A. Tuntutan Tuhan terhadap Manusia

605. Sekarang, engkau semua harus berusaha keras untuk menjadi umat Tuhan, dan akan mulai sepenuhnya masuk ke jalur yang benar. Menjadi umat Tuhan berarti masuk ke dalam Zaman Kerajaan. Sekarang ini, engkau semua secara resmi mulai masuk ke dalam pelatihan dari kerajaan, dan kehidupan masa depanmu tidak akan lagi kendur dan ceroboh seperti sebelumnya; kehidupan seperti itu tidak dapat memenuhi standar yang dituntut oleh Tuhan. Jika engkau tidak merasakan sedikit pun perasaan terdesak, ini menunjukkan bahwa engkau tidak punya keinginan untuk membenahi dirimu sendiri, bahwa pengejaranmu itu kacau dan bingung, dan engkau tidak mampu untuk memenuhi kehendak Tuhan. Masuk ke dalam pelatihan kerajaan berarti mengawali kehidupan sebagai umat Tuhan—maukah engkau menerima pelatihan seperti itu? Maukah engkau memiliki suatu perasaan keterdesakan? Maukah engkau hidup dalam pendisiplinan Tuhan? Maukah engkau hidup dalam hajaran Tuhan? Ketika firman Tuhan datang kepadamu dan mengujimu, bagaimana engkau akan bertindak? Dan, apa yang akan engkau lakukan ketika diperhadapkan dengan segala macam fakta? Di masa lalu, pusat perhatianmu bukan pada kehidupan; sekarang ini, engkau harus berfokus untuk masuk ke dalam kehidupan kenyataan, dan mengejar perubahan dalam watak hidupmu. Inilah yang harus dicapai oleh umat kerajaan. Semua orang yang merupakan umat Tuhan harus memiliki hidup, mereka harus menerima pelatihan kerajaan, dan mengejar perubahan dalam watak hidupnya. Inilah yang dituntut Tuhan dari umat kerajaan.

Tuntutan Tuhan terhadap umat kerajaan adalah sebagai berikut:

1) Mereka harus menerima amanat Tuhan. Ini berarti, mereka harus menerima semua firman yang diucapkan dalam pekerjaan Tuhan pada akhir zaman.

2) Mereka harus masuk ke dalam pelatihan dari kerajaan.

3) Mereka harus berusaha keras agar hati mereka dijamah oleh Tuhan. Ketika hatimu telah berpaling sepenuhnya kepada Tuhan dan engkau telah memiliki kehidupan rohani yang normal, engkau akan hidup dalam alam kebebasan, yang berarti engkau akan hidup di bawah pemeliharaan dan perlindungan kasih Tuhan. Hanya ketika engkau hidup di bawah pemeliharaan dan perlindungan Tuhan-lah, engkau akan menjadi milik Tuhan.

4) Mereka harus didapatkan oleh Tuhan.

5) Mereka harus menjadi perwujudan kemuliaan Tuhan di muka bumi.

Kelima poin ini merupakan amanat-Ku bagi engkau semua. Firman-Ku disampaikan kepada umat Tuhan, dan jika engkau tidak mau menerima amanat ini, Aku tidak akan memaksamu—tetapi jika engkau benar-benar menerimanya, engkau akan dapat melakukan kehendak Tuhan. Sekarang ini, engkau semua mulai menerima amanat Tuhan, dan berusaha keras untuk menjadi umat kerajaan, dan mencapai standar yang dituntut untuk menjadi umat kerajaan. Inilah langkah pertama untuk masuk. Jika engkau ingin melakukan kehendak Tuhan sepenuhnya, engkau harus menerima kelima amanat ini, dan jika engkau mampu mencapainya, engkau akan berkenan di hati Tuhan, dan Tuhan pasti akan sangat memakai dirimu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Kenalilah Pekerjaan Terbaru Tuhan dan Ikutilah Jejak Langkah-Nya"

606. Hal yang engkau semua telah warisi hari ini melampaui warisan para rasul dan nabi dari sepanjang masa dan bahkan lebih besar daripada warisan Musa dan Petrus. Berkat-berkat tidak bisa diperoleh dalam waktu satu atau dua hari; melainkan harus didapatkan melalui pengorbanan yang besar. Itu artinya, engkau semua harus memiliki kasih yang telah melalui pemurnian, engkau harus memiliki iman yang besar, dan engkau harus memiliki kebenaran-kebenaran yang Tuhan perintahkan untuk engkau peroleh; terlebih lagi, engkau harus berpaling pada keadilan, tanpa menjadi takut atau mengelak, serta harus selalu memiliki kasih bagi Tuhan sampai mati. Engkau harus punya ketetapan hati, perubahan harus terjadi dalam watak hidupmu, kerusakanmu harus dipulihkan, engkau harus menerima semua pengaturan Tuhan tanpa mengeluh, dan engkau harus taat bahkan sampai mati. Inilah yang harus kaucapai, inilah tujuan akhir pekerjaan Tuhan, dan inilah yang Tuhan minta dari kelompok orang ini. Karena Dia memberi kepadamu, tentu Dia akan meminta balasan darimu, dan tentu akan membuat tuntutan yang sesuai terhadapmu. Karena itu, ada alasan di balik semua pekerjaan yang Tuhan lakukan, yang menunjukkan mengapa, berulang-kali, Tuhan melakukan pekerjaan yang menetapkan standar yang tinggi dan tuntutan yang ketat. Untuk itulah engkau harusnya dipenuhi dengan iman kepada Tuhan. Singkatnya, semua pekerjaan Tuhan dilakukan demi engkau, agar engkau semua layak menerima warisan-Nya. Ini bukan demi kemuliaan Tuhan sendiri, tetapi demi keselamatanmu dan untuk menyempurnakan sekelompok orang yang sangat menderita di negeri yang najis ini. Engkau harus memahami kehendak Tuhan. Karena itu, Aku mendesak orang-orang bodoh yang tidak memiliki wawasan atau nalar: Jangan menguji Tuhan, dan berhentilah melawan. Tuhan sudah melalui penderitaan yang tak pernah dialami manusia mana pun, dan pada zaman dahulu menanggung penghinaan yang lebih besar sebagai ganti manusia. Apa lagi yang tak bisa kaulepaskan? Apa yang mungkin lebih penting daripada kehendak Tuhan? Apa yang mungkin lebih tinggi dari kasih Tuhan? Sudah cukup sulit bagi Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya di negeri yang najis ini; jika, ditambah lagi, manusia secara sadar dan keras kepala melakukan pelanggaran, pekerjaan Tuhan harus diperpanjang. Singkatnya, ini bukan demi kepentingan siapa pun, ini tidak menguntungkan siapa pun.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apakah Pekerjaan Tuhan Sesederhana yang Manusia Bayangkan?"

