Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 61

Peraturan Zaman Hukum Taurat

Sepuluh Perintah

Prinsip Membangun Mezbah

Peraturan Memperlakukan Hamba

Peraturan mengenai Pencurian dan Kompensasi

Mempertahankan Tahun Sabat dan Tiga Perayaan

Peraturan mengenai Hari Sabat

Peraturan mengenai Korban Persembahan

Korban Bakaran

Korban Sajian

Korban Perdamaian

Korban Penghapus Dosa

Korban Kesalahan

Peraturan mengenai Korban Bakaran oleh Para Imam (Yang Harus Dipatuhi Harun dan Anak-anaknya)

Korban Bakaran oleh Imam

Korban Sajian oleh Imam

Korban Penghapus Dosa oleh Imam

Korban Kesalahan oleh Imam

Korban Perdamaian oleh Imam

Peraturan mengenai Memakan Korban Bakaran oleh Imam

Binatang yang Tidak Haram dan yang Haram (Binatang Yang Bisa Dimakan dan Tidak Bisa Dimakan)

Peraturan mengenai Penyucian Perempuan Selepas Persalinan

Standar bagi Pemeriksaan Orang yang Sakit Kusta

Peraturan bagi Mereka Yang Telah Tahir dari Kusta

Peraturan untuk Menahirkan Rumah yang Terjangkit

Peraturan untuk Mereka Yang Menderita Lelehan Abnormal

Hari Penebusan yang Harus Dirayakan Setahun Sekali

Aturan untuk Menyembelih Kambing Domba dan Ternak

Larangan Mengikuti Praktik-Praktik Menjijikkan Bangsa-Bangsa Bukan Yahudi (Tidak Melakukan Inses, dan Lain Sebagainya)

Peraturan yang Harus Diikuti Manusia ("Hendaklah engkau kudus: karena Aku Yahweh Tuhanmu kudus" (Imamat 19:2))

Eksekusi Orang-orang yang Mengorbankan Anak-anak Mereka kepada Molokh

Peraturan untuk Menghukum Kejahatan Perzinahan

Aturan yang Harus Dipatuhi Para Imam (Aturan untuk Perilaku Sehari-hari Mereka, Aturan untuk Pemakaian Benda-benda Kudus, Aturan untuk Mempersembahkan Korban Persembahan, dan Lain Sebagainya)

Perayaan yang Harus Diperingati (Hari Sabat, Paskah, Pentakosta, Hari Penebusan, dan Lain Sebagainya)

Peraturan Lain (Menyalakan Pelita, Tahun Yobel, Penebusan Tanah, Membuat Sumpah, Persembahan Persepuluhan, dan Lain Sebagainya)

Peraturan Zaman Hukum Taurat Adalah Bukti Nyata Arahan Tuhan untuk Seluruh Umat Manusia

Jadi, engkau semua telah membaca peraturan dan prinsip Zaman Hukum Taurat ini, ya? Apakah peraturan tersebut mencakup rentang yang luas? Pertama, peraturan tersebut mencakup Sepuluh Perintah, dan kemudian peraturan tentang cara membangun mezbah, dan lain sebagainya. Ini diikuti oleh peraturan untuk memelihara hari Sabat dan mengadakan tiga perayaan, dan kemudian peraturan mengenai korban persembahan. Apakah engkau semua melihat ada berapa banyak jenis korban persembahan? Ada korban bakaran, korban sajian, korban perdamaian, korban penghapus dosa, dan banyak lagi. Semua itu diikuti oleh peraturan untuk korban persembahan para imam, termasuk korban bakaran dan korban sajian oleh imam, dan jenis korban persembahan lainnya. Peraturan kedelapan adalah untuk memakan korban persembahan oleh imam. Dan kemudian ada peraturan untuk apa yang seharusnya diperingati sepanjang hidup manusia. Ada ketetapan untuk banyak aspek dalam hidup manusia, seperti peraturan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh mereka, mengenai penyucian perempuan setelah persalinan, dan mengenai mereka yang telah tahir dari penyakit kusta. Dalam peraturan-peraturan ini, Tuhan lebih jauh berbicara tentang penyakit, dan bahkan ada aturan mengenai penyembelihan kambing domba dan ternak, dan lain sebagainya. Kambing domba dan ternak diciptakan oleh Tuhan, dan engkau harus menyembelihnya bagaimana pun Tuhan menyuruhmu; tidak diragukan lagi, selalu ada alasan untuk firman Tuhan. Tidak diragukan lagi bahwa adalah benar untuk bertindak sesuai dengan apa yang ditetapkan Tuhan, dan itu pasti bermanfaat bagi manusia! Ada juga perayaan dan aturan untuk diikuti, seperti hari Sabat, Paskah, dan banyak lagi—Tuhan berbicara tentang semua ini. Mari kita melihat yang terakhir: peraturan yang lain—menyalakan pelita, Tahun Yobel, penebusan tanah, membuat sumpah, persembahan persepuluhan, dan lain-lain. Apakah semua ini mencakup rentang yang luas? Hal pertama yang harus dibicarakan adalah masalah korban persembahan manusia, kemudian ada peraturan untuk pencurian dan kompensasi, dan memelihara hari Sabat ...; setiap detail kehidupan dilibatkan. Yang berarti, ketika Tuhan memulai secara resmi pekerjaan dalam rencana pengelolaan-Nya, Dia menetapkan banyak peraturan yang harus diikuti oleh manusia. Semua peraturan ini dibuat demi memungkinkan manusia menjalani kehidupan normal manusia di bumi, kehidupan normal manusia yang tidak dapat dipisahkan dari Tuhan dan bimbingan-Nya. Pertama-tama, Tuhan memberitahukan kepada manusia cara membangun mezbah, cara mengatur mezbah. Setelah itu, Dia memberitahukan kepada manusia cara mempersembahkan korban persembahan, dan menetapkan bagaimana manusia harus hidup—apa yang harus dia perhatikan dalam hidup, apa yang harus dia patuhi, apa yang seharusnya dan tidak boleh dilakukan olehnya. Apa yang ditetapkan oleh Tuhan bagi manusia merangkul semuanya, dan dengan adat istiadat, peraturan, dan prinsip ini, Dia menetapkan standar bagi tingkah laku manusia, membimbing hidup mereka, menuntun mereka untuk melakukan hukum-hukum Tuhan, membimbing mereka untuk datang ke hadapan mezbah Tuhan, menuntun mereka dalam memiliki kehidupan di antara segala sesuatu yang Tuhan buat untuk manusia yang mengandung ketertiban, keteraturan, dan yang tidak berlebih-lebihan. Tuhan pertama-tama menggunakan peraturan dan prinsip yang sederhana ini untuk menetapkan batasan bagi manusia, sehingga di bumi manusia akan memiliki kehidupan penyembahan kepada Tuhan yang normal, memiliki kehidupan normal sebagai manusia; seperti itulah isi spesifik dari awal rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya. Peraturan dan aturan itu mencakup konten yang sangat luas, semua itu merupakan hal-hal spesifik dari bimbingan Tuhan bagi umat manusia selama Zaman Hukum Taurat, semua itu harus diterima dan dihormati oleh orang-orang yang datang sebelum Zaman Hukum Taurat, semua itu adalah catatan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan selama Zaman Hukum Taurat, dan bukti nyata kepemimpinan serta bimbingan Tuhan bagi semua umat manusia.

Umat Manusia Selamanya Tidak Terpisahkan Dari Ajaran dan Pembekalan Tuhan

Dalam peraturan ini kita melihat bahwa sikap Tuhan terhadap pekerjaan-Nya, terhadap pengelolaan-Nya, dan terhadap umat manusia adalah serius, berhati-hati, teliti, dan bertanggung jawab. Dia melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan di antara umat manusia sesuai dengan langkah-Nya, tanpa penyimpangan sedikit pun, mengucapkan firman yang harus Dia ucapkan kepada umat manusia tanpa sedikit pun kesalahan atau kelalaian, memungkinkan manusia untuk melihat bahwa dia tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan Tuhan, dan menunjukkan kepadanya betapa pentingnya semua yang Tuhan lakukan dan katakan kepada umat manusia. Terlepas dari seperti apakah manusia di zaman berikutnya, singkatnya, pada awal mulanya—selama Zaman Hukum Taurat—Tuhan melakukan hal-hal sederhana ini. Bagi Tuhan, konsep manusia tentang Tuhan, dunia, dan umat manusia di zaman itu adalah abstrak dan buram, dan meskipun mereka memiliki beberapa gagasan dan maksud yang disadari, semuanya itu tidak jelas dan tidak benar, dan dengan demikian umat manusia tidak dapat dipisahkan dari ajaran dan pembekalan Tuhan untuk mereka. Manusia yang paling awal tidak tahu apa-apa, sehingga Tuhan harus mulai mengajar manusia dari prinsip-prinsip yang paling dangkal dan dasar untuk bertahan hidup dan peraturan yang diperlukan untuk hidup, menanamkan hal-hal ini dalam hati manusia sedikit demi sedikit, dan memberikan kepada manusia pemahaman bertahap tentang Tuhan, penghargaan serta pemahaman bertahap tentang kepemimpinan Tuhan, dan konsep dasar tentang hubungan antara manusia dan Tuhan, melalui peraturan ini, dan melalui aturan-aturan ini, yang berasal dari firman. Setelah mencapai efek ini, barulah Tuhan kemudian mampu, sedikit demi sedikit, melakukan pekerjaan yang akan Dia lakukan di kemudian hari, dan dengan demikian peraturan dan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan selama Zaman Hukum Taurat merupakan landasan bagi pekerjaan-Nya menyelamatkan umat manusia, dan merupakan tahap pertama pekerjaan dalam rencana pengelolaan Tuhan. Meskipun, sebelum pekerjaan Zaman Hukum Taurat, Tuhan telah berbicara kepada Adam, Hawa, dan keturunan mereka, perintah dan ajaran itu tidak sedemikian sistematis atau spesifik seperti yang dikeluarkan satu per satu kepada manusia, dan semua itu tidak dituliskan, juga tidak menjadi peraturan. Itu karena, pada waktu itu, rencana Tuhan belum sampai sejauh itu; hanya ketika Tuhan telah memimpin manusia ke langkah ini, barulah Dia dapat mulai berbicara tentang peraturan-peraturan Zaman Hukum Taurat ini, dan mulai membuat manusia melaksanakannya. Itu adalah proses yang perlu, dan kesudahannya tidak bisa dihindari. Kebiasaan dan peraturan sederhana ini menunjukkan kepada manusia langkah-langkah pekerjaan pengelolaan Tuhan dan hikmat Tuhan yang dinyatakan dalam rencana pengelolaan-Nya. Tuhan tahu apa isi dan sarana yang digunakan untuk memulai, sarana apa digunakan untuk melanjutkan, dan sarana apa digunakan untuk mengakhiri agar Dia bisa mendapatkan sekelompok orang yang menjadi kesaksian bagi-Nya, bisa mendapatkan sekelompok orang yang sepemikiran dengan diri-Nya. Dia tahu apa yang ada di dalam hati manusia, dan tahu apa yang kurang dalam diri manusia, Dia tahu apa yang harus Dia sediakan, dan bagaimana Dia seharusnya memimpin manusia, dan demikian juga Dia tahu apa yang seharusnya dan tidak boleh dilakukan oleh manusia. Manusia seperti wayang: Meskipun dia tidak memahami kehendak Tuhan, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain dipimpin oleh pekerjaan pengelolaan Tuhan, langkah demi langkah, hingga hari ini. Tidak ada kekaburan dalam hati Tuhan tentang apa yang harus dilakukan oleh-Nya; dalam hati-Nya ada rencana yang sangat jelas dan terang, dan Dia melakukan pekerjaan yang Dia Sendiri ingin lakukan menurut langkah-Nya dan rencana-Nya, bergerak dari yang dangkal ke yang mendalam. Meskipun Dia tidak menunjukkan pekerjaan yang akan Dia lakukan di kemudian hari, pekerjaan-Nya yang berikutnya masih terus dilaksanakan dan berkembang tepat sekali sesuai dengan rencana-Nya, yang merupakan perwujudan dari apa yang dimiliki Tuhan dan siapa Tuhan itu, dan yang juga merupakan otoritas Tuhan. Terlepas dari tahap mana dari rencana pengelolaan-Nya yang sedang Dia lakukan, watak-Nya dan hakikat-Nya merepresentasikan diri-Nya sendiri. Ini sungguh benar. Tanpa memandang zaman, atau tahap pekerjaan, orang seperti apa yang Tuhan kasihi, orang macam apa yang Dia benci, watak-Nya dan semua yang Dia miliki dan siapa Tuhan itu tidak akan pernah berubah. Meskipun peraturan dan prinsip yang ditetapkan oleh Tuhan selama pekerjaan Zaman Hukum Taurat ini tampak sangat sederhana dan dangkal bagi orang-orang zaman sekarang, dan meskipun semua itu mudah dimengerti dan dicapai, di dalamnya tetap terdapat hikmat Tuhan, dan tetap terdapat watak Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa Ia. Karena dalam peraturan yang tampak sederhana ini tanggung jawab dan kepedulian Tuhan kepada umat manusia dinyatakan, dan hakikat luar biasa dari pikiran-Nya, yang memungkinkan manusia untuk benar-benar menyadari fakta bahwa Tuhan berkuasa atas segala sesuatu dan bahwa segala sesuatu dikendalikan oleh tangan-Nya. Tidak peduli seberapa banyak pengetahuan yang dikuasai oleh umat manusia, atau seberapa banyak teori atau misteri yang dipahami olehnya, bagi Tuhan tidak ada satu pun yang mampu menggantikan pembekalan-Nya, dan kepemimpinan-Nya bagi umat manusia; umat manusia selamanya tidak akan dapat dipisahkan dari bimbingan Tuhan dan pekerjaan pribadi Tuhan. Seperti demikianlah hubungan yang tidak terpisahkan antara manusia dan Tuhan. Terlepas dari apakah Tuhan memberimu perintah, atau peraturan, atau memberikan kebenaran bagimu untuk memahami kehendak-Nya, tidak peduli apa yang Dia lakukan, tujuan Tuhan adalah untuk membimbing manusia menuju hari esok yang indah. Firman yang diucapkan oleh Tuhan dan pekerjaan yang dilakukan oleh-Nya, keduanya adalah penyingkapan salah satu aspek hakikat-Nya, dan merupakan penyingkapan salah satu aspek dari watak-Nya dan hikmat-Nya, semua itu merupakan langkah yang harus ada dalam rencana pengelolaan-Nya. Ini tidak boleh diabaikan! Kehendak Tuhan ada dalam apa pun yang Dia lakukan; Tuhan tidak takut pada pernyataan yang salah tempat, dan Dia juga tidak takut pada konsepsi atau pemikiran manusia tentang diri-Nya. Dia hanya melakukan pekerjaan-Nya, dan melanjutkan pengelolaan-Nya, sesuai dengan rencana pengelolaan-Nya, tidak dibatasi oleh orang, materi, atau objek apa pun.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri II"

All Bible quotations in this video are translated freely from English Bible.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait