Alkitab hanyalah catatan mengenai dua tahap pekerjaan Tuhan pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia; Alkitab bukanlah catatan mengenai keseluruhan pekerjaan Tuhan

03 Juli 2019

Ayat Alkitab untuk Referensi:

"Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu" (Yohanes 21:25).

"Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13).

Firman Tuhan yang Relevan:

Buku seperti apakah Alkitab itu? Perjanjian Lama memuat pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat. Perjanjian Lama dari Alkitab mencatat semua pekerjaan Yahweh selama Zaman Hukum Taurat dan pekerjaan penciptaan-Nya. Seluruh isinya mencatat pekerjaan yang telah dilakukan oleh Yahweh, dan pada akhirnya, catatan tentang pekerjaan Yahweh ditutup dengan Kitab Maleakhi. Perjanjian Lama mencatat dua bagian pekerjaan yang telah Tuhan lakukan: yang pertama adalah pekerjaan penciptaan, dan yang kedua adalah penetapan hukum Taurat. Keduanya adalah pekerjaan yang Yahweh lakukan. Zaman Hukum Taurat merepresentasikan pekerjaan di bawah nama Tuhan Yahweh; ini adalah keseluruhan pekerjaan yang terutama dilaksanakan di bawah nama Yahweh. Jadi, Perjanjian Lama mencatat pekerjaan Yahweh, sedangkan Perjanjian Baru mencatat pekerjaan Yesus, pekerjaan yang terutama dilakukan di bawah nama Yesus. Makna penting dari nama Yesus dan pekerjaan yang dilakukan-Nya sebagian besar dicatat di dalam Perjanjian Baru. Selama Zaman Hukum Taurat Perjanjian Lama, Yahweh membangun bait suci dan mezbah di Israel. Dia membimbing kehidupan orang Israel di bumi, membuktikan bahwa mereka adalah umat pilihan-Nya, yaitu kelompok orang pertama yang Dia pilih di muka bumi dan yang berkenan di hati-Nya, kelompok pertama yang dipimpin-Nya secara pribadi. Kedua belas suku Israel adalah orang-orang pilihan-Nya yang pertama, jadi Dia selalu bekerja di dalam mereka, sampai saat pekerjaan Yahweh di Zaman Hukum Taurat berakhir. Tahap kedua pekerjaan ini adalah pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia dari Perjanjian Baru, dan ini dilaksanakan di tengah-tengah kaum Yahudi, di antara salah satu dari kedua belas suku Israel. Cakupan pekerjaan itu lebih kecil karena Yesus adalah Tuhan yang menjadi daging. Yesus hanya bekerja di tanah Yudea, dan hanya melakukan pekerjaan selama tiga-setengah tahun; oleh karenanya, apa yang tercatat di Perjanjian Baru tidaklah bisa melampaui jumlah pekerjaan yang tercatat dalam Perjanjian Lama.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (1)"

