N. Tentang Bagaimana Mengejar Perubahan Watak dan Penyempurnaan oleh Tuhan
504. Perubahan watak manusia dicapai melalui berbagai jenis pekerjaan Tuhan; tanpa perubahan seperti itu dalam wataknya, manusia tidak akan dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan dan berkenan di hati Tuhan. Perubahan watak manusia menandakan bahwa manusia telah membebaskan dirinya dari perbudakan Iblis dan dari pengaruh kegelapan, dan telah benar-benar menjadi teladan dan contoh pekerjaan Tuhan, seorang saksi Tuhan, dan orang yang berkenan di hati Tuhan. Pada zaman sekarang, Tuhan yang berinkarnasi telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi, dan Dia menuntut agar manusia mencapai pengetahuan tentang Dia, ketaatan kepada-Nya, menjadi kesaksian bagi-Nya, mengenal pekerjaan-Nya yang normal dan nyata, menaati semua firman dan pekerjaan-Nya yang tidak sesuai dengan pemahaman manusia, dan memberi kesaksian tentang semua pekerjaan yang Dia lakukan untuk menyelamatkan manusia serta semua perbuatan yang Dia capai untuk menaklukkan manusia. Orang-orang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan harus memiliki pengetahuan tentang Tuhan; hanya kesaksian semacam inilah yang akurat dan nyata, dan hanya kesaksian semacam inilah yang dapat mempermalukan Iblis. Tuhan memakai orang-orang yang telah mengenal Dia melalui menjalani penghakiman dan hajaran, penanganan dan pemangkasan-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Dia memakai orang-orang yang telah dirusak oleh Iblis untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan demikian pula Dia memakai orang-orang yang wataknya telah berubah, dan yang dengan demikian telah mendapatkan berkat-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak membutuhkan manusia untuk memuji Dia dengan mulutnya. Dia juga tidak membutuhkan pujian dan kesaksian dari sekutu Iblis, yang belum diselamatkan oleh-Nya. Hanya orang-orang yang mengenal Tuhan yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan hanya mereka yang telah mengalami perubahan watak yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan manusia dengan sengaja mempermalukan nama-Nya.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Mengenal Tuhan yang Bisa Menjadi Kesaksian bagi Tuhan"
505. Orang tidak dapat mengubah watak mereka sendiri; mereka harus menjalani penghakiman dan hajaran, penderitaan dan pemurnian oleh firman Tuhan, atau ditangani, didisiplinkan, dan dipangkas oleh firman-Nya. Hanya setelah itulah mereka dapat mencapai ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan, dan tidak lagi bersikap acuh tak acuh terhadap-Nya. Melalui pemurnian oleh firman Tuhan-lah, watak manusia berubah. Hanya melalui penyingkapan, penghakiman, pendisiplinan, dan penanganan oleh firman-Nya mereka tidak akan lagi berani bertindak gegabah, tetapi sebaliknya akan menjadi mantap dan tenang. Hal yang paling penting adalah mereka mampu untuk tunduk pada firman Tuhan zaman sekarang dan pekerjaan-Nya, bahkan sekalipun firman dan pekerjaan itu tidak sejalan dengan pemahaman manusia, mereka mampu menyingkirkan pemahaman tersebut dan dengan rela tunduk. Di masa lalu, pembahasan tentang perubahan watak terutama mengacu pada kemampuan untuk meninggalkan diri sendiri, membiarkan daging menderita, mendisiplinkan tubuh seseorang, dan membersihkan diri dari keinginan daging—yang merupakan salah satu jenis perubahan watak. Di masa sekarang, semua orang tahu bahwa ungkapan nyata perubahan watak adalah menaati firman Tuhan zaman sekarang dan sungguh-sungguh mengenal pekerjaan baru-Nya. Dengan cara ini, pemahaman orang-orang sebelumnya tentang Tuhan, yang diwarnai dengan gagasan mereka sendiri, dapat dihapus dan mereka bisa mendapatkan pengetahuan yang benar dan ketaatan kepada Tuhan—hanya inilah ungkapan perubahan watak yang sejati.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang-Orang yang Wataknya Telah Berubah adalah Orang yang Telah Masuk ke dalam Kenyataan Firman Tuhan"
506. Mengubah watak manusia dimulai dengan mengetahui hakikat dirinya dan melalui perubahan dalam pemikiran, natur, dan pandangan mentalnya—yakni melalui perubahan-perubahan yang mendasar. Hanya dengan cara inilah, perubahan sejati akan tercapai dalam watak manusia. Watak rusak manusia berasal dari keberadaan dirinya yang telah dirusak dan diinjak-injak oleh Iblis, berasal dari kerusakan mengerikan yang telah Iblis sebabkan pada pemikiran, moralitas, wawasan, dan akalnya. Justru karena semua hal mendasar manusia ini telah dirusak oleh Iblis, dan manusia menjadi sama sekali tidak sama seperti ketika Tuhan menciptakan mereka pada mulanya, maka manusia pun menentang Tuhan dan tidak memahami kebenaran. Jadi, perubahan dalam watak manusia harus dimulai dengan perubahan dalam pemikiran, wawasan, dan akalnya yang akan mengubah pengetahuannya tentang Tuhan dan pengetahuannya tentang kebenaran.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Memiliki Watak yang Tidak Berubah Berarti Memusuhi Tuhan"
507. Dalam hidupnya, jika manusia ingin ditahirkan dan mencapai perubahan dalam wataknya, jika ia ingin hidup dalam kehidupan yang bermakna dan memenuhi tugasnya sebagai makhluk ciptaan, ia harus menerima hajaran dan penghakiman Tuhan dan tidak membiarkan disiplin Tuhan dan pukulan-Nya menjauh darinya, agar ia dapat membebaskan diri dari manipulasi dan pengaruh Iblis, dan hidup di dalam terang Tuhan. Ketahuilah bahwa hajaran dan penghakiman Tuhan adalah terang, serta terang keselamatan manusia, dan tidak ada berkat, kasih karunia, atau perlindungan yang lebih baik bagi manusia. Manusia hidup di bawah pengaruh Iblis, dan berada di dalam daging; jika ia tidak ditahirkan dan tidak menerima perlindungan Tuhan, manusia akan menjadi semakin bejat. Jika ia ingin mengasihi Tuhan, ia harus ditahirkan dan diselamatkan. Petrus berdoa, "Tuhan, ketika Engkau memperlakukan aku dengan baik, aku senang dan merasa nyaman; ketika Engkau menghajarku, aku merasakan kenyamanan dan sukacita yang bahkan lebih besar. Sekalipun aku lemah dan menanggung penderitaan yang tak terkatakan, meskipun ada air mata dan kesedihan, Engkau tahu bahwa kesedihan ini adalah karena ketidaktaatanku dan kelemahanku. Aku meratap karena tidak dapat memuaskan keinginan-Mu, aku merasa sedih dan menyesal karena tidak cukup memadai sesuai dengan tuntutan-Mu, tetapi aku bersedia mencapai ranah ini, aku bersedia melakukan segala yang bisa kuperbuat demi memuaskan hati-Mu. Hajaranmu telah mendatangkan perlindungan bagiku dan memberiku keselamatan terbaik; penghakiman-Mu jauh melebihi toleransi dan kesabaran-Mu. Tanpa hajaran dan penghakiman-Mu, aku tidak akan menikmati belas kasih dan kasih setia-Mu. Hari ini, telah kulihat lebih banyak lagi bahwa kasih-Mu telah melampaui langit dan mengatasi segala sesuatu yang lain. Kasih-Mu bukan hanya belas kasih dan kasih setia; bahkan terlebih lagi, itu adalah hajaran dan penghakiman. Hajaran dan penghakiman-Mu telah memberiku begitu banyak. Tanpa hajaran dan penghakiman-Mu, tak seorang pun bisa ditahirkan, dan tak seorang pun dapat mengalami kasih Sang Pencipta."
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"
508. Jika engkau ingin disempurnakan, pertama-tama engkau harus berkenan di hadapan Tuhan, karena Dia menyempurnakan mereka yang berkenan di hati-Nya dan yang menyenangkan hati-Nya. Jika engkau ingin menyenangkan hati Tuhan, engkau harus memiliki hati yang menaati pekerjaan-Nya, engkau harus berusaha untuk mengejar kebenaran, dan engkau harus menerima pemeriksaan Tuhan dalam segala hal. Sudahkah semua yang engkau lakukan mengalami pemeriksaan Tuhan? Apakah niatmu benar? Jika niatmu benar, Tuhan akan memujimu; jika niatmu tidak benar, ini menunjukkan bahwa yang hatimu kasihi bukanlah Tuhan, melainkan kedagingan dan Iblis. Karena itu, engkau harus menggunakan doa sebagai cara untuk menerima pemeriksaan Tuhan dalam segala hal. Ketika engkau berdoa, sekalipun Aku tidak berdiri di hadapanmu secara pribadi, tetapi Roh Kudus besertamu, dan kepada Diri-Ku dan juga Roh Tuhanlah engkau berdoa. Kenapa engkau percaya kepada Orang ini? Karena Dia memiliki Roh Tuhan. Akankah engkau percaya kepada Orang ini andaikan Dia tidak memiliki Roh Tuhan? Ketika engkau percaya kepada Orang ini, engkau percaya kepada Roh Tuhan. Ketika engkau takut kepada Orang ini, engkau takut kepada Roh Tuhan. Iman kepada Roh Tuhan adalah iman kepada Orang ini, dan iman kepada Orang ini juga merupakan iman kepada Roh Tuhan. Ketika engkau berdoa, engkau merasakan Roh Tuhan besertamu, dan bahwa Tuhan berada di hadapanmu, karena itu engkau berdoa kepada Roh-Nya. Saat ini, kebanyakan orang terlalu takut untuk membawa tindakan mereka ke hadapan Tuhan; meskipun engkau mungkin bisa membohongi Tuhan yang menjadi manusia, engkau tidak bisa membohongi Roh-Nya. Apa pun yang tidak dapat bertahan dari pemeriksaan Tuhan berarti tidak sesuai dengan kebenaran, dan harus disingkirkan; jika tidak, hal itu merupakan dosa terhadap Tuhan. Jadi, engkau harus senantiasa menyerahkan hatimu kepada Tuhan, terlepas dari apakah engkau sedang berdoa, berbicara, dan bersekutu dengan saudara-saudarimu, atau ketika engkau sedang melaksanakan tugas dan menangani urusanmu. Ketika engkau memenuhi fungsimu, Tuhan besertamu, dan selama niatmu benar dan demi pekerjaan di rumah Tuhan, Dia akan menerima semua hal yang engkau lakukan; engkau harus sungguh-sungguh mendedikasikan dirimu untuk memenuhi fungsimu. Ketika engkau berdoa, jika engkau memiliki kasih untuk Tuhan dalam hatimu, serta mencari perhatian, perlindungan, dan pemeriksaan Tuhan, jika ini semua adalah niatmu, doa-doamu akan membuahkan hasil. Sebagai contoh, saat engkau berdoa di berbagai pertemuan, jika engkau membuka hatimu dan berdoa kepada Tuhan dan memberitahukan kepada-Nya apa yang ada di hatimu tanpa berkata dusta, doa-doamu pasti akan membuahkan hasil. Jika engkau sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dalam hatimu, bersumpahlah kepada Tuhan: "Tuhan, yang ada di surga dan di bumi dan di antara segala hal, aku bersumpah kepada-Mu: Biarlah Roh-Mu menyelidiki segala yang kulakukan, serta melindungi dan memeliharaku sepanjang waktu, serta memungkinkan segala hal yang kulakukan teguh berdiri di hadirat-Mu. Jika hatiku sampai berhenti mengasihi-Mu atau mengkhianati-Mu, hajarlah dan kutuklah aku dengan berat. Jangan mengampuni aku di dunia ini maupun di dunia selanjutnya!" Apakah engkau berani bersumpah demikian? Jika engkau tidak berani, hal ini menunjukkan bahwa engkau pengecut dan engkau masih mengasihi dirimu sendiri. Apakah engkau semua memiliki tekad ini? Jika ini memang tekadmu, engkau harus melakukan sumpah ini. Jika engkau memiliki tekad untuk bersumpah seperti ini, Tuhan akan memenuhi tekadmu. Ketika engkau bersumpah kepada Tuhan, Dia mendengarkan. Tuhan menentukan apakah engkau orang berdosa atau orang benar berdasarkan doamu dan pengamalanmu. Saat ini adalah proses menyempurnakan engkau semua, dan jika engkau sungguh-sungguh memiliki iman untuk disempurnakan, engkau pun akan membawa semua hal yang engkau lakukan ke hadapan Tuhan dan menerima pemeriksaan-Nya; jika engkau melakukan sesuatu yang benar-benar memberontak atau jika engkau mengkhianati Tuhan, Dia pun akan menggenapkan sumpahmu, sehingga apa pun yang terjadi kepadamu, baik itu kebinasaan ataupun hajaran, hal itu adalah hasil perbuatanmu sendiri. Engkau bersumpah, jadi, engkau harus melaksanakannya. Jika engkau bersumpah tetapi tidak melaksanakannya, engkau akan mengalami kebinasaan. Karena sumpah itu milikmu, Tuhan akan menggenapkan sumpahmu itu. Sebagian orang takut setelah berdoa, dan meratap, "Tamatlah sudah! Aku tidak memiliki kesempatan lagi untuk melakukan kebejatan; aku tidak memiliki kesempatan lagi untuk melakukan kejahatan; aku tidak memiliki kesempatan lagi untuk memuaskan hasrat duniawiku!" Orang-orang ini masih mencintai keduniawian dan dosa, dan mereka pasti akan mengalami kebinasaan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan Menyempurnakan Orang-Orang yang Berkenan di Hati-Nya"
509. Ada sebuah aturan dalam cara Tuhan menyempurnakan manusia, yaitu Dia menerangimu dengan menggunakan bagian yang diinginkan dalam dirimu sehingga engkau memiliki jalan penerapan dan mampu memisahkan dirimu dari semua keadaan negatif, menolong jiwamu untuk mencapai kelepasan dan membuatmu lebih mampu untuk mengasihi Tuhan. Dengan cara ini, engkau mampu menyingkirkan watak rusak Iblis dalam dirimu. Engkau menjadi apa adanya dan terbuka, bersedia untuk mengenal dirimu sendiri, dan bersedia untuk menerapkan kebenaran. Tuhan tentu akan memberkatimu, sehingga saat engkau merasa lemah dan negatif, Dia menerangimu dua kali lipat, menolongmu untuk lebih mengenal dirimu sendiri, dan membuatmu lebih rela bertobat, lebih mampu melakukan hal-hal yang harus engkau lakukan. Hanya dengan cara demikian hatimu bisa merasa damai dan tenteram. Orang yang biasa menaruh perhatian untuk mengenal Tuhan, menaruh perhatian untuk mengenal dirinya sendiri, menaruh perhatian pada penerapannya sendiri, dia akan mampu untuk sering menerima pekerjaan Tuhan, sering menerima bimbingan dan pencerahan dari Tuhan. Meskipun orang seperti itu mungkin berada dalam keadaan negatif, dia akan mampu untuk segera membalikkan keadaan tersebut, baik karena tindakan yang didasari hati nurani ataupun karena pencerahan dari firman Tuhan. Perubahan watak seseorang selalu tercapai ketika dia mengetahui keadaannya yang sebenarnya dan mengetahui watak serta pekerjaan Tuhan. Seseorang yang bersedia mengenal dirinya sendiri dan bersedia membuka diri akan mampu untuk melakukan kebenaran. Orang semacam ini adalah orang yang setia kepada Tuhan, dan orang yang setia kepada Tuhan memiliki pemahaman akan Tuhan, baik itu pemahaman yang dalam ataupun dangkal, sedikit ataupun banyak. Ini merupakan kebenaran Tuhan, dan ini adalah sesuatu yang harus orang dapatkan; ini merupakan pencapaian mereka sendiri. Orang yang memiliki pengetahuan tentang Tuhan adalah orang yang memiliki landasan, yang memiliki visi. Orang semacam ini yakin tentang daging Tuhan, dan yakin tentang firman Tuhan dan pekerjaan Tuhan. Bagaimanapun cara Tuhan bekerja atau berfirman, atau bagaimanapun orang lain menimbulkan gangguan, dia bisa berdiri teguh dalam keyakinannya dan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Semakin orang bersikap seperti ini, semakin dia dapat melakukan kebenaran yang dia pahami. Karena dia selalu menerapkan firman Tuhan, dia mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang Tuhan, dan memiliki kebulatan tekad untuk selamanya menjadi kesaksian bagi Tuhan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Berfokus pada Penerapan yang Dapat Disempurnakan"
510. Dalam memercayai Tuhan, jika manusia menginginkan perubahan watak, maka mereka tidak boleh melepaskan diri dari kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata, engkau harus mengenal dirimu, meninggalkan dirimu sendiri, melakukan kebenaran, serta mempelajari prinsip-prinsip, akal sehat, dan aturan-aturan berperilaku dalam segala hal sebelum engkau mampu mencapai perubahan bertahap. Jika engkau hanya berfokus pada pengetahuan teoretis dan hanya hidup dalam upacara keagamaan tanpa mendalami realitas, tanpa masuk ke dalam kehidupan nyata, engkau tidak akan pernah memasuki realitas, engkau tidak akan pernah mengenal dirimu sendiri, kebenaran, atau Tuhan, dan akan selamanya buta dan abai. Pekerjaan Tuhan dalam menyelamatkan manusia bukanlah untuk memungkinkan mereka menjalani kehidupan manusia yang normal setelah jangka waktu singkat, dan bukan pula untuk mengubah gagasan dan doktrin mereka yang salah. Sebaliknya, tujuan-Nya adalah untuk mengubah watak lama manusia, mengubah cara hidup lama mereka secara keseluruhan, dan mengubah semua cara berpikir dan pandangan mental mereka yang sudah ketinggalan zaman. Berfokus hanya pada kehidupan bergereja tidak akan mengubah kebiasaan lama dalam hidup seseorang atau mengubah cara-cara lama yang telah mereka jalani selama bertahun-tahun. Bagaimanapun juga, manusia tidak boleh melepaskan diri dari kehidupan nyata. Tuhan meminta manusia untuk hidup dalam kemanusiaan yang normal dalam kehidupan nyata, bukan hanya dalam kehidupan bergereja; agar mereka hidup dalam kebenaran dalam kehidupan nyata, bukan hanya dalam kehidupan bergereja; agar mereka memenuhi fungsi mereka dalam kehidupan nyata, bukan hanya dalam kehidupan bergereja. Untuk memasuki realitas, orang harus mengarahkan semuanya ke kehidupan nyata. Jika dalam memercayai Tuhan, manusia tidak dapat mengenal diri mereka sendiri melalui jalan masuk ke dalam kehidupan nyata, dan jika mereka tidak dapat hidup dalam kemanusiaan yang benar dalam kehidupan nyata, mereka akan menjadi orang yang gagal. Mereka yang tidak menaati Tuhan semuanya adalah orang yang tidak bisa memasuki kehidupan nyata. Merekalah manusia yang membicarakan kemanusiaan, tetapi hidup dalam natur setan. Mereka semua adalah orang-orang yang membicarakan kebenaran, tetapi justru hidup dalam doktrin. Mereka yang tidak bisa hidup dalam kebenaran dalam kehidupan nyata adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi dibenci dan ditolak-Nya. Engkau harus menerapkan jalan masukmu dalam kehidupan nyata, mengetahui kekuranganmu sendiri, ketidaktaatan dan kebodohanmu, serta mengenal kelemahan dan kemanusiaanmu yang tidak normal. Dengan begitu, pengetahuanmu akan menyatu ke dalam situasi dan kesulitan nyatamu. Hanya pengetahuan jenis inilah yang nyata dan dapat memungkinkanmu untuk benar-benar mengenal kondisimu dan mencapai perubahan watakmu.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Membahas Kehidupan Bergereja dan Kehidupan Nyata"
511. Makan dan minum firman Tuhan, menerapkan kehidupan doa, menerima beban Tuhan, dan menerima apa yang Tuhan percayakan kepadamu—semua ini bertujuan untuk membuka jalan di hadapanmu. Semakin berat beban kepercayaan Tuhan yang engkau pikul, semakin mudah bagimu untuk disempurnakan oleh-Nya. Sebagian orang tidak mau bekerja sama dengan orang lain dalam melayani Tuhan, bahkan saat mereka telah menerima panggilan; inilah para pemalas yang hanya mau menikmati kenyamanan. Semakin engkau diminta melayani Tuhan dengan bekerja sama dengan sesama, semakin banyak pengalaman yang akan engkau peroleh. Karena memiliki lebih banyak beban dan pengalaman, engkau akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk disempurnakan. Oleh sebab itu, jika dapat melayani Tuhan dengan tulus, engkau akan dapat memperhatikan beban Tuhan; dengan demikian, engkau akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk disempurnakan oleh-Nya. Sekelompok orang seperti inilah yang tengah disempurnakan saat ini. Semakin Roh Kudus menjamahmu, engkau akan semakin sering memperhatikan beban Tuhan, engkau akan semakin disempurnakan-Nya, dan engkau akan semakin didapatkan oleh-Nya—hingga pada akhirnya, engkau akan menjadi orang yang dipakai oleh Tuhan. Sekarang ini, ada sebagian orang yang tidak memanggul beban bagi gereja. Mereka ini orang-orang yang malas dan ceroboh, dan hanya peduli pada daging mereka sendiri. Mereka terlalu egois dan juga buta. Jika tidak mampu melihat masalah ini dengan jelas, engkau tidak akan memikul beban apa pun. Semakin engkau memperhatikan kehendak Tuhan, semakin besar pula beban yang akan Tuhan percayakan kepadamu. Orang-orang egois tidak sudi memanggul derita semacam ini; mereka tidak mau membayar harga, dan sebagai akibatnya, mereka akan melewatkan kesempatan untuk disempurnakan oleh Tuhan. Bukankah ini mencelakakan diri sendiri? Jika engkau adalah orang yang memperhatikan kehendak Tuhan, engkau akan mengembangkan beban sejati bagi gereja. Sebenarnya, alih-alih menyebutnya beban bagi gereja, lebih tepat menyebutnya sebagai beban yang kautanggung bagi hidupmu sendiri, karena tujuan dari beban yang engkau kembangkan bagi gereja ini dimaksudkan agar engkau menggunakan pengalaman semacam itu untuk disempurnakan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, barang siapa memikul beban terberat bagi gereja dan barang siapa membawa beban untuk memasuki kehidupan—merekalah yang akan menjadi orang-orang yang disempurnakan oleh Tuhan. Sudahkah engkau melihatnya dengan jelas? Jika gereja tempatmu berada tercerai berai bagai pasir, tetapi engkau tak merasa khawatir maupun cemas, dan engkau bahkan menutup mata saat saudara-saudarimu tidak makan dan minum firman Tuhan dengan normal, berarti engkau tidak memikul beban. Orang-orang semacam ini bukanlah jenis orang yang disukai oleh Tuhan. Mereka yang disukai-Nya selalu lapar dan haus akan kebenaran serta memperhatikan kehendak-Nya. Dengan demikian, engkau harus memperhatikan beban Tuhan sekarang juga; jangan tunggu watak kebenaran Tuhan tersingkap bagi seluruh umat manusia, baru engkau mau memperhatikan beban-Nya. Bukankah semuanya sudah terlambat saat itu? Sekarang adalah kesempatan bagus untuk disempurnakan oleh Tuhan. Jika membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja, engkau akan menyesalinya seumur hidup, sama seperti Musa yang tidak dapat memasuki tanah perjanjian Kanaan dan menyesalinya sepanjang sisa hidupnya, serta meninggal dengan penyesalan mendalam. Begitu Tuhan menyingkapkan watak kebenaran-Nya kepada seluruh umat manusia, engkau akan dipenuhi penyesalan. Bahkan jika Tuhan tidak menghajarmu, engkau akan menghajar dirimu sendiri karena penyesalan mendalam. Sebagian orang tidak yakin akan hal ini, tetapi jika engkau tidak percaya, tunggu dan lihat saja. Ada sebagian orang yang satu-satunya tujuannya adalah untuk menggenapi firman ini. Bersediakah engkau mengorbankan dirimu demi firman ini?
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Perhatikan Kehendak Tuhan Agar Dapat Mencapai Kesempurnaan"
512. Roh Kudus memiliki jalan untuk ditapaki dalam diri setiap orang, dan memberi kepada setiap orang kesempatan untuk disempurnakan. Melalui kenegatifanmu, engkau menjadi tahu akan kerusakanmu sendiri, kemudian dengan melenyapkan kenegatifan tersebut, engkau akan menemukan jalan penerapan; semua ini adalah cara-cara engkau disempurnakan. Selanjutnya, melalui bimbingan dan penerangan yang terus-menerus mengenai beberapa hal positif dalam dirimu, engkau akan secara proaktif memenuhi fungsimu, bertumbuh dalam wawasanmu dan memperoleh pemahaman. Ketika keadaanmu baik, engkau terutama bersedia untuk membaca firman Tuhan, dan sangat bersedia untuk berdoa kepada Tuhan, serta mampu untuk menghubungkan khotbah yang engkau dengar dengan keadaanmu sendiri. Pada saat demikian, Tuhan mencerahkan dan menerangimu di dalam batinmu, membuatmu menyadari beberapa hal dari sisi yang positif. Dengan cara inilah engkau disempurnakan dalam sisi positifmu. Dalam keadaan negatif, engkau menjadi lemah dan pasif; engkau merasa bahwa engkau tidak memiliki Tuhan dalam hatimu, akan tetapi Tuhan menerangimu, membantumu mencari jalan penerapan. Keluar dari keadaan ini merupakan pencapaian penyempurnaan dari sisi negatif. Tuhan dapat menyempurnakan manusia dari aspek positif maupun dari aspek negatif. Itu tergantung apakah engkau mampu mengalami, dan apakah engkau berupaya untuk disempurnakan oleh Tuhan. Jika engkau sungguh berupaya agar disempurnakan oleh Tuhan, hal negatif tidak akan membuatmu merasa kehilangan, melainkan dapat memberimu hal-hal yang lebih nyata, dan dapat membuatmu lebih mampu untuk mengetahui apa yang masih kurang dalam dirimu, lebih mampu memahami keadaanmu yang sebenarnya, dan mengerti bahwa manusia tidak memiliki apa pun, dan bukan siapa-siapa; jika engkau tidak mengalami ujian, engkau tidak akan tahu, dan akan selalu merasa bahwa engkau lebih tinggi dari orang lain dan lebih baik dari semua orang yang lain. Melalui semua ini, engkau akan melihat bahwa segala hal yang terjadi sebelumnya dilakukan oleh Tuhan dan dilindungi oleh Tuhan. Masuk ke dalam ujian membuatmu merasa tidak memiliki kasih atau keyakinan, engkau kurang berdoa, dan tidak mampu menyanyikan lagu pujian, dan tanpa kausadari, di tengah semua ini engkau mulai mengenal dirimu sendiri. Tuhan memiliki banyak cara untuk menyempurnakan manusia. Dia menggunakan berbagai macam lingkungan untuk menangani watak rusak manusia, dan memakai bermacam hal untuk menyingkapkan manusia; suatu saat Dia menangani manusia, di saat lainnya Dia menyingkapkan manusia, menggali dan menyingkapkan berbagai "misteri" di kedalaman hati manusia, dan menunjukkan kepada manusia natur dirinya dengan menyingkapkan banyak hal mengenai keadaannya. Tuhan menyempurnakan manusia melalui beragam cara—melalui penyingkapan, penanganan, pemurnian, dan hajaran—sehingga manusia bisa mengetahui bahwa Tuhan itu nyata.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Berfokus pada Penerapan yang Dapat Disempurnakan"
513. Kini, yang terutama harus engkau semua cari adalah disempurnakan oleh Tuhan dalam segala hal, dan disempurnakan oleh Tuhan melalui semua orang, persoalan, dan hal-hal yang kauhadapi, sehingga semakin banyak diri Tuhan yang akan ditempakan ke dalam dirimu. Engkau harus terlebih dulu menerima warisan Tuhan di bumi; baru setelah itulah engkau berhak untuk menerima berkat yang lebih banyak dan lebih besar dari Tuhan. Semua itu adalah hal-hal yang harus engkau semua cari, dan hal-hal yang harus engkau semua pahami sebelum memahami hal-hal yang lainnya. Semakin engkau berusaha agar dapat disempurnakan oleh Tuhan dalam segala hal, semakin engkau akan dapat melihat tangan Tuhan dalam segala hal, sebagai hasilnya engkau akan, melalui berbagai sudut pandang dan berbagai persoalan, secara aktif berusaha masuk ke dalam keberadaan firman Tuhan dan dan masuk ke dalam kenyataan firman-Nya. Engkau tidak boleh merasa puas dengan keadaan-keadaan pasif seperti sekadar tidak berbuat dosa, atau tidak memiliki gagasan, falsafah kehidupan, dan tanpa kehendak manusia. Tuhan menyempurnakan manusia dengan banyak cara; dalam segala hal terdapat kemungkinan untuk disempurnakan, dan Dia dapat menyempurnakanmu tidak hanya dalam hal positif tetapi juga dalam hal negatif, untuk membuat apa yang kaudapatkan lebih melimpah. Setiap hari ada kesempatan untuk disempurnakan dan didapatkan oleh Tuhan. Setelah mengalami hal ini selama beberapa waktu, engkau akan mengalami perubahan besar, dan akan secara alami memahami banyak hal yang sebelumnya tidak kaumengerti. Tanpa perlu diajari orang lain, tanpa sepengetahuanmu, Tuhan akan mencerahkanmu, sehingga engkau akan menerima pencerahan dalam segala hal dan masuk ke dalam semua pengalamanmu secara terperinci. Tuhan pasti akan membimbingmu sehingga engkau tidak akan menyimpang ke kiri atau ke kanan dan dengan demikian engkau akan menginjakkan kaki di jalan untuk disempurnakan oleh-Nya.
... Jika engkau semua ingin disempurnakan oleh Tuhan, engkau harus belajar bagaimana mengalami segala sesuatu, dan mampu mendapatkan pencerahan dalam segala hal yang terjadi padamu. Entah itu baik atau buruk, itu harus memberimu manfaat, dan tidak boleh membuatmu menjadi negatif. Bagaimanapun, engkau harus dapat mempertimbangkan segala sesuatu sementara berdiri di pihak Tuhan, dan tidak menganalisis atau mempelajarinya dari sudut pandang manusia (ini akan menjadi penyimpangan dalam pengalamanmu). Jika engkau mengalaminya, hatimu akan dipenuhi dengan beban hidupmu; engkau akan selalu hidup dalam terang wajah Tuhan, tidak mudah menyimpang dalam penerapanmu. Orang semacam ini memiliki masa depan yang cerah. Ada begitu banyak kesempatan untuk disempurnakan oleh Tuhan. Semua itu tergantung pada apakah engkau semua benar-benar mengasihi Tuhan atau tidak dan apakah engkau semua memiliki tekad untuk disempurnakan oleh Tuhan, didapatkan oleh Tuhan, dan menerima berkat serta warisan-Nya. Memiliki tekad semata tidaklah cukup; engkau semua harus memiliki banyak pengetahuan, kalau tidak, engkau semua akan selalu menyimpang dalam penerapanmu. Tuhan bersedia menyempurnakan engkau semua. Seperti sekarang, meski kebanyakan orang telah sekian lama menerima pekerjaan Tuhan, mereka telah membatasi diri mereka hanya dengan menikmati kasih karunia Tuhan, dan hanya bersedia mengizinkan Tuhan memberi mereka sedikit kenyamanan daging, tetapi tidak ingin menerima penyingkapan yang lebih banyak dan lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa hati manusia tetap selalu berada di dunia. Walaupun pekerjaan manusia, pelayanannya, serta hatinya yang mengasihi Tuhan memiliki lebih sedikit ketidakmurnian, jika berbicara mengenai esensi hatinya dan cara berpikirnya yang terbelakang, manusia masih terus-menerus mencari kedamaian dan kenikmatan daging, dan tidak memedulikan apa yang menjadi syarat dan tujuan Tuhan menyempurnakan manusia. Karena itu, kehidupan kebanyakan manusia masih vulgar dan bermartabat rendah. Kehidupan mereka belum berubah sedikit pun; mereka sama sekali tidak menganggap iman kepada Tuhan sebagai hal yang penting; seolah-olah mereka memiliki iman hanya demi orang lain, hidup seenaknya, dan bertahan hidup dengan ceroboh, hanyut dalam keberadaan yang tanpa tujuan. Sedikit sekali yang mampu berusaha untuk masuk ke dalam firman Tuhan dalam segala hal, mendapatkan segala sesuatu lebih banyak dan lebih kaya, menjadi orang-orang yang memiliki kekayaan lebih besar dalam rumah Tuhan di masa sekarang, dan menerima lebih banyak berkat Tuhan. Jika engkau berusaha untuk disempurnakan oleh Tuhan dalam segala hal, dan dapat menerima apa yang telah Tuhan janjikan di bumi; jika engkau berusaha untuk dicerahkan oleh Tuhan dalam segala hal dan tidak membiarkan waktu berlalu dengan sia-sia, inilah jalan yang ideal untuk masuk secara aktif. Hanya dengan cara inilah, engkau akan menjadi layak dan berhak untuk disempurnakan oleh Tuhan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Janji-Janji bagi Mereka yang Telah Disempurnakan"
514. Roh Kudus tidak hanya bekerja dalam diri orang-orang tertentu yang dipakai Tuhan, tetapi terlebih lagi, Dia bekerja di dalam gereja. Dia dapat bekerja dalam diri siapa saja. Dia mungkin bekerja di dalam dirimu sekarang, dan engkau akan mengalami pekerjaan ini. Selama periode berikutnya, Dia mungkin bekerja dalam diri orang lain, dalam hal ini engkau harus segera mengikuti; semakin dekat engkau mengikuti terang yang sekarang, semakin hidupmu dapat bertumbuh. Seperti apa pun sikap seseorang, apabila Roh Kudus bekerja di dalam dirinya, engkau harus mengikuti. Ambil pengalaman mereka menjadi pengalamanmu sendiri, dan engkau akan menerima perkara-perkara yang jauh lebih tinggi. Dengan melakukan itu, engkau akan maju lebih cepat. Inilah jalan penyempurnaan bagi manusia dan sarana pertumbuhan kehidupan. Jalan untuk disempurnakan dicapai melalui ketaatanmu pada pekerjaan Roh Kudus. Engkau tidak tahu melalui orang seperti apa Tuhan akan bekerja menyempurnakanmu, engkau juga tidak tahu melalui orang, kejadian, atau perkara apa yang akan Dia izinkan untuk kauperoleh atau lihat. Jika engkau dapat berjalan di jalur yang benar ini, itu menunjukkan bahwa ada harapan besar bagimu untuk disempurnakan oleh Tuhan. Jika engkau tidak dapat melakukannya, itu menunjukkan bahwa masa depanmu suram dan tanpa terang. Begitu engkau memulai di jalur yang benar, engkau akan mendapat penyingkapan dalam segala hal. Apa pun yang disingkapkan Roh Kudus kepada orang lain, apabila engkau melanjutkan berdasarkan pengetahuan mereka untuk mengalami sendiri segala sesuatunya, maka pengalaman ini akan menjadi bagian hidupmu, dan engkau akan mampu membekali orang lain berdasarkan pengalaman ini. Mereka yang membekali orang lain dengan mengulangi kata-kata seperti burung beo adalah orang-orang yang belum memiliki pengalaman apa pun; engkau harus belajar untuk menemukan, melalui pencerahan dan penerangan orang lain, cara melakukan penerapan sebelum engkau bisa mulai berbicara berdasarkan pengalaman dan pengetahuan nyatamu sendiri. Cara ini akan lebih bermanfaat bagi hidupmu sendiri. Engkau harus mengalami dengan cara seperti ini, menaati segala sesuatu yang berasal dari Tuhan. Engkau harus mencari kehendak Tuhan dalam segala hal dan memetik pelajaran dalam segala sesuatu, agar hidupmu dapat bertumbuh. Penerapan seperti itulah yang akan memberikan kemajuan tercepat.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan"
515. Apakah engkau benar-benar ingin disempurnakan? Jika engkau benar-benar ingin disempurnakan Tuhan, engkau akan memiliki kegigihan untuk mengesampingkan dagingmu, engkau akan sanggup melaksanakan firman Tuhan, dan engkau tidak akan menjadi pasif atau lemah. Engkau akan mampu menaati semua yang berasal dari Tuhan, dan semua tindakanmu, entah dilakukan di depan umum atau di tempat tertutup, akan layak bagi Tuhan. Jika engkau adalah orang yang jujur, dan melakukan kebenaran dalam segala sesuatu, engkau akan disempurnakan. Para penipu yang melakukan satu hal di hadapan Tuhan dan melakukan hal lain di belakang-Nya, tidak ingin disempurnakan. Mereka semua adalah anak-anak kedurhakaan dan kebinasaan; mereka bukanlah milik Tuhan melainkan milik Iblis. Mereka bukanlah jenis manusia yang dipilih Tuhan! Jika tindakan-tindakan dan perilakumu tidak layak di hadapan Tuhan atau tidak bisa dipandang oleh Roh Tuhan, ini adalah bukti bahwa ada sesuatu yang salah denganmu. Jika engkau menerima penghakiman dan hajaran Tuhan, serta memedulikan perubahan watakmu barulah engkau akan bisa berada di jalur untuk disempurnakan. Jika engkau benar-benar ingin disempurnakan oleh Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan, engkau harus menaati seluruh pekerjaan Tuhan, tanpa keluhan sedikit pun, tanpa berani menilai atau menghakimi pekerjaan Tuhan. Inilah persyaratan minimum untuk dapat disempurnakan Tuhan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang berupaya untuk dapat disempurnakan oleh Tuhan adalah ini: lakukanlah segala sesuatu dengan hati yang mengasihi Tuhan. Apa artinya melakukan segala sesuatu dengan hati yang mengasihi Tuhan? Itu berarti segala tindakan dan perilakumu layak ditunjukkan di hadapan Tuhan. Dan karena engkau memiliki niat yang benar, entah tindakanmu benar atau salah, engkau tidak takut menunjukkannya kepada Tuhan atau kepada saudara-saudarimu. Engkau berani berikrar di hadapan Tuhan. Engkau harus membeberkan setiap niat, pemikiran, dan gagasanmu di hadapan Tuhan untuk menerima pemeriksaan-Nya; jika engkau melakukan penerapan dan masuk dengan cara ini, maka kemajuan dalam hidupmu akan melesat cepat.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti akan Didapatkan oleh Tuhan"
516. Jika engkau ingin dipakai dan disempurnakan oleh Tuhan, engkau harus memiliki semuanya: kemauan untuk menderita, iman, daya tahan, ketaatan, dan kemampuan untuk mengalami pekerjaan Tuhan, memahami kehendak-Nya, mau memikirkan kesedihan-Nya, dan lain sebagainya. Menyempurnakan seseorang tidaklah mudah, dan setiap pemurnian yang engkau alami membutuhkan iman dan kasihmu. Jika engkau ingin disempurnakan oleh Tuhan, tidaklah cukup untuk sekadar bergegas di jalan, juga tidak cukup sekadar mengorbankan diri bagi Tuhan. Engkau harus memiliki banyak hal supaya bisa menjadi seseorang yang disempurnakan oleh Tuhan. Ketika menghadapi penderitaan, engkau harus mampu untuk tidak memedulikan daging dan tidak mengeluh kepada Tuhan. Ketika Tuhan menyembunyikan diri-Nya darimu, engkau harus mampu memiliki iman untuk mengikuti-Nya, menjaga kasihmu kepada-Nya tanpa membiarkan kasih itu hilang atau berkurang. Apa pun yang Tuhan lakukan, engkau harus tunduk pada rancangan-Nya, dan siap untuk mengutuki dagingmu sendiri daripada mengeluh kepada-Nya. Ketika dihadapkan pada ujian, engkau harus memuaskan Tuhan, meskipun engkau mungkin menangis getir atau merasa enggan berpisah dengan beberapa objek yang engkau kasihi. Hanya inilah kasih dan iman yang sejati. Bagaimanapun tingkat pertumbuhanmu yang sebenarnya, engkau pertama-tama harus memiliki keinginan untuk menderita dan memiliki iman yang sejati, dan engkau juga harus memiliki keinginan untuk meninggalkan daging. Engkau harus mau menanggung kesulitan pribadi dan kehilangan kepentingan pribadi demi memuaskan kehendak Tuhan. Engkau juga harus mampu merasakan penyesalan tentang dirimu sendiri di dalam hatimu: di masa lalu, engkau tidak mampu memuaskan Tuhan dan sekarang, engkau dapat menyesali dirimu. Engkau tidak boleh kurang dalam satu pun dari hal-hal ini—melalui hal-hal inilah Tuhan akan menyempurnakanmu. Jika engkau tidak dapat memenuhi kriteria ini, engkau tidak bisa disempurnakan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Akan Disempurnakan Harus Mengalami Pemurnian"
517. Perubahan dalam watak terutama mengacu pada perubahan natur seseorang. Hal-hal yang berkaitan dengan natur manusia tidak dapat dilihat dari perilaku lahiriah; hal-hal itu berkaitan secara langsung dengan nilai dan makna penting keberadaannya. Artinya, hal-hal tersebut secara langsung melibatkan pandangan seseorang mengenai kehidupan dan nilai-nilainya, hal-hal yang berada jauh di dalam jiwanya, dan esensinya. Jika seseorang tidak dapat menerima kebenaran, dia tidak akan mengalami perubahan dalam aspek-aspek ini. Hanya dengan mengalami pekerjaan Tuhan, sepenuhnya masuk ke dalam kebenaran, mengubah nilai-nilai dan pandangan seseorang tentang keberadaan dan kehidupan, menyelaraskan pandangan seseorang dengan pandangan Tuhan, dan menjadi mampu untuk sepenuhnya tunduk kepada Tuhan dan setia kepada-Nya, barulah watak seseorang dapat dikatakan telah berubah. Engkau mungkin tampak berusaha, engkau mungkin tangguh dalam menghadapi kesulitan, engkau mungkin dapat menjalankan pengaturan kerja dari yang di Atas, atau engkau mungkin dapat pergi ke mana pun engkau diperintahkan untuk pergi, tetapi semua ini hanyalah perubahan kecil dari perilaku dan tidak cukup untuk diperhitungkan sebagai perubahan dalam watakmu. Engkau mungkin mampu menempuh banyak jalan dan mengalami banyak kesulitan dan menanggung penghinaan besar; engkau mungkin merasa sangat dekat dengan Tuhan, dan bahwa Roh Kudus mungkin melakukan suatu pekerjaan di dalam dirimu. Namun, ketika Tuhan memintamu untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan gagasanmu, engkau mungkin tetap tidak tunduk; sebaliknya, engkau mungkin mencari-cari alasan, memberontak dan menentang Tuhan, bahkan sampai pada titik di mana engkau mengkritik dan memprotes Dia. Ini akan menjadi masalah yang serius! Ini hanya menunjukkan bahwa engkau masih memiliki sebuah natur yang menentang Tuhan, dan bahwa engkau belum mengalami perubahan apa pun.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Apa yang Harus Diketahui tentang Mengubah Watak Seseorang"
518. Mencapai perubahan dalam watak orang bukanlah masalah sederhana; ini tidak berarti hanya mengalami sedikit perubahan dalam perilaku, mendapatkan sedikit pengetahuan tentang kebenaran, bisa berbicara sedikit tentang pengalaman seseorang dengan setiap aspek kebenaran, atau mengubah beberapa atau menjadi sedikit taat setelah didisiplinkan. Hal-hal ini bukan merupakan perubahan dalam watak hidup seseorang. Mengapa Aku mengatakan ini? Meskipun engkau mungkin sudah agak berubah, engkau masih belum benar-benar menerapkan kebenaran. Mungkin karena engkau berada di lingkungan yang cocok untuk sementara waktu, dan situasi yang menyenangkan, atau keadaanmu saat ini telah memaksamu, maka engkau pun berperilaku seperti ini. Selain itu, ketika kondisi pikiranmu stabil dan Roh Kudus bekerja, engkau mampu menerapkannya. Jika engkau sedang mengalami ujian, dan penderitaan sepanjang ujian seperti yang dialami Ayub, atau seperti Petrus yang diminta Tuhan untuk mati, akankah engkau mampu berkata, "Bahkan seandainya aku mati sesudah mengenal-Mu, itu tidak mengapa"? Perubahan watak tidak terjadi dalam semalam, dan begitu engkau memahami kebenaran, engkau tidak bisa serta-merta menerapkannya dalam setiap lingkungan. Ini melibatkan natur manusia. Terkadang sepertinya engkau sedang menerapkan kebenaran, tetapi pada kenyataannya, natur dari tindakanmu tidak menunjukkan bahwa engkau sedang melakukannya. Banyak orang memiliki cara-cara tertentu untuk berperilaku secara lahiriah, misalnya mereka sanggup mengesampingkan keluarga dan karier serta melaksanakan tugasnya, dan karenanya mereka yakin mereka sedang menerapkan kebenaran. Namun Tuhan tidak mengakui bahwa engkau sedang melakukan kebenaran. Jika segala sesuatu yang engkau lakukan mengandung motif pribadi dan itu dipalsukan, itu berarti engkau tidak sedang melakukan kebenaran; engkau hanya memperlihatkan perilaku yang dangkal. Sebenarnya, perilaku semacam ini mungkin akan dikutuk oleh Tuhan; itu tidak akan dipuji atau diingat oleh-Nya. Membedah ini lebih jauh, engkau sedang melakukan kejahatan dan perilakumu bertentangan dengan Tuhan. Secara lahiriah, engkau tidak sedang mengacaukan atau mengganggu apa pun dan engkau belum melakukan kerusakan yang nyata atau melanggar kebenaran apa pun. Itu tampaknya logis dan masuk akal, tetapi esensi dari tindakanmu berkaitan dengan melakukan kejahatan dan menentang Tuhan. Oleh karena itu, engkau harus memastikan apakah telah terjadi perubahan dalam watakmu dan apakah engkau sedang menerapkan kebenaran dengan melihat motif di balik tindakanmu dalam terang firman Tuhan. Itu tidak ditentukan oleh pandangan manusia mengenai apakah tindakanmu itu sesuai dengan imajinasi dan niat manusia, atau apakah itu sesuai dengan seleramu; hal-hal seperti itu tidak penting. Sebaliknya, itu tergantung kepada Tuhan yang berkata apakah engkau sedang menyelaraskan diri dengan kehendak-Nya atau tidak, apakah tindakanmu memiliki kebenaran kenyataan atau tidak, dan apakah tindakanmu memenuhi tuntutan dan standar-Nya atau tidak. Hanya dengan mengukur dirimu sendiri terhadap tuntuan Tuhan, barulah itu akurat. Perubahan dalam watak dan menerapkan kebenaran tidak sesederhana dan semudah yang orang bayangkan. Apakah engkau memahami ini sekarang? Apakah engkau memiliki pengalaman dengan ini? Ketika sampai pada esensi masalah, engkau mungkin tidak memahaminya; masuknya dirimu dalam hal ini terlalu dangkal. Engkau semua sibuk kian kemari sepanjang hari, dari fajar hingga petang, bangun awal dan tidur larut malam, tetapi engkau belum mencapai perubahan dalam watak hidupmu, dan engkau tidak dapat memahami apa yang berkaitan dengan perubahan seperti itu. Ini berarti masuknya dirimu dalam hal ini terlalu dangkal, bukan begitu? Terlepas dari berapa lama engkau sudah percaya kepada Tuhan, engkau mungkin tidak merasakan esensi dan hal-hal mendalam yang berkaitan dengan mencapai perubahan watak. Dapatkah dikatakan bahwa watakmu telah berubah?
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Apa yang Harus Diketahui tentang Mengubah Watak Seseorang"
519. Orang bisa berperilaku baik, tetapi itu tidak selalu berarti bahwa mereka memiliki kebenaran. Memiliki semangat hanya bisa membuat mereka menaati doktrin dan mengikuti aturan; orang-orang yang tidak memiliki kebenaran tidak mungkin dapat menyelesaikan masalah-masalah yang esensial, dan doktrin juga tidak dapat menggantikan posisi kebenaran. Orang-orang yang telah mengalami perubahan dalam watak mereka berbeda; mereka telah memahami kebenaran, mereka memahami semua masalah, mereka tahu cara bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, cara bertindak sesuai dengan kebenaran prinsip, dan cara bertindak agar menyenangkan Tuhan, dan mereka memahami sifat dari kerusakan yang mereka perlihatkan. Ketika ide-ide dan gagasan mereka sendiri disingkapkan, mereka mampu bersikap arif dan meninggalkan daging. Demikianlah perubahan dalam watak itu disingkapkan. Hal yang utama mengenai orang yang telah mengalami perubahan watak adalah bahwa mereka telah dapat dengan jelas memahami kebenaran, dan ketika melakukan sesuatu, mereka melakukan kebenaran dengan cukup akurat dan mereka tidak sering memperlihatkan kerusakan. Secara umum, mereka yang wataknya telah berubah tampak sangat berakal sehat dan arif, dan karena pemahaman mereka akan kebenaran, mereka tidak memperlihatkan terlalu banyak sikap yang membenarkan diri sendiri atau kecongkakan. Mereka dapat melihat dan memahami di balik banyak dari kerusakan yang telah disingkapkan di dalam diri mereka, sehingga mereka tidak menjadi congkak. Mereka mampu memiliki pemahaman yang terukur tentang di mana kedudukan manusia, tentang cara berperilaku yang pantas, tentang cara menjadi taat, tentang apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan, dan tentang apa yang harus dikatakan serta apa yang harus dilakukan dan kepada siapa itu dikatakan dan dilakukan. Inilah sebabnya dikatakan bahwa orang-orang seperti ini cukup berakal sehat. Mereka yang telah mengalami perubahan dalam watak mereka benar-benar hidup dalam keserupaan dengan manusia, dan mereka memiliki kebenaran. Mereka selalu mampu berbicara dan melihat berbagai hal sesuai dengan kebenaran, dan mereka berprinsip dalam segala sesuatu yang mereka lakukan; mereka tidak tunduk pada pengaruh orang, perkara, atau apa pun dan mereka semua memiliki pandangan mereka sendiri dan dapat mempertahankan kebenaran prinsip. Watak mereka relatif stabil, mereka tidak terombang-ambing, dan apa pun keadaan yang mereka hadapi, mereka mengerti cara melakukan tugas-tugas mereka dengan benar dan cara berperilaku untuk kepuasan Tuhan. Mereka yang wataknya benar-benar telah berubah tidak memusatkan perhatian pada apa yang harus dilakukan untuk membuat diri mereka tampak baik pada tingkat lahiriah—mereka telah mendapatkan kejelasan batin tentang apa yang harus dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Oleh karena itu, secara lahiriah, mereka mungkin tidak tampak menjadi begitu antusias atau telah melakukan sesuatu yang sangat hebat, tetapi segala sesuatu yang mereka lakukan bermakna, bernilai, dan membuahkan hasil yang nyata. Mereka yang wataknya telah berubah pasti memiliki banyak kebenaran, dan ini dapat ditegaskan melalui cara pandang mereka tentang berbagai hal dan tindakan mereka yang berprinsip. Mereka yang tidak memiliki kebenaran sama sekali belum mencapai perubahan apa pun dalam watak. Perubahan watak bukan berarti memiliki kemanusiaan yang telah matang dan berpengalaman; ini terutama merujuk pada kondisi ketika beberapa dari racun-racun iblis di dalam natur seseorang berubah sebagai hasil dari memperoleh pengenalan akan Tuhan dan pemahaman tentang kebenaran. Dengan kata lain, racun-racun Iblis itu ditahirkan, dan kebenaran yang disingkapkan oleh Tuhan berakar dalam diri orang-orang semacam itu, menjadi hidup mereka, dan menjadi satu-satunya dasar dari keberadaan mereka. Baru setelah itulah mereka menjadi manusia baru, dan karena itu, mengalami perubahan watak. Perubahan watak bukan berarti bahwa watak lahiriah orang menjadi lebih lembut daripada sebelumnya, bahwa mereka dahulu congkak tetapi sekarang dapat berkomunikasi dengan pantas, atau mereka dahulu tidak mau mendengarkan siapa pun tetapi sekarang dapat mendengarkan orang lain; perubahan-perubahan lahiriah semacam ini tidak dapat dikatakan sebagai perubahan watak. Tentu saja perubahan watak memang mencakup keadaan dan pengungkapan seperti itu, tetapi bahan yang paling penting adalah bahwa secara batin, hidup mereka telah berubah. Kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan benar-benar menjadi kehidupan mereka sendiri, racun iblis di dalamnya telah disingkirkan, dan berbagai cara pandang mereka telah berubah sepenuhnya—dan tak seorang pun di antara mereka yang sejalan dengan cara pandang dunia. Orang-orang ini dapat melihat rencana jahat dan racun si naga merah besar dengan jelas sebagaimana adanya; mereka telah memahami esensi sejati kehidupan. Jadi, nilai-nilai kehidupan mereka telah berubah, dan inilah jenis perubahan yang paling mendasar, serta esensi dari perubahan watak.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"
520. Jika engkau ingin disucikan dari kerusakan dan mengalami perubahan dalam watak hidupmu, engkau harus mencintai kebenaran dan memiliki kemampuan untuk menerima kebenaran. Apa artinya menerima kebenaran? Menerima kebenaran menunjukkan bahwa apa pun jenis watak rusak yang kaumiliki, atau racun si naga merah yang sangat besar mana yang ada dalam naturmu, engkau mengakuinya ketika itu disingkapkan oleh firman Tuhan, dan tunduk pada firman Tuhan ini; engkau menerimanya tanpa syarat, tanpa mencari-cari alasan apa pun atau berusaha memilah dan memilih, dan engkau mulai mengenal dirimu sendiri berdasarkan pada apa yang Dia katakan. Inilah artinya menerima firman Tuhan. Apa pun yang Dia katakan, sebanyak apa pun perkataan-Nya yang mungkin menembus hatimu, dan apa pun firman yang Dia pakai, engkau dapat menerimanya selama apa yang Dia katakan adalah kebenaran, dan engkau dapat mengakuinya selama itu sesuai dengan kenyataan. Engkau dapat tunduk pada firman Tuhan terlepas dari seberapa dalam engkau memahaminya, dan engkau menerima dan tunduk pada terang yang disingkapkan oleh Roh Kudus dan yang dipersekutukan oleh saudara-saudarimu. Ketika orang semacam itu telah mengejar kebenaran sampai pada titik tertentu, dia dapat memperoleh kebenaran dan mencapai perubahan dalam wataknya. Bahkan jika mereka yang tidak mencintai kebenaran mungkin memiliki sisi kemanusiaan yang baik, dalam hal berhubungan dengan kebenaran, mereka adalah orang yang bodoh dan tidak memperlakukannya dengan serius. Meskipun mereka mungkin mampu melakukan beberapa perbuatan baik, dan dapat mengorbankan dirinya untuk Tuhan, serta mampu melepaskan keduniawian, mereka tidak dapat mencapai perubahan watak.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Mengenal Natur Manusia"
521. Kunci untuk orang mencapai perubahan dalam wataknya adalah dengan mengenal naturnya sendiri, dan ini harus terjadi sesuai dengan penyingkapan dari Tuhan. Hanya dalam firman Tuhanlah, orang dapat mengetahui naturnya sendiri yang mengerikan, mengenali berbagai racun Iblis dalam naturnya sendiri, menyadari bahwa dirinya bodoh dan bebal, dan mengenali unsur-unsur lemah dan negatif dalam naturnya. Setelah ini sepenuhnya diketahui, dan engkau benar-benar mampu membenci dirimu sendiri dan meninggalkan daging, secara konsisten melakukan firman Tuhan, dan memiliki kemauan untuk sepenuhnya tunduk pada Roh Kudus dan firman Tuhan, maka engkau telah mulai menapaki jalan Petrus. Tanpa kasih karunia Tuhan, dan tanpa pencerahan dan tuntutan dari Roh Kudus, akan sangat sulit menapaki jalan ini, karena orang-orang tidak memiliki kebenaran dan tidak mampu mengkhianati dirinya sendiri. Menapaki jalan Petrus untuk disempurnakan terutama tergantung pada ketetapan hati, memiliki iman, dan mengandalkan Tuhan. Selain itu, orang harus tunduk pada pekerjaan Roh Kudus; dalam segala sesuatu, orang tidak sanggup jika tanpa firman Tuhan. Ini adalah aspek-aspek kuncinya, tidak boleh ada satu pun darinya yang dilanggar. Mengenal diri sendiri melalui pengalaman sangatlah sulit; tanpa pekerjaan Roh Kudus, sangatlah sukar untuk memasukinya. Untuk menapaki jalan Petrus, orang harus berkonsentrasi untuk mengenal dirinya sendiri dan mengubah wataknya. Jalan Paulus bukanlah jalan mencari kehidupan ataupun berfokus pada pengenalan diri; Paulus terutama berfokus pada melakukan pekerjaan dan pada pengaruh serta momentum dari pekerjaan tersebut. Motivasinya adalah untuk mendapatkan berkat Tuhan sebagai ganti pekerjaan dan penderitaannya, dan untuk menerima upah dari Tuhan. Motivasi ini salah. Paulus tidak berfokus pada kehidupan, dia juga tidak menganggap bahwa mencapai perubahan watak itu penting; dia hanya berfokus pada upah. Karena dia memiliki tujuan yang salah, tentu saja jalan yang dia tapaki juga salah. Hal ini disebabkan oleh naturnya yang congkak dan sombong. Jelas, Paulus tidak memiliki kebenaran apa pun, dia juga tidak memiliki sedikit pun hati nurani atau nalar. Dalam menyelamatkan dan mengubah manusia, Tuhan terutama mengubah watak mereka. Tujuan firman-Nya adalah untuk mencapai hasil dalam diri manusia yaitu agar mereka memiliki watak yang berubah dan kemampuan untuk mengenal Tuhan, tunduk kepada-Nya, dan menyembah-Nya dengan cara yang normal. Inilah tujuan dari firman Tuhan dan pekerjaan-Nya. Cara Paulus mencari adalah pelanggaran secara langsung dan bertentangan dengan kehendak Tuhan; sepenuhnya bertentangan dengan kehendak Tuhan. Namun, cara Petrus mencari sepenuhnya sesuai dengan kehendak Tuhan, dan tepat seperti itulah hasil yang Tuhan ingin capai dalam diri manusia. Oleh karena itulah, jalan Petrus diberkati dan menerima pujian Tuhan. Karena jalan Paulus adalah pelanggaran terhadap kehendak Tuhan, maka Tuhan membenci dan mengutuknya.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"
522. Jika pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri terlalu dangkal, mereka akan mendapati bahwa mustahil bagi mereka untuk menyelesaikan masalah, dan watak hidup mereka sama sekali tidak akan berubah. Manusia perlu mengenal dirinya sendiri pada tingkat yang mendalam, yang berarti mengenal naturnya sendiri: unsur-unsur apa yang termasuk dalam natur tersebut, bagaimana hal-hal ini bermula, dan dari mana datangnya semua itu. Selain itu, apakah engkau benar-benar dapat membenci hal-hal ini? Sudahkah engkau melihat jiwamu yang buruk dan naturmu yang jahat? Jika engkau benar-benar dapat melihat kebenaran tentang dirimu, engkau akan mulai membenci dirimu sendiri. Ketika engkau membenci dirimu sendiri dan kemudian melakukan firman Tuhan, engkau akan dapat meninggalkan daging dan memiliki kekuatan untuk melakukan kebenaran tanpa kesulitan. Mengapa banyak orang mengikuti keinginan daging mereka? Karena mereka menganggap diri mereka cukup baik, merasa bahwa tindakan mereka benar dan dapat dibenarkan, bahwa mereka tidak memiliki kesalahan, dan bahkan merasa diri mereka sepenuhnya benar, oleh karena itulah, mereka mampu bertindak dengan asumsi bahwa keadilan ada di pihak mereka. Ketika seseorang mengenali seperti apa natur dirinya yang sebenarnya—betapa buruk, hina, dan menyedihkan naturnya—maka orang itu tidak terlalu bangga akan dirinya sendiri, tidak terlalu sombong, dan tidak begitu senang dengan dirinya sendiri seperti sebelumnya. Orang seperti itu merasa, "Aku harus bersungguh-sungguh dan rendah hati serta menerapkan beberapa firman Tuhan. Jika tidak, aku tidak akan memenuhi standar menjadi manusia, dan akan malu untuk hidup di hadirat Tuhan." Dia kemudian benar-benar memandang dirinya sendiri tidak berharga, benar-benar tidak berarti. Pada saat ini, menjadi mudah baginya untuk melakukan kebenaran, dan dia akan tampak seperti manusia yang seharusnya. Hanya ketika manusia benar-benar membenci dirinya sendiri barulah mereka dapat meninggalkan daging. Jika mereka tidak membenci dirinya sendiri, mereka tidak akan dapat meninggalkan daging. Benar-benar membenci diri sendiri terdiri dari beberapa hal: pertama, mengenal naturnya sendiri; dan kedua, melihat dirinya sendiri miskin dan menyedihkan, melihat dirinya sendiri sangat kecil dan tidak penting, dan melihat jiwanya yang menyedihkan dan kotor. Ketika dia sepenuhnya melihat siapa dirinya yang sebenarnya, dan hasil ini dicapai, barulah dia benar-benar mendapatkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, dan dapat dikatakan bahwa dia telah mengenal dirinya sepenuhnya. Baru pada saat itulah, dia dapat benar-benar membenci dirinya sendiri, bahkan sampai mengutuk dirinya sendiri, dan benar-benar merasa bahwa dia telah sangat dirusak oleh Iblis, sedemikian rupa sampai-sampai dia bahkan tidak menyerupai manusia. Kemudian, suatu hari, ketika ancaman kematian muncul, orang seperti itu akan berpikir, "Ini adalah hukuman Tuhan yang adil. Tuhan memang adil; aku pantas mati!" Pada titik ini, dia tidak akan menyimpan keluhan, apalagi menyalahkan Tuhan, semata-mata merasa bahwa dirinya sangat membutuhkan dan memprihatinkan, sangat kotor dan rusak sehingga dia harus dimusnahkan oleh Tuhan, dan jiwa seperti jiwanya tidak layak untuk hidup di bumi. Pada titik ini, orang ini tidak akan menentang Tuhan, apalagi mengkhianati Tuhan. Jika dia tidak mengenal dirinya sendiri, dan masih menganggap dirinya cukup baik, ketika kematian datang, orang ini akan berpikir, "Aku telah beriman dengan baik. Betapa kerasnya aku telah mencari! Aku telah memberi begitu banyak, aku telah sangat menderita, tetapi pada akhirnya, Tuhan sekarang memintaku untuk mati. Aku tidak tahu di mana keadilan Tuhan. Mengapa Dia memintaku untuk mati? Jika bahkan orang sepertiku harus mati, lalu siapa yang akan diselamatkan? Bukankah umat manusia akan berakhir?" Pertama, orang ini memiliki gagasan tertentu tentang Tuhan. Kedua, orang ini sedang mengeluh, dan tidak menunjukkan ketundukan sedikit pun. Ini sama seperti Paulus: ketika dia hampir mati, dia tidak mengenal dirinya sendiri, dan pada saat hukuman Tuhan sudah dekat, sudah terlambat untuk bertobat.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"
523. Ketika orang menjejakkan kaki pada jalan penyempurnaan, watak lama mereka mampu untuk berubah. Bahkan, hidup mereka terus bertumbuh dan mereka secara berangsur-angsur masuk lebih mendalam ke dalam kebenaran. Mereka mampu membenci dunia dan semua orang yang tidak mengejar kebenaran. Mereka khususnya membenci diri mereka sendiri, tetapi lebih dari itu, mereka mengenal diri mereka sendiri dengan jelas. Mereka mau hidup sesuai kebenaran dan menjadikan pengejaran mereka akan kebenaran sebagai tujuan. Mereka tidak mau hidup dalam pemikiran yang dihasilkan otak mereka sendiri, dan mereka merasa benci dengan sikap merasa diri benar, keangkuhan, dan kesombongan manusia. Mereka berbicara dengan rasa kesopanan yang kuat, menangani segala sesuatu dengan kearifan dan hikmat, serta setia dan taat kepada Tuhan. Jika mereka mengalami hajaran dan penghakiman, mereka bukan hanya tidak menjadi pasif atau lemah, tetapi mereka bersyukur untuk hajaran dan penghakiman dari Tuhan. Mereka percaya bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa hajaran dan penghakiman Tuhan, bahwa itu melindungi mereka. Mereka tidak mengejar iman untuk mendapatkan kedamaian dan sukacita atau mencari makanan demi memuaskan rasa lapar mereka. Mereka juga tidak mengejar kesenangan daging yang sementara. Inilah yang terjadi pada mereka yang disempurnakan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Fakta Sesungguhnya di Balik Pekerjaan Penaklukan (4)"
524. Jika orang dapat memuaskan Tuhan saat memenuhi tugasnya, berprinsip dalam perkataan dan tindakannya, serta dapat memasuki kebenaran kenyataan dalam setiap aspek kebenaran, maka dia adalah orang yang disempurnakan oleh Tuhan. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan dan firman Tuhan telah sepenuhnya efektif bagi orang-orang semacam itu, bahwa firman Tuhan telah menjadi hidupnya, mereka telah memperoleh kebenaran, dan mereka dapat hidup sesuai dengan firman Tuhan. Setelah ini, natur daging mereka—yaitu, fondasi keberadaan mereka yang semula—akan terguncang dan runtuh. Setelah orang-orang memiliki firman Tuhan sebagai hidupnya, mereka akan menjadi manusia baru. Jika firman Tuhan menjadi hidup mereka, jika visi pekerjaan Tuhan, tuntutan-Nya atas manusia, penyingkapan-Nya kepada manusia, dan standar bagi kehidupan yang benar yang Tuhan tuntut dari mereka untuk dipenuhi menjadi hidup mereka, jika mereka hidup berdasarkan firman dan kebenaran ini, maka mereka disempurnakan oleh firman Tuhan. Orang-orang semacam itu dilahirkan kembali, dan telah menjadi manusia baru melalui firman Tuhan. Inilah jalan yang digunakan Petrus untuk mengejar kebenaran; inilah jalan untuk disempurnakan, disempurnakan oleh firman Tuhan, dan mendapatkan kehidupan dari firman Tuhan. Kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan menjadi kehidupannya, dan baru pada saat itulah dia menjadi orang yang memperoleh kebenaran.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Menempuh Jalan Petrus"
525. Jika orang memiliki pemahaman sejati tentang watak Tuhan, dan mampu menaikkan pujian sepenuh hati atas kekudusan dan kebenaran-Nya, maka itu berarti mereka benar-benar mengenal Dia dan memiliki kebenaran; baru setelah itulah mereka hidup dalam terang. Hanya setelah pandangan manusia akan dunia dan akan kehidupan berubah barulah dia mengalami perubahan yang mendasar. Ketika orang memiliki tujuan hidup dan bersikap sesuai dengan kebenaran; ketika dia tunduk sepenuhnya kepada Tuhan dan hidup menurut firman-Nya, ketika orang merasa damai dan diterangi sampai pada kedalaman jiwanya; ketika hatinya bebas dari kegelapan; dan ketika dia dapat hidup sepenuhnya merdeka dan bebas di hadirat Tuhan, baru pada saat itulah dia menjalani kehidupan manusia sejati, dan baru setelah itulah dia menjadi orang yang memiliki kebenaran. Selain itu, semua kebenaran yang engkau miliki berasal dari firman Tuhan dan dari Tuhan itu sendiri. Penguasa seluruh alam semesta dan segala sesuatu—Tuhan Yang Mahatinggi—berkenan kepadamu sebagai seseorang yang menjalani kehidupan manusia sejati. Adakah yang dapat lebih bermakna daripada perkenanan Tuhan? Inilah artinya memiliki kebenaran.
—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Cara Mengenal Natur Manusia"
526. Jika dalam keyakinannya kepada Tuhan, manusia tidak serius tentang masalah-masalah kehidupan, tidak berupaya masuk ke dalam kebenaran, tidak mengejar perubahan dalam wataknya, apalagi mengejar pengetahuan akan pekerjaan Tuhan, dia tidak bisa disempurnakan. Jika ingin disempurnakan, maka engkau harus memahami pekerjaan Tuhan. Terutama, engkau harus memahami pentingnya hajaran dan penghakiman-Nya, dan mengapa pekerjaan ini dilakukan terhadap manusia. Apakah engkau sanggup menerima? Selama hajaran semacam ini, apakah engkau dapat mencapai pengalaman dan pengetahuan yang sama seperti Petrus? Jika engkau mengejar pengetahuan akan Tuhan dan pekerjaan Roh Kudus, dan jika engkau mengupayakan perubahan dalam watakmu, engkau memiliki kesempatan untuk disempurnakan.
Bagi orang-orang yang akan disempurnakan, langkah pekerjaan untuk mengalami penaklukan ini sangat diperlukan; sebab hanya dengan ditaklukkan, manusia dapat mengalami proses disempurnakan. Tidak ada nilai yang besar hanya dengan memenuhi peran untuk ditaklukkan, yang tidak akan membuat engkau layak dipakai oleh Tuhan. Engkau tidak akan memiliki sarana untuk memainkan peran dalam memberitakan Injil, sebab engkau tidak mengejar kehidupan dan tidak mengupayakan perubahan dan pembaruan dalam dirimu sendiri, sehingga engkau tidak memiliki pengalaman hidup yang nyata. Selama proses selangkah demi selangkah ini, engkau pernah bertindak sebagai pelaku pelayanan dan sebagai kontras, tetapi jika pada akhirnya engkau tidak berupaya menjadi seperti Petrus, dan upayamu tidak sesuai dengan jalan yang ditempuh Petrus untuk disempurnakan, tentu saja engkau tidak akan mengalami perubahan watak. Jika engkau adalah seseorang yang mengupayakan supaya dapat disempurnakan, engkau pasti akan menjadi kesaksian, dan engkau akan berkata: "Dalam pekerjaan Tuhan langkah demi langkah ini, aku telah menerima proses hajaran dan penghakiman Tuhan, dan sekalipun aku telah menanggung penderitaan besar, aku telah mengetahui cara Tuhan menyempurnakan manusia, aku mulai mendapatkan pekerjaan yang Tuhan lakukan, aku telah memiliki pengetahuan tentang kebenaran Tuhan, dan hajaran-Nya telah menyelamatkan aku. Watak-Nya yang benar telah menemukanku, serta mendatangkan berkat dan kasih karunia bagiku; penghakiman serta hajaran-Nya telah melindungi dan menyucikan aku. Seandainya aku tidak dihajar dan dihakimi oleh Tuhan, dan jika firman-Nya yang keras tidak mendapatiku, pastilah aku tidak dapat mengenal Tuhan, dan tentu tidak dapat diselamatkan. Saat ini aku paham: sebagai makhluk ciptaan, manusia bukan saja menikmati segala sesuatu yang dijadikan oleh Sang Pencipta, tetapi yang lebih penting, segenap makhluk ciptaan harus menikmati watak Tuhan yang benar dan penghakiman-Nya yang adil, sebab watak Tuhan layak dinikmati oleh manusia. Sebagai makhluk yang telah dirusak oleh Iblis, seseorang harus menikmati watak Tuhan yang benar. Dalam watak-Nya yang benar, ada hajaran dan penghakiman, dan terlebih lagi, ada kasih yang besar. Sekalipun aku tidak mampu sepenuhnya mendapatkan kasih Tuhan hari ini, aku bernasib baik untuk menyaksikannya, dan demikianlah aku telah diberkati." Inilah jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang mengenyam proses disempurnakan dan inilah pengetahuan yang mereka sampaikan. Orang-orang semacam itu sama dengan Petrus; mereka memiliki pengalaman yang sama dengan Petrus. Orang-orang semacam itu juga merupakan orang-orang yang telah memperoleh kehidupan, yang memiliki kebenaran. Jika mereka mengalami sampai akhir, selama penghakiman Tuhan mereka pasti akan sepenuhnya menjauhkan dirinya dari pengaruh Iblis, dan didapatkan oleh Tuhan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"
527. Hal yang Kukehendaki adalah orang-orang seperti Petrus, mereka yang berupaya untuk disempurnakan. Kebenaran hari ini diberikan kepada mereka yang merindukan dan mencarinya. Keselamatan ini diberikan kepada mereka yang rindu diselamatkan oleh Tuhan, dan tidak hanya dimaksudkan untuk didapatkan oleh engkau sekalian. Tujuannya adalah supaya engkau sekalian bisa didapatkan oleh Tuhan; engkau mendapatkan Tuhan agar Dia bisa mendapatkan engkau. Pada hari ini, Aku telah menyampaikan firman ini kepadamu, dan engkau telah mendengarnya, maka engkau harus melakukan penerapan sesuai dengan firman ini. Pada akhirnya, saat ketika engkau sekalian melakukan perkataan ini akan menjadi saat ketika Aku telah mendapatkan engkau melalui perkataan-perkataan ini; selain itu, engkau juga akan mendapatkan perkataan ini, yang berarti, engkau sekalian akan memperoleh keselamatan tertinggi. Setelah engkau ditahirkan, engkau akan menjadi seorang manusia sejati. Jika engkau tidak mampu hidup dalam kebenaran, atau hidup dalam keserupaan orang yang telah disempurnakan, maka dapat dikatakan bahwa engkau bukan manusia, melainkan mayat berjalan, binatang buas, karena engkau tidak memiliki kebenaran, yang artinya engkau tidak memiliki napas Yahweh, dan dengan demikian engkau adalah mayat yang tidak memiliki roh! Meskipun mungkin memberikan kesaksian setelah ditaklukkan, yang engkau dapatkan hanyalah sedikit keselamatan, dan engkau belum menjadi makhluk hidup yang memiliki roh. Sekalipun engkau telah mengalami hajaran dan penghakiman, tetapi watakmu tidak diperbarui atau diubah sebagai hasilnya; engkau masih manusia lama, masih menjadi milik Iblis, dan bukan orang yang telah ditahirkan. Hanya mereka yang telah disempurnakan itulah yang berharga, dan hanya orang-orang seperti inilah yang sudah memperoleh kehidupan yang sejati.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"
528. Di jalan pelayananmu di masa depan, bagaimana engkau dapat memenuhi kehendak Tuhan? Satu hal yang sangat penting adalah berusahalah untuk masuk ke dalam kehidupan, kejarlah perubahan watak, dan berusahalah masuk ke dalam kebenaran secara lebih dalam—ini adalah cara untuk mencapai dirimu disempurnakan dan didapatkan oleh Tuhan. Engkau semua adalah penerima amanat Tuhan, tetapi amanat seperti apa? Ini berkaitan dengan langkah pekerjaan berikutnya; langkah pekerjaan selanjutnya akan merupakan pekerjaan yang lebih besar yang dilakukan di seluruh alam semesta, jadi sekarang ini, engkau harus mengejar terjadinya perubahan dalam watak hidupmu, sehingga di masa depan engkau akan benar-benar menjadi bukti bahwa Tuhan mendapatkan kemuliaan melalui pekerjaan-Nya, dan menjadikan dirimu teladan untuk pekerjaan masa depan-Nya. Pengejaran yang dilakukan pada zaman sekarang adalah sepenuhnya demi meletakkan landasan bagi pekerjaan di masa depan, agar engkau dapat dipakai Tuhan dan dapat menjadi kesaksian bagi-Nya. Jika engkau menjadikan ini tujuan pengejaranmu, engkau akan dapat memperoleh kehadiran Roh Kudus. Semakin tinggi engkau menentukan tujuan pengejaranmu, semakin dapat engkau disempurnakan. Semakin engkau mengejar kebenaran, semakin Roh Kudus bekerja. Semakin banyak energi yang engkau kerahkan dalam pengejaranmu, semakin banyak yang akan engkau dapatkan. Roh Kudus menyempurnakan manusia berdasarkan keadaan batin mereka. Sebagian orang mengatakan bahwa mereka tidak mau dipakai oleh Tuhan atau disempurnakan oleh-Nya, bahwa mereka hanya ingin agar daging mereka tetap aman dan tidak menderita kemalangan apa pun. Sebagian orang tidak mau masuk ke dalam kerajaan, tetapi bersedia turun ke dalam jurang maut. Dalam hal itu, Tuhan juga akan memenuhi harapanmu. Apa pun yang engkau kejar, Tuhan akan membuat hal itu terjadi. Jadi, apa yang sedang engkau kejar saat ini? Apakah engkau sedang berusaha untuk disempurnakan? Apakah tindakan dan perilakumu saat ini adalah demi disempurnakan oleh Tuhan dan demi didapatkan oleh-Nya? Engkau harus selalu mengukur dirimu seperti ini dalam kehidupanmu sehari-hari. Jika engkau mencurahkan segenap hatimu ke dalam pengejaran untuk mencapai satu tujuan, Tuhan pasti akan menyempurnakanmu. Seperti inilah jalan Roh Kudus. Jalan di mana Roh Kudus membimbing manusia dicapai melalui pengejaran mereka. Semakin engkau haus untuk disempurnakan dan didapatkan oleh Tuhan, semakin Roh Kudus akan bekerja di dalam dirimu. Semakin engkau gagal mencari, dan semakin engkau negatif dan mundur, semakin Roh Kudus tidak mendapat kesempatan untuk bekerja; seiring berjalannya waktu, Roh Kudus akan meninggalkanmu. Apakah engkau ingin disempurnakan oleh Tuhan? Apakah engkau ingin didapatkan oleh Tuhan? Apakah engkau ingin dipakai oleh Tuhan? Engkau semua harus berusaha melakukan segalanya agar disempurnakan, didapatkan, dan dipakai oleh Tuhan sehingga alam semesta dan segala sesuatu dapat melihat perbuatan Tuhan yang dinyatakan di dalam dirimu. Engkau semua adalah penguasa di antara segala sesuatu, dan di tengah-tengah semua yang ada, engkau akan mengizinkan Tuhan menikmati kesaksian dan kemuliaan melalui dirimu—ini membuktikan bahwa engkau adalah generasi yang paling diberkati!
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Orang-Orang yang Wataknya Telah Berubah adalah Orang yang Telah Masuk ke dalam Kenyataan Firman Tuhan"