; setiap manusia memiliki amanat. Ketika Tuhan memberikan amanat kepadamu, ini menjadi tanggung jawabmu. Engkau harus memikul tanggung jawab tersebut, itu adalah tugasmu. Apa yang dimaksud dengan tugas? Tugas adalah misi yang Tuhan berikan kepadamu. Apa itu misi? (Amanat Tuhan adalah misi manusia. Hidup seseorang harus dijalani demi amanat Tuhan. Amanat ini adalah satu-satunya hal dalam hatinya, dan mereka tidak seharusnya hidup untuk hal lain.) Amanat Tuhan adalah misi manusia; inilah pemahaman yang benar. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan ditempatkan di bumi untuk menyelesaikan amanat Tuhan. Jika yang engkaukejar dalam hidup ini hanya untuk menaiki tangga sosial, mengumpulkan kekayaan, menjalani kehidupan yang nyaman, menikmati kedekatan dengan keluarga, dan bersenang-senang dengan ketenaran, keuntungan, dan status—ketika engkau mendapatkan status sosial, keluargamu menjadi terkemuka, dan semua anggota keluargamu aman dan sehat—tetapi engkau mengabaikan misi yang Tuhan berikan kepadamu, apakah ada nilai dalam hidup yang sedang engkau jalani? Bagaimana engkau akan menjawab kepada Tuhan setelah engkau mati? Engkau tidak akan bisa menjawabnya, ini adalah pemberontakan dan dosa terbesar! Siapa di antara engkau semua yang saat ini melaksanakan tugas di rumah Tuhan secara kebetulan? Apa pun latar belakang yang engkau miliki dalam melaksanakan tugasmu, semuanya tidak ada yang kebetulan. Tugas ini tidak bisa dilaksanakan hanya dengan menemukan beberapa orang percaya secara acak; ini adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Tuhan sejak. Apa artinya sesuatu yang telah ditentukan? Apa arti spesifiknya? Artinya, dalam seluruh rencana pengelolaan-Nya, Tuhan telah lama merencanakan berapa kali engkau akan berada di bumi, dari garis keturunan dan keluarga mana engkau akan dilahirkan pada akhir zaman, bagaimana keadaan keluarga tersebut, apakah engkau akan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, apa saja yang akan menjadi kekuatanmu, tingkat pendidikanmu, seberapa pandai engkau berbicara, apa kualitasmu, dan seperti apa penampilanmu nantinya. Dia telah merencanakan umur di mana engkau akan datang ke rumah Tuhan dan mulai melaksanakan tugasmu dan tugas apa yang akan engkau lakukan pada waktu tertentu. Tuhan telah menetapkan setiap langkah untukmu sejak awal. Ketika engkau belum dilahirkan dan ketika engkau datang ke bumi dalam beberapa kehidupan terakhirmu, Tuhan telah mengatur tugas apa yang akan engkau laksanakan pada tahap akhir pekerjaan ini. Tentu saja, ini bukan lelucon! Fakta bahwa engkau dapat mendengar khotbah di sini telah ditentukan sebelumnya oleh Tuhan. Ini tidak bisa dianggap enteng! Selain itu, tinggi badanmu, penampilan, seperti apa matamu, bentuk tubuh, kondisi kesehatan, pengalaman hidup dan tugas apa yang mampu engkau ambil pada usia tertentu, juga bakat serta kemampuan apa yang engkau miliki—semua ini telah ditentukan untukmu oleh Tuhan jauh sebelumnya, dan tentu saja bukan diatur sekarang. Tuhan telah lama menetapkannya untukmu, yang berarti, jika Dia bermaksud untuk memakaimu, Dia pasti sudah mempersiapkanmu sebelum memberikan amanat dan misi ini kepadamu. Jadi, apakah dapat diterima jika engkau lari dari hal ini? Bolehkah engkau bersikap setengah hati? Keduanya tidak dapat diterima; itu akan mengecewakan Tuhan! Ini adalah bentuk pemberontakan terburuk jika seseorang meninggalkan tugasnya. Ini adalah perbuatan tercela. Tuhan telah bekerja keras dan bersungguh-sungguh, menetapkan sejak zaman dahulu agar engkau bisa sampai pada hari ini dan diberikan misi tersebut. Bukankah misi ini adalah tanggung jawabmu? Bukankah itu yang membuat hidupmu berharga? Jika engkau tidak menyelesaikan misi yang Tuhan berikan kepadamu, engkau akan kehilangan nilai dan makna hidup; hidupmu seolah-olah sia-sia. Tuhan telah mengatur kondisi, lingkungan, dan latar belakang yang tepat untukmu. Dia telah menganugerahimu kualitas dan kemampuan ini, mempersiapkanmu untuk hidup hingga usia ini, dan mempersiapkanmu untuk memiliki semua kualifikasi yang engkau butuhkan untuk melaksanakan tugasmu, Dia telah mengatur semua ini untukmu, tetapi engkau tidak melaksanakan tugas ini dengan tekun. Engkau tidak mampu menahan pencobaan dan memilih untuk melarikan diri, selalu mencari kehidupan yang nyaman dan mengejar hal-hal duniawi. Engkau mengambil karunia dan kemampuan yang Tuhan berikan kepadamu, menggunakannya untuk melayani Iblis dan hidup untuk Iblis. Bagaimana perasaan Tuhan terhadap hal ini? Harapan-Nya terhadapmu telah dikecewakan seperti ini, bukankah Dia akan jijik terhadapmu? Bukankah Dia akan membencimu? Dia akan meluapkan amarah yang besar kepadamu. Lalu, apakah masalah ini dianggap selesai? Mungkinkah ini sesederhana yang engkau bayangkan? Apakah menurutmu jika engkau tidak menyelesaikan misimu dalam kehidupan ini, semuanya akan berakhir dengan kematianmu? Semuanya tidak akan berakhir di situ; jiwamu akan berada dalam bahaya. Engkau tidak melaksanakan tugasmu, engkau tidak menerima amanat Tuhan, dan engkau lari dari hadirat Tuhan. Keadaan menjadi sangat buruk. Ke mana engkau bisa lari? Bisakah engkau melarikan diri dari tangan Tuhan? Bagaimana Tuhan menggolongkan manusia seperti ini? (Mereka adalah orang-orang yang telah mengkhianati-Nya.) Bagaimana Tuhan mendefinisikan orang-orang yang telah mengkhianati-Nya? Bagaimana Tuhan mengelompokkan orang-orang yang lari dari takhta penghakiman-Nya? Mereka adalah orang-orang yang akan binasa dan dihancurkan. Tidak akan pernah ada kehidupan lain atau kelahiran kembali bagimu, dan Tuhan tidak akan mungkin memberikan amanat lain kepadamu. Tidak ada lagi misi untukmu dan engkau tidak memiliki kesempatan untuk menerima keselamatan. Ini adalah masalah serius! Tuhan akan berkata, "Orang ini telah lari dari hadapan-Ku sekali, lari dari takhta penghakiman-Ku dan hadirat-Ku. Mereka tidak melaksanakan misi atau menyelesaikan amanatnya. Hidup mereka berakhir di sini. Sudah berakhir; semuanya telah berakhir." Sungguh tragis! Bagaimana Tuhan menentukan orang yang telah mengkhianati-Nya? Bagaimana Tuhan menggolongkan orang yang telah lari dari takhta pengadilan-Nya? Mereka adalah orang-orang yang akan mengalami kebinasaan dan dihancurkan. Tidak akan pernah ada lagi kehidupan baru atau kelahiran kembali bagimu, dan Tuhan tidak mungkin akan memberikan amanat lain kepadamu. Tidak ada lagi misi untukmu, dan engkau tidak mungkin memperoleh keselamatan. Ini adalah masalah serius! Tuhan akan berfirman: "Orang ini pernah luput dari penglihatan-Ku, melarikan diri dari takhta pengadilan-Ku dan dari hadirat-Ku. Mereka tidak melaksanakan tugas atau tidak menyelesaikan amanat mereka. Hidup mereka berakhir di sini. Selesai sudah; tamatlah riwayat mereka." Sungguh sebuah tragedi! Bagi engkau semua yang mampu melaksanakan tugasmu di rumah Tuhan hari ini, entah itu tugas besar atau kecil, baik dilakukan secara fisik maupun mental, dan entah tugas itu menangani masalah eksternal atau internal, tak seorang pun melaksanakan tugas mereka secara kebetulan. Bagaimana mungkin engkau yang memilih tugas ini? Semua ini dipimpin oleh Tuhan. Hanya karena Tuhan memberimu amanat, barulah engkau bisa tergerak seperti ini, engkau memiliki perasaan misi dan rasa tanggungjawab, dan engkau mampu melaksanakan tugas ini. Ada begitu banyak orang tidak percaya yang berpenampilan menarik, berilmu, dan berbakat, tetapi apakah Tuhan berkenan kepada mereka? Tidak. Tuhan tidak memilih mereka, dan Dia hanya berkenan kepadamu. Dia membuatmu menjalankan berbagai peran, melaksanakan segala jenis tugas, dan memikul berbagai macam tanggung jawab dalam pekerjaan pengelolaan-Nya. Ketika rencana pengelolaan Tuhan berakhir dan tercapai, sungguh ini adalah sebuah kemenangan dan keistimewaan! Jadi, ketika orang mengalami sedikit kesukaran tatkala mereka melaksanakan tugas mereka hari ini; ketika mereka harus melepaskan beberapa hal, sedikit mengorbankan diri mereka, dan membayar harga tertentu; ketika mereka kehilangan status, ketenaran, dan keuntungan di dunia; dan ketika hal-hal ini semuanya lenyap, sepertinya semua itu telah diambil dari mereka oleh Tuhan, tetapi sesungguhnya mereka telah memperoleh sesuatu yang lebih berharga dan lebih bernilai. Apa yang telah orang peroleh dari Tuhan? Mereka telah memperoleh kebenaran dan hidup dengan melaksanakan tugas mereka. Hanya jika engkau telah melaksanakan tugasmu, barulah engkau telah menyelesaikan amanat Tuhan, engkau menjalani seluruh hidupmu untuk misimu dan amanat yang telah Tuhan berikan kepadamu, engkau memiliki kesaksian yang indah, dan engkau menjalani hidup yang bermakna—baru setelah itulah engkau adalah manusia sejati! Dan mengapa kukatakan engkau adalah manusia sejati? Karena Tuhan telah memilihmu, dan telah menugaskanmu untuk melaksanakan tugasmu sebagai makhluk ciptaan dalam pengelolaan-Nya. Inilah nilai dan makna terbesar dalam hidupmu.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Ketika engkau sudah mendengar begitu banyak khotbah, banyak kebenaran, dan banyak firman Tuhan, dan engkau sudah meyakini bahwa jalan ini adalah jalan yang tepat, dan jalan yang benar dalam hidup, apakah yang kauperlukan pada saat ini? Engkau perlu memohon agar Tuhan mengatur lingkungan yang sesuai untukmu, yaitu lingkungan yang mendidik kerohanianmu dan bermanfaat bagi hidupmu dan dapat membuatmu bertumbuh dalam hidup. Lingkungan ini mungkin akan terasa sangat tidak nyaman—daging manusia harus menanggung kesukaran, dan orang harus meninggalkan dan melepaskan banyak hal. Ini adalah sesuatu yang engkau semua sudah alami sekarang. Sebagai contoh, katakanlah engkau dianiaya dan tidak bisa pulang ke rumah, untuk menemui atau menghubungi anak atau pasangan, untuk bertemu dengan keluarga dan teman, atau untuk mendengar kabar dari mereka. Di tengah malam, engkau mulai memikirkan keadaan di rumah: "Bagaimana kabar ayahku? Dia sudah tua, dan aku tak bisa lagi berbakti kepadanya. Ibuku sedang sakit, dan aku tak tahu bagaimana keadaannya sekarang." Bukankah engkau akan selalu memikirkan hal-hal ini? Jika hatimu selalu terkekang oleh hal-hal semacam ini, konsekuensi apakah yang akan kautanggung dalam pelaksanaan tugasmu? Tidak terlalu melibatkan diri atau