Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 574

06 Maret 2021

Ketika engkau melakukan hal tertentu, Tuhan sangat tidak puas. Ketika engkau hendak melakukan hal tersebut, apakah engkau berdoa kepada-Nya? Pernahkah engkau merenungkan, "Bagaimana Tuhan akan memandang hal ini jika hal ini dibawa ke hadapan-Nya? Akankah Dia senang atau kesal saat mengetahui tentang hal ini? Akankah Dia membencinya?" Engkau tidak mencari tahu tentang ini, bukan? Bahkan saat orang lain mengingatkanmu, engkau masih berpikir bahwa hal tersebut bukanlah masalah besar dan tidak bertentangan dengan prinsip apa pun dan bukan merupakan suatu dosa. Akibatnya, hal yang engkau lakukan ini menyinggung watak Tuhan dan memancing kemarahan Tuhan yang besar, bahkan sampai ke titik Dia membencimu. Jika engkau telah mencari tahu dan memeriksa, serta melihat hal tersebut dengan jelas sebelum bertindak, bukankah engkau akan dapat memahami dan menanganinya dengan baik? Meskipun terkadang orang tidak berada dalam keadaan yang baik, jika mereka sungguh-sungguh membawa semua yang sedang berencana mereka lakukan ke hadapan Tuhan untuk diselidiki dan ditanyakan, mereka tidak akan membuat kesalahan besar apa pun. Ketika menerapkan kebenaran, sulit bagi orang untuk menghindarkan dirinya dari melakukan kesalahan, tetapi jika engkau tahu bagaimana melakukan segala sesuatu sesuai dengan kebenaran saat melakukannya, tetapi engkau tidak melakukannya sesuai dengan kebenaran, maka masalahnya adalah engkau tidak mencintai kebenaran. Watak dari orang yang tidak mencintai kebenaran tidak akan berubah. Jika engkau tidak dapat memahami kehendak Tuhan dengan akurat, dan tidak tahu bagaimana menerapkannya, engkau harus bersekutu dengan orang lain. Jika tidak seorang pun merasa dapat melihat hal tersebut dengan jelas, engkau harus menjalankan solusi yang paling lumayan baik. Namun, jika akhirnya engkau mendapati bahwa di dalam menjalankan solusi tersebut engkau telah membuat sedikit kesalahan, engkau harus segera memperbaikinya, maka Tuhan tidak akan memperhitungkan kesalahan ini sebagai dosa. Karena engkau memiliki niat yang benar saat menerapkan hal tersebut, dan engkau menerapkannya sesuai dengan kebenaran dan engkau sekadar tidak melihatnya dengan jelas, dan tindakanmu mengakibatkan beberapa kesalahan, maka ini adalah keadaan yang meringankan. Namun, sekarang ini banyak orang sekadar mengandalkan kedua tangan mereka untuk bekerja dan mengandalkan pikiran mereka sendiri dalam melakukan ini dan itu, dan mereka jarang mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini: apakah menerapkan dengan cara ini sesuai dengan kehendak Tuhan? Akankah Tuhan senang jika aku melakukannya dengan cara ini? Akankah Tuhan memercayaiku jika aku melakukannya dengan cara ini? Apakah aku menerapkan kebenaran jika aku melakukannya dengan cara ini? Jika Tuhan mendengar hal ini, akankah Dia dapat berkata, "Engkau telah melakukan hal ini dengan benar dan tepat. Teruskanlah"? Mampukah engkau memeriksa dengan cermat setiap masalah yang engkau temui? Dapatkah engkau serius dan teliti tentang setiap masalah itu? Atau mampukah engkau merenungkan apakah Tuhan membenci caramu melakukannya atau tidak, bagaimana perasaan orang lain tentang metodemu, dan apakah engkau melakukannya berdasarkan kehendakmu sendiri atau untuk memuaskan keinginanmu sendiri ...? Engkau harus lebih memikirkan hal ini dan lebih mencari tahu, dan kesalahanmu akan menjadi semakin kecil. Melakukan segala sesuatu dengan sikap seperti ini akan membuktikan bahwa engkau adalah orang yang dengan tulus mencari kebenaran dan bahwa engkau adalah orang yang menghormati Tuhan, karena engkau melakukan segala sesuatu sesuai dengan arahan yang dituntut kebenaran.

Jika tindakan seorang percaya tidak sesuai dengan kebenaran, dia sama seperti orang tidak percaya. Ini adalah tipe orang yang tidak memiliki Tuhan di dalam hatinya, dan orang yang meninggalkan Tuhan, dan orang seperti itu seperti pekerja upahan di dalam keluarga Tuhan yang melakukan beberapa pekerjaan sambilan bagi tuannya, menerima sedikit kompensasi, dan kemudian pergi. Ini sama sekali bukan orang yang percaya kepada Tuhan. Sebelumnya, pernah disebutkan mengenai apa yang dapat engkau lakukan untuk mendapatkan perkenan Tuhan. Perkenan dari Tuhan adalah hal pertama yang harus engkau pikirkan dan usahakan; itu harus menjadi prinsip dan ruang lingkup penerapanmu. Alasan mengapa engkau harus menentukan apakah yang sedang engkau lakukan itu sejalan dengan kebenaran atau tidak adalah jika itu sejalan dengan kebenaran, maka itu pasti sesuai dengan kehendak Tuhan. Bukan berarti engkau harus mengukur apakah hal itu benar atau salah, atau apakah itu sesuai dengan selera orang lain atau tidak, atau apakah itu sejalan dengan keinginanmu sendiri atau tidak; sebaliknya, engkau harus menentukan apakah itu sesuai dengan kebenaran atau tidak, dan apakah itu menguntungkan pekerjaan dan kepentingan gereja atau tidak. Jika engkau mempertimbangkan hal-hal ini, engkau akan semakin sejalan dengan kehendak Tuhan saat engkau melakukan segala sesuatu. Jika engkau tidak mempertimbangkan aspek-aspek ini, dan sekadar mengandalkan kehendakmu sendiri saat melakukan segala sesuatu, dijamin engkau akan salah melakukannya, karena kehendak manusia bukanlah kebenaran dan, tentu saja, tidak sesuai dengan Tuhan. Jika engkau ingin diperkenan Tuhan, engkau harus menerapkan segala sesuatu sesuai dengan kebenaran dan bukan sesuai dengan kehendakmu sendiri. Beberapa orang terlibat dalam masalah pribadi tertentu dengan mengatasnamakan memenuhi tugas mereka. Saudara dan saudari mereka kemudian melihat hal ini sebagai hal yang kurang pantas dan mencela mereka karenanya, tetapi orang-orang ini tidak terima disalahkan. Mereka mengira bahwa karena itu adalah masalah pribadi yang tidak melibatkan pekerjaan, keuangan, atau orang-orang gereja, maka itu tidak diperhitungkan sebagai pelanggaran ruang lingkup kebenaran, dan Tuhan tidak seharusnya ikut campur dalam hal ini. Bagimu, beberapa hal mungkin tampak sebagai masalah pribadi yang tidak melibatkan prinsip kebenaran apa pun. Namun, melihat hal yang engkau lakukan, engkau bersikap sangat egois, yang artinya engkau tidak mempertimbangkan pekerjaan keluarga Tuhan atau bagaimana hal yang engkau lakukan itu akan memengaruhinya; engkau hanya mempertimbangkan keuntunganmu sendiri. Ini sudah melibatkan tata tertib orang-orang kudus serta persoalan yang berkaitan dengan kemanusiaan seseorang. Meskipun apa yang engkau lakukan tidak melibatkan kepentingan gereja dan kebenaran, terlibat dalam masalah pribadi sembari mengeklaim sedang melakukan tugasmu tidaklah sejalan dengan kebenaran. Terlepas dari apa yang engkau lakukan, seberapa besar atau kecil suatu masalah, dan apakah engkau melakukannya untuk memenuhi tugasmu dalam keluarga Tuhan atau untuk alasan pribadimu, engkau harus mempertimbangkan apakah hal yang kauperbuat itu sesuai dengan kehendak Tuhan, dan juga apakah itu merupakan sesuatu yang seharusnya dilakukan seseorang dengan kemanusiaan. Jika engkau mencari kebenaran dengan cara ini dalam segala sesuatu, engkau adalah orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Jika engkau dengan tulus memperlakukan setiap hal dan setiap kebenaran dengan cara seperti ini, maka engkau akan mampu mencapai perubahan dalam watakmu. Sebagian orang berpikir bahwa ketika mereka sedang melakukan sesuatu yang pribadi, mereka dapat mengabaikan kebenaran begitu saja, melakukan apa yang mereka suka, dan melakukannya dengan cara apa pun yang membuat mereka senang, dan dengan sikap apa pun yang menguntungkan mereka. Mereka sama sekali tidak memikirkan kemungkinan dampaknya terhadap keluarga Tuhan maupun mempertimbangkan apakah hal itu sejalan dengan tata tertib orang kudus. Akhirnya, begitu mereka selesai dengan masalahnya, mereka semakin merasa gelap dan merasa tidak nyaman di dalam batin mereka, walaupun mereka tidak tahu alasannya. Bukankah ganjaran ini setimpal? Jika engkau melakukan hal-hal yang tidak diperkenan oleh Tuhan, maka engkau telah menyinggung Tuhan. Jika orang tidak mencintai kebenaran, dan sering melakukan hal-hal berdasarkan kehendak mereka sendiri, mereka akan sering menyinggung Tuhan. Orang-orang semacam ini pada umumnya tidak diperkenan Tuhan dalam apa yang mereka lakukan, dan jika mereka tidak bertobat, hukuman tidak akan jauh dari mereka.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"

Harap diperhatikan: semua video di kanal ini tersedia untuk ditonton secara gratis. Individu atau kelompok mana pun secara tegas dilarang mengunggah, memodifikasi, mengubah, atau mengutip video apa pun dari kanal YouTube Gereja Tuhan Yang Mahakuasa tanpa meminta izin sebelumnya. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa berhak untuk mencari penyelesaian hukum jika terjadi pelanggaran terhadap persyaratan ini. Silakan hubungi kami terlebih dahulu dengan permohonan untuk menyebarkan video kepada publik.

Lihat lebih banyak

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Bagikan

Batalkan