Cara agar orang dapat mengenali kebenaran dan siapa yang benar-benar dapat mengungkapkan kebenaran

09 September 2019

Firman Tuhan yang Relevan:

Tuhan sendiri adalah hidup, dan kebenaran, dan hidup dan kebenaran-Nya ada berdampingan. Mereka yang tidak mampu memperoleh kebenaran tidak akan pernah mendapatkan hidup. Tanpa bimbingan, dukungan, dan perbekalan dari kebenaran, engkau hanya akan mendapatkan hukum yang tertulis, doktrin, dan, terutama sekali, kematian. Hidup Tuhan selalu-ada, kebenaran dan hidup-Nya ada berdampingan. Jika engkau tidak bisa menemukan sumber kebenaran, engkau tidak akan memperoleh makanan untuk hidup; jika engkau tidak bisa mendapatkan perbekalan hidup, engkau tentu tidak memiliki kebenaran, dan oleh karena itu, selain dari imajinasi dan konsepsi, keseluruhan tubuhmu tidak lebih dari sekedar daging—dagingmu yang berbau busuk. Ketahuilah bahwa kata-kata dari buku tidak dapat dianggap sebagai hidup, catatan sejarah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan berbagai peraturan di masa lalu tidak bisa menjadi catatan tentang firman yang diucapkan oleh Tuhan saat ini. Hanya yang diungkapkan Tuhan ketika Dia datang ke bumi dan tinggal di antara manusia adalah kebenaran, hidup, kehendak Tuhan, dan cara kerja-Nya saat ini.

Dikutip dari "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Kebenaran adalah pepatah kehidupan yang paling nyata, dan pepatah tertinggi di antara semua pepatah umat manusia. Karena inilah tuntutan Tuhan kepada manusia, dan merupakan pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh Tuhan, sehingga itu disebut "pepatah kehidupan". Ini bukanlah pepatah yang dirangkum dari sesuatu, juga bukan kutipan terkenal dari seorang tokoh besar. Sebaliknya, ini adalah perkataan untuk umat manusia dari Tuan atas langit dan bumi dan segala sesuatu; ini bukan beberapa kata yang dirangkum oleh manusia, melainkan kehidupan yang melekat pada Tuhan. Dan itulah sebabnya ini disebut "yang tertinggi dari semua pepatah kehidupan".

Dikutip dari "Hanya Orang yang Mengenal Tuhan dan Pekerjaan-Nya yang Dapat Memuaskan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Kebenaran datang dari dunia manusia, tetapi kebenaran di antara manusia disampaikan oleh Kristus. Kebenaran berasal dari Kristus, yakni, dari Tuhan itu sendiri, dan bukan sesuatu yang mampu dilakukan oleh manusia. Akan tetapi, Kristus hanya menyediakan kebenaran; Dia tidak datang untuk memutuskan apakah manusia akan berhasil dalam pengejarannya akan kebenaran. Oleh karena itu, keberhasilan atau kegagalan dalam kebenaran, semua itu tergantung pada pengejaran manusia. Keberhasilan atau kegagalan manusia dalam kebenaran tak pernah ada hubungannya dengan Kristus, melainkan ditentukan oleh pengejaran mereka. Tempat tujuan manusia dan keberhasilan atau kegagalan manusia tidak bisa dianggap tanggung jawab Tuhan, sehingga Tuhan itu sendiri yang dianggap harus memikulnya, sebab hal ini bukan masalah Tuhan itu sendiri, melainkan berkaitan langsung dengan tugas yang harus dilakukan oleh makhluk ciptaan Tuhan.

Dikutip dari "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Kebenaran bukanlah hal yang bersifat terumuskan, juga bukan sebuah hukum. Kebenaran tidak mati—kebenaran adalah hidup itu sendiri, sesuatu yang hidup, dan merupakan aturan yang harus diikuti oleh makhluk ciptaan dan aturan yang harus dimiliki seorang manusia dalam hidupnya. Ini adalah sesuatu yang harus engkau pahami sebaik mungkin melalui pengalaman. Berada pada tahap mana pun dirimu dalam pengalamanmu, engkau tidak bisa dipisahkan dari firman Tuhan atau kebenaran, dan apa yang engkau pahami mengenai watak Tuhan, mengenai apa yang Dia miliki dan siapa diri-Nya, semuanya itu diungkapkan di dalam firman Tuhan; semua itu berkaitan erat dengan kebenaran. Watak Tuhan, apa yang Dia miliki dan siapa diri-Nya, itu sendiri, adalah kebenaran; kebenaran merupakan perwujudan yang autentik dari watak Tuhan dan apa yang Dia miliki dan siapa diri-Nya. Ini menjadikan apa yang Dia miliki dan siapa diri-Nya konkret, dan ini menjadi pernyataan yang jelas tentang apa yang Dia miliki dan siapa diri-Nya; ini memberitahukan kepadamu secara langsung tentang apa yang Tuhan sukai, apa yang tidak Dia sukai, apa yang Dia ingin untuk engkau lakukan dan apa yang tidak Dia izinkan untuk engkau lakukan, orang-orang seperti apa yang Dia benci dan orang-orang seperti apa yang Dia kasihi. Di balik kebenaran yang Tuhan ungkapkan orang dapat melihat kesenangan-Nya, kemarahan-Nya, kesedihan-Nya, dan kebahagiaan-Nya, juga esensi-Nya—ini adalah pengungkapan dari watak-Nya.

Dikutip dari "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Kebenaran adalah kenyataan dari semua hal yang positif. Itu dapat berupa kehidupan manusia dan arah perjalanannya; itu dapat menuntun orang untuk menyingkirkan watak rusak mereka, untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, untuk menjadi orang yang menaati Tuhan dan makhluk ciptaan yang memenuhi syarat, orang yang dikasihi Tuhan dan yang berkenan kepada-Nya. Karena berharga, sikap dan perspektif seperti apa yang harus dimiliki orang terhadap firman Tuhan dan kebenaran? Ini sangat jelas: bagi mereka yang benar-benar percaya kepada Tuhan dan memiliki hati yang menghormati-Nya, firman-Nya adalah sumber kehidupan mereka. Manusia harus menghargai firman Tuhan, serta memakan dan meminumnya, serta menikmatinya, dan menerimanya sebagai hidup mereka, sebagai arah jalan mereka, sebagai pertolongan dan perbekalan setiap saat mereka; manusia harus hidup, melakukan, dan mengalami sesuai dengan pernyataan dan tuntutan kebenaran, dan tunduk pada apa yang kebenaran minta dari mereka, pada setiap pernyataan dan tuntutan yang kebenaran berikan kepada mereka, daripada mempelajari, menganalisis, berspekulasi, dan meragukan kebenaran. Karena kebenaran adalah pertolongan setiap saat manusia, perbekalan setiap saat mereka, dan dapat menjadi hidup mereka, manusia harus memperlakukan kebenaran sebagai hal yang paling berharga, karena mereka harus mengandalkan kebenaran untuk hidup, untuk memenuhi tuntutan Tuhan, takut akan Dia dan menjauhi kejahatan, serta untuk menemukan jalan penerapan dalam kehidupan sehari-hari mereka, memahami prinsip-prinsip penerapan dan mencapai ketundukan kepada Tuhan. Manusia juga harus mengandalkan kebenaran untuk menyingkirkan watak rusak mereka, untuk menjadi orang yang diselamatkan dan makhluk ciptaan yang memenuhi syarat.

Dikutip dari "Mereka Merendahkan Kebenaran, Melanggar Prinsip Secara Terang-terangan, dan Mengabaikan Pengaturan Rumah Tuhan (VII)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"

Tuhan itu sendiri memiliki kebenaran, dan Dia adalah sumber kebenaran. Setiap hal yang positif dan setiap kebenaran berasal dari Tuhan. Dia dapat memutuskan benar-salahnya segala sesuatu dan semua peristiwa; Dia dapat menilai perkara-perkara yang telah terjadi, perkara-perkara yang sedang terjadi sekarang, dan perkara-perkara di masa depan yang belum diketahui manusia. Dialah satu-satunya hakim yang dapat memutuskan benar-salahnya segala sesuatu, dan ini berarti benar-salahnya segala sesuatu hanya dapat diputuskan oleh-Nya. Dia mengetahui aturan untuk segala sesuatu. Inilah perwujudan kebenaran, yang berarti bahwa Dia sendirilah yang memiliki esensi kebenaran. Jika manusia memahami kebenaran dan mencapai kesempurnaan, akankah dia kemudian ada hubungannya dengan perwujudan kebenaran? Ketika manusia disempurnakan, dia memiliki penilaian yang akurat atas segala yang dilakukan Tuhan sekarang ini dan hal-hal yang dikehendaki-Nya, dan dia memiliki cara yang akurat untuk melakukan penerapan; manusia juga memahami kehendak Tuhan dan mengetahui hal-hal yang benar dan hal-hal yang salah. Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat dicapai manusia, hal-hal yang hanya dapat diketahuinya setelah Tuhan memberitahukan kepadanya tentang hal itu—manusia tidak dapat mengetahui perkara-perkara yang belum diketahui, perkara-perkara yang belum diberitahukan Tuhan kepadanya, dan manusia tidak dapat membuat prediksi. Lagi pula, sekalipun manusia mendapatkan kebenaran dari Tuhan, dan memiliki kebenaran kenyataan, dan mengetahui esensi dari banyak kebenaran, dan memiliki kemampuan untuk membedakan yang benar dan yang salah, dia tidak akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan menguasai segala sesuatu. Itulah perbedaannya. Makhluk ciptaan hanya bisa mendapatkan kebenaran dari sumber kebenaran. Bisakah mereka mendapatkan kebenaran dari manusia? Apakah manusia adalah kebenaran? Bisakah manusia menyediakan kebenaran? Manusia tidak bisa melakukannya, dan itulah perbedaannya. Engkau hanya bisa menerima kebenaran, tidak bisa menyediakannya—jadi bisakah engkau disebut sebagai perwujudan kebenaran? Apa sebenarnya arti perwujudan kebenaran? Perwujudan kebenaran adalah sumber yang menyediakan kebenaran, sumber pemerintahan dan kedaulatan atas segala sesuatu, dan itu juga merupakan tolok ukur dan aturan yang atasnya segala sesuatu dan semua peristiwa dihakimi. Inilah arti perwujudan kebenaran.

Dikutip dari "Mereka Akan Membuat Orang Lain Hanya Taat kepada Mereka, Bukan kepada Kebenaran atau Tuhan (III)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"

Firman Tuhan adalah firman Tuhan; firman Tuhan adalah kebenaran. Firman merupakan dasar dan hukum yang atasnya umat manusia seharusnya hidup, dan apa yang disebut ajaran-ajaran yang berasal dari manusia dikutuk oleh Tuhan. Ajaran-ajaran itu tidak berkenan kepada-Nya, dan terlebih lagi, semua itu bukanlah asal-usul atau dasar perkataan-Nya. Tuhan mengungkapkan watak dan esensi-Nya melalui firman-Nya. Semua firman yang disampaikan oleh pengungkapan Tuhan adalah kebenaran, karena Dia memiliki esensi Tuhan, dan Dia adalah realitas dari segala hal yang positif. Fakta bahwa firman Tuhan adalah kebenaran tidak pernah berubah, bagaimanapun manusia yang rusak ini menempatkan atau mendefinisikannya, atau bagaimanapun mereka memandang atau memahaminya. Sebanyak apa pun firman Tuhan telah diucapkan, dan sebanyak apa pun umat manusia yang berdosa dan rusak ini mengutuk dan menolak firman tersebut, bahkan sampai tidak mau menyebarkanluaskannya, tetap saja ada fakta yang tak dapat diubah: bahkan dalam keadaan-keadaan seperti ini, yang disebut sebagai budaya dan tradisi yang dihargai umat manusia, tidak dapat menjadi hal yang positif, dan tidak dapat menjadi kebenaran, bahkan dengan alasan-alasan yang disebutkan di atas. Ini tidak dapat diubah. Budaya tradisional dan cara hidup umat manusia tidak akan menjadi kebenaran karena perubahan atau dengan berlalunya waktu, demikian pula firman Tuhan tidak akan menjadi perkataan manusia karena kutukan atau kealpaan umat manusia. Esensi ini tidak akan pernah berubah; kebenaran tetaplah kebenaran. Fakta apakah yang ada di sini? Semua ucapan yang diikhtisarkan umat manusia berasal dari Iblis—semua itu merupakan imajinasi dan gagasan manusia, bahkan timbul dari hawa nafsu manusia, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang positif. Di samping itu, firman Tuhan merupakan pengungkapan dari esensi dan status Tuhan. Apa alasannya Dia mengungkapkan firman ini? Mengapa Aku mengatakan bahwa firman ini adalah kebenaran? Alasannya adalah Tuhan berkuasa atas semua hukum, asas, sumber, esensi, kenyataan, dan misteri dari segala sesuatu, dan semua itu berada dalam genggaman tangan-Nya, dan hanya Tuhan yang mengetahui asal-usul dan sumber yang sebenarnya dari semua hal itu. Karena itu, definisi dari segala hal yang disebutkan dalam firman Tuhan sajalah yang paling akurat, dan tuntutan agar umat manusia hidup di dalam firman Tuhan merupakan satu-satunya tolok ukur bagi umat manusia—satu-satunya kriteria yang dengannya umat manusia seharusnya hidup. Meskipun demikian, hukum-hukum yang dengannya umat manusia memiliki keberadaannya, di satu sisi, berasal dari pelanggaran terhadap fakta kekuasaan Tuhan atas segala sesuatu, dan di sisi lain, berasal dari pelanggaran terhadap fakta kedaulatan Tuhan atas hukum-hukum segala sesuatu. Hukum-hukum itu berasal dari imajinasi dan gagasan manusia, dan juga berasal dari Iblis. Peran apa yang dimainkan oleh Iblis? Pertama, Iblis menyamar sebagai kebenaran; kedua, Iblis memusnahkan, mengganggu, dan menginjak-injak semua prinsip dan hukum tentang penciptaan Tuhan atas segala sesuatu. Dengan demikian, hal-hal yang berasal dari Iblis benar-benar sesuai dengan esensinya, dan penuh dengan niat jahat, pencobaan, dan penyamaran Iblis, serta ambisi Iblis yang tiada akhirnya. Semua ini tidak akan pernah menjadi kebenaran, terlepas dari apakah umat manusia yang rusak dapat memahaminya atau tidak, terlepas dari sejauh mana manusia yang rusak menerimanya, dan terlepas dari lamanya zaman di mana umat manusia yang rusak mengaguminya, memujanya, dan mengkhotbahkannya, serta terlepas dari berapa banyak orang yang mengkhotbahkannya. Semua ini tidak akan pernah menjadi kebenaran, dan akan senantiasa tetap menjadi hal-hal yang negatif, karena esensi, asal-usul, dan sumbernya adalah Iblis, si Iblis yang merupakan musuh Tuhan dan bermusuhan dengan kebenaran. Ketika tidak ada kebenaran untuk diperbandingkan dengannya, hal-hal tersebut mungkin tampak baik dan positif, tetapi ketika kebenaran digunakan untuk membedah dan menyingkapkannya, semua itu mudah untuk diserang. Semua itu tidak dapat bertahan, dan merupakan hal-hal yang dengan cepat dikutuk, disingkapkan, dan dibuang. Kebenaran yang Tuhan ungkapkan benar-benar sejalan dengan kebutuhan kemanusiaan yang normal dari umat manusia, yang diciptakan Tuhan, sementara yang Iblis berikan kepada manusia benar-benar merupakan pelanggaran terhadap kebutuhan itu. Hal ini membuat orang yang normal menjadi tidak normal, tidak wajar, berpikiran sempit, congkak, dungu, jahat, keras, ganas, dan terutama sekali, sombong bukan kepalang. Pada tahap tertentu, orang itu menjadi terganggu mentalnya, bahkan tidak lagi mengetahui siapa dirinya. Mereka menolak menjadi orang-orang yang normal tetapi harus bertindak sebagai manusia yang tidak normal; mereka menolak menjadi orang biasa tetapi sebaliknya bersikeras untuk menjadi manusia yang unggul—dengan demikian kemanusiaan orang-orang menjadi menyimpang, dan dengan demikian naluri mereka menjadi menyimpang. Kebenaran membuat orang lebih mampu untuk hidup secara naluriah sesuai dengan prinsip-prinsip dan hukum-hukum kemanusiaan yang normal serta seluruh prinsip yang telah Tuhan perintahkan, sedangkan apa yang disebut sebagai perkataan dan hukum-hukum Iblis ini justru merupakan hal-hal yang menyebabkan orang melanggar naluri mereka serta mencoba melepaskan diri dari hukum-hukum yang telah Tuhan tetapkan dan perintahkan, dan bahkan mengabaikan jalan kemanusiaan yang normal, melakukan hal-hal tak wajar yang tidak seharusnya dilakukan oleh orang-orang dengan kemanusiaan yang normal dan yang tidak seharusnya mereka pikirkan.

Dikutip dari "Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri ... (I)" dalam "Menyingkapkan Antikristus"

Kebenaran adalah kehidupan Tuhan itu sendiri; kebenaran merepresentasikan watak-Nya, esensi-Nya, dan semua yang ada di dalam diri-Nya. Jika engkau berkata bahwa memiliki sedikit pengalaman berarti memiliki kebenaran, lalu dapatkah engkau merepresentasikan watak Tuhan? Engkau mungkin memiliki beberapa pengalaman atau terang berkenaan dengan aspek atau sisi kebenaran tertentu, tetapi engkau tidak mampu membekali orang lain dengan terang tersebut untuk selamanya, jadi terang yang telah engkau dapatkan ini bukanlah kebenaran; itu hanyalah titik tertentu yang mampu dicapai oleh manusia. Itu hanyalah pengalaman yang tepat dan pemahaman yang tepat yang seharusnya orang miliki: beberapa pengalaman nyata dan pengetahuan akan kebenaran. Terang ini, pencerahan dan pemahaman dari pengalaman ini tidak pernah bisa menggantikan kebenaran; bahkan jika semua orang telah sepenuhnya mengalami kebenaran ini, dan menyatukan semua pemahaman dari pengalaman mereka, itu tetap tidak dapat menggantikan satu kebenaran tersebut. Sebagaimana telah dikatakan di masa lalu, "Aku meringkaskan ini dengan pepatah bagi dunia manusia: Di antara manusia, tidak ada seorang pun yang mengasihi Aku." Ini adalah sebuah pernyataan kebenaran; inilah esensi sejati kehidupan. Inilah hal yang paling mendalam; inilah ungkapan Tuhan itu sendiri. Engkau dapat terus mengalaminya, dan jika engkau mengalaminya selama tiga tahun, engkau akan memiliki pemahaman yang dangkal tentang hal itu; jika engkau mengalaminya selama delapan tahun, engkau akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam akan hal itu—tetapi pemahaman apa pun yang engkau dapatkan tidak akan pernah mampu menggantikan satu pernyataan kebenaran tersebut. Seorang yang lain, setelah mengalaminya selama dua tahun, mungkin mendapatkan sedikit pemahaman, dan kemudian memiliki pemahaman yang sedikit lebih mendalam setelah mengalaminya selama sepuluh tahun, dan kemudian memiliki pemahaman lebih lanjut setelah mengalaminya seumur hidup—tetapi jika engkau dan orang yang lain itu menggabungkan pemahaman yang telah engkau berdua dapatkan, bahkan setelah itu pun—pemahaman sebanyak apa pun, pengalaman sebanyak apa pun, wawasan seluas apa pun, terang sebanyak apa pun, atau contoh sebanyak apa pun yang engkau berdua dapatkan—semua itu tetap tidak dapat menggantikan satu pernyataan kebenaran tersebut. Dengan kata lain, kehidupan manusia akan selalu merupakan kehidupan manusia, dan sebanyak apa pun pemahamanmu yang mungkin sesuai dengan kebenaran, yang sesuai dengan maksud Tuhan dan tuntutan-Nya, pemahamanmu itu tidak akan pernah bisa menggantikan kebenaran. Mengatakan bahwa orang telah mendapatkan kebenaran artinya adalah bahwa mereka memiliki beberapa kenyataan, bahwa mereka telah mendapatkan beberapa pemahaman tentang kebenaran, bahwa mereka telah memperoleh beberapa jalan masuk yang nyata ke dalam firman Tuhan, bahwa mereka telah memiliki pengalaman nyata dengan firman Tuhan, dan bahwa mereka berada di jalur yang benar dalam iman mereka kepada Tuhan. Satu saja pernyataan dari Tuhan sudah cukup untuk dialami seseorang seumur hidupnya; bahkan seandainya manusia harus mengalaminya selama beberapa kali masa kehidupan atau bahkan selama beberapa ribu tahun, mereka tetap tidak akan dapat sepenuhnya dan secara menyeluruh mengalami satu kebenaran. Jika orang hanya memahami beberapa perkataan yang dangkal, tetapi mereka menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan kebenaran, bukankah itu sama sekali omong kosong?

Dikutip dari "Apakah Engkau Tahu Apa Sesungguhnya Kebenaran Itu?" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman"

Firman-Ku adalah kebenaran yang selamanya tidak berubah. Akulah sumber kehidupan bagi manusia dan satu-satunya penuntun bagi umat manusia. Nilai dan makna firman-Ku tidak ditentukan berdasarkan apakah firman itu diakui atau diterima umat manusia atau tidak, tetapi berdasarkan hakikat firman itu sendiri. Bahkan jika tak seorang pun di dunia ini yang dapat menerima firman-Ku, nilai-nilai firman-Ku dan pertolongannya bagi umat manusia tak ternilai bagi siapa pun. Oleh karena itu, saat dihadapkan dengan banyak orang yang memberontak, menyangkal, atau sangat menghina firman-Ku, pendirian-Ku hanyalah ini: biarkan waktu dan fakta menjadi saksi-Ku dan menunjukkan bahwa firman-Ku adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Biarkan waktu dan fakta menunjukkan bahwa dengan firman itulah manusia harus diperlengkapi, dan terlebih lagi, firman itulah yang harus diterima manusia. Aku akan membiarkan semua yang mengikuti-Ku mengetahui fakta ini: orang-orang yang tidak dapat sepenuhnya menerima firman-Ku, mereka yang tidak dapat melakukan firman-Ku, mereka yang tidak dapat menemukan tujuan dalam firman-Ku, dan mereka yang tidak dapat menerima keselamatan karena firman-Ku, adalah orang-orang yang telah dikutuk oleh firman-Ku dan, terlebih lagi, telah kehilangan keselamatan-Ku, dan tongkat-Ku tidak akan pernah berpaling dari mereka.

Dikutip dari "Engkau Semua Harus Memikirkan Perbuatanmu" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Kali ini, Tuhan datang untuk melakukan pekerjaan bukan dalam tubuh rohani, tetapi dalam tubuh yang sangat biasa. Selain itu, tubuh ini bukan hanya tubuh inkarnasi Tuhan yang kedua, tetapi ini juga tubuh yang melaluinya Tuhan datang kembali menjadi daging. Ini adalah tubuh daging yang sangat biasa. Engkau tidak dapat melihat apa pun yang membuat-Nya berbeda dari orang lain, tetapi engkau dapat memperoleh kebenaran dari-Nya yang belum pernah kaudengar sebelumnya. Daging yang tak berarti ini merupakan perwujudan seluruh firman kebenaran dari Tuhan, yang melakukan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan mengungkapkan seluruh watak Tuhan untuk dipahami manusia. Tidakkah engkau sangat rindu melihat Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu memahami Tuhan yang di surga? Tidakkah engkau sangat rindu untuk melihat tempat tujuan manusia? Dia akan memberitahukan kepadamu semua rahasia ini—rahasia yang tak mampu diungkapkan siapa pun kepadamu, dan Dia juga akan memberitahukan kepadamu kebenaran-kebenaran yang tidak kaupahami. Dia adalah pintu gerbangmu untuk masuk ke dalam kerajaan, dan pemandumu untuk memasuki zaman yang baru. Daging yang biasa itu menyimpan banyak misteri yang tak terselami. Perbuatan-perbuatan-Nya mungkin tidak dapat kaupahami, tetapi seluruh tujuan pekerjaan yang Dia lakukan sudah cukup untuk membuatmu melihat bahwa Dia bukanlah sekadar daging biasa sebagaimana yang diyakini manusia. Karena Dia merepresentasikan kehendak Tuhan dan pemeliharaan yang ditunjukkan Tuhan kepada umat manusia pada akhir zaman. Meskipun engkau tidak dapat mendengar firman-Nya yang tampak mengguncangkan langit dan bumi, meskipun engkau tidak dapat melihat mata-Nya yang bagaikan nyala api, dan meskipun engkau tidak dapat menerima pendisiplinan gada besi-Nya, tetapi engkau dapat mendengar dari firman-Nya bahwa Tuhan murka dan mengetahui bahwa Tuhan sedang memperlihatkan belas kasihan-Nya kepada umat manusia; engkau dapat melihat watak benar Tuhan dan hikmat-Nya, dan, terlebih lagi, menyadari perhatian Tuhan bagi seluruh umat manusia. Pekerjaan Tuhan pada akhir zaman bertujuan untuk memungkinkan manusia melihat Tuhan yang di surga hidup di antara manusia di bumi, dan memampukan manusia untuk mengenal, menaati, menghormati, dan mengasihi Tuhan. Inilah sebabnya Dia telah datang kembali menjadi daging untuk kedua kalinya. Meskipun yang manusia lihat sekarang adalah Tuhan yang sama seperti manusia, Tuhan yang memiliki satu hidung dan sepasang mata, dan Tuhan yang berpenampilan biasa, pada akhirnya, Tuhan akan memperlihatkan kepada engkau semua bahwa seandainya manusia ini tidak ada, langit dan bumi akan mengalami perubahan yang luar biasa; seandainya manusia ini tidak ada, langit akan menjadi redup, bumi akan jatuh ke dalam kekacauan, dan seluruh umat manusia akan hidup di tengah bencana kelaparan dan wabah. Dia akan menunjukkan kepada engkau semua bahwa seandainya Tuhan yang berinkarnasi tidak datang untuk menyelamatkanmu pada akhir zaman, maka Tuhan akan sudah sejak lama memusnahkan seluruh umat manusia di neraka; seandainya daging ini tidak ada, engkau semua akan selamanya menjadi pendosa besar dan engkau akan menjadi mayat selamanya. Engkau semua harus tahu bahwa seandainya daging ini tidak ada, seluruh umat manusia akan menghadapi bencana yang tak terelakkan dan merasa mustahil untuk melepaskan diri dari hukuman yang lebih berat yang Tuhan timpakan kepada umat manusia pada akhir zaman. Seandainya daging yang biasa ini tidak dilahirkan, engkau semua akan berada dalam sebuah keadaan di mana engkau semua memohon kehidupan tanpa bisa hidup dan berdoa untuk kematian tanpa bisa mati; seandainya daging ini tidak ada, engkau semua tidak akan bisa mendapatkan kebenaran dan tidak bisa datang ke hadapan takhta Tuhan sekarang ini, melainkan, engkau akan dihukum Tuhan karena dosa-dosamu yang menyedihkan. Tahukah engkau bahwa kalau bukan karena kedatangan kembali Tuhan menjadi daging, tak seorang pun akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan; dan kalau bukan karena kedatangan daging ini, Tuhan pasti sudah sejak lama mengakhiri zaman lama. Oleh karena itu, apakah engkau semua masih dapat menolak inkarnasi Tuhan yang kedua ini? Karena engkau semua bisa mendapatkan begitu banyak manfaat dari orang biasa ini, mengapa engkau semua tidak dengan senang hati menerima Dia?

Dikutip dari "Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.

Konten Terkait

Tinggalkan Balasan