memedulikan hal-hal yang bersifat duniawi dan daging akan bermanfaat bagi perkembangan hidupmu. Pemikiran dan kekhawatiranmu tidak akan ada gunanya; semua hal ini berada di tangan Tuhan, dan engkau tidak mampu mengubah nasib para anggota keluargamu. Engkau harus memahami bahwa prioritas utamamu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan adalah memikirkan maksud-Nya, melaksanakan tugasmu, memperoleh iman yang sejati, masuk ke dalam kenyataan firman Tuhan, bertumbuh dalam hidup, dan memperoleh kebenaran. Inilah yang terpenting. Di luarnya, orang sepertinya terlihat secara aktif meninggalkan dunia dan keluarga mereka, tetapi apa yang sebenarnya terjadi? (Tuhanlah yang berdaulat atas dan mengatur hal ini.) Ini diatur oleh Tuhan; Dialah yang mencegahmu untuk menemui keluargamu. Lebih tepatnya, Tuhan mengambilnya darimu. Bukankah ini pernyataan yang paling nyata? (Ya.) Orang selalu berkata bahwa Tuhan berdaulat atas dan menata segala sesuatu, jadi bagaimana Dia berdaulat atas hal ini? Dia membawamu keluar dari rumahmu, tidak membiarkan keluargamu menjadi beban yang memberatkanmu. Jadi, ke manakah Dia membawamu? Dia membawamu ke lingkungan di mana tidak ada keterikatan daging dan di mana engkau tidak bisa menemui orang-orang yang kaukasihi. Ketika engkau mengkhawatirkan mereka, dan ingin melakukan sesuatu untuk mereka, engkau tidak bisa, dan ketika engkau ingin memberikan baktimu kepada mereka, engkau tidak bisa. Mereka tidak bisa mengikatmu lagi. Tuhan telah menjauhkanmu dari mereka, dan melepaskanmu dari semua keterikatan ini, jika tidak, engkau akan berbakti kepada mereka, melayani mereka, dan rela mengorbankan hidupmu untuk mereka. Tuhan menjauhkanmu dari semua keterikatan di sekitarmu adalah hal yang baik ataukah buruk? (Hal yang baik.) Ini adalah hal yang baik, dan tidak perlu disesalkan. Karena ini adalah hal yang baik, apa yang harus orang lakukan? Orang harus bersyukur kepada Tuhan dengan berkata: "Tuhan sangat mengasihiku!" Orang tidak mampu mengalahkan perbudakan kasih sayang dengan kemampuan mereka sendiri, karena hati manusia seluruhnya terkekang oleh kasih sayang. Mereka semua berharap untuk bersatu dengan keluarga mereka, berharap seluruh keluarga mereka berkumpul bersama, di mana semua orang berada dalam keadaan aman, sehat, dan bahagia, dan berharap untuk menjalani setiap harinya seperti ini, tanpa pernah berpisah. Namun, ada sisi buruk dari hal ini. Engkau akan mencurahkan seluruh tenaga dan upaya dalam hidupmu, masa mudamu, tahun-tahun terbaikmu, dan segala yang terbaik dari hidupmu untuk mereka; engkau akan memberikan seluruh hidupmu demi dagingmu, keluargamu, orang-orang yang kaukasihi, pekerjaanmu, ketenaran dan keuntungan, dan segala jenis hubungan yang rumit, dan akibatnya, engkau akan menghancurkan seluruh hidupmu. Jadi, bagaimana Tuhan mengasihi manusia? Tuhan berkata: "Janganlah kauhancurkan dirimu dalam liang lumpur ini. Jika kedua kakimu terjebak di dalamnya, engkau tidak akan mampu mengeluarkan dirimu dari sana, sekuat apa pun engkau berusaha. Engkau tidak memiliki tingkat pertumbuhan atau keberanian, apalagi iman. Aku sendiri yang akan mengeluarkanmu." Inilah yang Tuhan lakukan, dan Dia tidak membahasnya denganmu. Mengapa Tuhan tidak menanyakan pendapat manusia? Ada orang-orang yang berkata: "Tuhan adalah Sang Pencipta, Dia melakukan apa pun yang Dia inginkan. Manusia bagaikan semut dan serangga, semuanya tidak berarti di mata Tuhan." Begitulah adanya, tetapi, dengan cara seperti itukah Tuhan memperlakukan manusia? Tidak, bukan dengan cara seperti itu. Tuhan mengungkapkan begitu banyak kebenaran dan menganugerahkannya kepada manusia, memampukan manusia untuk ditahirkan dari kerusakan mereka, dan untuk memperoleh hidup baru dari-Nya. Kasih Tuhan bagi manusia sangat besar. Semua ini adalah hal-hal yang dapat dilihat oleh manusia. Tuhan memiliki maksud-Nya untukmu, tujuan-Nya membawamu ke sini adalah untuk membuatmu memulai jalan yang benar dalam hidup, untuk menjalani hidup yang bermakna, jalan yang pasti tidak akan kaupilih. Keinginan subjektif manusia adalah menjalani seluruh hidup mereka dengan aman dan tenteram, dan meskipun mereka tidak memiliki kekayaan, setidaknya mereka ingin bersatu dengan keluarga mereka selamanya, dan menikmati kebahagiaan kekeluargaan semacam ini. Mereka tidak memahami bagaimana cara memikirkan maksud Tuhan, mereka juga tidak tahu bagaimana memikirkan tempat tujuan masa depan ataupun maksud Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Namun, Tuhan tidak mempermasalahkan ketidakpahaman mereka, dan Dia tidak perlu berkata banyak kepada mereka karena mereka tidak mengerti, tingkat pertumbuhan mereka terlalu rendah, dan pembahasan apa pun hanya akan berujung pada kebuntuan. Mengapa akan berujung pada kebuntuan? Karena hal besar dari rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia bukanlah sesuatu yang mampu dipahami manusia hanya dengan satu atau dua kalimat penjelasan. Karena hal itu tidak dapat dijelaskan, Tuhan membuat keputusan dan bertindak secara langsung, sampai tiba saatnya ketika manusia akhirnya mampu memahaminya.