607. Firman yang Kuucapkan adalah kebenaran yang ditujukan kepada seluruh umat manusia; firman-Ku tidak ditujukan hanya kepada orang tertentu atau tipe orang tertentu. Karena itu, engkau semua harus berkonsentrasi memahami firman-Ku dari sudut pandang kebenaran, dan harus memiliki sikap penuh perhatian dan kesungguhan; jangan abaikan satu pun firman atau kebenaran yang Kuucapkan, dan jangan menganggap remeh semua firman yang Kuucapkan. Dalam hidupmu, Aku melihat bahwa engkau semua telah melakukan banyak hal yang tidak sesuai dengan kebenaran, jadi Aku terutama memintamu untuk menjadi hamba kebenaran, agar engkau tidak diperbudak oleh kejahatan dan keburukan, dan agar engkau tidak menginjak-injak kebenaran atau mencemari sudut mana pun dari rumah Tuhan. Inilah peringatan-Ku kepadamu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tiga Peringatan"

608. Aku hanya berharap engkau semua mampu untuk tidak menyia-nyiakan penderitaan yang telah Kutanggung, dan terlebih dari itu, agar engkau dapat memahami perhatian penuh yang telah Kucurahkan, dan memperlakukan firman-Ku sebagai dasar bagi caramu berperilaku sebagai manusia. Entah firman itu adalah jenis firman yang ingin engkau semua dengarkan, entah engkau senang menerimanya atau tidak, atau entah engkau hanya bisa menerimanya dengan perasaan tidak nyaman, engkau semua harus memperlakukan firman-Ku dengan serius. Jika tidak, watak dan sikapmu yang sembrono dan tidak peduli itu akan membuat-Ku sangat marah dan, bahkan membuat-Ku muak. Aku sangat berharap agar engkau semua dapat membaca firman-Ku berulang-ulang—ribuan kali—dan bahkan sampai engkau bisa menghafalnya. Hanya dengan cara inilah engkau semua akan mampu untuk tidak gagal memenuhi harapan-Ku terhadapmu. Namun, tidak seorang pun dari antaramu hidup dengan cara seperti ini sekarang. Sebaliknya, engkau semua tenggelam dalam kehidupan tak bermoral, kehidupan yang penuh dengan makan dan minum sesuka hatimu, dan tak seorang pun di antaramu menggunakan firman-Ku untuk memperkaya hati dan jiwamu. Untuk alasan inilah, Aku sampai pada kesimpulan tentang wajah asli manusia: Manusia dapat mengkhianati-Ku setiap saat, dan tak seorang pun dapat sepenuhnya setia pada firman-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Masalah yang Sangat Serius: Pengkhianatan (1)"

609. Yang Tuhan kehendaki adalah kasih manusia yang tidak mendua; yang Dia kehendaki adalah agar manusia dikuasai oleh firman-Nya dan memiliki hati yang penuh kasih terhadap-Nya. Untuk hidup di dalam firman Tuhan, untuk menemukan apa yang harus manusia cari dari dalam firman-Nya, untuk mencintai Tuhan karena firman-Nya, untuk bergegas bagi firman-Nya, untuk hidup bagi firman-Nya—inilah tujuan-tujuan yang harus berusaha untuk dicapai manusia. Segala sesuatu harus dibangun di atas firman Tuhan; dan baru setelah itu manusia akan dapat memenuhi tuntutan Tuhan. Apabila manusia tidak diperlengkapi dengan firman Tuhan, dia hanyalah belatung yang dirasuk Iblis! Pertimbangkan ini: berapa banyak firman Tuhan yang telah berakar dalam dirimu? Dalam hal apa sajakah engkau menjalani hidup sesuai dengan firman Tuhan? Dalam hal apa saja engkau belum hidup sesuai dengan firman Tuhan? Jika firman Tuhan itu belum sepenuhnya menguasai dirimu, lalu apa sebenarnya yang menguasai hatimu? Dalam kehidupanmu sehari-hari, apakah engkau dikendalikan oleh Iblis, atau apakah engkau dikuasai oleh firman Tuhan? Apakah firman-Nya adalah landasan yang mendasari doa-doamu? Sudahkah engkau keluar dari keadaan negatifmu melalui pencerahan firman Tuhan? Menjadikan firman Tuhan sebagai landasan keberadaanmu—inilah yang seharusnya didalami semua orang. Jika firman-Nya tidak hadir dalam hidupmu, engkau sedang hidup di bawah pengaruh kegelapan, engkau sedang memberontak terhadap Tuhan, engkau sedang menolak Dia, dan engkau tidak menghormati nama-Nya. Kepercayaan orang-orang seperti itu kepada Tuhan adalah kekejian dan gangguan semata. Berapa banyak dari hidupmu yang telah dijalani sesuai dengan firman-Nya? Berapa banyak dari hidupmu yang belum dijalani sesuai dengan firman-Nya? Berapa banyak yang dituntut firman Tuhan yang telah terpenuhi dalam dirimu? Berapa banyak yang telah hilang dalam dirimu? Sudahkah engkau memeriksa dengan saksama hal-hal seperti itu?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Meloloskan Diri dari Pengaruh Kegelapan, dan Engkau Akan Didapatkan oleh Tuhan"

610. Apakah engkau semua bersedia menikmati berkat-Ku di bumi, berkat yang serupa dengan yang ada di surga? Apakah engkau bersedia untuk menghargai pemahaman tentang diri-Ku, dan kenikmatan firman-Ku, dan pengetahuan tentang diri-Ku sebagai hal-hal paling berharga dan bermakna dalam hidup engkau semua? Apakah engkau benar-benar dapat sepenuhnya tunduk kepada-Ku, tanpa memikirkan prospekmu sendiri? Apakah engkau semua benar-benar dapat merelakan dirimu untuk dibunuh oleh-Ku, dan dipimpin oleh-Ku, seperti seekor domba? Adakah di antaramu yang mampu mencapai hal-hal semacam itu? Mungkinkah semua yang diterima oleh-Ku dan menerima janji-Ku adalah orang yang mendapatkan berkat-Ku? Sudahkah engkau semua memahami sesuatu dari firman ini? Jika Aku menguji engkau semua, dapatkah engkau semua benar-benar tunduk pada pengaturan-Ku, dan, di tengah semua ujian ini, mencari maksud-Ku dan merasakan hati-Ku? Aku tidak ingin engkau dapat mengucapkan banyak kata yang menyentuh, atau menceritakan banyak kisah yang menarik; sebaliknya, Aku meminta agar engkau dapat menjadi kesaksian yang baik bagi-Ku, dan bahwa engkau dapat sepenuhnya dan secara mendalam masuk ke dalam realitas. Jika Aku tidak berbicara secara langsung, dapatkah engkau meninggalkan segala sesuatu di sekitarmu dan membiarkan dirimu dipakai oleh-Ku? Bukankah ini realitas yang Kubutuhkan? Siapakah yang mampu memahami makna dalam firman-Ku? Namun, Aku meminta agar engkau semua tidak lagi terbebani oleh perasaan khawatir, agar engkau bersikap proaktif dalam jalan masukmu dan memahami hakikat firman-Ku. Ini akan mencegahmu salah memahami firman-Ku dan tidak mendapat kejelasan mengenai maksud-Ku, sehingga melanggar ketetapan administratif-Ku. Aku berharap engkau semua memahami maksud-Ku untukmu dalam firman-Ku. Jangan lagi memikirkan prospekmu sendiri, dan bertindaklah sebagaimana engkau semua telah bertekad di hadapan-Ku untuk tunduk pada pengaturan Tuhan dalam segala sesuatu. Semua orang yang berada dalam rumah-Ku harus melakukan sebanyak mungkin yang mereka bisa lakukan; engkau harus mempersembahkan dirimu yang terbaik pada bagian terakhir dari pekerjaan-Ku di bumi. Apakah engkau sungguh-sungguh bersedia melakukan hal-hal semacam itu?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 4"

611. Setiap saat, umat-Ku harus berjaga-jaga terhadap rencana licik Iblis, menjaga gerbang rumah-Ku untuk-Ku; mereka harus mampu mendukung satu sama lain dan saling menyediakan satu sama lain, untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap Iblis, di mana pada saat itulah penyesalan akan terlambat. Mengapa Aku melatih engkau semua dengan begitu mendesak? Mengapa Aku memberitahu engkau semua fakta-fakta tentang dunia rohani? Mengapa Aku mengingatkan dan menasihati engkau semua berulang kali? Pernahkah engkau semua memikirkan hal ini? Pernahkah perenunganmu menghasilkan kejelasan? Jadi, engkau semua tidak boleh hanya mampu membuat dirimu berpengalaman dengan membangun di atas fondasi masa lalu, tetapi, lebih dari itu, mampu membuang ketidakmurnian di dalam dirimu di bawah bimbingan firman saat ini, membiarkan setiap firman-Ku berakar, bertumbuh, dan menghasilkan buah di dalam rohmu, dan, yang lebih penting, menghasilkan lebih banyak buah. Ini karena yang Kuminta bukanlah bunga yang cerah dan rimbun, melainkan buah yang banyak, buah yang tidak busuk. Apakah engkau mengerti makna firman-Ku yang sebenarnya? Walaupun bunga di rumah kaca sama banyaknya seperti bintang, dan menarik perhatian turis, begitu layu, mereka menjadi compang-camping sama seperti rencana Iblis yang penuh tipu daya, dan tak seorang pun yang menaruh perhatian padanya. Namun bagi mereka semua yang diterpa angin dan dihanguskan oleh matahari yang memberi kesaksian tentang Aku, walaupun bunga-bunga yang bermekaran itu tidak indah, akan berbuah begitu bunga-bunga itu telah layu, karena Aku menghendakinya demikian. Ketika Aku mengucapkan perkataan ini, berapa banyak yang engkau semua pahami? Begitu bunga-bunga itu telah layu dan menghasilkan buah, dan begitu semua buah ini bisa disediakan untuk kenikmatan-Ku, Aku akan mengakhiri seluruh pekerjaan-Ku di bumi, dan akan mulai menikmati perwujudan hikmat-Ku!

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta, Bab 3"

612. Untuk waktu yang lama, orang-orang yang percaya kepada Tuhan semuanya berharap dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan tempat tujuan yang indah, dan semua orang percaya milik Tuhan berharap nasib baik akan tiba-tiba datang kepada mereka. Mereka semua berharap bahwa tanpa menyadarinya mereka tiba-tiba mendapati diri mereka duduk dengan damai di suatu tempat di surga. Namun, Kukatakan bahwa orang-orang ini, dengan pikiran indah mereka, tidak pernah tahu apakah mereka memenuhi syarat untuk menerima nasib baik yang turun surga atau bahkan duduk di sebuah kursi di surga. Engkau semua, saat ini, sudah mengenal dirimu sendiri dengan baik, tetapi engkau semua masih berharap bisa melarikan diri dari bencana pada akhir zaman dan dari tangan Yang Mahakuasa ketika Dia menghukum orang-orang yang jahat. Sepertinya, seolah-olah memiliki mimpi indah dan menginginkan segala sesuatu tepat seperti yang mereka sukai adalah ciri umum dari semua orang yang telah dirusak oleh Iblis, dan bukan semacam kejeniusan orang tertentu. Meski demikian, Aku masih ingin mengakhiri keinginanmu yang muluk-muluk ini, juga hasratmu yang kuat untuk mendapat berkat. Mengingat banyaknya pelanggaranmu, dan fakta bahwa pemberontakanmu itu terus bertambah, bagaimana hal-hal ini dapat sesuai dengan gambaranmu akan masa depan yang indah? Jika engkau ingin melakukan kesalahan sesuka hatimu, tanpa ada yang menahanmu, tetapi pada saat yang sama engkau masih ingin mimpimu terwujud, maka Aku mendorongmu untuk melanjutkan kebodohanmu dan jangan pernah bangun—karena mimpimu adalah mimpi kosong dan di hadirat Tuhan yang benar, Dia tidak akan membuat pengecualian bagimu. Jika engkau hanya ingin mimpimu terwujud, jangan pernah bermimpi; melainkan hadapilah kebenaran dan kenyataan untuk selamanya. Hanya inilah satu-satunya cara agar engkau dapat diselamatkan. Apa sajakah langkah-langkah nyata dalam metode ini?

Pertama, perhatikan semua pelanggaranmu, dan periksalah perilaku dan pikiran apa pun yang engkau miliki yang tidak sesuai dengan kebenaran.

Ini adalah satu hal yang dapat dengan mudah engkau lakukan, dan Aku yakin semua orang yang cerdas mampu melakukannya. Namun, mereka yang tidak pernah tahu apa yang dimaksud dengan pelanggaran dan kebenaran adalah pengecualian, karena pada level mendasar pun mereka bukan orang yang cerdas. Aku berbicara kepada orang-orang yang telah diperkenan oleh Tuhan, yang jujur, yang tidak pernah melakukan pelanggaran serius terhadap ketetapan administratif, dan yang bisa dengan mudah mengenali pelanggaran mereka sendiri. Meskipun satu hal yang Kutuntut darimu ini, mudah untuk dilakukan, ini bukanlah satu-satunya hal yang Kutuntut darimu. Bagaimanapun juga, Kuharap engkau semua tidak akan tertawa secara diam-diam mendengar tuntutan ini, dan terutama jangan menganggapnya rendah atau memandangnya sepele. Engkau harus memperlakukannya dengan serius dan jangan mengabaikannya.

Kedua, untuk setiap pelanggaran dan ketidaktaatanmu, engkau harus mencari kebenaran yang berkaitan, dan kemudian menggunakan kebenaran-kebenaran ini untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Setelah itu, gantilah tindakanmu yang melanggar dan pikiran serta tindakanmu yang tidak taat itu dengan melakukan kebenaran.

Ketiga, engkau semua harus menjadi orang yang jujur, bukan seseorang yang selalu sok pintar dan yang terus-menerus penuh tipu daya. (Di sini, Aku memintamu sekali lagi untuk menjadi orang yang jujur.)

Jika engkau bisa melakukan ketiga hal ini, berarti engkau adalah orang yang beruntung—orang yang mimpi-mimpinya terwujud dan yang menerima nasib baik. Mungkin engkau semua akan memperlakukan ketiga tuntutan yang tidak menarik ini dengan serius atau mungkin engkau memperlakukannya tanpa tanggung jawab. Apa pun itu, tujuan-Ku adalah memenuhi mimpi-mimpimu dan membuat cita-citamu terkabul, bukan untuk mengolok-olok atau mengejekmu.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pelanggaran akan Menuntun Manusia ke Neraka"

613. Aku punya banyak harapan. Aku harap engkau semua bisa membawa diri dengan benar dan bertata krama, setia melakukan tugasmu, memiliki kebenaran dan kemanusiaan, menjadi orang-orang yang dapat menyerahkan segala sesuatu yang mereka miliki, bahkan hidup mereka bagi Tuhan dan seterusnya. Semua harapan ini lahir dari kekurangan, kerusakan, dan ketidaktaatanmu. Jika tak satu pun dari percakapan yang telah Kulakukan denganmu cukup untuk menarik perhatianmu, maka tentu satu-satunya yang bisa Kulakukan sekarang adalah tidak mengatakan apa-apa lagi. Namun, engkau semua mengerti apa akibatnya jika itu terjadi. Aku tidak sering beristirahat, jadi kalau Aku tidak berfirman, Aku akan melakukan sesuatu untuk orang melihatnya. Aku bisa membuat lidah seseorang membusuk, atau menyebabkan seseorang meninggal dengan anggota tubuh tercerai berai, atau membuat orang mengalami kelainan saraf dan menyebabkan mereka terlihat mengerikan dalam begitu banyak cara. Kemudian sekali lagi, Aku bisa membuat orang-orang menanggung siksaan yang telah Kupersiapkan secara khusus bagi mereka. Dengan begitu Aku akan merasa senang, sangat bahagia, dan sangat puas. Sejak dahulu selalu dikatakan bahwa "Kebaikan dibalas dengan kebaikan, dan kejahatan dibalas dengan kejahatan," jadi mengapa sekarang tidak? Jika engkau ingin menentang-Ku dan ingin menghakimi Aku, Aku akan membuat mulutmu membusuk dan itu akan sangat menyenangkan diri-Ku. Ini karena pada akhirnya, apa yang telah engkau lakukan bukanlah kebenaran, apalagi ada hubungannya dengan kehidupan, sedangkan segala sesuatu yang Aku lakukan adalah kebenaran; semua tindakan-Ku sesuai dengan prinsip pekerjaan-Ku dan ketetapan administratif yang Aku tetapkan. Karena itu, Aku mendesak setiap orang di antaramu untuk mengumpulkan beberapa kebajikan, berhenti melakukan begitu banyak kejahatan, dan memperhatikan tuntutan-Ku di waktu luangmu. Maka Aku akan merasa senang. Jika engkau berkontribusi (atau menyumbangkan) bagi kebenaran, seperseribu saja dari usaha yang engkau lakukan bagi daging, maka Aku katakan bahwa engkau tidak akan sering melakukan pelanggaran atau memiliki mulut yang berbau busuk. Bukankah ini jelas?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pelanggaran akan Menuntun Manusia ke Neraka"

614. Sebagai salah satu makhluk ciptaan, manusia harus berperilaku sesuai dengan statusnya sendiri, dan berperilaku dengan penuh tanggung jawab. Dengan patuh menjaga apa yang dipercayakan kepadamu oleh Sang Pencipta. Jangan bertindak di luar batas, atau melakukan hal-hal di luar jangkauan kemampuanmu atau yang menjijikkan bagi Tuhan. Jangan berusaha menjadi orang hebat, atau menjadi manusia super, atau berada di atas orang lain, jangan berusaha menjadi Tuhan. Ini adalah hal-hal yang seharusnya tidak diinginkan oleh orang. Berusaha menjadi orang hebat atau manusia super itu tidak masuk akal. Berusaha untuk menjadi Tuhan lebih memalukan lagi; itu hal yang menjijikkan, dan tercela. Apa yang patut dipuji, dan apa yang harus terus dilakukan oleh makhluk ciptaan lebih dari apa pun, adalah menjadi makhluk ciptaan yang sejati; ini adalah satu-satunya tujuan yang harus dikejar oleh semua orang.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik I"

615. Engkau semua seharusnya melakukan tugasmu sendiri dengan sebaik mungkin, dengan hati yang terbuka dan jujur, dan bersedia membayar berapa pun harganya. Seperti yang telah engkau semua katakan, ketika saatnya tiba, Tuhan tidak akan lalai terhadap siapa pun yang telah menderita atau membayar harga untuk-Nya. Keyakinan seperti ini patut dipertahankan dan jangan pernah dilupakan. Hanya dengan demikianlah Aku tidak perlu khawatir tentang dirimu. Kalau tidak, engkau semua akan menjadi orang-orang yang Kukhawatirkan selamanya, dan engkau akan menjadi sasaran kebencian-Ku selamanya. Jika engkau semua bisa mengikuti hati nuranimu dan mengerahkan segenap kekuatanmu untuk-Ku, mencurahkan segala upaya untuk pekerjaan-Ku, dan mengabdikan seluruh hidupmu untuk pekerjaan Injil-Ku, bukankah hati-Ku akan melonjak penuh sukacita karenamu? Dengan demikian, aku akan dapat tenang sepenuhnya mengenai dirimu, bukan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Tempat Tujuan"

616. Apakah engkau mampu menyampaikan tentang watak yang diungkapkan Tuhan di setiap zaman dengan cara yang konkret, dengan bahasa yang secara tepat menjelaskan makna penting zaman tersebut? Apakah engkau, yang mengalami pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mampu menjelaskan watak benar Tuhan secara rinci? Dapatkah engkau bersaksi tentang watak Tuhan dengan jelas dan akurat? Bagaimana engkau akan menyampaikan apa yang telah engkau lihat dan alami kepada orang-orang percaya agamawi yang taat, malang, dan menyedihkan, yang lapar dan haus akan kebenaran dan yang sedang menantikanmu untuk menggembalakan mereka? Orang-orang macam apakah yang sedang menantimu untuk menggembalakan mereka? Dapatkah engkau membayangkannya? Sadarkah engkau akan beban yang engkau pikul, akan amanatmu, dan tanggung jawabmu? Di manakah rasa bermisimu yang bersejarah itu? Bagaimana engkau akan melayani secara memadai sebagai seorang tuan di masa yang akan datang? Apakah engkau memiliki rasa pertuanan yang kuat? Bagaimana engkau akan menjelaskan tentang tuan atas segala sesuatu? Apakah itu berarti benar-benar tuan atas semua makhluk hidup dan atas semua hal jasmani di dunia? Rencana apa yang engkau miliki bagi kemajuan tahap pekerjaan berikutnya? Berapa banyak orang yang menantikanmu untuk menjadi gembala mereka? Apakah tugasmu berat? Mereka miskin, menyedihkan, buta, dan bingung, meratap dalam kegelapan—di manakah jalan itu? Betapa mereka merindukan terang, seperti bintang jatuh, yang tiba-tiba turun dan melenyapkan kekuatan kegelapan yang telah menindas manusia bertahun-tahun lamanya. Siapa yang dapat mengetahui betapa resahnya mereka berharap, dan bagaimana mereka bertahan, siang dan malam, untuk hal ini? Bahkan di hari ketika cahaya melintas, orang-orang yang sangat menderita ini tetap terkurung di penjara bawah tanah yang gelap, tanpa harapan kebebasan; kapankah mereka akan berhenti menangis? Yang mengerikan adalah kemalangan dari roh-roh yang rapuh ini, yang tidak pernah diberi istirahat, dan yang sudah lama diikat dalam keadaan seperti ini oleh ikatan tanpa ampun dan sejarah yang membeku. Dan, siapa yang pernah mendengar suara ratapan mereka? Siapa yang pernah melihat keadaan mereka yang menyedihkan? Pernahkah terlintas dalam benakmu betapa sedih dan cemasnya hati Tuhan? Bagaimana Dia sanggup menyaksikan manusia lugu yang telah Dia ciptakan dengan tangan-Nya sendiri, menderita siksaan seperti itu? Manusia, bagaimanapun juga, adalah korban yang telah diracuni. Dan walaupun manusia telah bertahan hingga sekarang, siapa yang pernah mengetahui bahwa umat manusia sudah lama diracuni oleh si jahat? Sudah lupakah engkau bahwa engkau adalah salah satu dari korban-korban itu? Bersediakah engkau berjuang, demi kasihmu kepada Tuhan, untuk menyelamatkan orang-orang yang bertahan ini? Tidak bersediakah engkau mencurahkan segenap tenagamu untuk membalas kebaikan Tuhan, yang mengasihi manusia seperti darah dan daging-Nya sendiri? Kesimpulannya, bagaimana engkau menafsirkan tentang dipakai oleh Tuhan untuk menjalani hidup yang luar biasa? Apakah engkau sungguh-sungguh memiliki ketetapan hati dan keyakinan untuk menjalani hidup yang penuh makna sebagai orang saleh yang melayani Tuhan?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Bagaimana Seharusnya Engkau Mengelola Misimu yang akan Datang?"

617. Engkau adalah makhluk ciptaan—engkau tentu saja harus menyembah Tuhan dan mengejar kehidupan yang bermakna. Jika engkau semua tidak menyembah Tuhan tetapi hidup dalam dagingmu yang kotor, lalu bukankah engkau hanyalah binatang buas yang mengenakan pakaian manusia? Karena engkau adalah manusia, engkau harus mengorbankan dirimu bagi Tuhan dan menanggung semua penderitaan! Engkau harus dengan senang hati dan tanpa ragu-ragu menerima sedikit penderitaan yang engkau alami sekarang dan menjalani kehidupan yang bermakna, seperti Ayub dan Petrus. Di dunia ini, manusia mengenakan pakaian setan, makan makanan dari setan, serta bekerja dan melayani di bawah kaki iblis, menjadi sangat terinjak-injak dalam kotorannya. Jika engkau tidak memahami makna kehidupan atau mendapatkan jalan yang benar, lalu apa artinya hidup seperti ini? Engkau semua adalah orang-orang yang mengejar jalan yang benar dan yang mencari peningkatan. Engkau semua adalah orang-orang yang bangkit di negara si naga merah yang sangat besar, mereka yang Tuhan sebut orang benar. Bukankah itu kehidupan yang paling bermakna?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penerapan (2)"

618. Engkau semua harus berusaha sekuat tenaga untuk mengasihi Tuhan dalam lingkungan yang damai ini. Di masa depan, engkau tidak akan punya kesempatan lagi untuk mengasihi Tuhan, karena manusia hanya punya kesempatan mengasihi Tuhan di dalam daging; ketika mereka hidup di dunia lain, tidak ada orang yang akan berbicara tentang mengasihi Tuhan. Bukankah ini adalah tanggung jawab makhluk ciptaan? Jadi, bagaimana seharusnya engkau semua mengasihi Tuhan selama hari-hari hidupmu? Pernahkah engkau memikirkannya? Apakah engkau menunggu sampai engkau meninggal untuk mengasihi Tuhan? Bukankah ini omong kosong? Hari ini, mengapa engkau tidak berusaha mengasihi Tuhan? Bisakah mengasihi Tuhan sementara sibuk menjadi kasih yang sejati bagi Tuhan? Alasan mengapa dikatakan bahwa langkah pekerjaan Tuhan ini akan segera berakhir adalah karena Tuhan sudah memiliki kesaksian di hadapan Iblis. Jadi, tidak perlu manusia melakukan apa pun; manusia hanya diminta untuk berusaha mengasihi Tuhan di tahun-tahun kehidupannya—inilah kuncinya. Karena tuntutan Tuhan tidak tinggi, dan terlebih lagi, karena ada kecemasan yang membara di hati-Nya, Dia telah menyatakan ringkasan langkah berikut dari pekerjaan-Nya sebelum langkah pekerjaan ini selesai, yang jelas menunjukkan berapa banyak waktu yang ada; jika hati Tuhan tidak cemas, akankah Dia menyampaikan firman ini sedemikian awalnya? Oleh karena waktunya singkat, maka Tuhan bekerja dengan cara seperti ini. Diharapkan, engkau semua dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu, segenap pikiranmu, dan segenap kekuatanmu, sama seperti engkau semua menghargai hidupmu sendiri. Bukankah inilah hidup yang paling bermakna? Di mana lagi engkau bisa menemukan makna hidup? Bukankah engkau sangat buta? Apakah engkau mau mengasihi Tuhan? Apakah Tuhan layak mendapat kasih manusia? Apakah manusia layak mendapat pengagungan dari manusia? Jadi, apa yang harus engkau lakukan? Kasihilah Tuhan dengan berani, tanpa keraguan, dan lihat apa yang akan Tuhan lakukan kepadamu. Lihatlah apakah Dia akan membinasakanmu. Singkat kata, tugas mengasihi Tuhan lebih penting daripada menyalin dan menulis bagi Tuhan. Engkau harus memberikan tempat utama bagi yang terpenting, sehingga hidupmu bisa menjadi lebih bernilai dan dipenuhi dengan kebahagiaan, dan setelah itu, engkau harus menantikan "putusan" Tuhan bagimu. Aku ingin tahu apakah rencanamu termasuk mengasihi Tuhan. Aku ingin rencana semua orang menjadi rencana yang akan disempurnakan oleh Tuhan, dan semua rencana itu menjadi kenyataan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Penafsiran Rahasia 'Firman Tuhan kepada Seluruh Alam Semesta', Bab 42"

619. Manusia harus berupaya hidup dalam kehidupan yang bermakna dan tidak boleh puas dengan keadaannya saat ini. Untuk hidup dalam gambaran Petrus, ia harus memiliki pengetahuan dan pengalaman Petrus. Manusia harus mengejar hal-hal yang lebih tinggi dan lebih mendalam. Ia harus mengejar kasih kepada Tuhan yang lebih dalam dan lebih murni, dan kehidupan yang memiliki nilai dan makna. Hanya inilah sesungguhnya kehidupan; hanya dengan demikian manusia akan sama seperti Petrus. Engkau harus berfokus untuk bersikap proaktif dalam memasuki sisi positif dan tidak pasrah membiarkan dirimu kembali murtad demi kenyamanan sesaat dan mengabaikan kebenaran yang lebih mendalam, lebih spesifik, dan lebih nyata. Kasihmu harus praktis dan engkau harus menemukan cara untuk membebaskan dirimu dari kehidupan yang bejat dan tanpa beban yang tidak ada bedanya dengan kehidupan binatang ini. Engkau harus hidup dalam kehidupan yang bermakna, kehidupan yang bernilai, dan jangan sampai membodohi dirimu sendiri, atau menganggap hidupmu seperti mainan yang engkau mainkan. Bagi semua orang yang bercita-cita untuk mengasihi Tuhan, tidak ada kebenaran yang tidak dapat dicapai, dan tidak ada keadilan yang tidak dapat mereka tegakkan. Bagaimana seharusnya engkau menjalani hidupmu? Bagaimana seharusnya engkau mengasihi Tuhan, dan mencurahkan kasih ini untuk memuaskan keinginan-Nya? Tidak ada perkara yang lebih besar dalam hidupmu. Di atas segalanya, engkau harus memiliki cita-cita dan ketekunan seperti itu, janganlah seperti orang-orang yang tak punya nyali, orang-orang yang lemah. Engkau harus belajar bagaimana menghayati kehidupan yang berarti dan mengalami kebenaran yang bermakna, dan tidak seharusnya memperlakukan dirimu sendiri secara sembrono dengan cara seperti itu. Tanpa engkau sadari, hidupmu akan berlalu begitu saja; setelah itu, masih adakah kesempatan lain bagimu untuk mengasihi Tuhan? Bisakah manusia mengasihi Tuhan setelah dia mati? Engkau harus memiliki cita-cita dan hati nurani yang sama seperti Petrus; hidupmu harus bermakna, dan jangan main-main dengan dirimu sendiri. Sebagai manusia, dan sebagai orang yang mengejar Tuhan, engkau harus mampu dengan saksama mempertimbangkan bagaimana engkau memperlakukan hidupmu, bagaimana engkau harus mempersembahkan dirimu bagi Tuhan, bagaimana engkau harus memiliki iman yang lebih bermakna dalam Tuhan, dan bagaimana, karena engkau mengasihi Tuhan, engkau harus mengasihi-Nya dengan cara yang lebih murni, lebih indah, dan lebih baik.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman"

620. Persyaratan-persyaratan Tuhan yang benar bagi umat manusia dan mereka yang mengikuti-Nya adalah sebagai berikut. Dia memerlukan lima hal dari mereka yang mengikuti-Nya: kepercayaan yang benar, mengikuti dengan setia, ketaatan mutlak, pengetahuan yang benar, dan penghormatan dengan sepenuh hati.

Dalam kelima hal ini, Tuhan menghendaki agar manusia tidak lagi menyangsikan Dia atau mengikuti Dia dengan menggunakan imajinasi mereka atau sudut pandang yang samar dan abstrak; mereka tidak boleh mengikuti Tuhan berdasarkan gambaran atau gagasan apa pun. Tuhan menghendaki agar setiap orang yang mengikuti Dia melakukannya dengan setia, tidak setengah hati atau tanpa komitmen. Ketika Tuhan membuat persyaratan apa pun darimu, mengujimu, menghakimimu, menanganimu dan memangkasmu, atau mendisiplinkan dan memukulmu, engkau harus benar-benar taat kepada-Nya. Engkau tidak boleh menanyakan penyebabnya atau mengajukan syarat, apalagi membicarakan alasannya. Ketaatanmu haruslah mutlak. Pengenalan akan Tuhan adalah bidang di mana manusia sangatlah kurang. Mereka sering memaksakan kepada Tuhan perkataan-perkataan, ucapan-ucapan, dan kata-kata yang tidak bersangkut paut dengan-Nya, percaya bahwa kata-kata seperti itu merupakan definisi yang paling tepat dari pengenalan akan Tuhan. Mereka nyaris tidak mengetahui bahwa perkataan-perkataan ini, yang berasal dari imajinasi manusia, penalaran mereka sendiri, dan pengetahuan mereka sendiri, tidak sedikit pun berkaitan dengan hakikat Tuhan. Jadi, Aku ingin memberi tahu engkau semua bahwa, dalam hal pengetahuan yang dikehendaki oleh Tuhan dalam diri manusia, Tuhan bukan semata-mata meminta agar engkau mengenali Tuhan dan firman-Nya, tetapi agar pengetahuanmu tentang Tuhan itu juga benar. Sekalipun engkau hanya dapat mengatakan satu kalimat, atau hanya sedikit mengetahuinya, sedikit kesadaran ini tepat dan benar, dan sesuai dengan hakikat Tuhan sendiri. Ini karena Tuhan membenci pujian dan sanjungan manusia tentang diri-Nya yang tidak realistis dan tidak dipertimbangkan dengan baik. Lebih daripada itu, Dia benci ketika manusia memperlakukan diri-Nya seperti udara. Dia benci ketika, dalam diskusi mengenai Tuhan, manusia berbicara tanpa fakta, berbicara sesuka hati dan tanpa ragu-ragu, mengatakan apa saja yang mereka anggap sesuai. Selain itu, Dia membenci mereka yang percaya bahwa mereka mengenal Tuhan dan menyombongkan pengetahuan mereka tentang Tuhan, membahas topik yang berhubungan dengan Tuhan tanpa menerapkan batasan maupun kehati-hatian. Yang terakhir dari kelima persyaratan itu adalah penghormatan dengan sepenuh hati. Ini adalah persyaratan Tuhan yang utama terhadap semua orang yang mengikuti Dia. Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang tepat dan benar tentang Tuhan, mereka dapat benar-benar menghormati Tuhan dan menjauhi kejahatan. Penghormatan ini berasal dari lubuk hati mereka; dan bersifat sukarela, bukan karena Tuhan telah menekan mereka. Tuhan tidak meminta agar engkau menunjukkan sikap, atau perbuatan, atau perilaku lahiriah yang menyenangkan-Nya; sebaliknya, Dia meminta agar engkau menghormati-Nya dan takut akan Dia dari lubuk hatimu. Penghormatan ini adalah hasil dari perubahan dalam watak hidupmu, karena engkau memperoleh pengetahuan tentang Tuhan dan pemahaman tentang perbuatan-perbuatan Tuhan, pemahaman tentang hakikat Tuhan, dan pengakuanmu bahwa engkau adalah salah satu dari makhluk-makhluk Tuhan. Oleh karena itu, tujuan-Ku menggunakan kata "sepenuh hati" untuk mendefinisikan penghormatan di sini adalah agar umat manusia memahami bahwa penghormatan mereka terhadap Tuhan harus datang dari lubuk hati mereka yang paling dalam.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik X"

621. Saat ini, engkau semua harus sesegera mungkin memeriksa dirimu sendiri, untuk melihat seberapa banyak pengkhianatan terhadap-Ku yang masih ada dalam dirimu. Aku tidak sabar menunggu tanggapanmu. Jangan bersikap acuh tak acuh dalam berurusan dengan-Ku. Aku tidak pernah bermain-main dengan manusia. Jika Aku berkata Aku akan melakukan sesuatu, Aku pasti akan melakukannya. Aku berharap setiap orang di antaramu akan menjadi orang yang menganggap serius firman-Ku dan tidak menganggap seakan-akan firman-Ku adalah karya fiksi ilmiah. Yang Kuinginkan adalah tindakan nyatamu, bukan khayalanmu. Selanjutnya, engkau semua harus menjawab pertanyaan-pertanyaan-Ku, sebagai berikut: 1. Jika engkau benar-benar seorang pelaku pelayanan, dapatkah engkau memberikan pelayanan kepada-Ku dengan setia, tanpa disertai sedikit pun unsur kelemahan atau kenegatifan? 2. Jika engkau mendapati bahwa Aku tidak pernah menghargaimu, akankah engkau tetap mampu setia dan memberikan pelayanan kepada-Ku seumur hidupmu? 3. Jika Aku tetap bersikap sangat dingin terhadapmu, sekalipun engkau sudah mengorbankan begitu banyak upaya, akankah engkau tetap mampu terus bekerja bagi-Ku dalam ketidakjelasan? 4. Jika, setelah engkau mengorbankan berbagai hal untuk-Ku, Aku tidak mengabulkan permohonan-permohonan kecilmu, akankah engkau menjadi berkecil hati dan kecewa terhadap-Ku atau bahkan menjadi marah dan merasa diperlakukan secara kejam? 5. Jika engkau selalu sangat setia kepada-Ku dan sangat mengasihi-Ku, tetapi engkau menanggung siksaan penyakit, kemiskinan, dan ditinggalkan teman-teman dan saudaramu, atau jika engkau menanggung kemalangan lain dalam hidupmu, akankah kesetiaanmu dan kasihmu kepada-Ku tetap berlanjut? 6. Jika tak satu pun dari apa yang kaubayangkan di hatimu sesuai dengan apa yang telah Kulakukan, bagaimanakah engkau akan menjalani langkahmu di kemudian hari? 7. Jika engkau tidak menerima apa pun yang kauharapkan, dapatkah engkau tetap menjadi pengikut-Ku? 8. Jika engkau tidak pernah memahami tujuan dan makna penting pekerjaan-Ku, dapatkah engkau menjadi orang yang taat tanpa sewenang-wenang membuat penilaian dan menarik kesimpulan? 9. Dapatkah engkau menghargai semua firman yang telah Kusampaikan dan semua pekerjaan yang telah Kulakukan ketika Aku berada bersama umat manusia? 10. Dapatkah engkau menjadi pengikut-Ku yang setia, bersedia menderita bagi-Ku seumur hidupmu, meskipun engkau tidak menerima apa pun? 11. Demi Aku, apakah engkau sanggup untuk tidak mempertimbangkan, merencanakan, atau mempersiapkan upaya untuk bertahan hidup di masa depanmu? Pertanyaan-pertanyaan ini merepresentasikan tuntutan terakhir-Ku terhadapmu, dan Aku berharap engkau semua bisa memberi-Ku jawaban.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Masalah yang Sangat Serius: Pengkhianatan (2)"

622. Yang Kuinginkan adalah kesetiaan dan ketaatanmu sekarang, kasih dan kesaksianmu sekarang. Sekalipun pada saat ini engkau tidak tahu apa arti kesaksian atau apa arti kasih, engkau harus membawa segenap dirimu kepada-Ku dan menyerahkan kepada-Ku satu-satunya harta yang kaumiliki: kesetiaan dan ketaatanmu. Engkau harus tahu bahwa kesaksian mengenai kalahnya Iblis oleh-Ku terletak dalam kesetiaan dan ketaatan manusia, begitu juga kesaksian mengenai tuntasnya penaklukkan-Ku terhadap manusia. Tugas dalam imanmu kepada-Ku adalah memberikan kesaksian tentang-Ku, setia kepada-Ku dan bukan kepada yang lain, dan taat sampai akhir. Sebelum Aku memulai langkah pekerjaan-Ku yang selanjutnya, bagaimana engkau akan memberikan kesaksian tentang-Ku? Bagaimana engkau akan bersikap setia dan taat kepada-Ku? Apakah engkau akan mengabdikan seluruh kesetiaanmu demi fungsimu atau akankah engkau menyerah begitu saja? Apakah engkau lebih suka tunduk pada setiap pengaturan-Ku (sekalipun itu berarti kematian atau kehancuran), ataukah melarikan diri di tengah jalan demi menghindari hajaran-Ku? Aku menghajarmu supaya engkau bisa menjadi saksi-Ku, setia dan taat kepada-Ku. Terlebih lagi, hajaran pada saat ini bertujuan untuk menyingkapkan langkah pekerjaan-Ku yang selanjutnya dan memungkinkan pekerjaan ini untuk terus maju tanpa hambatan. Karena itulah, Aku menasihatimu untuk bijak dan tidak memperlakukan hidupmu ataupun makna keberadaanmu sebagai butiran pasir yang tidak berharga. Bisakah engkau mengetahui dengan pasti apa pekerjaan-Ku yang akan datang? Tahukah engkau bagaimana Aku akan bekerja di hari-hari mendatang dan bagaimana pekerjaan-Ku akan berkembang? Engkau harus mengetahui makna penting pengalamanmu mengenai pekerjaan-Ku, dan lebih jauh lagi, makna penting imanmu kepada-Ku. Aku sudah melakukan begitu banyak; bagaimana mungkin Aku menyerah di tengah jalan, seperti yang kaubayangkan? Aku sudah melakukan pekerjaan yang sedemikian luasnya; bagaimana mungkin Aku menghancurkannya? Memang, Aku telah datang untuk mengakhiri zaman ini. Ini benar, tetapi terlebih lagi engkau harus tahu bahwa Aku akan memulai zaman yang baru, memulai pekerjaan yang baru, dan terutama, menyebarkan Injil kerajaan. Jadi, engkau harus tahu bahwa pekerjaan sekarang ini hanyalah untuk memulai sebuah zaman dan meletakkan dasar untuk penyebaran Injil di kemudian hari dan mengakhiri zaman ini di masa mendatang. Pekerjaan-Ku tidak sesederhana yang kaupikirkan, juga tidak sepele atau tak bermakna seperti yang mungkin kauyakini. Oleh karena itu, Aku tetap harus mengatakan kepadamu: engkau harus menyerahkan hidupmu bagi pekerjaan-Ku, dan terlebih lagi, engkau harus mengabdikan dirimu bagi kemuliaan-Ku. Sudah lama Aku merindukanmu untuk memberikan kesaksian tentang-Ku, dan bahkan Aku telah sangat lama merindukanmu untuk menyebarkan Injil-Ku. Engkau harus memahami apa yang ada di hati-Ku.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Apa yang Kauketahui tentang Iman?"

Sebelumnya: XIII. Firman tentang Tuntutan, Nasihat, Penghiburan, dan Peringatan Tuhan

Selanjutnya: B. Nasihat dan Penghiburan Tuhan untuk Manusia

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Pengaturan

  • Teks
  • Tema

Warna Solid

Tema

Jenis Huruf

Ukuran Huruf

Spasi Baris

Spasi Baris

Lebar laman

Isi

Cari

  • Cari Teks Ini
  • Cari Buku Ini