Alkitab adalah buku sejarah. Tentu saja, buku ini juga mengandung beberapa nubuat para nabi, dan nubuat semacam ini bukanlah sejarah. Alkitab terdiri dari beberapa bagian—bukan hanya ada nubuatan, bukan hanya ada pekerjaan Yahweh, juga bukan hanya ada surat-surat Paulus. Engkau harus mengetahui ada berapa banyak bagian di dalam Alkitab; Perjanjian Lama terdiri dari Kejadian, Keluaran ..., dan ada juga kitab-kitab nubuat yang ditulis oleh para nabi. Pada akhirnya, Perjanjian Lama diakhiri dengan Kitab Maleakhi. Perjanjian Lama mencatat pekerjaan Zaman Hukum Taurat, yang dipimpin oleh Yahweh; dari Kejadian sampai Maleakhi, ini merupakan catatan lengkap tentang semua pekerjaan di Zaman Hukum Taurat. Artinya, Perjanjian Lama mencatat semua yang dialami oleh orang-orang yang dipimpin oleh Yahweh di Zaman Hukum Taurat. Selama Zaman Hukum Taurat Perjanjian Lama, sejumlah besar nabi yang dibangkitkan oleh Yahweh untuk bernubuat bagi-Nya memberi petunjuk kepada berbagai suku dan bangsa, dan menubuatkan pekerjaan yang akan Yahweh lakukan. Semua orang yang telah dibangkitkan-Nya ini telah dikaruniai Roh nubuat oleh Yahweh: mereka bisa melihat penglihatan-penglihatan yang berasal dari Yahweh dan mendengar suara-Nya, dan dengan cara demikian mereka diilhami oleh-Nya dan mereka pun menuliskan nubuat-nubuat tersebut. Pekerjaan yang mereka lakukan adalah ungkapan dari suara Yahweh, ungkapan nubuat Yahweh, dan pekerjaan Yahweh pada saat itu hanyalah membimbing orang dengan menggunakan Roh; Dia tidak menjadi daging, dan orang-orang tidak melihat wajah-Nya. Oleh karena itulah, Dia membangkitkan banyak nabi untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan memberi mereka tutur kata-Nya yang kemudian mereka sampaikan kepada setiap suku dan kaum Israel. Pekerjaan mereka adalah bernubuat, dan beberapa di antara mereka menuliskan petunjuk Yahweh kepada mereka untuk ditunjukkan kepada orang lain. Yahweh mengangkat orang-orang ini untuk bernubuat, untuk memberitahukan pekerjaan di masa depan atau pekerjaan yang masih harus diselesaikan pada masa itu, agar orang-orang dapat memandang kehebatan dan hikmat Yahweh. Kitab-kitab nubuat ini sangat berbeda dari kitab-kitab lain di dalam Alkitab; kitab ini berisi perkataan-perkataan yang diucapkan atau ditulis oleh mereka yang telah dikaruniai Roh nubuat—yaitu mereka yang telah mendapat penglihatan atau mendengar suara Yahweh. Selain kitab-kitab nubuat ini, semua bagian yang lain dalam Perjanjian Lama terdiri dari catatan yang dibuat oleh orang-orang sesudah Yahweh menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kitab-kitab ini tidak bisa menggantikan nubuat yang diucapkan oleh nabi-nabi yang diangkat oleh Yahweh, sama seperti Kitab Kejadian dan Keluaran tidak bisa dibandingkan dengan Kitab Yesaya dan Kitab Daniel. Nubuatan-nubuatan itu diucapkan sebelum pekerjaan dilaksanakan; sedangkan kitab-kitab lain ditulis sesudah pekerjaan diselesaikan, karena hanya itu yang bisa orang lakukan. Para nabi pada masa itu diilhami oleh Yahweh dan mengucapkan beberapa nubuat, mereka mengucapkan banyak perkataan, dan mereka menubuatkan hal-hal yang akan terjadi pada Zaman Kasih Karunia, juga penghancuran dunia pada akhir zaman—yaitu pekerjaan yang Yahweh rencanakan. Kitab-kitab lainnya berisi catatan tentang pekerjaan yang telah Yahweh lakukan di Israel. Jadi, tatkala membaca Alkitab, engkau terutama sedang membaca tentang apa yang Yahweh lakukan di Israel; Alkitab Perjanjian Lama terutama mencatat pekerjaan Yahweh dalam membimbing Israel, bagaimana Dia memakai Musa untuk membimbing orang Israel keluar dari Mesir, membebaskan mereka dari belenggu Firaun, dan membawa mereka ke padang gurun, lalu setelah itu, mereka memasuki Kanaan, dan segala sesuatu sesudah ini adalah tentang kehidupan mereka di Kanaan. Selain semua ini, Perjanjian Lama terdiri dari catatan tentang pekerjaan Yahweh di seluruh Israel. Segala sesuatu yang tercatat di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Yahweh di Israel, pekerjaan yang Yahweh telah lakukan di tanah tempat Dia menciptakan Adam dan Hawa. Dari saat ketika Tuhan resmi mulai menuntun manusia di bumi sesudah zaman Nuh, semua yang dicatat di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Israel. Dan mengapa tidak ada catatan tentang pekerjaan di luar Israel? Karena tanah Israel adalah tempat kelahiran umat manusia. Pada mulanya, tidak ada negara lain selain Israel, dan Yahweh tidak bekerja di tempat lain. Dengan demikian, apa yang tercatat di dalam Alkitab Perjanjian Lama adalah murni pekerjaan Tuhan di Israel pada masa itu. Kata-kata yang diucapkan oleh para nabi, oleh Yesaya, Daniel, Yeremia, dan Yehezkiel ... kata-kata mereka menubuatkan pekerjaan Yahweh yang lainnya di muka bumi, yaitu menubuatkan pekerjaan Tuhan Yahweh itu sendiri. Semua ini berasal dari Tuhan, ini pekerjaan Roh Kudus, dan selain dari kitab-kitab para nabi ini, segala sesuatu yang tertulis adalah catatan tentang pengalaman manusia dalam pekerjaan Yahweh pada masa itu.

Pekerjaan penciptaan terjadi sebelum ada manusia, tetapi Kitab Kejadian hanya ada setelah umat manusia ada; ini adalah kitab yang ditulis oleh Musa selama Zaman Hukum Taurat. Ini seperti hal-hal yang terjadi padamu sekarang ini: setelah suatu peristiwa terjadi, engkau menuliskannya untuk ditunjukkan kepada orang-orang di masa depan, dan bagi orang-orang di masa depan, apa yang engkau catat adalah hal-hal yang telah terjadi di masa lalu—ini semua tidak lebih dari sejarah. Hal-hal yang dicatat di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Yahweh di Israel, dan hal-hal yang dicatat di Perjanjian Baru adalah pekerjaan Yesus di Zaman Kasih Karunia; semuanya mendokumentasikan pekerjaan yang Tuhan lakukan di dua zaman yang berbeda. Perjanjian Lama mendokumentasikan pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat, dan dengan demikian, Perjanjian Lama adalah buku sejarah, sedangkan Perjanjian Baru adalah produk dari pekerjaan di Zaman Kasih Karunia. Ketika pekerjaan baru dimulai, itu juga menjadi kedaluwarsa—dengan demikian, Perjanjian Baru juga merupakan buku sejarah. Tentu saja Perjanjian Baru tidaklah sesistematis Perjanjian Lama dan juga tidak mencatat lebih banyak hal. Semua perkataan yang Yahweh ucapkan di Perjanjian Lama dicatat dalam Alkitab Perjanjian Lama, sedangkan hanya beberapa dari perkataan Yesus yang dicatat dalam keempat kitab Injil. Tentu saja, Yesus juga melakukan banyak pekerjaan, tetapi itu tidak dicatat secara rinci. Sedikitnya jumlah catatan yang tercatat dalam Perjanjian Baru disebabkan karena seberapa banyak pekerjaan yang Yesus lakukan; jumlah pekerjaan-Nya selama tiga setengah tahun di bumi ditambah dengan pekerjaan para rasul, jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Yahweh. Oleh karenanya, jumlah kitab di Perjanjian Baru lebih sedikit dibandingkan Perjanjian Lama.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (1)"

Alkitab juga disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Apakah engkau semua tahu apa yang dimaksud dengan "perjanjian"? "Perjanjian" dalam Perjanjian Lama berasal dari perjanjian Yahweh dengan bangsa Israel saat Dia membunuh orang-orang Mesir dan menyelamatkan orang-orang Israel dari Firaun. Tentu saja, bukti perjanjian ini adalah darah anak domba yang dioleskan pada ambang pintu, yang melaluinya Tuhan menetapkan sebuah perjanjian dengan manusia, perjanjian yang di dalamnya dikatakan bahwa semua orang yang memiliki darah anak domba di bagian atas dan samping ambang pintu adalah orang Israel, mereka adalah umat pilihan Tuhan, dan mereka semua akan diselamatkan oleh Yahweh (karena Yahweh pada waktu itu akan membunuh semua anak sulung orang Mesir serta anak-anak sulung domba dan ternak). Perjanjian ini memiliki dua tingkatan makna. Tidak satu pun orang atau ternak Mesir akan diselamatkan oleh Yahweh; Dia akan membunuh semua anak sulung mereka serta anak-anak sulung domba dan ternak. Jadi, dalam banyak kitab nubuat, dinubuatkan bahwa orang Mesir dihajar dengan berat sebagai hasil dari perjanjian Yahweh. Ini adalah tingkatan pertama dari makna perjanjian. Yahweh membunuh anak-anak sulung orang Mesir serta semua anak sulung ternak Mesir, dan Dia menyelamatkan semua orang Israel, yang berarti semua yang berada di tanah Israel dilindungi oleh Yahweh, dan semuanya akan diselamatkan; Dia ingin melakukan pekerjaan jangka panjang dalam diri mereka, dan menetapkan perjanjian dengan mereka dengan menggunakan darah anak domba. Sejak saat itu dan seterusnya, Yahweh tidak akan membunuh orang Israel, dan berkata bahwa mereka akan selamanya menjadi umat pilihan-Nya. Di antara kedua belas suku Israellah, Dia akan memulai pekerjaan-Nya di sepanjang Zaman Hukum Taurat, Dia akan menyingkapkan semua hukum-Nya kepada orang Israel, dan memilih di antara mereka para nabi dan hakim, dan mereka akan berada di pusat pekerjaan-Nya. Yahweh membuat sebuah perjanjian dengan mereka: kecuali zaman berubah, Dia hanya akan bekerja di antara umat pilihan. Perjanjian Yahweh tidak bisa diubah, karena dibuat dengan darah, dan ditetapkan bersama umat pilihan-Nya. Terlebih penting dari itu, Dia telah memilih ruang lingkup dan sasaran yang tepat untuk memulai pekerjaan-Nya untuk seluruh zaman, dan dengan demikian orang memandang perjanjian itu sebagai hal yang sangat penting. Inilah tingkatan kedua dari makna perjanjian tersebut. Dengan pengecualian pada kitab Kejadian, yang ada sebelum perjanjian dibuat, semua kitab lain dalam Perjanjian Lama mencatat pekerjaan Tuhan di antara orang Israel setelah perjanjian ditetapkan. Tentu saja, sesekali ada kisah tentang bangsa-bangsa non-Yahudi, tetapi secara keseluruhan, Perjanjian Lama mencatat pekerjaan Tuhan di Israel. Oleh karena perjanjian Yahweh dengan orang Israel, kitab-kitab yang ditulis selama Zaman Hukum Taurat disebut sebagai "Perjanjian Lama." Semua kitab tersebut dinamai berdasarkan perjanjian Yahweh dengan orang Israel.