Ketika Tuhan membawa sebagian umat pilihan-Nya keluar dari lingkungan yang keras di Tiongkok, ini karena kehendak baik-Nya, dan semua orang dapat melihatnya sekarang. Dalam hal ini, orang harus sering bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas kasih karunia yang Tuhan berikan kepada mereka. Engkau telah keluar dari lingkungan keluarga, dibebaskan dari segala hubungan daging antarpribadi yang rumit, dan melepaskan dirimu dari segala keterikatan duniawi dan daging. Tuhan telah membawamu keluar dari jeratan yang kompleks dan masuk ke dalam hadirat dan rumah Tuhan. Tuhan berkata: "Di sini tenang, tempat ini sangat baik, dan sesuai untuk pertumbuhanmu. Di sinilah tempat firman dan bimbingan Tuhan dan kebenaran berkuasa. Maksud Tuhan untuk menyelamatkan manusia berada di sini, dan pekerjaan penyelamatan berpusat di sini. Jadi, bertumbuhlah sebanyak yang kauinginkan." Tuhan membawamu ke dalam lingkungan semacam ini, lingkungan yang mungkin tidak memiliki kenyamanan yang kaudapatkan dari orang-orang yang kaukasihi, di mana anak-anakmu tidak berada di sekitarmu untuk merawatmu ketika engkau sakit, dan di mana tak seorang pun mendengarkan curahan isi hatimu. Ketika engkau sendirian, dan engkau memikirkan tentang penderitaan dan kesulitan dagingmu dan segala sesuatu yang akan kauhadapi di masa depan, pada saat-saat seperti itu, engkau akan merasa kesepian. Mengapa engkau akan merasa kesepian? Alasan objektifnya adalah tingkat pertumbuhan manusia terlalu rendah. Apakah alasan subjektifnya? (Orang belum sepenuhnya melepaskan diri dari orang-orang yang mereka kasihi dalam keluarga mereka.) Benar, itu karena orang tidak mampu melepaskan mereka. Orang-orang yang hidup dalam daging menikmati berbagai hubungan dan ikatan keluarga dalam daging. Mereka yakin bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa orang-orang yang mereka kasihi. Mengapa engkau tidak berpikir tentang bagaimana engkau datang ke dunia manusia? Engkau datang seorang diri, sejak awal tidak ada hubungannya dengan orang lain. Tuhan membawa orang ke dunia satu per satu; ketika engkau datang, sebenarnya engkau datang seorang diri. Engkau tidak merasa kesepian pada saat itu, jadi mengapa engkau merasa kesepian ketika Tuhan membawamu keluar dari lingkungan buruk daratan Cina sekarang? Engkau berpikir bahwa engkau tidak memiliki teman yang dapat mendengarkan curahan isi hatimu, entah itu anak-anakmu, orang tuamu, atau pasanganmu—suami atau istri—jadi, engkau merasa kesepian. Jadi, ketika engkau merasa kesepian, mengapa engkau tidak memikirkan Tuhan? Bukankah Tuhan adalah sahabat manusia? (Ya, Tuhan adalah sahabat manusia.) Ketika engkau merasakan penderitaan dan kesedihan yang paling mendalam, siapakah yang sesungguhnya mampu menghiburmu? Siapakah yang sesungguhnya mampu membereskan kesulitan-kesulitanmu? (Tuhan.) Hanya Tuhan yang mampu membereskan kesulitan-kesulitan manusia. Ketika engkau sakit, dan anak-anakmu berada di sisimu, menuangkan minuman, menemanimu, engkau akan merasa sangat senang, tetapi, ada saatnya anak-anakmu akan merasa jenuh dan tak seorang pun mau merawatmu. Pada saat-saat seperti ini, engkau akan benar-benar merasa kesepian! Jadi sekarang, ketika engkau berpikir bahwa engkau tidak memiliki teman, apakah itu sesungguhnya benar? Sebenarnya tidak, karena Tuhan selalu menemanimu! Tuhan tidak meninggalkan manusia; Dia adalah Pribadi yang dapat mereka andalkan dan tempat bernaung setiap saat, dan satu-satunya yang dapat mereka percaya. Jadi, kesulitan dan penderitaan apa pun yang kautanggung, apa pun hal yang menyakitkan, atau hal-hal negatif dan kelemahan apa pun yang sedang kauhadapi, jika engkau segera datang ke hadirat Tuhan dan berdoa, firman-Nya akan menghiburmu, membereskan kesulitan-kesulitan dan berbagai masalahmu. Dalam lingkungan seperti ini, kesepianmu akan menjadi kondisi dasar untuk mengalami firman Tuhan dan memperoleh kebenaran. Sembari engkau mengalami, engkau akan perlahan-lahan berpikir: "Aku masih menjalani hidup yang baik setelah meninggalkan orang tuaku, menjalani hidup yang penuh kepuasan setelah meninggalkan suamiku, dan hidup yang penuh kedamaian dan sukacita setelah meninggalkan anak-anakku. Aku tidak lagi merasa kosong. Aku tidak akan lagi mengandalkan manusia, melainkan akan mengandalkan Tuhan. Dia akan selalu mencukupi dan membantuku. Meskipun aku tidak dapat menyentuh atau melihat-Nya, aku tahu bahwa Dia berada di sisiku kapan pun, dan di mana pun. Asalkan aku berdoa kepada-Nya, asalkan aku berseru kepada-Nya, Dia akan menggerakkan hatiku, dan membuatku memahami maksud-Nya dan melihat jalan yang benar." Pada saat itu, Dia akan benar-benar menjadi Tuhanmu, dan semua masalahmu akan terselesaikan.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Ada orang-orang ingin memahami dan memperoleh kebenaran serta ingin mengorbankan diri mereka untuk Tuhan, tetapi mereka tidak mampu melepaskan apa pun. Mereka tidak mampu melepaskan masa depan mereka, mereka tidak mampu melepaskan kenyamanan daging, mereka tidak mampu melepaskan kebersamaan keluarga mereka, anak-anak mereka, dan orang tua mereka, dan mereka tidak mampu melepaskan niat mereka, tujuan mereka, ataupun keinginan mereka. Apa pun yang menimpa mereka, mereka selalu mendahulukan diri mereka sendiri, urusan mereka sendiri, dan keinginan egois mereka sendiri, dan menempatkan kebenaran di paling akhir; memuaskan keinginan daging dan watak rusak Iblis mereka terlebih dahulu, sedangkan menerapkan firman Tuhan dan memuaskan Tuhan bukanlah hal yang utama. Dapatkah orang-orang semacam ini memperoleh perkenanan Tuhan? Dapatkah mereka masuk ke dalam kenyataan kebenaran atau melakukan kehendak Tuhan? (Tidak.) Jika engkau melaksanakan tugasmu dan tidak bermalas-malasan, tetapi watak rusakmu belum sedikit pun dibereskan, apakah itu berarti engkau sedang mengikuti jalan Tuhan? (Tidak.) Engkau semua memahami hal-hal ini, tetapi dalam hal menerapkan kebenaran, ini adalah pekerjaan yang sulit. Penderitaan dan harga yang kaubayar harus digunakan untuk menerapkan kebenaran, bukan untuk mematuhi aturan dan mengikuti proses. Hal ini sangat layak untuk dilakukan sebanyak apa pun engkau menderita demi kebenaran, dan penderitaan yang kautanggung karena menerapkan kebenaran demi melakukan kehendak Tuhan akan diterima oleh-Nya dan diperkenan oleh-Nya.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Jika engkau dapat mengabdikan hatimu, tubuhmu, dan segenap kasihmu yang murni kepada Tuhan, menempatkan seluruhnya di hadapan-Nya, tunduk sepenuhnya kepada-Nya, dan sepenuhnya memperhatikan maksud-maksud-Nya—bukan memperhatikan daging, bukan keluarga, dan bukan hasrat pribadimu sendiri, melainkan memperhatikan kepentingan rumah tangga Tuhan, menjadikan firman Tuhan sebagai prinsip dan fondasi dalam segala hal—maka dengan melakukannya, niatmu dan sudut pandangmu akan berada di tempat yang tepat, dan engkau akan menjadi seseorang di hadapan Tuhan yang menerima pujian-Nya. Orang yang Tuhan sukai adalah mereka yang bersikap sepenuh hati terhadap-Nya; mereka adalah orang-orang yang mengabdi hanya kepada-Nya. Orang yang Tuhan benci adalah mereka yang setengah hati dan yang memberontak terhadap-Nya. Ia membenci mereka yang percaya kepada-Nya dan selalu ingin menyenangkan-Nya tetapi tidak dapat sepenuhnya mengorbankan diri mereka demi Dia. Dia membenci mereka yang berkata bahwa mereka mengasihi-Nya padahal dalam hatinya memberontak terhadap-Nya; Dia membenci mereka yang menggunakan kata-kata fasih yang berbunga-bunga dengan tujuan menipu. Mereka yang tidak dengan sungguh-sungguh berdedikasi kepada Tuhan atau yang belum benar-benar tunduk di hadapan-Nya pada dasarnya adalah pengkhianat dan sangat congkak. Mereka yang tidak dapat dengan sungguh-sungguh tunduk di hadapan Tuhan yang nyata dan normal, mereka bahkan lebih congkak, dan mereka terutama adalah keturunan si penghulu malaikat yang patuh. Orang yang sungguh-sungguh mengorbankan diri mereka bagi Tuhan mengabdikan segenap keberadaan mereka kepada-Nya dan menyerahkan diri mereka di hadapan-Nya; mereka mampu tunduk pada semua firman dan pekerjaan-Nya, dan mampu menerapkan firman-Nya. Mereka mampu menerima firman Tuhan dan menganggapnya sebagai fondasi keberadaan mereka, dan mampu dengan sungguh-sungguh mencari di dalam firman Tuhan untuk menemukan bagian mana yang harus mereka terapkan. Orang-orang semacam itulah yang benar-benar hidup di hadapan Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang yang Sungguh-Sungguh Mengasihi Tuhan adalah Orang yang Mampu Sepenuhnya Tunduk pada Kenyataan Diri-Nya"

