Kasih adalah bagian dari esensi Tuhan,

tapi martabat adalah juga esensi-Nya.

Dia m'ngasihi tak b'rarti

Dia dapat disinggung tanpa perasaan dan reaksi.

Jangan pakai imajinasi 'tuk artikan Tuhan,

atau paksa Dia sesuai kau mau,

buat Tuhan perlakukan manusia

menurut gaya dan pikiran manusia,

menurut gaya dan pikiran manusia.

Belas kasih-Nya tak b'rarti Dia tak berprinsip

dalam perlakukan orang.

Tuhan hidup, ya, Dia sungguh ada.

Bukan boneka atau lainnya, yeah.

Jangan pakai imajinasi 'tuk artikan Tuhan,

atau paksa Dia sesuai kau mau,

buat Tuhan perlakukan manusia

menurut gaya dan pikiran manusia.

Kalau kau lakukan, 'kan buat Dia marah, cobai murka-Nya,

kau akan menantang martabat, martabatnya Tuhan.

Sebab Dia ada, kita harus dengar suara hati-Nya,

perhatikanlah sikap-Nya dan pahami perasaan-Nya.

Jangan pakai imajinasi 'tuk artikan Tuhan,

atau paksa Dia sesuai kau mau,

buat Tuhan perlakukan manusia

menurut gaya dan pikiran manusia.

Kalau kau lakukan, 'kan buat Dia marah, cobai murka-Nya,

kau akan menantang martabat, martabatnya Tuhan,

martabatnya Tuhan, oh.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"