20. Bagaimana mengalami penganiayaan dan kesengsaraan

Firman Tuhan dari Alkitab

"Dan jangan takut kepada mereka yang membunuh tubuh, tetapi tidak mampu membunuh jiwa: sebaliknya, takutlah kepada Dia yang mampu menghancurkan tubuh dan jiwa di neraka" (Matius 10:28).

"Ia yang mempertahankan nyawanya, akan kehilangan nyawanya, dan ia yang kehilangan nyawanya karena Aku, akan mendapatkannya" (Matius 10:39).

Firman Tuhan Yang Mahakuasa pada Akhir Zaman

Sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan, engkau masing-masing harus menghargai bagaimana engkau telah sungguh-sungguh mendapatkan peninggian dan keselamatan tertinggi dengan menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman dan pekerjaan dari rencana-Nya yang Dia lakukan dalam engkau hari ini. Tuhan telah menjadikan sekelompok orang ini sebagai fokus tunggal pekerjaan-Nya di seluruh semesta. Dia telah mengorbankan seluruh hati-Nya bagi engkau semua; Dia telah merebut kembali dan memberikan kepada engkau semua seluruh pekerjaan Roh Kudus di seluruh semesta. Itulah sebabnya engkau semua adalah orang-orang yang beruntung. Selain itu, Dia telah memindahkan kemuliaan-Nya dari Israel, umat pilihan-Nya, kepada engkau semua, dan Dia akan menjadikan tujuan dari rencana-Nya terwujud sepenuhnya melalui kelompok ini. Karena itu, engkau semua adalah orang-orang yang akan menerima warisan Tuhan, dan bahkan lebih dari ini, engkau adalah ahli waris kemuliaan Tuhan. Mungkin engkau semua ingat kata-kata ini: "Sebab penderitaan ringan kami, yang hanya sementara, mengerjakan bagi kami kemuliaan yang lebih besar dan kekal." Engkau semua pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya, tetapi tak satu pun darimu yang memahami arti sebenarnya dari kata-kata tersebut. Hari ini, engkau sadar sepenuhnya akan makna penting sejatinya. Kata-kata ini akan dipenuhi oleh Tuhan pada akhir zaman, dan akan dipenuhi dalam diri orang-orang yang telah dianiaya secara brutal oleh si naga merah yang sangat besar di negeri tempatnya berbaring melingkar. Si naga merah yang sangat besar itu menganiaya Tuhan dan ia adalah musuh Tuhan, dan karenanya, di negeri ini, mereka yang percaya kepada Tuhan dipaksa menanggung penghinaan dan penindasan, dan sebagai hasilnya, perkataan-perkataan ini terpenuhi dalam diri engkau semua, sekelompok orang ini. Karena dimulai di sebuah negeri yang melawan Tuhan, semua pekerjaan Tuhan menghadapi rintangan-rintangan yang luar biasa, dan memenuhi sekian banyak firman-Nya membutuhkan waktu; akibatnya, orang-orang dimurnikan sebagai hasil dari firman Tuhan, yang juga adalah bagian dari penderitaan. Teramat sulit bagi Tuhan untuk menjalankan pekerjaan-Nya di negeri si naga merah yang sangat besar—tetapi lewat kesulitan inilah Tuhan mengerjakan satu tahap pekerjaan-Nya, membuat hikmat-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang menakjubkan menjadi nyata, dan menggunakan kesempatan ini untuk melengkapi kelompok orang ini. Melalui penderitaan manusialah, melalui kualitas mereka, dan melalui semua watak Iblis orang-orang di negeri yang najis inilah Tuhan mengerjakan pekerjaan penyucian dan penaklukan-Nya, agar dari ini, Dia bisa memperoleh kemuliaan, dan agar Dia bisa mendapatkan mereka yang akan menjadi saksi perbuatan-perbuatan-Nya. Seperti itulah seluruh makna penting semua pengorbanan yang telah Tuhan lakukan bagi kelompok orang ini. Artinya, melalui orang-orang yang menentang-Nyalah Tuhan melakukan pekerjaan penaklukan, dan hanya dengan demikianlah kuasa Tuhan yang dahsyat dapat menjadi nyata. Dengan kata lain, hanya mereka yang berada di negeri yang najis itulah yang layak mewarisi kemuliaan Tuhan, dan hanya inilah yang bisa menekankan kuasa Tuhan yang dahsyat. Itulah sebabnya dari negeri yang najis ini, dan dari orang-orang yang tinggal di negeri yang najis ini, kemuliaan Tuhan diperoleh. Seperti itulah maksud Tuhan. Tahap pekerjaan Yesus pun sama: Dia hanya bisa memperoleh kemuliaan di tengah-tengah orang Farisi yang menganiaya Dia; jika bukan karena penganiayaan orang Farisi dan pengkhianatan Yudas, Yesus tidak mungkin diolok-olok atau difitnah, apalagi disalibkan, dan karenanya, tidak mungkin memperoleh kemuliaan. Di tempat Tuhan bekerja dalam setiap zaman, dan di tempat Dia melakukan pekerjaan-Nya dalam daging, di situlah Dia memperoleh kemuliaan dan di situlah Dia mendapatkan orang yang Dia ingin dapatkan. Inilah rencana pekerjaan Tuhan, dan inilah pengelolaan-Nya.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Pekerjaan Tuhan Sesederhana yang Manusia Bayangkan?"

Ketika Aku secara resmi memulai pekerjaan-Ku, semua manusia bergerak saat Aku bergerak, sehingga orang-orang di seluruh semesta berjalan bersama-Ku, seluruh semesta menjalani "kesibukan yang penuh sukacita", dan manusia diberi semangat oleh-Ku. Sebagai hasilnya, si naga merah yang sangat besar itu sendiri menjadi kebingungan dan marah karena Aku dan ia melayani pekerjaan-Ku, dan walaupun sebenarnya tidak mau, ia tidak bisa melakukan apa yang dikehendakinya, sehingga tidak punya pilihan selain "tunduk pada pengaturan-Ku". Dalam seluruh rencana-Ku, si naga merah yang sangat besar adalah kontras-Ku, musuh-Ku, dan juga hamba-Ku; karena itulah Aku tidak pernah mengendurkan "tuntutan"-Ku terhadapnya. Karena itu, tahap terakhir dari pekerjaan inkarnasi-Ku diselesaikan di dalam rumahnya; ini lebih kondusif bagi si naga merah yang sangat besar untuk melakukan pelayanan bagi-Ku dengan sebaik-baiknya, dan melaluinya Aku akan menaklukkannya serta melengkapi rencana-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 29"

Pekerjaan-Ku di antara kelompok manusia di akhir zaman adalah usaha yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan oleh karena itu, supaya kemuliaan-Ku dapat memenuhi seluruh alam semesta, semua manusia harus menderita kesulitan terakhir bagi-Ku. Apakah engkau memahami maksud-Ku? Ini adalah persyaratan terakhir yang Aku minta dari manusia, yaitu Aku berharap semua manusia bisa memberikan kesaksian kuat yang gemilang tentang Aku di hadapan naga merah besar, sehingga mereka bisa memberikan diri mereka kepada-Ku terakhir kalinya dan menggenapi persyaratan-Ku untuk yang terakhir. Bisakah engkau semua benar-benar melakukannya? Engkau tidak mampu memuaskan hati-Ku di masa lalu—bisakah engkau semua mematahkan pola ini dalam usaha yang terakhir? Aku memberikan kesempatan bagi manusia untuk merenung; Aku membiarkan mereka merenungkan dengan baik sebelum akhirnya memberi-Ku jawaban—apakah salah kalau Aku melakukannya? Aku menantikan respons manusia, Aku menantikan "surat jawaban"-nya—apakah engkau semua punya iman untuk memenuhi persyaratan-Ku?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 34"

Sebelumnya dikatakan bahwa orang-orang seperti itu adalah keturunan naga merah besar. Bahkan, lebih jelasnya, mereka adalah perwujudan naga merah besar. Ketika Tuhan memaksa mereka ke ujung jalan dan menghabisi mereka, maka—tanpa ragu—roh naga merah besar tidak lagi punya kesempatan untuk bekerja di dalam mereka. Dengan cara ini, ketika manusia berjalan ke ujung jalan juga adalah ketika naga merah besar mati. Bisa dikatakan bahwa ini menggunakan kematian untuk membalas "kebaikan besar" Tuhan—yang adalah tujuan pekerjaan Tuhan di negara naga merah besar. Ketika manusia siap mengorbankan nyawa mereka, semuanya menjadi tidak penting, dan tidak ada orang yang bisa mengalahkannya. Apakah yang lebih penting daripada nyawa? Karenanya, Iblis menjadi tidak mampu bertindak lebih jauh dalam manusia, tidak ada yang bisa dilakukannya dengan manusia. Walaupun, dalam definisi "daging" dikatakan bahwa daging dirusak oleh Iblis, jika manusia benar-benar memberikan diri mereka dan tidak dikendalikan oleh Iblis, tidak ada orang yang bisa mengalahkannya—dan pada saat ini, daging akan menunjukkan fungsi lainnya, dan mulai secara formal menerima arahan dari Roh Tuhan. Inilah proses yang diperlukan, ini harus terjadi langkah demi langkah, jika tidak, Tuhan tidak memiliki sarana bekerja di dalam daging yang keras kepala. Inilah hikmat Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penafsiran Rahasia 'Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta', Bab 36"

"Sekuat" apa pun Iblis, seberani dan seambisius apa pun dirinya, sehebat apa pun kemampuannya untuk menimbulkan kerusakan, seluas apa pun teknik yang digunakannya untuk merusak dan memikat manusia, selihai apa pun trik dan rencana jahat yang digunakannya untuk mengintimidasi manusia, sehebat apa pun kemampuannya mengubah bentuk keberadaan dirinya, ia tidak pernah mampu menciptakan satu makhluk hidup pun, tidak pernah mampu menetapkan hukum atau aturan untuk keberadaan segala sesuatu, dan tidak pernah mampu mengatur dan mengendalikan objek apa pun, baik yang hidup atau mati. Di alam semesta dan cakrawala, tidak ada orang atau objek apa pun yang lahir dari dirinya, atau ada karena dirinya; tidak ada orang atau objek apa pun yang diatur olehnya, atau dikendalikan olehnya. Sebaliknya, ia bukan saja harus hidup di bawah kekuasaan Tuhan, tetapi, lebih dari itu, ia harus menaati semua perintah dan titah Tuhan. Tanpa izin Tuhan, sulit bagi Iblis untuk menyentuh bahkan setetes air pun atau butiran pasir di atas tanah; tanpa izin Tuhan, Iblis bahkan tidak bebas untuk memindahkan semut di atas tanah, apalagi umat manusia, yang diciptakan oleh Tuhan. Di mata Tuhan, Iblis lebih rendah daripada bunga bakung di gunung, daripada burung-burung yang terbang di udara, daripada ikan di laut, dan daripada belatung di tanah. Perannya antara lain adalah melayani segala sesuatu, dan melayani umat manusia, serta untuk melayani pekerjaan Tuhan dan rencana pengelolaan-Nya. Selicik apa pun naturnya, dan sejahat apa pun hakikat dirinya, satu-satunya yang dapat ia lakukan hanyalah dengan patuh menaati fungsinya, yaitu: melayani Tuhan, dan menyediakan sebuah kontras bagi Tuhan. Seperti itulah esensi dan posisi Iblis. Hakikat dirinya tidak ada hubungannya dengan hidup, tidak ada hubungannya dengan kuasa, tidak ada hubungannya dengan otoritas; ia hanyalah mainan di tangan Tuhan, hanya mesin yang melayani Tuhan!

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik I"

Engkau tidak perlu takut akan ini dan itu; sebanyak apa pun kesulitan dan bahaya yang mungkin engkau hadapi, engkau mampu tetap tenang di hadapan-Ku; tidak terhalang oleh rintangan apa pun sehingga kehendak-Ku dapat terlaksana. Ini adalah tugasmu; kalau tidak, Aku akan mendatangkan murka-Ku ke atasmu dan dengan tangan-Ku Aku akan melakukannya.... Lalu engkau akan menanggung penderitaan mental tanpa akhir. Engkau harus menanggung semuanya; engkau harus siap untuk melepaskan segala yang engkau miliki untuk-Ku dan melakukan segala yang kaubisa untuk mengikuti-Ku, dan siap sedia untuk mengorbankan segalanya. Inilah saatnya Aku akan mengujimu: akankah engkau memberikan kesetiaanmu kepada-Ku? Dapatkah engkau mengikuti-Ku sampai akhir dengan setia? Janganlah takut; dengan dukungan-Ku, siapa yang mampu menghalangi jalan ini? Ingatlah ini! Jangan lupa! Semua yang terjadi adalah oleh kehendak baik-Ku dan semuanya berada dalam pengamatan-Ku. Dapatkah engkau mengikuti firman-Ku dalam segala yang kaukatakan dan lakukan? Ketika ujian api menimpamu, akankah engkau berlutut dan berseru? Ataukah engkau akan gemetar ketakutan, tidak mampu bergerak maju?

Engkau harus memiliki keberanian-Ku di dalam dirimu, dan engkau harus memiliki prinsip-prinsip dalam hal menghadapi kerabat yang tidak percaya. Namun demi Aku, engkau juga tidak boleh tunduk pada kekuatan gelap apa pun. Andalkan hikmat-Ku untuk menempuh jalan yang sempurna; jangan sampai rencana Iblis menang. Kerahkan segala upayamu untuk menaruh hatimu di hadapan-Ku, dan Aku akan menghiburmu dan memberimu kedamaian dan kebahagiaan di hatimu. Jangan berusaha untuk bersikap dengan cara tertentu di depan orang lain; bukankah lebih berharga dan berbobot untuk memuaskan-Ku? Dengan memuaskan-Ku, bukankah engkau akan semakin dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan abadi? Penderitaanmu yang sekarang ini menandakan betapa besarnya berkat masa depanmu nanti; berkat-berkat itu tak terlukiskan. Engkau tidak mengetahui besarnya berkat yang akan engkau miliki; engkau bahkan tak mampu memimpikannya. Sekarang berkat itu telah menjadi nyata; amat sangat nyata! Ini tidak terlalu jauh—dapatkah engkau melihatnya? Semua berkat ini ada di dalam diri-Ku; betapa cerahnya masa depanmu! Hapuslah air matamu, dan jangan rasakan sakit atau kesedihan. Segala sesuatu diatur oleh tangan-Ku, dan tujuan-Ku adalah segera membentuk engkau semua menjadi para pemenang dan membawamu ke dalam kemuliaan bersama-Ku. Untuk semua itu terjadi padamu, engkau juga harus penuh ucapan syukur dan pujian; itu akan memberiku kepuasan yang dalam.

Kehidupan Kristus yang luar biasa telah muncul; tidak ada yang perlu engkau takuti. Iblis berada di bawah kaki kita, dan waktu mereka tidak akan lama lagi. Bangkitlah! Singkirkanlah dunia kebodohan, bebaskan dirimu dari jurang maut! Setialah kepada-Ku apa pun yang terjadi, dan majulah dengan berani; Aku adalah batu karangmu yang teguh, jadi andalkanlah diri-Ku!

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 10"

Jika orang tidak memiliki keyakinan, tidak mudah bagi mereka untuk terus menempuh jalan ini. Sekarang semua orang bisa melihat bahwa pekerjaan Tuhan sama sekali tidak sejalan dengan gagasan dan imajinasi manusia. Tuhan telah melakukan begitu banyak pekerjaan dan mengucapkan begitu banyak firman, dan meskipun manusia mungkin mengakui bahwa semua itu adalah kebenaran, gagasan tentang Tuhan tetap cenderung muncul dalam diri mereka. Jika orang ingin memahami kebenaran dan memperolehnya, mereka harus memiliki keyakinan dan tekad yang kuat agar dapat berpegang pada apa yang telah mereka lihat dan apa yang telah mereka peroleh dari pengalaman mereka. Apa pun yang Tuhan lakukan dalam diri manusia, mereka harus menjunjung tinggi apa yang mereka sendiri miliki, bersikap tulus di hadapan Tuhan, dan tetap mengabdi kepada-Nya sampai akhir. Ini adalah tugas umat manusia. Manusia harus menjunjung tinggi apa yang harus mereka lakukan. Kepercayaan kepada Tuhan menuntut ketundukan kepada-Nya dan mengalami pekerjaan-Nya. Tuhan sudah melakukan banyak sekali pekerjaan—bisa dikatakan bahwa bagi manusia semuanya itu adalah penyempurnaan, pemurnian, dan terlebih lagi, hajaran. Belum pernah ada satu langkah pun dari pekerjaan Tuhan yang sejalan dengan gagasan manusia; apa yang telah manusia nikmati adalah firman Tuhan yang keras. Saat Tuhan datang, manusia seharusnya menikmati kemegahan-Nya dan murka-Nya. Namun, sekeras apa pun firman-Nya, Dia datang untuk menyelamatkan dan menyempurnakan umat manusia. Sebagai makhluk ciptaan, manusia harus melakukan tugas yang seharusnya mereka lakukan, dan menjadi kesaksian bagi Tuhan di tengah pemurnian. Dalam setiap ujian, mereka harus menjunjung tinggi kesaksian yang harus mereka berikan, dan melakukannya dengan memberi kesaksian yang berkumandang bagi Tuhan. Orang yang melakukan ini adalah seorang pemenang. Bagaimanapun cara Tuhan memurnikanmu, engkau tetap penuh keyakinan dan tidak pernah kehilangan keyakinan kepada-Nya. Engkau melakukan apa yang seharusnya manusia lakukan. Inilah yang Tuhan tuntut dari manusia, dan hati manusia harus mampu sepenuhnya kembali kepada-Nya dan berpaling kepada-Nya di setiap saat yang berlalu. Inilah seorang pemenang. Mereka yang Tuhan sebut "para pemenang" adalah mereka yang tetap mampu menjadi kesaksian dan mempertahankan keyakinan dan pengabdian mereka kepada Tuhan ketika berada di bawah pengaruh Iblis dan dikepung oleh Iblis, yaitu saat mereka mendapati diri mereka berada di tengah kekuatan kegelapan. Jika engkau tetap mampu menjaga hati yang murni di hadapan Tuhan dan mempertahankan kasih yang tulus kepada Tuhan apa pun yang terjadi, engkau sedang menjadi kesaksian di hadapan Tuhan, dan inilah yang Tuhan maksudkan sebagai "pemenang". Jika pengejaranmu hebat ketika Tuhan memberkatimu, tetapi engkau mundur ketika tidak ada berkat-Nya, apakah ini kemurnian? Karena engkau yakin bahwa jalan ini benar, engkau harus mengikutinya hingga akhir; engkau harus mempertahankan pengabdianmu kepada Tuhan. Karena engkau sudah melihat bahwa Tuhan itu sendiri telah datang ke bumi untuk menyempurnakanmu, engkau harus memberikan hatimu seluruhnya kepada-Nya. Jika engkau tetap dapat mengikuti Dia apa pun yang Dia lakukan, bahkan sekalipun Dia menentukan kesudahan yang tidak menyenangkan bagimu pada akhirnya, inilah artinya mempertahankan kemurnianmu di hadapan Tuhan. Mempersembahkan tubuh rohani yang kudus dan perawan suci kepada Tuhan berarti menjaga ketulusan hati di hadapan Tuhan. Bagi umat manusia, ketulusan adalah kemurnian, dan kemampuan untuk bersikap tulus terhadap Tuhan adalah mempertahankan kemurnian. Inilah yang seharusnya engkau lakukan. Saat engkau harus berdoa, berdoalah; saat engkau harus berkumpul bersama dalam persekutuan, lakukanlah itu; saat engkau harus menyanyikan lagu pujian, nyanyikanlah lagu pujian; dan saat engkau harus memberontak melawan daging, berontaklah terhadap daging. Saat engkau melaksanakan tugasmu, jangan engkau kacau dalam melakukannya; saat engkau dihadapkan pada ujian, berdirilah teguh. Inilah pengabdian kepada Tuhan. Jika engkau tidak menjunjung apa yang seharusnya manusia lakukan, maka semua penderitaan dan tekadmu terdahulu sia-sia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Sudah Seharusnya Mempertahankan Kesetiaanmu kepada Tuhan"

Saat ini, visi dan kebenaran yang kaupahami itu meletakkan landasan bagi pengalamanmu di masa depan; dalam kesengsaraan di masa depan, engkau semua akan memiliki pengalaman praktis dari firman ini. Kemudian, ketika ujian menimpamu dan engkau mengalami kesengsaraan, engkau akan memikirkan perkataan yang kauucapkan hari ini, yaitu: "Tidak peduli kesengsaraan, ujian, atau bencana besar apa pun yang kuhadapi, aku harus memuaskan Tuhan." Pikirkan tentang pengalaman Petrus dan kemudian pengalaman Ayub—engkau akan digembleng oleh perkataan hari ini. Hanya dengan cara ini imanmu dapat terinspirasi. Pada saat itu, Petrus berkata bahwa dia tidak layak menerima penghakiman dan hajaran Tuhan, dan ketika saatnya tiba engkau juga akan rela untuk mengizinkan semua orang melihat watak Tuhan yang benar melalui dirimu. Engkau akan siap menerima penghakiman dan hajaran-Nya, dan penghakiman, hajaran, dan kutukan-Nya akan menjadi penghiburan bagimu. Nah, sekarang, sama sekali tidak dapat diterima jika engkau tidak diperlengkapi dengan kebenaran. Tanpa itu, engkau bukan saja tidak akan mampu berdiri teguh di masa depan, tetapi engkau mungkin tidak akan mampu mengalami pekerjaan saat ini. Jika ini masalahnya, tidakkah engkau akan menjadi salah satu dari mereka yang disingkirkan dan dihukum? Saat ini, belum ada kenyataan apa pun yang menimpamu, dan Aku telah memperlengkapi dirimu dalam aspek apa pun yang tidak kaumiliki; Aku berbicara dari setiap aspek. Engkau semua belum menanggung banyak penderitaan; engkau hanya mengambil apa yang tersedia tanpa membayar harganya sedikit pun, dan, lebih daripada itu, engkau tidak memiliki pengalaman atau wawasanmu sendiri. Jadi, apa yang engkau semua pahami bukanlah tingkat pertumbuhanmu yang sebenarnya. Engkau semua terbatas dalam pemahaman, pengetahuan, dan penglihatan, tetapi engkau belum menuai banyak panen. Jika Aku tidak pernah memedulikan engkau semua tetapi membiarkanmu menjalani pengalaman di rumahmu sendiri, engkau semua akan sudah bergegas kembali ke dunia yang luas sejak lama. Jalan yang kautempuh di masa depan akan merupakan jalan penderitaan, dan jika engkau berhasil menempuh rentangan jalan yang sekarang, engkau akan memiliki kesaksian ketika engkau mengalami kesengsaraan yang lebih besar di masa depan. Jika engkau memahami pentingnya kehidupan manusia dan telah mengambil jalan yang benar dalam kehidupan manusia, dan jika di masa depan engkau tunduk pada rancangan-rancangan-Nya tanpa mengeluh atau membuat pilihan apa pun, tidak peduli bagaimana Tuhan memperlakukanmu, dan jika engkau tidak mengajukan tuntutan kepada Tuhan, dengan cara ini engkau akan menjadi orang yang bernilai. Sekarang ini engkau belum mengalami kesengsaraan, sehingga engkau dapat menaati apa pun tanpa membeda-bedakan. Engkau berkata bahwa seperti apa pun cara Tuhan memimpin, itu jalan yang baik, dan bahwa engkau akan menyerahkan semuanya pada semua pengaturan Tuhan. Apakah Tuhan menghajar atau menghukummu, engkau akan rela memuaskan Dia. Dengan mengatakan hal tersebut, apa yang kaukatakan sekarang tidak selalu merepresentasikan tingkat pertumbuhanmu. Apa yang kau rela untuk melakukannya sekarang tidak dapat menunjukkan bahwa kau mampu untuk mengikuti sampai akhir. Ketika kesengsaraan besar menimpamu atau ketika kau mengalami penganiayaan atau paksaan atau bahkan ujian yang lebih besar, kau tidak akan dapat mengucapkan kata-kata itu. Jika pada saat itu engkau dapat memiliki pemahaman seperti itu dan engkau berdiri teguh, inilah yang akan menjadi tingkat pertumbuhanmu. Seperti apakah Petrus pada saat itu? Petrus berkata, "Tuhan, aku akan mengorbankan hidupku bagi-Mu. Jika Engkau ingin aku mati, aku akan mati!" Seperti itulah doanya pada waktu itu. Dia juga berkata: "Sekalipun orang lain tidak mengasihi Engkau, aku pasti mengasihi-Mu sampai akhir. Aku akan mengikuti-Mu sepanjang waktu." Itulah yang dikatakannya pada saat itu, tetapi begitu ujian menimpa dirinya, dia menjadi hancur dan menangis. Engkau semua mengetahui bahwa Petrus menyangkal Tuhan tiga kali, bukan? Ada banyak orang yang akan menangis dan menunjukkan kelemahan manusiawi ketika ujian menimpa mereka. Engkau bukan tuan atas dirimu sendiri. Dalam hal ini, engkau tidak dapat mengendalikan dirimu sendiri. Mungkin hari ini engkau baik-baik saja, tetapi itu karena engkau memiliki lingkungan yang sesuai. Jika besok hal itu berubah, engkau pasti menunjukkan sikap pengecut dan ketidakmampuanmu, kehinaan dan ketidaklayakanmu. "Kejantanan"-mu sejak dahulu akan menjadi sia-sia, dan terkadang engkau bahkan bisa mengesampingkan tugasmu dan melangkah pergi. Ini menunjukkan bahwa apa yang engkau pahami pada saat itu bukanlah tingkat pertumbuhanmu yang sebenarnya. Kita harus melihat tingkat pertumbuhan seseorang yang sesungguhnya untuk mengetahui apakah mereka benar-benar mengasihi Tuhan, apakah mereka mampu untuk sungguh-sungguh tunduk pada rancangan Tuhan, dan apakah mereka mampu mengerahkan segenap kekuatan mereka untuk mencapai apa yang dikehendaki oleh Tuhan; dan apakah mereka tetap setia kepada Tuhan dan memberikan yang terbaik dari segala hal kepada Tuhan, bahkan jika hal itu berarti mengorbankan nyawa mereka sendiri.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Engkau Harus Menempuh Rentangan Jalan yang Terakhir"

Zaman sekarang, kebanyakan orang yang percaya kepada Tuhan belum memulai di jalan yang benar dan belum memahami kebenaran, sehingga hati mereka masih terasa hampa, merasa bahwa hidup adalah penderitaan, dan mereka tidak memiliki tenaga untuk melaksanakan tugas mereka. Seperti inilah orang-orang yang percaya kepada Tuhan sebelum mereka memiliki visi di dalam hati mereka. Orang belum memperoleh kebenaran dan belum mengenal Tuhan, sehingga mereka belum merasakan banyak kenikmatan. Engkau semua, khususnya, telah menderita penganiayaan dan mengalami kesulitan untuk pulang ke rumah. Ketika engkau menderita, engkau juga memikirkan kematian dan merasa enggan untuk hidup. Semua ini adalah kelemahan daging. Beberapa orang bahkan berpikir, "Percaya kepada Tuhan seharusnya menyenangkan. Pada Zaman Kasih Karunia, Roh Kudus menganugerahkan kedamaian dan sukacita kepada manusia. Sekarang, terlalu sedikit kedamaian dan sukacita, dan kenikmatan seperti yang ada pada zaman Kasih Karunia tidak ada lagi. Percaya kepada Tuhan pada zaman sekarang ini sangat menyusahkan." Yang kauketahui hanyalah bahwa kenikmatan daging lebih baik daripada apa pun. Engkau tidak tahu pekerjaan apa yang sedang Tuhan lakukan sekarang ini. Tuhan harus mengizinkan dagingmu menderita untuk mengubah watakmu. Meskipun dagingmu menderita, engkau memiliki firman Tuhan dan engkau memiliki berkat Tuhan. Engkau tidak dapat mati meskipun engkau menginginkannya. Bolehkah engkau pasrah menerima bahwa dirimu tidak mengenal Tuhan dan tidak memperoleh kebenaran? Jadi, orang menderita biasanya karena mereka belum memperoleh kebenaran, dan mereka belum memiliki hidup. Mereka sedang dalam masa mencari keselamatan, jadi mereka harus sedikit menderita selama proses ini. Pada zaman sekarang, semua orang di dunia sedang mengalami ujian, bahkan Tuhan pun sedang menderita, jadi apakah pantas bagimu untuk tidak menderita? Tanpa pemurnian melalui bencana besar, tidak akan ada iman yang sejati, dan kebenaran serta hidup tidak akan dapat diperoleh. Tanpa mengalami ujian dan pemurnian, tidak mungkin semua itu dapat diperoleh. Lihatlah Petrus—dia akhirnya menjalani tujuh tahun ujian (setelah dia berusia lima puluh tiga tahun). Dia mengalami ratusan ujian selama tujuh tahun itu. Dia harus melewati salah satu ujian ini setiap beberapa hari, dan hanya setelah menjalani segala macam ujian barulah dia memperoleh hidup dan mengalami perubahan dalam wataknya. Ketika engkau benar-benar memperoleh kebenaran dan mulai mengenal Tuhan, engkau akan merasa bahwa engkau harus hidup bagi Tuhan. Jika engkau tidak hidup bagi Tuhan, engkau akan menyesal; engkau akan menjalani sisa hidupmu dalam penyesalan yang getir dan merasa sangat bersalah. Engkau belum boleh mati. Engkau harus menguatkan dirimu dan bertekad untuk terus hidup. Engkau harus menjalani hidup bagi Tuhan. Ketika orang memiliki kebenaran di dalam diri mereka, mereka memiliki tekad ini dan tidak pernah lagi ingin mati. Ketika kematian mengancammu, engkau akan berkata, "Ya Tuhan, aku tidak mau mati. Aku masih belum mengenal-Mu. Aku masih belum membalas kasihmu. Aku tak boleh mati sampai aku mengenal-Mu dengan baik." Apakah engkau semua sudah sampai di titik ini sekarang? Belum, bukan? Ada orang-orang yang menghadapi penderitaan dalam keluarga, ada yang menghadapi penderitaan dalam pernikahan, dan ada yang menderita penganiayaan, bahkan tidak memiliki tempat tinggal. Ke mana pun mereka pergi, itu adalah rumah orang lain, dan mereka merasakan sakit di hati mereka. Bukankah penderitaan yang engkau semua alami saat ini adalah penderitaan yang telah Tuhan alami? Engkau semua sedang menderita bersama Tuhan, dan Tuhan menyertai manusia dalam penderitaan. Engkau semua mengambil bagian dalam kesengsaraan, Kerajaan, dan ketabahan Kristus sekarang ini, dan pada akhirnya engkau akan mendapatkan kemuliaan! Penderitaan ini bermakna. Bukankah begitu? Engkau harus memiliki keinginan ini. Engkau semua harus memahami arti penderitaan zaman sekarang dan mengapa engkau sangat menderita. Engkau harus mencari kebenaran dan memperoleh pemahaman tentang maksud Tuhan, dan baru setelah itulah engkau akan memiliki keinginan untuk menderita. Jika engkau tidak memahami maksud Tuhan, dan engkau hanya memikirkan penderitaan, maka makin engkau memikirkannya, makin engkau merasa tidak nyaman dan makin engkau merasa negatif, seolah-olah jalan hidupmu akan segera berakhir. Engkau akan mulai mengalami siksaan kematian. Jika engkau berusaha dengan sepenuh hatimu dan dengan segenap kekuatanmu untuk mengejar kebenaran, dan engkau mampu memahami kebenaran, maka hatimu akan dicerahkan, dan engkau akan mengalami kenikmatan. Engkau akan menemukan kedamaian dan sukacita di dalam hatimu dalam hidup ini, dan ketika penyakit menyerang atau kematian mendekat, engkau akan berkata, "Aku belum memperoleh kebenaran, jadi aku tak boleh mati. Aku harus banyak mengorbankan diri untuk Tuhan, bersaksi tentang Tuhan dengan baik, dan membalas kasih Tuhan. Bagaimana aku mati pada akhirnya tidak masalah, karena aku telah menjalani kehidupan yang memuaskan. Apa pun yang terjadi, aku belum boleh mati. Aku harus bertahan dan terus hidup." Sekarang engkau harus memiliki kejelasan dalam hal ini, dan engkau harus memahami kebenaran dari hal-hal ini. Ketika orang memiliki kebenaran, mereka memiliki kekuatan. Ketika mereka memiliki kebenaran, mereka memiliki tenaga yang tak habis-habisnya yang memenuhi tubuh mereka. Ketika mereka memiliki kebenaran, mereka memiliki tekad. Tanpa kebenaran, manusia menjadi selunak sayuran busuk; ketika mereka memiliki kebenaran, mereka menjadi sekeras baja. Sepahit apa pun segala sesuatunya, mereka sama sekali tidak akan merasa pahit.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Mengenal Natur Manusia"