Manusia harus berupaya hidup dalam kehidupan yang bermakna dan tidak boleh puas dengan keadaannya saat ini. Untuk hidup dalam gambaran Petrus, ia harus memiliki pengetahuan dan pengalaman Petrus. Manusia harus mengejar hal-hal yang lebih tinggi dan lebih mendalam. Ia harus mengejar kasih kepada Tuhan yang lebih dalam dan lebih murni, dan kehidupan yang memiliki nilai dan makna. Hanya inilah sesungguhnya kehidupan; hanya dengan demikian manusia akan sama seperti Petrus. Engkau harus berfokus untuk bersikap proaktif dalam memasuki sisi positif dan tidak dengan pasif membiarkan dirimu kembali murtad demi kenyamanan sesaat dan mengabaikan kebenaran yang lebih mendalam, lebih spesifik, dan lebih nyata. Kasihmu harus praktis dan engkau harus menemukan cara untuk membebaskan dirimu dari kehidupan yang bejat dan tanpa beban yang tidak ada bedanya dengan kehidupan binatang ini. Engkau harus hidup dalam kehidupan yang bermakna, kehidupan yang bernilai, dan jangan sampai membodohi dirimu sendiri, atau menganggap hidupmu seperti mainan yang engkau mainkan. Bagi semua orang yang bercita-cita untuk mengasihi Tuhan, tidak ada kebenaran yang tidak dapat dicapai, dan tidak ada keadilan yang tidak dapat mereka tegakkan. Bagaimana seharusnya engkau menjalani hidupmu? Bagaimana seharusnya engkau mengasihi Tuhan, dan mencurahkan kasih ini untuk memuaskan maksud-Nya? Tidak ada perkara yang lebih besar dalam hidupmu. Di atas segalanya, engkau harus memiliki cita-cita dan ketekunan seperti itu, janganlah seperti orang-orang yang tak punya nyali, orang-orang yang lemah. Engkau harus belajar bagaimana menghayati kehidupan yang berarti dan mengalami kebenaran yang bermakna, dan tidak seharusnya memperlakukan dirimu sendiri secara sembrono dengan cara seperti itu. Tanpa engkau sadari, hidupmu akan berlalu begitu saja; setelah itu, masih adakah kesempatan lain bagimu untuk mengasihi Tuhan? Bisakah manusia mengasihi Tuhan setelah dia mati? Engkau harus memiliki cita-cita dan hati nurani yang sama seperti Petrus; hidupmu harus bermakna, dan jangan main-main dengan dirimu sendiri. Sebagai manusia, dan sebagai orang yang mengejar Tuhan, engkau harus mampu dengan saksama mempertimbangkan bagaimana engkau memperlakukan hidupmu, bagaimana engkau harus mempersembahkan dirimu bagi Tuhan, bagaimana engkau harus memiliki iman yang lebih bermakna dalam Tuhan, dan bagaimana, karena engkau mengasihi Tuhan, engkau harus mengasihi-Nya dengan cara yang lebih murni, lebih indah, dan lebih baik. ... Engkau harus menderita kesukaran demi kebenaran, engkau harus mengabdikan diri kepada kebenaran, engkau harus menanggung penghinaan demi kebenaran, dan untuk memperoleh lebih banyak kebenaran, engkau harus mengalami penderitaan yang lebih besar. Inilah yang harus engkau lakukan. Janganlah membuang kebenaran demi kehidupan keluarga yang damai, dan janganlah kehilangan martabat dan integritas hidupmu demi kesenangan sesaat. Engkau harus mengejar segala yang indah dan baik, dan engkau harus mengejar jalan dalam hidup yang lebih bermakna. Jika engkau menjalani kehidupan yang vulgar dan tidak mengejar tujuan apa pun, bukankah engkau menyia-nyiakan hidupmu? Apa yang dapat engkau peroleh dari kehidupan semacam itu? Engkau harus meninggalkan seluruh kenikmatan daging demi satu kebenaran, dan jangan membuang seluruh kebenaran demi sedikit kenikmatan. Orang-orang seperti ini tidak memiliki integritas atau martabat; keberadaan mereka tidak ada artinya!

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"

Sekarang ini, engkau tidak percaya pada firman yang Kuucapkan, dan engkau tidak menghiraukannya; ketika tiba saatnya pekerjaan ini disebarluaskan, dan engkau menyaksikan seluruhnya, engkau akan menyesal, dan saat itulah engkau akan tercengang. Ada berbagai berkat, tetapi engkau tidak tahu cara menikmatinya, dan ada kebenaran, tetapi engkau tidak mengejarnya. Bukankah engkau menghina dirimu sendiri? Sekarang ini, sekalipun langkah pekerjaan Tuhan berikutnya belum dimulai, tidak ada tuntutan tambahan yang diminta darimu dan apa yang harus kauhidupi. Ada begitu banyak pekerjaan dan begitu banyak kebenaran; apakah semua itu tidak layak engkau ketahui? Apakah hajaran dan penghakiman Tuhan tidak mampu membangkitkan rohmu? Apakah hajaran dan penghakiman Tuhan tidak mampu membuatmu membenci diri sendiri? Apakah engkau puas hidup di bawah pengaruh Iblis, dengan kedamaian dan sukacita, dan sedikit kenyamanan daging? Bukankah engkau yang paling hina dari semua orang? Tidak ada yang lebih bodoh selain mereka yang telah melihat keselamatan tetapi tidak berupaya mendapatkannya; mereka inilah orang-orang yang mengenyangkan daging mereka sendiri dan menikmati Iblis. Engkau berharap bahwa imanmu kepada Tuhan tidak akan mendatangkan tantangan atau kesengsaraan, ataupun kesulitan sekecil apa pun. Engkau selalu mengejar hal-hal yang tidak berharga, dan tidak menghargai hidup, melainkan menempatkan pikiran yang terlalu muluk-muluk di atas kebenaran. Engkau sungguh tidak berharga! Engkau hidup seperti babi—apa bedanya antara engkau, babi, dan anjing? Bukankah mereka yang tidak mengejar kebenaran, melainkan mengasihi daging, adalah binatang buas? Bukankah mereka yang mati, tanpa roh, adalah mayat berjalan? Berapa banyak firman yang telah disampaikan di antara engkau sekalian? Apakah hanya sedikit pekerjaan yang dilakukan di antaramu? Berapa banyak yang telah Kuberikan di antaramu? Lalu mengapa engkau tidak mendapatkannya? Apa yang harus engkau keluhkan? Bukankah engkau tidak mendapatkan apa-apa karena engkau terlalu mengasihi daging? Dan bukankah ini karena pikiranmu yang terlalu muluk-muluk? Bukankah karena engkau terlalu bodoh? Jika engkau tidak mampu memperoleh berkat-berkat ini, dapatkah engkau menyalahkan Tuhan karena tidak menyelamatkanmu? Hal yang engkau kejar adalah agar bisa memperoleh kedamaian setelah percaya kepada Tuhan, agar anak-anakmu bebas dari penyakit, suamimu memiliki pekerjaan yang baik, putramu menemukan istri yang baik, putrimu mendapatkan suami yang layak, lembu dan kudamu dapat membajak tanah dengan baik, cuaca bagus selama satu tahun untuk hasil panenmu. Inilah yang engkau cari. Pengejaranmu hanyalah untuk hidup dalam kenyamanan, supaya tidak ada kecelakaan menimpa keluargamu, angin badai berlalu darimu, wajahmu tak tersentuh oleh debu pasir, hasil panen keluargamu tidak dilanda banjir, terhindar dari bencana, hidup dalam dekapan Tuhan, hidup dalam sarang yang nyaman. Seorang pengecut sepertimu, yang selalu mengejar daging—apa engkau punya hati, apa engkau punya roh? Bukankah engkau adalah binatang buas? Aku memberimu jalan yang benar tanpa meminta imbalan apa pun, tetapi engkau tidak mengejarnya. Apakah engkau salah satu dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan? Aku memberikan kehidupan manusia yang nyata kepadamu, tetapi engkau tidak mengejarnya. Apakah engkau tidak ada bedanya dari babi atau anjing? Babi tidak mengejar kehidupan manusia, mereka tidak berupaya supaya ditahirkan, dan mereka tidak mengerti makna hidup. Setiap hari, setelah makan sampai kenyang, mereka hanya tidur. Aku telah memberimu jalan yang benar, tetapi engkau belum mendapatkannya. Tanganmu kosong. Apakah engkau bersedia melanjutkan kehidupan ini, kehidupan seekor babi? Apa pentingnya orang-orang seperti itu hidup? Hidupmu hina dan tercela, engkau hidup di tengah-tengah kecemaran dan kecabulan, dan tidak mengejar tujuan apa pun; bukankah hidupmu paling tercela? Apakah engkau masih berani memandang Tuhan? Jika engkau terus mengalami dengan cara demikian, bukankah engkau tidak akan memperoleh apa-apa? Jalan yang benar telah diberikan kepadamu, tetapi apakah pada akhirnya engkau dapat memperolehnya, itu tergantung pada pengejaran pribadimu sendiri.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"

