Di dalam Alkitab, Paulus berkata, "Hendaklah setiap orang tunduk kepada kekuasaan yang lebih tinggi. Karena tidak ada kekuasaan yang tidak berasal dari Tuhan: kekuasan yang ada ditetapkan dari Tuhan. Siapa pun yang menentang kekuasaan, berarti menentang ketetapan Tuhan: dan mereka yang melakukannya akan menerima hukumannya" (Romans 13:1-2). Melakukan penerapan sesuai dengan perkataan Paulus, kami harus tunduk pada penguasa dalam segala hal. Namun, pemerintahan PKT yang ateis telah menganiaya kepercayaan beragama di sepanjang pemerintahannya. Mereka memusuhi Tuhan, dan mereka bukan hanya tidak mengizinkan kami percaya kepada Tuhan, tetapi mereka juga menangkap dan menganiaya mereka yang menyebarkan Injil dan bersaksi tentang Tuhan. Jika kami tunduk kepada pemerintah Komunis Tiongkok, berhenti percaya kepada Tuhan, serta berhenti menyebarkan Injil dan bersaksi tentang Tuhan, bukankah kami akan berdiri di pihak Iblis dengan menentang dan berpaling dari Tuhan? Aku benar-benar tidak dapat mengerti hal ini: apa sebenarnya yang harus kulakukan untuk dapat sesuai dengan kehendak Tuhan dalam masalah penguasa?
Jawaban:
Paulus berkata, "Hendaklah setiap orang tunduk kepada kekuasaan yang lebih tinggi. Karena tidak ada kekuasaan yang tidak berasal dari Tuhan: kekuasan yang ada ditetapkan dari Tuhan. Siapa pun yang menentang kekuasaan, berarti menentang ketetapan Tuhan: dan mereka yang melakukannya akan menerima hukumannya" (Roma 13:1-2). Karena Paulus mengucapkan perkataan ini, banyak orang yang percaya kepada Tuhan berpikir bahwa otoritas pemerintahan ditetapkan oleh Tuhan, dan mematuhi mereka berarti mematuhi Tuhan. Ada orang-orang yang bahkan berpikir bahwa bagaimanapun para penguasa berusaha menghalangi dan menekan iman mereka kepada Tuhan, orang-orang harus tetap mematuhi mereka, dan menentang mereka berarti menentang Tuhan. Apakah pandangan semacam itu benar? Apakah pandangan itu sesuai dengan kehendak Tuhan? Sebenarnya, dari Zaman Hukum Taurat hingga Zaman Kasih Karunia, Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa manusia harus tunduk pada kekuasaan yang ada. Pada Zaman Hukum Taurat, musuh orang Israel adalah Firaun penguasa Mesir; dialah yang memegang kekuasaan. Dan apa yang Tuhan lakukan terhadapnya? Ketika Dia menghentikan orang Israel dari meninggalkan Mesir, Tuhan melepaskan sepuluh tulah atas dirinya. Jika dia tidak mengizinkan orang Israel pergi, Tuhan akan memusnahkannya. Ketika tentara Mesir mengejar orang Israel, Laut Merah terbelah, dan kemudian menenggelamkan dan memusnahkan para tentara yang mengejar. Pada Zaman Hukum Taurat, semua raja setan yang menentang Tuhan akhirnya dimusnahkan oleh Tuhan. Sekarang, lihatlah Zaman Kasih Karunia: mengapa Tuhan Yesus pergi ke padang gurun dan ke antara orang-orang untuk berkhotbah daripada berkhotbah di bait suci? Karena para penguasa dan pemimpin dunia keagamaan semuanya menentang Tuhan dan semuanya memusuhi Tuhan, ini membuat Tuhan Yesus tidak punya pilihan selain berkhotbah di padang gurun dan di antara orang-orang. Jika murid-murid Tuhan Yesus mematuhi para penguasa, apakah mereka masih akan mengikut Dia? Dan apakah mereka akan tetap dipuji oleh-Nya? Semua ini seharusnya menunjukkan kepada orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan seperti apa seharusnya pendekatan mereka terhadap para penguasa PKT agar berkenan di hati Tuhan. Jika orang telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, tetapi tetap tidak dapat mengenali bahwa kekuasaan yang ada adalah musuh Tuhan, apakah orang-orang ini benar-benar memahami Kitab Suci? Dan apakah mereka benar-benar mengenal Tuhan? Bahwa banyak orang tidak memiliki kemampuan untuk membedakan dan tidak dapat memahami hal-hal ini sebagaimana adanya adalah karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah membaca perkataan Paulus di dalam Alkitab ini. Beberapa orang bahkan percaya bahwa kepatuhan kepada otoritas pemerintahan adalah ketaatan kepada Tuhan, dan bahwa melawan dan menentang kekuasaan ini berarti menentang ketetapan Tuhan dan mendatangkan kutukan atas diri mereka sendiri. Bukankah pandangan semacam itu sama sekali keliru? Bukankah semua itu merupakan kesalahpahaman yang menyedihkan dan pembangkangan terhadap Tuhan? Semua ini adalah pandangan keliru yang membingungkan dan merugikan orang!
Kita semua tahu bahwa PKT adalah partai politik ateis—dan di mana ateisme berkuasa, Iblis berkuasa. PKT selalu menganggap Tuhan sebagai musuh. Pendekatan mereka terhadap penampakan dan pekerjaan Kristus adalah, "Pasukan Tidak akan Ditarik Sampai Pembersihan Selesai". Mereka akan melakukan apa pun untuk memakukan Kristus di kayu salib. Sejak PKT berkuasa, mereka telah secara terbuka menyangkal, mengutuk, dan menghujat Tuhan. Kekristenan telah dinyatakan sebagai xie jiao, Alkitab disita dan dibakar sebagai kitab xie jiao, serta kelompok beragama dianiaya dan ditindas dengan dianggap sebagai organisasi xie jiao. Secara khusus, PKT telah secara kejam menindas, menangkap, dan menganiaya orang-orang Kristen yang percaya kepada Tuhan yang benar dan yang berkhotbah serta bersaksi tentang Tuhan, membuat mereka mengalami kekejaman dan penyiksaan yang tidak manusiawi yang telah menyebabkan banyak orang terluka dan cacat. Beberapa orang bahkan meninggal karena penyiksaan yang mereka alami. Mengapa PKT begitu memusuhi Kristus, dan mengapa mereka menganiaya orang-orang yang percaya kepada Tuhan yang benar? Apa tujuan mereka? Yang paling mereka takuti adalah orang-orang Tionghoa akan mulai percaya dan mengikut Tuhan. Mereka khawatir orang akan mengejar kebenaran dan diselamatkan oleh Tuhan—dalam hal ini tidak akan ada lagi orang yang tersisa bagi PKT untuk diperbudak dan tak seorang pun yang melayani mereka. Jadi, rezim jahat PKT dengan gila-gilaan memburu Kristus, menggunakan segala cara yang ada untuk menyerang dan menganiaya orang Kristen dengan harapan sia-sia untuk membasmi pekerjaan Tuhan, memusnahkan kepercayaan beragama, dan mengubah Tiongkok menjadi negeri tanpa Tuhan sehingga kediktatoran PKT yang jahat akan memerintah selamanya dan tidak berubah di Tiongkok. Ini membuktikan bahwa tak seorang pun di dunia yang membenci kebenaran dan membenci Tuhan lebih daripada rezim jahat PKT. Mereka adalah kelompok setan yang menentang Tuhan! Di mana PKT berkuasa, Iblis berkuasa! Jadi, ketika kita menolak PKT dan berpaling dari mereka, bukankah ini sepenuhnya sesuai dengan kehendak Tuhan?
Sebenarnya, hal ini sudah lama disingkapkan oleh Tuhan Yesus: "Ini adalah angkatan yang jahat" (Lukas 11:29). "Dan inilah penghukuman itu, bahwa terang telah datang ke dalam dunia, namun manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, karena perbuatan-perbuatan mereka jahat" (Yohanes 3:19). Alkitab berkata, "Seluruh dunia ada dalam kejahatan" (1 Yohanes 5:19). Tuhan Yesus tanpa basa-basi langsung menyingkapkan wajah serta sumber kegelapan dan kejahatan dunia yang sesungguhnya. Seluruh umat manusia hidup di bawah pengaruh Iblis, tidak toleran terhadap keberadaan Tuhan dan kebenaran. Dalam masyarakat beragama, tak seorang pun yang berani bersaksi secara terbuka tentang inkarnasi Tuhan di gereja-gereja, terlebih lagi, mereka tidak berani bersaksi tentang kebenaran yang diungkapkan oleh Kristus baik di gereja maupun di antara orang-orang. Dalam denominasi apa pun, orang-orang yang didapati bersaksi tentang Kristus dalam daging ditangkap dan dihukum—mereka diusir dari gereja, dan bahkan diserahkan kepada pihak berwenang. Bukankah umat manusia ini sudah mencapai puncak kejahatan? Bahwa di mana-mana di dunia bergema dengan penyangkalan Tuhan, penyangkalan kebenaran, dan pengutukan terhadap Kristus, bukankah ini karena kekuatan setan yang jahat yang menentang Tuhan itu berkuasa di dunia? Lihatlah kembali ke dua ribu tahun yang lalu: tak lama setelah Tuhan Yesus lahir, Dia diburu oleh pemerintah Romawi; sementara bekerja dan memberitakan jalan yang benar, Dia dipakukan di kayu salib oleh para pemimpin Yahudi yang bekerja sama dengan penguasa Romawi; dan ketika Injil-Nya diberitakan di Tiongkok, hal itu juga mendapat kutukan dan penentangan dari pemerintah Tiongkok—siapa yang tahu berapa banyak misionaris di Tiongkok yang disiksa dan dibunuh. Setelah PKT berkuasa, makin banyak orang Kristen yang ditangkap dan disiksa oleh PKT. Daftarnya terus berlanjut. Apa yang ditunjukkan oleh fakta-fakta ini? Mengapa PKT sangat membenci orang yang percaya pada Tuhan? Mengapa generasi orang Kristen mengalami penganiayaan yang tidak manusiawi seperti itu? Mengapa kebenaran selalu bertemu dengan penolakan dan kutukan di antara manusia? Mengapa kehendak Tuhan tidak dapat dilaksanakan di bumi dan di seluruh bangsa di dunia? Hal itu karena seluruh dunia berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis, si jahat, karena kekuatan jahat Iblis memegang kekuasaan di bumi dan mereka semua adalah rezim politik ateis yang menentang Tuhan; rezim PKT, khususnya, adalah arketipe dari kekuatan jahat Iblis. Kekuatan jahat Iblis inilah yang telah menyebabkan kejahatan ekstrem dan kegelapan umat manusia. Hal ini adalah fakta yang diakui! Namun, karena perkataan Paulus—"Hendaklah setiap orang tunduk kepada kekuasaan yang lebih tinggi"—beberapa orang percaya bahwa kepatuhan kepada penguasa adalah ketaatan kepada Tuhan. Izinkan kami menanyakan hal ini kepadamu: ketika rezim PKT yang jahat menghalangi dan membatasi iman dan penyembahan kita kepada Tuhan, apakah kita tetap harus patuh? Ketika PKT menangkap dan menyiksa orang Kristen, memaksa mereka untuk menulis pernyataan penyesalan, membuat mereka menyangkal dan mengkhianati Tuhan, dan bahkan memaksa mereka untuk mengutuk dan menghujat Tuhan, apakah kita tetap bisa patuh? Ketika PKT tidak mengizinkan kita untuk memberitakan Injil dan bersaksi tentang Tuhan, ketika PKT memaksa kita untuk mengkhianati Tuhan dan saudara-saudari seiman kita untuk menjadi kaki tangan dan antek-anteknya, apakah kita masih bisa patuh? Jika kita mematuhi rezim jahat PKT, bukankah kita sedang berdiri di pihak Iblis, menentang dan mengkhianati Tuhan? Mari kita lihat kembali perkataan Paulus: "Hendaklah setiap orang tunduk kepada kekuasaan yang lebih tinggi," "Siapa pun yang menentang kekuasaan, berarti menentang ketetapan Tuhan: dan mereka yang melakukannya akan menerima hukumannya." Apakah perkataan semacam itu dapat diterapkan? Apakah perkataan itu sesuai dengan kebenaran? Mungkinkah Paulus benar-benar tidak melihat zaman yang gelap dan jahat ini sebagaimana adanya? Paulus juga ditangkap dan dipenjarakan karena menyebarkan Injil. Jelas sekali, dia seharusnya mampu melihat esensi kekuatan jahat Iblis bahkan lebih jelas daripada kita, tetapi dia masih mengucapkan perkataan itu—tidak bisa dipercaya!
Kita semua harus menyadari bahwa dalam hal Tuhan mengizinkan Iblis untuk merusak umat manusia dan mengizinkan Iblis untuk berkuasa di bumi terkandung hikmat dan pengaturan Tuhan. Penyelamatan Tuhan bagi umat manusia terutama adalah untuk mengalahkan Iblis dan membuat orang yang telah dirusak oleh Iblis menaati dan menyembah Tuhan. Hanya dengan begitu Iblis akan benar-benar dikalahkan dan dipermalukan, serta nasibnya akhirnya berakhir. Karena itu, ketika Tuhan mengizinkan Iblis untuk menggunakan kekuasaan dan merusak umat manusia, kehendak-Nya adalah agar umat manusia mengenali Iblis, melihat esensi Iblis yang sebenarnya sehingga manusia membenci Iblis dan berpaling dari Iblis; tetapi Tuhan tidak pernah meminta orang untuk menaati Iblis, terlebih lagi, Dia tidak mengatakan bahwa menentang rezim jahat akan mendatangkan kutukan pada diri sendiri. Jadi, menurut sudut pandang Paulus, apakah generasi orang kudus yang diburu dan dianiaya oleh pemerintah jahat, dan bahkan mati martir bagi Tuhan, mendatangkan kutukan atas diri mereka sendiri karena mereka menentang para penguasa? Bukankah fakta pemenjaraan beberapa generasi orang kudus adalah kesaksian yang indah dan meyakinkan tentang Tuhan? Menurut sudut pandang Paulus, penangkapan dan bahkan pembunuhan generasi orang kudus ini bukanlah kesaksian yang indah—mereka membawa kutukan atas diri mereka sendiri karena mereka menentang para penguasa. Dan dalam hal itu, bukankah penderitaan dari pemenjaraan yang diderita Paulus karena menyebarkan Injil juga sia-sia? Jadi, mengapa Paulus bersaksi tentang penderitaan yang dialaminya kepada orang lain? Bukankah ini kontradiksi? Iman kita kepada Tuhan serta khotbah dan kesaksian kita tentang Injil Tuhan diamanatkan oleh Surga dan diakui oleh bumi; sementara itu, pemerintah Iblis tidak akan berhenti untuk dengan segala cara menganiaya orang-orang Kristen secara kejam, untuk menghalangi penyebaran pekerjaan Injil Tuhan dan menghentikan kehendak Tuhan untuk dilaksanakan—di mana ini menyingkapkan esensi jahat mereka, esensi yang membenci kebenaran dan memusuhi Tuhan. Ketika orang-orang dianiaya secara kejam oleh pemerintah Iblis karena mengikuti jalan yang benar dan memberitakan serta bersaksi tentang Injil Tuhan, mereka dianiaya karena kebenaran, dan tidak ada yang lebih layak untuk menerima pujian Tuhan selain hal itu. Lalu bagaimana bisa dikatakan bahwa mereka mendatangkan kutukan atas diri mereka sendiri? Tuhan Yesus pernah dengan jelas menyatakan bahwa, "Diberkatilah mereka yang dianiaya karena kebenaran: karena kerajaan surga adalah milik mereka" (Matius 5:10). Mungkinkah Paulus tidak mengetahui perkataan Tuhan Yesus ini? Perkataan yang diucapkan oleh Paulus jelas bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus. Perkataan Paulus pada dasarnya bertentangan dengan kebenaran dan tidak dapat menjadi dasar tindakan kita. Kita diciptakan oleh Tuhan dan kita adalah milik Tuhan, jadi hal itu diamanatkan oleh Surga dan diakui oleh bumi bahwa kita harus mendengarkan Tuhan dalam segala sesuatu dan mematuhi otoritas Tuhan!
Penderitaan akan berakhir dan air mata akan berhenti. Percayalah kepada Tuhan bahwa Dia mendengar permohonan kita dalam penderitaan kita, dan Dia ingin menyelamatkan kita dari penderitaan. Hubungi kami untuk memahami kabar baik tentang keselamatan Tuhan.