"Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan bersama-sama dengan Tuhan selamanya" (1 Tesalonika 4:17). Kami percaya bahwa saat Tuhan datang, kami akan langsung diangkat dalam awan-awan di angkasa untuk bertemu dengan-Nya. Engkau bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali, jadi, mengapa kami belum diangkat?

24 Agustus 2021

Jawaban:

Penyambutan kita akan kedatangan Tuhan kembali harus didasarkan pada nubuat Tuhan Yesus—inilah yang paling akurat. Perkataan siapa yang menjadi acuanmu? Firman Tuhan, atau perkataan manusia? "Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa" diucapkan oleh Paulus; baik Tuhan Yesus maupun Roh Kudus tidak pernah mengucapkan perkataan semacam itu. Apakah Paulus berbicara mewakili Tuhan Yesus? Dapatkah perkataannya mewakili perkataan Tuhan? Hanya Tuhan yang mengetahui misteri bagaimana Tuhan akan mengangkat orang-orang percaya ke dalam kerajaan surga selama akhir zaman. Jika kita manusia yang rusak memiliki keberanian untuk menafsirkan dan menyimpulkan hal-hal semacam itu secara membabi buta, maka ada masalah serius. Paulus bukanlah Kristus, dia hanyalah seorang manusia yang rusak. Apa yang dia katakan tidak memiliki dasar dalam firman Tuhan, dan karenanya tidak diragukan lagi bahwa perkataannya dipenuhi dengan noda dan imajinasi manusia. Jadi, perkataan Paulus bukanlah kebenaran dan perkataan tersebut tidak bisa dijadikan dasar apa pun; satu-satunya cara yang benar untuk menyambut kedatangan Tuhan adalah dengan bertindak sesuai dengan firman Tuhan dalam Alkitab.

Mari kita lihat apa yang Tuhan Yesus katakan: "Bapa kami yang di surga, kuduslah nama-Mu. Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga" (Matius 6:9-10). Tuhan Yesus dengan jelas memberi tahu kita bahwa kerajaan Tuhan berada di bumi, bukan di langit, dan kehendak Tuhan akan terjadi di bumi, seperti di surga. Marilah kita sekarang melihat Wahyu 21:2-3: "Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga, dipersiapkan sebagai seorang mempelai perempuan yang didandani untuk pengantinnya. Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka." Dan dalam Wahyu 11:15 dikatakan: "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya; dan Dia akan memerintah sampai selama-selamanya." Penyebutan "Bait Suci Tuhan ada bersama manusia", "Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga", dan "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya" dalam nubuat ini cukup membuktikan bahwa kerajaan Tuhan didirikan di bumi. Dia akan tinggal bersama manusia di bumi dan kerajaan dunia ini akan menjadi kerajaan Kristus untuk selama-lamanya. Menurut gagasan dan imajinasi kita, kerajaan Tuhan berada di surga, dan ketika Tuhan datang, Dia akan mengangkat kita ke dalam surga. Jika demikian, lalu bagaimana firman Tuhan akan digenapi? Pada kenyataannya, pencapaian akhir dari rencana pengelolaan Tuhan untuk penyelamatan umat manusia adalah pendirian kerajaan Tuhan di bumi. Kristus akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, melakukan pekerjaan penghakiman dan pentahiran manusia untuk membentuk sekelompok pemenang di bumi; para pemenang ini, yang diselamatkan dan disempurnakan oleh Tuhan, adalah orang yang menerapkan firman Tuhan dan mengikuti jalan Tuhan di bumi—mereka adalah umat kerajaan Tuhan. Ketika para pemenang ini disempurnakan, kehendak Tuhan akan terjadi di bumi, di mana setelah itu kerajaan Kristus akan diwujudkan di bumi, dan Tuhan akan dipermuliakan sepenuhnya. Nubuat dari kitab Wahyu adalah apa yang akhirnya ingin dicapai oleh Tuhan—apakah engkau benar-benar tidak dapat melihat fakta ini?