Sekaranglah saatnya Roh-Ku melakukan pekerjaan besar, dan saatnya Aku memulai pekerjaan-Ku di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi. Lebih dari itu, sekaranglah saatnya Aku mengelompokkan semua makhluk ciptaan, menempatkan setiap mereka ke dalam kategorinya masing-masing, sehingga pekerjaan-Ku dapat berlangsung lebih cepat dan lebih efektif. Dengan demikian, yang Kuminta dari engkau semua adalah supaya engkau mempersembahkan seluruh keberadaanmu untuk pekerjaan-Ku, dan terlebih lagi, supaya engkau memahami dengan jelas dan memastikan seluruh pekerjaan yang sudah Kukerjakan dalam dirimu, serta mengerahkan seluruh kekuatanmu ke dalam pekerjaan-Ku agar pekerjaan-Ku menjadi lebih efektif. Inilah yang harus engkau pahami. Berhentilah bertengkar di antaramu, mencari-cari jalan mundur, atau mencari-cari kenyamanan daging, yang akan menunda pekerjaan-Ku dan menunda masa depanmu yang indah. Bersikap seperti itu tidak akan mendatangkan perlindungan bagimu, melainkan akan mendatangkan kehancuran bagimu. Bukankah tindakan seperti ini bodoh? Apa yang engkau nikmati sekarang dengan serakah adalah hal yang merusak masa depanmu, sedangkan penderitaan yang engkau alami sekarang adalah hal yang melindungimu. Engkau harus menyadari hal-hal ini dengan jelas, agar dapat menghindarkan dirimu terjebak dalam pencobaan yang akan membuatmu sulit melepaskan diri, dan untuk menghindarkan dirimu terjebak dalam kabut tebal dan tidak mampu menemukan sinar matahari. Saat kabut tebal itu pergi, engkau akan mendapati dirimu berada di tengah penghakiman pada hari yang besar itu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Menyebarkan Injil Juga Merupakan Pekerjaan Menyelamatkan Manusia"

