Nama Tuhan dapat berubah, tetapi esensi-Nya tidak pernah berubah

09 Februari 2019

Firman Tuhan yang Relevan:

Setiap kali datang ke bumi, Tuhan mengubah nama-Nya, gender-Nya, gambar-Nya, dan pekerjaan-Nya. Dia tidak mengulangi pekerjaan-Nya. Dia adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang. Ketika pertama kali datang, Dia dipanggil Yesus; dapatkah Dia tetap disebut Yesus apabila Dia datang lagi? Ketika pertama kali datang, Dia seorang laki-laki; mungkinkah dia menjadi laki-laki lagi kali ini? Pekerjaannya ketika Dia datang selama Zaman Kasih Karunia ialah untuk dipakukan pada kayu salib; ketika Dia datang lagi, mungkinkah Dia masih menebus umat manusia dari dosa? Mungkinkah Dia dipaku pada kayu salib lagi? Bukankah itu akan mengulangi pekerjaan-Nya? Tidak tahukah engkau bahwa Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang? Ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu tidak berubah. Memang benar, tetapi ini mengacu pada ketidakberubahan watak Tuhan dan esensi-Nya. Perubahan nama dan pekerjaan-Nya tidak membuktikan bahwa esensi-Nya berubah. Dengan kata lain, Tuhan selamanya adalah Tuhan dan tidak akan pernah berubah. Jika engkau mengatakan bahwa pekerjaan Tuhan tidak berubah, maka mungkinkah Dia akan dapat menyelesaikan rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya? Engkau sekadar tahu bahwa Tuhan selamanya tidak berubah, tetapi apakah engkau tahu bahwa Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang? Jika pekerjaan Tuhan tidak berubah, dapatkah Dia memimpin umat manusia hingga ke masa sekarang? Jika Tuhan tidak berubah, lalu mengapa Dia telah melakukan pekerjaan dua zaman? Pekerjaan-Nya tidak pernah berhenti bergerak maju, dalam artian bahwa tahap demi tahap Dia menyingkapkan watak-Nya kepada manusia, dan yang Dia ungkapkan adalah watak inheren-Nya. Pada mulanya, watak Tuhan tersembunyi dari manusia. Dia tidak pernah secara terbuka menyingkapkan watak-Nya kepada manusia, dan manusia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang Dia. Karena itu, Dia secara bertahap menggunakan pekerjaan-Nya untuk menyingkapkan watak-Nya kepada manusia, tetapi bekerja dengan cara ini tidak berarti bahwa watak Tuhan berubah di setiap zaman. Tidak dapat diartikan bahwa watak Tuhan terus berubah karena kehendak-Nya selalu berubah. Sebaliknya, karena zaman dari pekerjaan-Nya berbeda, maka Tuhan mengambil watak dasar-Nya secara menyeluruh dan secara bertahap disingkapkan-Nya kepada manusia sehingga manusia dapat mengenal-Nya. Akan tetapi, ini sama sekali tidak membuktikan bahwa Tuhan pada mulanya tidak memiliki watak tertentu atau bahwa watak-Nya telah berangsur-angsur berubah seiring berjalannya waktu—pemahaman seperti ini keliru adanya. Tuhan menyatakan kepada manusia watak dasar dan watak khusus-Nya, yakni siapa diri-Nya sesuai dengan berlalunya zaman. Pekerjaan satu zaman tidak dapat mengungkapkan seluruh watak Tuhan. Karena itu, firman "Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang" mengacu pada pekerjaan-Nya, dan firman "Tuhan itu tidak berubah" mengacu pada apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia. Terlepas dari itu, engkau tidak dapat membuat pekerjaan enam ribu tahun bergantung pada satu titik, atau membatasinya dengan kata-kata mati. Hal seperti itu merupakan kebodohan manusia. Tuhan tidak sesederhana yang dibayangkan manusia dan pekerjaan-Nya tidak dapat tinggal dalam satu zaman saja. Yahweh, misalnya, tidak dapat selalu merepresentasikan nama Tuhan; Tuhan dapat pula melakukan pekerjaan-Nya dalam nama Yesus. Ini menandakan bahwa pekerjaan Tuhan selalu bergerak maju.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"

Sebagian orang mengatakan bahwa nama Tuhan tidak berubah. Lalu, mengapa nama Yahweh berubah menjadi Yesus? Dinubuatkan bahwa Mesias akan datang, lalu mengapa manusia bernama Yesus yang datang? Mengapa nama Tuhan berubah? Bukankah pekerjaan Tuhan yang itu sudah lama dilakukan? Apakah Tuhan tidak mampu melakukan pekerjaan baru pada zaman sekarang? Pekerjaan masa lampau dapat diubah, dan pekerjaan Yesus dapat menjadi lanjutan dari pekerjaan Yahweh. Lalu, tidak bisakah pekerjaan Yesus digantikan dengan pekerjaan lain? Jika nama Yahweh dapat diubah menjadi Yesus, maka tidak bisakah nama Yesus juga diubah? Semuanya ini tidak aneh; hanya saja manusia yang terlalu bodoh. Tuhan akan tetap menjadi Tuhan. Bagaimanapun pekerjaan-Nya berubah, dan bagaimanapun nama-Nya berubah, watak dan hikmat-Nya tidak akan pernah berubah. Jika engkau percaya bahwa Tuhan hanya dapat dipanggil dengan nama Yesus, maka pengetahuanmu terlalu terbatas. Beranikah engkau menyatakan bahwa Yesus akan selamanya menjadi nama Tuhan, bahwa Tuhan akan selamanya memakai nama Yesus, dan bahwa hal ini tak akan pernah berubah? Beranikah engkau menyatakan dengan pasti bahwa nama Yesuslah yang mengakhiri Zaman Hukum Taurat dan yang juga akan mengakhiri zaman terakhir? Siapa yang dapat mengatakan bahwa kasih karunia Yesus dapat mengakhiri zaman?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Membatasi Tuhan dalam Gagasannya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?"

Tuhan tetaplah Tuhan dan Dia tidak akan pernah menjadi Iblis; Iblis tetaplah Iblis dan dia tidak akan pernah menjadi Tuhan. Hikmat dan keagungan Tuhan, kebenaran dan kemegahan Tuhan tidak akan pernah berubah. Esensi-Nya, apa yang dimiliki-Nya, dan siapa Dia tidak akan pernah berubah. Namun, pekerjaan-Nya selalu bergerak maju, selalu lebih mendalam, karena Dia selalu baru dan tidak pernah usang. Tuhan mengenakan nama baru dan melakukan pekerjaan baru di setiap zaman. Demikian pula di setiap zaman Dia mengizinkan makhluk ciptaan-Nya melihat kehendak-Nya yang baru dan watak-Nya yang baru. Jika pada zaman baru orang gagal melihat pengungkapan watak Tuhan yang baru, bukankah mereka akan memakukan Dia pada kayu salib untuk selamanya? Kalau begitu, bukankah mereka mematok batasan tentang Tuhan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait