Bab Sembilan: Mereka Melakukan Tugas Mereka Hanya untuk Membedakan Diri Mereka Sendiri dan Memuaskan Kepentingan dan Ambisi Mereka Sendiri; Mereka Tidak Pernah Mempertimbangkan Kepentingan Rumah Tuhan, dan Mereka Bahkan Menjual Kepentingan Tersebut, Memperdagangkannya untuk Memperoleh Kemuliaan Pribadi (Bagian Tiga)
II. Kepentingan Para Antikristus
B. Reputasi dan Status Mereka Sendiri
Terakhir kali, kita mempersekutukan bab sembilan tentang berbagai perwujudan para antikristus. Mari kita tinjau secara singkat tentang hal itu. Pada penelaahan kita, kepentingan para antikristus terbagi ke dalam berapa subbagian? (Tiga subbagian. Yang pertama adalah keselamatan para antikristus sendiri, yang kedua adalah reputasi dan status mereka sendiri, dan yang ketiga adalah keuntungan.) Kepentingan yang berhubungan dengan para antikristus terdiri dari tiga subbagian ini: keselamatan, status, dan keuntungan pribadi mereka sendiri—benarkah demikian? (Ya.) Subbagian pertama, keselamatan mereka sendiri, relatif mudah untuk dipahami. Ini berkaitan dengan lingkungan berbahaya yang mereka hadapi, dan ini menyinggung kepentingan para antikristus secara langsung: keselamatan mereka sendiri. Pada dasarnya, kita telah menyelesaikan persekutuan pada subbagian ini. Subbagian kedua adalah reputasi dan status mereka sendiri. Terakhir kali, kita telah mempersekutukan beberapa perwujudan dari hal ini, tetapi dengan cakupan yang agak luas. Kurasa engkau semua hanya memiliki pemahaman dan pengetahuan konseptual tentang subbagian ini. Jika Aku tidak memberimu beberapa contoh, dan memberikan beberapa analisis yang terperinci dan konkret, engkau semua mungkin hanya memiliki sedikit pemahaman doktrinal dan harfiah tentang aspek dari esensi dan perwujudan para antikristus ini, dan engkau mungkin tidak mampu mengenali penyingkapan-penyingkapan serta perwujudan-perwujudan yang nyata dan spesifik ini. Dari perspektif engkau semua, dalam hal mempersekutukan topik-topik ini, makin spesifik makin baik, bukan? (Ya.) Engkau semua suka mendengarkan hal-hal yang sudah jadi, engkau tidak suka harus menyelidikinya sendiri. Setelah engkau semua mendengarkan khotbah ini, apakah engkau mengerjakan beberapa pekerjaan rumah? Jika Aku bersekutu dengan terlalu detail, akankah engkau semua merasa sepertinya Aku terlalu teoretis dan bertele-tele? Engkau mungkin berkata, "Engkau benar-benar meremehkan IQ kami, apakah kualitas kami benar-benar seburuk itu? Engkau memberi satu atau dua contoh saja sudah cukup. Selain itu, dalam hal menelaah esensi para antikristus, kita telah membahas cukup banyak hal yang berkaitan dengan kecintaan mereka akan status dan kekuasaan. Mengapa persekutuan kita mengenai kepentingan para antikristus juga menyinggung topik ini? Bukankah itu terlalu repetitif dan cerewet? Apakah benar-benar perlu untuk mempersekutukan hal ini?" Sebenarnya, sedikit pengulangan bukanlah hal yang buruk. Jika kita bersekutu dari semua sudut, engkau semua akan memiliki pemahaman yang lebih menyeluruh tentang aspek dari esensi para antikristus ini. Selain itu, ketika mempersekutukan kebenaran, engkau tidak boleh menghindari pengulangan. Ada beberapa kebenaran yang telah dipersekutukan selama bertahun-tahun tetapi orang tidak memperoleh jalan masuk ke dalamnya. Apakah benar untuk selalu berusaha menghindari pengulangan, dan selalu mencari gaya dan ungkapan baru? (Itu salah.) Kebenaran itu sendiri berkaitan erat dengan kehidupan orang. Segala macam hal dan watak rusak yang orang-orang singkapkan dalam kehidupan mereka, perwujudan mereka, serta sudut pandang dan sikap yang mereka miliki terhadap segala macam hal terus-menerus terjadi secara berulang-ulang setiap hari. Mempersekutukan kebenaran dan menelaah berbagai pembahasan dan esensi dari berbagai sudut sangatlah bermanfaat bagi jalan masuk orang ke dalam kebenaran. Terakhir kali, kita mempersekutukan subbagian kedua secara sederhana dan luas tentang kepentingan para antikristus: reputasi dan status mereka sendiri. Hari ini, Aku akan memberikan beberapa contoh agar kita dapat mempersekutukan hal ini secara mendetail. Tentu saja, jika engkau semua telah memperoleh sejumlah pemahaman baru, atau memperoleh penyingkapan atau terang berdasarkan persekutuan-Ku, atau jika engkau telah melihat beberapa contoh yang relevan dalam pengalaman atau kehidupanmu sendiri, engkau semua juga dapat berpartisipasi dalam persekutuan. Selanjutnya, mari kita telaah secara spesifik, dari perspektif kepentingan para antikristus, apa yang para antikristus wujudkan jika menyangkut reputasi dan status mereka, watak rusak apa saja yang disingkapkan para antikristus, dan bagaimana para antikristus menyingkapkan natur esensi tersebut.
Kecintaan antikristus akan reputasi dan status melampaui apa yang dirasakan oleh manusia normal, dan merupakan sesuatu yang ada dalam esensi watak mereka; itu bukanlah kepentingan yang sifatnya sementara ataupun efek sementara dari lingkungan mereka—itu adalah sesuatu yang ada dalam hidup mereka, dalam naluri mereka, dan dengan demikian, itulah esensi mereka. Dengan kata lain, dalam segala sesuatu yang antikristus lakukan, pertimbangan pertama mereka adalah reputasi dan status mereka sendiri, tidak ada yang lain. Bagi antikristus, reputasi dan status adalah hidup dan tujuan mereka di sepanjang hidup. Dalam segala hal yang mereka lakukan, pertimbangan pertama mereka adalah: "Apa yang akan terjadi dengan statusku? Dan apa yang akan terjadi dengan reputasiku? Apakah melakukan hal ini akan memberiku reputasi yang baik? Apakah melakukan hal ini akan meningkatkan statusku di benak orang?" Itulah hal pertama yang mereka pikirkan, yang merupakan bukti yang cukup bahwa mereka memiliki watak dan esensi antikristus; mereka tak akan mempertimbangkan masalah ini dengan cara lain. Dapat dikatakan bahwa bagi antikristus, reputasi dan status bukanlah tuntutan tambahan, apalagi sesuatu yang tidak diperlukan oleh mereka. Reputasi dan status adalah bagian dari natur para antikristus, kedua hal tersebut ada dalam naluri mereka, tertanam dalam karakter mereka, reputasi dan status adalah hakikat mereka. Para antikristus tidak acuh tak acuh apakah mereka memiliki reputasi dan status atau tidak; ini bukanlah sikap mereka. Lantas, apa sikap mereka terhadap kedua hal ini? Reputasi dan status berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari mereka, dengan keadaan sehari-hari mereka, dengan apa yang mereka kejar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian bagi antikristus, reputasi dan status adalah hidup mereka. Bagaimanapun cara mereka hidup, di lingkungan mana pun mereka tinggal, pekerjaan apa pun yang mereka lakukan, apa pun yang mereka kejar, apa pun tujuan mereka, apa pun arah hidup mereka, semua itu berkisar tentang bagaimana memiliki reputasi yang baik dan status yang tinggi. Dan tujuan ini tidak berubah; mereka tak pernah mampu melepaskan hal-hal semacam ini. Inilah wajah para antikristus yang sebenarnya dan esensi mereka. Seandainya engkau menempatkan mereka di hutan primer jauh di pedalaman pegunungan, mereka tetap tidak akan mengesampingkan pengejaran mereka akan reputasi dan status. Engkau dapat menempatkan mereka di antara kelompok orang mana pun, dan satu-satunya yang mereka pikirkan tetaplah reputasi dan status. Meskipun para antikristus juga percaya kepada Tuhan, mereka memandang pengejaran akan reputasi dan status sama dengan pengejaran iman kepada Tuhan dan menganggapnya memiliki bobot yang sama. Artinya, pada saat mereka menempuh jalan iman kepada Tuhan, mereka juga mengejar reputasi dan status mereka sendiri. Dapat dikatakan bahwa di dalam hati para antikristus, mereka percaya bahwa mengejar kebenaran dalam iman mereka kepada Tuhan adalah mengejar reputasi dan status; pengejaran akan reputasi dan status juga adalah pengejaran akan kebenaran, dan mendapatkan reputasi dan status berarti mendapatkan kebenaran dan hidup. Jika mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki reputasi, ketenaran, atau status, bahwa tak seorang pun mengagumi mereka, atau menghargai mereka, atau mengikuti mereka, maka mereka merasa sangat kecewa, mereka yakin tidak ada gunanya percaya kepada Tuhan, itu tidak bernilai, dan mereka berkata dalam hati, "Apakah iman kepada tuhan seperti itu adalah sebuah kegagalan? Apakah itu sia-sia?" Mereka sering kali memikirkan hal-hal semacam itu di dalam hatinya, mereka memikirkan bagaimana mereka dapat memiliki kedudukan di rumah Tuhan, bagaimana mereka dapat memiliki reputasi yang tinggi di gereja sehingga orang-orang mendengarkan ketika mereka berbicara, dan mendukung mereka ketika mereka bertindak, dan mengikuti mereka ke mana pun mereka pergi; agar mereka memiliki hak bicara di gereja, dan memiliki ketenaran, gengsi, dan status—mereka sangat berfokus pada hal-hal semacam itu di dalam hati mereka. Semua ini adalah hal-hal yang dikejar oleh orang-orang semacam itu. Mengapa mereka selalu memikirkan hal-hal semacam itu? Setelah membaca firman Tuhan, setelah mendengarkan khotbah, apakah mereka benar-benar tidak memahami semua ini, apakah mereka benar-benar tidak mampu mengenali semua ini? Apakah firman Tuhan dan kebenaran benar-benar tidak mampu mengubah gagasan, ide, dan pendapat mereka? Sama sekali tidak. Masalahnya terletak pada diri mereka, itu sepenuhnya karena mereka tidak mencintai kebenaran, karena di dalam hatinya, mereka muak akan kebenaran, dan akibatnya, mereka sama sekali tidak menerima kebenaran—hal mana ditentukan oleh esensi natur mereka.
Setelah para antikristus mendengarkan firman Tuhan dan kebenaran, mereka tampaknya menemukan sebuah arah dalam hati mereka. Namun, apa sebenarnya yang disebut sebagai arah ini? Yang dimaksud dengan arah adalah mereka memperoleh semacam alat—atau, bisa dikatakan, semacam senjata yang berguna—yang membuat mereka menjadi jauh lebih yakin bahwa mereka akan memperoleh status. Jadi, mereka menggunakan kesempatan ini untuk lebih banyak mendengarkan, lebih banyak membaca, lebih banyak belajar, lebih banyak bersekutu, dan lebih banyak menerapkan, dan secara bertahap sampai pada titik di mana mereka mampu berbicara tentang banyak kata-kata dan doktrin, serta menyampaikan serangkaian "khotbah" yang berkesan dan membuat orang-orang menghormati mereka. Setelah mereka memahami doktrin-doktrin yang dianggap baik oleh orang-orang dalam arti harfiahnya ini, mereka seolah-olah telah meraih tali penyelamat dan menemukan arah serta pencerahan. Jadi, para antikristus tidak mendengarkan khotbah dan membaca firman Tuhan demi penerapan mereka, atau untuk mengikuti jalan Tuhan, dan mereka tentu saja tidak melakukan hal-hal ini untuk memahami maksud-Nya. Mereka melakukan hal-hal ini agar mereka dapat memenangkan hati orang-orang dan memikat lebih banyak orang untuk memuja dan mengikuti mereka menggunakan firman Tuhan, atau menggunakan teori-teori yang mereka yakini bersifat rohani, atau dengan menyampaikan khotbah-khotbah tingkat tinggi. Secara tidak kasat mata, firman Tuhan, kebenaran, dan jalan-Nya menjadi semacam saluran, semacam tangga, dan semacam alat yang orang-orang ini gunakan untuk memperoleh status dan gengsi di antara orang lain. Oleh karena itu, dengan cara apa pun engkau memandangnya, engkau tidak akan mampu menemukan iman yang sejati atau ketundukan yang nyata sedikit pun di dalam diri para antikristus. Sebaliknya, betapapun kerasnya upaya mereka untuk mendengarkan khotbah dan membaca firman Tuhan, dan betapapun "saleh"-nya keyakinan mereka terhadap firman-Nya, ada satu hal yang tidak dapat disangkal, yaitu bahwa meskipun para antikristus melakukan hal-hal ini, niat dan rencana mereka bukanlah untuk mengikuti kehendak Tuhan, dan tentu saja bukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik; mereka tidak ingin menjadi pengikut terkecil atau menjadi makhluk ciptaan, dengan patuh menerima amanat Tuhan dan kedaulatan serta pengaturan-Nya dengan sikap yang baik. Sebaliknya, mereka hanya ingin menggunakan hal-hal ini untuk mencapai tujuan pribadi mereka masing-masing, untuk mendapatkan tempat di hati orang lain, dan mendapatkan penilaian yang positif di hadapan Tuhan. Hanya inilah yang mereka inginkan. Jadi, seperti apa pun cara para antikristus mengkhotbahkan firman Tuhan, dan betapapun benar, tinggi, rohani, dan sesuainya khotbah yang mereka sampaikan dengan selera orang-orang, mereka tidak akan memiliki penerapan dan jalan masuk. Pada saat yang sama, pengejaran mereka akan status dan reputasi akan makin "membuahkan hasil". Mengapa Kukatakan demikian? Aku mengatakannya karena apa pun yang dilakukan orang-orang semacam ini, apa pun yang berhasil mereka capai melalui kerja keras, arah dan tujuan yang mereka kejar, serta motif dan titik asal yang mereka simpan di lubuk hati mereka setiap kali mereka bertindak, tidak dapat dipisahkan dari status dan reputasi yang sangat berkaitan erat dengan kepentingan mereka sendiri.
Pepatah mengatakan bahwa engkau akan menuai apa yang engkau tabur. Seperti apa pun kualitas baik dan karunia yang dimiliki para antikristus, atau apa pun perwujudan saleh dan rohani yang mereka perlihatkan, karena mereka menyimpan ambisi dan hasrat untuk menggunakan kekuasaan dan mengendalikan umat pilihan Tuhan, dan karena mereka tidak mengejar kebenaran dan hanya mencari reputasi dan status, mampukah mereka melakukan penerapan sesuai dengan tuntutan Tuhan? Mampukah mereka memenuhi standar yang Tuhan tuntut dalam tindakan mereka? (Tidak.) Jadi, konsekuensi apa sebenarnya yang akan ditimbulkan oleh tindakan dan perilaku mereka? (Pasti untuk mendirikan kerajaan mereka sendiri yang independen dan menjadi penentu keputusan.) Benar. Apa pun yang dilakukan para antikristus, inilah hasil akhirnya. Jadi, apa yang memunculkan konsekuensi ini? Ini terutama muncul akibat ketidakmampuan mereka untuk menerima kebenaran. Tidak soal apakah mereka dipangkas, dihakimi, atau dihajar, para antikristus tidak akan menerimanya di dalam hati mereka. Apa pun yang sedang mereka lakukan, para antikristus selalu memiliki tujuan dan niat mereka sendiri, mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana mereka sendiri, dan sikap mereka terhadap pengaturan dan pekerjaan rumah Tuhan adalah, "Engkau boleh punya seribu rencana, tetapi aku punya satu aturan"; semua ini ditentukan oleh natur para antikristus. Dapatkah para antikristus mengubah mentalitas mereka dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran? Itu sama sekali tidak mungkin, kecuali Yang di Atas memaksa mereka secara langsung untuk melakukannya, dan jika itulah yang terjadi, mereka akan mampu melakukannya sedikit, dengan rasa enggan dan karena terpaksa. Jika mereka tidak melakukan apa pun, mereka akan disingkapkan dan diberhentikan. Mereka hanya dapat melakukan sedikit pekerjaan nyata dalam keadaan seperti ini. Inilah sikap para antikristus terhadap pelaksanaan tugas; ini pula sikap mereka terhadap penerapan kebenaran: jika menerapkan kebenaran bermanfaat bagi mereka, jika semua orang akan menyetujui dan mengagumi mereka karenanya, mereka pasti akan menerapkannya, dan membuat sedikit upaya yang terlihat cukup diterima bagi orang lain. Jika menerapkan kebenaran tidak bermanfaat bagi mereka, jika tidak seorang pun melihatnya, dan pemimpin tingkat tinggi tidak melihatnya, pada saat-saat seperti itu mereka sama sekali tidak akan menerapkan kebenaran. Penerapan kebenaran mereka bergantung pada latar belakang dan situasi, dan mereka memikirkan bagaimana mereka dapat melakukan hal ini dengan cara yang dapat dilihat oleh orang lain, dan akan seberapa besar manfaatnya nanti; mereka memiliki pemahaman yang cerdik tentang hal-hal ini, dan mereka mampu beradaptasi dalam berbagai situasi. Mereka selalu memikirkan ketenaran, keuntungan, dan status mereka sendiri, serta tidak menunjukkan pertimbangan apa pun terhadap maksud Tuhan, dan dalam hal ini, mereka gagal menerapkan kebenaran dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip. Para antikristus hanya memperhatikan ketenaran, keuntungan, status, kepentingan pribadi mereka sendiri, dan mereka tidak mau terima jika mereka tidak memperoleh manfaat apa pun, atau tidak memamerkan diri mereka, dan menerapkan kebenaran adalah hal yang menyusahkan bagi mereka. Jika usaha mereka tidak diakui, dan sekalipun mereka bekerja di hadapan orang lain, tetapi pekerjaan mereka tidak terlihat, mereka tidak akan menerapkan kebenaran sama sekali. Jika pekerjaan itu diatur langsung oleh rumah Tuhan, dan mereka tidak punya pilihan selain melakukannya, mereka tetap akan mempertimbangkan apakah ini akan menguntungkan status dan reputasi mereka. Jika itu baik untuk status dan dapat meningkatkan reputasi, mereka pun mengerahkan semua yang mereka miliki ke dalam pekerjaan ini dan mengerjakannya dengan baik; mereka merasa seperti pepatah sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, Jika tidak bermanfaat bagi ketenaran, keuntungan, dan status mereka, dan jika melakukannya dengan buruk dapat merusak citra mereka, mereka memikirkan cara atau alasan untuk menghindarinya. Tugas apa pun yang dilaksanakan para antikristus, mereka selalu berpegang pada prinsip yang sama: mereka harus mendapatkan sejumlah keuntungan dalam hal reputasi, status, atau kepentingan mereka, dan mereka tidak boleh mengalami kerugian apa pun. Jenis pekerjaan yang paling para antikristus sukai adalah ketika mereka tidak dirugikan, ketika mereka tidak perlu menderita atau membayar harga apa pun, dan ada manfaat bagi reputasi dan status mereka. Singkatnya, apa pun yang mereka lakukan, para antikristus terlebih dahulu memikirkan kepentingan mereka sendiri, dan mereka hanya bertindak setelah mereka memikirkan semuanya; mereka tidak menaati kebenaran dengan sungguh-sungguh, dengan tulus, tunduk dengan mutlak pada kebenaran tanpa berkompromi, tetapi melakukannya secara selektif dan bersyarat. Lalu apa syaratnya? Syaratnya status dan reputasi mereka harus terlindungi, dan tidak boleh sedikit pun dirugikan. Hanya setelah syarat ini dipenuhi, barulah mereka akan memutuskan dan memilih apa yang harus dilakukan. Artinya, antikristus memikirkan dengan serius bagaimana cara memperlakukan prinsip-prinsip kebenaran, amanat Tuhan, dan pekerjaan rumah Tuhan, atau bagaimana menangani hal-hal yang mereka hadapi. Mereka tidak memikirkan bagaimana cara memenuhi maksud-maksud Tuhan, bagaimana menjaga agar tidak merugikan kepentingan rumah Tuhan, bagaimana memuaskan Tuhan, atau bagaimana memberi manfaat bagi saudara-saudari; semua ini bukanlah hal-hal yang mereka pikirkan. Apa yang antikristus pikirkan? Mereka memikirkan apakah status dan reputasi mereka sendiri akan terpengaruh, dan apakah gengsi mereka akan menurun atau tidak. Jika melakukan sesuatu sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran bermanfaat bagi pekerjaan gereja dan saudara-saudari, tetapi akan menyebabkan reputasi mereka sendiri dirugikan dan menyebabkan banyak orang menyadari tingkat pertumbuhan mereka yang sebenarnya serta mengetahui esensi natur seperti apa yang mereka miliki, mereka pasti tidak akan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran. Jika melakukan beberapa pekerjaan nyata akan membuat lebih banyak orang mengagumi, menghormati, dan memuja mereka, memungkinkan mereka memperoleh martabat yang lebih besar atau memungkinkan perkataan mereka menjadi berotoritas dan membuat lebih banyak orang tunduk kepada mereka, maka mereka akan memilih untuk melakukannya dengan cara itu; jika tidak, mereka tidak akan pernah memilih untuk mengabaikan kepentingan mereka sendiri karena memikirkan kepentingan rumah Tuhan atau saudara-saudari. Inilah esensi dari natur antikristus. Bukankah ini egois dan hina? Dalam situasi apa pun, antikristus memandang status dan reputasi mereka sebagai hal yang terpenting. Tak seorang pun yang dapat bersaing dengan mereka. Apa pun metode yang diperlukan, selama metode tersebut memenangkan hati orang dan membuat orang lain memuja mereka, para antikristus akan melakukannya. Jika orang lain dihargai dan disetujui oleh umat pilihan Tuhan karena memberi kesaksian tentang Tuhan, para antikristus juga akan menggunakan metode ini untuk memenangkan hati orang-orang. Namun, para antikristus tidak memiliki kebenaran ataupun pengalaman nyata, jadi mereka memutar otak untuk membuat serangkaian teori yang memberi kesaksian tentang Tuhan berdasarkan imajinasi manusia, berbicara tentang betapa besarnya Tuhan, betapa Tuhan mengasihi manusia, dan bagaimana Tuhan membayar harga untuk menyelamatkan manusia, dan bagaimana Tuhan merendahkan dan menyembunyikan diri-Nya sendiri. Setelah mereka memberi kesaksian tentang Tuhan dengan cara seperti ini, hasil yang mereka capai adalah orang-orang makin menghargai mereka, dan ada lebih banyak tempat bagi mereka di hati orang-orang, dan tidak ada tempat bagi Tuhan. Jika mereka melihat bahwa berbicara tentang pengenalan diri dapat membuat lebih banyak orang percaya, menghormati, dan menghargai mereka, mereka akan sering berbicara tentang mengenal diri mereka sendiri, dan akan sering menelaah diri mereka sendiri. Mereka akan menelaah fakta bahwa mereka adalah setan, bahwa mereka bukan manusia, bahwa mereka tidak bernalar, bahwa mereka tidak mengejar kebenaran, dan bahwa mereka tidak memiliki kebenaran. Mereka akan mempersekutukan beberapa topik yang tidak penting dan terdengar muluk untuk menyesatkan orang lain, mendapatkan kepercayaan mereka, dan membuat lebih banyak orang memuji dan menghormati mereka. Beginilah cara para antikristus bertindak. Jika metode tertentu tentang menyampaikan kesaksian pengalaman akan memungkinkan mereka memperoleh persetujuan dan kekaguman orang lain, mereka tidak akan ragu untuk menggunakannya. Mereka akan benar-benar fokus, berusaha keras, dan memutar otak mereka pada metode ini. Singkatnya, tujuan dan motif mereka melakukan semua ini hanya berkisar pada status dan reputasi. Terlepas dari apakah itu bahasa eksternal, metode, perilaku, atau jenis pemikiran, pandangan, atau metode pencarian mereka atau bukan, semua ini berkisar pada reputasi dan status. Inilah cara kerja para antikristus.
Bagi antikristus, jika reputasi atau status mereka diserang dan diambil, itu adalah masalah yang bahkan jauh lebih serius daripada berusaha mengambil nyawa mereka. Sebanyak apa pun khotbah yang mereka dengar atau sebanyak apa pun firman Tuhan yang mereka baca, mereka tidak akan merasakan kesedihan atau penyesalan karena tidak pernah menerapkan kebenaran dan karena telah menempuh jalan antikristus, dan karena memiliki esensi natur antikristus. Sebaliknya, mereka selalu memeras otak mencari cara untuk mendapatkan status dan meningkatkan reputasi mereka. Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang antikristus lakukan dilakukannya untuk pamer di depan orang lain, dan bukan dilakukan di hadapan Tuhan. Mengapa Kukatakan hal ini? Karena orang-orang semacam itu sangat mencintai status sehingga mereka memperlakukannya sebagai hidup mereka sendiri, sebagai tujuan seumur hidup mereka. Selain itu, karena mereka sangat mencintai status, mereka tidak pernah percaya bahwa kebenaran itu ada, dan bahkan dapat dikatakan bahwa mereka sama sekali tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Jadi, bagaimanapun mereka berencana untuk mendapatkan reputasi dan status, dan bagaimanapun mereka berusaha menggunakan penampilan palsu untuk menipu manusia dan Tuhan, di lubuk hatinya, mereka tidak memiliki kesadaran atau teguran, apalagi kecemasan sedikit pun. Dalam pengejaran mereka yang konsisten akan reputasi dan status, mereka juga tanpa alasan menyangkali apa yang telah Tuhan lakukan. Mengapa Kukatakan hal itu? Di lubuk hatinya, antikristus percaya, "Semua reputasi dan status diperoleh oleh upaya sendiri. Hanya dengan memperoleh pijakan yang kokoh di antara orang-orang dan mendapatkan reputasi serta status, barulah mereka dapat menikmati berkat-berkat tuhan. Hidup hanya bermakna ketika orang mendapatkan kekuasaan mutlak dan status. Hanya inilah hidup seperti manusia itu. Sebaliknya, tidak ada gunanya hidup dengan cara yang diucapkan dalam firman tuhan, untuk tunduk pada kedaulatan dan pengaturan tuhan dalam segala hal, dengan rela berdiri pada posisinya sebagai makhluk ciptaan, dan hidup seperti manusia normal sebagaimana—tak seorang pun akan menghormati orang semacam itu. Status, reputasi, dan kebahagiaan seseorang harus diperoleh melalui perjuangan mereka sendiri; semua itu harus diperjuangkan dan diraih dengan sikap positif dan proaktif. Tidak ada orang lain yang akan memberikan semua itu kepadamu—menunggu dengan pasif hanya dapat menyebabkan kegagalan." Beginilah cara antikristus memperhitungkan. Inilah watak antikristus. Jika engkau mengharapkan antikristus untuk menerima kebenaran, mengakui kesalahan, dan mengalami pertobatan sejati, itu tidak mungkin—mereka sama sekali tak mampu melakukannya. Para antikristus memiliki natur esensi Iblis, dan mereka membenci kebenaran, jadi ke mana pun mereka pergi, sekalipun mereka pergi sampai ke ujung bumi, ambisi mereka untuk mengejar reputasi dan status tidak akan pernah berubah, dan demikian pula pandangan mereka terhadap berbagai hal, atau jalan yang mereka tempuh. Ada orang-orang yang akan berkata, "Ada beberapa antikristus yang dapat mengubah pandangan mereka tentang hal ini." Apakah pernyataan ini benar? Jika mereka benar-benar bisa berubah, apakah mereka masih antikristus? Mereka yang memiliki natur antikristus tidak akan pernah berubah. Mereka yang memiliki watak antikristus hanya akan berubah jika mereka mengejar kebenaran. Ada orang-orang yang menempuh jalan antikristus melakukan kejahatan yang mengganggu pekerjaan gereja, dan meskipun mereka digolongkan sebagai antikristus, setelah mereka diberhentikan, mereka merasa sangat menyesal, dan mereka memutuskan untuk berperilaku dengan cara yang baru, dan setelah merenung untuk beberapa waktu, mengenal diri sendiri, dan bertobat, mereka mengalami beberapa perubahan nyata. Dalam hal ini, orang-orang ini tidak dapat digolongkan sebagai antikristus; mereka hanya memiliki watak antikristus. Jika mereka mengejar kebenaran, mereka bisa berubah. Namun, dapat dikatakan secara pasti bahwa sebagian besar dari mereka yang digolongkan sebagai antikristus, disingkirkan, atau diusir oleh gereja, tidak akan benar-benar bertobat atau berubah. Jika ada di antara mereka yang berubah, itu adalah kasus yang langka. Ada orang-orang yang akan bertanya, "Jadi, apakah kasus-kasus langka tersebut salah digolongkan?" Ini tidak mungkin salah. Bagaimana pun juga, mereka memang melakukan kejahatan, dan hal ini tidak dapat dihapuskan. Namun, jika mereka mampu sungguh-sungguh bertobat, jika mereka bersedia melaksanakan sebuah tugas, dan jika mereka memiliki kesaksian yang sejati tentang pertobatan mereka, gereja masih dapat menerima mereka. Jika orang-orang ini sama sekali tidak mau mengakui kesalahan atau bertobat setelah digolongkan sebagai antikristus, dan mereka tetap berusaha membenarkan diri mereka sendiri dengan cara apa pun, adalah akurat dan sepenuhnya benar untuk menggolongkan mereka sebagai antikristus. Jika mereka mengakui kesalahan mereka dan merasa sangat menyesal, bagaimana mungkin gereja menggolongkan mereka sebagai antikristus? Tidak akan mungkin. Siapa pun mereka, sebesar apa pun kejahatan yang mereka lakukan, atau seserius apa pun kesalahan mereka, apakah seseorang bertekad untuk menjadi antikristus atau memiliki watak antikristus tergantung pada apakah mereka mampu menerima kebenaran dan dipangkas, dan apakah mereka benar-benar menyesal atau tidak. Jika mereka mampu menerima kebenaran dan menerima diri mereka dipangkas, jika mereka benar-benar menyesal, dan jika mereka rela menghabiskan seumur hidup mereka berjerih payah untuk Tuhan, barulah ini benar-benar bisa dikatakan menunjukkan sedikit pertobatan. Orang semacam ini tidak dapat digolongkan sebagai antikristus. Mampukah para antikristus sejati itu benar-benar menerima kebenaran? Sama sekali tidak. Justru karena mereka tidak mencintai kebenaran dan muak akan kebenaran, mereka tidak akan pernah mampu melepaskan reputasi dan status, yang sangat berkaitan erat dengan seluruh hidup mereka. Antikristus sangat yakin di dalam hatinya bahwa hanya dengan memiliki reputasi dan status, mereka memiliki martabat dan menjadi makhluk ciptaan yang sejati, dan hanya dengan memiliki status, mereka akan dihargai dan dihormati, memenuhi syarat untuk memperoleh perkenanan Tuhan, mendapatkan segalanya, dan menjadi manusia sejati. Apa arti status bagi antikristus? Mereka memandangnya sebagai kebenaran; mereka menganggapnya sebagai tujuan tertinggi yang harus dikejar orang. Bukankah itu masalah? Orang yang bisa terobsesi dengan status dengan cara seperti ini adalah antikristus sejati. Mereka adalah jenis orang yang sama seperti Paulus. Mereka yakin bahwa mengejar kebenaran, mengejar ketundukan kepada Tuhan, dan mengejar kejujuran semuanya itu adalah proses yang membawa orang kepada status yang setinggi mungkin; semua itu hanyalah proses, bukan tujuan dan standar menjadi manusia, dan itu dilakukan sepenuhnya agar Tuhan melihatnya. Pemahaman ini tidak masuk akal dan menggelikan! Hanya orang-orang tak masuk akal yang membenci kebenaran yang dapat menghasilkan pemikiran yang menggelikan seperti itu.
Mengenai para antikristus, apa pun aspek kebenaran yang engkau persekutukan, metode pemahaman dan pengertian mereka akan berbeda dengan metode pemahaman dan pengertian orang yang mengejar kebenaran. Setelah mendengar kebenaran, orang-orang yang mengejarnya berpikir, "Aku tidak memiliki aspek kebenaran ini, dan aku dapat menghubungkan keadaan yang telah Tuhan singkapkan ini kepada diriku sendiri. Mengapa, setelah mendengarkannya, aku merasa sangat menyesal dan sangat berutang kepada Tuhan? Aku masih sangat jauh dari mengejar kebenaran, dan masih jauh dari ketundukan sejati. Aku merasa sangat takut; ini telah menjadi peringatan bagiku. Kupikir keadaanku cukup baik akhir-akhir ini, dan aku tidak menyangka bahwa aku sebenarnya bukan orang yang menerapkan kebenaran atau orang yang menyenangkan Tuhan. Mulai sekarang, aku harus berhati-hati dan bijaksana, serta berfokus untuk berdoa di hadapan Tuhan dan memohon agar Tuhan membimbing dan menerangiku. Aku tidak boleh menempuh jalanku sendiri. Aku akan masuk lebih dalam ke dalam aspek kebenaran ini, dan masih ada banyak kemajuan yang harus kubuat. Kuharap Tuhan akan mengatur lingkungan yang memungkinkanku untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik, serta mempersembahkan ketulusan dan kesetiaanku." Seperti inilah cara pikir orang-orang yang mengejar kebenaran. Jadi, bagaimana cara para antikristus memahami berbagai macam kebenaran? Setelah mendengar firman Tuhan yang menegur manusia, apa yang mereka pikirkan? "Aku tidak melakukan pekerjaan ini dengan baik, aku membiarkan diriku bertindak ceroboh, dan kesalahan pun terjadi. Berapa banyak orang yang mengetahuinya? Firman tuhan diucapkan dengan sangat jelas; apakah itu berarti dia telah mengetahui diriku yang sebenarnya? Ini bukanlah hasil yang bagus; ini bukanlah yang kuinginkan. Jika tuhan telah mengetahui diriku yang sebenarnya, apakah ada orang lain yang mengetahuinya? Jika ada yang mengetahuinya, itu akan jauh lebih buruk. Jika hanya tuhan yang tahu, dan tidak ada orang lain yang tahu, itu tidak menjadi masalah. Jika ada orang-orang yang mendengar firman tuhan yang menyingkapkan manusia dan mereka menghubungkannya denganku dan menerapkannya terhadapku, itu akan berdampak buruk bagi reputasiku. Aku akan harus memikirkan cara untuk memperbaikinya. Bagaimana aku bisa memperbaikinya?" Para antikristus merenung dengan cara seperti ini. Sebagai contoh, setelah mendengarkan persekutuan Tuhan tentang bagaimana manusia harus bersikap jujur, seorang antikristus akan langsung berpikir, "Hanya orang bodoh yang berusaha menjadi orang yang jujur. Bagaimana mungkin orang secerdas diriku dapat menjadi orang yang jujur? Orang yang jujur adalah orang yang bodoh dan idiot; mereka mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran mereka, mereka menceritakan segalanya kepada orang lain dan membiarkan orang lain memahami segalanya. Aku tidak akan pernah melakukan hal itu! Perkataan tuhan bahwa kita harus menjadi orang yang jujur itu relatif, jadi aku akan menjadi orang bijak saja, itu saja. Sedangkan untuk menjadi orang yang jujur, aku hanya akan memilah-milih kapan harus menjadi orang yang jujur. Aku akan membuka diri tentang beberapa hal, tetapi aku tidak akan membicarakan semua rahasia dan hal-hal tersembunyi yang kusimpan di lubuk hatiku, hal-hal yang mungkin membuat orang memandang rendah diriku jika kubicarakan. Apa untungnya menjadi orang yang jujur? Menurutku, itu sama sekali tidak ada untungnya. Ada orang-orang yang selalu menelaah diri mereka sendiri, berusaha bersikap jujur dan mengatakan yang sebenarnya, serta menyingkapkan watak rusak mereka, tetapi mereka belum mendapatkan kasih karunia tuhan, dan ketika mereka harus dipangkas, mereka tetap dipangkas; tuhan sama sekali tidak meninggikan mereka lagi." Mereka terus-menerus merenung, "Aku harus memilih jalan yang lain. Ini bukanlah jalan yang seharusnya kutempuh; akan kuserahkan saja kepada orang lain. Bagaimana orang cerdas sepertiku bisa hidup seperti itu?" Apa pun aspek kebenaran yang didengar para antikristus, perhitungan apa yang mereka buat di dalam hati mereka? Mampukah mereka memahami kebenaran itu secara murni? Apakah mereka mampu menerimanya sebagai kebenaran di lubuk hati mereka? Sama sekali tidak. Mereka terus-menerus membuat perhitungan dan membuat rencana licik, serta terus mengamati. Bagaimana respons mereka pada akhirnya? Mereka berubah sesuai dengan situasi, mereka menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka lihai dan licik ketika berurusan dengan orang lain, dan mereka bertindak dengan sangat rahasia. Apa pun yang mereka lakukan, apa pun yang mereka pikirkan atau perhitungkan di lubuk hati, mereka tidak dapat membiarkan orang lain tahu, dan mereka juga tidak dapat membiarkan Tuhan tahu; mereka tidak dapat menyingkapkan hal-hal ini kepada Tuhan, apalagi menyampaikannya dengan jelas kepada orang-orang. Mereka beranggapan bahwa hal-hal ini adalah urusan pribadi mereka. Jadi, para antikristus adalah tipe orang yang sama sekali tidak mampu menerapkan kebenaran. Selain karena mereka sendiri tidak menerapkan kebenaran, mereka juga menghina orang-orang yang menerapkan kebenaran, dan terlebih dari itu, mereka mengejek orang-orang yang dipangkas karena orang-orang tersebut melakukan beberapa penyimpangan ketika menerapkan kebenaran, atau karena orang-orang itu telah menempuh jalan yang salah, atau melakukan beberapa kesalahan, dan menertawakan orang-orang tersebut sambil mengamati mereka. Mereka tidak percaya pada kebenaran Tuhan, apalagi percaya bahwa berbagai cara yang Dia gunakan untuk memperlakukan manusia mengandung kebenaran dan kasih-Nya; para antikristus tidak memercayai hal-hal ini. Dari sudut pandang mereka, mereka meyakini bahwa semua hal ini adalah kebohongan yang dimaksudkan untuk menipu orang-orang; mereka menganggap bahwa semua itu hanyalah sejenis alasan, sekumpulan pepatah yang kedengarannya bagus. Dan apa yang sering kali mereka sukai secara diam-diam? "Untungnya, aku tidak cukup bodoh untuk mempersembahkan segalanya. Untungnya, aku belum membicarakan hal-hal kotor dan jelek yang kusimpan di lubuk hatiku itu. Untungnya, aku masih mempertahankan status dan reputasiku serta berusaha sebaik mungkin untuk mengejarnya, dan menyibukkan diri demi status dan reputasi. Jika aku tidak menyibukan diri demi diriku sendiri, lalu siapa yang akan memikirkanku?" Para antikristus bukan hanya licik, tetapi mereka juga jahat, mereka muak akan kebenaran, dan berwatak kejam; artinya, seluruh aspek dari watak rusak yang diwujudkan dalam diri manusia yang rusak, dalam diri para antikristus, telah ditegaskan dan "dinaikkan" satu langkah lebih jauh. Jika engkau ingin melihat watak rusak umat manusia, carilah para antikristus untuk ditelaah dan diajak berinteraksi; itulah cara terbaik untuk menggambarkan masalah ini, dan cara terbaik untuk mengetahui yang sebenarnya mengenai esensi rusak umat manusia yang rusak dan wajah Iblis. Jika engkau menggunakan antikristus sebagai contoh utama, dan menelaah serta berusaha mengenal mereka, engkau akan mampu memahami hal-hal ini dengan lebih jelas.
Pengejaran para antikristus akan status dan reputasi jauh melampaui pengejaran manusia biasa, dan demikian pula hasrat mereka akan status dan reputasi. Orang-orang biasa tidak memiliki hasrat akan status dan reputasi sebesar itu, sedangkan hasrat dalam diri para antikristus sangat kuat dan jelas. Begitu engkau telah berinteraksi dengan antikristus dan berbicara dengan mereka serta menghabiskan waktu bersama mereka, esensi natur mereka akan tersingkap di depan matamu, dan engkau akan segera mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Sebesar inilah hasrat mereka. Ketika interaksimu dengan mereka makin dalam, engkau akan merasa muak terhadap mereka dan menolak mereka. Pada akhirnya, engkau bukan hanya akan menolak mereka, tetapi engkau bahkan akan mencela dan mengutuk mereka. Para antikristus bukanlah orang-orang yang baik; mereka adalah musuh Tuhan, dan juga musuh semua orang yang mengejar kebenaran. Para antikristus muak akan kebenaran, dan mampu melakukan segala macam hal buruk demi status dan reputasi. Dalam segala hal yang mereka lakukan, mereka akan menyamarkan diri mereka, meniru, dan berpura-pura setuju berdasarkan situasinya, berkompromi demi status dan reputasi. Jiwa dan esensi orang-orang seperti ini kotor; mereka menjijikkan. Mereka sama sekali tidak mencintai kebenaran ataupun hal-hal positif. Pada saat yang sama, mereka menggunakan hal-hal positif serta mengkhotbahkan kata-kata dan doktrin yang benar untuk menyesatkan orang, sehingga mereka dapat memperoleh reputasi dan status, serta memuaskan hasrat dan ambisi mereka. Inilah perilaku dan esensi para antikristus. Engkau tidak dapat melihat seperti apa rupa Iblis, bagaimana Iblis berperilaku di dunia dan berurusan dengan manusia, dan esensi natur seperti apa yang Iblis miliki; engkau tidak tahu apa sebenarnya Iblis di mata Tuhan. Ini bukanlah masalah; yang harus kaulakukan hanyalah mengamati dan menelaah antikristus, dan engkau akan melihat semua hal ini: esensi natur Iblis, wajah Iblis yang buruk rupa, dan kejahatan serta kekejaman Iblis. Semua ini akan terlihat olehmu. Para antikristus adalah Iblis-Iblis yang hidup; mereka adalah setan-setan yang hidup.
