Bait 1

Tuhan dalam daging ingin m'reka yang berkenan di hati-Nya.

Hidup dengan nyata, taat karya-Nya.

Jangan pikirkan tentang Tuhan yang di surga

atau menyulitkan Tuhan dalam daging.

S'mua yang taati-Nya, taat rencana-Nya.

S'mua yang taati-Nya, mendengar firman-Nya.

Tak pusingkan yang diperbuat Tuhan di surga,

hati m'reka buat Tuhan di bumi.

Pra-refrain

M'reka tempatkan diri di hadapan-Nya.

Tak memikirkan kes'lamatan diri,

m'reka tak ributkan Tuhan dalam daging,

kenormalan dan kenyataan Tuhan.

Refrain

Yang taat Tuhan dalam daging 'kan dis'mpurnakan,

yang percaya Tuhan di surga tak b'roleh apa pun.

Ini kar'na Tuhan yang di bumi, bukan di surga,

yang b'ri janji dan berkat k'pada manusia.

Bait 2

Tidaklah adil muliakan Tuhan di surga,

tapi Tuhan di bumi dianggap orang biasa.

Tuhan di surga, Dia agung, ajaib, arif.

Namun, Tuhan ini tak ada.

Tuhan di bumi tampak tak berarti,

orang biasa tanpa tindakan mengejutkan,

dan Dia tak punya pikiran luar biasa,

bicara dan kerja s'cara normal dan nyata.

Meski Dia tidak bicara lewat guntur,

tak panggil angin dan memerintah hujan,

sungguh Dia inkarnasi Tuhan di surga,

dan yang hidup di antara manusia.

Refrain

Yang taat Tuhan dalam daging 'kan dis'mpurnakan,

yang percaya Tuhan di surga tak b'roleh apa pun.

Ini kar'na Tuhan yang di bumi, bukan di surga,

yang b'ri janji dan berkat k'pada manusia.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang yang Sungguh-Sungguh Mengasihi Tuhan adalah Orang yang Mampu Sepenuhnya Tunduk pada Kenyataan Diri-Nya"