Bait 1

P'mahaman orang 'kan natur m'reka itu terlalu dangkal,

jauh berbeda dari firman penghakiman dan p'nyingkapan.

Tak mendalam atau mendasar.

Fokus pada hal lahiriah.

Meski m'reka mengaku k'nal diri,

itu tak mendalam.

Pra-refrain

Tiada yang berpikir m'reka s'perti ini,

bahwa ini natur m'reka,

kar'na m'reka t'lah m'lakukan s'perti itu.

Refrain

Tuhan t'lah menyingkap natur manusia.

Namun, m'reka sadar cara m'lakukan sesuatu,

cara bicara m'reka ternyata cacat,

sehingga sulit m'lakukan keb'naran.

Bait 2

Orang pikir kesalahan mereka tak disengaja

bukan wujud natur m'reka.

Yang pikir s'perti ini tak dapat m'lakukan keb'naran

kar'na m'reka tidak haus atau t'rima keb'naran.

M'reka sembarang ikut aturan.

Pra-refrain

Tiada yang berpikir m'reka s'perti ini,

bahwa ini natur m'reka,

kar'na m'reka t'lah m'lakukan s'perti itu.

Refrain

Tuhan t'lah menyingkap natur manusia.

Namun, m'reka sadar cara m'lakukan sesuatu,

cara bicara m'reka ternyata cacat,

sehingga sulit m'lakukan keb'naran.

Bridge

Orang pikir natur m'reka tak terlalu rusak,

yakin m'reka tak cukup buruk 'tuk dihukum atau dimusnahkan.

M'reka pikir bukan masalah berbohong,

dan bahwa m'reka l'bih baik.

Namun, m'reka jauh dari standar.

Meski tampak tak langgar keb'naran,

pada hakikatnya orang tak m'lakukan keb'naran.

Refrain

Tuhan t'lah menyingkap natur manusia.

Namun, m'reka sadar cara m'lakukan sesuatu,

cara bicara m'reka ternyata cacat,

sehingga sulit m'lakukan keb'naran.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, "Bagian Tiga"