Perjanjian Baru dinamai berdasarkan darah yang ditumpahkan oleh Yesus di kayu salib dan perjanjian-Nya dengan semua orang yang percaya kepada-Nya. Perjanjian Yesus adalah ini: orang semata-mata harus percaya kepada-Nya agar dosa-dosa mereka diampuni karena darah yang ditumpahkan-Nya, dan dengan demikian, mereka akan diselamatkan, dan dilahirkan kembali melalui Dia, dan tidak lagi menjadi orang berdosa; orang semata-mata harus percaya kepada-Nya untuk menerima anugerah-Nya, dan tidak akan menderita di neraka setelah mereka mati. Semua kitab yang ditulis selama Zaman Kasih Karunia muncul setelah perjanjian ini, dan semua kitab tersebut mencatat pekerjaan dan perkataan yang terkandung di dalamnya. Kitab-kitab itu tidak berbicara lebih dari penyelamatan melalui penyaliban Tuhan Yesus atau perjanjian; semua itu adalah kitab yang ditulis oleh saudara-saudara dalam Tuhan yang memiliki pengalaman. Jadi, kitab-kitab ini juga dinamai berdasarkan sebuah perjanjian: kitab-kitab ini disebut Perjanjian Baru. Kedua perjanjian ini mencakup hanya Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, dan tidak berkaitan dengan zaman yang terakhir

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (2)"

Banyak orang percaya bahwa memahami dan mampu menafsirkan Alkitab sama dengan menemukan jalan yang benar—tetapi, pada kenyataannya, apakah masalahnya sesederhana itu? Tidak seorang pun tahu kenyataan tentang Alkitab: bahwa Alkitab tidak lebih dari catatan sejarah tentang pekerjaan Tuhan, dan bukti atas dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya, dan tidak memberi engkau pemahaman tentang tujuan pekerjaan Tuhan. Setiap orang yang telah membaca Alkitab tahu bahwa Alkitab mendokumentasikan dua tahap pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Perjanjian Lama membukukan sejarah Israel dan pekerjaan Yahweh sejak masa penciptaan hingga akhir Zaman Hukum Taurat. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan Yesus di bumi, yang ada dalam Empat Injil, serta pekerjaan Paulus—bukankah itu catatan sejarah? Mengemukakan perkara-perkara zaman dahulu pada masa kini menjadikan semua itu sejarah, dan sungguhpun perkara-perkara itu sangat benar atau nyata, semuanya tetaplah sejarah—dan sejarah tidak dapat berurusan dengan masa kini, karena Tuhan tidak melihat kembali sejarah! Jadi, jika engkau hanya memahami Alkitab, dan tidak memahami apa pun tentang pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan saat ini, dan jika engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mencari pekerjaan Roh Kudus, engkau tidak mengerti apa artinya mencari Tuhan. Jika engkau membaca Alkitab untuk mempelajari sejarah Israel, untuk meneliti sejarah penciptaan Tuhan atas langit dan bumi, berarti engkau tidak percaya kepada Tuhan. Akan tetapi saat ini, karena engkau percaya kepada Tuhan, dan mengejar kehidupan, mengejar pengenalan akan Tuhan, dan tidak mengejar hukum yang tertulis dan doktrin yang mati, atau pemahaman tentang sejarah, engkau harus mencari kehendak Tuhan di masa kini, dan harus mencari petunjuk pekerjaan Roh Kudus. Seandainya engkau seorang arkeolog, engkau dapat membaca Alkitab saja—tetapi engkau bukan arkeolog, engkau adalah salah satu dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan, dan engkau sebaiknya mencari kehendak Tuhan di masa kini. Dengan membaca Alkitab, paling-paling engkau hanya akan memahami sedikit tentang sejarah Israel, engkau akan belajar tentang kehidupan Abraham, Daud, dan Musa, engkau akan mengetahui bagaimana mereka menghormati Yahweh, bagaimana Yahweh menghanguskan orang-orang yang menentang Dia, dan bagaimana Dia berbicara kepada orang-orang pada zaman itu. Engkau hanya akan mengetahui tentang pekerjaan Tuhan di masa lalu. Catatan Alkitab berkaitan dengan bagaimana orang-orang Israel pada zaman dahulu menghormati Tuhan dan hidup di bawah bimbingan Yahweh. Karena orang Israel adalah umat pilihan Tuhan, dalam Perjanjian Lama engkau dapat melihat kesetiaan semua orang Israel kepada Yahweh dan bagaimana semua orang yang taat kepada Yahweh dipelihara dan diberkati oleh-Nya; engkau dapat belajar bahwa ketika Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di Israel, Dia penuh rahmat dan kasih, serta memiliki kobaran api yang menyala-nyala, dan semua orang Israel, dari yang jelata sampai yang berkuasa, menghormati Yahweh, dan karena itulah seluruh negeri mereka diberkati oleh Tuhan. Demikianlah sejarah Israel yang dicatat dalam Perjanjian Lama.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (4)"

Jika engkau ingin melihat pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat, dan melihat bagaimana bangsa Israel mengikuti jalan Yahweh, engkau harus membaca Perjanjian Lama; jika engkau ingin memahami pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia, engkau harus membaca Perjanjian Baru. Namun bagaimana jika engkau ingin melihat pekerjaan pada akhir zaman? Engkau harus menerima kepemimpinan Tuhan pada zaman sekarang, dan memasuki pekerjaan pada zaman ini, karena inilah pekerjaan yang baru itu, yang belum pernah dicatat oleh siapa pun dalam Alkitab. Pada zaman ini, Tuhan telah menjadi daging dan memilih orang-orang pilihan lainnya di Tiongkok. Tuhan bekerja di dalam diri orang-orang ini, Dia melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi, melanjutkan pekerjaan yang dilakukan-Nya dari Zaman Kasih Karunia. Pekerjaan pada zaman sekarang adalah jalan yang belum pernah ditempuh oleh manusia dan belum pernah dilihat oleh siapa pun. Ini adalah pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya—inilah pekerjaan terbaru Tuhan di muka bumi. Jadi, pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya bukanlah sejarah, karena masa kini adalah masa kini, dan belum menjadi masa lalu. Orang-orang tidak tahu bahwa Tuhan telah melakukan pekerjaan yang lebih besar, yang lebih baru di bumi, dan di luar Israel. Pekerjaan ini telah melampaui lingkup Israel, dan di luar nubuatan para nabi. Ini adalah pekerjaan yang baru dan menakjubkan di luar nubuatan, dan pekerjaan yang lebih baru di luar Israel, dan ini adalah pekerjaan yang tidak bisa dipahami atau dibayangkan orang. Mana mungkin Alkitab memuat catatan-catatan yang jelas mengenai pekerjaan seperti ini? Siapakah yang bisa terlebih dahulu mencatat setiap bagian pekerjaan Tuhan zaman ini, tanpa kelalaian? Siapa yang bisa mencatat pekerjaan yang lebih besar dan lebih bijaksana, yang menentang tradisi ini, dalam buku tua yang berjamur? Pekerjaan pada zaman ini bukanlah sejarah, dan karenanya, jika engkau ingin menapaki jalan baru pada hari ini, engkau harus beranjak dari Alkitab, engkau harus melangkah melampaui kitab-kitab nubuatan atau sejarah yang ada dalam Alkitab. Hanya dengan begitu engkau akan dapat menapaki jalan yang baru ini dengan benar, hanya dengan begitu engkau akan bisa memasuki dunia baru dan pekerjaan yang baru tersebut.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Alkitab (1)"

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait