354 Tiada Seorang pun Peduli untuk Secara Aktif Memahami Tuhan
Saat Tuhan sedih, Dia melihat manusia
yang tak mempedulikan-Nya,
mengikuti-Nya, berkata cinta Dia,
tapi mengabaikan-Nya.
Hati-Nya terluka.
Bahkan yang ingin menjadi
sahabat karib-Nya,
tak mau dekat k'pada-Nya,
pedulikan hati-Nya.
Tuhan kesepian!
Tak hanya kar'na manusia yang melawan,
tapi m'reka yang mau rohani,
dan mau mengenal-Nya,
bahkan yang mau s'rahkan hidup kepada-Nya,
tak paham pikiran-Nya.
Mereka tak mengerti watak dan p'rasaan-Nya.
Oh Tuhan kesepian, Tuhan kesepian.
Di karya peng'lolaan-Nya,
walau Dia tulus berkarya,
singkapkan diri sepenuhnya,
pengikut-Nya tertutup kepada-Nya,
tiada yang mau mendekat,
pedulikan hati-Nya.
Bahkan yang ingin menjadi
sahabat karib-Nya,
tak mau dekat k'pada-Nya,
pedulikan hati-Nya.
Tuhan kesepian!
Tak hanya kar'na manusia yang melawan,
tapi m'reka yang mau rohani,
dan mau mengenal-Nya,
bahkan yang mau s'rahkan hidup kepada-Nya,
tak paham pikiran-Nya.
Mereka tak mengerti watak dan p'rasaan-Nya.
Oh Tuhan kesepian, Tuhan kesepian.
Saat Tuhan senang, tiada orang 'tuk berbagi.
Tiada yang hibur, saat tak dipahami.
Saat hati-Nya terluka,
tiada yang mau dengar curahan hati-Nya.
S'lama ribuan tahun dalam rancangan-Nya,
tiada yang pahami-Nya,
tiada yang hargai-Nya, berdiri bersama-Nya
'tuk berbagi suka duka-Nya.
Bahkan yang ingin menjadi
sahabat karib-Nya,
tak mau dekat k'pada-Nya,
pedulikan hati-Nya.
Tuhan kesepian!
Tak hanya kar'na manusia yang melawan,
tapi m'reka yang mau rohani,
dan mau mengenal-Nya,
bahkan yang mau s'rahkan hidup kepada-Nya,
tak paham pikiran-Nya.
Mereka tak mengerti watak dan p'rasaan-Nya.
Oh Tuhan kesepian, Tuhan kesepian.
Diadaptasi dari Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri I"