II. Firman tentang Pekerjaan Penghakiman Tuhan pada Akhir Zaman
51. Dalam pekerjaan terakhir-Nya untuk mengakhiri zaman, salah satu watak Tuhan ialah menghajar dan menghakimi. Dengan watak ini Dia menyingkapkan segala sesuatu yang tidak benar untuk menghakimi semua orang secara terbuka dan menyempurnakan mereka yang mengasihi-Nya dengan hati yang tulus. Watak seperti inilah yang dapat mengakhiri zaman. Akhir zaman telah tiba. Semua makhluk ciptaan akan dipisahkan menurut jenis mereka, dan dibagi ke dalam kategori berbeda berdasarkan sifat mereka. Ini saat ketika Tuhan mengungkap kesudahan manusia dan tempat tujuan mereka. Jika manusia tidak mengalami hajaran dan penghakiman, tidak akan ada jalan untuk mengungkap ketidakpatuhan serta ketidakbenaran mereka. Hanya melalui hajaran dan penghakimanlah kesudahan semua makhluk ciptaan bisa diungkapkan. Manusia hanya menunjukkan watak aslinya ketika dia dihajar dan dihakimi. Yang jahat akan dikumpulkan bersama yang jahat, yang baik dengan yang baik, dan semua manusia akan dipisahkan berdasarkan jenis mereka. Melalui hajaran dan penghakiman, kesudahan semua ciptaan akan diungkap, sehingga yang jahat bisa dihukum dan yang baik diberikan upah, dan semua orang menjadi tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Semua pekerjaan ini harus dicapai melalui hajaran dan penghakiman yang benar. Karena kerusakan manusia telah mencapai puncaknya dan ketidakpatuhan mereka semakin parah, hanya watak Tuhan yang benar, yang pada prinsipnya adalah termasuk hajaran dan penghakiman serta diungkapkan di akhir zaman—yang bisa benar-benar mengubahkan dan menyempurnakan manusia. Hanya watak ini yang bisa menyingkap kejahatan dan menghukum semua yang tidak benar dengan keras. Oleh karena itu, watak seperti ini dijiwai dengan makna penting zaman, dan pengungkapan serta pergelaran watak-Nya dinyatakan demi kepentingan pekerjaan setiap zaman yang baru. Namun, tidak berarti bahwa Tuhan menyatakan watak-Nya secara sewenang-wenang dan tanpa makna. Andaikan dalam menyingkapkan kesudahan manusia selama akhir zaman, Tuhan masih menganugerahi manusia dengan belas kasihan dan kasih yang tak terhingga dan terus mengasihinya; tidak memperhadapkan manusia dengan penghakiman yang benar, melainkan menunjukkan toleransi, kesabaran, dan pengampunan kepadanya dan mengampuni manusia tanpa peduli betapa beratnya dosa mereka dan tanpa penghakiman yang benar sedikit pun: lalu kapankah semua pengelolaan Tuhan akan diakhiri? Kapankah watak seperti itu dapat menuntun orang ke tempat tujuan yang pantas bagi umat manusia? Misalkan saja, ada seorang hakim, yang selalu mengasihi, seorang hakim yang berwajah ramah dan berhati lembut. Dia panjang sabar dan selalu mengasihi orang tanpa memandang bulu dan tanpa memandang kejahatan yang mungkin dilakukannya. Dapatkah dia memberi putusan yang benar dalam penghakiman? Selama akhir zaman, hanya penghakiman yang benar yang dapat memisahkan manusia menurut jenisnya dan membawa manusia ke dalam dunia baru. Dengan kata lain, seluruh zaman diakhiri melalui watak Tuhan yang benar, yakni menghakimi penghakiman dan hajaran.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"
52. Sebelum manusia ditebus, banyak racun Iblis yang telah tertanam kuat di dalam dirinya. Setelah ribuan tahun dirusak oleh Iblis, di dalam diri manusia terdapat sifat dasar yang selalu menolak Tuhan. Oleh karena itu, ketika manusia telah ditebus, manusia mengalami tidak lebih dari penebusan, di mana manusia dibeli dengan harga yang mahal, namun sifat beracun dalam dirinya masih belum dihilangkan. Manusia masih begitu tercemar sehingga harus mengalami perubahan sebelum layak untuk melayani Tuhan. Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan. Daripada menganggap tahap pekerjaan ini sebagai tahap penyelamatan, lebih tepat menganggapnya sebagai tahap pekerjaan penyucian. Sebenarnya, tahap ini merupakan tahap penaklukan dan juga tahap kedua penyelamatan. Manusia dijadikan milik Tuhan melalui penghakiman dan hajaran oleh firman. Melalui penggunaan firman untuk memurnikan, menghakimi dan menyingkapkan, semua ketidakmurnian, gagasan, motif dan harapan pribadi dalam hati manusia akan sepenuhnya tersingkap. Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, dia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak. Misalnya, ketika manusia tahu bahwa mereka keturunan Moab, mereka mengeluh, tidak lagi mencari kehidupan, dan menjadi benar-benar negatif. Bukankah ini menunjukkan bahwa mereka masih tak mampu untuk sepenuhnya tunduk di bawah kekuasaan Tuhan? Bukankah tepat seperti inilah watak rusak Iblis? Jika engkau tidak ditundukkan dengan hajaran, tanganmu terangkat lebih tinggi dari semua orang lain, bahkan lebih tinggi dari Yesus. Dan engkau berteriak dengan suara nyaring: "Jadilah anak Tuhan yang terkasih! Milikilah hubungan yang intim dengan Tuhan! Lebih baik kita mati daripada tunduk kepada Iblis! Ayo kita berperang melawan si Iblis tua! Ayo kita berperang melawan si naga merah yang sangat besar! Tumbangkan si naga merah yang sangat besar dari kekuasaannya! Biarlah Tuhan menjadikan kita sempurna!" Teriakanmu lebih keras dari teriakan semua orang. Tetapi kemudian, datanglah waktu hajaran dan sekali lagi, watak rusak manusia tersingkap. Lalu teriakan mereka pun berhenti dan mereka tidak lagi memiliki tekad. Inilah kerusakan manusia. Kerusakan itu lebih dalam daripada dosa, ditanam si Iblis dan berakar kuat dalam diri manusia. Tidak mudah bagi manusia untuk menyadari dosa-dosanya; manusia tidak dapat mengenali sifat dasarnya sendiri yang telah berakar begitu dalam. Hanya melalui penghakiman oleh firman, dampak seperti itu dapat dicapai. Hanya dengan demikian, manusia secara bertahap diubahkan dimulai dari titik tersebut hingga seterusnya.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)"
53. Hari ini Tuhan menghakimi, menghajar dan menghukum engkau, tetapi ketahuilah bahwa penghukuman atasmu bertujuan supaya engkau dapat mengenal dirimu sendiri. Penghukuman, kutukan, penghakiman, hajaran—semua ini bertujuan agar engkau dapat mengenal dirimu sendiri, sehingga watakmu bisa berubah, dan terlebih lagi, supaya engkau dapat mengetahui nilaimu, dan melihat bahwa semua tindakan Tuhan adalah benar, dan sesuai dengan watak-Nya dan kebutuhan pekerjaan-Nya, bahwa Dia bekerja sesuai dengan rencana-Nya untuk keselamatan manusia, dan bahwa Dia adalah Tuhan yang benar yang mengasihi dan menyelamatkan manusia, yang menghakimi dan menghajar manusia. Jika engkau hanya tahu bahwa engkau memiliki status yang rendah, sudah rusak, dan tidak taat, tetapi tidak tahu bahwa Tuhan ingin menyatakan keselamatan-Nya dengan jelas melalui penghakiman dan hajaran yang dilakukan-Nya di dalam dirimu hari ini, berarti engkau tidak tahu cara mengalaminya, apalagi mampu terus maju. Tuhan tidak datang untuk membunuh, atau membinasakan, tetapi menghakimi, mengutuk, menghajar, dan menyelamatkan. Sebelum kesudahan dari rencana pengelolaan-Nya selama 6.000 tahun—sebelum Dia menyatakan akhir dari setiap kategori manusia—pekerjaan Tuhan di bumi adalah demi keselamatan, semua itu bertujuan agar orang-orang yang mengasihi Dia sempurna sepenuhnya, dan menuntun mereka supaya tunduk pada kekuasaan-Nya. Tidak peduli bagaimana cara Tuhan menyelamatkan manusia, itu semua dilakukan dengan membuat mereka melepaskan diri dari sifat lama mereka yang sudah rusak; yaitu, Dia menyelamatkan mereka supaya mereka mencari kehidupan. Jika mereka tidak mencari kehidupan, mereka tidak akan tahu cara menerima keselamatan Tuhan. Keselamatan adalah pekerjaan Tuhan Sendiri dan mencari kehidupan adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia untuk menerima keselamatan. Di mata manusia, keselamatan adalah kasih Tuhan, dan kasih Tuhan tidak mungkin berupa hajaran, penghakiman, dan kutukan; keselamatan harus mengandung kasih, belas kasihan, dan terlebih lagi, kata-kata penghiburan, dan harus mengandung berkat tak terbatas yang dianugerahkan oleh Tuhan. Manusia percaya bahwa ketika Tuhan menyelamatkan manusia, Dia melakukannya dengan menjamah mereka dan supaya mereka memberikan hati mereka kepada-Nya melalui berkat dan anugerah-Nya. Artinya, Tuhan menyelamatkan manusia dengan menjamah mereka. Keselamatan seperti ini diperoleh lewat kesepakatan. Hanya ketika Tuhan menganugerahkan seratus kali lipat kepada mereka, barulah manusia mau tunduk di hadapan nama Tuhan, dan berusaha melakukan yang terbaik bagi Dia dan memberi-Nya kemuliaan. Ini bukan kehendak Tuhan bagi umat manusia. Tuhan telah datang untuk bekerja di bumi demi menyelamatkan umat manusia yang sudah rusak—tidak ada kepalsuan dalam hal ini; jika tidak, Dia pasti tidak akan datang untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi. Di masa lalu, cara keselamatan-Nya adalah menunjukkan kasih dan belas kasihan yang sangat besar, sehingga Dia menyerahkan segala milik-Nya kepada Iblis untuk ditukar dengan seluruh umat manusia. Hari ini tidak seperti masa lalu: hari ini, keselamatanmu terjadi di akhir zaman, di saat masing-masing manusia dikelompokkan menurut jenisnya; cara keselamatanmu bukanlah kasih atau belas kasihan, tetapi hajaran dan penghakiman agar manusia dapat diselamatkan secara menyeluruh. Dengan demikian, yang engkau terima seluruhnya adalah hajaran, penghakiman, dan pukulan tanpa ampun. Namun, ketahuilah bahwa dalam pukulan yang tak kenal ampun ini tidak ada hukuman sedikit pun. Ketahuilah bahwa terlepas dari betapa kerasnya firman-Ku, yang engkau terima hanyalah beberapa kata yang tampaknya sangat kejam bagimu, dan ketahuilah bahwa, terlepas dari betapa hebatnya amarah-Ku, apa yang terjadi padamu tetaplah perkataan pengajaran, dan Aku tidak bermaksud menyakiti engkau, atau menyebabkan engkau mati. Bukankah ini semua faktanya? Ketahuilah bahwa hari ini, entah itu penghakiman yang benar atau pemurnian dan hajaran tanpa ampun, semuanya adalah demi keselamatan. Terlepas dari apakah hari ini ada pengelompokan masing-masing manusia menurut jenisnya, atau penyingkapan berbagai jenis manusia, seluruh ucapan dan pekerjaan Tuhan adalah untuk menyelamatkan orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Penghakiman yang benar adalah untuk memurnikan manusia, pemurnian yang tanpa ampun adalah untuk menyucikan manusia, perkataan keras atau hajaran semuanya adalah untuk memurnikan dan untuk keselamatan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia"
54. Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran sehingga manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang Dia, dan demi kesaksian-Nya. Tanpa penghakiman-Nya atas watak manusia yang rusak, manusia tidak mungkin mengetahui watak-Nya yang benar, yang tidak menoleransi pelanggaran, dan manusia juga tidak akan mampu mengubah pengetahuan lamanya tentang Tuhan menjadi pengetahuan yang baru. Demi kesaksian-Nya, dan demi pengelolaan-Nya, Dia memperlihatkan keseluruhan diri-Nya secara terbuka, sehingga melalui penampakan-Nya yang secara terbuka itu, Dia memampukan manusia untuk sampai pada pengetahuan tentang Tuhan, untuk diubahkan dalam wataknya, dan untuk menjadi kesaksian yang meyakinkan bagi Tuhan. Perubahan watak manusia dicapai melalui berbagai jenis pekerjaan Tuhan; tanpa perubahan seperti itu dalam wataknya, manusia tidak akan dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan dan berkenan di hati Tuhan. Perubahan watak manusia menandakan bahwa manusia telah membebaskan dirinya dari perbudakan Iblis dan dari pengaruh kegelapan, dan telah benar-benar menjadi teladan dan contoh pekerjaan Tuhan, seorang saksi Tuhan, dan orang yang berkenan di hati Tuhan. Pada zaman sekarang, Tuhan yang berinkarnasi telah datang untuk melakukan pekerjaan-Nya di bumi, dan Dia menuntut agar manusia mencapai pengetahuan tentang Dia, ketaatan kepada-Nya, menjadi kesaksian bagi-Nya, mengenal pekerjaan-Nya yang normal dan nyata, menaati semua firman dan pekerjaan-Nya yang tidak sesuai dengan pemahaman manusia, dan memberi kesaksian tentang semua pekerjaan yang Dia lakukan untuk menyelamatkan manusia serta semua perbuatan yang Dia capai untuk menaklukkan manusia. Orang-orang yang menjadi kesaksian bagi Tuhan harus memiliki pengetahuan tentang Tuhan; hanya kesaksian semacam inilah yang akurat dan nyata, dan hanya kesaksian semacam inilah yang dapat mempermalukan Iblis. Tuhan memakai orang-orang yang telah mengenal Dia melalui menjalani penghakiman dan hajaran, penanganan dan pemangkasan-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Dia memakai orang-orang yang telah dirusak oleh Iblis untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan demikian pula Dia memakai orang-orang yang wataknya telah berubah, dan yang dengan demikian telah mendapatkan berkat-Nya, untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak membutuhkan manusia untuk memuji Dia dengan mulutnya. Dia juga tidak membutuhkan pujian dan kesaksian dari sekutu Iblis, yang belum diselamatkan oleh-Nya. Hanya orang-orang yang mengenal Tuhan yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya, dan hanya mereka yang telah mengalami perubahan watak yang memenuhi syarat untuk menjadi kesaksian bagi-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan manusia dengan sengaja mempermalukan nama-Nya.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Mengenal Tuhan yang Bisa Menjadi Kesaksian bagi Tuhan"
55. Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan. Jika engkau tidak menganggap penting kebenaran-kebenaran ini, jika engkau terus-menerus berpikir untuk menghindarinya, atau bagaimana menemukan jalan baru di luar kebenaran ini yang tidak melibatkan kebenaran, maka Kukatakan bahwa engkau adalah orang berdosa yang menyedihkan. Jika engkau memiliki iman kepada Tuhan, tetapi tidak mencari kebenaran atau kehendak Tuhan, ataupun mencintai jalan yang membawamu lebih dekat kepada Tuhan, maka Kukatakan bahwa engkau adalah orang yang berusaha untuk menghindari penghakiman, dan bahwa engkau adalah sebuah boneka dan seorang pengkhianat yang melarikan diri dari takhta putih yang besar. Tuhan tidak akan mengampuni pemberontak mana pun yang meloloskan diri dari pengawasan mata-Nya. Orang-orang semacam itu akan menerima hukuman yang jauh lebih berat. Mereka yang datang ke hadapan Tuhan untuk dihakimi, dan terlebih lagi telah disucikan, akan hidup selamanya dalam kerajaan Tuhan. Tentu saja, ini adalah sesuatu yang akan terjadi di masa depan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"
56. Pekerjaan penghakiman adalah pekerjaan Tuhan sendiri, jadi sudah sewajarnya itu harus dilakukan oleh Tuhan itu sendiri; pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh manusia atas nama-Nya. Karena penghakiman adalah penggunaan kebenaran untuk menaklukkan umat manusia, tidak diragukan lagi bahwa Tuhan akan tetap menampakkan diri dalam gambar inkarnasi untuk melakukan pekerjaan ini di antara manusia. Dengan kata lain, Kristus akhir zaman akan menggunakan kebenaran untuk mengajar orang-orang di seluruh dunia dan membuat semua kebenaran diketahui oleh mereka. Inilah pekerjaan penghakiman Tuhan. Banyak orang memiliki perasaan yang tidak enak tentang inkarnasi Tuhan yang kedua, karena manusia sulit memercayai bahwa Tuhan mau menjadi daging untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Meskipun demikian, Aku harus mengatakan kepadamu bahwa pekerjaan Tuhan sering kali sangat melampaui perkiraan manusia, dan sulit bagi pikiran manusia untuk menerimanya. Karena manusia hanyalah belatung di atas bumi, sedangkan Tuhan adalah Yang Maha Tinggi yang memenuhi alam semesta. Pikiran manusia mirip dengan lubang air kotor yang hanya menghasilkan belatung, sedangkan setiap tahap pekerjaan yang diarahkan oleh pemikiran Tuhan adalah hasil hikmat Tuhan. Manusia selalu berusaha berbantah dengan Tuhan, yang tentang itu Aku berkata bahwa sudah jelas siapa yang akan menderita kekalahan pada akhirnya. Aku menasihati engkau semua agar tidak menganggap dirimu lebih berharga daripada emas. Jika orang lain bisa menerima penghakiman Tuhan, mengapa engkau tidak bisa? Apakah engkau jauh lebih tinggi di atas orang lain? Jika orang lain bisa menghormati kebenaran, mengapa engkau tidak bisa melakukan hal itu juga? Pekerjaan Tuhan memiliki momentum yang tak terhentikan. Dia tidak akan kembali mengulangi pekerjaan penghakiman hanya karena "sumbangsihmu", dan engkau akan dipenuhi dengan penyesalan karena membiarkan kesempatan seperti ini berlalu. Jika engkau tidak memercayai perkataan-Ku, tunggu saja takhta putih yang besar di angkasa itu memberimu penghakiman! Engkau harus tahu bahwa semua orang Israel menolak dan menyangkal Yesus, tetapi fakta penebusan Yesus bagi umat manusia tetap meluas ke seluruh alam semesta dan sampai ke ujung-ujung bumi. Bukankah ini adalah kenyataan yang Tuhan buat sejak dahulu? Jika engkau masih menantikan Yesus untuk membawamu ke surga, Kukatakan bahwa engkau adalah sepotong kayu mati[a] yang keras kepala. Yesus tidak akan mengakui orang percaya palsu sepertimu yang tidak setia pada kebenaran dan hanya mencari berkat. Sebaliknya, Dia tidak akan menunjukkan belas kasihan saat melemparkanmu ke dalam lautan api untuk dibakar selama puluhan ribu tahun lamanya.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"
57. Tuhan tidak menghakimi manusia satu per satu dan tidak menguji manusia satu per satu; melakukan itu bukanlah pekerjaan penghakiman. Bukankah kerusakan semua manusia itu sama? Bukankah hakikat semua manusia itu sama? Yang dihakimi adalah hakikat rusak umat manusia, hakikat manusia yang dirusak oleh Iblis, dan seluruh dosa manusia. Tuhan tidak menghakimi kesalahan manusia yang remeh dan tak penting. Pekerjaan penghakiman bersifat representatif, dan tidak dilakukan secara khusus untuk orang tertentu. Sebaliknya, ini adalah pekerjaan di mana sekelompok orang dihakimi untuk merepresentasikan penghakiman atas seluruh umat manusia. Dengan melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi atas sekelompok orang, Tuhan dalam daging menggunakan pekerjaan-Nya untuk merepresentasikan pekerjaan-Nya atas seluruh umat manusia, setelah itu, pekerjaan ini secara bertahap menyebar. Demikian juga halnya dengan pekerjaan penghakiman. Tuhan tidak menghakimi orang tertentu atau sekelompok orang tertentu, tetapi menghakimi kefasikan seluruh umat manusia—penentangan manusia terhadap Tuhan, contohnya, atau sikap tidak hormat manusia terhadap-Nya, atau gangguan mereka terhadap pekerjaan Tuhan, dan seterusnya. Yang dihakimi adalah hakikat penentangan umat manusia terhadap Tuhan, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan penaklukan pada akhir zaman. Pekerjaan dan firman Tuhan yang berinkarnasi yang disaksikan manusia adalah pekerjaan penghakiman di hadapan takhta putih yang besar pada akhir zaman, yang dipahami manusia di masa lampau. Pekerjaan yang sedang dilakukan Tuhan yang berinkarnasi adalah penghakiman di hadapan takhta putih yang besar. Tuhan yang berinkarnasi zaman sekarang adalah Tuhan yang menghakimi seluruh umat manusia pada akhir zaman. Daging ini dan pekerjaan, firman, dan seluruh watak-Nya adalah keseluruhan diri-Nya. Meskipun cakupan pekerjaan-Nya terbatas, dan tidak secara langsung melibatkan seluruh alam semesta, hakikat pekerjaan penghakiman adalah penghakiman langsung atas seluruh umat manusia—bukan saja untuk umat pilihan di Tiongkok, ataupun untuk sejumlah kecil orang.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi"
58. Firman yang Kuucapkan pada zaman sekarang adalah untuk menghakimi dosa manusia, menghakimi ketidakbenaran manusia, mengutuk ketidaktaatan manusia. Kebengkokan dan kecurangan manusia, perkataan dan perbuatan manusia—semua yang bertentangan dengan kehendak Tuhan harus dihakimi, dan ketidaktaatan manusia harus dikecam sebagai dosa. Firman-Nya berputar di sekitar prinsip-prinsip penghakiman; Dia menggunakan penghakiman atas ketidakbenaran manusia, kutukan atas pemberontakan manusia, dan penyingkapan keburukan manusia untuk menyatakan watak-Nya sendiri yang benar. Kekudusan adalah representasi dari watak benar-Nya, dan bahkan kekudusan Tuhan sebenarnya adalah watak-Nya yang benar. Watakmu yang rusak adalah konteks firman zaman sekarang—Aku menggunakannya untuk berfirman dan menghakimi, dan melaksanakan pekerjaan penaklukan. Ini sendiri adalah pekerjaan nyata, dan ini sendiri sepenuhnya membuat kekudusan Tuhan bersinar. Jika tidak ada jejak watak yang rusak dalam dirimu, Tuhan tidak akan menghakimimu, dan Dia juga tidak akan menunjukkan kepadamu watak-Nya yang benar. Karena engkau memiliki watak yang rusak, Tuhan tidak akan melepaskanmu, dan melalui inilah kekudusan-Nya diperlihatkan. Jika Tuhan melihat bahwa kekotoran dan pemberontakan manusia terlalu besar, tetapi Dia tidak berfirman atau menghakimimu, juga tidak menghajarmu karena ketidakbenaranmu, maka ini akan membuktikan bahwa Dia bukan Tuhan, karena Dia tidak memiliki kebencian terhadap dosa; Dia akan sama kotornya seperti manusia. Sekarang ini, oleh karena kekotoranmulah Aku menghakimimu, dan oleh karena kerusakan dan pemberontakanmulah Aku menghajarmu. Aku tidak sedang memamerkan kuasa-Ku kepadamu ataupun dengan sengaja menindasmu; Aku melakukan hal-hal ini karena engkau semua, yang dilahirkan di negeri yang kotor ini, telah sedemikian tercemar oleh kekotoran. Engkau semua telah sama sekali kehilangan integritas dan kemanusiaanmu dan engkau telah menjadi seperti babi yang lahir di sudut-sudut terkotor dunia, sehingga, oleh karena inilah engkau semua dihakimi dan Aku melepaskan murka-Ku atasmu. Justru karena penghakiman inilah engkau semua telah dapat memahami bahwa Tuhan adalah Tuhan yang benar, dan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang kudus; justru karena kekudusan dan kebenaran-Nya, Dia menghakimimu dan melepaskan murka-Nya atasmu. Karena Dia dapat menyatakan watak-Nya yang benar ketika Dia melihat pemberontakan manusia, dan karena Dia dapat menyatakan kekudusan-Nya ketika Dia melihat kekotoran manusia, ini saja sudah cukup menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri, yang kudus dan murni, sekalipun hidup di negeri yang kotor. Jika seseorang berkubang dalam hal-hal yang negatif bersama orang lain, dan tidak ada hal yang kudus mengenai dirinya, dan dia tidak memiliki watak yang benar, maka orang itu tidak memenuhi syarat untuk menghakimi pelanggaran manusia, juga tidak layak untuk melaksanakan penghakiman atas manusia. Jika seorang manusia menghakimi manusia lainnya, bukankah mereka seolah-olah sedang menampar wajah mereka sendiri? Bagaimana mungkin manusia yang sama kotornya satu sama lain memenuhi syarat untuk menghakimi orang-orang yang sama dengan mereka? Hanya Tuhan yang kudus itu sendiri yang dapat menghakimi seluruh umat manusia yang kotor. Bagaimana mungkin manusia menghakimi dosa manusia? Bagaimana mungkin manusia melihat dosa manusia, dan bagaimana mungkin manusia memenuhi syarat untuk mengutuk dosa-dosa ini? Jika Tuhan tidak memenuhi syarat untuk menghakimi dosa manusia, bagaimana mungkin Dia adalah Tuhan yang benar itu sendiri? Ketika watak manusia yang rusak disingkapkan, Tuhan berfirman untuk menghakimi manusia, dan baru setelah itulah manusia menyadari bahwa Dia itu kudus.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Dampak Langkah Kedua dari Pekerjaan Penaklukan Tercapai"
59. Melalui apa penyempurnaan Tuhan atas manusia bisa dicapai? Ini dicapai melalui watak benar-Nya. Watak Tuhan terutama terdiri atas kebenaran, murka, kemegahan, penghakiman, dan kutuk, dan Dia menyempurnakan manusia terutama melalui penghakiman-Nya. Sebagian orang tidak paham, dan bertanya mengapa Tuhan hanya bisa menjadikan manusia sempurna melalui penghakiman dan kutuk. Mereka berkata, "Jika Tuhan mengutuk manusia, bukankah manusia akan mati? Jika Tuhan menghakimi manusia, bukankah manusia akan terkutuk? Lalu bagaimana ia masih bisa disempurnakan?" Demikianlah perkataan orang yang tidak mengenal pekerjaan Tuhan. Yang Tuhan kutuk adalah ketidaktaatan manusia, dan yang dihakimi-Nya adalah dosa-dosa manusia. Walaupun Dia berbicara dengan keras dan tanpa belas kasihan, Dia mengungkapkan segala sesuatu yang ada di dalam diri manusia, mengungkapkan apa yang penting di dalam diri manusia melalui perkataan yang keras ini, kendati demikian, melalui penghakiman seperti itu, Dia memberi manusia pengetahuan yang mendalam tentang esensi daging, dan dengan demikian manusia tunduk di hadapan Tuhan. Daging manusia itu berdosa, berasal dari Iblis, tidak taat, dan merupakan sasaran hajaran Tuhan. Jadi, untuk memungkinkan manusia mengenal dirinya sendiri, firman penghakiman Tuhan harus dijatuhkan atasnya dan berbagai jenis pemurnian harus digunakan; baru saat itulah pekerjaan Tuhan bisa efektif.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"
60. Tuhan menggunakan penghakiman-Nya untuk menyempurnakan manusia, Dia telah mengasihi manusia, dan menyelamatkan manusia—tetapi seberapa banyak yang terkandung dalam kasih-Nya? Ada penghakiman, kemegahan, murka, dan kutukan. Walaupun Tuhan mengutuk manusia di masa lalu, Dia tidak sepenuhnya melemparkan manusia ke jurang maut, tetapi menggunakan sarana itu untuk memurnikan iman manusia; Dia tidak menghukum mati manusia, tetapi bertindak untuk menjadikan manusia sempurna. Esensi daging adalah apa yang berasal dari Iblis—Tuhan mengatakannya dengan tepat—tetapi fakta yang dilaksanakan oleh Tuhan belum dilengkapi menurut firman-Nya. Dia mengutukmu agar engkau bisa mengasihi-Nya, sehingga engkau bisa mengenal esensi daging; Dia menghajarmu agar engkau terbangun, agar engkau mengenal kekurangan-kekurangan di dalam dirimu, dan mengenal ketidaklayakan manusia. Maka, kutukan Tuhan, penghakiman-Nya, dan kemegahan serta murka-Nya—semua itu ditujukan untuk membuat manusia sempurna. Semua yang dilakukan Tuhan saat ini, dan watak benar yang diperjelas-Nya di dalam engkau semua—ini semua untuk menjadikan manusia sempurna. Demikianlah kasih Tuhan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"
61. Entah Tuhan menghakimi atau mengutuk manusia, keduanya untuk menyempurnakan manusia: Keduanya bertujuan menyempurnakan apa yang tidak murni di dalam diri manusia. Melalui sarana ini, manusia dimurnikan, dan apa yang kurang dalam diri manusia disempurnakan melalui firman dan pekerjaan-Nya. Setiap langkah dari pekerjaan Tuhan—entah itu firman yang keras, atau penghakiman, atau hajaran—menjadikan manusia sempurna, dan sangat tepat. Tidak pernah di sepanjang sejarah Tuhan melakukan pekerjaan seperti ini; sekarang, Dia bekerja di dalam engkau semua sehingga engkau semua menghargai hikmat-Nya. Walaupun engkau telah menderita kesengsaraan di dalam dirimu, hatimu merasa teguh, dan merasakan damai sejahtera; bisa menikmati tahap pekerjaan Tuhan ini adalah berkat bagi dirimu. Terlepas dari apa yang engkau mampu peroleh di masa depan, semua yang engkau lihat dari pekerjaan Tuhan dalam engkau semua sekarang ini adalah kasih. Jika manusia tidak mengalami penghakiman dan pemurnian Tuhan, tindakan-tindakan dan semangatnya akan tetap berada di level permukaan belaka, dan wataknya tidak akan berubah. Apakah ini termasuk sudah didapatkan oleh Tuhan? Sekarang ini, walaupun masih banyak hal dalam diri manusia yang congkak dan sombong, watak manusia jauh lebih stabil ketimbang sebelumnya. Penanganan Tuhan atas dirimu dikerjakan untuk menyelamatkanmu, dan walaupun engkau mungkin merasa sakit pada waktu itu, harinya akan tiba ketika terjadi perubahan dalam watakmu. Pada saat itu, engkau akan melihat kembali ke belakang dan melihat betapa bijaksananya pekerjaan Tuhan, dan pada saat itu engkau akan mampu benar-benar memahami kehendak Tuhan.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"
62. Pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini adalah untuk membuat manusia meninggalkan Iblis, nenek moyang mereka. Semua penghakiman oleh firman ditujukan untuk mengungkapkan watak manusia yang jahat dan memampukan manusia memahami esensi kehidupan. Penghakiman yang berulang ini menembus hati manusia. Setiap penghakiman berkaitan secara langsung dengan nasib mereka dan dimaksudkan untuk melukai hati mereka sehingga mereka bisa melepaskan hal-hal itu dan dengan demikian mulai mengenal kehidupan, mengenal dunia yang kotor ini, mengenal hikmat dan kemahakuasaan Tuhan dan juga mengenal umat manusia, yang dirusak oleh Iblis. Semakin banyak manusia menerima jenis hajaran dan penghakiman ini, semakin hati manusia bisa terluka dan semakin rohnya dapat dibangkitkan. Membangkitkan roh manusia yang sangat rusak dan telah tertipu sedemikian dalamnya adalah tujuan dari penghakiman ini. Manusia tidak memiliki roh, yaitu, rohnya sudah lama mati dan dia tidak tahu bahwa surga itu ada, tidak tahu bahwa Tuhan itu ada, dan tentu saja tidak tahu bahwa dia sedang bergumul dalam jurang maut; bagaimana mungkin dia bisa tahu bahwa dia sedang hidup dalam neraka yang jahat di bumi ini? Bagaimana mungkin dia bisa mengetahui bahwa mayat dirinya yang sudah busuk, karena dirusak Iblis ini telah jatuh ke dalam alam maut? Bagaimana mungkin dia bisa mengetahui bahwa semua yang ada di bumi telah lama dirusak dan tidak bisa diperbaiki oleh umat manusia? Dan bagaimana mungkin dia bisa mengetahui bahwa Sang Pencipta telah datang ke bumi saat ini dan sedang mencari sekelompok orang yang rusak yang bisa diselamatkan-Nya? Bahkan setelah manusia mengalami segala kemungkinan pemurnian dan penghakiman, kesadarannya yang tumpul tetap nyaris tidak bergerak dan memang hampir tidak responsif. Betapa merosotnya umat manusia! Dan walaupun penghakiman semacam ini adalah seperti hujan es yang kejam yang jatuh dari langit, hal itu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Jika bukan untuk menghakimi orang seperti ini, tidak akan ada hasil dan sama sekali tidak mungkin untuk menyelamatkan manusia dari jurang kesengsaraan. Jika bukan karena pekerjaan ini, akan sulit bagi manusia untuk keluar dari alam maut karena hati mereka sudah lama mati dan roh mereka telah lama dinjak-injak oleh Iblis. Menyelamatkan engkau semua yang telah tenggelam ke dalam kemerosotan yang terdalam mengharuskan-Ku untuk memanggilmu dengan keras, menghakimimu dengan keras; baru setelah itulah akan mungkin untuk membangkitkan hatimu yang membeku.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Hanya Mereka yang Telah Disempurnakan Bisa Menjalani Hidup yang Bermakna"
63. Engkau harus tahu bahwa usaha Tuhan dalam menyempurnakan, melengkapi, dan mendapatkan manusia tidak membawa apa pun kecuali pedang dan pukulan atas daging mereka, dan mendatangkan penderitaan tanpa batas, api yang menyala-nyala, penghakiman tanpa belas kasihan, hajaran, dan kutuk, dan juga ujian yang tanpa batas. Seperti itulah kisah dan kebenaran yang sesungguhnya dari pekerjaan untuk mengelola manusia. Namun, semua hal ini ditujukan pada daging manusia, dan semua panah permusuhan ditujukan tanpa ampun terhadap daging manusia (karena manusia tidak bersalah). Semua itu demi kemuliaan dan kesaksian-Nya, dan demi pengelolaan-Nya. Hal ini karena pekerjaan-Nya tidak semata-mata demi umat manusia, tetapi demi keseluruhan rencana dan juga untuk memenuhi kehendak-Nya yang semula saat Dia menciptakan manusia. Oleh karena itu, mungkin sembilan puluh persen dari yang dialami manusia melibatkan penderitaan dan ujian dalam api, dan hanya ada sangat sedikit atau bahkan tidak ada hari-hari yang nikmat dan menyenangkan yang didambakan oleh daging manusia. Terlebih lagi, manusia juga tidak mampu menikmati momen menyenangkan dalam daging untuk menghabiskan waktu yang indah bersama Tuhan. Daging ini kotor, sehingga apa yang dilihat dan dinikmati oleh daging manusia tiada lain kecuali hajaran Tuhan, yang tidak disukai manusia, dan yang seakan-akan tidak memiliki alasan yang wajar. Hal ini karena Tuhan akan mewujudkan watak-Nya yang benar, yang tidak disukai oleh manusia, tidak menoleransi pelanggaran manusia, dan membenci musuh. Tuhan secara terbuka menyingkapkan semua watak-Nya melalui sarana apa pun yang diperlukan, dan dengan demikian menyelesaikan pekerjaan-Nya selama enam ribu tahun berperang melawan Iblis—pekerjaan keselamatan bagi seluruh umat manusia dan pemusnahan si Iblis tua!
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tujuan Mengelola Umat Manusia"
64. Apakah kini engkau paham apa arti penghakiman dan apa arti kebenaran? Jika engkau sudah paham, Aku menasihatimu untuk tunduk dengan patuh untuk dihakimi, kalau tidak, engkau tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk dipuji oleh Tuhan atau dibawa oleh-Nya ke dalam kerajaan-Nya. Orang-orang yang hanya menerima penghakiman tetapi tidak pernah bisa disucikan, yaitu, mereka yang melarikan diri di tengah pekerjaan penghakiman, akan selamanya dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Dosa-dosa mereka lebih banyak, dan lebih mendukakan, daripada dosa-dosa orang Farisi, karena mereka telah mengkhianati Tuhan dan adalah pemberontak terhadap Tuhan. Orang-orang semacam itu yang bahkan tidak layak untuk melakukan pelayanan akan menerima hukuman yang lebih besar, hukuman yang jauh lebih kekal. Tuhan tidak akan mengampuni pengkhianat mana pun yang pernah memperlihatkan kesetiaan dengan kata-kata tetapi kemudian mengkhianati-Nya. Orang-orang semacam ini akan menerima pembalasan melalui hukuman terhadap roh, jiwa, dan tubuh. Bukankah inilah tepatnya penyingkapan watak Tuhan yang benar? Bukankah ini tujuan Tuhan dalam menghakimi manusia, dan menyingkapkannya? Tuhan menyerahkan semua orang yang melakukan berbagai perbuatan jahat selama masa penghakiman ke suatu tempat yang dipenuhi dengan roh-roh jahat, dan membiarkan roh-roh jahat ini menghancurkan tubuh daging mereka sesukanya, dan tubuh orang-orang itu mengeluarkan bau busuk mayat. Itulah pembalasan yang pantas terhadap mereka. Tuhan menuliskan dalam buku catatan mereka setiap dosa orang-orang percaya palsu, rasul-rasul palsu, dan pekerja-pekerja palsu yang tidak setia itu; lalu, ketika waktunya tiba, Dia melemparkan mereka ke tengah-tengah roh-roh najis, membiarkan roh-roh najis ini mencemari seluruh tubuh mereka sesuka hatinya, sehingga mereka tidak akan pernah bisa mengalami reinkarnasi dan tidak pernah melihat terang lagi. Orang-orang munafik yang melakukan pelayanan selama beberapa waktu tetapi tidak mampu tetap setia sampai akhir diperhitungkan Tuhan di antara orang fasik, sehingga mereka bersekongkol dengan orang fasik dan menjadi bagian dari gerombolan mereka yang kacau; pada akhirnya, Tuhan akan membinasakan mereka. Tuhan menyingkirkan dan tidak memperhatikan orang-orang yang tidak pernah setia kepada Kristus atau yang tidak pernah menyumbangkan apa pun dari tenaga mereka, dan akan membinasakan mereka semua pada saat perubahan zaman. Mereka tidak akan ada lagi di bumi, apalagi memperoleh jalan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Orang-orang yang tidak pernah tulus kepada Tuhan, tetapi dipaksa oleh keadaan untuk berurusan dengan-Nya secara asal-asalan, diperhitungkan di antara orang-orang yang melakukan pelayanan bagi umat-Nya. Hanya sejumlah kecil dari orang-orang semacam itu yang akan terus hidup, sedangkan sebagian besar akan binasa bersama orang-orang yang melakukan pelayanan yang tidak memenuhi standar. Akhirnya, Tuhan akan membawa ke dalam kerajaan-Nya semua orang yang sepikiran dengan Tuhan, umat pilihan dan anak-anak Tuhan, serta mereka yang telah ditentukan dari semula oleh Tuhan untuk menjadi imam-imam. Mereka akan menjadi hasil pekerjaan Tuhan. Adapun orang-orang yang tidak bisa masuk ke kategori mana pun yang ditentukan Tuhan, mereka akan diperhitungkan di antara orang tidak percaya—dan engkau semua pasti dapat membayangkan seperti apa kesudahan mereka nantinya. Aku telah mengatakan kepada engkau semua segala sesuatu yang harus Kukatakan; jalan yang engkau semua pilih adalah pilihanmu sendiri. Yang harus engkau semua pahami adalah ini: pekerjaan Tuhan tidak pernah menunggu siapa pun yang tidak bisa mengikuti-Nya, dan watak Tuhan yang benar tidak berbelas kasihan kepada siapa pun.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran"
Catatan kaki:
a. Sepotong kayu mati: pepatah Tiongkok yang artinya "tidak dapat ditolong lagi."