1. Bagaimana Respons Para Antikristus Ketika Dipangkas
Jika menyangkut status dan reputasi, para antikristus memiliki ambisi dan hasrat yang sangat besar, dan orang lain menganggap hal ini sangat memuakkan dan menjijikkan. Ini cukup untuk menunjukkan bahwa esensi natur para antikristus sangat tidak sedap dipandang dan jahat. Jadi, perwujudan spesifik manakah yang menggambarkan natur esensi para antikristus? Pertama, mari kita pikirkan tentang cara para antikristus merespons ketika diri mereka dipangkas. (Mereka membencinya dan tidak menerimanya.) Dalam hal apa mereka membencinya? Jelaskan secara detail. (Ada seorang antikristus yang telah melakukan sangat banyak kejahatan, dan ketika saudara-saudarinya menyingkapkan beberapa perwujudannya, dia sama sekali tidak bertobat, dia sangat keras kepala, dan tidak merasakan sedikit pun penyesalan. Dia bahkan merasa telah diperlakukan secara tidak adil. Inilah perwujudan yang pernah kulihat.) Inilah perwujudan khas para antikristus. Sikap khas antikristus terhadap pemangkasan adalah menolak dengan keras untuk menerima atau mengakuinya. Sebanyak apa pun kejahatan yang mereka lakukan atau sebanyak apa pun kerugian yang mereka timbulkan terhadap pekerjaan rumah Tuhan dan jalan masuk kehidupan umat pilihan Tuhan, mereka tidak merasakan penyesalan sedikit pun atau merasa bahwa mereka berutang sesuatu. Dari sudut pandang ini, apakah para antikristus memiliki kemanusiaan? Sama sekali tidak. Mereka menyebabkan berbagai macam kerugian terhadap umat pilihan Tuhan dan menimbulkan kerugian terhadap pekerjaan gereja—umat pilihan Tuhan dapat melihat ini dengan jelas, dan mereka bisa melihat rentetan perbuatan jahat antikristus. Namun, para antikristus tidak menerima atau mengakui fakta ini; mereka dengan keras kepala tidak mau mengakui bahwa mereka salah atau bahwa mereka bertanggung jawab. Bukankah ini menandakan bahwa mereka muak akan kebenaran? Sampai sejauh itulah perasaan muak antikristus terhadap kebenaran. Sebanyak apa pun kejahatan yang mereka lakukan, mereka denga keras kepala menolak untuk mengakuinya, dan mereka tetap tidak menyerah sampai akhir. Ini cukup untuk membuktikan bahwa antikristus tidak pernah menganggap serius pekerjaan rumah Tuhan ataupun menerima kebenaran. Mereka belum percaya kepada Tuhan; mereka adalah kaki tangan Iblis, yang datang untuk mengganggu dan mengacaukan pekerjaan rumah Tuhan. Di dalam hati antikristus hanya ada reputasi dan status. Mereka yakin bahwa jika mereka mengakui kesalahan mereka, itu berarti mereka harus menerima tanggung jawab, dan kemudian status dan reputasi mereka pun pasti menjadi sangat rusak. Akibatnya, mereka menentang dengan sikap "menolak sampai mati". Bagaimanapun orang menyingkapkan atau menelaah diri mereka, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyangkalnya. Entah penyangkalan mereka disengaja atau tidak, singkatnya, di satu sisi, perilaku ini menyingkapkan esensi natur antikristus yang muak akan kebenaran dan membencinya. Di sisi lain, ini memperlihatkan betapa para antikristus menghargai status, reputasi, dan kepentingan mereka sendiri. Sementara itu, apa sikap mereka terhadap pekerjaan dan kepentingan gereja? Itu adalah sikap yang menghina dan tidak bertanggung jawab. Mereka tidak memiliki hati nurani dan nalar. Bukankah pengabaian tanggung jawab para antikristus menunjukkan masalah-masalah ini? Di satu sisi, pengabaian tanggung jawab membuktikan esensi natur mereka yang muak akan kebenaran dan membencinya, sedangkan di sisi lain, itu menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hati nurani, nalar, dan kemanusiaan. Sebanyak apa pun jalan masuk kehidupan saudara-saudari dirugikan oleh gangguan dan perbuatan jahat mereka, mereka tidak merasa ditegur dan tidak pernah merasa sedih karena hal ini. Makhluk macam apa ini? Bahkan pengakuan mereka terhadap kesalahan dapat dianggap mereka memiliki sedikit hati nurani dan nalar, tetapi para antikristus bahkan tidak memiliki kemanusiaan sedikit pun. Jadi, menurutmu, siapa mereka sebenarnya? Pada dasarnya, antikristus adalah setan. Sebesar apa pun kerugian yang mereka timbulkan terhadap kepentingan rumah Tuhan, mereka tidak melihatnya. Hal itu sama sekali tidak membuat hati mereka sedih, mereka juga tidak merasa bersalah, apalagi merasa berutang. Ini sama sekali bukan apa yang seharusnya terlihat dalam diri manusia normal. Mereka adalah para setan, dan setan tidak memiliki hati nurani ataupun nalar. Sebanyak apa pun kejahatan yang para antikristus lakukan, dan sebesar apa pun kerugian yang mereka timbulkan terhadap pekerjaan gereja, mereka dengan keras menolak untuk mengakuinya. Mereka beranggapan bahwa mengakuinya akan berarti bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah. Mereka berpikir, "Mungkinkah aku melakukan kesalahan? Aku tidak akan pernah melakukan kesalahan apa pun! Jika aku dipaksa mengakui kesalahanku, bukankah itu akan menjadi penghinaan terhadap karakterku? Meskipun aku terlibat dalam peristiwa itu, bukan aku yang menyebabkan hal itu terjadi, dan bukan aku orang utama yang bertanggung jawab. Carilah siapa pun yang kauinginkan, tetapi kau tidak seharusnya datang mencariku. Selain itu, aku tidak bisa mengakui kesalahan ini. Aku tidak mampu memikul tanggung jawab ini!" Mereka mengira bahwa mereka akan dihukum, dijatuhi hukuman mati, dan dikirim ke neraka dan lautan api dan belerang jika mereka mengakui kesalahan mereka. Katakan kepada-Ku, mampukah orang seperti ini menerima kebenaran? Dapatkah orang berharap bahwa mereka akan sungguh-sungguh bertobat? Seperti apa pun cara orang lain mempersekutukan kebenaran, para antikristus tetap menolaknya, menentangnya, dan melawannya di lubuk hati mereka. Bahkan setelah mereka diberhentikan, mereka tetap tidak mengakui kesalahan mereka, dan tidak memperlihatkan perwujudan pertobatan sama sekali. Ketika hal tersebut disinggung 10 tahun kemudian, mereka masih belum mengenal diri mereka sendiri, dan tidak mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Ketika hal ini disinggung 20 tahun kemudian, mereka masih belum mengenal diri mereka sendiri, dan mereka masih berusaha untuk membenarkan dan membela diri mereka sendiri. Dan yang lebih menjijikkan lagi, ketika masalah ini disinggung 30 tahun kemudian, mereka masih belum mengenal diri mereka sendiri, dan mereka masih berusaha untuk berdebat dan membenarkan diri mereka sendiri, dengan berkata, "Aku tidak melakukan kesalahan, jadi aku tidak bisa mengakuinya. Itu bukan tanggung jawabku; aku tidak seharusnya memikulnya." Dan yang mengejutkan semua orang, 30 tahun setelah mereka diberhentikan, para antikristus ini masih menyimpan sikap yang menentang terhadap cara gereja menangani mereka. Bahkan setelah 30 tahun, mereka sama sekali belum berubah. Jadi, bagaimana mereka menghabiskan 30 tahun tersebut? Mungkinkah mereka tidak membaca firman Tuhan atau merenungkan diri mereka sendiri? Mungkinkah mereka tidak berdoa atau mencurahkan isi hati mereka kepada Tuhan? Mungkinkah mereka tidak mendengarkan khotbah dan persekutuan? Mungkinkah mereka bodoh, dan tidak memiliki cara berpikir kemanusiaan yang normal? Bagaimana mereka menghabiskan waktu 30 tahun itu sungguh sebuah misteri. Tiga puluh tahun setelah terjadinya peristiwa itu, mereka masih penuh kebencian, menganggap bahwa saudara-saudari memperlakukan mereka secara tidak adil, bahwa Tuhan tidak memahami mereka, bahwa rumah Tuhan memperlakukan mereka dengan buruk, menciptakan masalah bagi mereka, mempersulit mereka, dan secara tidak adil menyalahkan mereka. Katakan kepada-Ku, dapatkah orang seperti ini berubah? Mereka sama sekali tidak dapat berubah. Hati mereka dipenuhi dengan kebencian terhadap hal-hal positif, serta penentangan dan perlawanan. Para antikristus menganggap bahwa, dengan menyingkapkan perbuatan jahat mereka dan memangkas mereka, orang lain merusak karakter mereka, mencemari reputasi mereka, dan menyebabkan kerugian besar terhadap reputasi dan status mereka. Mereka tidak akan pernah menghampiri hadirat Tuhan untuk berdoa, mencari, dan mengakui kesalahan mereka sendiri dalam hal ini, dan mereka tidak akan pernah memiliki sikap pertobatan ataupun mengakui kesalahan mereka. Terlebih lagi, mereka tidak akan menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan. Hari ini, mereka masih menyimpan ketidaktaatan, ketidakpuasan, dan keluhan ketika mereka membenarkan diri mereka sendiri di hadapan Tuhan, dan meminta Tuhan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan ini, menyingkapkan masalah ini, dan menilai dengan tepat siapa yang benar dan siapa yang salah, sampai-sampai mereka bahkan ragu dan menyangkal keadilan Tuhan karena hal ini, serta meragukan dan menyangkal fakta bahwa rumah Tuhan dikuasai oleh kebenaran dan Tuhan. Inilah hasil akhir dari antikristus yang dipangkas. Apakah mereka menerima kebenaran? Mereka sama sekali tidak menerima kebenaran; mereka bertekad untuk tidak menerimanya. Dari sini, kita dapat melihat bahwa natur esensi para antikristus adalah muak akan kebenaran dan membencinya.
Karena para antikristus tidak menerima diri mereka dipangkas, apakah mereka memiliki pengetahuan apa pun tentang dipangkas? Ketika mereka mempersekutukan aspek kebenaran ini, apa yang mereka katakan? Apa yang mereka ajarkan kepada orang lain? Mereka berkata, "Memangkas orang adalah salah satu metode yang tuhan gunakan untuk menyempurnakan mereka. Hal ini memungkinkan orang untuk mengenal diri mereka sendiri dengan lebih baik. Ketika orang dipangkas, mereka harus menerimanya dan tunduk padanya tanpa syarat. Orang yang tidak menerima diri mereka dipangkas adalah orang yang memberontak terhadap tuhan dan tidak mencintai kebenaran. Jika kau ingin menerapkan kebenaran, pertama-tama kau harus menerima dirimu dipangkas; seperti inilah cara tuhan menyempurnakan manusia, dan setiap orang pasti mengalaminya. Dapat dikatakan bahwa menerima pemangkasan adalah salah satu jalan penerapan terbaik bagi orang-orang untuk memahami kebenaran dan dengan demikian memperoleh pengenalan akan diri sendiri dan memuaskan tuhan. Siapa pun dirimu, seorang pemimpin atau orang percaya biasa, dan apa pun tugas yang kaulaksanakan, engkau harus siap untuk dipangkas. Jika kau tidak dapat menerima dirimu dipangkas, itu membuktikan bahwa kau adalah seseorang yang tidak memiliki tingkat pertumbuhan, seorang anak kecil. Setiap orang yang dapat menerima diri mereka dipangkas adalah orang dewasa yang matang yang memiliki kehidupan dan dapat disempurnakan." Perkataan yang terdengar muluk ini keluar dari mulut para antikristus bagaikan pukulan palu, dan itu kedengarannya hebat! Namun, perkataan apa ini? Apakah semua kalimat yang mereka ucapkan adalah kebenaran? Dapatkah engkau semua mengetahui yang sebenarnya mengenai perkataan ini? Engkau semua juga sering mengatakan hal-hal semacam itu, bukan? (Ya.) Katakan kepada-Ku, perkataan apa ini? (Doktrin.) Gunakan sebuah ungkapan umum untuk merangkum dan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan doktrin. (Slogan.) Dapatkah engkau memikirkan frasa lainnya? (Perkataan teoretis yang tidak berguna.) Ada yang lain? (Semua itu perkataan sampah dan omong kosong.) Benar, definisi ini langsung pada intinya, dan memang benar adanya. Ini disebut bahasa sehari-hari: semua doktrin adalah omong kosong. Apa yang tersirat dari frasa "omong kosong"? Perkataan kosong. Sebenarnya, bagaimana kita mendefinisikannya? Sebagai kata-kata dan doktrin. Perkataan yang diucapkan para antikristus hanyalah kata-kata dan doktrin. Jika menyangkut topik tentang dipangkas, mereka sering mengucapkan doktrin seperti itu, tetapi apakah itu membuktikan bahwa mereka memiliki pemahaman dan pengertian yang benar tentang hal itu? Begitu engkau mendengar mereka mengucapkan perkataan ini, engkau tahu bahwa mereka tidak memiliki pemahaman nyata apa pun tentang dipangkas. Kemampuan mereka mengucapkan tumpukan sampah seperti itu memperlihatkan bahwa mereka tidak mengejar kebenaran. Jika mereka benar-benar dipangkas, tidak mungkin mereka mau menerimanya. Sikap para antikristus terhadap pemangkasan diri mereka adalah sikap permusuhan dan penentangan; mereka sama sekali tidak menerimanya atau tunduk padanya sebagai kebenaran. Bagi mereka, menerima diri mereka dipangkas adalah penghinaan terhadap karakter dan martabat mereka.
Apakah engkau semua memiliki contoh lain mengenai respons para antikristus ketika dipangkas? (Ketika menghadapi pemangkasan, mungkin para antikristus terlihat mulai mengenal diri mereka sendiri, tetapi yang tersirat, akan ada penjelasan yang menyesatkan dan karakter yang berusaha untuk menyesatkan orang dalam hal ini. Terkadang jika mereka melakukan kesalahan, mereka akan berkata, "Tuhan yang mengizinkan hal ini terjadi, semua orang harus tunduk pada kedaulatan tuhan." Terkadang para antikristus bahkan akan melontarkan tuduhan balasan yang palsu, dengan berkata bahwa, "Jangan berusaha menangkap para pemimpin dan pekerja, atau mengajukan tuntutan yang terlalu tinggi terhadap mereka." Para antikristus mengatakan hal-hal seperti itu sebagai upaya mereka untuk menyesatkan orang dan mencegah orang-orang agar tidak mengetahui diri mereka yang sebenarnya.) Inilah salah satu perwujudannya, yaitu, para antikristus memutarbalikkan yang salah menjadi benar, mereka memutarbalikkan putih menjadi hitam. Karena takut orang-orang akan mengetahui yang sebenarnya dari masalah mereka, para antikristus buru-buru memberikan penjelasan yang menyesatkan dan menggunakan segala macam tipu daya verbal untuk menyesatkan orang-orang, mengganggu pikiran mereka, dan mengaburkan pandangan mereka, agar mereka tetap tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman apa pun tentang hal-hal yang telah mereka lakukan, dan dengan demikian mempertahankan status mereka yang tinggi dan reputasi mereka yang baik di benak orang-orang. Ini adalah sejenis sikap yang sama yang baru saja kita bahas, sehubungan dengan bagaimana para antikristus sama sekali tidak akan berbalik ketika mereka dipangkas, atau ketika mereka telah melakukan kesalahan, atau menempuh jalan yang salah. Apa lagi contoh lainnya? (Para antikristus menyimpan dendam terhadap siapa pun yang memangkas mereka, dan kemudian bahkan mungkin mencari kesempatan untuk membalas dendam dan menyerang orang-orang itu.) Menyerang dan membalas dendam adalah perwujudan lainnya. Apa kaitannya hal ini dengan para antikristus yang melindungi status dan reputasi mereka sendiri? Mengapa mereka ingin menyerang dan membalas dendam? (Siapa pun yang memangkas mereka menyingkapkan semua kejahatan yang mereka lakukan dan fakta yang sebenarnya; orang-orang itu merusak status dan reputasi mereka, dan menghancurkan citra mereka yang ada di hati orang-orang, jadi mereka menaruh dendam terhadap orang-orang tersebut.) Benar, di situlah letak hubungannya. Mereka menganggap bahwa orang-orang yang memangkas mereka telah melukai harga diri mereka, menempatkan mereka pada posisi yang memalukan, menghancurkan reputasi mereka, dan sangat membahayakan status mereka di benak orang lain dengan menyingkapkan mereka di depan banyak orang. Inilah alasan balas dendam mereka. Dalam hal ini, reputasi dan status mereka sudah rusak, dan agar dapat melampiaskan dendam dan kebencian di dalam hati mereka, para antikristus mencari kesempatan untuk menyerang dan membalas dendam terhadap orang-orang yang telah menyingkapkan dan memangkas mereka. Perwujudan apa lagi yang diperlihatkan para antikristus? (Beberapa antikristus juga sangat licik. Ketika seseorang memangkas mereka, di luarnya, mereka mungkin tidak membantahnya atau membuat pernyataan apa pun, dan mereka malah mungkin kelihatannya mulai memahami sesuatu tentang diri mereka sendiri, tetapi beberapa waktu kemudian, mereka akan terus melakukan perbuatan jahat yang sama seperti yang mereka lakukan sebelumnya dan tidak pernah sungguh-sungguh bertobat. Mereka menggunakan penyamaran seperti itu untuk menyesatkan orang-orang.) Inilah perwujudan lainnya. Antikristus tipe tertentu melakukan hal yang persis sama. Mereka berpikir, "Di mana ada kehidupan, di situ ada harapan. Aku akan bersabar untuk saat ini dan tidak membiarkanmu mengetahui diriku yang sebenarnya. Jika aku secara terang-terangan membantahmu dan tidak mau menerima diriku dipangkas, kau akan berkata aku adalah orang yang tidak menerapkan atau mencintai kebenaran, dan jika berita ini tersebar, hal itu akan memengaruhi reputasiku. Jika saudara-saudari kita mengetahuinya, mereka pasti tidak mau menerima kepemimpinan seseorang yang sama sekali tidak mencintai kebenaran. Aku harus membangun citra yang baik terlebih dahulu. Saat aku dihadapkan dengan diriku dipangkas, dan ada yang menyingkapkan kesalahan atau pelanggaran apa pun yang telah kulakukan, aku akan tersenyum lebar dan menanggungnya dengan berpura-pura menerimanya dan menganggukkan kepalaku sebagai tanda aku menerimanya, aku tidak membiarkan siapa pun mengetahui diriku yang sebenarnya atau mengetahui apa yang sebenarnya kupikirkan. Lalu aku bisa menyamarkan diri, meneteskan air mata, dan mengatakan beberapa hal tentang berutang kepada Tuhan, dan segera menyelesaikan hal ini. Dengan demikian, saudara-saudari akan mengira aku adalah orang yang menerima kebenaran, dan aku berhak untuk terus menjadi pemimpin, dan kemudian reputasi serta statusku akan tetap terjaga, bukan?" Segala sesuatu yang mereka lakukan hanyalah kepalsuan. Menurut engkau semua, mudahkah untuk mengetahui yang sebenarnya mengenai orang seperti ini? (Tidak mudah.) Perlu mengamati dan berinteraksi dengan mereka untuk suatu waktu agar dapat melihat apakah mereka melindungi kepentingan rumah Tuhan atau tidak ketika menghadapi masalah, dan apakah mereka benar-benar melakukan penerapan sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran atau tidak. Sebaik atau sebenar apa pun mereka berbicara di luarnya, itu hanyalah sementara; cepat atau lambat, cara berpikir mereka yang sebenarnya akan tersingkap. Sekalipun Tuhan tidak menyingkapkan hal-hal tersebut, dapatkah para antikristus menutup rapat pemikiran dan esensi natur mereka yang sebenarnya? Dapatkah mereka menutupinya seumur hidup mereka? Itu pasti mustahil; cepat atau lambat, hal-hal ini akan tersingkap. Oleh karena itu, betapapun jahat atau liciknya para antikristus, selama mereka menyimpan niat dan motif serta tindakan mereka bertentangan dengan kebenaran, pada akhirnya orang-orang akan mengenali dan mengetahui yang sebenarnya tentang mereka. Para antikristus seperti ini adalah yang paling licik dari antara semua antikristus; di luarnya, mereka kelihatannya menerima kebenaran dan hal-hal yang positif, tetapi sebenarnya, di lubuk hati dan dalam esensi mereka, mereka tidak mencintai kebenaran, bahkan mereka muak akan hal-hal positif dan kebenaran. Karena mereka fasih bicara, kebanyakan orang tidak dapat mengetahui yang sebenarnya tentang mereka, dan hanya orang-orang yang memahami kebenaran yang mampu mengenali dan mengetahui yang sebenarnya tentang orang seperti ini. Apakah ada contoh lainnya? (Ada seorang antikristus yang melihat bahwa rekan-rekan sekerjanya memiliki kualitas yang lebih baik daripada dirinya dan lebih baik dalam melakukan pekerjaan daripada dirinya. Agar dapat mengamankan statusnya, diam-diam dia memutarbalikkan fakta dan menghakimi rekan-rekan sekerja dan mitranya, menyesatkan orang-orang, membujuk mereka, dan membuat mereka mendengarkannya. Hal ini menyebabkan adanya rasa saling tidak percaya di antara rekan-rekan sekerjanya. Mereka tidak lagi bekerja sama secara harmonis, dan tidak ada hasil yang dicapai dalam aspek pekerjaan apa pun. Ketika perbuatan jahat antikristus tersebut disingkapkan, bukan hanya tidak mau menerimanya, dia bahkan beralasan dan berusaha mengelak dari tanggung jawab. Jelas sekali bahwa dia akan melakukan apa pun demi reputasi dan statusnya; berapa banyak pun saudara-saudari yang dia sakiti, dan betapa parahnya pun dia mengganggu dan mengacaukan pekerjaan rumah Tuhan, dia sama sekali tidak peduli, apalagi merasa sedih atau bersalah. Dia tidak memiliki sedikit pun kemanusiaan atau nalar.) Singkatnya, para antikristus tidak ragu-ragu untuk mengorbankan kepentingan siapa pun demi melindungi reputasi dan status mereka sendiri. Sekalipun mereka harus menginjak semua orang agar dapat mempertahankan status mereka, mereka tidak akan ragu untuk melakukannya. Jika menyangkut melindungi reputasi dan status mereka, mereka tidak peduli apakah orang lain hidup atau mati, dan pekerjaan rumah Tuhan serta kepentingan gereja bahkan sama sekali tidak ada dalam pikiran mereka dan sama sekali tidak berada dalam lingkup pertimbangan mereka. Dari tindakan-tindakan ini, kita dapat melihat bahwa para antikristus bukanlah anggota rumah Tuhan; mereka adalah orang-orang tidak percaya yang menyelinap masuk. Rumah Tuhan bukanlah rumah mereka, jadi tidak ada kepentingan rumah Tuhan yang ada hubungannya dengan mereka. Mereka hanya ingin mencapai tujuan mereka untuk memegang kekuasaan dan mengendalikan orang-orang, serta memuaskan ambisi dan hasrat pribadi mereka di rumah Tuhan. Karena esensi natur seperti inilah yang dimiliki para antikristus, mereka sama sekali tidak akan menerima diri mereka dipangkas, dan mereka juga tidak akan menerima aspek kebenaran apa pun.
Dari contoh-contoh yang baru saja telah kita berikan, engkau dapat melihat bahwa ambisi dan hasrat para antikristus untuk mengejar reputasi dan status adalah bawaan lahiriah mereka. Para antikristus dilahirkan seperti itu, dengan natur esensi seperti itu. Mereka sama sekali tidak mempelajari hal ini setelah mereka dilahirkan, dan ini bukan disebabkan oleh lingkungan mereka. Ini seperti beberapa orang sakit tidak tertular penyakit setelah mereka dilahirkan, tetapi mewarisinya. Penyakit seperti ini tidak mungkin disembuhkan. Para antikristus dilahirkan dengan ambisi untuk mengejar reputasi dan status, dan mereka tidak ada bedanya dengan reinkarnasi raja-raja setan. Para antikristus muak dan membenci kebenaran, serta sama sekali tidak menerima penghakiman dan hajaran Tuhan. Jadi, seperti apa pun pemangkasan yang mereka hadapi, mereka tidak akan menerimanya. Jika saudara-saudari biasa yang memangkas mereka, mereka akan jauh lebih enggan untuk menerimanya. Mereka beranggapan: "Kau tidak memenuhi syarat untuk memangkasku, kau tidak layak! Sudah berapa hari kau menjadi orang percaya? Ketika aku menjadi orang percaya, kau bahkan belum dilahirkan! Saat aku menjadi pemimpin, kau bahkan belum mulai percaya kepada tuhan!" Itulah sikap yang mereka miliki terhadap saudara-saudari yang memangkas mereka. Mereka berfokus pada kualifikasi dan senioritas, serta menolak dipangkas atas dasar ini. Jadi, dapatkah mereka menerimanya ketika Yang di Atas memangkas mereka? Berdasarkan esensi natur mereka, mereka juga tidak akan menerimanya. Meskipun mereka mungkin tidak mengatakan apa pun di luarnya, hati mereka pasti akan menentang dan menolaknya. Ini sudah pasti. Ketika mereka benar-benar dihadapkan dengan pemangkasan dari Yang di Atas, perwujudan paling umum dari para antikristus adalah dengan mati-matian berdalih dan berdebat membela diri mereka sendiri untuk mengelak dari tanggung jawab, bahkan berbohong kepada Yang di Atas dan menyembunyikan berbagai hal dari orang-orang yang berada di bawah mereka agar mereka dapat meloloskan diri dari hukuman. Para antikristus sering menggunakan pendekatan berupa berbohong kepada Yang di Atas dan menyembunyikan berbagai hal dari orang-orang yang berada di bawah mereka agar tidak dipangkas oleh Yang di Atas. Sebagai contoh, jika ada banyak masalah di gereja, mereka tidak pernah melaporkannya. Jika saudara-saudari mereka ingin melaporkan masalah-masalah tersebut, para antikristus tidak mengizinkan mereka, dan siapa pun yang melaporkannya akan ditindas dan dikucilkan oleh mereka. Akibatnya, kebanyakan orang terpaksa tidak ikut campur, membiarkan masalah-masalah tersebut tidak terselesaikan, dan bertindak sebagai penyenang orang. Para antikristus menutup semua masalah gereja, merahasiakannya sepenuhnya, dan mereka tidak membiarkan Yang di Atas turun tangan atau bertanya. Para antikristus juga menahan pengaturan kerja dari Yang di Atas sebisa mungkin, dan tidak menyampaikan atau melaksanakannya. Jika pengaturan kerja Yang di Atas sama sekali tidak memengaruhi reputasi atau status pribadi mereka, mereka mungkin akan membuat beberapa pengumuman dangkal, dan bersikap asal-asalan, tetapi mereka pasti tidak akan benar-benar melaksanakannya. Jika pengaturan kerja Yang di Atas menimbulkan ancaman, atau memiliki dampak tertentu terhadap reputasi dan status mereka, para antikristus harus berpikir. Mereka harus memikirkan bagaimana cara bertindak, siapa yang harus ditindak, dan kapan harus bertindak. Mereka harus berhati-hati terhadap hal-hal ini, memperhitungkannya berulang-ulang di benak mereka. Jika ada masalah yang muncul dalam pekerjaan gereja, para antikristus tahu bahwa mereka pasti akan dipangkas, atau bahkan diberhentikan ketika Yang di Atas mengetahui tentang masalah-masalah tersebut. Jadi, mereka menyembunyikan masalah-masalah tersebut, dan tidak melaporkannya kepada Yang di Atas. Mereka sama sekali tidak peduli mengenai dampak atau bahaya apa yang akan ditimbulkan oleh masalah-masalah tersebut terhadap pekerjaan rumah Tuhan jika masalah-masalah tersebut tidak diselesaikan; mereka tidak peduli terhadap kerugian apa pun yang akan diderita oleh pekerjaan rumah Tuhan. Mereka tidak memikirkan tindakan apa yang akan bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan atau memuaskan Tuhan, mereka hanya memikirkan reputasi dan status mereka sendiri, bagaimana Yang di Atas akan memandang dan memperlakukan mereka, serta bagaimana cara melindungi reputasi dan status mereka agar mereka tidak akan terpengaruh. Inilah cara para antikristus memandang berbagai hal dan memikirkan masalah, dan ini sepenuhnya merepresentasikan watak mereka. Oleh karena itu, para antikristus sama sekali tidak akan melaporkan yang sebenarnya mengenai masalah-masalah yang ada di dalam gereja, atau masalah yang muncul dalam pekerjaan mereka. Apa pun pekerjaan yang mereka lakukan, apa pun kesulitan yang mereka hadapi, atau jika mereka menghadapi situasi yang mereka tidak tahu cara menanganinya, atau ketika mereka tidak tahu pilihan apa yang harus dibuat, sambil melaksanakan pekerjaan itu, mereka akan akan menutup-nutupi dan menyembunyikannya, takut Yang di Atas akan berkata bahwa kualitas mereka sangat buruk, atau mengetahui keadaan mereka yang sebenarnya, atau memangkas mereka karena mereka tidak segera menangani dan menyelesaikan kesulitan atau situasi tersebut. Para antikristus mengabaikan kepentingan rumah Tuhan dan pekerjaan gereja agar tidak dipangkas oleh Yang di Atas. Mereka tidak segan-segan mengorbankan pekerjaan dan kepentingan gereja demi melindungi status dan mata pencaharian mereka, serta memastikan bahwa Yang di Atas memiliki kesan yang baik tentang mereka. Mereka tidak peduli akan menunda atau memengaruhi kemajuan pekerjaan gereja, dan mereka bahkan jauh lebih tidak peduli akan jalan masuk kehidupan umat pilihan Tuhan. Kesulitan apa pun yang dihadapi saudara-saudari, atau masalah apa pun yang ada dalam jalan masuk kehidupan mereka, para antikristus tidak mampu menyelesaikannya, dan mereka tidak akan mencari dari Yang di Atas. Mereka tahu betul bahwa menyembunyikan masalah dan membiarkannya tidak diselesaikan akan menunda dan memengaruhi kemajuan pekerjaan gereja, serta menyebabkan kerugian pada kehidupan saudara-saudari, tetapi mereka mengabaikan hal-hal ini, dan tidak memedulikannya. Masalah besar apa pun yang muncul di gereja, mereka tidak pernah melaporkannya, sebaliknya, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan dan menutupinya. Jika saudara-saudari mengetahui perbuatan jahat mereka dan menulis surat untuk melaporkan mereka, para antikristus akan berusaha lebih keras lagi untuk menahan dan menutupi surat-surat tersebut. Apa tujuan mereka menahan dan menutupi surat-surat itu? Tujuannya adalah untuk menjaga status mereka, untuk melindungi reputasi dan martabat mereka, serta untuk mempertahankan semua yang mereka miliki pada saat itu. Bagi mereka, diberhentikan, atau dinilai tidak kompeten untuk pekerjaan mereka oleh Yang di Atas, itu bagaikan kehilangan nyawa mereka dan dijatuhi hukuman mati, itu seperti mencapai ujung jalan dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan. Jadi, apa pun yang terjadi, mereka tidak pernah mencari dari Yang di Atas. Sebaliknya, mereka memikirkan cara untuk menyembunyikan semua masalah yang ada dalam pekerjaan mereka dan menghentikan Yang di Atas agar tidak menemukannya. Bukankah tindakan mereka ini sangat hina? Mereka meyakini bahwa pemimpin yang baik di mata Tuhan dan Yang di Atas haruslah pemimpin yang tidak pernah memiliki masalah atau kesulitan, mampu menangani segala hal dengan baik, dan cakap dalam segala jenis pekerjaan. Mereka menganggap bahwa seorang pemimpin yang baik tidak pernah mengeluh tentang kesulitan, atau mencari masalah, dan bahwa seorang pemimpin yang baik pastilah seseorang yang harus sempurna dan tanpa cacat dalam pikiran Tuhan dan Yang di Atas, yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sehingga Yang di Atas tidak harus memangkas mereka. Oleh karena itu, mereka dengan intens melindungi status mereka, dengan harapan bisa memberikan kesan yang baik kepada Yang di Atas, dan membuat Yang di Atas secara keliru meyakini bahwa mereka cocok untuk pekerjaan mereka, bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan mereka, dan tidak akan ada masalah besar yang akan terjadi, dan oleh karena itu berpikir bahwa tidak perlu menanyakan secara langsung tentang pekerjaan mereka atau memberi mereka bimbingan, dan tentu saja tidak perlu memangkas mereka. Para antikristus ingin menciptakan citra seperti ini bagi diri mereka sendiri, untuk membuat orang lain secara keliru meyakini bahwa Tuhan percaya kepada mereka dan memercayakan segalanya kepada mereka, bahwa Dia memberi mereka amanat berupa tugas-tugas penting dan menaruh kepercayaan yang besar terhadap mereka, sampai-sampai Dia enggan untuk memangkas mereka karena takut mereka menjadi negatif dan kemalasan mereka akan memengaruhi pekerjaan. Para antikristus membuat saudara-saudari menganggap bahwa mereka adalah orang-orang populer di rumah Tuhan dan gereja, serta tokoh penting di rumah Tuhan. Mengapa mereka ingin memberikan khayalan dan kepalsuan seperti ini kepada saudara-saudari? Tujuannya adalah agar mereka dapat membuat orang-orang menghormati dan memuja mereka, sehingga mereka dapat menikmati manfaat dari status di gereja, serta status yang tinggi dan mendapat perlakuan yang baik, hingga mencapai taraf di mana mereka dapat menggantikan Tuhan. Mereka sering berkata kepada saudara-saudarinya, "Tuhan tidak dapat berbicara kepada kalian secara pribadi, dia tidak dapat turun ke levelmu dan melakukan pekerjaan secara pribadi, dan dia tidak mungkin tinggal bersama kalian, dan membimbing kalian dalam berbagai hal yang kalian jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, siapa yang akan melaksanakan tugas-tugas spesifik ini? Bukankah pemimpin dan pekerja seperti kita?" Meskipun mereka berusaha sekuat tenaga untuk melindungi status mereka, mereka sering mengatakan hal-hal seperti ini dan mengungkapkan pemikiran-pemikiran seperti ini, sehingga saudara-saudari tanpa ragu percaya dan yakin kepada mereka sepenuhnya. Apa natur dari tindakan mereka ini? Bukankah itu berbohong kepada Yang di Atas dan menyembunyikan sesuatu dari orang-orang di bawah mereka? (Ya.) Ini adalah bagian cerdas dari pendekatan mereka. Kebanyakan orang memiliki kualitas yang buruk, mereka tidak memahami kebenaran, tidak dapat mengenali para antikristus, dan hanya dapat disesatkan dan dimanfaatkan oleh para antikristus. Jika para antikristus secara terang-terangan berusaha menyesatkan orang dengan berkata, "Yang di Atas benar-benar percaya kepadaku, mereka mendengarkanku dalam segala hal", orang mungkin akan sedikit waspada dan memiliki sedikit pemahaman tentang mereka, tetapi para antikristus tidak berbicara secara terang-terangan seperti ini. Para antikristus menggunakan cara berbicara tertentu untuk menyesatkan orang, dan membuat mereka secara keliru meyakini bahwa Yang di Atas pasti percaya dan memercayai para antikristus sehingga dapat memercayakan pekerjaan sebagai pemimpin kepada mereka. Orang bodoh yang tidak memiliki kemampuan mengenali dan tidak mengejar kebenaran akan tertipu dan mengikuti mereka. Dan ketika sesuatu terjadi, orang-orang bodoh itu tidak berdoa kepada Tuhan, atau mencari kebenaran dalam firman Tuhan. Sebaliknya, mereka datang ke hadapan para antikristus, meminta para antikristus untuk menunjukkan jalan dan memilihkan jalan bagi mereka. Inilah tujuan yang ingin dicapai oleh para antikristus melalui tindakan mereka. Jika tidak ada beberapa orang yang memahami kebenaran dalam gereja yang mengenali dan menyingkapkan para antikristus, kebanyakan orang akan memercayai mereka tanpa pikir panjang, memuja dan mengikuti mereka, serta hidup di bawah kendali mereka. Ini sangat berbahaya! Jika seseorang disesatkan dan dikendalikan oleh seorang antikristus selama tiga atau lima tahun, hidupnya akan mengalami kerugian yang sangat besar. Jika mereka disesatkan dan dikendalikan oleh antikristus selama delapan atau 10 tahun, mereka akan hancur total. Sekalipun mereka ingin memulihkan diri sendiri, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Para antikristus sering menyesatkan orang-orang, memenangkan hati orang-orang, dan mengendalikan orang-orang dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang populer di rumah Tuhan, yang telah ditempatkan pada posisi penting oleh Tuhan, serta yang Tuhan hargai dan percayai, dalam upaya mencapai tujuan mereka untuk selalu menikmati status dan selamanya menjadi penentu keputusan. Apa yang paling ditakuti oleh para antikristus? Mereka paling takut kehilangan status dan memiliki reputasi buruk. Mereka takut saudara-saudari akan menganggap bahwa mereka tidak mengejar kebenaran, bahwa mereka memiliki kualitas yang sangat buruk, dan bahwa mereka tidak memiliki pemahaman rohani, atau tidak melakukan pekerjaan nyata apa pun, dan bahwa mereka tidak mampu melakukan pekerjaan nyata apa pun. Inilah hal-hal yang paling ditakuti oleh para antikristus. Ketika para antikristus mendengar pernyataan dan perkataan seperti itu, mereka tiba-tiba menjadi panik dan bahkan menjadi marah, terkadang sampai mengamuk dengan berkata, "Aku memiliki kualitas yang buruk, jadi silakan gunakan siapa pun yang dapat kaugunakan, lagipula aku tidak mampu melakukan pekerjaan ini! Bukankah tuhan itu adil? Aku sudah percaya kepadanya selama bertahun-tahun, meninggalkan keluarga dan karierku untuk dia, dan sangat banyak berusaha untuk kalian semua, saudara-saudariku. Mengapa kau bahkan tidak dapat mengatakan hal-hal yang baik tentangku?" Mereka tidak lagi memedulikan reputasi dan status mereka, dan mereka juga tidak lagi berusaha menyembunyikan diri mereka atau berpura-pura; keburukan mereka terlihat jelas. Setelah melampiaskan amarah mereka, mereka menyeka air mata dan berpikir, "Oh tidak, aku telah mempermalukan diriku sendiri. Aku harus memperbaikinya!" Kemudian mereka terus berpura-pura, mereka terus mempelajari slogan-slogan dan doktrin-doktrin yang baik, dan mendengarkan, membaca, berkhotbah, serta menyesatkan orang-orang. Mereka merasa bahwa mereka harus menyelamatkan reputasi dan status mereka, serta berharap bahwa suatu hari, ketika tiba waktunya pemilihan, saudara-saudari akan tetap memikirkan mereka, mengingat perbuatan baik yang telah mereka lakukan, mengingat harga yang telah mereka bayar, dan hal-hal yang telah mereka katakan. Ini benar-benar tak tahu malu, bukan? Natur lama mereka sama sekali belum berubah, bukan? Mengapa para antikristus tidak pernah berubah? Hal ini ditentukan oleh esensi natur mereka, mereka tidak dapat diubah; ini adalah diri mereka sebenarnya. Ketika ambisi dan hasrat mereka telah hilang sepenuhnya, mereka mengamuk, dan kemudian perilaku mereka berubah menjadi lebih baik. Baru-baru ini, Aku menanyakan kabar seseorang, dan beberapa saudara-saudari berkata bahwa selama ini dia berperilaku sangat baik. Apa yang dimaksud dengan "berperilaku baik"? Itu berarti akhir-akhir ini dia telah berperilaku jauh lebih baik, dan bertindak jauh lebih baik daripada sebelumnya; dia tidak lagi menimbulkan masalah, menyerang orang, atau bersaing untuk mengejar status, dan dia telah belajar cara berbicara kepada orang lain dengan lebih lembut, rendah hati, dan tenang. Dia juga telah menggunakan kata-kata yang benar untuk membantu orang lain, dan dalam kehidupan sehari-harinya, dia telah menunjukkan kepedulian dan perhatian khusus terhadap orang lain. Seolah-olah dia telah berubah menjadi orang yang sama sekali baru. Namun, benarkah dia sudah berubah? Tidak. Jadi, tindakan-tindakan apakah itu? (Perilaku lahiriah yang baik.)
Setelah beberapa antikristus disingkapkan dan semua perbuatan jahat mereka tersingkap, ketika mereka melihat saudara-saudari, mereka berkata, "Kurasa sepertinya aku telah dicerahkan dan diterangi oleh Tuhan baru-baru ini, dan keadaanku sedang sangat baik. Aku merasakan kebencian yang mendalam terhadap tindakan-tindakanku sebelumnya, dan aku tidak akan pernah bisa melupakan kerugian yang telah kutimbulkan terhadap saudara-saudariku. Aku merasa sangat sedih." Saat mereka mengatakannya, mereka menangis dan bahkan berinisiatif meminta saudara-saudari untuk memangkas mereka dengan berkata, "Jangan mengkhawatirkan kelemahanku. Jika kau melihatku melakukan kesalahan, pangkaslah aku, aku dapat menerimanya. Aku dapat menerima bahwa itu adalah dari tuhan; aku tidak akan menyimpan dendam terhadap kalian." Mereka telah berubah dari yang tadinya dengan keras kepala menolak, menentang, dan melawan pemangkasan oleh saudara-saudari, membenarkan diri dan membela diri demi kepentingan sendiri, serta penuh kebencian, menjadi secara aktif mencari untuk dipangkas. Ini adalah perubahan sikap yang cukup cepat, bukan? Apakah ini berarti mereka merasa menyesal? Berdasarkan sikap ini, kelihatannya mereka telah berbalik, jadi sebaiknya engkau memangkas mereka. Melakukan hal ini dapat membuat mereka menyadari kesalahan yang telah dia lakukan di masa lalu, dan membantu mereka untuk mulai mengenal diri sendiri. Pada saat itu, engkau harus membantu mereka dengan menunjukkan ketulusan, dan berkata, "Aku menyadari bahwa kau telah bertindak cukup baik akhir-akhir ini. Aku akan berbicara kepadamu dari hati. Jika sesuatu yang kukatakan salah, dan kau tidak dapat menerimanya, jangan pedulikan; jika kau yakin apa yang kukatakan itu benar, terimalah bahwa itu adalah dari Tuhan. Niatku adalah membantumu, bukan mengkritik atau menyerangmu. Mari kita saling membuka hati dan bersekutu. Dahulu ketika kau melayani sebagai pemimpin, kau selalu berjalan dengan angkuh dan tidak mau mengakui kesalahanmu; sekalipun di luarnya kau mengakui kesalahanmu, kau tidak benar-benar menerima kesalahan di lubuk hatimu. Dan setelah itu, ketika kau menghadapi masalah yang sama, kau tetap bertindak seperti sebelumnya. Sebagai contoh, mari kita bahas tentang kejadian terakhir itu. Karena kau tidak bertanggung jawab, terjadi sesuatu yang tidak beres, dan kejadian tersebut mengakibatkan kerugian yang sangat besar pada harta benda rumah Tuhan. Sikapmu yang tidak bertanggung jawab juga telah menyebabkan banyak saudara-saudari ditangkap, dipenjarakan, dan harus menanggung akibatnya. Tidakkah menurutmu kau harus bertanggung jawab atas hal itu? Kau adalah orang yang bertanggung jawab langsung atas kejadian itu, jadi kau seharusnya menghadap ke hadirat Tuhan, mengakui dosa-dosamu, dan bertobat. Sebenarnya, jika kau mengakui kesalahanmu, paling-paling Tuhan akan melihatnya sebagai pelanggaran, dan hal itu tidak akan memengaruhi pengejaranmu akan kebenaran di masa depan. Saudara-saudari juga akan dapat memperlakukanmu dengan baik dan memandangmu sebagai anggota rumah Tuhan; mereka tidak akan mengucilkan atau menyerangmu. Memang benar bahwa segala sesuatu tentang seseorang berada di tangan Tuhan, tetapi jika kau tidak pernah mengejar kebenaran, kau pasti akan dibenci dan ditinggalkan oleh Tuhan, dan pada saat itulah kau akan menjadi sasaran untuk dihancurkan. Jika kau menerima dan tunduk pada pekerjaan Tuhan dan dapat dengan sungguh-sungguh bertobat, Tuhan tidak akan mengingat pelanggaran masa lalumu dan di hadapan Tuhan, kau akan tetap menjadi orang yang mengejar kebenaran. Kita tidak meminta ampun atau pengampunan-Nya, tetapi setidaknya, kita harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan manusia; ini adalah tanggung jawab dan tugas setiap makhluk ciptaan, dan ini adalah jalan yang harus kita tempuh." Perkataan ini benar, bukan? Apakah ada ejekan atau tipu muslihat di dalamnya? Apakah ada sarkasme atau cemoohan di dalamnya? (Tidak.) Ini hanyalah perkataan yang menggugah hati, diucapkan dengan tenang dan sesuai dengan prinsip untuk membantu dan mendidik kerohanian orang. Perkataan ini benar; di dalamnya ada jalan penerapan serta kebenaran untuk dicari. Namun, dapatkah para antikristus menerima perkataan ini? Dapatkah mereka memahami dan menerapkannya sebagai kebenaran? (Tidak.) Bagaimana mereka akan merepons perkataan ini? "Bahkan sekarang, kalian semua terus memanfaatkan kesalahanku, tidak mau melupakannya, ya? Bahkan tuhan pun tidak mengingat pelanggaran masa lalu manusia, jadi mengapa kalian selalu menyelidiki pelanggaranku? Kau berkata bahwa kau ingin berbicara dari hati ke hati denganku dan bahwa kau sedang membantuku. Bantuan macam apa ini? Jelas sekali, ini adalah upaya untuk mengingat masa lalu dan meminta pertanggungjawabanku. Kau hanya berusaha untuk membuatku memikul tanggung jawab, bukan? Apakah aku sendiri yang bertanggung jawab atas kejadian itu? Segala sesuatu berada di tangan tuhan, artinya dialah yang bertanggung jawab. Ketika kejadian itu terjadi, mengapa tuhan tidak memberikan petunjuk apa pun kepada kami? Bukankah ini diatur oleh tuhan? Kalau begitu, bagaimana kau bisa menyalahkanku?" Inilah cara mereka mengutarakan pikiran mereka, bukan? Di mana letak masalah mereka? Di luarnya, mereka tampaknya telah berbalik dan telah menjadi lebih rendah hati; mereka tampak berperilaku jauh lebih baik daripada sebelumnya, seolah-olah mereka tidak lagi mengejar status dan reputasi dan seolah-olah mereka bisa duduk dengan tenang, berbicara dengan seseorang, dan mengobrol dari hati ke hati. Jadi, bagaimana bisa mereka masih mengatakan hal seperti ini? Masalah apa yang dapat dilihat dalam hal ini? (Cara mereka bertindak hanyalah penampilan palsu yang mereka perlihatkan agar mereka bisa memperbaiki tindakan mereka.) Apa lagi? (Mereka sama sekali tidak benar-benar mengenal diri mereka sendiri, dan itu tidak menunjukkan pertobatan sejati. Itu hanya semacam tindakan yang munafik. Ketika orang lain bersekutu dengan mereka tentang masalah mereka, mereka tetap tidak mampu menerima kebenaran. Jelas sekali bahwa esensi natur mereka memusuhi kebenaran.) Ada dua hal yang sangat jelas dalam hal ini. Pertama, ketika seorang antikristus kehilangan statusnya, salah satu keadaannya adalah, "Di mana ada kehidupan, di situ ada harapan". Mereka selalu siap untuk memperbaiki perilaku mereka. Hal kedua adalah bahwa dalam kaitannya dengan jalan salah yang mereka tempuh sebelumnya dan pelanggaran yang mereka lakukan, para antikristus sama sekali tidak akan pernah benar-benar merenungkan diri mereka sendiri. Mereka tidak akan mengakui kesalahan mereka dan tidak mau menerima kebenaran, apalagi sampai memahami esensi diri mereka dari fakta-fakta perbuatan jahat mereka, atau merangkum bagaimana cara melakukan penerapan berdasarkan kebenaran. Ketika mereka diberhentikan dan kehilangan status, mereka tidak berpikir, "Apa sebenarnya kesalahan yang kulakukan? Bagaimana aku harus bertobat? Jika hal seperti ini terjadi lagi, bagaimana aku harus bertindak agar aku dapat sesuai dengan maksud Tuhan?" Mereka tidak memiliki sikap berbalik seperti ini. Sekalipun mereka dipangkas, dan sekalipun mereka diberhentikan, mereka tetap tidak akan berbalik dan mengejar kebenaran, mencari jalan penerapan, atau mengubah arah pengejaran mereka. Sebesar apa pun kerugian yang mereka timbulkan di rumah Tuhan dan sebesar apa pun kejatuhan yang mereka alami, mereka tidak akan pernah mengakui dosa-dosa mereka. Kegagalan mereka tidak akan menyebabkan mereka mengejar dan mencari kebenaran di kemudian hari. Sebaliknya, mereka akan memperhitungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk menyelamatkan segalanya dan mendapatkan kembali status mereka yang telah hilang. Inilah kedua hal tersebut. Yang pertama adalah keadaan yang mereka miliki setelah kehilangan status mereka, yaitu selalu siap untuk memperbaiki perilaku mereka. Hal kedua adalah penolakan mereka untuk mengakui atau memahami jalan salah yang mereka tempuh. Dalam hal kedua ini, tidak memahami jalan salah yang mereka tempuh adalah salah satunya; selain itu, mereka sama sekali tidak akan sungguh-sungguh bertobat, juga tidak akan menerima kebenaran, dan tentu saja mereka tidak akan menebus kerugian yang mereka timbulkan terhadap rumah Tuhan dengan hati yang menyesal. Mereka sama sekali tidak akan memikirkan bagaimana caranya berubah, bagaimana caranya berubah dari orang yang tidak mengejar kebenaran menjadi orang yang mengejar dan menerapkan kebenaran. Kedua hal ini membuktikan dengan jelas bahwa para antikristus muak akan kebenaran dan memiliki natur yang jahat; mereka sangat pandai menyamarkan diri mereka sendiri dan beradaptasi dengan lingkungan mereka, seperti bunglon. Mereka memiliki esensi yang berubah-ubah, dan, di lubuk hati mereka, pengejaran mereka akan status, ambisi, dan hasrat mereka tidak pernah melengah, juga tidak akan pernah berubah. Tak ada seorang pun yang mampu mengubah orang-orang itu. Berdasarkan perwujudan-perwujudan ini, apakah esensi natur orang semacam ini? Apakah antikristus itu saudara atau saudari? Apakah antikristus itu benar-benar manusia? (Tidak.) Jika engkau semua memandang orang-orang ini sebagai saudara-saudari, bukankah itu berarti engkau benar-benar bodoh? Perwujudan-perwujudan ini merupakan penyingkapan esensi dari seorang antikristus. Ketika para antikristus tidak memiliki status, seperti inilah keadaan mereka; perhitungan dalam hati mereka, apa yang mereka singkapkan, dan bagaimana mereka bertindak secara lahiriah, dan sikap yang mereka miliki di lubuk hati mereka terhadap kebenaran dan pelanggaran mereka adalah seperti ini, dan sudut pandang mereka tidak akan berubah. Sebanyak apa pun engkau mempersekutukan kebenaran atau berbicara tentang jalan penerapan yang benar dan positif, mereka tidak akan pernah benar-benar menerimanya di lubuk hati; sebaliknya, mereka akan menentangnya. Mereka bahkan akan percaya, "Aku tidak lagi memiliki status, jadi apa yang kukatakan tidak lagi diperhitungkan. Tak ada lagi yang mendukungku; kalian hanya ingin mengejekku dan memberiku pelajaran. Apa kau layak memberiku pelajaran? Memangnya siapa dirimu? Ketika aku menjadi pemimpin, kau masih belum belajar cara berjalan! Bukankah beberapa hal yang kaukatakan itu adalah hal-hal yang kaupelajari dariku? Dan kau, berani-beraninya mencoba memberiku pelajaran. Kau benar-benar tidak mengetahui tempatmu di alam semesta!" Mereka beranggapan bahwa orang-orang membutuhkan senioritas tertentu agar dapat memangkas mereka, berbicara kepada mereka, mengobrol dengan mereka, atau berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Orang macam apa ini? Hanya para antikristus yang mampu mengatakan hal-hal seperti itu; orang normal dan orang yang punya rasa malu dan sedikit rasionalitas, tidak akan pernah mengatakan hal-hal seperti ini. Jika seseorang sedang berkhotbah kepada engkau semua, dengan tenang bercakap-cakap dengan engkau semua dari hati ke hati, dan menunjukkan masalah yang engkau semua miliki dan memberimu beberapa saran, akankah engkau semua dapat menerimanya? Atau akankah engkau memiliki pola pikir yang sama seperti seorang antikristus? Sebagai contoh, misalkan engkau telah menjadi orang percaya selama 10 tahun, tetapi tidak pernah melayani sebagai pemimpin. Orang lain baru percaya selama dua tahun, tetapi statusnya lebih tinggi daripadamu, dan engkau merasa kesal karenanya. Katakanlah engkau telah percaya kepada Tuhan selama 20 tahun sebelum akhirnya menjadi pemimpin distrik. Orang lain menjadi pemimpin regional setelah percaya hanya selama lima tahun dan mulai membimbingmu, dan engkau merasa sulit menerimanya. Jika dia memangkasmu, engkau merasa tidak nyaman, dan sekalipun dia benar ketika memangkasmu, engkau tetap tidak mau menerimanya. Pernahkah engkau semua memiliki sikap atau perwujudan seperti ini? (Pernah.) Ini adalah watak seorang antikristus. Apakah menurutmu hanya para antikristus yang memiliki watak seorang antikristus? Siapa pun yang memiliki watak para antikristus berada dalam bahaya, mereka mungkin menempuh jalan antikristus, dan watak ini dapat menghancurkan mereka. Seperti itulah keadaannya. Ketika kita mempersekutukan dan menelaah esensi antikristus, ini juga termasuk orang-orang yang memiliki watak antikristus. Akankah engkau semua berkata berkata bahwa orang-orang yang termasuk dalam esensi antikristus adalah minoritas, atau mayoritas? Atau apakah ini termasuk semua orang? (Ini termasuk semua orang.) Benar, karena watak antikristus adalah watak Iblis, dan semua manusia yang rusak memiliki watak Iblis. Sekarang, kita telah bersekutu sedikit tentang topik bagaimana antikristus merespons ketika diri mereka dipangkas. Untuk lebih jelasnya, beberapa contoh nyata dapat diberikan. Aku akan menyerahkan hal itu kepadamu untuk dipersekutukan selama pertemuanmu. Saat engkau semua sedang bersekutu, jangan selalu membahas tentang bagaimana keadaan orang lain. Tentu saja, mempersekutukan perwujudan orang lain tidak dapat dihindari, tetapi engkau terutama harus bersekutu tentang perwujudan dirimu sendiri. Jika engkau semua dapat menemukan beberapa perwujudan atau penyingkapan yang berkaitan dengan watak antikristus dalam dirimu, hal itu akan berguna dan bermanfaat untuk mengenal dirimu sendiri, dan itu akan membantu engkau semua untuk menyingkirkan watak antikristus dari dalam dirimu.
Sebelumnya, kita telah mempersekutukan topik tentang berbagai perwujudan watak antikristus. Apakah sekarang engkau semua mampu memeriksa dirimu berdasarkan hal itu? Apakah engkau telah mampu memperoleh beberapa pemahaman? Dapatkah engkau menyelesaikan beberapa masalah nyata? Tidak soal aspek mana pun dari watak rusakmu yang kauubah, semua itu dicapai atas dasar pemahaman akan kebenaran, memeriksa dirimu berdasarkan kebenaran, dan kemudian mulai mengenal dirimu sendiri. Oleh karena itu, mampu mengenali dan menelaah berbagai perwujudan watak yang rusak adalah jalan yang harus kautempuh dalam hal mengenal dirimu sendiri dan mencapai perubahan watak. Sudahkah engkau semua mulai memahami hal ini? Beberapa di antaramu mungkin belum memahaminya, dan berpikir, "Engkau selalu mempersekutukan topik-topik dan hal-hal yang sepele ini; Engkau tidak pernah sedikit pun membahas tentang kebenaran yang mendalam atau menyingkapkan misteri yang mendalam. Ini sangat membosankan dan menjemukan! Apa hubungannya hal-hal yang sedang Engkau persekutukan dengan masuknya kami ke dalam Kerajaan Surga, memperoleh berkat besar, dan disempurnakan di masa depan?" Orang-orang ini tidak pernah mengerti; mereka menjadi mengantuk saat mendengarkan hal-hal ini. Orang-orang yang tidak memiliki pemahaman rohani tidak memahaminya; mereka tidak memahami berbagai keadaan manusia yang disinggung oleh setiap kebenaran, atau hubungan antara berbagai kebenaran. Mereka tidak memahami hal-hal ini. Makin detail penjelasan yang kauberikan kepada mereka, makin mereka akan bingung dan kurang memahaminya, sehingga mereka selalu mengantuk. Saat pertama kali mulai menghadiri pertemuan, mereka bernyanyi dan menari, dan tidak mengantuk betapapun membosankan atau berulangnya aturan serta ritualnya. Namun, begitu engkau mempersekutukan kebenaran dan berbagai keadaan orang-orang, mereka mulai tertidur. Apa yang sedang terjadi dengan orang-orang yang selalu mengantuk seperti itu? Bukankah mereka telah disingkapkan? Ini adalah wujud dari tidak mencintai kebenaran, bukan? Jika berkenaan dengan rincian berbagai kebenaran yang berkaitan dengan jalan masuk kehidupan, orang-orang yang sungguh-sungguh mengejar kebenaran dan memiliki kualitas tertentu makin memahaminya saat mereka makin sering mendengarnya, sedangkan mereka yang tidak mencintai kebenaran dan tidak memiliki pemahaman rohani hanya akan makin bingung makin mereka mendengarnya. Makin mereka mendengarkan, makin mereka merasa bosan, dan sebanyak apa pun mereka mendengarkan, mereka tetap merasakan hal yang sama; mereka tidak dapat mendengar jalan di dalamnya. Mereka merasa bahwa hal-hal yang berkaitan dengan jalan masuk kehidupan sebenarnya tidak terlalu rumit, jadi tidak perlu terlalu banyak mempersekutukannya. Seperti inilah orang-orang yang tidak memiliki pemahaman rohani. Perubahan watak melibatkan banyak sekali kebenaran. Jika, di jalan mengejar perubahan watak, orang tidak mengerahkan waktu dan upaya pada setiap kebenaran, memperoleh pemahaman, pengertian, dan pengetahuan tentang setiap kebenaran, serta mencari jalan penerapan, mereka sama sekali tidak akan mampu masuk ke dalam kebenaran apa pun. Bagaimana cara manusia dapat mulai mengenal Tuhan? Yaitu dengan memahami dan masuk ke dalam berbagai kebenaran; inilah satu-satunya jalan. Selain itu, setiap kebenaran bukanlah sejenis teori, sejenis pengetahuan, atau falsafah; ini ada hubungannya dengan kehidupan orang-orang dan status keberadaan mereka, keadaan mereka saat ini dan hal-hal yang mereka pikirkan setiap hari, serta berbagai pemikiran, gagasan, niat, dan sikap yang mereka hasilkan di bawah kendali esensi rusak mereka. Jadi, inilah topik-topik yang sedang kita bahas. Ketika engkau telah memahami topik-topik ini, menghubungkannya dengan dirimu sendiri, menemukan prinsip-prinsip penerapannya, dan mulai mengetahui berbagai keadaan dan sudut pandang yang dihasilkan oleh berbagai watakmu, engkau akan benar-benar memahami kebenaran yang berkaitan dengannya, dan hanya dengan begitulah engkau akan mampu menerapkan secara akurat berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran. Jika engkau hanya memahami firman secara harfiah, dan ketika engkau melihat penyingkapan Tuhan tentang keegoisan dan kehinaan para antikristus, engkau berpikir, "Para antikristus itu egois dan hina, tetapi aku sendiri sangat tidak mementingkan diri sendiri; ada banyak kasih yang mampu kuberikan, aku toleran, aku dilahirkan dalam keluarga terpelajar, aku sudah mengenyam pendidikan tinggi, dan aku telah dipengaruhi oleh tokoh-tokoh terkenal dan buku-buku terkenal, aku bukan orang yang egois." Apakah mengucapkan hal-hal berarti engkau sedang menerima kebenaran? Apakah itu berarti engkau sedang mengenal dirimu sendiri? Jelas sekali bahwa engkau tidak memahami kebenaran khusus ini, ataupun berbagai keadaan yang tercakup dalam kebenaran khusus ini. Ketika engkau memahami berbagai keadaan yang dibicarakan dan disingkapkan oleh Tuhan yang tercakup dalam kebenaran tertentu, dan mampu memeriksa dirimu berdasarkan hal-hal tersebut dan menemukan prinsip-prinsip penerapan yang tepat, engkau telah menempuh jalan menerapkan kebenaran, dan engkau telah masuk ke dalam kenyataan kebenaran. Jika engkau belum melakukan hal ini, itu berarti engkau sekadar memahami sebuah doktrin; engkau belum memahami kebenaran. Ini seperti topik yang baru saja kita bahas, tentang bagaimana respons para antikristus ketika dipangkas. Berbagai keadaan, perwujudan, dan penyingkapan yang kita persekutukan, semuanya berkaitan dengan esensi natur dan watak antikristus. Berapa banyak dari hal ini yang kaupahami? Berapa banyak darinya yang berdasarkannya engkau telah memeriksa dirimu? Apakah pernyataan-pernyataan, rincian-rincian, dan keadaan-keadaan yang terkandung dalam topik yang telah kaupahami ini berkaitan dengan orang lain, atau dengan dirimu sendiri? Apakah engkau sendiri memiliki hubungan apa pun dengan keadaan-keadaan ini? Apakah engkau telah benar-benar menghubungkannya dengan dirimu sendiri, atau apakah engkau hanya dengan enggan telah mengakui dan menyetujuinya? Hal ini bergantung pada pemahamanmu dan sikapmu terhadap kebenaran. Menghubungkan keadaan-keadaan ini dengan dirimu hanyalah sebuah prasyarat agar engkau mampu menerapkan kebenaran; itu bukan berarti engkau telah mulai menerapkannya. Namun, jika engkau tidak mampu menghubungkan keadaan-keadaan ini dengan dirimu sendiri, engkau sama sekali tidak ada hubungannya dalam penerapan kebenaran. Dengan demikian, ketika engkau mendengarkan khotbah, apa yang akan kaudengar? Engkau hanya akan berpura-pura; seolah-olah engkau terlihat percaya kepada Tuhan, tetapi sebenarnya engkau tidak akan melakukan penerapan berdasarkan firman-Nya, dan engkau tidak akan mampu masuk ke dalam kenyataan dari firman-Nya. Engkau hanya akan menjadi orang awam, objek pelayanan, sebuah kontras. Dalam hal bagaimana engkau harus memeriksa dirimu berdasarkan keadaan-keadaan ini dan bagaimana engkau harus menelaah berbagai keadaan yang berhubungan dengan hal-hal yang telah Kukatakan, ini tergantung pada pengetahuan engkau semua. Yang dapat Kulakukan hanyalah memberi tahu engkau semua firman ini dan membekalimu dengan firman ini, selebihnya, engkau semua akan harus mengerahkan upayamu sendiri. Dapat atau tidaknya engkau menerima firman ini tergantung pada sikap engkau semua. Ada orang-orang yang keras kepala dalam hatinya; mereka selalu berpura-pura dan berusaha melindungi status dan reputasi mereka. Jelas sekali bahwa mereka memiliki masalah, tetapi mereka tidak dapat melihat masalah-masalah ini dan tidak mengakuinya, dan mereka bahkan mengambil inisiatif untuk menyingkapkan dan menelaah orang lain. Akibatnya, orang lain itu mendapat manfaat dari hal ini, sedangkan mereka sendiri tidak mendapatkan apa pun. Orang-orang ini bodoh, bukan? Ini adalah perilaku yang bodoh. Tujuan dari mendengarkan khotbah bukanlah untuk belajar cara mengetahui yang sebenarnya tentang diri orang lain, juga bukan untuk mendengarkan mewakili orang lain; ini bertujuan agar engkau sendiri dapat mendengar apa yang dikatakan dan memperolehnya. Engkau mendengarkan firman Tuhan, kebenaran, dan khotbah, dan dari semua itu engkau mulai memahami kebenaran, memperoleh hidup, dan mencapai perubahan watak. Apakah ini ada hubungannya dengan orang lain? Firman ini ada hubungannya denganmu. Jika engkau memiliki sikap seperti ini, firman ini mungkin dapat mengubah dirimu, menjadi kenyataanmu, dan membuatmu mampu mencapai perubahan watak.
Dalam topik pertama ini, kita telah membahas tentang berbagai perwujudan mengenai respons para antikristus ketika dipangkas. Di satu sisi, mempersekutukan topik ini membantu engkau semua memahami sikap seperti apa yang dimiliki para antikristus dan penyingkapan esensi natur mereka dalam hal ini; di sisi lain, ini memberi engkau semua beberapa bimbingan dan peringatan positif. Engkau semua dapat mempersekutukan dan menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang tersisa; hal-hal itu adalah urusanmu sendiri.
2. Cara Antikristus Memperlakukan Orang yang Lebih Kuat daripada Diri Mereka Sendiri
Berkenaan dengan hasrat para antikristus untuk melindungi reputasi dan status mereka sendiri, mereka tidak hanya memperlihatkan dan menyingkapkan esensi natur mereka ketika sedang dipangkas, para antikristus menghadapi berbagai situasi dan masalah lain. Oleh karena itu, topik kedua yang akan kita bahas adalah cara para antikristus mempertahankan status dan reputasi mereka di dalam kelompok-kelompok orang. Ketika berada di dalam sekelompok orang, perilaku apa yang diperlihatkan para antikristus yang dapat menggambarkan bahwa dalam segala sesuatu yang mereka lakukan, mereka berusaha melindungi reputasi dan status mereka sendiri? Apakah topik ini jelas, atau tidak? Apakah cakupannya besar, atau kecil? Apakah itu mewakili, atau tidak? (Mewakili.) Topik ini berkaitan langsung dengan esensi natur para antikristus. Perwujudan apa saja yang diperlihatkan para antikristus ketika hidup di antara kelompok-kelompok orang? Sikap dan tindakan seperti apa yang mereka gunakan untuk melindungi reputasi dan status mereka? Pertama-tama, jika para antikristus tidak memiliki status, apakah mereka masih antikristus? (Ya.) Engkau harus memiliki pemahaman yang jelas tentang konsep ini. Jangan beranggapan bahwa hanya orang yang memiliki status yang dapat memiliki esensi antikristus dan menjadi antikristus, atau bahwa orang biasa yang tidak memiliki status bukanlah antikristus. Sebenarnya, cakupannya sangat besar. Siapa pun yang memiliki esensi antikristus tetaplah antikristus, tidak soal apakah dia memiliki status atau tidak, dan entah dia pemimpin atau orang percaya biasa; hal ini ditentukan oleh esensi mereka. Jadi, perwujudan apa yang diperlihatkan oleh orang-orang yang memiliki esensi antikristus selama mereka menjadi pengikut biasa? Penyingkapan esensi natur manakah yang dapat menjadi bukti yang cukup bahwa mereka sebenarnya adalah para antikristus? Pertama-tama, mari kita lihat cara mereka hidup di dalam kelompok-kelompok orang, cara mereka memperlakukan orang lain, dan sikap yang mereka miliki terhadap kebenaran. Hal yang paling harus kita persekutukan bukanlah apa yang para antikristus makan, apa yang mereka kenakan, di mana mereka tinggal, atau bagaimana cara mereka bepergian, melainkan bagaimana cara mereka melindungi reputasi dan status mereka saat berada di dalam kelompok. Sekalipun mereka adalah orang-orang percaya biasa, mereka tetap selalu berusaha melindungi reputasi dan status mereka, selalu memperlihatkan watak dan esensi semacam ini, dan melakukan hal-hal semacam ini. Oleh karena itu, hal ini memungkinkan kita untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam pemahaman kita tentang watak dan esensi para antikristus. Tidak soal apakah para antikristus memiliki status atau tidak, dan kapan pun atau di mana pun mereka berada, watak dan esensi para antikristus selalu diperlihatkan dan diwujudkan dalam diri mereka. Ini tidak terbatas pada ruang, geografi, atau orang, peristiwa, dan hal-hal apa pun.
Ketika para antikristus melaksanakan tugas, apa pun itu dan di kelompok mana pun mereka berada, mereka menunjukkan bentuk perilaku yang jelas, yaitu bahwa dalam segala hal, mereka selalu ingin menonjol dan memamerkan diri, mereka mereka selalu cenderung membatasi orang dan mengendalikan mereka, mereka selalu ingin memimpin orang dan menjadi penentu keputusan, mereka selalu ingin menjadi pusat perhatian, mereka selalu ingin pandangan dan perhatian orang tertuju pada diri mereka, dan mereka ingin semua orang mengagumi mereka. Setiap kali para antikristus bergabung dengan sebuah kelompok, berapa pun jumlahnya, siapa pun anggota kelompoknya, atau apa pun profesi atau identitas mereka, para antikristus akan memeriksa terlebih dahulu untuk melihat siapa yang mengagumkan dan menonjol, siapa yang fasih bicara, siapa yang mengesankan, dan siapa yang berkompeten, atau siapa yang bergengsi. Mereka menilai siapa yang bisa mereka kalahkan dan siapa yang tidak bisa mereka kalahkan, serta siapa yang mengungguli mereka dan siapa yang lebih rendah daripada mereka. Inilah hal-hal pertama yang mereka lihat. Setelah menilai situasi dengan cepat, mereka mulai bertindak, mengesampingkan dan mengabaikan orang yang kemampuannya di bawah mereka untuk saat itu. Mereka pertama-tama memilih orang yang mereka yakini lebih unggul, yang memiliki gengsi dan status tertentu, atau mereka yang memiliki bakat dan talenta. Inilah orang-orang yang pertama mereka ukur terhadap diri mereka sendiri. Jika salah satu dari orang-orang ini dihormati oleh saudara-saudari, atau telah lama percaya kepada Tuhan dan memiliki reputasi yang baik, orang-orang ini akan menjadi sasaran kecemburuan para antikristus dan tentu saja dianggap sebagai saingan. Kemudian, para antikristus secara diam-diam membandingkan diri mereka dengan orang-orang yang berwibawa ini, yang memiliki status dan yang perkataannya dapat membuat saudara-saudari kagum. Mereka mulai memikirkan orang-orang itu, meneliti apa yang mampu mereka lakukan, apa yang telah mereka kuasai, dan mengapa beberapa orang menghargai orang-orang itu. Setelah melihat dan mengamati, para antikristus menyadari bahwa orang-orang ini ahli dalam profesi tertentu, dan menyadari fakta bahwa semua orang menghormati mereka, karena mereka telah percaya kepada Tuhan lebih lama, dan mereka mampu membagikan beberapa kesaksian pengalaman. Para antikristus menganggap orang-orang semacam itu sebagai "mangsa" dan mengenali mereka sebagai pesaing, dan kemudian mereka menyusun rencana tindakan. Rencana tindakan apa? Mereka memperhatikan aspek-aspek di mana mereka tidak sebanding dengan pesaing mereka dan kemudian mulai memperbaiki aspek-aspek ini. Sebagai contoh, jika kemampuan mereka dalam profesi tertentu tidak sebaik kemampuan pesaing mereka dalam profesi itu, mereka akan mempelajari profesi itu, membaca lebih banyak buku, mencari lebih banyak informasi, dan dengan rendah hati meminta petunjuk kepada orang lain. Mereka akan berpartisipasi dalam setiap jenis pekerjaan yang berhubungan dengan profesi tersebut, sedikit demi sedikit mengumpulkan pengalaman dan mengembangkan kekuatan mereka sendiri. Dan ketika mereka yakin bahwa mereka memiliki modal untuk bersaing dengan lawan-lawan mereka, mereka sering kali tampil untuk mengekspresikan "pandangan cemerlang" mereka sendiri, dan sering kali dengan sengaja menyanggah dan merendahkan lawan-lawan mereka, mempermalukan dan merusak reputasi mereka, dan dengan demikian menyoroti betapa cerdas dan luar biasanya mereka, dan menekan lawan-lawan mereka. Orang-orang yang berpandangan jernih dapat melihat semua hal ini, hanya mereka yang bodoh dan bebal serta tidak memiliki kemampuan mengenali yang tidak dapat melihat semua hal ini. Kebanyakan orang hanya melihat semangat para antikristus, pengejaran mereka, penderitaan mereka, harga yang mereka bayar dan perilaku lahiriah yang baik, padahal situasi sebenarnya tersembunyi di lubuk hati para antikristus. Apa tujuan utama mereka? Tujuannya adalah untuk mendapatkan status. Target yang menjadi tujuan semua pekerjaan mereka, semua kerja keras mereka, dan semua harga yang mereka bayar adalah sesuatu di dalam hati mereka yang paling mereka puja: status dan kekuasaan.
Agar dapat memperoleh kekuasaan dan status, hal pertama yang dilakukan para antikristus di gereja adalah berusaha memenangkan kepercayaan dan penghormatan dari orang lain, sehingga mereka dapat meyakinkan lebih banyak orang, dan membuat lebih banyak orang menghormati dan memuja mereka, dan dengan demikian mencapai tujuan mereka untuk menjadi penentu keputusan di gereja, dan memegang kekuasaan. Dalam hal memperoleh kekuasaan, mereka paling ahli dalam bersaing dan bertarung melawan orang lain. Orang-orang yang mengejar kebenaran, yang memiliki martabat di gereja, dan yang dikasihi oleh saudara-saudari, adalah pesaing utama mereka. Siapa pun yang mengancam status mereka adalah pesaing mereka. Mereka tanpa gentar bersaing dengan orang-orang yang lebih kuat daripada mereka; dan mereka bersaing melawan orang-orang yang lebih lemah daripada mereka, tanpa merasa kasihan sedikit pun. Hati mereka dipenuhi dengan falsafah pertempuran. Mereka yakin bahwa jika orang tidak bersaing dan bertarung, mereka tidak akan mampu memperoleh manfaat apa pun, dan mereka hanya bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan bersaing dan bertarung. Agar dapat memperoleh status, dan untuk menjadi terkemuka di dalam sekelompok orang, mereka melakukan apa pun untuk bersaing dengan orang lain, dan mereka tidak mengecualikan seorang pun yang mengancam status mereka. Dengan siapa pun mereka berinteraksi, mereka penuh dengan hasrat untuk bertarung, dan bahkan seiring bertambahnya usia, mereka tetap bertarung. Mereka sering kali berkata, "Dapatkah aku mengalahkan orang itu jika aku bersaing melawan mereka?" Siapa pun yang fasih berbicara dan mampu berbicara secara logis, terstruktur, dan metodis, akan menjadi sasaran kecemburuan dan ditiru mereka. Dan terlebih dari itu, mereka menjadi pesaing mereka. Siapa pun yang mengejar kebenaran dan memiliki iman, serta mampu secara sering membantu dan menyokong saudara-saudari, serta membantu saudara-saudari keluar dari kenegatifan dan kelemahan, juga menjadi pesaing mereka, demikian pula siapa pun yang ahli dalam profesi tertentu dan cukup dihargai oleh saudara-saudari. Siapa pun yang memperoleh hasil dalam pekerjaan mereka, dan memperoleh pengakuan dari Yang di Atas, tentu saja menjadi sumber persaingan yang lebih besar bagi mereka. Apa moto para antikristus, di kelompok mana pun mereka berada? Bagikan pemikiran engkau semua. (Bertarung melawan orang lain dan Surga adalah sumber kesenangan yang tiada habisnya.) Bukankah ini gila? Ini gila. Ada yang lainnya? (Tuhan, bukankah mereka berpikir bahwa, "Di seluruh alam semesta ini, akulah yang berkuasa"? Artinya, mereka ingin menjadi yang tertinggi, dan saat bersama dengan siapa pun, mereka selalu ingin mengalahkan mereka.) Inilah salah satu pemikiran mereka. Ada yang lain? (Tuhan, aku memikirkan tiga kata, "Pemenang adalah raja." Menurutku, mereka selalu ingin menjadi lebih unggul daripada orang lain dan menonjol, di mana pun mereka berada, dan mereka berjuang untuk menjadi yang tertinggi.) Sebagian besar dari apa yang telah engkau semua katakan adalah sejenis pemikiran; cobalah gunakan semacam perilaku untuk menggambarkannya. Para antikristus belum tentu ingin menempati kedudukan tertinggi di mana pun mereka berada. Setiap kali mereka pergi ke suatu tempat, ada watak dan mentalitas tertentu dalam diri mereka yang memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu. Apakah mentalitas ini? Mentalitas ini adalah "Aku harus bersaing! Bersaing! Bersaing!" Mengapa kata "bersaing" ini diucapkan tiga kali, bukan sekali? (Persaingan telah menjadi hidup mereka, mereka hidup berdasarkan persaingan.) Bersaing adalah watak mereka. Mereka dilahirkan dengan watak yang sangat congkak dan yang sulit dikendalikan, yaitu menganggap diri mereka paling hebat, dan sangat sombong. Tak seorang pun mampu mengurangi watak mereka yang sangat congkak ini; mereka sendiri pun tak mampu mengendalikannya. Jadi, hidup mereka adalah tentang bertarung dan bersaing. Untuk apa mereka bertarung dan bersaing? Tentu saja, mereka bersaing untuk ketenaran, keuntungan, status, reputasi, dan kepentingan mereka sendiri. Apa pun metode yang mereka gunakan, asalkan semua orang tunduk kepada mereka, dan selama mereka memperoleh manfaat dan status untuk diri mereka sendiri, mereka telah mencapai tujuan mereka. Keinginan mereka untuk bersaing bukanlah kesenangan sementara; ini adalah sejenis watak yang berasal dari natur Iblis. Ini seperti watak si naga merah yang sangat besar yang bertarung melawan Surga, bertarung melawan bumi, dan bertarung melawan manusia. Jadi, ketika para antikristus bertarung dan bersaing dengan orang lain di gereja, apa yang mereka inginkan? Tanpa keraguan, mereka bersaing untuk mendapatkan reputasi dan status. Namun, jika mereka mendapatkan status, apa gunanya status itu bagi mereka? Apa untungnya bagi mereka jika orang lain mendengarkan, mengagumi, dan memuja mereka? Para antikristus sendiri bahkan tidak dapat menjelaskan hal ini. Sebenarnya, mereka suka menikmati reputasi dan status, membuat semua orang tersenyum kepada mereka, dan disambut dengan sanjungan dan pemujaan. Jadi, setiap kali para antikristus pergi ke gereja, mereka melakukan satu hal: bertarung dan bersaing dengan orang lain. Meskipun mereka mendapatkan kekuasaan dan status, mereka belum puas. Untuk melindungi status dan mengamankan kekuasaan mereka, mereka terus bertarung dan bersaing dengan orang lain. Mereka akan melakukan ini sampai mereka mati. Jadi, falsafah para antikristus adalah, "Selama kau masih hidup, jangan berhenti berjuang." Jika orang jahat seperti ini ada di dalam gereja, akankah itu mengganggu saudara-saudari? Sebagai contoh, katakanlah semua orang dengan tenang makan dan minum firman Tuhan serta mempersekutukan kebenaran, suasananya pun tenang, juga menyenangkan. Pada saat seperti ini, para antikristus akan membara dalam ketidakpuasan. Dia akan menjadi iri kepada orang-orang yang mempersekutukan kebenaran dan membenci mereka. Dia akan mulai menyerang dan mengkritik mereka. Bukankah ini akan mengganggu suasana yang tenang itu? Dia adalah orang jahat yang telah datang untuk mengganggu dan membuat orang lain jijik. Seperti itulah para antikristus. Terkadang, para antikristus tidak berusaha menghancurkan atau mengalahkan orang-orang yang mereka saingi dan tindas; asalkan mereka mendapatkan reputasi, status, kebanggaan, dan ketenaran, dan membuat orang mengagumi mereka, mereka telah mencapai tujuan mereka. Saat mereka sedang bersaing, mereka memperlihatkan semacam watak Iblis yang jelas. Watak macam apa ini? Bahwa, di gereja mana pun mereka berada, mereka selalu ingin bersaing dan bertarung melawan orang lain, mereka selalu ingin bersaing untuk mengejar ketenaran, keuntungan, dan status, serta baru merasa bahwa mereka telah mencapai tujuan mereka ketika gereja mulai mengalami kekacauan dan keributan, ketika mereka telah memperoleh status dan semua orang tunduk kepada mereka. Inilah natur para antikristus, yaitu mereka menggunakan persaingan dan pertarungan untuk mencapai tujuan mereka.
Apa moto para antikristus di kelompok mana pun mereka berada? "Aku harus bersaing! Bersaing! Bersaing! Aku harus bersaing untuk menjadi yang tertinggi dan terhebat!" Inilah watak para antikristus; di mana pun mereka berada, mereka bersaing dan berusaha untuk mencapai tujuan mereka. Mereka adalah antek-antek Iblis dan mereka mengganggu pekerjaan gereja. Watak para antikristus adalah seperti ini: mereka memulai dengan melihat ke sekeliling gereja untuk melihat siapa yang telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun dan memiliki modal, yang memiliki beberapa karunia atau bakat khusus, yang telah bermanfaat bagi saudara-saudari dalam jalan masuk kehidupan mereka, yang lebih bermartabat, yang memiliki senioritas, yang pandai berbicara di antara saudara-saudari, yang memiliki lebih banyak hal-hal positif. Orang-orang itu akan menjadi saingan mereka. Singkatnya, setiap kali para antikristus berada di antara sekelompok orang, inilah yang selalu mereka lakukan: mereka bersaing untuk mendapatkan status, bersaing untuk mendapatkan reputasi yang bagus, bersaing untuk menentukan keputusan atas masalah dan hak untuk membuat keputusan dalam kelompok tersebut, yang mana, begitu mereka telah memperolehnya, membuat mereka bahagia. Apakah mereka mampu melakukan pekerjaan nyata setelah memperoleh hal-hal ini? Sama sekali tidak, mereka tidak bersaing dan bertarung untuk melakukan pekerjaan nyata; tujuan mereka adalah untuk mengalahkan orang lain. "Aku tidak peduli apakah kau mau tunduk kepadaku atau tidak; dalam hal modal, akulah yang terhebat, dalam hal kemampuan berbicara, akulah yang terbaik, dan dalam hal karunia dan bakat, akulah yang memiliki paling banyak." Apa pun bidangnya, mereka selalu ingin bersaing memperebutkan tempat pertama. Jika saudara-saudari memilih mereka menjadi pengawas, mereka akan bersaing dengan rekan kerja mereka untuk menjadi penentu keputusan dan hak untuk mengambil keputusan. Jika gereja menugaskan mereka untuk bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu, mereka akan bersikeras untuk menjadi penentu keputusan tentang bagaimana pekerjaan itu akan dilaksanakan. Mereka akan ingin berjuang untuk membuat semua yang mereka katakan dan semua hal yang mereka putuskan berhasil dan menjadi kenyataan. Jika saudara-saudari memakai pemikiran orang lain, akankah itu diterima oleh mereka? (Tidak.) Itu berarti masalah. Jika engkau tidak mendengarkan mereka, mereka akan memberimu pelajaran, membuatmu merasa bahwa engkau tidak bisa hidup tanpa mereka, dan menunjukkan kepadamu konsekuensi apa yang akan terjadi jika engkau tidak mematuhi mereka. Seperti itulah watak para antikristus yang sombong, menjijikkan, dan tidak masuk akal. Mereka tidak memiliki hati nurani ataupun nalar, dan bahkan sama sekali tidak memiliki kebenaran. Orang dapat melihat dalam tindakan dan perbuatan para antikristus bahwa apa yang mereka lakukan bukan berasal dari nalar orang normal, dan meskipun orang mungkin mempersekutukan kebenaran kepada mereka, mereka tidak menerimanya. Betapapun benarnya yang kaukatakan, mereka tidak mau mengindahkannya. Satu-satunya hal yang ingin mereka kejar adalah reputasi dan status, hal yang sangat mereka hargai. Asalkan mereka dapat menikmati manfaat status, mereka merasa puas. Mereka percaya, inilah nilai dari keberadaan mereka. Di kelompok mana pun mereka berada, mereka harus menunjukkan "terang" dan "kehangatan" yang mereka berikan, bakat khusus dan keunikan mereka kepada orang-orang. Dan karena mereka percaya bahwa mereka istimewa, mereka secara alami berpikir bahwa mereka seharusnya diperlakukan lebih baik daripada orang lain, bahwa mereka seharusnya menerima dukungan dan kekaguman dari orang, bahwa orang seharusnya mengagumi dan memuja mereka—mereka menganggap semua ini adalah hak mereka. Bukankah orang-orang semacam itu tak masuk akal dan tak tahu malu? Bukankah hadirnya orang-orang semacam itu di gereja hanya akan menimbulkan masalah? Ketika sesuatu terjadi, masuk akal jika orang harus mendengarkan siapa pun yang berbicara dengan benar, tunduk kepada siapa pun yang memberikan saran yang bermanfaat bagi pekerjaan rumah Tuhan, dan memakai saran siapa pun yang sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran. Jika para antikristus mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip, orang lain mungkin tidak mendengarkannya, atau memakai saran mereka. Jika itu yang terjadi, apa yang akan dilakukan para antikristus? Mereka akan terus berusaha membela dan membenarkan diri mereka sendiri, memikirkan cara untuk meyakinkan orang lain, serta membuat saudara-saudari mendengarkan dan memakai saran mereka. Mereka tidak akan mempertimbangkan dampak apa yang mungkin terjadi terhadap pekerjaan gereja jika saran mereka dipakai. Hal ini tidak termasuk dalam lingkup pertimbangan mereka. Apa satu-satunya hal yang akan mereka pertimbangkan? "Jika saranku tidak dipakai, di mana aku bisa menunjukkan wajahku? Jadi, aku harus bersaing dan berjuang agar saranku bisa dipakai." Setiap kali sesuatu terjadi, begitulah cara mereka berpikir dan bertindak. Mereka tidak pernah merenungkan apakah hal tersebut sesuai dengan prinsip atau tidak, dan mereka tidak pernah menerima kebenaran. Inilah watak para antikristus.
Apakah perwujudan utama dari para antikristus yang sama sekali tidak bernalar? Mereka meyakini bahwa mereka memiliki karunia, bahwa mereka cakap, memiliki kualitas yang baik, dan bahwa mereka harus dipuja dan didukung oleh orang lain, serta ditempatkan pada posisi penting di rumah Tuhan. Selain itu, mereka meyakini bahwa rumah Tuhan harus memakai dan mempromosikan semua saran dan ide yang mereka kemukakan, dan jika rumah Tuhan tidak memakainya, mereka menjadi sangat marah, melawan rumah Tuhan, dan membangun kerajaan mereka sendiri. Bukankah penyingkapan watak dan esensi para antikristus ini menyebabkan gangguan dan kekacauan dalam gereja? Dapat dikatakan bahwa semua tindakan para antikristus menimbulkan gangguan dan kekacauan yang sangat besar terhadap pekerjaan gereja dan jalan masuk kehidupan umat pilihan Tuhan. Ketika antikristus bersaing untuk mengejar kedudukan sebagai pemimpin gereja dan gengsi di antara umat pilihan Tuhan, mereka menggunakan segala cara yang mereka bisa untuk menyerang orang lain dan meninggikan diri mereka sendiri. Mereka tidak mempertimbangkan seberapa parahnya mereka dapat merugikan pekerjaan rumah Tuhan dan jalan masuk kehidupan umat pilihan Tuhan. Mereka hanya memikirkan apakah ambisi dan keinginan mereka dapat terpenuhi, dan apakah status dan reputasi mereka sendiri aman. Peran mereka di gereja-gereja dan di antara umat pilihan Tuhan adalah sebagai setan, sebagai orang jahat, sebagai antek Iblis. Mereka sama sekali bukan orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, juga bukan pengikut Tuhan, apalagi orang yang mencintai dan menerima kebenaran. Ketika maksud dan tujuan mereka belum tercapai, mereka tidak pernah merenungkan dan mengenal diri mereka sendiri, mereka tidak pernah merenungkan apakah niat dan tujuan mereka sesuai dengan kebenaran atau tidak, mereka tidak pernah mencari cara untuk menempuh jalan pengejaran kebenaran untuk memperoleh keselamatan. Mereka percaya kepada Tuhan dan memilih jalan yang seharusnya mereka tempuh bukan dengan keadaan pikiran yang tunduk. Sebaliknya, mereka memutar otak, berpikir: "Bagaimana aku bisa mendapatkan kedudukan sebagai pemimpin atau pekerja? Bagaimana aku dapat bersaing dengan para pemimpin dan pekerja gereja? Bagaimana aku dapat menyesatkan dan mengendalikan umat pilihan tuhan, dan menjadikan kristus sebagai boneka belaka? Bagaimana aku dapat mengamankan posisiku di gereja? Bagaimana aku dapat memastikan kedudukanku tetap kokoh di dalam gereja dan mendapatkan status, memastikan diriku berhasil dan tidak gagal, dan pada akhirnya mencapai tujuanku mengendalikan umat pilihan tuhan dan membangun kerajaanku sendiri?" Inilah hal-hal yang antikristus pikirkan siang dan malam. Watak dan natur apakah ini? Sebagai contoh, ketika saudara-saudari menulis artikel-artikel kesaksian, mereka memikirkan cara mengungkapkan pengalaman dan pemahaman mereka dengan setia dalam bentuk tulisan. Jadi, mereka berdoa di hadirat Tuhan dengan harapan Dia akan memberi mereka lebih banyak pencerahan tentang kebenaran, dan membuat mereka mampu untuk memperoleh pemahaman yang lebih besar dan mendalam tentang kebenaran. Sedangkan ketika para antikristus menulis artikel, mereka memutar otak untuk memikirkan bagaimana menulis dengan cara yang akan membuat lebih banyak orang memahami mereka, mengenal mereka, dan mengagumi mereka, dan dengan demikian memperoleh status di benak lebih banyak orang. Mereka ingin menggunakan hal yang paling biasa dan kecil ini untuk meningkatkan ketenaran mereka. Mereka bahkan tidak dapat membiarkan kesempatan seperti ini berlalu begitu saja. Orang macam apa mereka? Setelah melihat bahwa orang lain mampu menulis artikel kesaksian pengalaman, beberapa antikristus ingin menulis sesuatu yang lebih hebat daripada kesaksian pengalaman orang lain, sebagai upaya untuk bersaing dengan mereka demi memperoleh status dan gengsi. Jadi, mereka mengarang dan menjiplak cerita-cerita. Bahkan mereka berani melakukan hal-hal seperti memberi kesaksian palsu. Agar dapat membuat diri mereka menjadi terkenal, untuk membuat lebih banyak orang mengenal mereka dan menyebarluaskan nama mereka, para antikristus tidak segan-segan melakukan segala macam hal yang memalukan. Mereka bahkan tidak mau melewatkan kesempatan sekecil apa pun untuk menjadi terkenal, memperoleh status, dan dihargai di antara sekelompok orang serta dipandang dengan rasa hormat yang spesial. Apa tujuan dipandang dengan rasa hormat yang spesial? Hasil dan tujuan apa yang ingin dicapai oleh para antikristus? Para antikristus ingin orang lain melihat mereka sebagai orang yang luar biasa, orang yang lebih mulia daripada siapa pun, dan unggul dalam bidang-bidang tertentu; mereka ingin meninggalkan kesan yang baik di benak orang lain, kesan yang mendalam, bahkan lambat laun membuat orang lain merasa iri, kagum, dan menghormati mereka. Sembari berjuang sekuat tenaga untuk mencapai tujuan ini, mereka juga tetap menempuh jalan yang sama seperti sebelumnya.
Di kelompok mana pun mereka berada, entah mereka sedang berpura-pura atau bekerja keras, yang tersembunyi di lubuk hati para antikristus hanyalah hasrat akan status. Esensi yang mereka singkapkan dan wujudkan hanyalah pertarungan dan persaingan. Apa pun yang para antikristus lakukan, mereka bersaing dengan orang lain demi status, reputasi, dan kepentingan. Perwujudan paling umum dari hal ini adalah persaingan untuk mengejar reputasi yang baik, penilaian yang baik, dan status di benak orang-orang, sehingga orang-orang akan menghormati dan memuja mereka, serta membuat mereka menjadi pusat perhatian. Inilah jalan yang ditempuh para antikristus; inilah yang diperebutkan oleh para antikristus. Seperti apa pun firman Tuhan mengutuk dan menelaah hal-hal ini, para antikristus tidak akan menerima kebenaran, ataupun menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan, atau meninggalkan hal-hal yang dihakimi dan dikutuk oleh Tuhan. Sebaliknya, makin Tuhan menyingkapkan hal-hal ini, para antikristus pun makin menjadi licik. Mereka menggunakan cara-cara yang lebih terselubung dan licik untuk mengejar hal-hal ini, sehingga orang tidak dapat melihat apa yang sedang mereka lakukan, dan secara keliru meyakini bahwa mereka telah meninggalkan hal-hal tersebut. Makin Tuhan menyingkapkan hal-hal ini, makin para antikristus menemukan cara untuk menggunakan metode yang lebih licik dan cerdik untuk mengejar dan memperolehnya. Selain itu, mereka menggunakan perkataan yang terdengar menyenangkan untuk menyembunyikan motif mereka yang tersembunyi. Singkatnya, para antikristus sama sekali tidak menerima kebenaran, tidak merenungkan perilaku mereka, ataupun menghadap ke hadirat Tuhan untuk berdoa dan mencari kebenaran. Sebaliknya, hati mereka makin tidak puas dengan penyingkapan dan penghakiman Tuhan, hingga taraf mereka memiliki sikap yang bermusuhan terhadap hal-hal ini. Bukan saja mereka tidak meninggalkan pengejaran mereka akan reputasi dan status, mereka bahkan lebih menghargai hal-hal ini, dan memikirkan cara untuk menyembunyikan dan merahasiakan pengejaran ini, dan menghentikan orang agar tidak mengetahui yang sebenarnya dan melihatnya. Apa pun situasinya, para antikristus tidak hanya gagal menerapkan kebenaran, ketika diri mereka yang sebenarnya tersingkap, yaitu, ketika mereka tanpa sengaja memperlihatkan ambisi dan hasrat mereka, mereka merasa makin khawatir bahwa orang lain akan melihat esensi dan diri mereka yang sebenarnya berdasarkan firman Tuhan dan kebenaran, jadi mereka berusaha menyembunyikan hal ini, dan berusaha sekuat tenaga untuk membela diri mereka sendiri. Apa tujuan mereka menyembunyikan hal ini? Ini bertujuan untuk melindungi status dan reputasi mereka agar tidak mengalami kerugian, dan untuk menyimpan kekuatan mereka untuk pertarungan berikutnya. Inilah esensi dari para antikristus. Kapan pun atau seperti apa pun situasinya, tujuan dan arah tindakan mereka tidak akan berubah, begitu pun tujuan mereka di sepanjang hidup mereka, atau prinsip-prinsip di balik tindakan mereka, atau hasrat, ambisi, dan tujuan di lubuk hati mereka untuk mengejar status. Bukan saja mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh status, mereka juga akan meningkatkan upaya mereka untuk memperolehnya. Makin rumah Tuhan mempersekutukan kebenaran, akan makin cerdik mereka menghindar dari menggunakan sejumlah perilaku dan perwujudan yang kentara yang dapat diketahui dan dikenali oleh orang lain. Mereka akan beralih ke jenis metode yang berbeda, dan menangis dengan getirnya ketika mengakui kesalahan mereka dan mengutuki diri mereka sendiri, memenangkan simpati orang-orang, membuat orang-orang secara keliru mengira bahwa mereka telah bertobat dan berubah, serta membuat orang-orang makin sulit untuk mengetahui diri mereka yang sebenarnya. Apa esensi dari para antikristus ini? Bukankah esensinya adalah agak licik? (Ya.) Ketika manusia menjadi licik seperti ini, mereka adalah setan-setan. Dapatkah para setan sungguh-sungguh bertobat? Dapatkah mereka benar-benar mengesampingkan ambisi dan hasrat untuk mengejar status? Para setan lebih memilih mati daripada mengesampingkan ambisi mereka. Seperti apa pun caramu mempersekutukan kebenaran dengan mereka, itu akan sia-sia, mereka tidak akan mengesampingkan ambisi ini. Jika, dalam situasi ini, mereka kalah dalam pertarungan dan disingkapkan oleh saudara-saudari, mereka akan terus bertarung, dan bersaing untuk memperoleh status, reputasi, menjadi penentu keputusan, dan hak untuk mengambil keputusan ketika mereka berpindah ke kelompok berikutnya. Mereka akan bersaing untuk mengejar hal-hal ini. Apa pun situasinya, atau di kelompok mana pun mereka berada, prinsip yang selalu mereka ikuti adalah untuk bersaing: "Hanya aku yang mampu memimpin; tidak ada orang lain yang boleh memimpinku!" Mereka sama sekali tidak bersedia menjadi pengikut biasa, atau menerima kepemimpinan maupun bantuan orang lain. Inilah esensi para antikristus.
Di dalam gereja, adakah orang yang sudah bertahun-tahun percaya kepada Tuhan tetapi sama sekali tidak mengejar kebenaran, dan selalu mengejar status dan reputasi? Apa sajakah perwujudan dari orang-orang semacam itu? Apakah menurut engkau semua tipe orang seperti ini adalah seseorang yang selalu memamerkan dirinya sendiri, yang cenderung memunculkan pemikiran orisinal dan melontarkan ide-ide yang terdengar muluk? Hal-hal seperti apa sajakah yang sering mereka lakukan? (Seseorang mengutarakan sudut pandangnya, dan bagi orang-orang lain hal itu tampak benar, tetapi untuk memperlihatkan betapa brilian dirinya, dia mengemukakan sudut pandang yang berbeda, yang orang-orang akan merasa bahwa sudut pandang tersebut jauh lebih benar, dan akan menolak sudut pandang orang pertama, dengan demikian memperlihatkan betapa brilian dirinya.) Ini disebut pamer. Dia menolak pandangan orang lain, dan kemudian mengemukakan perspektifnya sendiri yang unik, perspektif yang bahkan dia sendiri merasa bahwa itu tidak realistis atau benar, hanya slogan, tetapi dia harus memperlihatkan kepada orang-orang betapa brilian dirinya dan membuat semua orang mendengarkannya. Dia harus selalu berbeda, dia harus selalu memunculkan pemikiran yang orisinal, dia selalu mengutarakan ide-ide yang muluk, dan betapapun layak dan realistisnya apa yang dikatakan orang lain, dia harus menolaknya, dan mencari berbagai alasan dan dalih untuk menolak sudut pandang orang lain. Ini adalah perilaku paling umum dari orang-orang yang berusaha memunculkan pemikiran orisinal dan mengutarakan ide-ide yang terdengar muluk. Betapapun benar atau baiknya tindakan seseorang, dia akan menolak dan mengabaikannya. Meskipun dia tahu betul orang tersebut telah bertindak dengan benar, tetapi dia tetap berkata bahwa tindakan orang tersebut tidak benar, dan membuatnya terdengar seolah-olah dia mampu melakukan pekerjaan yang lebih baik, dan bahwa dia sama sekali tidak kalah dengan orang tersebut. Orang-orang semacam ini menganggap bahwa tidak ada orang yang sebaik dirinya, bahwa dia lebih baik daripada orang lain dalam segala hal. Baginya, semua yang dikatakan orang lain tidak benar; orang lain tidak berharga, dan dia sendiri baik dalam segala hal. Sekalipun dia melakukan sesuatu yang salah dan dipangkas, dia tidak akan mau tunduk, dia tidak akan menerima kebenaran sama sekali, dan dia mungkin juga memunculkan banyak alasan, yang membuat orang lain mengira dia tidak melakukan kesalahan dan bahwa dia seharusnya tidak dipangkas. Orang-orang yang suka memunculkan pemikiran-pemikiran orisinal dan melontarkan ide-ide yang terdengar muluk adalah orang yang congkak dan merasa diri benar dalam hal ini. Sebenarnya, sebagian besar dari orang-orang ini tidak memiliki bakat nyata, dan tidak mampu melakukan apa pun dengan baik, apa pun yang mereka lakukan menjadi berantakan. Namun, mereka tidak mengenal diri mereka sendiri, dan mereka menganggap bahwa mereka lebih baik daripada orang lain, dan mereka berani ikut campur dan terlibat dalam apa pun yang sedang dilakukan orang lain, dan terus melontarkan ide-ide yang terdengar muluk, selalu ingin orang lain menghormati dan mendengarkan mereka. Seperti apa pun situasinya, atau di kelompok mana pun mereka berada, mereka hanya ingin orang lain melayani dan mendengarkan mereka; mereka tidak ingin melayani atau mendengarkan orang lain. Bukankah ini para antikristus? Beginilah sikap para antikristus yang congkak dan merasa diri benar; seperti inilah betapa tidak bernalarnya mereka. Mereka hanya membahas tentang doktrin-doktrin yang terdengar muluk, dan jika orang lain menunjukkan kesalahan mereka, mereka harus memutarbalikkan kata-kata dan logika, dan berbicara dengan cara yang salah dan yang terdengar menyenangkan, untuk membuat orang merasa bahwa mereka benar. Tidak soal betapa benarnya pendapat orang lain, para antikristus akan menggunakan cara bicara yang fasih agar membuat pendapat orang lain tersebut terdengar salah, dan membuat semua orang menerima pendapat mereka. Para antikristus adalah orang-orang semacam ini. Mereka sangat mampu menyesatkan orang lain, mereka mampu menyesatkan orang lain sampai-sampai mereka berada dalam kebingungan, disorientasi, dan tidak tahu lagi mana yang benar dan mana yang salah. Pada akhirnya, semua orang yang tidak mengetahui yang sebenarnya akan sepenuhnya disesatkan dan ditawan oleh para antikristus ini. Ada orang-orang yang menyesatkan orang lain seperti ini di kebanyakan gereja. Ketika umat pilihan Tuhan sedang mempersekutukan kebenaran atau menyampaikan kesaksian pengalaman mereka, para antikristus selalu berdiri dan mengungkapkan pandangan mereka sendiri. Mereka tidak membuka hati mereka untuk mempersekutukan pengalaman dan pengetahuan mereka dengan jujur; sebaliknya, mereka selalu menunjukkan hal-hal dan membuat pernyataan kritis dan tidak bertanggung jawab mengenai pengalaman dan pemahaman orang lain, untuk memamerkan betapa cerdasnya mereka, dan mencapai tujuan mereka untuk membuat orang lain menghormati mereka. Para antikristus paling ahli dalam berbicara tentang kata-kata dan doktrin; mereka tidak pernah mampu menyampaikan kesaksian pengalaman yang sejati, dan mereka tidak pernah berbicara tentang mengenal diri sendiri. Sebaliknya, mereka selalu mencari masalah dalam diri orang lain dan membesar-besarkannya. Engkau tidak pernah melihat para antikristus menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka, atau secara proaktif mempersekutukan watak rusak mereka dan membuka diri mereka kepada orang lain. Engkau pasti tidak melihat mereka bersekutu tentang pandangan-pandangan mereka yang keliru dan tidak masuk akal, dan bagaimana mereka memutarbalikkannya, dan engkau sama sekali tidak mendengar mereka mengakui kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan ataupun kekurangan-kekurangan mereka…. Tidak soal sudah berapa lama para antikristus berinteraksi dengan orang lain, mereka selalu membuat orang lain merasa bahwa mereka tidak memiliki kerusakan apa pun, bahwa mereka terlahir sebagai orang kudus dan orang yang sempurna, dan bahwa orang lain harus memuja mereka. Orang yang benar-benar bernalar tidak mau dihormati atau dipuja oleh orang lain. Jika orang lain benar-benar menghormati dan memuja mereka, mereka menganggap hal ini memalukan, karena mereka tahu bahwa mereka adalah manusia yang rusak dengan watak yang rusak, dan bahwa mereka tidak memiliki kenyataan kebenaran. Mereka mengetahui ukuran mereka sendiri, jadi apa pun kerusakan yang mereka perlihatkan, dan apa pun pandangan keliru yang mereka hasilkan, mereka mampu mempersekutukan hal-hal ini dengan jujur dan membiarkan orang lain mengetahuinya, dan melakukannya membuat mereka merasa sangat tenang, lepas, dan senang. Mereka sama sekali tidak merasa sulit untuk melakukan hal ini. Sekalipun orang lain menghakimi mereka, memandang rendah mereka, menyebut mereka bodoh, atau membenci mereka, mereka tidak merasa terlalu kesal. Sebaliknya, mereka merasa hal ini sangat normal, dan mereka dapat meresponsnya dengan benar. Karena manusia memiliki watak yang rusak, maka dengan sendirinya mereka akan memperlihatkan kerusakan. Tidak soal apakah engkau mengakuinya atau tidak, ini adalah fakta. Jika engkau dapat mengenali kerusakanmu sendiri, itu adalah hal yang baik, dan adalah jauh lebih baik jika orang lain dapat melihatnya dengan jelas, dengan demikian mereka tidak akan memuja atau menghormatimu. Orang yang memahami kebenaran dan memiliki sedikit nalar dapat membuka hati mereka dan bersekutu tentang mengenal diri mereka sendiri; mereka tidak menganggapnya sulit. Namun, hal ini sangat sulit bagi para antikristus. Mereka memandang orang-orang yang membuka diri dengan cara yang murni sebagai orang-orang bodoh, dan memandang orang-orang yang berbicara tentang mengenal diri mereka sendiri dan berbicara secara jujur sebagai orang bodoh. Oleh karena itu, para antikristus sepenuhnya memandang rendah orang-orang itu. Jika seseorang mampu memahami kebenaran dan semua orang khususnya menyetujui mereka, para antikristus akan memandang orang tersebut sebagai masalah bagi mereka, dan mereka akan menghakimi serta mengutuk orang tersebut. Para antikristus akan menyanggah tindakan yang benar dan hal-hal positif yang dimiliki oleh orang tersebut, dan berkata bahwa itu adalah pemahaman yang keliru dan menyimpang. Tidak soal siapa yang melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi gereja atau saudara-saudari, para antikristus akan memikirkan cara untuk meremehkan, mengejek, dan mencemooh mereka; sebaik apa pun hal yang mereka lakukan, atau sebesar apa pun itu bermanfaat bagi orang-orang, para antikristus tidak akan menganggap hal itu layak untuk disebutkan, dan mereka akan meremehkan dan membuatnya kecil, menguranginya sampai-sampai itu terlihat sama sekali tidak berharga. Sedangkan, jika para antikristus melakukan sesuatu yang baik, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk melebih-lebihkan dan membesar-besarkannya, agar semua orang melihatnya, mengetahui bahwa merekalah yang melakukannya, dan bahwa itu adalah pelayanan mereka yang berjasa, agar saudara-saudari menghormati mereka dengan rasa hormat yang khusus, selalu mengingat mereka, merasa sangat berterima kasih kepada mereka, dan mengingat apa yang baik tentang mereka. Semua antikristus mampu bertindak dengan cara seperti ini, begitu pula mereka yang memiliki watak para antikristus. Dalam hal ini, para antikristus tidak ada bedanya dengan orang-orang Farisi yang munafik; sebenarnya, mereka lebih buruk dari orang-orang Farisi. Inilah perwujudan khas para antikristus yang paling umum dan jelas terlihat.
Sikap apa yang dimiliki para antikristus ketika mereka melakukan sesuatu? Mereka ingin melakukan hal-hal yang baik di depan orang lain, dan mereka ingin melakukan hal-hal yang buruk secara rahasia. Mereka ingin semua orang tahu tentang kebaikan yang mereka lakukan, dan menutupi semua keburukan mereka agar tidak ada yang mengetahuinya, sampai-sampai tidak ada sepatah kata pun yang akan keluar, dan mereka merasa terdorong untuk berusaha sekuat tenaga demi menyembunyikannya. Watak para antikristus ini menjijikkan, bukan? Apa tujuan para antikristus bertindak seperti ini? (Untuk melindungi reputasi dan status mereka.) Benar. Dari luar, mereka kelihatannya tidak bersaing untuk mengejar status atau mengatakan apa pun demi status, tetapi semua yang mereka lakukan dan ucapkan adalah demi melindungi dan mempertahankan status mereka, dan demi memiliki gengsi yang tinggi dan reputasi yang baik. Terkadang mereka bahkan berjuang mengejar status dalam suatu kelompok tanpa membiarkan siapa pun melihat bahwa mereka sedang melakukannya. Sekalipun mereka merekomendasikan seseorang, yaitu melakukan beberapa hal yang seharusnya mereka lakukan, mereka ingin membuat orang yang mereka rekomendasikan merasa sangat berterima kasih kepada mereka, dan membuat orang tersebut tahu bahwa dia bisa memiliki kesempatan untuk melaksanakan tugas ini hanya karena rekomendasi mereka. Para antikristus tidak akan pernah melewatkan kesempatan seperti ini. Mereka berpikir, "Walaupun aku telah merekomendasikanmu, aku tetaplah pemimpinmu, jadi kau tidak bisa melampauiku." Semangat para antikristus untuk mengejar status dan reputasi sangatlah jelas. Untuk bersaing dan melindungi status, mereka tidak mengabaikan satu pandangan pun atau sepatah kata pun yang tidak disengaja dari siapa pun, apalagi mengabaikan apa pun yang terjadi di sudut mana pun. Para antikristus memperhatikan semua hal ini, besar atau kecil, dan perkataan yang orang lain ucapkan berulang kali terngiang di benak mereka. Apa tujuan mereka melakukan hal ini? Apakah mereka senang berdebat? Tidak, mereka ingin mencari cara dan kesempatan dalam semua ini untuk melindungi status mereka sendiri. Mereka tidak ingin status atau reputasi mereka dirugikan karena kelalaian atau kecerobohan sesaat. Demi status, mereka telah belajar bagaimana cara mendapatkan "wawasan" dalam segala sesuatu; kapan pun seorang saudara atau saudari mengatakan sesuatu yang mereka rasa tidak sopan atau mengungkapkan pendapat yang bertentangan dengan pendapat mereka, mereka tidak akan membiarkannya; mereka menganggapnya serius, melakukan penelitian yang terperinci dan analisis yang mendalam, serta kemudian mencari respons yang sesuai untuk menghadapi perkataan mereka, sampai pada taraf di mana status mereka tertanam kuat dalam benak semua orang dan benar-benar tak tergoyahkan. Saat reputasi mereka dirusak atau mereka mendengar perkataan yang merugikan, mereka akan segera melacak sumbernya dan berusaha mencari alasan dan rasionalisasi yang mereka gunakan untuk menyelamatkan diri mereka. Oleh karena itu, apa pun tugas yang sedang para antikristus lakukan, tidak soal apakah mereka sedang bertindak sebagai pemimpin dan pekerja atau tidak, setiap hal yang mereka lakukan dan setiap kata yang mereka ucapkan adalah demi status mereka, dan tidak dapat dipisahkan dari hasrat mereka untuk melindungi kepentingan mereka. Di lubuk hati para antikristus, mereka tidak memiliki konsep apa pun untuk menerapkan kebenaran atau melindungi kepentingan rumah Tuhan. Oleh karena itu, esensi para antikristus dapat didefinisikan secara akurat sebagai berikut: mereka adalah musuh Tuhan; mereka adalah sekumpulan setan dan Iblis yang datang untuk mengganggu, mengacaukan, dan menghancurkan pekerjaan rumah Tuhan. Mereka adalah antek-antek Iblis; mereka bukanlah orang-orang yang mengikuti Tuhan, mereka juga bukan anggota rumah Tuhan, dan mereka juga bukan objek yang akan Tuhan selamatkan.
Apakah hal-hal yang kita persekutukan hari ini telah menggerakkan hatimu? Bagian mana yang menggerakkanmu? (Bagian terakhir, yaitu ketika Tuhan menelaah natur bersaing antikristus.) Selalu bersaing bukanlah hal yang baik. Perilaku ini ada kaitannya dengan antikristus dan kehancuran. Ini bukan jalan yang baik. Apa yang harus orang lakukan ketika mereka memperlihatkan dan mewujudkan hal-hal ini? Pilihan apa yang harus mereka ambil? Bagaimana seharusnya mereka menghindari hal-hal ini? Ini adalah masalah-masalah yang paling harus orang pikirkan dan renungkan sekarang, dan juga merupakan masalah-masalah yang orang hadapi setiap harinya. Bagaimana mereka dapat menahan diri untuk tidak bersaing ketika sesuatu terjadi, dan bagaimana seharusnya mereka mengatasi rasa sakit dan gelisah di hati mereka setelah mereka bersaing. Ini adalah masalah yang harus dihadapi setiap orang. Manusia memiliki watak yang rusak, jadi mereka semua bersaing demi gengsi, keuntungan, dan reputasi, serta sulit bagi mereka untuk menahan diri agar tidak bersaing. Lalu, jika seseorang tidak bersaing, apakah itu berarti dia telah menyingkirkan watak dan esensi antikristus? (Tidak, itu adalah fenomena yang hanya terlihat di luarnya. Jika watak batin mereka tidak dibereskan, maka masalah menempuh jalan antikristus yang mereka lakukan tidak dapat dibereskan.) Jadi, bagaimana agar dapat membereskan masalah menempuh jalan antikristus yang mereka lakukan? (Di satu sisi, mereka harus memahami masalah ini, dan datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa ketika mereka memperlihatkan pemikiran mereka untuk berjuang demi status. Lebih jauh lagi, mereka harus memberi tahu tentang diri mereka yang sebenarnya kepada saudara-saudari, kemudian dengan sadar memberontak terhadap pemikiran yang salah ini. Mereka juga harus meminta Tuhan untuk menghakimi, menghajar, memangkas, dan mendisiplinkan mereka. Dengan demikian, mereka akan mampu mulai menempuh jalan yang benar.) Itu jawaban yang cukup bagus. Namun, ini tidak mudah untuk dicapai, dan ini bahkan lebih sulit bagi mereka yang terlalu mencintai reputasi dan status. Melepaskan reputasi dan status tidaklah mudah—itu tergantung pada apakah orang mengejar kebenaran atau tidak. Hanya dengan memahami kebenaran, barulah orang mampu mengenal dirinya sendiri, mengerti dengan jelas betapa hampanya mencari ketenaran, keuntungan dan status itu, dan mengerti dengan jelas kebenaran tentang kerusakan manusia. Hanya setelah orang benar-benar mengenal dirinya sendiri, barulah mereka mampu meninggalkan status dan reputasi. Tidaklah mudah menyingkirkan watak yang rusak. Jika engkau telah menyadari bahwa engkau tidak memiliki kebenaran, penuh dengan kekurangan, dan memperlihatkan terlalu banyak kerusakan, tetapi engkau tidak berupaya mengejar kebenaran, dan engkau menyamarkan dirimu dan bersikap munafik, membuat orang percaya bahwa engkau mampu melakukan apa pun, ini akan menempatkanmu dalam bahaya—dan cepat atau lambat, akan tiba waktunya engkau akan menghadapi rintangan dan jatuh. Engkau harus mengakui bahwa engkau tidak memiliki kebenaran, dan cukup berani untuk menghadapi kenyataan. Engkau memiliki kelemahan, memperlihatkan kerusakan, dan dipenuhi dengan segala macam kekurangan. Ini normal, karena engkau adalah manusia biasa, engkau bukan manusia super atau mahakuasa, dan engkau harus mengakuinya. Ketika orang lain mencemooh atau menyindir dirimu, jangan langsung bereaksi dengan bersikap antipati karena apa yang mereka katakan tidak menyenangkan, atau jangan menentangnya karena engkau menganggap dirimu mampu dan sempurna—ini seharusnya tidak menjadi sikapmu terhadap perkataan semacam itu. Bagaimana sikapmu yang seharusnya? Engkau harus berkata pada dirimu sendiri, "Aku punya kekurangan, segala sesuatu tentang diriku rusak dan tidak sempurna, dan aku hanyalah manusia biasa. Meskipun mereka mencemooh dan menyindirku, adakah hal yang benar dalam perkataan mereka? Jika sebagian dari apa yang mereka katakan benar, maka aku harus menerima bahwa itu adalah dari Tuhan." Jika sikapmu seperti ini, itu membuktikan bahwa engkau mampu memperlakukan status, reputasi, dan apa yang orang lain katakan tentangmu dengan benar. Status dan reputasi tidak mudah dikesampingkan. Bagi orang yang agak berbakat, memiliki taraf kualitas tertentu, atau memiliki pengalaman kerja tertentu, mengesampingkan status dan gengsi jauh lebih sulit. Meskipun terkadang mereka mungkin menyatakan telah mengesampingkan hal-hal tersebut, mereka tidak dapat melakukannya di dalam hati mereka. Begitu situasi memungkinkan dan mereka memiliki kesempatan, mereka akan terus berjuang demi ketenaran, keuntungan dan status seperti yang mereka lakukan sebelumnya, karena semua manusia yang rusak menyukai hal-hal ini, hanya saja mereka yang tidak berkarunia atau tidak berbakat memiliki keinginan yang sedikit lebih lemah untuk mengejar status. Mereka yang memiliki pengetahuan, bakat, penampilan menarik, dan modal istimewa, memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mendapatkan reputasi dan status, sampai-sampai mereka dipenuhi dengan ambisi dan keinginan tersebut. Ini adalah hal tersulit untuk mereka kesampingkan. Ketika mereka tidak memiliki status, keinginan mereka berada pada tahap baru lahir. Setelah mereka memperoleh status, ketika rumah Tuhan memercayakan tugas penting tertentu kepada mereka, dan terutama jika mereka telah bekerja selama bertahun-tahun dan memiliki banyak pengalaman dan modal, keinginan itu tidak lagi berada dalam tahap baru lahir, tetapi sudah berakar, berbunga, dan hampir berbuah. Jika orang selalu memiliki keinginan dan ambisi untuk melakukan hal-hal besar, menjadi terkenal, menjadi sosok yang hebat, maka begitu mereka melakukan kejahatan besar, dan akibatnya mulai dapat dirasakan, maka habislah mereka dan mereka akan disingkirkan. Jadi, sebelum ini menimbulkan malapetaka besar, mereka harus segera membalikkan keadaan, selagi masih ada waktu. Setiap kali engkau melakukan sesuatu, dan dalam konteks apa pun, engkau harus mencari kebenaran, berlatih menjadi orang yang jujur dan taat kepada Tuhan, dan mengesampingkan pengejaran akan status dan reputasi. Ketika engkau selalu memiliki pemikiran dan keinginan untuk bersaing mengejar status, engkau harus menyadari hal buruk apa yang akan ditimbulkan oleh keadaan seperti ini jika itu dibiarkan tidak dibereskan. Jadi, jangan buang waktu, carilah kebenaran, atasi keinginanmu untuk bersaing mengejar status selagi itu masih dalam tahap baru lahir, dan gantilah keinginan itu dengan menerapkan kebenaran. Ketika engkau menerapkan kebenaran, keinginan dan ambisimu untuk bersaing mengejar status akan berkurang, dan engkau tidak akan mengganggu pekerjaan gereja. Dengan cara seperti ini, tindakanmu akan diingat dan diperkenan oleh Tuhan. Jadi, apa yang berusaha Kutekankan? Hal ini: engkau harus melepaskan dirimu dari keinginan dan ambisimu sebelum mereka berkembang, membuahkan hasil, dan menyebabkan malapetaka besar. Jika engkau tidak menyingkirkannya saat itu masih dalam tahap awal, engkau akan kehilangan kesempatan besar; dan begitu itu telah menyebabkan malapetaka besar, akan terlambat untuk membereskannya. Jika engkau bahkan tidak memiliki keinginan untuk memberontak terhadap daging, akan sangat sulit bagimu untuk berada di jalan mengejar kebenaran; jika engkau mengalami kemunduran dan kegagalan dalam pengejaranmu akan ketenaran, keuntungan, dan status, dan engkau tidak menjadi sadar akan hal ini, maka ini berbahaya: ada kemungkinan engkau akan disingkirkan. Ketika orang yang mencintai kebenaran menghadapi satu atau dua kegagalan dan kemunduran dalam hal reputasi dan status, mereka dapat melihat dengan jelas bahwa reputasi dan status sama sekali tidak berharga. Mereka mampu sepenuhnya melepaskan status dan reputasi, dan bertekad bahwa meskipun mereka tidak akan pernah memiliki status, mereka tetap akan terus mengejar kebenaran dan melaksanakan tugas mereka dengan semestinya, serta membagikan kesaksian pengalaman mereka, dan dengan demikian mencapai hasil menjadi kesaksian bagi Tuhan. Sekalipun mereka adalah pengikut biasa, mereka tetap mampu mengikuti sampai akhir, dan yang mereka inginkan hanyalah menerima perkenanan Tuhan. Hanya merekalah orang yang benar-benar mencintai kebenaran dan memiliki tekad. Rumah Tuhan telah menyingkirkan banyak antikristus dan orang jahat, dan ada orang-orang yang mengejar kebenaran, setelah melihat kegagalan antikristus, mereka merenungkan jalan yang ditempuh orang-orang itu, dan merenungkan serta mengenal diri mereka sendiri. Dari hal ini, mereka mendapatkan pemahaman tentang maksud Tuhan, bertekad untuk menjadi pengikut biasa, dan berfokus mengejar kebenaran dan melaksanakan tugas mereka dengan baik. Meskipun Tuhan menganggap mereka pelaku pelayanan atau orang hina yang bukan siapa-siapa, itu tidak masalah bagi mereka. Mereka hanya akan berusaha menjadi orang yang rendah, pengikut yang kecil dan tidak berarti di mata Tuhan, yang pada akhirnya akan disebut sebagai makhluk ciptaan yang layak oleh Tuhan. Orang-orang seperti ini adalah orang yang baik dan orang yang Tuhan perkenan.
Tuhan menyukai orang-orang yang mengejar kebenaran, dan orang-orang yang paling Dia benci adalah mereka yang mengejar ketenaran, keuntungan, dan status. Ada orang-orang yang sangat menghargai status dan reputasi, sangat terikat dan tidak sanggup untuk melepaskan semua itu. Mereka selalu merasa bahwa tanpa status dan reputasi, tidak ada sukacita atau harapan dalam hidup ini, bahwa hanya ada harapan dalam hidup ini jika mereka hidup demi status dan reputasi, dan meski mereka memiliki sedikit saja ketenaran, mereka akan terus berjuang, tidak akan pernah menyerah. Jika inilah pemikiran dan pandanganmu, jika hatimu dipenuhi dengan hal-hal semacam itu, maka engkau tidak mampu mencintai dan mengejar kebenaran, engkau tidak memiliki arah dan tujuan yang benar dalam imanmu kepada Tuhan, dan engkau tak mampu mengejar pengenalan akan dirimu sendiri, menyingkirkan kerusakan dan hidup dalam keserupaan dengan manusia; engkau mengabaikan segala sesuatu saat melaksanakan tugasmu, engkau tidak memiliki rasa tanggung jawab dan hanya puas dengan tidak melakukan kejahatan, tidak menyebabkan gangguan, tidak dikeluarkan. Dapatkah orang-orang semacam itu melaksanakan tugas mereka sesuai standar yang dapat diterima? Dan dapatkah mereka diselamatkan oleh Tuhan? Tidak mungkin. Ketika engkau bertindak demi reputasi dan status, engkau bahkan berpikir, "Asalkan yang kulakukan bukan perbuatan jahat dan bukan merupakan gangguan, maka sekalipun motifku salah, tak seorang pun bisa melihatnya atau menghukumku." Engkau tidak tahu bahwa Tuhan memeriksa semuanya. Jika engkau tidak menerima atau menerapkan kebenaran, engkau juga dibenci dan ditolak oleh Tuhan, maka tamatlah riwayatmu. Semua orang yang tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan merasa dirinya cerdas; sebenarnya, mereka bahkan tidak tahu kapan mereka telah menyakiti Dia. Ada orang-orang yang tidak mengerti hal-hal ini dengan jelas; menurut mereka, "Aku hanya mengejar reputasi dan status agar dapat berbuat lebih banyak, untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab. Itu bukan merupakan gangguan atau kekacauan terhadap pekerjaan gereja, dan itu tentu saja tidak merugikan kepentingan rumah Tuhan. Ini bukanlah masalah besar. Aku hanya mencintai status dan melindungi statusku, tetapi itu bukan perbuatan jahat." Di luarnya, pengejaran semacam itu mungkin tampak bukan perbuatan jahat, tetapi itu akan membawa ke mana pada akhirnya? Akankah orang-orang semacam itu memperoleh kebenaran? Akankah mereka memperoleh keselamatan? Sama sekali tidak. Oleh karena itu, mengejar reputasi dan status bukanlah jalan yang benar—itu sama sekali bertentangan dengan mengejar kebenaran. Singkatnya, apa pun arah atau target pengejarannu, jika engkau tidak merenungkan pengejaranmu akan status dan reputasi, dan jika engkau merasa sangat sulit untuk mengesampingkan hal-hal ini, maka itu akan memengaruhi jalan masu kehidupanmu. Selama status memiliki tempat di hatimu, itu akan sepenuhnya mengendalikan dan memengaruhi arah hidupmu dan tujuan yang kaukejar, dan jika inilah yang terjadi, akan sangat sulit bagimu untuk masuk ke dalam kenyataan kebenaran, apalagi mencapai perubahan dalam watakmu; tentang apakah engkau pada akhirnya dapat memperoleh perkenanan Tuhan atau tidak, tentu saja tidak. Selain itu, jika engkau tidak pernah mampu mengesampingkan pengejaranmu akan status, ini akan mempengaruhi kemampuanmu untuk melaksanakan tugasmu dengan baik, yang akan membuatmu sangat sulit untuk menjadi makhluk ciptaan yang layak. Mengapa Kukatakan hal ini? Tuhan paling benci ketika orang mengejar status, karena mengejar status adalah watak Iblis, itu adalah jalan yang salah, itu lahir dari perusakan Iblis, itu adalah sesuatu yang dikutuk oleh Tuhan, dan itu adalah hal yang Tuhan hakimi dan tahirkan. Tuhan paling benci ketika orang mengejar status, tetapi engkau tetap dengan penuh semangat bersaing untuk mendapatkan status, engkau tak henti-hentinya menghargai dan melindunginya, selalu berusaha mengambilnya untuk dirimu sendiri. Dan pada dasarnya, bukankah semua ini bertentangan dengan Tuhan? Status tidak ditetapkan untuk manusia oleh Tuhan; Tuhan membekali manusia dengan jalan, kebenaran, dan hidup, dan pada akhirnya menjadikan mereka makhluk ciptaan yang layak, makhluk ciptaan kecil dan tidak berarti—bukan seseorang yang memiliki status dan gengsi serta dihormati oleh ribuan orang. Oleh karena itu, dari sudut pandang mana pun, pengejaran akan status adalah jalan buntu. Betapapun masuk akalnya alasanmu untuk mengejar status, jalan ini tetaplah jalan yang salah dan tidak diperkenan oleh Tuhan. Sekeras apa pun engkau berusaha atau sebesar apa pun harga yang kaubayar, jika engkau menginginkan status, Tuhan tidak akan memberikannya kepadamu; jika status tidak diberikan oleh Tuhan, engkau akan gagal dalam perjuangan untuk mendapatkannya, dan jika engkau terus berjuang untuk mendapatkan status, hanya akan ada satu hasil: engkau akan disingkapkan dan disingkirkan, dan engkau akan menemui jalan buntu. Engkau mengerti hal ini, bukan?
7 Maret 2020