Sekarang ini, sebagian besar orang tidak memiliki pengetahuan itu. Mereka percaya bahwa penderitaan tidak ada nilainya, mereka dijauhi oleh dunia, kehidupan rumah tangga mereka bermasalah, mereka tidak dikasihi Tuhan, dan prospek mereka suram. Penderitaan sebagian orang mencapai titik ekstrem, dan pikiran mereka mengarah kepada kematian. Ini bukanlah kasih kepada Tuhan yang sejati; orang-orang seperti itu adalah pengecut, mereka tidak memiliki ketekunan, mereka lemah dan tidak berdaya! Tuhan benar-benar ingin manusia mengasihi-Nya, tetapi makin manusia mengasihi-Nya, makin besar penderitaan manusia, dan makin manusia mengasihi-Nya, makin besar ujiannya. Jika engkau mengasihi-Nya, semua jenis penderitaan akan menimpamu—dan jika engkau tidak mengasihi-Nya, mungkin segala sesuatu akan berjalan dengan lancar bagimu, dan semuanya akan damai di sekelilingmu. Ketika engkau mengasihi Tuhan, engkau akan merasakan bahwa banyak hal di sekelilingmu tidak dapat diatasi, dan karena tingkat pertumbuhan dirimu terlalu kecil, engkau akan dimurnikan; apalagi, engkau tidak akan mampu memuaskan Tuhan, dan engkau akan terus merasa bahwa maksud Tuhan terlalu tinggi, jauh dari jangkauan manusia. Karena semua ini, engkau akan dimurnikan—karena ada banyak kelemahan di dalam dirimu, dan karena banyak hal tidak mampu memuaskan maksud Tuhan, engkau akan dimurnikan di dalam dirimu. Namun engkau harus melihat dengan jelas bahwa penyucian hanya bisa dicapai melalui pemurnian. Maka, selama akhir zaman ini engkau semua harus menjadi saksi bagi Tuhan. Seberapa besarnya pun penderitaanmu, engkau harus menjalaninya sampai akhir, dan bahkan hingga akhir napasmu, engkau harus setia dan tunduk pada pengaturan Tuhan; hanya inilah yang disebut benar-benar mengasihi Tuhan, dan hanya inilah kesaksian yang kuat dan bergema. Ketika engkau dicobai oleh Iblis, engkau harus berkata, "Hatiku milik Tuhan, dan Tuhan telah mendapatkan aku. Aku tidak bisa memuaskanmu—aku harus mengabdikan seluruh diriku untuk memuaskan Tuhan." Semakin engkau memuaskan Tuhan, semakin Dia akan memberkatimu, dan semakin besar kekuatan kasihmu bagi Tuhan; demikian pula engkau akan memiliki iman dan tekad, dan akan merasa bahwa tidak ada yang lebih berharga atau penting dibandingkan kehidupan yang dihabiskan untuk mengasihi Tuhan. Bisa dikatakan bahwa manusia hanya perlu mengasihi Tuhan agar bisa hidup tanpa dukacita. Walaupun akan ada waktunya ketika dagingmu lemah dan engkau dilanda banyak masalah nyata, jika pada waktu itu engkau benar-benar bergantung kepada Tuhan, di dalam rohmu, engkau akan dihiburkan, engkau akan merasa tenang, dan engkau akan memiliki sesuatu untuk bergantung. Dengan cara ini, engkau akan mampu mengatasi banyak lingkungan, sehingga engkau tidak akan mengeluh tentang Tuhan karena kesengsaraan yang engkau derita. Sebaliknya, engkau akan ingin menyanyi, menari, dan berdoa, berkumpul dan bersekutu, memikirkan Tuhan, dan engkau akan merasakan bahwa semua orang, urusan, dan berbagai hal di sekelilingmu yang diatur oleh Tuhan, semuanya itu sesuai. Jika engkau tidak mengasihi Tuhan, segala sesuatu yang engkau pandang akan menjemukan bagimu dan tidak ada yang akan menyenangkan matamu; dalam rohmu, engkau tidak akan bebas, melainkan tertindas, hatimu akan selalu mengeluh tentang Tuhan, dan engkau akan selalu merasa bahwa engkau menderita begitu banyak siksaan, dan bahwa hal itu tidak adil. Jika engkau tidak melakukan pengejaran demi kebahagiaan, melainkan untuk memuaskan Tuhan dan agar tidak dituduh oleh Iblis, upaya seperti itu akan memberimu kekuatan besar untuk mengasihi Tuhan. Manusia mampu melakukan segala hal yang diucapkan oleh Tuhan, dan segala sesuatu yang dilakukannya mampu memuaskan Tuhan—itulah artinya memiliki realitas. Mengejar kepuasan Tuhan berarti menggunakan hatimu yang mengasihi Tuhan untuk menerapkan firman-Nya; kapan pun waktunya—sekalipun orang lain tidak memiliki kekuatan—di dalam dirimu tetap ada hati yang mengasihi Tuhan, dan engkau mendambakan serta merindukan Tuhan dari lubuk hatimu. Inilah tingkat pertumbuhan yang nyata. Seberapa besar tingkat pertumbuhanmu, itu tergantung pada seberapa besar hati yang mengasihi Tuhan yang kaumiliki, pada apakah engkau bisa tetap berdiri teguh ketika diuji, apakah engkau lemah ketika situasi tertentu melandamu, dan apakah engkau bisa mempertahankan pendirian ketika saudara-saudarimu menolakmu; terjadinya fakta-fakta akan menunjukkan seperti apa hatimu yang mengasihi Tuhan tersebut. Bisa dilihat dari banyak pekerjaan Tuhan bahwa Tuhan benar-benar mengasihi manusia, hanya saja mata roh manusia belum sepenuhnya terbuka, dan tidak mampu melihat dengan jelas banyak karya Tuhan dan maksud Tuhan, maupun banyak hal yang indah tentang Tuhan; manusia memiliki terlalu sedikit kasih sejati bagi Tuhan. Engkau telah percaya kepada Tuhan selama ini, dan sekarang Tuhan telah meniadakan semua sarana untuk melarikan diri. Secara realistis, engkau tidak punya pilihan kecuali mengambil jalan yang benar, yaitu jalan yang benar yang kepadanya engkau telah dituntun melalui penghakiman yang keras dan keselamatan agung dari Tuhan. Hanya setelah mengalami kesulitan dan pemurnian, manusia bisa mengetahui bahwa Tuhan itu indah. Setelah menimba pengalaman sampai saat ini, bisa dikatakan bahwa manusia telah mengenal sebagian dari keindahan Tuhan, tetapi ini tetap belum cukup, karena manusia begitu kurang. Manusia harus mengalami lebih banyak pekerjaan Tuhan yang ajaib dan lebih banyak pemurnian yang menyakitkan yang diatur oleh Tuhan. Hanya dengan begitu, barulah watak hidup manusia bisa berubah.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"

Engkau harus ingat bahwa firman ini telah diucapkan saat ini: Di kemudian hari, engkau akan mengalami kesengsaraan yang lebih besar dan penderitaan yang lebih besar! Untuk disempurnakan bukanlah hal yang sederhana atau mudah. Paling tidak engkau harus memiliki iman Ayub, atau mungkin bahkan iman yang lebih besar daripada ini. Engkau harus tahu bahwa ujian di masa depan akan lebih besar daripada ujian Ayub, dan bahwa engkau masih harus menjalani hajaran jangka panjang. Apakah ini hal yang mudah? Jika kualitasmu tidak dapat ditingkatkan, jika kemampuan pemahamanmu kurang, dan jika engkau tahu terlalu sedikit, pada saat itu engkau tidak akan memiliki kesaksian apa pun, tetapi sebaliknya akan menjadi lelucon, alat permainan bagi Iblis. Jika engkau tidak dapat mempertahankan visi itu sekarang, engkau tidak memiliki landasan sama sekali, dan di masa depan engkau akan dicampakkan! Tak satu pun dari rentangan jalan itu mudah untuk ditempuh, jadi jangan pandang remeh hal ini. Timbanglah hal ini dengan hati-hati sekarang dan buatlah persiapan tentang bagaimana agar engkau dapat menempuh rentangan terakhir dari jalan ini dengan benar. Inilah jalan yang harus ditempuh di masa depan, jalan yang harus ditempuh oleh semua orang. Engkau tidak boleh mengabaikan pengetahuan ini; jangan berpikir bahwa apa yang Kukatakan kepadamu hanyalah sia-sia saja. Akan tiba saatnya engkau memanfaatkan semuanya dengan baik—firman-Ku tidak mungkin diucapkan dengan sia-sia. Inilah saatnya memperlengkapi dirimu, saatnya membuka jalan bagi masa depan. Engkau harus mempersiapkan jalan yang akan kautempuh nanti; engkau harus khawatir dan cemas tentang bagaimana engkau akan mampu berdiri teguh di masa depan, dan mempersiapkan diri dengan baik bagi jalanmu di masa depan. Jangan serakah dan malas! Engkau harus benar-benar melakukan segalanya yang kau bisa untuk memanfaatkan waktumu sebaik-baiknya, agar kau bisa mendapatkan segala sesuatu yang kaubutuhkan. Aku memberimu segalanya agar kau bisa mengerti. Engkau semua telah melihat dengan matamu sendiri bahwa dalam waktu kurang dari tiga tahun, Aku telah mengatakan begitu banyak hal dan melakukan begitu banyak pekerjaan. Salah satu alasan Aku telah melakukan pekerjaan dengan cara ini adalah karena manusia memiliki begitu banyak kekurangan, dan alasan lain adalah karena waktunya terlalu singkat; tidak boleh ada penundaan lebih lanjut. Engkau membayangkan bahwa manusia harus lebih dahulu mencapai kejernihan batin yang sempurna sebelum mereka dapat menjadi kesaksian dan dipakai—tetapi tidakkah itu terlalu lambat? Jadi, berapa lama Aku harus menyertaimu? Jika kau meminta-Ku untuk menyertaimu sampai Aku tua dan beruban, itu tidak mungkin! Dengan menjalani kesengsaraan yang lebih besar, pemahaman sejati dalam diri semua orang akan tercapai. Inilah tahap-tahap pekerjaan itu. Setelah engkau sepenuhnya memahami visi yang dipersekutukan hari ini dan mencapai tingkat pertumbuhan yang sejati, kesukaran apa pun yang kaualami di masa depan tidak akan mengalahkanmu, dan engkau akan mampu menahannya. Ketika Aku telah menyelesaikan tahap pekerjaan yang terakhir ini dan selesai mengucapkan firman yang terakhir, di masa depan manusia akan perlu menempuh jalan mereka sendiri. Ini akan menggenapi firman yang diucapkan sebelumnya: Roh Kudus memiliki amanat bagi setiap orang, dan pekerjaan untuk dilakukan dalam diri setiap orang. Di masa depan, setiap orang akan menempuh jalan yang harus mereka tempuh, dipimpin oleh Roh Kudus. Siapa yang akan mampu memedulikan orang lain ketika mengalami kesengsaraan? Setiap individu memiliki penderitaan mereka masing-masing, dan masing-masing memiliki tingkat pertumbuhan mereka sendiri. Tak seorang pun memiliki tingkat pertumbuhan yang sama dengan siapa pun yang lain. Para suami tidak akan mampu memedulikan istri mereka, atau orang tua memedulikan anak-anak mereka; tak seorang pun akan mampu memedulikan orang lain. Situasinya tidak akan seperti sekarang, ketika saling memedulikan dan saling mendukung masih memungkinkan. Itu akan menjadi saat ketika masing-masing tipe manusia tersingkapkan. Yakni, ketika Tuhan memukul para gembala, domba-domba dari kawanan itu akan tercerai-berai, dan pada saat itu engkau semua tidak akan memiliki pemimpin yang sejati. Manusia akan terbagi—situasinya tidak akan seperti sekarang, ketika engkau semua dapat berkumpul sebagai sebuah jemaat. Di masa depan, mereka yang tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus akan menunjukkan warna asli mereka. Para suami akan menjual istri mereka, para istri akan menjual suami mereka, anak-anak akan menjual orangtua mereka, dan orangtua akan menganiaya anak-anak mereka—hati manusia benar-benar melampaui pemahaman! Yang dapat dilakukan hanyalah berpegang pada apa yang kita miliki, dan untuk menempuh rentangan jalan yang terakhir dengan benar. Saat ini, engkau semua tidak melihat hal ini dengan jelas; engkau semua memiliki pandangan yang dangkal. Bukan hal yang mudah untuk menjalani tahap pekerjaan ini dengan berhasil.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Engkau Harus Menempuh Rentangan Jalan yang Terakhir"