Mungkin ada beberapa orang yang bertanya, jika kerajaan itu ada di bumi, mengapa Tuhan Yesus berkata: "Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan jika Aku pergi dan mempersiapkan tempat untukmu, Aku akan datang kembali, dan menyambut engkau, supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada" (Yohanes 14:2-3)? Tuhan Yesus naik ke surga setelah kebangkitan untuk mempersiapkan tempat bagi kita, jadi jelas bahwa tempat ini juga seharusnya berada di surga—bagaimana seharusnya kita memahami firman ini? Dapat dikatakan bahwa tak seorang pun dapat menyelami nubuat Tuhan. Kita baru memahami apa yang sebenarnya dimaksud oleh perkataan Tuhan Yesus setelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman dan melihat fakta-fakta penggenapan pekerjaan-Nya. Tuhan mempersiapkan tempat bagi kita mengacu pada Tuhan yang menjadi daging untuk berfirman dan bekerja di bumi pada akhir zaman. Demikian pula, Dia telah menentukan dari semula bahwa kita akan dilahirkan selama akhir zaman, dan ketika Dia menampakkan diri dan melakukan pekerjaan-Nya, kita diangkat ke hadapan takhta Tuhan untuk menerima penghakiman dan pentahiran firman Tuhan, serta dijadikan pemenang sebelum datangnya bencana. Proses kedatangan Tuhan untuk menerima kita adalah proses penahiran dan penyempurnaan kita. Kita makan, minum, dan menikmati firman Tuhan, kita mengalami pekerjaan Tuhan, dan kita menghadiri perjamuan bersama Tuhan—bukankah ini adalah pertemuan kita dengan Tuhan? Ketika harinya tiba saat pekerjaan Tuhan berakhir, serta kita ditahirkan dan disempurnakan, kita akan dibawa ke dalam kerajaan Tuhan. Pada saat itu, kerajaan-kerajaan di bumi akan menjadi kerajaan Kristus, Kristus akan memerintah dalam kerajaan itu dan kita akan menjadi umat Tuhan yang menyembah Dia di dalam kerajaan-Nya. Bukankah ini menggenapi firman Tuhan, "supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada"? Kerajaan Tuhan dibangun di bumi, Tuhan telah menetapkan bahwa kita akan hidup di bumi. Bukankah desakan kita untuk naik ke surga bertentangan dengan pekerjaan dan kehendak Tuhan?

Jadi apa arti diangkat? Hal ini tidak jelas bagi kebanyakan orang. Hanya ketika Tuhan Yang Mahakuasa datang barulah misteri tentang diangkat ini disingkapkan kepada kita, dikatakan: "'Diangkat' bukan berarti diambil dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi seperti yang orang bayangkan; itu adalah miskonsepsi yang besar. 'Diangkat' mengacu pada penentuan-Ku sejak semula dan kemudian pemilihan-Ku. Ini ditujukan kepada semua orang yang telah Kutentukan sejak semula dan Kupilih. Mereka semua yang diangkat adalah orang-orang yang telah mendapatkan status sebagai anak sulung atau anak-anak, atau yang merupakan umat Tuhan. Ini paling tidak sesuai dengan gagasan manusia. Mereka yang akan memiliki bagian di rumah-Ku di masa depan adalah semua orang yang telah diangkat ke hadapan-Ku. Ini sepenuhnya benar, tidak pernah berubah, dan tidak dapat dibantah. Ini adalah serangan balik terhadap Iblis. Siapa pun yang telah Kutentukan dari semula akan diangkat ke hadapan-Ku" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perkataan Kristus pada Mulanya, Bab 104"). Tuhan Yang Mahakuasa secara jelas menyatakan bahwa "diangkat" bukanlah seperti yang kita bayangkan—itu bukan berarti kita diangkat dari tanah dan terangkat ke awan-awan untuk bertemu dengan Tuhan, terlebih lagi, itu bukan berarti kita diangkat ke dalam surga. Sebaliknya, ini mengacu pada kita mendengar suara Tuhan dan mengikuti Tuhan, menerima dan menaati pekerjaan-Nya pada akhir zaman, dan mengikuti jejak langkah Anak Domba ketika Tuhan berinkarnasi selama akhir zaman untuk berfirman, menampakkan diri, dan bekerja. Inilah arti sesungguhnya dari diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Semua orang yang mampu mengenali suara Tuhan, dan yang dapat, di tengah firman Tuhan Yang Mahakuasa, menemukan dan menerima kebenaran serta kembali kepada Tuhan Yang Mahakuasa adalah gadis bijaksana, mereka semua adalah "emas, perak, dan batu permata" yang "dicuri" oleh Tuhan dan dikembalikan ke rumah Tuhan. Semua orang ini mampu memahami dan menerima kebenaran, serta mengenali suara Tuhan, dan mereka adalah orang-orang yang benar-benar diangkat ke hadapan Tuhan. Sejak Tuhan Yang Mahakuasa memulai pekerjaan pada akhir zaman, makin banyak orang yang benar-benar merindukan penampakan Tuhan telah mengenali suara Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa. Masing-masing telah menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, dibawa berhadapan muka dengan Tuhan di hadapan takhta-Nya, menerima penyiraman dan makanan firman Tuhan, memiliki pengenalan sejati akan Tuhan, telah ditahirkan dari watak rusak mereka, dan hidup dalam realitas firman Tuhan. Orang-orang ini telah dijadikan pemenang sebelum datangnya bencana, mereka telah menjadi buah sulung yang didapatkan oleh Tuhan. Orang yang berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka sendiri, yang dengan bodohnya menantikan Tuhan datang dan mengangkat mereka ke surga, serta yang menolak untuk menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman—mereka adalah gadis bodoh, mereka akan ditinggalkan oleh Tuhan, dan pasti akan jatuh ke dalam bencana, menangis dengan getir dan menggertakkan gigi mereka. Ini adalah fakta.

Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.