Pada zaman sekarang, Aku mengasihi siapa pun yang dapat mengikuti kehendak-Ku, siapa pun yang dapat menunjukkan perhatian terhadap beban-Ku, dan siapa pun yang dapat memberikan segalanya bagi-Ku dengan hati yang sungguh-sungguh dan tulus. Aku akan terus-menerus mencerahkan mereka, dan tidak membiarkan mereka menjauh dari-Ku. Aku sering berkata, "Bagi mereka yang dengan tulus hati mengorbankan diri mereka bagi-Ku, Aku pasti akan sangat memberkatimu." Apa yang dimaksud dengan "memberkati"? Apakah engkau tahu? Dalam konteks pekerjaan Roh Kudus saat ini, kata ini mengacu pada beban yang Aku berikan kepadamu. Bagi semua orang yang mampu menanggung beban bagi gereja, dan yang dengan tulus hati mempersembahkan diri mereka kepada-Ku, beban mereka dan kesungguhan mereka adalah berkat yang berasal dari-Ku. Selain itu, penyingkapan-Ku kepada mereka juga merupakan berkat dari-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 82"

Aku sekarang sedang berjalan di antara umat-Ku dan Aku tinggal di tengah-tengah mereka. Saat ini, mereka yang mengasihi-Ku dengan tulus—orang-orang semacam itu diberkati. Diberkatilah mereka yang tunduk kepada-Ku, mereka pasti akan tinggal dalam kerajaan-Ku. Diberkatilah mereka yang mengenal-Ku, mereka pasti akan memegang kekuasaan dalam kerajaan-Ku. Diberkatilah mereka yang mencari-Ku, mereka pasti akan lepas dari belenggu Iblis dan menikmati berkat-Ku. Diberkatilah mereka yang mampu memberontak terhadap dirinya sendiri, mereka pasti akan masuk ke dalam milik kepunyaan-Ku dan mewarisi kelimpahan kerajaan-Ku. Aku akan mengingat mereka yang menyibukkan diri bagi-Ku, Aku akan merengkuh dengan sukacita mereka yang berkorban bagi-Ku, dan Aku akan memberikan kenikmatan kepada mereka yang memberi persembahan kepada-Ku. Aku akan memberkati mereka yang menemukan kenikmatan dalam firman-Ku, mereka pasti akan menjadi tiang-tiang yang menopang bubungan di kerajaan-Ku, mereka pasti akan mendapatkan kelimpahan yang tiada taranya di rumah-Ku dan tak seorang pun yang dapat menandingi mereka. Pernahkah engkau semua menerima berkat-berkat yang diberikan kepadamu? Pernahkah engkau mencari janji-janji yang dibuat untukmu? Di bawah bimbingan terang-Ku, engkau semua pasti akan menerobos cengkeraman kekuatan kegelapan. Engkau pasti tidak akan kehilangan bimbingan dari terang-Ku di tengah kegelapan. Engkau pasti akan menjadi para penguasa atas seluruh ciptaan. Engkau pasti akan menjadi para pemenang di hadapan Iblis. Saat runtuhnya kerajaan si naga merah yang sangat besar, engkau pasti akan berdiri di tengah kerumunan orang yang tak terhitung jumlahnya sebagai bukti kemenangan-Ku. Engkau semua pasti akan berdiri teguh dan tak tergoyahkan di tanah Sinim. Melalui penderitaan yang kautanggung, engkau akan mewarisi berkat-berkat-Ku, dan pasti akan memancarkan kemuliaan-Ku ke seluruh alam semesta.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 19"

Kesaksian Pengalaman Terkait

Melepaskan diri dari Penjara Keluargaku

Lagu Pujian Terkait

Berikan Dirimu Sepenuhnya Bagi Karya Tuhan

Engkau Harus Tinggalkan Semua demi Kebenaran

Manusia Harus Berusaha Menjalani Kehidupan yang Bermakna

Sebelumnya: 4. Cara mengatasi masalah selalu mengajukan tuntutan kepada Tuhan

Selanjutnya: 7. Cara mengatasi masalah bersikap seenaknya dan tidak terkendali

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini

Hubungi kami via Messenger