Jika engkau mengakui bahwa engkau adalah makhluk ciptaan, engkau harus mempersiapkan dirimu untuk menderita dan membayar harga demi memenuhi tanggung jawabmu mengabarkan Injil dan demi melaksanakan tugasmu dengan benar. Harganya mungkin engkau akan menderita penyakit atau kesukaran jasmani, atau menderita penganiayaan si naga merah yang sangat besar atau kesalahpahaman orang-orang dunia terhadapmu, serta berbagai kesengsaraan yang orang alami ketika mengabarkan Injil: dikhianati, dipukul dan dicaci, dikutuk—bahkan diserang dan berada dalam bahaya maut. Mungkin saja, selama proses mengabarkan Injil, engkau akan mati sebelum pekerjaan Tuhan selesai, dan engkau tidak akan hidup untuk melihat hari kemuliaan Tuhan. Engkau harus siap untuk ini. Ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakutimu; ini adalah kenyataannya. Jadi, setelah Aku menjelaskan hal ini, dan setelah engkau memahaminya, jika engkau semua masih memiliki aspirasi ini, dan yakin aspirasimu itu tidak akan berubah, dan engkau akan tetap setia sampai mati, ini membuktikan bahwa engkau semua memiliki tingkat pertumbuhan tertentu. Jangan mengira bahwa mengabarkan Injil di negara-negara lain yang menjamin kebebasan beragama dan hak asasi manusia, engkau akan terbebas dari bahaya dan semua yang kaulakukan akan berjalan lancar, semuanya akan diberkati oleh Tuhan dan disertai dengan kuasa dan otoritas-Nya yang besar. Ini adalah hal-hal yang ada dalam gagasan dan imajinasi manusia. Orang-orang Farisi juga percaya kepada Tuhan, tetapi mereka menangkap Tuhan yang berinkarnasi dan menyalibkan-Nya. Jadi, hal-hal buruk apa yang mampu dilakukan oleh dunia keagamaan sekarang ini terhadap Tuhan yang berinkarnasi? Mereka telah melakukan sangat banyak hal buruk—mengkritik Tuhan, mengutuk Tuhan, menghujat Tuhan—mereka mampu melakukan segala macam hal buruk. Jangan lupa bahwa mereka yang menangkap Tuhan Yesus dan menyalibkan-Nya adalah orang-orang percaya. Hanya merekalah yang punya kesempatan untuk melakukan hal semacam itu. Orang-orang tidak percaya tidak peduli akan hal-hal itu. Orang-orang percaya inilah yang bersekongkol dengan pemerintah untuk menangkap Tuhan Yesus dan menyalibkan-Nya. Selain itu, bagaimanakah kematian para murid Tuhan Yesus? Di antara para murid, ada yang dirajam, diseret di belakang kuda, disalibkan terbalik, dikoyak-koyakkan oleh lima ekor kuda—berbagai jenis kematian menimpa mereka. Apakah alasan kematian mereka? Apakah mereka dihukum mati secara sah karena kejahatan mereka? Tidak. Mereka dijatuhi hukuman, dipukuli, dicaci, dan dibunuh karena mereka mengabarkan Injil Tuhan dan ditolak oleh orang-orang dunia—dengan cara seperti itulah mereka menjadi martir. Mari kita tidak usah membicarakan kesudahan akhir dari para martir itu, atau definisi Tuhan tentang perilaku mereka, tetapi tanyakanlah ini: ketika mereka tiba pada akhir hidup mereka, apakah cara mereka sampai pada akhir hidup mereka sesuai dengan gagasan manusia? (Tidak.) Dari sudut pandang gagasan manusia, mereka sudah membayar harga sebesar itu untuk menyebarluaskan pekerjaan Tuhan, tetapi mereka pada akhirnya dibunuh oleh Iblis. Ini tidak sesuai dengan gagasan manusia, tetapi inilah justru yang terjadi pada mereka. Inilah yang Tuhan izinkan terjadi. Kebenaran apa yang bisa dicari dalam hal ini? Apakah Tuhan membiarkan mereka mati dengan cara ini adalah kutukan dan hukuman-Nya, atau apakah ini adalah rencana dan berkat-Nya? Bukan keduanya. Apakah itu? Kini orang-orang merenungkan kematian para martir itu dengan penuh kesedihan, tetapi memang itulah yang terjadi. Orang-orang yang percaya kepada Tuhan mati dengan cara seperti itu, bagaimana ini bisa dijelaskan? Saat kita membahas topik ini, taruhlah dirimu pada posisi mereka, lalu apakah hatimu terasa sedih dan apakah engkau merasakan sakit yang tersembunyi? Engkau berpikir, "Orang-orang ini melaksanakan tugas mereka untuk mengabarkan Injil Tuhan dan seharusnya dianggap sebagai orang-orang baik, jadi bagaimana mereka bisa berakhir seperti itu dan mengalami kesudahan seperti itu?" Sesungguhnya, begitulah tubuh mereka mati dan berakhir; itu adalah cara mereka meninggalkan dunia manusia, tetapi bukan berarti kesudahan mereka sama. Bagaimanapun cara kematian dan kepergian mereka, bagaimanapun itu terjadi, itu bukanlah cara Tuhan mendefinisikan kesudahan akhir dari hidup mereka, kesudahan akhir dari makhluk ciptaan tersebut. Ini adalah sesuatu yang harus kaupahami dengan jelas. Sebaliknya, mereka justru menggunakan cara-cara itu untuk menghakimi dunia ini dan untuk bersaksi tentang perbuatan-perbuatan Tuhan. Makhluk ciptaan ini menggunakan hidup mereka yang paling berharga—mereka menggunakan saat-saat terakhir hidup mereka untuk bersaksi tentang perbuatan-perbuatan Tuhan, untuk bersaksi tentang kuasa Tuhan yang besar, dan untuk menyatakan kepada Iblis dan dunia bahwa perbuatan-perbuatan Tuhan benar, bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan, bahwa Dia adalah Tuhan, dan daging inkarnasi Tuhan. Bahkan hingga di saat terakhir hidup mereka, mereka tidak pernah menyangkal nama Tuhan Yesus. Bukankah ini suatu bentuk penghakiman terhadap dunia ini? Mereka menggunakan nyawa mereka untuk menyatakan kepada dunia, untuk menegaskan kepada manusia bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan, bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus, bahwa Dia adalah daging inkarnasi Tuhan, bahwa pekerjaan penebusan yang Dia lakukan bagi semua manusia memungkinkan manusia untuk terus hidup—fakta ini tidak akan berubah selamanya. Mengenai mereka yang menjadi martir karena mengabarkan Injil Tuhan Yesus, sampai sejauh mana mereka melaksanakan tugas mereka? Apakah sampai ke taraf tertinggi? Bagaimana taraf tertinggi itu diwujudkan? (Mereka mempersembahkan nyawa mereka.) Benar, mereka membayar harga dengan nyawa mereka. Keluarga, kekayaan, dan hal-hal material dari kehidupan ini semuanya adalah hal-hal lahiriah; satu-satunya hal yang berkaitan dengan diri mereka adalah nyawa mereka. Bagi setiap orang yang hidup, nyawa adalah hal yang paling bernilai untuk dihargai, hal yang paling berharga dan, yang terjadi adalah, orang-orang ini mampu mempersembahkan milik mereka yang paling berharga—nyawa—sebagai penegasan dan kesaksian tentang kasih Tuhan bagi manusia. Hingga saat wafatnya, mereka tidak menyangkal nama Tuhan, juga tidak menyangkal pekerjaan Tuhan, dan mereka menggunakan saat terakhir hidup mereka untuk bersaksi tentang keberadaan fakta ini—bukankah ini bentuk kesaksian tertinggi? Inilah cara terbaik orang dalam melaksanakan tugasnya; inilah yang artinya orang memenuhi tanggung jawabnya. Ketika Iblis mengancam dan meneror mereka, dan, pada akhirnya, bahkan ketika Iblis membuat mereka harus membayar harga dengan nyawa mereka, mereka tidak melalaikan tanggung jawab mereka. Ini artinya orang memenuhi tugasnya hingga taraf tertinggi. Apakah yang Kumaksud dengan ini? Apakah yang Kumaksudkan adalah agar engkau semua menggunakan metode yang sama untuk bersaksi tentang Tuhan dan mengabarkan Injil-Nya? Engkau tidak perlu melakukan hal yang seperti itu, tetapi engkau harus memahami bahwa ini adalah tanggung jawabmu, bahwa jika Tuhan memintamu untuk melakukannya, engkau harus menerimanya sebagai suatu kehormatan. Orang-orang sekarang ini memiliki ketakutan dan kekhawatiran dalam diri mereka, tetapi apa gunanya perasaan-perasaan itu? Jika Tuhan tidak memintamu untuk melakukan hal ini, apa gunanya mengkhawatirkannya? Jika Tuhan memintamu untuk melakukannya, janganlah engkau menghindari tanggung jawab ini atau menolak untuk melakukannya. Engkau harus bekerja sama secara proaktif dan menerimanya tanpa merasa khawatir. Bagaimanapun cara orang mati, mereka tidak boleh mati di hadapan Iblis, dan tidak boleh mati di tangan Iblis. Jika orang akan mati, mereka harus mati di tangan Tuhan. Manusia berasal dari Tuhan, dan kepada Tuhan-lah mereka kembali—itulah nalar dan sikap yang harus dimiliki oleh makhluk ciptaan. Ini adalah kebenaran utama yang harus orang pahami dalam mengabarkan Injil dan melaksanakan tugas mereka—orang harus membayar harga dengan nyawa mereka untuk mengabarkan dan bersaksi tentang Injil Tuhan yang berinkarnasi yang melakukan pekerjaan-Nya dan menyelamatkan manusia. Jika engkau memiliki aspirasi ini, jika engkau memberikan kesaksianmu dengan cara seperti ini, itu sangat baik. Jika engkau masih belum memiliki aspirasi seperti itu, setidaknya engkau harus melaksanakan tanggung jawab dan tugas yang ada di hadapanmu dengan benar, memercayakan sisanya kepada Tuhan. Mungkin kemudian, seiring berlalunya bulan dan tahun, seiring bertambahnya pengalaman serta usiamu, dan dengan makin mendalamnya pemahamanmu tentang kebenaran, engkau akan menyadari bahwa engkau memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mempersembahkan hidupmu bagi pekerjaan Injil Tuhan, bahkan sampai saat terakhir hidupmu.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai membahas topik-topik ini karena penyebarluasan Injil Kerajaan telah dimulai. Sebelumnya, pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, banyak nabi dan orang kudus zaman dahulu mempersembahkan nyawa mereka untuk menyebarluaskan Injil, jadi mereka yang lahir pada akhir zaman juga dapat mempersembahkan nyawa mereka untuk tujuan ini. Ini bukan sesuatu yang baru atau tiba-tiba, dan terlebih lagi, ini bukan tuntutan yang berlebihan. Inilah yang harus dilakukan makhluk ciptaan dan merupakan tugas yang harus mereka laksanakan. Ini adalah kebenaran; ini adalah kebenaran tertinggi. Jika yang kaulakukan hanyalah meneriakkan slogan tentang apa yang ingin kaulakukan bagi Tuhan, tentang bagaimana engkau ingin melaksanakan tugasmu, dan seberapa banyak engkau ingin mengorbankan dan mengerahkan diri bagi Tuhan, itu tidak ada gunanya. Ketika kenyataan benar-benar kaualami, ketika engkau diminta untuk mengorbankan nyawamu, apakah engkau mengeluh pada saat-saat terakhir, apakah engkau rela, dan apakah engkau benar-benar tunduk; ini adalah ujian dalam hal tingkat pertumbuhanmu.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Menyebarkan Injil adalah Tugas yang Wajib Semua Orang Percaya Laksanakan"

Manusia akan dilengkapi sepenuhnya pada Zaman Kerajaan. Setelah pekerjaan penaklukan, manusia akan menjalani pemurnian dan kesengsaraan. Mereka yang menang dan menjadi kesaksian selama kesengsaraan ini adalah orang-orang yang pada akhirnya akan dilengkapi; merekalah para pemenang itu. Selama masa kesengsaraan ini, manusia harus menerima pemurnian ini, dan pemurnian ini adalah pemurnian yang terakhir dalam pekerjaan Tuhan. Inilah terakhir kalinya manusia akan dimurnikan sebelum penuntasan seluruh pekerjaan pengelolaan Tuhan, dan semua orang yang mengikut Tuhan harus menerima ujian terakhir ini, dan mereka harus menerima pemurnian yang terakhir ini. Mereka yang dilanda kesengsaraan tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus dan tuntunan Tuhan, tetapi mereka yang telah benar-benar ditaklukkan dan yang sungguh-sungguh mencari Tuhan pada akhirnya akan berdiri teguh; mereka inilah orang-orang yang memiliki kemanusiaan, dan yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Apa pun yang Tuhan lakukan, para pemenang ini tidak akan kehilangan visi dan akan tetap melakukan kebenaran tanpa gagal dalam kesaksian mereka. Merekalah yang pada akhirnya akan keluar dari kesengsaraan besar. Meskipun orang-orang yang mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain masih bisa mendompleng saat ini, tak seorang pun bisa lolos dari kesengsaraan terakhir ini, dan tak seorang pun bisa lolos dari ujian terakhir ini. Bagi mereka yang menang, kesengsaraan seperti itu adalah pemurnian yang luar biasa; tetapi bagi mereka yang mengambil keuntungan dari kesusahan orang lain, itu adalah pekerjaan penyingkiran sepenuhnya. Seperti apa pun mereka diuji, kesetiaan mereka yang memiliki Tuhan di dalam hatinya tetap tidak berubah; tetapi bagi mereka yang tidak memiliki Tuhan di dalam hatinya, begitu pekerjaan Tuhan tidak menguntungkan bagi dagingnya, mereka berubah pandangan tentang Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan. Itulah orang-orang yang tidak akan tetap bertahan sampai pada akhirnya, yang hanya mencari berkat Tuhan tanpa memiliki kerinduan untuk mengorbankan diri kepada Tuhan dan menyerahkan hidupnya bagi Tuhan. Orang-orang hina semacam itu semuanya akan dibuang ketika pekerjaan Tuhan berakhir, dan sama sekali tidak layak dikasihani. Mereka yang tidak memiliki kemanusiaan tidak mampu bersungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Ketika situasinya aman dan terjamin, atau ketika mereka bisa mendapatkan keuntungan, mereka taat sepenuhnya kepada Tuhan, tetapi begitu keinginan mereka tidak terkabul atau akhirnya ditolak, mereka langsung memberontak. Bahkan hanya dalam waktu semalam, mereka bisa berubah dari sosok manusia yang penuh senyum dan "baik hati" menjadi pembunuh berwajah buruk yang kejam, yang tiba-tiba memperlakukan orang yang memberi kebaikan kepada mereka di masa lalu sebagai musuh bebuyutan, tanpa sebab atau alasan. Jika setan-setan ini tidak diusir keluar, setan-setan yang bisa membunuh tanpa ragu ini, bukankah mereka akan menjadi bahaya yang tersembunyi? Pekerjaan penyelamatan manusia tidak dicapai setelah selesainya pekerjaan penaklukan. Meskipun pekerjaan penaklukan telah selesai, pekerjaan pemurnian manusia belum selesai; pekerjaan seperti ini hanya akan selesai setelah manusia sepenuhnya disucikan, setelah mereka yang sungguh-sungguh tunduk kepada Tuhan dilengkapi, dan setelah para penyamar yang tidak memiliki Tuhan di hatinya itu telah disingkirkan. Mereka yang tidak memuaskan Tuhan di tahap akhir pekerjaan-Nya akan disingkirkan sepenuhnya, dan mereka yang disingkirkan ini adalah milik setan-setan. Karena mereka tidak mampu memuaskan Tuhan, mereka memberontak terhadap Tuhan, dan meskipun orang-orang ini mengikuti Tuhan sekarang ini, itu tidak membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang yang pada akhirnya akan bertahan. Dalam firman bahwa "mereka yang mengikut Tuhan sampai akhir akan menerima keselamatan", arti kata "mengikut" adalah berdiri teguh di tengah kesengsaraan. Pada zaman sekarang, banyak orang menganggap mengikut Tuhan itu mudah, tetapi ketika pekerjaan Tuhan akan segera berakhir, engkau akan mengetahui arti "mengikut" yang sebenarnya. Hanya karena engkau masih mampu mengikut Tuhan sekarang ini setelah ditaklukkan, ini tidak membuktikan bahwa engkau adalah salah seorang dari antara mereka yang akan disempurnakan. Mereka yang tidak mampu bertahan dalam ujian, yang tidak mampu menang di tengah kesengsaraan, pada akhirnya tidak akan mampu berdiri teguh, sehingga tidak mampu pula mengikut Tuhan sampai akhirnya. Mereka yang sungguh-sungguh mengikut Tuhan mampu bertahan dalam ujian mereka, sedangkan mereka yang tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan tidak sanggup bertahan dalam ujian apa pun dari Tuhan. Cepat atau lambat, mereka akan disingkirkan, sedangkan para pemenang akan tetap tinggal di dalam kerajaan. Apakah manusia sungguh-sungguh mencari Tuhan atau tidak, itu ditentukan oleh ujian terhadap pekerjaannya, yaitu oleh ujian dari Tuhan, dan ini tidak ada kaitannya dengan keputusan manusia itu sendiri. Tuhan tidak menolak siapa pun begitu saja; segala yang Dia lakukan adalah untuk meyakinkan manusia sepenuhnya. Dia tidak melakukan apa pun yang tidak terlihat oleh manusia, atau pekerjaan apa pun yang tidak dapat meyakinkan manusia. Apakah keyakinan manusia itu benar atau salah dibuktikan oleh fakta dan tidak bisa ditentukan oleh manusia. Memang benar bahwa "gandum tidak bisa diubah menjadi lalang dan lalang tidak bisa diubah menjadi gandum". Semua orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan pada akhirnya akan tetap tinggal di dalam kerajaan, dan Tuhan tidak akan salah memperlakukan siapa pun yang sungguh-sungguh mengasihi Dia. Berdasarkan fungsi dan kesaksian mereka yang berbeda-beda, para pemenang di dalam kerajaan akan melayani sebagai imam atau pengikut, dan semua orang yang telah menang di tengah kesengsaraan akan menjadi keimamatan di dalam kerajaan. Keimamatan ini akan terbentuk ketika pekerjaan injil di seluruh alam semesta telah berakhir. Ketika saat itu tiba, hal yang harus dilakukan manusia adalah melaksanakan tugasnya di dalam kerajaan Tuhan, dan hidup bersama dengan Tuhan di dalam kerajaan. Dalam keimamatan itu akan ada imam besar dan para imam, dan sisanya akan menjadi anak-anak Tuhan dan umat Tuhan. Ini semua ditentukan oleh kesaksian mereka untuk Tuhan selama masa kesengsaraan; itu bukanlah gelar yang diberikan begitu saja. Begitu status manusia dikukuhkan, pekerjaan Tuhan akan berakhir, karena masing-masing orang akan digolongkan menurut jenisnya dan dikembalikan ke posisi mereka yang semula, dan ini menandakan selesainya pekerjaan Tuhan, ini adalah hasil akhir dari pekerjaan Tuhan dan penerapan manusia serta perwujudan visi pekerjaan Tuhan dan kerja sama manusia. Pada akhirnya, manusia akan menemukan perhentian di dalam kerajaan Tuhan, dan Tuhan pun akan kembali ke tempat kediaman-Nya untuk beristirahat. Ini akan menjadi hasil akhir dari 6.000 tahun kerja sama antara Tuhan dan manusia.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

Kerajaan sedang meluas di tengah umat manusia, kerajaan sedang terbentuk di tengah umat manusia, kerajaan sedang ditegakkan di tengah umat manusia; tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menghancurkan kerajaan-Ku. Dari umat-Ku yang berada di dalam kerajaan-Ku saat ini, manakah dari antaramu yang bukan manusia di antara manusia? Siapa dari antaramu yang berada di luar kondisi manusia? Ketika titik awal-Ku yang baru diumumkan kepada orang banyak, bagaimana manusia akan bereaksi? Engkau semua telah melihat dengan mata kepalamu sendiri keadaan umat manusia; tentunya engkau tidak masih menyimpan harapan untuk bertahan selamanya di dunia ini, bukan? Aku sekarang sedang berjalan di antara umat-Ku dan Aku tinggal di tengah-tengah mereka. Saat ini, mereka yang mengasihi-Ku dengan tulus—orang-orang semacam itu diberkati. Diberkatilah mereka yang tunduk kepada-Ku, mereka pasti akan tinggal dalam kerajaan-Ku. Diberkatilah mereka yang mengenal-Ku, mereka pasti akan memegang kekuasaan dalam kerajaan-Ku. Diberkatilah mereka yang mencari-Ku, mereka pasti akan lepas dari belenggu Iblis dan menikmati berkat-Ku. Diberkatilah mereka yang mampu memberontak terhadap dirinya sendiri, mereka pasti akan masuk ke dalam milik kepunyaan-Ku dan mewarisi kelimpahan kerajaan-Ku. Aku akan mengingat mereka yang menyibukkan diri bagi-Ku, Aku akan merengkuh dengan sukacita mereka yang berkorban bagi-Ku, dan Aku akan memberikan kenikmatan kepada mereka yang memberi persembahan kepada-Ku. Aku akan memberkati mereka yang menemukan kenikmatan dalam firman-Ku, mereka pasti akan menjadi tiang-tiang yang menopang bubungan di kerajaan-Ku, mereka pasti akan mendapatkan kelimpahan yang tiada taranya di rumah-Ku dan tak seorang pun yang dapat menandingi mereka. Pernahkah engkau semua menerima berkat-berkat yang diberikan kepadamu? Pernahkah engkau mencari janji-janji yang dibuat untukmu? Di bawah bimbingan terang-Ku, engkau semua pasti akan menerobos cengkeraman kekuatan kegelapan. Engkau pasti tidak akan kehilangan bimbingan dari terang-Ku di tengah kegelapan. Engkau pasti akan menjadi para penguasa atas seluruh ciptaan. Engkau pasti akan menjadi para pemenang di hadapan Iblis. Saat runtuhnya kerajaan si naga merah yang sangat besar, engkau pasti akan berdiri di tengah kerumunan orang yang tak terhitung jumlahnya sebagai bukti kemenangan-Ku. Engkau semua pasti akan berdiri teguh dan tak tergoyahkan di tanah Sinim. Melalui penderitaan yang kautanggung, engkau akan mewarisi berkat-berkat-Ku, dan pasti akan memancarkan kemuliaan-Ku ke seluruh alam semesta.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 19"

Video Terkait

Mengenang Orang Terkasih yang Telah Tiada

Kesaksian Pengalaman Terkait

Kisah Angel

Buronan tetapi Tidak Bersalah

Ditindas oleh Keluargaku: Pengalaman yang Berharga

Jalanku yang Penuh Rintangan dalam Menyebarkan Injil

Lagu Pujian Terkait

Engkau Semua adalah Orang-orang yang akan Menerima Warisan Tuhan

Nyanyian Para Pemenang

Berusahalah Mengasihi Tuhan Tidak Peduli Seberapa Besar Penderitaanmu

Kesaksian Hidup

Sebelumnya: 19. Bagaimana memperlakukan pernikahan

Selanjutnya: 22. Bagaimana memandang kehidupan dan kematian

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini

Hubungi kami via Messenger